Contoh Pascal Dan Tugas II

Penerapan Seleksi Kondisi dalam Pascal
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Algoritma

Di susun Oleh:
Kelompok 5

: MI-15

Derry Arif Rachman : 10510666

Jurusan Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas komputer indonesia (UNIKOM)
Bandung 2010
1

Daftar Isi
Bab I:

1


Pendahuluan
Penjelasan algoritma secara umum..............................................2

Bab II:
2

Penerapan Algorima Dalam Bahasa Pemograman
Pascal...........................................................................................5

Bab III:
3

Kesimpulan................................................................................11

Daftar Pustaka.....................................................................................12

2

Bab I
Pendahuluan


Algoritma berasal dari nama Abu Ja’far Mohammed Ibnu Musa AlKhowarizmi, seorang ilmuan persia yang menulis kitab aljabr w’al-muqabala
(rules of restoration and reduction) sekitar tahun 825M

1. DEFINISI ALGORITMA
Terdapat beberapa definisi mengenai kata Algoritma :
1. Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang
disusun secara sistematis (Rinaldi Munir :2002).
2. Algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan
masalah (KBBI :1988).
3. Algoritma adalah suatu himpunan hingga dari instruksi-instruksi yang secara
jelas memperinci langkah-langkah proses pelaksanaan, dalam pemecahan
suatu masalah tertentu, atau suatu kelas masalah tertentu, dengan dituntut
pula bahwa himpunan instruksi tersebut dapat dilaksanakan secara mekanik
(Team Gunadarma :1988).

2. CIRI ALGORITMA
Menurut Donald E. Knuth, algoritma mempunyai lima ciri penring :
1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
2. Setiap langkah harus didefinisikan secara tepat dan tidak berarti dua.

3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input).
4. Algoritma mempunyai nol atau lebih keluaran (output).
5. Algoritma harus sangkil (efektif)

3. TEKS ALGORITMA
Pada dasarnya, teks algoritma disusun atas tiga bagian (blok) : bagian judul
(header) agoritma, bagian deklarasi, dan bagian deskripsi. Setiap bagian dapat
diberi komentar untuk memperjelas maksud teks yang dituliskan. Komentar
biasanya ditulis menggunakan kurung kurawal.
3

1) Judul Algoritma
Judul algoritma adalah bagian yang terdiri atas nama algoritma dan
penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. Nama algoritma
sebaiknya singkat, namun cukup menggambarkan apa yang akan

dilakukan oleh algoritma tersebut. Di bawah nama algoritma disertai
dengan penjelasan singkat (intisari) tentang apa yang dilakukan oleh
algoritma. Penjelasan di bawah nama algoritma sering dinamakan juga
spesifikasi algoritma. Algoritma harus ditulis sesuai dengan spesifikasi

yang didefinisikan.
Contoh :
Algoritma Luas_Lingkaran
{ Menghitung luas lingkaran untuk ukuran jari-jari tertentu.
Algoritma menerima masukan jari-jari lingkaran, menghitung
luasnya, lalu cetak luasnya ke piranti keluaran }

2) Deklarasi
Di dalam algoritma, deklarasi nama adalah bagian untuk mendefinisikansemua nama yang
dipakai di dalam algoritma. Nama tersebut dapatberupa nama terapan, nama peubah, nama
tipe, nama prosedur dan nama fungsi.
Contoh :
Deklarasi :
Panjang = integer {tipe data bilangan bulat}
Lebar = integer
Luas = real {tipe data bilangan pecahan}

3) Deskripsi
Deskripsi adalah bagian terpenting dari struktur algoritma. Bagian ini berisi
uraian langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah ini

dituliskan dengan notasi yang lazim dalam penulisan algoritma. Setiap
langkah algoritma dibaca dari langkah paling atas hingga langkah paling
bawah. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah

4. STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkahlangkah
tersebut dapat berupa runtunan aksi, pemilihan aksi, dan pengulangan
aksi. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi,
sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar, yaitu :
1) Runtunan (sequence)
Sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi
4

dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yakni
sebuah instruksi dilaksanakan setelah instruksi sebelumnya selesai
dikerjakan.

2) Pemilihan (selection)
Adakalanya sebuah instruksi dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi. Tiap
–tiap instruksi akan diseleksi oleh kondisi, apabila instruksi memenuhi

kondisi yang diminta, maka instruksi akan dijalankan.

3) Pengulangan (repetition)
Salah satu kelebihan komputer adalah kemampuannya untuk
mengerjakan pekerjaan yang sama berulang kali tanpa mengenal lelah.
Kita tidak perlu menulis instruksi yang sama berulang kali, tetapi cukup
melakukan pengulangan dengan instruksi yang tersedia

5

Bab II

Pascal:

Pascal adalah bahasa pemrograman yang pertama kali di buat oleh Profesor Niklaus Wirth,
seorang anggota International Federation of Information Processing (IFIP) pada tahun 1971.
Dengan mengambil nama dari matematikawan Perancis, Blaise Pascal, yang pertama kali
menciptakan mesin penghitung, Profesor Niklaus Wirth membuat bahasa Pascal ini sebagai
alat bantu untuk mengajarkan konsep pemrograman komputer kepada mahasiswanya. Selain
itu, Profesor Niklaus Wirth membuat Pascal juga untuk melengkapi kekurangan-kekurangan

bahasa pemrograman yang ada pada saat itu.
Dalam bahasa Pascal terdapat beberapa jenis tipe data yang bisa digunakan untuk sebuah
variabel atau konstanta pada program. Tipe Data tersebut antara lain adalah
Tipe Data
Deskripsi (range variabel)
Byte
angka dari 0 sampai 255
Integer
angka dari -32768 to 32767
Real
semua nilai pecahan dari 1E-38 to 1E+38
Boolean nilai TRUE atau FALSE
Char
semua karakter dari tabel ASCII
String
semua huruf, spasi, frase
Struktur Bahasa PASCAL secara umum
Pascal mempunyai struktur sebagai berikut:
1. Bagian Judul Program
2. Bagian Deklarasi


a. Deklarasi tipe data (TYPE) b. Deklarasi variabel (VAR) c. Deklarasi konstanta (CONST) d.
Deklarasi label (LABEL) e. Deklarasi sub-program (PROCEDURE dan FUNCTION)

3. Bagian Program Utama Perintah-perintah.
Teks Pascal setidaknya memiliki bagian Judul Program, bagian Deklarasi, dan
Bagian Program Utama yang berupa perintah-perintah. Sedangkan untuk bagian
deklarasi menyesuaikan dengan isi dari program itu sendiri.

6

Penyeleksian Kondisi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi permasalahan yang berkaitan
dengan suatu pilihan. Diantara pilihan-pilihan tersebut, kita harus menyeleksi suatu kondisi

dengan konsekuensi tertentu. Dalam bahasa pascal, untuk menyelesaikan kasus yang
berkaitan dengan seleksi kondisi dapat menggunakan dua cara yaitu:
1.IF
2.CASE OF.
a. IF..THEN.. ELSE

Pernyataan IF biasanya diikuti dengan pernyataan ELSE, yang akan dikerjakan
bila kondisi pernyataan IF menghasilkan kondisi FALSE.
if
then begin
:
:
end;

Atau , jika dengan ELSE:
if then
begin
:
:
end {perhatikan tanda semicolon ‘ ; ‘ dihilangkan}
else
begin
:
:
end;


7

Contoh

program IF_ELSE_DEMO;
uses wincrt;
var angka, tebakan : integer;
begin
number := 2;
writeln('Tebak angka antara 1 dan 10');
readln(tebakan);
if angka = tebakan then writeln('Tebakan anda benar, Selamat!')
else writeln('Maaf, Tebakan anda salah.')
end.

b. Nested
IF (IF
tersarang)
Pernyataan
IF dapat

dimasukkan kedalam pernyataan IF yang lain , dengan syarat kita tidak
melupakan blok begin...end untuk membatasinya.
if then
begin
:
if then
begin
:
:
end
:
end
else

Contoh
Program IF_ELSE_DEMO_2;
uses wincrt; var A, B, C : integer;
begin
writeln('Masukkan tiga angka dengan spasi');
readln( A, B, C );
if A > B then
begin
if A > C then writeln( A,' adalah terbesar')
else writeln( C,' adalah terbesar')
end
else
if B > C then writeln( B,' adalah terbesar')
else writeln( C,' adalah terbesar')
end.

C. Kombinasi dari Ekspresi Boolean (AND, OR, dan NOT) Kata kunci AND,
OR dan NOT diperlukan apabila kita ingin mengeksekusi blok program yang
memerlukan lebih dari satu kondisi.
8
C.1. Pernyataan AND Pernyataan AND akan dieksekusi jika kedua kondisi
dalam keadaan TRUE.

if and then
begin
:
:
end

program if_and;
uses wincrt;
var i, j : integer; begin
write('Masukkan nilai i = '); readln(i);
write ('Masukkan nilai j = '); readln (j);
if (i>3) and (j>4) then
begin
writeln('Hal ini terjadi jika i>3 dan j>4');
end;
end.

contoh:
C.2. Pernyataan OR
Pernyataan OR akan dieksekusi bila salah satu kondisi dalam keadaan TRUE,
if or then
begin
:
:
end

Contoh:
program if_OR;
uses wincrt;
var i, j: integer; begin
write('Masukkan nilai i = '); readln(i);
write ('Masukkan nilai j = '); readln (j);
if (i>3) or (j>4) then
begin
writeln('Yeah !!');
end;
end.

C.3. Pernyataan NOT
NOT menggantikan TRUE ke FALSE dan sebaliknya (vice versa)
if not then
begin
:
:
end

9
Contoh:
program if_NOT;
uses wincrt;
var i: integer;
begin

write('Masukkan nilai i = '); readln(i);
if not(i>3) then
begin
writeln('Yeah !!');
end;
end.

D. CASE ... OF
Pernyataan CASE dipergunakan apabila kita menulis program yang memerlukan
banyak pernyataan IF...THEN...ELSE, sehingga program akan tampak lebih jelas
untuk dibaca.
CASE variable OF
:
perintah;
:
end

Atau:
CASE variable OF
:
perintah;
:
else
perintah;
end

Contoh a:
if operator = '*' then result := number1 * number2
else if operator = '/' then result := number1 / number2
else if operator = '+' then result := number1 + number2
else if operator = '-' b result := number1 - number2
else invalid_operator = 1;

Diganti dengan CASE:
case operator of
'*' : result:= number1 * number2;
'/' : result:= number1 / number2;
'+' : result:= number1 + number2;
'-' : result:= number1 - number2;
else invalid_operator := 1
end;

10
Contoh b.
Ganti program dibawah ini dengan pernyataan IF ELSE dengan CASE:
program SARANG;
uses wincrt;
var invalid_operator : boolean;

operator : char;
number1, number2, result : real;
begin
invalid_operator := FALSE;
writeln('Enter two numbers and an operator in the format');
writeln(' number1 operator number2');
readln(number1); readln(operator); readln(number2);
if operator = '*' then result := number1 * number2
else if operator = '/' then result := number1 / number2
else if operator = '+' then result := number1 + number2
else if operator = '-' then result := number1 - number2
else invalid_operator := TRUE;
if invalid_operator then
writeln('Invalid operator')
else
writeln(number1:4:2,' ',operator,' ',number2:4:2,' is ' ,result:5:2)
end.

Jawab:
program PROG_TWELVE ;
var invalid_operator : boolean;
operator : char;
number1, number2, result : real;
begin
invalid_operator := FALSE;
writeln('Enter two numbers and an operator in the format');
writeln(' number1 operator number2');
readln(number1); readln(operator); readln(number2);
case operator of
'*': result := number1 * number2;
'/': result := number1 / number2;
'+': result := number1 + number2;
'-': result := number1 - number2;
else invalid_operator := TRUE
end;
if invalid_operator then
writeln('Invalid operator')
else
writeln(number1:4:2,' ',operator,' ',number2:4:2,' is ' ,result:5:2)
end.

11

Bab III
Kesimpulan:
1. Setiap bahasa pemrograman memiliki kelebihan dan kekurangan sendirisendiri. Bila ingin mempelajari bahasa pemrograman, penyusun

mengingatkan bahwa bahasa pemrograman berjalan atas dasar logika dan
algoritma. Sehingga kedua hal inilah yang harus diasah lebih dulu.
2. Bahasa pemrograman paskal lebih tepat jika dijadikan sebagai rujukan belajar bahasa pemrograman,
karena bahasa Pascal relatif lebih mudah di pelajari dan memiliki tata penulisan (sintaks) yang lebih mirip
dengan algoritma

12

Daftar Pustaka
1. Algoritma Dan Sruktur Data 1
MI31341......................................................
2. miwan.ueuo.com/materi/
Pascal.pdf...........................................................

http://id.wikipedia.org/wiki/Pascal_
%28bahasa_pemrograman%29.........
4. prihastomo.fles.wordpress.com/2008/02/
algoritma.pdf..........................
5. eprints.undip.ac.id/18630/1/
pertemuan2.pdf............................................
3.