RPS PSI 306 Psikopatologi S. Genap 2017
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 4 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah : Psikopatologi Kode MK : PSI 306 Mata Kuliah Prasayarat : Psikologi Klinis Bobot MK : 4 (empat) sks Dosen Pengampu : Yeny Duriana Wijaya, M.Psi, Psikolog Kode Dosen : 7084 Alokasi Waktu : 200 menit
Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyebab dan gejala psikopatologi pada
manusia
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam-macam gejala psikopatologi pada manusia beserta penyebabnya
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengklasifkasikan diagnosis gejala psikopatologi pada manusia
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dinamika gejala psikopatologi dari berbagai paradigma (biologis, Psikoanalisis, humanistik, kognitif-behavioristik )
5. Mahasiswa mampu memahami dan merencanakan penanganan gejala psikopatologi pada manusia dengan berbagai pendekatan psikoterapi secara sederhana
6. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus psikopatologi yang ada di masyarakat
1 Mampu - Pengertian - Ceramah - Halgin, P. Richard. - Mampu menjelaskan memahami & Psikologi - Diskusi 2009. Psikologi pengertian psikologi menjelaskan abnormal Abnormal Perspektif normal dan abnormal pengertian - Paradigma Klinis. Susan Krause: psikologi normal Psikologi dalam Whitbourne - Mampu menjelaskan dan abnormal Psikopatologi paradigma dalam psikologi dan terapi - Davison, G.C, Neale, abnorma (biologis,
(biologis, J.M & Kring, A.m. 2014. psikoanalisis, humanistik, psikoanalisis, Psikologi abnormal, edisi dan kognitif-behavioristik ) humanistik, ke-9. Depok : PT Raja - Mampu menjelaskan dan kognitif- Grafndo Persada masing-masing paradigma behavioristik) psikopatologi dalam melihat gejala penyebab, dinamika dan penanganannya.
2 Mampu Penggolon -Tutorial DSM 4 TR. 19 , -Mampu menjelaskan dasar
-Discovery penggolongan diagnosis gan diagnosis
Memahami dan American Psychiatric
Learning gangguan jiwa menurut DSM membedakann
Association Penggolon
- Mampu menjelaskan
Klasifkasi penggunaan dan kegunaan gan diagnosis
DSM 5, 2013, American Diagnosis klasifkasi diagnosis menurut ICD
Psychiatric Association Gangguan Mental
- Mampu membedakan Penggolon
diagnosis dari Aksis 1- 5 gan diagnosis PPDGJ3, 1996,
- Mampu menjelaskan menurut PPDGJ
Departemen Kesehatan klasifkasi diagnosis gangguan RI berdasarkan pedoman diagnostik PPDGJ III dan DSM
Psikologi Abnormal
IV/V Perspektif Klinis, 2009, Halgin P Richard, Whitbourne Susan Krause
3 Mampu Istilah -Tutorial - Halgin, P. Richard. -Mampu memahami memahami cara dalam - Discovery 2009. Psikologi istilah yang digunakan asesmen gangguan jiwa Learning Abnormal Perspektif dalam asesmen gangguan gangguan jiwa
Klinis. Susan Krause: Wawancar mental
Whitbourne Mampu menandai a klinis
Pemeriksa adanya gangguan selama
- Davison, G.C, Neale, melakukan wawancara an status J.M & Kring, A.m. 2014.
Mampu memahami mental
Psikologi abnormal, edisi Asesmen penggologan tanda dan
ke-9. Depok : PT Raja gejala klinis dari perilaku Grafndo Persada wawancara, observasi, tes psikologi menuju diagnosis
4 Mampu Kepribadia -Tutorial - Halgin, P. Richard. Mampu memahami
memahami dan n, cirri - Discovery 2009. Psikologi perbedaan kepribadian, cirri membedakan Learning Abnormal Perspektif kepribadian kepribadian dan gangguan berbagai macam - menemukan Klinis. Susan Krause: dan gangguan kepribadian
Gangguan kasus gangguan Whitbourne kepribadian Mampu memahami
Kepribadian Penggolon kepribadian
- Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada
- Tutorial
- Discovery Learning - menemukan contoh ganguan anxietas - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis. Susan Krause: Whitbourne - Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada Mampu mengenal gangguan anxietas dan penggolongannya
Gangguan stress pasca trauma
Gangguan -Tutorial
Gangguan konversi Gangguan nyeri
Gangguan hipokondriasis
Gangguan Somatoform Gangguan somatisdasi
6 Mampu memahami Gangguan Somatoform, Faktor Psikologis yang mempengaruhi kondisi medis dan Gangguan dissosiatif
Mampu memahami cara penanganan gangguan anxietas Mampu menganalisis kasus anxietas di lapangan
Mampu memahami ciri gangguan cemas menyeluruh, gangguan fobia, gangguan stress pasca trauma dan gangguan obsesif kompulsif
Contoh kasus
Gangguan fobia
Anxietas dan penggolongann ya Gangguan Panik Gangguan cemas menyeluruh
5 Mampu memahami dan membedakan berbagai macam Gangguan anxietas
Mampu menganalisis kasus gangguan kepribadian di lapangan
Mampu menjelaskan penanganan gangguan kepribadian
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap gangguan didalam kuster
Contoh dari kasus
Ciri pada masing-masing kluster
gan kluster dalam gangguan kepribadian
- Discovery Learning - mampu menemukan contoh ganguan somatoform - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis. Susan Krause: Whitbourne - Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada Mampu memahami gangguan somatoform dan penggolongannya
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap klasifkasi gangguan Mampu memahami munculnya, pencetus, etiologi, dan dinamika dari gangguan Mampu memahami
- Tutorial
- Discovery learning
- menemukan contoh gangguan seksual - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis. Susan Krause: Whitbourne - Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada
Voyeurism Gangguan hasrat seksual
Mampu memahami perencanaan untuk penanganan gangguan Menganalisis kasus gangguan seksual
Mampu menjelaskan dinamika muncul gangguan
Mampu memahami paraflia dan jenis gangguan penyimpangan seksual
Gangguan Orgasme Contoh kasus
Gangguan Ereksi, ejakulasi
Gangguan penghindaran seksual
Fetisisme transestik
Fetisisme Froteurism e
Paraflia Pedoflia Ekshibision isme
7 Mampu memahami dan membedakan berbagai macam gangguan seksual
Menganalisis kasus gangguan somatoform
Contoh Kasus somatoform
Gsngguan factitous Gangguan psikologis yang memengaruhi kondisi medis Gangguan dissosiatif Gangguan depersonalisasi
Malingerin g
8 Mampu memahami dan Gangguan Bipolar Gangguan -Tutorial
- Discovery learning - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif - Mampu memahami dan menjelaskan Gangguan Mood dari perspektif
- Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada biopsikososial
- Tutorial
- Discovery learning
- Menemukan contoh gangguan skizofrenia - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis. Susan Krause: Whitbourne - Davison, G.C, Neale, J.M & Kring, A.m. 2014. Psikologi abnormal, edisi ke-9. Depok : PT Raja Grafndo Persada
Mampu memahami dan menjelaskan dinamika psikologis penyebab gangguan skizofrenia
Mampu memahami dinamika gangguan jiwa pada anak
Mampu memahami gangguan jiwa yang dimulai sejak masa kanak
Gangguan Perkembangan Pervasif Gangguan
Gagguan retardasi mental
10 Mampu memahami Gangguan Terkait Perkembangan/ Gangguan jiwa masa kanak
Menganalisis gangguan skizofrenia
Mampu membuat perencanaan penanganan gangguan skizofrenia
Mampu memahami setiap jenis gangguan schizophrenia
Mampu memahami gangguan schizophrenia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Tipe gangguan dan kumpulan gejala (negatif dan positif) Gangguan pada sistem neurotransmitt er
Gangguan schizophrenia: diturunkan vs tidak diturunkan
9 Mampu memahami dan menjelaskan Gangguan Schizophrenia dan psikotik lainnya
Mampu memahami kaitan gangguan mood dengan gangguan penggunaan zat Mampu memahami dan menjelaskan dinamika munculnya ganggguan mood Mampu memahami dan menjelaskan penagananan gangguan mood Menganalisis kasus gangguan mood
Whitbourne
Gangguan Manik Gangguan mood , hubungannya dengan gangguan penggunaan Napza , dan risiko bunuh diri contoh kasus gangguan mood
berbagai macam Gangguan Mood depresi
- Tutorial
- Discovery learning
- menemukan contoh gangguan perkembangan anak - Halgin, P. Richard. 2009. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis. Susan Krause: Whitbourne - Davison, G.C, Neale,
Mampu menjelaskan dan Perhatian dan Psikologi abnormal, edisi gangguan pada anak Perilaku ke-9. Depok : PT Raja Menganalisis kasus mengganggu Grafndo Persada gangguan perkembangan
Gangguan anak belajar, komunikasi dan ketrampilan motorik
Gangguan
makan dan eliminasi
11 Mampu Penggunaa - Tutorial - Halgin, P. Richard. Mampu memahami
memahami n, dan istilah - Discovery 2009. Psikologi tentang defnisi; fungsi & menjelaskan learning Abnormal Perspektif dalam golongan Napza gangguan - menemukan Klinis. Susan Krause: penggunaan
Mampu memahami penggunaan contoh gangguan Whitbourne Tahap
perkembangan Napza pengguanaan penggunaan penggunaan
NAPZA - Davison, G.C, Neale, Sifat zat
Memahami J.M & Kring, A.m. 2014. yang keterkaitannya dengan
Psikologi abnormal, edisi digunakan perilaku ke-9. Depok : PT Raja
Zat Mampu merencanakan
Grafndo Persada alamiah, penanganan gangguan sintetik dan penyalahgunaan Napza turunannya
Menganalisis kasus
penggunaan NAPZA
12 Mampu Anoreksi -Tutorial - Halgin, P. Richard. Mampu memahami
- Discovery 2009. Psikologi dan bulimia
ganggua makan dan jrnis memahami dan nervosa learning Abnormal Perspektif gangguan impuls membedakan
- Menemukan Klinis. Susan Krause: Kleptomani
Mampu memahami
berbagai macam contoh kasus Whitbourne a dinamika gangguan makan
Gangguan makan gangguan makan Judi dari paradigma
dan kendali dan atau kendali - Davison, G.C, Neale, psikopatologi patologik impuls impuls J.M & Kring, A.m. 2014.
Mampu memahami Piromania
Psikologi abnormal, edisi Impulsivita dan merencakan
ke-9. Depok : PT Raja penanganan berbagai s seksual Grafndo Persada macam gangguan makan
Trichotilom dan atau kendali impuls ania
Menganalisis kasus Perilaku gangguan makan dan atau melukai diri
13 Mampu -Tutorial - Halgin, P. Richard. -Mampu memahami dan Usia tua dan memahami dan - Discovery 2009. Psikologi menjelaskan gejala gangguan otak membedakan learning Abnormal Perspektif abnormalitas pada usia lanjut Usia tua dan berbagai macam - menemukan Klinis. Susan Krause: - Mampu membedakan gangguan gangguan contohkasus Whitbourne berbagai macam gangguan psikologis psikologis pada gangguan pada psikologis pada usia lanjut Penanganan masa usia lanjut lansia - Davison, G.C, Neale, - mampu merencanakan dan perawatan
J.M & Kring, A.m. 2014. penanganan gangguan orang lanjut Psikologi abnormal, edisi psikologis pada usia lanjut usia ke-9. Depok : PT Raja - menganalisis kasus Grafndo Persada gangguan lansia
14
- Mampu Isu kasus -Tutorial - Halgin, P. Richard. Mampu mengevaluasi menjelaskan dan - Discovery 2009. Psikologi dan membedakan isu dalam mengevaluasi isu learning Abnormal Perspektif terapi psikoanalisis, mengevaluasi dalam intervensi - studi kasus Klinis. Susan Krause: gestalt, kognitif- riset psikoterapi psikologis
Whitbourne behavioral, terapi Kajian terapi pasangan-keluarga, psikoanalisis
- Davison, G.C, Neale, psikologi komunitas dan
Kajian terapi J.M & Kring, A.m. 2014. integrasi psikoterapi gestalt Psikologi abnormal, edisi
Kajian terapi ke-9. Depok : PT Raja behavioral dan Grafndo Persada kognitif
Kajian terapi pasangan dan keluarga Kajian psikologi komunitas Integrasi psikoterapi
Mengetahui, Dosen Pengampu,
Ketua Program Studi,
Dra. Sulis Mariyanti, M.Si, Psi Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psikolog
EVALUASI PEMBELAJARAN
SE SI PROSE DUR BENTU K SEKOR ≥ 77 (A / A-) SEKOR ≥ 65 (B- / B / B+) SEKOR ≥ 60 (C / C+) SEKOR ≥ 45 (D) SEKOR < 45 (E) BOBO T
1 Pre Tes Tes Lisan
- Mampu menjelaskan pengertian psikologi normal dan abnormal
- Mampu menjelaskan paradigma dalam psikologi abnorma (biologis, psikoanalisis, humanistik, dan kognitif- behavioristik )
- Mampu menjelaskan masing- masing paradigma psikopatologi dalam melihat gejala psikopatologi baik dari penyebab, dinamika dan penanganann ya.
- Mampu menjelaska n pengertian psikologi normal dan abno
- Mampu menjelas kan pengerti an psikologi normal dan abnorma l tetapi kurang tepat >Mampu menjelaska n paradigma dalam psikologi abnormal (biologis, psikoanalis is, humanistik , dan kognitif- behaviorist ik), minimal satu paradigma
- Mampu menjelaskan pengertian psikologi normal dan abnormal
- Mampu menjelaskan
- Mampu menjela>Mampu menjelaskan
- Mampu menjel
- Tidak mampu menjelaskan
- Mampu jiwa jiwa gangguan Tidak mampu menjelaskan -Mampu jiwa tetapi menjelaskan penggunaan menjelaskan kurang penggunaan dan dan kegunaan penggunaan tepat kegunaan klasifkasi dan kegunaan klasifkasi diagnosis klasifkasi
- Mampu diagnosis
- Tidak Mampu membedakan
- Mampu menjelaskan klasifkasi diagnosis gangguan berdasarkan pedoman diagnostik PPDGJ III dan DSM IV/V
- Tidak Mampu memahami paraflia dan jenis gangguan penyimpangan seksual
- Tidak Mampu menjelaskan dinamika muncul
- Tidak Mampu memahami perencanaan untuk penanganan gangguan
- Mampu memahami dan menjelaska n Gangguan Mood dari perspektif biopsikososi al
- Mampu memahami dan menjelaskan gejala abnormalitas pada usia lanjut
- Mampu membedakan berbagai macam gangguan psikologis pada usia lanjut
- mampu merencanakan penanganan gangguan psikologis pada usia lanjut
- menganalisis kasus gangguan lansia
- Tidak mampu memahami dan menjelaskan gejala abnormalitas pada usia lanjut
- Tidak mampu membedakan berbagai macam gangguan psikologis pada usia lanjut
- Tidak mampu merencanakan penanganan gangguan psikologis pada usia lanjut
- Mampu membedakan berbagai macam gangguan psikologis pada usia lanjut
- Mampu membedakan berbagai macam gangguan psikologis pada usia lanjut tetapi kurang tepat
- Mampu mengevaluasi dan membedakan isu terapi psikoanalisis, gestalt, kognitif-
2 Progres Tes
Tes Lisan
diagnosis
membedakan diagnosis dari diagnosis dari
Aksis 1- 5 Aksis 1- 5
3 Progres Tes -Mampu Mampu Tidak - -
Tes Lisan memahami memahami Mampu Mampu mampu istilah yang istilah yang memahami memaha memahami digunakan digunakan istilah yang mi istilah istilah yang dalam dalam digunakan yang digunakan asesmen asesmen dalam digunaka dalam gangguan gangguan asesmen n dalam asesmen mental mental gangguan asesmen gangguan
Mampu Mampu mental gangguan mental mental Tidak menandai menandai
adanya adanya tetapi mampu gangguan gangguan kurang menandai tepat selama selama adanya melakukan melakukan gangguan wawancara wawancara selama
Mampu melakukan
wawancara memahami penggologan tanda dan gejala klinis dari wawancara, observasi, tes psikologi menuju diagnosis
Tidak mampu memahami penggologan tanda dan gejala klinis dari wawancara, observasi, tes psikologi menuju diagnosis
4 Progres Tes
Tes Lisan
Mampu memahami perbedaan kepribadian, cirri kepribadian dan gangguan kepribadian Mampu memahami dasar pembagian klaster
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap gangguan didalam kuster
Mampu menjelaskan penanganan gangguan Mampu memahami perbedaan kepribadian , cirri kepribadian dan gangguan kepribadian Mampu memahami dasar pembagian klaster
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap gangguan didalam kuster
Mampu memahami perbedaan kepribadian , cirri kepribadian dan gangguan kepribadian
Mampu memahami dasar pembagian klaster Mam pu memaha mi perbedaa n kepribadi an, cirri kepribadi an dan gangguan kepribadi an
Tidak mampu memahami perbedaan kepribadian, cirri kepribadian dan gangguan kepribadian Tidak mampu memahami dasar pembagian klaster
Tidak mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap gangguan didalam kuster
Tidak Mampu menjelaskan
Mampu menganalisis kasus gangguan kepribadian di lapangan gangguan kepribadian
5 Progres Tes
Tes Lisan
Mampu mengenal gangguan anxietas dan penggolonga nnya Mampu memahami ciri gangguan cemas menyeluruh, gangguan fobia, gangguan stress pasca trauma dan gangguan obsesif kompulsif Mampu memahami cara penanganan gangguan anxietas
Mampu menganalisis kasus anxietas di lapangan
Mampu mengenal gangguan anxietas dan penggolong annya
Mampu memahami ciri gangguan cemas menyeluruh , gangguan fobia, gangguan stress pasca trauma dan gangguan obsesif kompulsif
Mampu mengenal gangguan anxietas dan penggolong annya
Mam pu mengenal gangguan anxietas dan penggolo ngan nya tetapi kurang tepat
Tidak Mampu mengenal gangguan anxietas dan penggolongan nya
Tidak Mampu memahami ciri gangguan cemas menyeluruh, gangguan fobia, gangguan stress pasca trauma dan gangguan obsesif kompulsif
Tidak Mampu memahami cara penanganan gangguan anxietas
6 Progres Tes Mampu Mampu Mampu Mam Tidak gangguan somatoform dan penggolonga nnya
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap klasifkasi gangguan
Mampu memahami munculnya, pencetus, etiologi, dan dinamika dari gangguan Mampu memahami penanganan gangguan somatoform
Mengana lisis kasus gangguan somatoform gangguan somatoform dan penggolong annya
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap klasifkasi gangguan
Mampu memahami munculnya, pencetus, etiologi, dan dinamika dari gangguan gangguan somatoform dan penggolong annya
Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap klasifkasi gangguan memaha mi gangguan somatofo rm dan penggolo ngannya memahami gangguan somatoform dan penggolongan nya Tidak Mampu memahami tanda dan gejala dalam setiap klasifkasi gangguan
Tidak Mampu memahami munculnya, pencetus, etiologi, dan dinamika dari gangguan
Tidak Mampu memahami penanganan gangguan somatoform
7 Post tes Tes lisan Analisis kasus
Mampu memahami paraflia dan jenis gangguan penyimpanga n seksual Mampu menjelaskan
Mampu memahami paraflia dan jenis gangguan penyimpan gan seksual Mampu menjelaska
Mampu memahami paraflia dan jenis gangguan penyimpan gan seksual
Mam pu memaha mi paraflia dan jenis gangguan penyimpa ngan
10 (tugas ) dan UTS (30) muncul gangguan Mampu memahami perencanaan untuk penanganan gangguan
Mengana lisis kasus gangguan seksual muncul gangguan tetapi kurang tepat
8 Progres Tes
Tes Lisan
- Mampu memahami dan menjelaskan Gangguan Mood dari perspektif biopsikososial
Mampu memahami kaitan gangguan mood dengan gangguan penggunaan zat
Mampu memahami dan menjelaskan dinamika munculnya ganggguan mood Mampu
Mampu memahami kaitan gangguan mood dengan gangguan penggunaa n zat Mampu memahami dan menjelaska n dinamika munculnya
- Mampu memahami dan menjelaska n Gangguan Mood dari perspektif biopsikososi al
Mampu memahami kaitan gangguan mood dengan gangguan penggunaa n zat
- Mampu memaha mi dan menjelas kan Ganggua n Mood dari perspektif biopsikos osial
Tidak mampu memahami dan menjelaskan Gangguan Mood dari perspektif biopsikososial
Tidak mampu memahami kaitan gangguan mood dengan gangguan penggunaan zat
Tidak mampu memahami dan menjelaskan dinamika munculnya dan menjelaskan penagananan gangguan mood
Mengana lisis kasus gangguan mood mood mood
Tidak mampu memahami dan menjelaskan penagananan gangguan mood
9 Progres Tes
Persent asi kasus kelompo k
Mampu memahami gangguan schizophrenia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Mampu memahami setiap jenis gangguan schizophrenia Mampu memahami dan menjelaskan dinamika psikologis penyebab gangguan skizofrenia Mampu membuat perencanaan penanganan gangguan
Mampu memahami gangguan schizophren ia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Mampu memahami setiap jenis gangguan schizophren ia Mampu memahami dan menjelaska n dinamika psikologis penyebab gangguan skizofrenia
Mampu memahami gangguan schizophren ia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Mampu memahami setiap jenis gangguan schizophren ia
Mam pu memaha mi gangguan schizophr enia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Mam pu memaha mi setiap jenis gangguan schizophr enia tetapi kurang tepat
Tidak mampu memahami gangguan schizophrenia dalam konteks biologik, psikologik dan sosial
Tidak mampu memahami setiap jenis gangguan schizophrenia Tidak mampu memahami dan menjelaskan dinamika psikologis penyebab gangguan skizofrenia
Tidak mampu membuat
10 (tugas ) Mengana penanganan
gangguan lisis gangguan skizofrenia skizofrenia
10 Progres Tes Mampu Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
Tes Lisan memahami memahami memahami memaha memahami gangguan gangguan gangguan mi gangguan jiwa jiwa yang jiwa yang jiwa yang gangguan yang dimulai dimulai sejak dimulai dimulai jiwa yang sejak masa masa kanak sejak masa sejak masa dimulai kanak
Mampu kanak kanak sejak Tidak mampu
memahami Mampu Mampu masa memahami kanak dinamika memahami memahami dinamika gangguan dinamika dinamika gangguan jiwa jiwa pada gangguan gangguan pada anak anak jiwa pada jiwa pada Tidak mampu Mampu anak anak tetapi
menjelaskan kurang menjelaskan dan tepat dan merencanakan merencanaka penanganan n gangguan penanganan pada anak gangguan pada anak
Menganalisi
s kasus gangguan perkembanga n anak
11 Progres Tes Mampu Mampu Mampu Mam Tidak Tes Lisan memahami memahami memahami pu mampu tentang tentang tentang memaha memahami defnisi; defnisi; defnisi; mi tentang fungsi & fungsi & fungsi & tentang defnisi; golongan golongan golongan defnisi; fungsi & Napza Napza Napza fungsi & golongan
Mampu Mampu Mampu golongan Napza memahami memahami memahami Napza Tidak an penggunaan Memaha mi keterkaitann ya dengan perilaku
Mampu merencanak an penangana gangguan penyalahgun aan Napza Mengana lisis kasus penggunaan NAPZA gan penggunaa n Memah ami keterkaitan nya dengan perilaku gan penggunaa n memahami perkembanga n penggunaan
Tidak Memahami keterkaitanny a dengan perilaku
Tidak mampu merencanaka n penangana gangguan penyalahguna an Napza
12 Proggres Tes
Tes Lisan
Mampu memahami ganggua makan dan jrnis gangguan impuls
Mampu memahami dinamika gangguan makan dari paradigma psikopatologi Mampu memahami dan merencakan penanganan berbagai macam
Mampu memahami ganggua makan dan jrnis gangguan impuls
Mampu memahami dinamika gangguan makan dari paradigma psikopatolo gi
Mampu memahami ganggua makan dan jrnis gangguan impuls
Mampu memahami dinamika gangguan makan dari paradigma psikopatolo gi tetapi kurang tepat
Mam pu memaha mi ganggua makan dan jrnis gangguan impuls tetapi kurang tepat
Tidak mampu memahami ganggua makan dan jrnis gangguan impuls
Tidak mampu memahami dinamika gangguan makan dari paradigma psikopatologi Tidak mampu memahami dan merencakan penanganan
makan Mengana lisis kasus gangguan makan dan atau kendali impuls macam gangguan makan
13 Progres Tes
Persent asi kelompo k
Mampu memahami dan menjelaskan gejala abnormalitas pada usia lanjut
Mampu memahami dan menjelaskan gejala abnormalitas pada usia lanjut
Mampu memahami dan menjelaska n gejala abnormalita s pada usia lanjut tetapi kurang tepat
10
14 Post Tes Tes lisan
Mampu mengevaluasi dan membedakan isu terapi psikoanalisis, gestalt, kognitif-
Mampu mengevaluasi dan membedakan isu terapi psikoanalisis, gestalt, kognitif-
Mampu mengevalu asi dan membedak an isu terapi psikoanalisi s, gestalt,
Tidak mampu mengevaluasi dan membedakan isu terapi psikoanalisis, gestalt, kognitif- behavioral,
30 (UAS) behavioral, behavioral, behavioral, kognitif- terapi pasangan- terapi terapi terapi behavioral, keluarga, pasangan- pasangan- pasangan- terapi psikologi keluarga, keluarga, keluarga, pasangan- komunitas dan psikologi psikologi psikologi keluarga, integrasi komunitas dan komunitas komunitas psikologi psikoterapi integrasi dan integrasi dan integrasi komunitas psikoterapi psikoterapi psikoterapi dan
(minimal tiga (minimal integrasi terapi) satu) psikoterapi (minimal satu, tetapi kurang tepat )
Komponen penilaian :
1. Kehadiran = 10 %
2. Tugas = 30 %
3. UTS = 30 %
4. UAS = 30 % Jakarta, 5 Maret 2017
Mengetahui, Dosen Pengampu,
Ketua Program Studi, Dra. Sulis Mariyanti, M.Si, Psikolog Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psikolog