SLIDE AMBING domba seleksi pendahuluan breeding n reproduksi
Domba dan Kambing
MANAJEMEN
INPUT
PEMULIA
BIAKAN
SOSEK
PENYAKIT
SISTEM
PRODUKSI
PROSES
OUTPUT
PAKAN
TERNAK
HIDUP
KARKAS
DAGING
KULIT
PENGOLAHAN
PEMASARAN
WOOL
DLL
DOMESTIKASI
Di Mesir 4.000 tahun S.M
DIGUNAKAN UNTUK
MEMPERBAIKI KEHIDUPAN
MASYARAKAT (DAPAT
MENGHASILKAN WOOL, DAGING,
DLL.
DIJINAKAN SECARA INTENSIF, SEBAB
SEBAGIAN KEHIDUPANNYA SANGAT
TERGANTUNG PADA MANUSIA
Asal usul ternak domba/kambing saat ini
ASAL USUL TERNAK DOMBA/KAMBING
SULIT
SAMPAI SAAT INII BELUM ADA KESESUAIAN
PENDAPAT
TERDAPAT 244 JENIS DOMBA
YANG MEMPUNYAI PERBEDAAN YANG SANGAT
MENCOLOK TERUTAMA PERFORMA TUBUH
Taksonomi Domba dan Kambing
Domba
Kambing
Phylum
Subkingdom
Vertebrata
Class
Mammalia
Ordo
Sub Ordo
Section
Famili
Sub Famili
Genus
Species
:
:
Chordata
:
:
:
:
Unggulata
Artiodactyla
Pecora
: Bovidae
: Capriae
: Ovis
: Ovis aries
Chordata
Vertebrata
Mammalia
Unggulata
Artiodactyla
Pecora
Bovidae
Capriae
Capra
Capra hircus
Nenek Moyang Domba
Domba liar di Asia dan Eropa
Moufflon
Urial Asia
(Ovis vignei)
Argali
(Ovis ammon)
Ovis vignei (Asiatic
wool)
Hidup di daerah Asia Tengah
( pegunungan/ lembah) ,
hidup secara berkelompok.
Lebih kecil dari
Moufflon
Abad ke 8 S.M. tersebar di daerah
Phoenisia, Afrika Utara dan Spanyol
(penghasil wool terbaik)
1. Tipe wool (Phoenisia, Afrika Utara, Spanyol
2. Ekor Gemuk (Asia Barat, Afrika)
3. Ekor Panjang (Arab, Afrika)
Moufflon Asia ( O orientalis ) terdapat di Asia Kecil sekitar
pegununganKaukasus
Moufflon Eropa ( O musimon ) terdapat di sekitar Sardinia dan
Corsica
KLASIFIKASI DOMBA
Tipe wool
Tipe Mutton
Fine Wool
Medium Wool
- Merino
- Cheviot
- Delaine Merino
- Rambouillet
- Oxford
- Dorset
- Suffolk
- Southdown
Long Wool
- Costwold
- Romney
- Lincoln
- Leicester
TIPE PRODUKSI DOMBA
- Tipe pedaging
- Tipe wool
- Tipe Dwiguna
Bangsa Domba Fine Wool
Delaine Merino
Rambouillet
Bangsa Domba Medium Wool
Dorset
Cheviot
Bangsa Domba Medium Wool
Suffolk
Oxford
Bangsa Domba Long Wool
Costwold
Lincoln
Leicester
Beberapa bangsa domba lainnya
Garut
Awassi
Texel
Domba pedaging
Barbados
Targhee
Beberapa Bangsa Kambing
Anglonubian
Etawa
Angora
Boer
Bangsa bangsa kambing
Kambing Kacang
Australia Goat
BREEDING
Perbaikan Mutu Genetik Domba & Kambing
Prinsip utama perbaikan mutu genetik D&K adalah
untuk memperoleh keturunan yang memiliki kualitas
genetik lebih baik dibandingkan tetuanya, sehingga
performa produksi yang diperoleh dalam populasi
berada di atas rata-rata. Tujuan peningkatan mutu
genetik adalah meningkatkan nilai rata-rata sifat
produktif yang dimiliki oleh sekelompok D&K.
Prinsip pemilihan dilakukan dengan cara seleksi dari
generasi ke generasi, yaitu tindakan yang diambil
untuk memilih ternak yang dianggap memiliki mutu
genetik baik, untuk dikembangkanbiakkan lebih
lanjut dan menyisihkan ternak yang tidak
dikehendaki. Fungsi seleksi adalah mengubah
frekuensi gen di dalam populasi terhadap sifat yang
dikehendaki.
Metode Seleksi :
1. Seleksi bergilir (Tandem
Selection)
2.Seleksi batas penyingkiran
bebas
(Independent Culling Level)
3.Seleksi indeks (Index Selection)
Independent Culling Level, dapat dilakukan
terhadap berbagai macam sifat sekaligus dalam
Seleksi yang
pada sama.
DombaCara
Dapat
Dilakukan,
misalnya :
generasi
seleksi
ini dapat
digunakan
di tingkat
Seleksi I pada
bobot lahir
peternak
dan
lebih
baiksapih
dibandingkan tandom
Seleksi II
pada
bobot
selection
Seleksi III pada bobot badan umur 100 hari
Seleksi IV pada bobot badan umur satu tahun, dst.
Domba jantan ditambah dengan uji kualitas
sperma dan libido.
FAKTOR KOREKSI
Prinsip seleksi sebaiknya dapat dilakukan
seawall mungkin, untuk menghemat waktu,
biaya dan tenaga , sehingga bila perlu seleksi
dilakukan sesaat setelah lahir. Akan tetapi
hal ini sulit dilakukan, mengingat pada saat
lahir pengaruh induk sangat dominan,
sedangkan dalam seleksi adalah mencari
potensi genetik individu, karena pada saat
lahir potensi individu belum tampak. Seleksi
pertama pada ternak dapat dilakukan saat
sapih, walaupun seleksi pada saat sapih
masih dipengaruhi lingkungan induk, tetapi
potensi genetik individu telah berperan
SELEKSI BIBIT DOMBA
Sesuaikan dengan tujuan utama
beternak, biasanya untuk
menghasilkan daging
pilih
bibit yang memiliki perdagingan yang
baik.
PERTIMBANGANPERTIMBANGAN MEMILIH BIBIT
TERNAK
1.Kelahiran
a.bobot lahir
b.bobot sapih
c.bobot badan
d. Kembar
2.Bangsa murni untuk peremajaan
3. Sesuai dengan tujuan pemeliharaan
4. Sehat dan tidak cacat
JUDGING
INSPEKS
I
USAHA DALAM MENILAI TINGKATAN TERNAK DENGAN
BEEBRAPA KARAKLTERISTIK PENTING UNTUK TUJUAN
TERTENTU
OBSERVASI DILAKUKAN TERHADAP TERNAK YANG SEDANG
DIAMATI DARI JARAK TERTENTU (DOMBA DAN KAMBING 2 – 3
M, SAPI DAN KERBAU
3 – 5 M)
SAMPING
DEPAN
BELAKANG
UNTUK DOMBA SANGAT PENTING, KARENA TUBUH DOMBA
PALPASI
DITUTUPI OLEH BULU YANG LEBAT. PALPASI DILAKUKAN
DENGAN TANGAN TERBUKA PADA PUNGGUNG DARI ARAH
BELAKANG DEKAT PANGKAL EKOR SAMPAI LEHER, DENGAN
JARAK PERABAAN TIDAK LEBIH DARI 5 CM.
Tahapan palpasi
PENILAIAN KONFORMASI TUBUH
UKURAN-UKURAN TUBUH
a. PANJANG BADAN
b.TINGGI PUNDAK
TITIK TERTINGGI PUNDAK ATAU
SAMPAI KE PANGKAL EKOR, ATAU
JARAK GARIS LURUS DARI TEPI
TULANG Processus spinosus DARI
Vertebrae Thoracalis TERTINGGI
SAMPAI BENJOLAN TULANG TAPIS
(TULANG DUDUK /Os Ischium) .
TITIK TERTINGGI PUNDAK SAMPAI KE
TANAH.
c.LINGKAR DADA
DIUKUR MELINGKAR DISEKELILINGI
RONGGA DADA DI BELAKANG SENDI
BAHU (OS Skapula) DEKAT SENDI SIKU
d.LEBAR DADA
JARAK ANTARA SENDI BAHU (Os
SKPULA KIRI DAN KANAN ATAU JARAK
ANTARA RUSUK KIRI DAN KANAN
Mengukur ukuran-ukuran tubuh
a
c
b
d
JUMLAH GIGI PADA RUMINANSIA
Gigi yang sudah lengkap pada
ruminansia berjumlah 32 buah terdiri
atas :
Gigi seri (Incicors) pada rahang bawah
buah
Gigi geraham :
- Premolar
- Molar
Jumlah
12 buah
12 buah
32 buah
8
Rumus Gigi
M3 P3 C0
I0
M3 P3 C0
I4
M3 P3 C0 I0
M3 P3 C0 I4
Keterangan :
I = Incicors (gigi seri)
C = Canini (gigi taring)
P = Premolar (gigi geraham muka)
M = Molar (gigi geraham belakang)
Perkiraan Umur Ruminansia
Berdasarkan Pertumbuhan dan
Perkembangan Gigi Geraham
NO
GIGI
KONDISI
UMUR,
BULAN
1
Geraham dan gigi
seri
Lengkap
12 - 18
2
Premolar
Baru tumbuh
6
3
Premolar 3(P3)
Tumbuh
sempurna
6
4
Molar 1 (M1)
Baru tumbuh
5
Molar 2 (M2)
Tumbuh
sempurna
9 - 12
6
Molar 3 (M3)
Baru tumbuh
9 - 12
7
Molar 3 (M3)
Tumbuh
sempurna
6-9
12 - 18
Menduga umur domba/kambing berdasarkan
pertumbuhan gigi permanen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih bibit sehubungan dengan bentuk dan
keadaan gigi, sehingga tidak baik dipilih sebagai
bibit, yaitu :
- Ternak yang kehilangan satu atau
lebih gigi permanen
- Ternak yang kehilangan satu atau
lebih gigi geraham yang patah
- Salah letak dari rahang (Jaw
malformation), yaitu terdapat
penonjolan salah satu rahang, bila
rahang bawah yang menonjol disebut
overshot jaw, dan bila rahang atas
yang menonjol disebut undershot jaw
REPRODUKSI PADA DOMBA DAN KAMBING
Reproduks
i:
Rangkaian kejadian biologi
kelamin yang berlangsung secara
sambung menyambung sehingga
terlahir generasi baru dari suatu
makhluk hidup. Siklus
reproduksi meliputi :
- Pubertas/dewasa kelamin
- Musim kawin
- Estrus
- Fertilisasi
- Kebuntingan
- Kelahiran
- Menyusui
Pubertas/Dewasa kelamin
Setiap hewan berbeda, karena
dipengaruhi oleh faktor genetik,
iklim/musim/ sosial, dan pakan.
Dewasa kelamin dicapai pada
umur 6 – 7 bulan, bahkan lebih
bila kualitas nutrisi rendah
Berahi/Estrus
Tanda-tanda berahi, gelisah,
mencoba menaiki hewan lain,
pangkal ekor terangkatsedikit, vulva
kemerahan dan sedikit keluar lendir.
Ada pula yang tidak gelisah/diam
pada waktu estrus, dan tidak mau
makan. Lama berahi rataan 30 jam,
dan siklus berahi rataan 17 hari
Perkawinan
Fertilisasi
Kebunting
an
: - Flock mating
- Hand mating
- Inseminasi Buatan
Peristiwa bersatunya
sperma dengan ovum
Tidak terlihat tanda-tanda
berahi pada siklus berahi
berikutnya, ambing
membesar dan menurun,
tampak lebih tenang. Lama
bunting pada domba dan
kambing rata-rata sekitar 5
bulan
Kelahiran
Ditandai dengan gelisah, menggarukgaruk tanah/lantai kandang,
mengembik, pinggul mengendur,
ambing sangat besar dan bila dipencet
keluar cairan (kolostrum), alat kelamin
membengkak, nafsu makan turun.
Sex ratio kelahiran jantan dan betina 1
:1
Laktasi/meny
usui
Lamanya menyusui 2,5 – 3 bulan, pada
sistem peternakan tradisional 5 – 6
bulan
Efisiensi reproduksi
Beberapa kali kawin
untuk mendapatkan
keturunan
Lambing rate/Kiding
rate
Jumlah anak yang lahir
per induk yang bunting
dikali 100%
Lambing /kidding
interval
Jarak antara kelahiran
pertama dengan
kelahiran berikutnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
siklus reproduksi pada domba/kambing
- Bangsa
- Genetik
- Umur induk
- Bobot badan
- Kondisi induk dan pejantan
MANAJEMEN
INPUT
PEMULIA
BIAKAN
SOSEK
PENYAKIT
SISTEM
PRODUKSI
PROSES
OUTPUT
PAKAN
TERNAK
HIDUP
KARKAS
DAGING
KULIT
PENGOLAHAN
PEMASARAN
WOOL
DLL
DOMESTIKASI
Di Mesir 4.000 tahun S.M
DIGUNAKAN UNTUK
MEMPERBAIKI KEHIDUPAN
MASYARAKAT (DAPAT
MENGHASILKAN WOOL, DAGING,
DLL.
DIJINAKAN SECARA INTENSIF, SEBAB
SEBAGIAN KEHIDUPANNYA SANGAT
TERGANTUNG PADA MANUSIA
Asal usul ternak domba/kambing saat ini
ASAL USUL TERNAK DOMBA/KAMBING
SULIT
SAMPAI SAAT INII BELUM ADA KESESUAIAN
PENDAPAT
TERDAPAT 244 JENIS DOMBA
YANG MEMPUNYAI PERBEDAAN YANG SANGAT
MENCOLOK TERUTAMA PERFORMA TUBUH
Taksonomi Domba dan Kambing
Domba
Kambing
Phylum
Subkingdom
Vertebrata
Class
Mammalia
Ordo
Sub Ordo
Section
Famili
Sub Famili
Genus
Species
:
:
Chordata
:
:
:
:
Unggulata
Artiodactyla
Pecora
: Bovidae
: Capriae
: Ovis
: Ovis aries
Chordata
Vertebrata
Mammalia
Unggulata
Artiodactyla
Pecora
Bovidae
Capriae
Capra
Capra hircus
Nenek Moyang Domba
Domba liar di Asia dan Eropa
Moufflon
Urial Asia
(Ovis vignei)
Argali
(Ovis ammon)
Ovis vignei (Asiatic
wool)
Hidup di daerah Asia Tengah
( pegunungan/ lembah) ,
hidup secara berkelompok.
Lebih kecil dari
Moufflon
Abad ke 8 S.M. tersebar di daerah
Phoenisia, Afrika Utara dan Spanyol
(penghasil wool terbaik)
1. Tipe wool (Phoenisia, Afrika Utara, Spanyol
2. Ekor Gemuk (Asia Barat, Afrika)
3. Ekor Panjang (Arab, Afrika)
Moufflon Asia ( O orientalis ) terdapat di Asia Kecil sekitar
pegununganKaukasus
Moufflon Eropa ( O musimon ) terdapat di sekitar Sardinia dan
Corsica
KLASIFIKASI DOMBA
Tipe wool
Tipe Mutton
Fine Wool
Medium Wool
- Merino
- Cheviot
- Delaine Merino
- Rambouillet
- Oxford
- Dorset
- Suffolk
- Southdown
Long Wool
- Costwold
- Romney
- Lincoln
- Leicester
TIPE PRODUKSI DOMBA
- Tipe pedaging
- Tipe wool
- Tipe Dwiguna
Bangsa Domba Fine Wool
Delaine Merino
Rambouillet
Bangsa Domba Medium Wool
Dorset
Cheviot
Bangsa Domba Medium Wool
Suffolk
Oxford
Bangsa Domba Long Wool
Costwold
Lincoln
Leicester
Beberapa bangsa domba lainnya
Garut
Awassi
Texel
Domba pedaging
Barbados
Targhee
Beberapa Bangsa Kambing
Anglonubian
Etawa
Angora
Boer
Bangsa bangsa kambing
Kambing Kacang
Australia Goat
BREEDING
Perbaikan Mutu Genetik Domba & Kambing
Prinsip utama perbaikan mutu genetik D&K adalah
untuk memperoleh keturunan yang memiliki kualitas
genetik lebih baik dibandingkan tetuanya, sehingga
performa produksi yang diperoleh dalam populasi
berada di atas rata-rata. Tujuan peningkatan mutu
genetik adalah meningkatkan nilai rata-rata sifat
produktif yang dimiliki oleh sekelompok D&K.
Prinsip pemilihan dilakukan dengan cara seleksi dari
generasi ke generasi, yaitu tindakan yang diambil
untuk memilih ternak yang dianggap memiliki mutu
genetik baik, untuk dikembangkanbiakkan lebih
lanjut dan menyisihkan ternak yang tidak
dikehendaki. Fungsi seleksi adalah mengubah
frekuensi gen di dalam populasi terhadap sifat yang
dikehendaki.
Metode Seleksi :
1. Seleksi bergilir (Tandem
Selection)
2.Seleksi batas penyingkiran
bebas
(Independent Culling Level)
3.Seleksi indeks (Index Selection)
Independent Culling Level, dapat dilakukan
terhadap berbagai macam sifat sekaligus dalam
Seleksi yang
pada sama.
DombaCara
Dapat
Dilakukan,
misalnya :
generasi
seleksi
ini dapat
digunakan
di tingkat
Seleksi I pada
bobot lahir
peternak
dan
lebih
baiksapih
dibandingkan tandom
Seleksi II
pada
bobot
selection
Seleksi III pada bobot badan umur 100 hari
Seleksi IV pada bobot badan umur satu tahun, dst.
Domba jantan ditambah dengan uji kualitas
sperma dan libido.
FAKTOR KOREKSI
Prinsip seleksi sebaiknya dapat dilakukan
seawall mungkin, untuk menghemat waktu,
biaya dan tenaga , sehingga bila perlu seleksi
dilakukan sesaat setelah lahir. Akan tetapi
hal ini sulit dilakukan, mengingat pada saat
lahir pengaruh induk sangat dominan,
sedangkan dalam seleksi adalah mencari
potensi genetik individu, karena pada saat
lahir potensi individu belum tampak. Seleksi
pertama pada ternak dapat dilakukan saat
sapih, walaupun seleksi pada saat sapih
masih dipengaruhi lingkungan induk, tetapi
potensi genetik individu telah berperan
SELEKSI BIBIT DOMBA
Sesuaikan dengan tujuan utama
beternak, biasanya untuk
menghasilkan daging
pilih
bibit yang memiliki perdagingan yang
baik.
PERTIMBANGANPERTIMBANGAN MEMILIH BIBIT
TERNAK
1.Kelahiran
a.bobot lahir
b.bobot sapih
c.bobot badan
d. Kembar
2.Bangsa murni untuk peremajaan
3. Sesuai dengan tujuan pemeliharaan
4. Sehat dan tidak cacat
JUDGING
INSPEKS
I
USAHA DALAM MENILAI TINGKATAN TERNAK DENGAN
BEEBRAPA KARAKLTERISTIK PENTING UNTUK TUJUAN
TERTENTU
OBSERVASI DILAKUKAN TERHADAP TERNAK YANG SEDANG
DIAMATI DARI JARAK TERTENTU (DOMBA DAN KAMBING 2 – 3
M, SAPI DAN KERBAU
3 – 5 M)
SAMPING
DEPAN
BELAKANG
UNTUK DOMBA SANGAT PENTING, KARENA TUBUH DOMBA
PALPASI
DITUTUPI OLEH BULU YANG LEBAT. PALPASI DILAKUKAN
DENGAN TANGAN TERBUKA PADA PUNGGUNG DARI ARAH
BELAKANG DEKAT PANGKAL EKOR SAMPAI LEHER, DENGAN
JARAK PERABAAN TIDAK LEBIH DARI 5 CM.
Tahapan palpasi
PENILAIAN KONFORMASI TUBUH
UKURAN-UKURAN TUBUH
a. PANJANG BADAN
b.TINGGI PUNDAK
TITIK TERTINGGI PUNDAK ATAU
SAMPAI KE PANGKAL EKOR, ATAU
JARAK GARIS LURUS DARI TEPI
TULANG Processus spinosus DARI
Vertebrae Thoracalis TERTINGGI
SAMPAI BENJOLAN TULANG TAPIS
(TULANG DUDUK /Os Ischium) .
TITIK TERTINGGI PUNDAK SAMPAI KE
TANAH.
c.LINGKAR DADA
DIUKUR MELINGKAR DISEKELILINGI
RONGGA DADA DI BELAKANG SENDI
BAHU (OS Skapula) DEKAT SENDI SIKU
d.LEBAR DADA
JARAK ANTARA SENDI BAHU (Os
SKPULA KIRI DAN KANAN ATAU JARAK
ANTARA RUSUK KIRI DAN KANAN
Mengukur ukuran-ukuran tubuh
a
c
b
d
JUMLAH GIGI PADA RUMINANSIA
Gigi yang sudah lengkap pada
ruminansia berjumlah 32 buah terdiri
atas :
Gigi seri (Incicors) pada rahang bawah
buah
Gigi geraham :
- Premolar
- Molar
Jumlah
12 buah
12 buah
32 buah
8
Rumus Gigi
M3 P3 C0
I0
M3 P3 C0
I4
M3 P3 C0 I0
M3 P3 C0 I4
Keterangan :
I = Incicors (gigi seri)
C = Canini (gigi taring)
P = Premolar (gigi geraham muka)
M = Molar (gigi geraham belakang)
Perkiraan Umur Ruminansia
Berdasarkan Pertumbuhan dan
Perkembangan Gigi Geraham
NO
GIGI
KONDISI
UMUR,
BULAN
1
Geraham dan gigi
seri
Lengkap
12 - 18
2
Premolar
Baru tumbuh
6
3
Premolar 3(P3)
Tumbuh
sempurna
6
4
Molar 1 (M1)
Baru tumbuh
5
Molar 2 (M2)
Tumbuh
sempurna
9 - 12
6
Molar 3 (M3)
Baru tumbuh
9 - 12
7
Molar 3 (M3)
Tumbuh
sempurna
6-9
12 - 18
Menduga umur domba/kambing berdasarkan
pertumbuhan gigi permanen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih bibit sehubungan dengan bentuk dan
keadaan gigi, sehingga tidak baik dipilih sebagai
bibit, yaitu :
- Ternak yang kehilangan satu atau
lebih gigi permanen
- Ternak yang kehilangan satu atau
lebih gigi geraham yang patah
- Salah letak dari rahang (Jaw
malformation), yaitu terdapat
penonjolan salah satu rahang, bila
rahang bawah yang menonjol disebut
overshot jaw, dan bila rahang atas
yang menonjol disebut undershot jaw
REPRODUKSI PADA DOMBA DAN KAMBING
Reproduks
i:
Rangkaian kejadian biologi
kelamin yang berlangsung secara
sambung menyambung sehingga
terlahir generasi baru dari suatu
makhluk hidup. Siklus
reproduksi meliputi :
- Pubertas/dewasa kelamin
- Musim kawin
- Estrus
- Fertilisasi
- Kebuntingan
- Kelahiran
- Menyusui
Pubertas/Dewasa kelamin
Setiap hewan berbeda, karena
dipengaruhi oleh faktor genetik,
iklim/musim/ sosial, dan pakan.
Dewasa kelamin dicapai pada
umur 6 – 7 bulan, bahkan lebih
bila kualitas nutrisi rendah
Berahi/Estrus
Tanda-tanda berahi, gelisah,
mencoba menaiki hewan lain,
pangkal ekor terangkatsedikit, vulva
kemerahan dan sedikit keluar lendir.
Ada pula yang tidak gelisah/diam
pada waktu estrus, dan tidak mau
makan. Lama berahi rataan 30 jam,
dan siklus berahi rataan 17 hari
Perkawinan
Fertilisasi
Kebunting
an
: - Flock mating
- Hand mating
- Inseminasi Buatan
Peristiwa bersatunya
sperma dengan ovum
Tidak terlihat tanda-tanda
berahi pada siklus berahi
berikutnya, ambing
membesar dan menurun,
tampak lebih tenang. Lama
bunting pada domba dan
kambing rata-rata sekitar 5
bulan
Kelahiran
Ditandai dengan gelisah, menggarukgaruk tanah/lantai kandang,
mengembik, pinggul mengendur,
ambing sangat besar dan bila dipencet
keluar cairan (kolostrum), alat kelamin
membengkak, nafsu makan turun.
Sex ratio kelahiran jantan dan betina 1
:1
Laktasi/meny
usui
Lamanya menyusui 2,5 – 3 bulan, pada
sistem peternakan tradisional 5 – 6
bulan
Efisiensi reproduksi
Beberapa kali kawin
untuk mendapatkan
keturunan
Lambing rate/Kiding
rate
Jumlah anak yang lahir
per induk yang bunting
dikali 100%
Lambing /kidding
interval
Jarak antara kelahiran
pertama dengan
kelahiran berikutnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
siklus reproduksi pada domba/kambing
- Bangsa
- Genetik
- Umur induk
- Bobot badan
- Kondisi induk dan pejantan