254198798 Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

K EPUTU SAN
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KEP-157/A/JA/11/2012

TENTANG

ADMINISTRASI PERKARA
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
edisi
Revisi-1

JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KEP- 157 /A/JA/11/2012
TENTANG
ADMINISTRASI PERKARA
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA
Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia dan Peraturan
Presiden Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan
Republik Indonesia dalam menangani perkara perdata dan Tata
Usaha Negara masih menggunakan Administrasi Perkara Perdata
dan Tata Usaha Negara Nomor : KEP-148/J.A/12/1994 tanggal 22
Desember 1994.

b.

bahwa untuk meningkatkan kualitas dan kelancaran

pelaksanaan administrasi perkara perdata dan tata usaha negara serta
berdaya guna dan berhasil guna secara optimal, sedangkan
administrasi perkara perdata dan tata usaha Negara yang ada saat ini
sudah tidak sesuai dengan perkembangan yang terjadi, maka
Keputusan Jaksa Agung Nomor : KEP 148/J.A/12/1994 tanggal 22
Desember 1994 tentang penyempurnaan administrasi Perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara perlu direvisi.

c.

bahwa untuk mengantisipasi
perkembangan
kemajuan dalam sistem laporan yang cermat dan akurat baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, perlu disiapkan laporan dalam bentuk
Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara.

d.

bahwa untuk maksud tersebut perlu disusun
Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara yang diatur

dalam surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia.

: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan
di Jawa dan Madura.
2. Undang-Undang Nomor 1/DRT/1951 tentang Tindakan-Tindakan
Sementara Untuk Menyelenggarakan Kesatuan Susunan dan Acara

-2Pengadilan Sipil.
3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 3
tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2004
tentang Peradilan Umum
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 51 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
6. Undang-undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah

Konstitusi sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 8
tahun 2011 tentang Mahkamah Konstitusi.
7. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia.
8. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia.
9. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-040/A/JA/12/2010 tentang
Standar Operating Prosedur Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan
Wewenang Perdata dan Tata Usaha Negara;
10. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia.
11. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : PER-084/A/JA/06/2012 tentang
Penamaan dan Penyebutan Domisili kantor Pengacara Negara.
Memperhatikan

: Rekomendasi Komisi E Hasil Rapat Kerja Kejaksaan RI Tahun 2011
MEMUTUSKAN

Menetapkan


: KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG
ADMINISTRASI PERKARA PERDATA DAN TATA USAHA
NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

(1)

Yang dimaksud dengan Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha
Negara adalah bagian dari Administrasi Umum Kejaksaan yang meliputi segala kegiatan
administrasi kegiatan dalam penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara mengenai
Formulir Surat, Register, Formulir Laporan dan Rekapitulasi.

(2)

Yang dimaksud dengan Formulir Surat adalah segala bentuk dan
macam surat yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses berperkara baik di dalam
maupun di luar Pengadilan.


-3(3)

Yang dimaksud dengan Register adalah buku yang memuat secara
lengkap dan terinci mengenai jenis perkara, tahapan penanganan dan penyelesaian perkara,
jenis kegiatan dan hasil upaya pemulihan/penyelamatan keuangan/kekayaan negara,
pembayaran uang pengganti dan ganti kerugian.

(4)

Yang dimaksud dengan Formulir Laporan adalah bentuk surat
penyampaian informasi dan data secara berkala berupa laporan bulanan dan laporan tahunan
atau sewaktu-waktu (insidentil) mengenai jenis perkara, tahapan penanganan perkara, jenis
kegiatan dan hasil upaya pemulihan/penyelamatan keuangan/kekayaan negara, pembayaran
uang pengganti dan ganti kerugian.

(5)

Apabila terjadi pembaharuan peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar dalam formulir surat, agar dilakukan penyesuaian seperlunya.


(6)

Bentuk formulir surat yang dimaksud dalam Keputusan Jaksa Agung
ini dapat dijadikan sebagai pedoman.
BAB II
BENTUK DAN KODE FORMULIR SURAT, REGISTER, LAPORAN BULANAN,
REKAPITULASI.
Pasal 2

Bentuk dan Kode Formulir Surat, Register, Laporan Bulanan dan Rekapitulasi sebagai berikut :
A.

BENTUK DAN KODE FORMULIR SURAT :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

SURAT KUASA KHUSUS, UNTUK MELAKUKAN
NEGOSIASI .................................................................
......
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI UNTUK
MELAKUKAN NEGOSIASI …………...............…......
......
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
PENGGUGAT ............................................................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI LITIGASI
SEBAGAI PENGGUGAT ............................................
SURAT KUASA KHUSUS UNTUK MELAKUKAN
EKSEKUSI .................................................................

SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI UNTUK
MELAKUKAN EKSEKUSI .......................................
SURAT KUASA KHUSUS UNTUK MELAKUKAN
SITA EKSEKUSI .......................................................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI UNTUK
MELAKUKAN SITA EKSEKUSI .............................
SURAT KUASA KHUSUS UNTUK MELAKUKAN
TEGURAN/AANMANING ..........................................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI UNTUK
MELAKUKAN TEGURAN/AANMANING .................
SURAT KUASA KHUSUS SEBAGAI PEMOHON
DALAM ARBITRASE .................................................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI SEBAGAI
PEMOHON DALAM ARBITRASE ............................
SURAT KUASA KHUSUS SEBAGAI PEMOHON
DALAM EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE ...........
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI SEBAGAI

Kode


:

S-1.A

Kode

:

S-1.A.1

......

Kode

:

S-1.B

......


Kode

:

S-1.B.1

......

Kode

:

S-1.C

......

Kode

:

S-1.C.1

......

Kode

:

S-1.D

......

Kode

:

S-1.D.1

......

Kode

:

S-1.E

......

Kode

:

S-1.E.1

......

Kode

:

S-1.F

......

Kode

:

S-1.F.1

......

Kode

:

S-1.F.2

-4-

15.
16.

17.
18.
19.
20.
21.

22.

23.

24.
25.
26.
27.
28.
29.

30.
31.

32.

33.
34.
35.
36.

PEMOHON
DALAM
EKSEKUSI
PUTUSAN
ARBITRASE ................................................................
SURAT KUASA KHUSUS SEBAGAI PENGGUGAT/
PEMOHON DALAM PENEGAKAN HUKUM .............
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI SEBAGAI
PENGGUGAT/ PEMOHON DALAM PENEGAKAN
HUKUM .....................................................................
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
TERGUGAT DI PERADILAN UMUM ........................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI LITIGASI
SEBAGAI TERGUGAT DI PERADILAN UMUM .........
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
TERGUGAT DI PTUN ................................................
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI LITIGASI
SEBAGAI TERGUGAT DI PTUN ..............................
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
TERMOHON DALAM PERKARA HAK UJI MATERIIL
(HUM) DI MAHKAMAH KONSTITUSI
SURAT KUASA KHUSUS SUBSTITUSI LITIGASI
SEBAGAI TERMOHON DALAM PERKARA HAK UJI
MATERIIL (HUM) DI MAHKAMAH KONSTITUSI ....
SURAT KUASA SUBSTITUSI PERMOHONAN
PENGUJIAN UNDANG-UNDANG DI MAHKAMAH
KONSTITUSI ..............................................................
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
TERMOHON DALAM DISMISAL PROSES DI PTUN
SURAT KUASA KHUSUS LITIGASI SEBAGAI
TERMOHON DALAM DISMISAL PROSES DI PTUN
UNDANGAN.................................................................
TANDA TERIMA UNDANGAN...................................
SURAT PERINTAH UNTUK MEMBUAT TELAAHAN
SURAT PERINTAH UNTUK MEMBUAT PENDAPAT
HUKUM (LO), PENDAMPINGAN HUKUM (LA)
ATAU MELAKUKAN MEDIASI .......
SURAT PERINTAH PENUNJUKAN JPN UNTUK
MELAKSANAKAN NEGOSIASI..................................

......

Kode

:

S-1.F.3

......

Kode

:

S-1.G

......

Kode

:

S-1.G.1

......

Kode

:

S-2.A

......

Kode

:

S-2.A.1

......

Kode

:

S-2.B

......

Kode

:

S-2.B.1

......

Kode

:

S-2.C

......

Kode

:

S-2.C.1

......

Kode

:

S-2.D

......

Kode

:

S-2.E

......
......
......
......

Kode
Kode
Kode
Kode

:
:
:
:

S-2.E.1
S-3.
S-4
SP-1

......

Kode

:

SP-2

......

Kode

:

SP-3

......

Kode

:

SP-4

......
......

Kode
Kode

:
:

S-5
S-6

......
......

Kode
Kode

:
:

S-7
S-8

......

Kode

:

S-9

SURAT – PERINTAH UNTUK MENDATA DAN
MENGINVENTARISIR
TUNGGAKAN
UANG
PENGGANTI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 3 TAHUN 1971.
FORMULIR TELAAHAN BANTUAN HUKUM
/PELAYANAN HUKUM/ PENEGAKAN HUKUM/
PERTIMBANGAN HUKUM /TINDAKAN HUKUM
LAIN............................................................................
FORMULIR PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION)
LAPORAN PERKEMBANGAN/ LAPORAN AKHIR
PENDAMPINGAN HUKUM (LEGAL ASISTANCE) .....
SOMASI............................................................................
SURAT PENGANTAR PENGAJUAN GUGATAN/
PERMOHONAN/ BANTAHAN/ PERLAWANAN .......

-537.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.

SURAT PENDAFTARAN GUGATAN/ BANTAHAN/
PERMOHONAN /PERLAWANAN ..............................
......
LAPORAN HARIAN SIDANG PERKARA ................
......
SURAT PERLAWANAN TERHADAP PUTUSAN
VERSTEK ....................................................................
JAWABAN
TERGUGAT
DALAM
PERKARA
PERDATA ..................................................................
EKSEPSI TERGUGAT DALAM PERKARA PERDATA
TANGGAPAN ATAS EKSEPSI TERGUGAT DALAM
PERKARA PERDATA ...............................................
REPLIK
PENGGUGAT
DALAM
PERKARA
PERDATA .................................................................
DUPLIK PENGGUGAT DALAM PERKARA PERDATA
.................................................................
PERLAWANAN TERGUGAT ATAS PENETAPAN SITA
JAMINAN ..........................................................
PERLAWANAN PIHAK KETIGA ..............................
DAFTAR BUKTI TERTULIS DARI PENGGUGAT ...
DAFTAR BUKTI TERTULIS DARI TERGUGAT ...
PERMOHONAN PELAKSANAAN PENGANGKATAN
SITA JAMINAN ……...................
KESIMPULAN PENGGUGAT DALAM PERKARA
PERDATA ................................. ...........………..............
KESIMPULAN TERGUGAT DALAM PERKARA
PERDATA ...............................…………………….......
PERMOHONAN EKSEKUSI ...................……………..
PERMOHONAN PENUNDAAN EKSEKUSI …….......
MEMORI
BANDING
TERHADAP
PUTUSAN
PENGADILAN .....................…………….......................
MEMORI
KASASI
TERHADAP
PUTUSAN
PENGADILAN TINGGI .................................................
USUL UNTUK MENGAJUKAN KASASI DEMI
KEPENTINGAN HUKUM ............................................
PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI .................
PERMOHONAN UJI MATERIIL KE MAHKAMAH
AGUNG .....................................................................
EKSEPSI DAN JAWABAN DALAM PERKARA TUN
KETERANGAN PEMERINTAH ATAS PERMOHONAN
PENGUJIAN UNDANG-UNDANG ..
OPENING
STATEMENT
PEMERINTAH ATAS
PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG ..

Kode
Kode

:
:

S-10
S-11

......

Kode

:

S-12

......
......

Kode
Kode

:
:

S-13
S-14

......

Kode

:

S-15

......

Kode

:

S-16
S-17

......

Kode

:

......
......
......
......

Kode
Kode
Kode
Kode

:
:
:
:

S-18
S-18.A
S-19
S-19.A

......
......

Kode

:

S-20

Kode

:

S-21

......
......
......

Kode
Kode
Kode

:
:
:

S-22
S-23
S-24

......

Kode

:

S-25

......

Kode

:

S-26

......
......

Kode
Kode

:
:

S-27
S-28

......
......

Kode
Kode

:
:

S-29
S-30

......

Kode

:

S-31

......

Kode

:

S-32

B. BENTUK DAN KODE REGISTER :
1.
2.
3.
4.
5.

REGISTER PENEGAKAN HUKUM ..........................
REGISTER BANTUAN HUKUM ..................................
REGISTER BANTUAN HUKUM PERKARA KHUSUS ..
REGISTER PELAYANAN HUKUM ............................
REGISTER PERTIMBANGAN HUKUM ......................

......
......
…..
......
......

Kode
Kode
Kode
Kode
Kode

:
:
:
:
:

R.DATUN.1
R.DATUN.2
R.DATUN.3
R.DATUN.4
R.DATUN.5

-66.
7.

REGISTER TINDAKAN HUKUM LAIN ......................
REGISTER PEMULIHAN KEUANGAN/KEKAYAAN
NEGARA .....................................................................

8.
9.

......

Kode

:

R.DATUN.6

......

Kode

:

R.DATUN.7

REGISTER PENYELAMATAN KEUANGAN /
KEKAYAAN NEGARA ...............................................
......
BUKU PERKARA JAKSA ...........................................
......

Kode
Kode

:
:

R.DATUN.8
R.DATUN.9

......
......
......

Kode
Kode
Kode

:
:
:

L.DATUN.1
L.DATUN.2
L.DATUN.3

......
......
......

Kode
Kode
Kode

:
:
:

L.DATUN.4
L.DATUN.5
L.DATUN.6

......

Kode

:

L.DATUN.7

......

Kode

:

L.DATUN.8

......
......

Kode
Kode

:
:

Lr.DATUN.1
Lr.DATUN.2

......
......

Kode
Kode

:
:

Lr.DATUN.3
Lr.DATUN.4

......

Kode

:

Lr.DATUN.5

......

Kode

:

Lr.DATUN.6

......

Kode

:

Lr.DATUN.7

......

Kode

:

Lr.DATUN.8

C. BENTUK DAN KODE FORMULIR LAPORAN BULANAN :
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
8.

LAPORAN BULANAN PENEGAKAN HUKUM ........
LAPORAN BULANAN BANTUAN HUKUM ............
LAPORAN BULANAN
BANTUAN HUKUM
PERKARA KHUSUS ............
LAPORAN BULANAN PELAYANAN HUKUM ........
LAPORAN BULANAN PERTIMBANGAN HUKUM ..
LAPORAN BULANAN TINDAKAN HUKUM LAIN...
LAPORAN BULANAN PEMULIHAN KEUANGAN
/KEKAYAAN NEGARA .....................
LAPORAN
BULANAN
PENYELAMATAN
KEUANGAN / KEKAYAAN NEGARA .......................

D. BENTUK DAN KODE LAPORAN REKAPITULASI :
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
8.

LAPORAN REKAPITULASI PENEGAKAN HUKUM
LAPORAN REKAPITULASI BANTUAN HUKUM ...
LAPORAN REKAPITULASI BANTUAN HUKUM
PERKARA KHUSUS .................................................
LAPORAN REKAPITULASI PELAYANAN HUKUM
LAPORAN
REKAPITULASI
PERTIMBANGAN
HUKUM .....................................................................
LAPORAN REKAPITULASI TINDAKAN HUKUM
LAIN.............................................................................
LAPORAN
REKAPITULASI
PEMULIHAN
KEUANGAN /KEKAYAAN NEGARA .....................
LAPORAN REKAPITULASI PENYELAMATAN
KEUANGAN/KEKAYAAN NEGARA .......................

BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN SERTA
PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKARA
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
Pasal 3
(1) Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara diselenggarakan dan dikelola dengan
berpedoman pada lampiran keputusan ini beserta petunjuk pengisiannya.
(2) Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara dikelola masing-masing Direktur pada
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di Kejaksaan Agung RI, Asisten
Perdata dan Tata Usaha Negara di Kejaksaan Tinggi, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha

-7Negara di Kejaksaan Negeri, dan Kepala Urusan Tata Usaha teknis pada Cabang Kejaksaan
Negeri.
Pasal 4
(1) Setiap Jaksa yang ditugaskan sebagai Pengacara Negara wajib memiliki dan mengelola buku
perkara Jaksa dengan mencatat semua kegiatan dan penanganan perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara yang dipercayakan oleh Pimpinan kepadanya.
(2) Buku perkara Jaksa merupakan kelengkapan organik dari setiap Jaksa Pengacara Negara
yang harus dikelola secara berlanjut dan mengikuti dimana Jaksa yang bersangkutan
bertugas.
(3) Para Direktur Pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dan Kepala
Kejaksaan setempat berkewajiban memeriksa dan meneliti buku perkara Jaksa dari Jaksa
Pengacara Negara yang berada di bawah Pimpinannya dengan membubuhkan tanda tangan
pada setiap awal bulan, yang akan merupakan bahan penilaian terhadap prestasi Jaksa yang
bersangkutan.
Pasal 5
Para Direktur pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Kepala
Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri,
berkewajiban mengikuti perkembangan penyelesaian perkara, memeriksa, meneliti dan
mengawasi secara berkala pengelolaan dan pengamanan penyelenggaraan Administrasi Perkara
dengan cara antara lain membuat pemetaan data, Statistik/Grafik dan pengarsipan berkas Perkara
dalam suatu sarana khusus dari seluruh kegiatan pengelolaan Administrasi Perkara.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6
Bentuk dan Kode Formulir Surat, Register, Formulir Laporan, Rekapitulasi serta petunjuk cara
pengisian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Pasal 7
Sepanjang dianggap perlu, bentuk Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara yang
menjadi lampiran keputusan ini akan dilakukan penyesuaian dengan bentuk formulir
Komputerisasi Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, yang akan diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Jaksa Agung RI.
Pasal 8
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur kemudian oleh Jaksa Agung
Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.
(2) Pelaksanaan atas Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan Instruksi
Jaksa Agung RI.
(3) Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Jaksa Agung RI Nomor :
KEP-148/J.A/12/1994 tanggal 22 Desember 1994 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di
Tanggal

: Jakarta
: 14 Nopember 2012

JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA

-8-

BASRIEF ARIEF

FORMULIR
SURAT KUASA KHUSUS
SURAT KUASA SUBSTITUSI
&
SURAT LAINNYA

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1.A
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor :
/ / 20…
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: ……………………..
Jabatan
: ……………………..
Alamat
: ……………………..
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa dengan hak Substitusi kepada :
Nama
Jabatan

: ……………………..
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari *)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: ……………………..
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
Untuk dan atas nama …………1) melakukan negosiasi dengan pihak ………2) terhadap permasalahan
…………3)
Untuk itu Penerima Kuasa berhak untuk melakukan pertemuan, menghadap pejabat yang berwenang,
membuat usulan perdamaian, berita acara perdamaian, kesepakatan perdamaian, somasi/peringatan, dan
menandatangani surat-surat yang diperlukan, serta melakukan segala tindakan dan perbuatan yang
dianggap perlu dan berguna untuk kepentingan Pemberi Kuasa.
……………., ........................4)
Pemberi Kuasa

Penerima Kuasa
materai
dan
cap**)
……………………………………………..
Keterangan :
- SKK untuk melakukan Negosiasi
Petunjuk :
*) pilih salah satu.
**) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemberi Kuasa.
2) Identitas pihak yang akan dilakukan negosiasi
3) Permasalahan yang akan dinegosiasikan.
4) Tempat dan tanggal Surat Kuasa.

...........................................

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1.A.1
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor :
/ / 20…
.
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:
.....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
: …………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
Untuk dan atas nama ……….. 1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …... …. tanggal……… 2)
melakukan negosiasi dengan pihak ……………….…… 3) terhadap permasalahan …………………4)
Untuk itu Penerima Kuasa berhak untuk melakukan pertemuan, menghadap pejabat yang berwenang,
membuat usulan perdamaian, berita acara perdamaian, kesepakatan perdamaian, somasi/peringatan, dan
menandatangani surat-surat yang diperlukan, serta melakukan segala tindakan dan perbuatan yang
dianggap perlu guna penyelesaian perkara ini demi kepentingan Pemberi Kuasa.
…….., .............................5)
Pemberi Kuasa

Penerima Kuasa
materai dan
cap***)
……………………………………
Keterangan:
- SKK Substitusi untuk melakukan Negosiasi.
Petunjuk :
*) pilih salah Satu
**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemberi Kuasa di Surat Kuasa Khusus
2) Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus
3) Identitas pihak yang akan dilakukan negosiasi
4) Permasalahan yang akan dinegosiasikan.
5) Tempat dan tanggal Surat Kuasa.

...........................................

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1 B
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor :
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ………..…………….1) mengajukan gugatan/perlawanan/bantahan
terhadap…………...2) di pengadilan ….…..……… dalam masalah ……….…………..3).

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk
membuat dan menandatangani gugatan/perlawanan/bantahan; melakukan
mediasi; membuat dan menandatangani proposal mediasi; membuat
replik; mengajukan bukti-bukti surat; menghadirkan saksi-saksi dan ahli;
menolak/menyanggah keterangan saksi maupun ahli; serta surat – surat
lainnya yang berhubungan; mengajukan kesimpulan; menyatakan dan
menandatangani akta banding/kasasi; dan membuat serta menandatangani
memori banding/kasasi atau kontra memori banding/kasasi; menghubungi
pengadilan tingkat pertama, banding dan kasasi; serta instansi-instansi
lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakantindakan hukum lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu
dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..4)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
materai
dan
cap**)
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan:

a)
b)
c)

SKK Litigasi sebagai Penggugat.
Khusus untuk mengajukan Peninjauan Kembali diperlukan
SKK tersendiri (pasal 68 UU No 14 Tahun 1985 sebagaimana diubah dengan UU No 5 Tahun 2004 jo SEMA
No 6 Tahun 1994)
Apabila pengadilan mensyaratkan, harus dibuat SKK baru.

(pasal 44 UU No 14 Tahun 1985
sebagaimana diubah dengan UU No 5 Tahun 2004 jo SEMA No 6 Tahun 1994)
Petunjuk Pengisian:
*) Pilih salah satu
**) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1)
Identitas Penggugat sesuai dengan isi surat gugatan.
2)
Identitas Tergugat.
3)
Kwalifikasi dari perkara antara lain : perbuatan melawan hukum/wanprestasi.
4)
Tempat dan tanggal surat kuasa.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….

S-1.B.1
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor :
/ / 20…
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*) Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
: …………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ………..…………….1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: ….....
tanggal……… 2) mengajukan gugatan/perlawanan/bantahan terhadap………..3) di pengadilan ….
……… 4) dalam masalah ………...5).

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk
membuat dan menandatangani gugatan/perlawanan/bantahan; melakukan
mediasi; membuat dan menandatangani proposal mediasi; membuat replik;
mengajukan bukti-bukti surat; menghadirkan saksi-saksi dan ahli;
menolak/menyanggah keterangan saksi maupun ahli; serta surat – surat
lainnya yang berhubungan; mengajukan kesimpulan; menyatakan dan
menandatangani akta banding/kasasi; dan membuat serta menandatangani
memori banding/kasasi atau kontra memori banding/kasasi; menghubungi
pengadilan tingkat pertama, banding dan kasasi; serta instansi-instansi
lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakantindakan hukum lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu
dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
PENERIMA KUASA
(……………………..)

materai
dan
cap***)

………………………..6)
PEMBERI KUASA
(……………………..)

Keterangan:
- SKK Substitusi Litigasi sebagai Penggugat.
a) Apabila pengadilan mensyaratkan, harus dibuat SKK baru. (pasal 44 UU No 14 Tahun 1985 sebagaimana
diubah dengan UU No 5 Tahun 2004 jo SEMA No 6 Tahun 1994)
b) Khusus untuk mengajukan Peninjauan Kembali diperlukan SKK tersendiri (pasal 68 UU No 14 Tahun 1985
sebagaimana diubah dengan UU No 5 Tahun 2004 jo SEMA No 6 Tahun 1994)
c) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup.
Petunjuk pengisian:
*) Pilih salah satu

**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Penggugat sesuai dengan isi surat gugatan.
2) Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus
3) Identitas Tergugat.
4) Pengadilan tempat tinggal Tergugat/Terlawan/Terbantah
5) Kwalifikasi dari perkara antara lain : perbuatan melawan hukum/wanprestasi.
6) Tempat dan tanggal surat kuasa.

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1 C
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor :
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama………..1) mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan Nomor: ……..
tanggal …. 2) yang telah berkekuatan hukum tetap di Pengadilan Negeri ….…..…3)

-

Untuk kepentingan pelaksanaan
kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk membuat dan
menandatangani surat permohonan eksekusi, menghubungi pengadilan tingkat pertama, serta
instansi-instansi lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum
lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
……………………….4)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap

(……………………..)

(……………………..)

Keterangan:
a) SKK untuk melakukan Eksekusi
b) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup
c) SKK ini mutatis mutandis dapat digunakan untuk mengajukan permohonan penundaan eksekusi dengan
penyesuain seperlunya.
Petunjuk Pengisian :
*) Pilih salah satu
**) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai

1.
2.
3.
4.

Identitas Pemohon Eksekusi.
Nomor dan tanggal putusan yang dimohonkan eksekusi.
Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan memutus perkara tersebut.
Tempat dan tanggal surat kuasa.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1.C.1
Nomor :

SURAT KUASA SUBSTITUSI
SK- ……………………………….

Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ……………..1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …..... tanggal………
2) mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan Nomor: …….. tanggal …. 3) yang telah
berkekuatan hukum tetap di Pengadilan Negeri ….…..………4)

-

Untuk kepentingan pelaksanaan
kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk membuat dan
menandatangani surat permohonan eksekusi, menghubungi pengadilan tingkat pertama, serta
instansi-instansi lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum
lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..2)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai dan cap ***)
(……………………..)
Keterangan:
- SKK Substitusi untuk Eksekusi
Petunjuk Pengisian:
*) Pilih salah satu

(……………………..)

**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai.
1) Identitas Pemohon eksekusi.
2) Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus.
3) Nomor dan tanggal putusan yang dimohonkan eksekusi.
4) Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan memutus perkara tersebut
5) Tempat dan tanggal surat kuasa.

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1 D
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor :
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
Untuk dan atas nama………..1) mengajukan permohonan pengangkatan sita eksekusi berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri …………. Nomor ………… tanggal …………..2) jo Berita Acara
Sita Eksekusi Nomor: …….. tanggal ….3).
Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk membuat dan menandatangani
surat permohonan eksekusi, menghubungi pengadilan tingkat pertama, serta instansi-instansi lainnya
yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun
didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..4)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan :
- SKK untuk mengangkat Sita Eksekusi
- SKK ini mutatis mutandis dapat digunakan untuk mengajukan permohonan pengangkatan sita jaminan dengan
penyesuaian seperlunya.
Petunjuk Pengisian:

*) Pilih salah satu
**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon pengangkatan sita eksekusi.
2) Nomor dan tanggal Penetapan Ketua Pengadilan Negeri.
3) Nomor dan tanggal Berita Acara Sita Eksekusi.
4) Tempat dan tanggal surat kuasa.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1 D.1
Nomor :

SURAT KUASA SUBSTITUSI
SK- ……………………………….

Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama………..1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …..... tanggal……… 2)
mengajukan permohonan pengangkatan sita eksekusi berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
…………Nomor ……tanggal …………3) jo Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: …….. tanggal ….4).

-

Untuk kepentingan pelaksanaan
kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk membuat dan
menandatangani surat permohonan eksekusi, menghubungi pengadilan tingkat pertama, serta
instansi-instansi lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum
lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..5)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan :
- SKK Substitusi untuk mengangkat Sita Eksekusi
- SKK ini mutatis mutandis dapat digunakan untuk mengajukan permohonan pengangkatan sita jaminan dengan

penyesuaian seperlunya.
Petunjuk Pengisian
*) Pilih salah satu
**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon pengangkatan sita eksekusi.
2) Nomor dan tanggal Penetapan Ketua Pengadilan Negeri.
3) Nomor dan tanggal Berita Acara Sita Eksekusi.
4) Tempat dan tanggal surat kuasa.

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1. E
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor :
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :…………………………………….
Jabatan :…………………………………….
Alamat :…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama :…………………………………….
Jabatan : Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat :……………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ………….. 1) menghadiri Teguran/Aanmaning di Pengadilan Negeri ….…..
………2) terhadap Penetapan Ketua Pengadilan Negeri ……..3) Nomor ……… tanggal ……….4)
sehubungan dengan Putusan………. 5) Nomor …………. tanggal …………6) yang telah berkekuatan
hukum tetap.

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk menghadiri
Teguran/Aanmaning; memberikan keterangan-keterangan; menyampaikan penundaan eksekusi dan
melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan
bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..7)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan:
- SKK untuk melakukan Teguran/Aanmaning
Petunjuk Pengisian :
*) Pilih salah satu
**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU
Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Identitas Pemberi Kuasa.
Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
Penetapan Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
Nomor dan tanggal penetapan Ketua Pengadilan Negeri .
Putusan yang dimohonkan untuk dilaksanakan eksekusinya.
Nomor dan tanggal putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1 E.1
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor : SK- ……………………………….
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
Untuk dan atas nama ………….. 1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …..... tanggal……… 2)
menghadiri Teguran/Aanmaning di Pengadilan Negeri ….…..………3) terhadap Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri ……..4) Nomor ……… tanggal ……….5) sehubungan dengan Putusan………. 6)
Nomor …………. tanggal …………7) yang telah berkekuatan hukum tetap.
Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk menghadiri Teguran/Aanmaning;

memberikan keterangan-keterangan; menyampaikan penundaan eksekusi dan
melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun didalam
pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..8)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai***)
dan
cap
(……………………..)
Keterangan:
- SKK Substitusi untuk melakukan Teguran/Aanmaning
Petunjuk Pengisian:

(……………………..)

*) Pilih salah satu
**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemberi Kuasa.
2) Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus.
3) Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
4) Penetapan Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
5) Nomor dan tanggal penetapan Ketua Pengadilan Negeri .
6) Putusan yang dimohonkan untuk dilaksanakan eksekusinya.
7) Nomor dan tanggal putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.
8) Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan.

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1.F
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor : SK
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa:
memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama………. 1) mengajukan Permohonan Arbitrase di ……………2)
terhadap…………...3) dalam masalah ……….…………..4).

-

Untuk kepentingan pelaksanaan
kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk membuat dan
menandatangani Permohonan Arbitrase; menunjuk/menolak Arbiter; melakukan perdamaian;
membuat replik; mengajukan bukti-bukti surat; menghadirkan saksi-saksi dan ahli;
menolak/menyanggah keterangan saksi maupun ahli; serta surat – surat lainnya yang berhubungan;
mengajukan kesimpulan; menghubungi instansi-instansi lainnya yang berhubungan dengan perkara
ini; melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan
bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..5)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap
(……………………..)
Keterangan:
- SKK Sebagai Pemohon dalam Arbitrase
Petunjuk Pengisian :
*) Pilih salah satu

(……………………..)

**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon Arbitrase
2) Permohonan Arbitrase diajukan di wilayah Termohon.
3) Identitas Termohon.
4) Permasalahan yang disengketakan.
5) Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1.F.1
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor : SK
/ / 20…
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
- Untuk dan atas nama ………….1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …..... tanggal……… 2)
mengajukan Permohonan Arbitrase di ………3) terhadap…………...4) dalam masalah ………...5).
-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak untuk
membuat dan menandatangani Permohonan Arbitrase; menunjuk/menolak
Arbiter; melakukan perdamaian; membuat replik; mengajukan bukti-bukti
surat; menghadirkan saksi-saksi dan ahli; menolak/menyanggah keterangan
saksi maupun ahli; serta surat – surat lainnya yang berhubungan;
mengajukan kesimpulan; menghubungi instansi-instansi lainnya yang
berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum lain
baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi
penyelesaian perkara ini.
………………………..6)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai***)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan ::
- SKK Substitusi Sebagai Pemohon dalam Arbitrase
Petunjuk Pengisian :
*) Pilih salah satu
**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon Arbitrase.

2)
3)
4)
5)
6)

Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus.
Permohonan Arbitrase diajukan di wilayah Termohon.
Identitas Termohon.
Permasalahan yang disengketakan
Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1.F.2
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor : SK
/ / 20…
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa:
memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ……….1) mendaftarkan Putusan Arbitrase ………… Nomor ……… tanggal
………. 2) di Pengadilan Negeri ……………3)

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak menghubungi Pengadilan Negeri
…………., menandatangani akta pendaftaran Putusan Arbitrase serta instansi-instansi lainnya yang
berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun
didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..4)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai**)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan :
- SKK Sebagai Pemohon dalam Eksekusi Putusan Arbitrase
- Dalam hal permohonan eksekusi atas Putusan Arbitrase dapat menggunakan S-1 C/S-1 C.1
Petunjuk Pengisian:
*) Pilih salah satu
**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon eksekusi putusan arbitrase.
2) Nomor dan Tanggal Putusan Arbitrase yang akan didaftarkan..
3) Pengadilan Negeri yang berwenang atau di mana barang yang akan dieksekusi berada.
4) Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1.F.3
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor : SK
/ / 20…
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama ……….1) berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: …..... tanggal……… 2)
mendaftarkan Putusan Arbitrase ……Nomor ……tanggal ……..3) di Pengadilan Negeri ……4)

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini Penerima Kuasa berhak menghubungi Pengadilan Negeri
…………., menandatangani akta pendaftaran Putusan Arbitrase serta instansi-instansi lainnya yang
berhubungan dengan perkara ini; melakukan tindakan-tindakan hukum lain baik diluar maupun
didalam pengadilan yang perlu dan bermanfaat bagi penyelesaian perkara ini.
………………………..5)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai***)
dan
cap
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan:
a) SKK Substitusi Sebagai Pemohon dalam Eksekusi Arbitrase
b) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup.
Petunjuk Pengisian :
*) Pilih salah satu
**) JPN yang ditunjuk sebagai kuasa substitusi minimal 2 (dua) orang.
***) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13 Tahun
1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemohon eksekusi putusan arbitrase.
2) Nomor dan tanggal Surat Kuasa Khusus.
3) Nomor dan tanggal Putusan Arbitrase yang akan didaftarkan.
4) Pengadilan Negeri yang berwenang atau di mana barang yang akan dieksekusi berada.
5) Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan

KOP SURAT
PEMBERI KUASA
S-1. G
SURAT KUASA KHUSUS
Nomor : SK/ /
/20....
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
:…………………………………….
Alamat
:…………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa:
memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Nama
:…………………………………….
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
:……………………………………………………….
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama……………………1) baik secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama menghadap Pengadilan Negeri/Niaga/Agama *) …………….2), sebagai
penggugat/pemohon *) untuk mengajukan gugatan/permohonan*) terhadap ………………3) dalam
masalah ……………..4)

-

Untuk kepentingan pelaksanaan kuasa ini penerima kuasa berhak untuk
membuat dan menandatangani surat peringatan (somasi), gugatan/permohonan; replik; kesimpulan;
serta surat-surat lainnya yang berhubungan; mengajukan keterangan-keterangan, menyanggah
keterangan yang diajukan oleh pihak lawan; menyerahkan/ menyanggah bukti-bukti; menghadirkan
saksi-saksi/ahli, menyanggah keterangan saksi/ahli; melakukan upaya hukum, termasuk banding dan
kasasi, membuat serta menandatangani memori atau kontra memorinya; menghubungi instansi
pengadilan yang relevan pada tingkat pertama, tingkat banding dan tingkat kasasi, serta instansi lainnya
yang berhubungan, dan melakukan tindakan hukum lain baik diluar maupun didalam pengadilan yang perlu
dan bermanfaat bagi penyelesaiaan perkara ini.
………………………..5)
PEMBERI KUASA

PENERIMA KUASA
Materai dan cap **)
(……………………..)

(……………………..)

Keterangan :
a) SKK Sebagai Penggugat/Pemohon dalam Penegakan Hukum
b) Formulir ini dapat digunakan juga dalam pemberian bantuan hukum mewakili Kejaksaan sebagai
Penggugat/Pemohon.
Petunjuk Pengisian :
*) coret salah satu.
**) Setiap SKK dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup sesuai dengan pasal 2 UU Nomor 13
Tahun 1985 Tentang Bea Materai
1) Identitas Pemberi Kuasa
2) Pengadilan yang berwenang atau di mana barang yang menjadi objek sengketa.
3) Pihak yang digugat.
4) Kualifikasi dari perkara antara lain: PMH/Wanprestasi dan kewenangan Kejaksaan berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan, misalnya Permohonan Pembubaran PT sesuai dengan pasal 146 ayat 1 huruf a UU

Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
5) Tempat dan tanggal surat kuasa diterbitkan.

KANTOR PENGACARA NEGARA
PADA KEJAKSAAN ………………………………….
S-1 G.1
SURAT KUASA SUBSTITUSI
Nomor : SK- /
/ /20.....
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: .....................
Jabatan
: Jaksa Agung/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari*)
Selaku Pengacara Negara
Alamat
: .....................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa Substitusi
Dengan ini memberikan kuasa kepada :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor

: …………………………
: Jaksa Pengacara Negara.
: …………………………

2. Nama
: …………………………**)
Jabatan
: Jaksa Pengacara Negara.
Alamat Kantor
:…………………………
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa Substitusi.
KHUSUS
-

Untuk dan atas nama Jaksa Agung R.I/Jam Datun/Kajati/Kajari/Kacabjari, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus dengan hak substitusi Nomor......tanggal …………….dari ……………. kepada ……………,
baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghadap Pengadilan Nege

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157