Review RPIJM Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA )
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Bab
4
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya mencakup empat sektor yaitu
pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum,
serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah,
persampahan, dan drainase.
Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis
yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta
permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis
kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan
kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan
program dan kegiatan yang dibutuhkan. Empat sektor tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
4.1
Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman
didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan
permukiman kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari
pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh,
sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan
permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
Page
4 - 1
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
4.1.1
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan
A. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan
perundangan, antara lain:
1.
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh
masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya
kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c),
penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan
(butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh (butir f).
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah
susun umum, rumah
susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4.
Peraturan
Presiden
No.
15
Tahun
2010
tentang
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan
yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.
5.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan
sebesar 10% pada tahun 2014. Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam
pengembangan permukiman maka UU No. 1/2011 mengamanatkan tugas dan wewenang
sebagai berikut:
Page
4 - 2
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
B. Tugas
1.
Pemerintah Pusat
a.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
b.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba
dan Lisiba.
c.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
d.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian
dan kawasan permukiman.
e.
Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat
nasional.
2.
Pemerintah Provinsi
a.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada
kebijakan nasional.
b.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas
kabupaten/kota.
c.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat
provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan
hunian, dan kawasan permukiman.
e.
Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan
perumahan
dan
utilitas
umum
kawasan permukiman lintas kabupaten/kota.
f.
Memfasilitasi
pengelolaan
prasarana,
sarana,
dan
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
g.
Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan
permukiman
bagi
masyarakat, terutama bagi MBR.
h.
Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi.
Page
4 - 3
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
3.
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Pemerintah Kabupaten
a.
Menyusun dan melaksanakan
kebijakan
dan
strategi
pada tingkat
kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan
berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b.
Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
kabupaten/kota
dalam
terhadap
penyediaan
rumah,
perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan,
kebijakan,
strategi,
serta
program
di
bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e.
Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f.
Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan
dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten/kota.
g.
Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h.
Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam
penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
i.
Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan
dan kawasan permukiman.
j.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
k.
Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
B. Wewenang
1.
Pemerintah Pusat
a.
Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria
rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat,
dan aman.
b.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman.
c.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan
perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
Page
4 - 4
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
d.
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang
perumahan
dan
kawasan permukiman pada tingkat nasional.
e.
Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.
f.
Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
nasional.
g.
Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.
h.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan
permukiman kumuh.
i.
Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.
j.
Memfasilitasi
pengelolaan
prasarana,
sarana,
dan
utilitas
umum
perumahan dan kawasan permukiman.
2.
Pemerintah Provinsi
a.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat provinsi.
b.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan
perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
c.
Memberdayakan
pemangku
kepentingan
dalam
bidang
perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
d.
Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan,
kebijakan,
strategi,
serta
program
di
bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
e.
Mengevaluasi
peraturan
perundang-undangan
serta
kebijakan
dan
strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
provinsi.
f.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat provinsi.
g.
Mengoordinasikan
pencadangan
atau
penyediaan
tanah
untuk
pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR pada tingkat provinsi.
h.
Menetapkan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan
Page
4 - 5
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
3.
Pemerintah Kabupaten
a.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang
perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
d.
Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan
serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e.
Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan
dan permukiman bagi MBR.
f.
Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR
pada tingkat kabupaten/kota.
g.
Memfasilitasi
kerja
sama
pada
tingkat
kabupaten/kota
antara
pemerintah kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.
h.
Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan
kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
C.
Lingkup Kegiatan
Mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman
mempunyai tugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik
dan pengawasan teknik, serta standardisasi teknis dibidang pengembangan
permukiman. Adapun fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman adalah:
a. Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan
permukiman di
perkotaan dan perdesaan;
b. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan kawasan
permukiman baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial;
c. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan
Page
kualitas
4 - 6
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan dan pembangunan rumah
susun sederhana;
d. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas
permukiman di kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau
kecil termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pembinaankelembagaan
dan peran serta masyarakat di bidang pengembangan permukiman;
f. Pelaksanaan tata usaha Direktorat.
4.1.2
Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan di kabupaten/kota dan dampaknya yang signifikan bagi kabupaten
/kota. Isu-isu strategis di kabupaten/kota dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan
pembangunan daerah, tantangan, dan potensi pembangunan daerah ke depan yang meliputi aspek
fisik-lingkungan, sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legalitas kelembagaan.
Berbagai isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dilihat
pada tabel IV - 1 di bawah ini.
Page
4 - 7
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 1
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman
Kabupaten Labuhanbatu Utara
No
Isu Strategis
Keterangan
1.
Adanya ketimpangan pengembangan antar wilayah (Kecamatan Kualuh
Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir) dan sebagian (Kecamatan Aek
Natas) yang relatif tertinggal terhadap bagian Tengah Kabupaten
Labuhanbatu Utara yang dilintasi Jalan Negara, diantaranya disebabkan
oleh keterkaitan yang rendah antara satu kawasan dengan kawasan lainnya
serta keterisolasian wilayah akibat minimnya dukungan transportasi
( transportasi darat ).
Adanya beberapa kawasan rawan bencana alam seperti longsor di daerah
2.
dataran tinggi dan rawan banjir di daerah dataran rendah, sehingga
berpengaruh terhadap kawasan permukiman
Adanya alih fungsi lahan hutan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL)
3.
terutama di Kecamatan Kualuh Leidong yang berpotensi sebagai kawasan
ekonomi khusus.
Sumber : RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011-2031
4.1.3
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Bidang pengembangan permukiman bertujuan untuk mengembangkan kawasan kumuh di
perkotaan, kawasan potensial dan daerah-daerah tertinggal dan terisolasi. Demi terwujudnya
permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur dan mengarahkan
pertumbuhan wilayah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan
permukiman khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, direncanakan di lokasi yang
telah memenuhi syarat administrasi, fisik, ekologi dan tidak berdampak sosial negatif bagi
masyarakat di sekitarnya.
Adanya pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi kebutuhan permukiman baru di
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pembangunan permukiman baru di Kabupaten Labuhanbatu
Utara telah banyak dilakukan oleh pihak swasta.
Pada umumnya prasarana dan sarana
Page
4 - 8
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
permukiman baik permukiman baru maupun yang sudah ada sejak dahulu di Kabupaten
Labuhanbatu Utara belum sepenuhnya tersedia.
Berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, pada tahun 2007 terdapat 78,22 % rumah tangga
yang menempati rumah milik sendiri, sisanya 21,78 % menempati rumah yang bukan milik sendiri
melainkan rumah kontrakan maupun rumah orang tua (keluarga). Proporsi rumah tangga yang
menempati rumah bukan milik sendiri di perkotaan mencapai 32,98 % jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan di perdesaan yang jumlahnya sebesar 13,28 %. Berdasarkan kualitas fisik
bangunan, pada tahun 2007 proporsi rumah tangga yang menempati rumah berlantai bukan tanah
mencapai 86,29 %; beratap bukan daun sebanyak 98,8 %; dan berdinding permanen sebesar 87,6
%. Selain itu, berdasarkan kondisi bangunan tempat tinggal, rumah tangga yang menempati
rumah dengan kondisi baik mencapai 45,94 %, kondisi sedang 43,94 %, kondisi rusak 9,25 %,
dan kondisi rusak berat 0,87 %. Sekalipun telah dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan permukiman, masih terdapat permukiman kumuh seluas 57.800 Ha pada akhir tahun
2009. Sementara itu, ditinjau dari aspek kepastian jaminan bermukim, rumah tangga yang
menempati rumah milik sendiri dan telah didukung oleh bukti hukum tanah berupa sertifikat
bank dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), girik, maupun akta jual beli mengalami peningkatan
dari 74,49 % pada tahun 2004 menjadi 77,94 % pada tahun 2007.
Dari aspek kesenjangan antar wilayah terlihat, bahwa kondisi prasarana dan sarana penunjang
antar wilayah sangat berbeda antara wilayah yang berada di pusat kegiatan dengan ciri perkotaan
dengan wilayah yang berciri perdesaan. Implikasi dari kondisi tersebut terlihat dari tingkat
kesejahteraan masyarakat, yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Apabila
dilihat persentase keluarga miskin antar kecamatan, maka kecamatan yang memiliki persentase
keluarga miskin tertinggi adalah pada Kecamatan Kualuh Leidong dengan persentase 60,43%,
diikuti oleh Kecamatan Aek Natas 31,41% dan Kecamatan Kualuh Hilir 31,03%.
Permasalahan kemiskinan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara mencakup keterbatasan
kecukupan pangan dan mutu pangan, terbatasnya akses layanan kesehatan, terbatasnya akses
layanan pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, terbatasnya akses layanan
perumahan, terbatasnya akses hubungan transportasi, memburuknya kondisi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup serta lemahnya partisipasi.
Page
4 - 9
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya kesejangan disebabkan oleh kondisi masyarakat.
Masyarakat yang berada di wilayah tertinggal pada umumnya masih belum banyak tersentuh oleh
program–program pembangunan sehingga akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik
masih sangat terbatas serta terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh karena itu kesejahteraan
kelompok masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan
pembangunan yang besar dari pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4.1.3.1
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman Di Perkotaan
Kota Aek Kanopan sebagai ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara diapait oleh perkebunan
BUMN dan swasta sehingga membatasi kebutuhan pengembangan lahan permukiman. Kondisi
eksisting permukiman di Kota Aek Kanopan cukup padat dengan jalan-jalan lingkungan yang
sempit. Sedangkan prasarana dan sarana infrastruktur sudah cukup memadai seperti jalan yang
telah diaspal dan saluran drainase permanen pada sisi jalan. Namun demikian pada permukiman
perkotaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara terdapat kawasan-kawasan permukiman yang rawan
banjir seperti di Kecamatan Kualuh Hilir, Kualuh Leidong, dan kawasan bencana longsor di
Kecamatan Na IX-X, Aek Natas dan Kualuh Selatan.
Data kondisi RSH di kawasan perkotaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Page
4 - 10
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 2
Data Identifikasi Kawasan Kumuh Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
No
Lokasi Kawasan Kumuh
(Ha)
Luas
Kawasan
(Ha)
Jumlah
Rumah
Permanen
(Unit)
Jumlah Rumah
Semi Permanen
(Unit)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
1.
Kecamatan Kualuh Hulu
-
-
-
3.225
2.
Kecamatan Aek Natas
-
-
-
1.570
3.
Kecamatan Marbau
-
-
-
1.074
4.
Kecamatan Aek Kuo
-
-
-
1.011
5.
Kecamatan Kualuh Leidong
-
-
-
1.419
6.
Kecamatan Kualuh Hilir
-
-
-
1.769
7.
Kecamatan NA IX-X
-
-
-
840
8.
Kecamatan Kualuh Selatan
-
-
-
949
-
-
-
11.887
Total
Sumber: Labuhanbatu Utara Dalam Angka 2012
Data diambil dari banyaknya jumlah keluarga pra-sejahtera di Kabupaten Labuhanbatu Utara,
dengan jumlah 11.887 keluarga pra-sejahtera., di mana yang terbanyak terdapat di Kecamatan
Kualuh Hulu yaitu sebanyak 3.255 kk, sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan NA
IX-X yaitu sebanyak 840 rumah tangga/kk. Untuk penetapan kawasan Kumuh di Kabupaten
Labuhanbatu Utara sampai saat ini belum ada SK penetapannya. Namun dilihat dari kondisi fisik
dan sosialnya kawasan-kawasan tersebut di atas merupakan kawasan kumuh. Dalam penanganan
masalah perumahan permukiman ini tidak terlepas dari peran pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Hal ini tertuang dalam skema penanganan berupa kegiatan yang
disesuaikan dengan karakteristik permasalahan yang ada. Di tiap daerah skema ini menjadi bagian
dari program yang bersifat topdown ataupun hanya sebagai fasilitator bagi pemerintah daerah.
Efektivitas pelaksanaan program-program penanganan ini sangat berbeda di tiap daerah, sesuai
dengan tingkat permasalahan baik secara spasial ataupun adanya ketidaksesuaian arahan
penanganan yang ada. Data kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian
Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni di
perdesaan dapat dilihat pada tabel IV - 3 dan IV - 4 berikut ini:
Page
4 - 11
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 3
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Aek Natas Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
Lokasi
Tahun 2013
1.
Perkerasan jalan
Karang Taruna
2.5 x 350 m
2.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Al-Huda
3 x 300 m
3.
Perkerasan jalan
LKMD
3 x 260 m
4.
Perkerasan jalan
Kelompok Tani Beringin
2.5 x 400 m
5.
Perkerasan jalan
PKK
3 x 260 m
6.
Perkerasan jalan
BKPRMI
3 x 330 m
7.
Perkerasan jalan
Tadarusan I Al-Furqon
3 x 330 m
8.
Perkerasan jalan
LKMD
3 x 300 m
9.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Muttaqin
3 x 300 m
10.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Nurul Huda
2.8 x 310 m
Dusun Stasion
Adian Torop
Dusun Tanah
Merah Adian
Torop
Dusun Harapan
Maju Desa Adian
Torop
Dusun Siamburo
Bandar Durian
Dusun Simardum
Desa Terang
Bulan
Dusun Kuala
Simpang Desa
Terang Bulan
Dusun Kuala
Simpang Desa
Terang Bulan
Dusun Kuala
Indah Desa
Terang Bulan
Dusun Cinta
Dame Desa Ujung
Padang
Dusun Sukajadi
Desa Ujung
Padang
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 12
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 4
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Marbau Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
Lokasi
Tahun 2013
1.
Dinding penahan
tanah
LKMD
75 m
2.
Saluran Beton
Anugrah
type 50 178 m
3.
Perkerasan jalan
Pelita
3 x 275 m
4.
Perkerasan jalan
Karang Taruna Muda
4 x 215 m
5.
SaluranBeton
Idaman
Type 50 178 m
6.
Perkerasan jalan
Karang Taruna
Mekar Sari
3 x 275 m
7.
Perkerasan jalan
Cempaka
3 x 310 m
8.
Perkerasan jalan
Maju Bersama
3 x 240 m
9.
Perkerasan jalan
Sentosa
3 x 275 m
10.
Perkerasan jalan
Makmur
3 x 240 m
Dusun II Desa
Bulungihit
Dusun IX Desa
Aek Hetetoras
Dusun II Desa
Aek Hetetoras
Dusun I Desa
Buluhingit
Dusun II Desa
Perk. Brussel
Dusun V Desa
Aek Tapa
Dusun I Desa
Sipare-pare
Hilir
Dusun I Desa
Sipare-pare
Hilir
Dusun V Pulo
Bargot
Dusun IV Pulo
Bargot
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 13
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 5
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Aek Kuo Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
P3MI
3 x 275 m
Tahun 2013
1.
Perkerasan
2.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
3.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
4.
Saluran Beton
LMD
type 50.210 m
5.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
6.
Perkerasan
SAHATA
3 x 260 m
7.
Perkerasan
8.
Perkerasan
9.
Saluran Beton
10.
Saluran Beton
Al-Wahyu
Parsuluman
Karang Taruna
Selamat Jaya
Perwiridan AlMukhlisin
Bunga Sejati
Kampung Sejati
3 x 330 m
3 x 260 m
type 50.175 m
type 50.175 m
Lokasi
Dusun VI Desa
Aek Korsik
Dusun IIa Desa
Purworejo
Dusun II Padang
Maninjau
Dusun I Bandar
Selamat
Dusun IX Bandar
Selamat
Dusun XI Desa
Bandar Selamat
Dusun II Bandar
Selamat
Dusun III Bandar
Selamat
Dusun V Bandar
Selamat
Dusun VII Bandar
Selamat
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 14
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 6
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
No
Program/Kegiatan
Lokasi
Satuan
Status
Kecamatan
5
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
Kecamatan Merbau
1
APBN
Kecamatan Aek Natas
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Leidong
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Hilir
1
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
Kecamatan Merbau
1
APBN
Kecamatan. Aek
Natas
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Leidong
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Hilir
1
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
KSK
1
APBN
Tahun 2010
1.
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2011
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
2.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
3.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
4.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
5.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2012
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
1.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
2.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
3.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
4.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
5.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
6.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2013
Pengembangan Infrastruktur
1.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
1.
Sumber : Evaluasi Satker Randal Sumatera Utara
Page
4 - 15
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Peranan swasta dalam penanganan perumahan permukiman kabupaten/kota ini sangat besar,
terutama untuk penyediaan perumahan terorganisir. Namun dalam pelaksanaan program ini
bersifat provit oriented, walaupun demikian pemerintah tetap memiliki peran untuk mengendalikan
keberadaan pengembang melalui perizinan-perizinan. Terkait dengan skema dukungan
pengembangan kawasan kumuh, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara akan
melakukan revitalisasi kawasan yang masyarakatnya secara umum berpenghasilan rendah, yaitu
dengan mengikuti pola yang dikembangkan oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat cq.
Kedeputian Bidang Perumahan swadaya, dimana untuk itu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara akan membuat proposal dan telah diajukan, di mana diharapkan akan ada MOU antara
Kementrian Negara Perumahan Rakyat dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Bentuk kegiatan yang akan dikembangkan akan mengacu pada Pedoman yang telah diterbitkan
melalui Pedoman Menpera No. 08/PERMEN/M/2006 Tahun 2006 tentang pedoman
pelaksanaan pemberian stimulan untuk perumahan swadaya bagi masyarakat berpenghasilan
rendah melalui lembaga keuangan mikro/lembaga keuangan non bank dan permenpera no.
10/permen/m/2007 tahun 2007 tentang bantuan stimulan prasarana, sarana dan utilitas umum
perumahan dan permukiman, dimana bentuk dukungan tersebut dapat berupa :
1. Pemberian Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) berupa :
a. Peningkatan Kualitas rumah (PK) yang ditujukan untuk perbaikan/pemugaran rumah tidak
layak huni, dengan dana maksimal Rp. 5.000.000,- /kk/unit rumah.
b. Pembangunan Baru rumah/perumahan (PB) yang ditujukan untuk mengurangi backlog
rumah, dengan dana maksimal Rp. 10.000.000,-/kk/unit rumah.
2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
hidup
melalui
kelompok
masyarakat
pada
perumahan/lingkungan
kumuh
perkotaan/perdesaan dengan besaran dana maksimal sebesar Rp. 3.300.000,- /kk/unit rumah,
dan untuk PSU Rp. 2.000.000,- dan lebih ditekankan pada sasaran lingkungan perumahan
kumuh dan berkelompok.
Prioritas kegiatan yang akan diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara kepada
Kementrian Perumahan Rakyat adalah kawasan yang termasuk dalam kriteria kumuh berat dan
kawasan kumuh sedang.
Page
4 - 16
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
4.1.3.2
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Kondisi Eksisting Pengembangan Kawasan Perdesaan
Permukiman perdesaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara umumnya dihuni oleh para pemukim
yang bermata pencaharian sebagai petani, perkebunan, dan perikanan dan sudah lama menetap di
desa tersebut. Permukiman perdesaan ini umumnya sederhana namun sudah cukup layak untuk
dihuni walaupun demikian masih banyak terdapat kawasan kumuh di permukiman perdesaan
terutama permukiman yang berada di pesisir pantai.
Di kabupaten Labuhanbatu Utara ada beberapa kawasan perdesaan yang berpotensi sebagai
kawasan ekonomi khusus yaitu di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir. Kecamatan
Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir merupakan kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang
berada di wilayah pantai dengan kepadatan penduduk 84 jiwa/Km². Sebagai Kecamatan yang
berada di Wilayah pantai, berbagai macam permasalahan dan kendala yang dihadapi, hal ini
disebabkan karena Jarak Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir jauh dari fasilitas umum
dan infrastrukturnya masih minim sehingga Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir kurang
terperhatikan dan bahkan ada kesan bahwa Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir terasa
dianaktirikan bila dibandingkan dengan Kecamatan di Wilayah Darat.
Jenis jalan di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualih Hilir berdasarkan daftar jalan
K1 dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Labuhanbatu Utara diketahui bahwa di Kecamatan
Kualuh Leidong tidak ada jalan beraspal, yang ada hanya jalan perkerasan 11 km dan jalan tanah
42 km dengan kondisi 81,6% rusak. Kondisi yang hampir sama terjadi di Kecamatan Kualuh
Hilir dimana jalan aspal 4,2 km, jalan dengan perkerasan 20,7 km dan jalan tanah 53,3 km dengan
kondisi rusak 93,6%.
Page
4 - 17
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Gambar 4.1
Kondisi Jalan Akses Di Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.2
Kondisi Permukiman Di Kecamatan Kualuh Leidong
Page
4 - 18
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Berbagai macam potensi yang terdapat di Kecamatan Kualuh Leidong diantaranya potensi
pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Potensi Padi sawah yang dihasilkan
Kecamatan Kualuh Leidong diolah dan dikenal sebagai Beras Leidong yang cukup terkenal di
Sumatera Utara , bahkan Beras Leidong jenis KKB dan Ramos telah dipasarkan di Jakarta, Medan
dan beberapa kota besar di Sumatera Utara.
Sektor perikanan dan kelautan di Kecamatan Kualuh Leidong sangat berpotensi dibuktikan
dengan hasil tangkapan dari nelayan berupa ikan dan udang segar maupun yang diolah menjadi
ikan asin, produksi ikan dan udang maupun hasil olahannya dikirim ke Kota Tanjungbalai dan
selanjutnya dikirim ke Jakarta maupun Medan. Kecamatan Kualuh Leidong juga memiliki potensi
untuk mengembangkan budidaya udang dan ikan dengan model tambak, kerambah dan kolam.
Produksi tambak udang diperkirakan ratusan ton pertahun dan potensi budidaya model kerambah
belum dikembangkan secara profesional, sementara lahan untuk lokasi pembuatan kerambah
sangat tersedia di sepanjang Sungai Air Hitam dan Sungai Kualuh. Di samping produksi ikan dan
udang, potensi yang belum dimanfaatkan secara efektif adalah sarana Dermaga Tanjung Leidong
yang cukup strategis menopang perekonomian masyarakat, terutama untuk dimanfaatkan sebagai
pelabuhan penumpang dan barang dari dalam dan luar negeri.
Meskipun Kecamatan Kualuh Leidong memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak,
namun kesejahteraan masyarakat masih banyak di bawah garis kemiskinan. Hal ini dapat dilihat
pada tabel IV - 7 berikut.
Page
4 - 19
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 7
Data Rumah Tangga Miskin Menurut Data Raskin Kecamatan Kualuh Leidong
No
Desa/Kelurahan
Jumlah RTS-PM (KK)
1
Tanjung Leidong
929
2
Simandulang
401
3
Pangkalan Lunang
163
4
Air Hitam
144
5
Kelapa Sebatang
64
6
Teluk Pulai Dalam
363
7
Teluk Pulai luar
154
Jumlah
2218
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.3
Kondisi Pasar Tradisional Di Kecamatan Kualuh Leidong
Demikian pula halnya dengan Kecamatan Kualuh Hilir, dimana kecamatan ini merupakan
kawasan minapolitan. Kawasan permukiman dominan berada di tepi pantai serta sangat minim
dengan sarana dan prasarana infrastruktur.
.
Page
4 - 20
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Bab
4
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya mencakup empat sektor yaitu
pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum,
serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah,
persampahan, dan drainase.
Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis
yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta
permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis
kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan
kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan
program dan kegiatan yang dibutuhkan. Empat sektor tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
4.1
Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman
didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan
permukiman kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari
pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh,
sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan
permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
Page
4 - 1
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
4.1.1
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan
A. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan
perundangan, antara lain:
1.
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh
masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya
kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c),
penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan
(butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh (butir f).
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah
susun umum, rumah
susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4.
Peraturan
Presiden
No.
15
Tahun
2010
tentang
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan
yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.
5.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan
sebesar 10% pada tahun 2014. Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam
pengembangan permukiman maka UU No. 1/2011 mengamanatkan tugas dan wewenang
sebagai berikut:
Page
4 - 2
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
B. Tugas
1.
Pemerintah Pusat
a.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
b.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba
dan Lisiba.
c.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
d.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian
dan kawasan permukiman.
e.
Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat
nasional.
2.
Pemerintah Provinsi
a.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada
kebijakan nasional.
b.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas
kabupaten/kota.
c.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat
provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan
hunian, dan kawasan permukiman.
e.
Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan
perumahan
dan
utilitas
umum
kawasan permukiman lintas kabupaten/kota.
f.
Memfasilitasi
pengelolaan
prasarana,
sarana,
dan
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
g.
Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan
permukiman
bagi
masyarakat, terutama bagi MBR.
h.
Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi.
Page
4 - 3
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
3.
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Pemerintah Kabupaten
a.
Menyusun dan melaksanakan
kebijakan
dan
strategi
pada tingkat
kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan
berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b.
Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
kabupaten/kota
dalam
terhadap
penyediaan
rumah,
perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan,
kebijakan,
strategi,
serta
program
di
bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e.
Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f.
Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan
dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten/kota.
g.
Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h.
Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam
penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
i.
Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan
dan kawasan permukiman.
j.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
k.
Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
B. Wewenang
1.
Pemerintah Pusat
a.
Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria
rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat,
dan aman.
b.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman.
c.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan
perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
Page
4 - 4
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
d.
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang
perumahan
dan
kawasan permukiman pada tingkat nasional.
e.
Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.
f.
Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
nasional.
g.
Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.
h.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh
dan
permukiman kumuh.
i.
Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.
j.
Memfasilitasi
pengelolaan
prasarana,
sarana,
dan
utilitas
umum
perumahan dan kawasan permukiman.
2.
Pemerintah Provinsi
a.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat provinsi.
b.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan
perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
c.
Memberdayakan
pemangku
kepentingan
dalam
bidang
perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
d.
Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan,
kebijakan,
strategi,
serta
program
di
bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
e.
Mengevaluasi
peraturan
perundang-undangan
serta
kebijakan
dan
strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
provinsi.
f.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat provinsi.
g.
Mengoordinasikan
pencadangan
atau
penyediaan
tanah
untuk
pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR pada tingkat provinsi.
h.
Menetapkan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan
Page
4 - 5
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
3.
Pemerintah Kabupaten
a.
Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b.
Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang
perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
d.
Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan
serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e.
Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan
dan permukiman bagi MBR.
f.
Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR
pada tingkat kabupaten/kota.
g.
Memfasilitasi
kerja
sama
pada
tingkat
kabupaten/kota
antara
pemerintah kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman.
h.
Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan
kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
C.
Lingkup Kegiatan
Mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman
mempunyai tugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik
dan pengawasan teknik, serta standardisasi teknis dibidang pengembangan
permukiman. Adapun fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman adalah:
a. Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan
permukiman di
perkotaan dan perdesaan;
b. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan kawasan
permukiman baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial;
c. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan
Page
kualitas
4 - 6
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan dan pembangunan rumah
susun sederhana;
d. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas
permukiman di kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau
kecil termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pembinaankelembagaan
dan peran serta masyarakat di bidang pengembangan permukiman;
f. Pelaksanaan tata usaha Direktorat.
4.1.2
Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan di kabupaten/kota dan dampaknya yang signifikan bagi kabupaten
/kota. Isu-isu strategis di kabupaten/kota dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan
pembangunan daerah, tantangan, dan potensi pembangunan daerah ke depan yang meliputi aspek
fisik-lingkungan, sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legalitas kelembagaan.
Berbagai isu strategis pengembangan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dilihat
pada tabel IV - 1 di bawah ini.
Page
4 - 7
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 1
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman
Kabupaten Labuhanbatu Utara
No
Isu Strategis
Keterangan
1.
Adanya ketimpangan pengembangan antar wilayah (Kecamatan Kualuh
Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir) dan sebagian (Kecamatan Aek
Natas) yang relatif tertinggal terhadap bagian Tengah Kabupaten
Labuhanbatu Utara yang dilintasi Jalan Negara, diantaranya disebabkan
oleh keterkaitan yang rendah antara satu kawasan dengan kawasan lainnya
serta keterisolasian wilayah akibat minimnya dukungan transportasi
( transportasi darat ).
Adanya beberapa kawasan rawan bencana alam seperti longsor di daerah
2.
dataran tinggi dan rawan banjir di daerah dataran rendah, sehingga
berpengaruh terhadap kawasan permukiman
Adanya alih fungsi lahan hutan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL)
3.
terutama di Kecamatan Kualuh Leidong yang berpotensi sebagai kawasan
ekonomi khusus.
Sumber : RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011-2031
4.1.3
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Bidang pengembangan permukiman bertujuan untuk mengembangkan kawasan kumuh di
perkotaan, kawasan potensial dan daerah-daerah tertinggal dan terisolasi. Demi terwujudnya
permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur dan mengarahkan
pertumbuhan wilayah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan
permukiman khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, direncanakan di lokasi yang
telah memenuhi syarat administrasi, fisik, ekologi dan tidak berdampak sosial negatif bagi
masyarakat di sekitarnya.
Adanya pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi kebutuhan permukiman baru di
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pembangunan permukiman baru di Kabupaten Labuhanbatu
Utara telah banyak dilakukan oleh pihak swasta.
Pada umumnya prasarana dan sarana
Page
4 - 8
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
permukiman baik permukiman baru maupun yang sudah ada sejak dahulu di Kabupaten
Labuhanbatu Utara belum sepenuhnya tersedia.
Berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, pada tahun 2007 terdapat 78,22 % rumah tangga
yang menempati rumah milik sendiri, sisanya 21,78 % menempati rumah yang bukan milik sendiri
melainkan rumah kontrakan maupun rumah orang tua (keluarga). Proporsi rumah tangga yang
menempati rumah bukan milik sendiri di perkotaan mencapai 32,98 % jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan di perdesaan yang jumlahnya sebesar 13,28 %. Berdasarkan kualitas fisik
bangunan, pada tahun 2007 proporsi rumah tangga yang menempati rumah berlantai bukan tanah
mencapai 86,29 %; beratap bukan daun sebanyak 98,8 %; dan berdinding permanen sebesar 87,6
%. Selain itu, berdasarkan kondisi bangunan tempat tinggal, rumah tangga yang menempati
rumah dengan kondisi baik mencapai 45,94 %, kondisi sedang 43,94 %, kondisi rusak 9,25 %,
dan kondisi rusak berat 0,87 %. Sekalipun telah dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan permukiman, masih terdapat permukiman kumuh seluas 57.800 Ha pada akhir tahun
2009. Sementara itu, ditinjau dari aspek kepastian jaminan bermukim, rumah tangga yang
menempati rumah milik sendiri dan telah didukung oleh bukti hukum tanah berupa sertifikat
bank dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), girik, maupun akta jual beli mengalami peningkatan
dari 74,49 % pada tahun 2004 menjadi 77,94 % pada tahun 2007.
Dari aspek kesenjangan antar wilayah terlihat, bahwa kondisi prasarana dan sarana penunjang
antar wilayah sangat berbeda antara wilayah yang berada di pusat kegiatan dengan ciri perkotaan
dengan wilayah yang berciri perdesaan. Implikasi dari kondisi tersebut terlihat dari tingkat
kesejahteraan masyarakat, yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Apabila
dilihat persentase keluarga miskin antar kecamatan, maka kecamatan yang memiliki persentase
keluarga miskin tertinggi adalah pada Kecamatan Kualuh Leidong dengan persentase 60,43%,
diikuti oleh Kecamatan Aek Natas 31,41% dan Kecamatan Kualuh Hilir 31,03%.
Permasalahan kemiskinan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara mencakup keterbatasan
kecukupan pangan dan mutu pangan, terbatasnya akses layanan kesehatan, terbatasnya akses
layanan pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, terbatasnya akses layanan
perumahan, terbatasnya akses hubungan transportasi, memburuknya kondisi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup serta lemahnya partisipasi.
Page
4 - 9
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya kesejangan disebabkan oleh kondisi masyarakat.
Masyarakat yang berada di wilayah tertinggal pada umumnya masih belum banyak tersentuh oleh
program–program pembangunan sehingga akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik
masih sangat terbatas serta terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh karena itu kesejahteraan
kelompok masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan
pembangunan yang besar dari pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4.1.3.1
Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman Di Perkotaan
Kota Aek Kanopan sebagai ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara diapait oleh perkebunan
BUMN dan swasta sehingga membatasi kebutuhan pengembangan lahan permukiman. Kondisi
eksisting permukiman di Kota Aek Kanopan cukup padat dengan jalan-jalan lingkungan yang
sempit. Sedangkan prasarana dan sarana infrastruktur sudah cukup memadai seperti jalan yang
telah diaspal dan saluran drainase permanen pada sisi jalan. Namun demikian pada permukiman
perkotaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara terdapat kawasan-kawasan permukiman yang rawan
banjir seperti di Kecamatan Kualuh Hilir, Kualuh Leidong, dan kawasan bencana longsor di
Kecamatan Na IX-X, Aek Natas dan Kualuh Selatan.
Data kondisi RSH di kawasan perkotaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Page
4 - 10
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 2
Data Identifikasi Kawasan Kumuh Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
No
Lokasi Kawasan Kumuh
(Ha)
Luas
Kawasan
(Ha)
Jumlah
Rumah
Permanen
(Unit)
Jumlah Rumah
Semi Permanen
(Unit)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
1.
Kecamatan Kualuh Hulu
-
-
-
3.225
2.
Kecamatan Aek Natas
-
-
-
1.570
3.
Kecamatan Marbau
-
-
-
1.074
4.
Kecamatan Aek Kuo
-
-
-
1.011
5.
Kecamatan Kualuh Leidong
-
-
-
1.419
6.
Kecamatan Kualuh Hilir
-
-
-
1.769
7.
Kecamatan NA IX-X
-
-
-
840
8.
Kecamatan Kualuh Selatan
-
-
-
949
-
-
-
11.887
Total
Sumber: Labuhanbatu Utara Dalam Angka 2012
Data diambil dari banyaknya jumlah keluarga pra-sejahtera di Kabupaten Labuhanbatu Utara,
dengan jumlah 11.887 keluarga pra-sejahtera., di mana yang terbanyak terdapat di Kecamatan
Kualuh Hulu yaitu sebanyak 3.255 kk, sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan NA
IX-X yaitu sebanyak 840 rumah tangga/kk. Untuk penetapan kawasan Kumuh di Kabupaten
Labuhanbatu Utara sampai saat ini belum ada SK penetapannya. Namun dilihat dari kondisi fisik
dan sosialnya kawasan-kawasan tersebut di atas merupakan kawasan kumuh. Dalam penanganan
masalah perumahan permukiman ini tidak terlepas dari peran pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Hal ini tertuang dalam skema penanganan berupa kegiatan yang
disesuaikan dengan karakteristik permasalahan yang ada. Di tiap daerah skema ini menjadi bagian
dari program yang bersifat topdown ataupun hanya sebagai fasilitator bagi pemerintah daerah.
Efektivitas pelaksanaan program-program penanganan ini sangat berbeda di tiap daerah, sesuai
dengan tingkat permasalahan baik secara spasial ataupun adanya ketidaksesuaian arahan
penanganan yang ada. Data kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian
Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni di
perdesaan dapat dilihat pada tabel IV - 3 dan IV - 4 berikut ini:
Page
4 - 11
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 3
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Aek Natas Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
Lokasi
Tahun 2013
1.
Perkerasan jalan
Karang Taruna
2.5 x 350 m
2.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Al-Huda
3 x 300 m
3.
Perkerasan jalan
LKMD
3 x 260 m
4.
Perkerasan jalan
Kelompok Tani Beringin
2.5 x 400 m
5.
Perkerasan jalan
PKK
3 x 260 m
6.
Perkerasan jalan
BKPRMI
3 x 330 m
7.
Perkerasan jalan
Tadarusan I Al-Furqon
3 x 330 m
8.
Perkerasan jalan
LKMD
3 x 300 m
9.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Muttaqin
3 x 300 m
10.
Perkerasan jalan
Wirid Yasin Nurul Huda
2.8 x 310 m
Dusun Stasion
Adian Torop
Dusun Tanah
Merah Adian
Torop
Dusun Harapan
Maju Desa Adian
Torop
Dusun Siamburo
Bandar Durian
Dusun Simardum
Desa Terang
Bulan
Dusun Kuala
Simpang Desa
Terang Bulan
Dusun Kuala
Simpang Desa
Terang Bulan
Dusun Kuala
Indah Desa
Terang Bulan
Dusun Cinta
Dame Desa Ujung
Padang
Dusun Sukajadi
Desa Ujung
Padang
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 12
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 4
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Marbau Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
Lokasi
Tahun 2013
1.
Dinding penahan
tanah
LKMD
75 m
2.
Saluran Beton
Anugrah
type 50 178 m
3.
Perkerasan jalan
Pelita
3 x 275 m
4.
Perkerasan jalan
Karang Taruna Muda
4 x 215 m
5.
SaluranBeton
Idaman
Type 50 178 m
6.
Perkerasan jalan
Karang Taruna
Mekar Sari
3 x 275 m
7.
Perkerasan jalan
Cempaka
3 x 310 m
8.
Perkerasan jalan
Maju Bersama
3 x 240 m
9.
Perkerasan jalan
Sentosa
3 x 275 m
10.
Perkerasan jalan
Makmur
3 x 240 m
Dusun II Desa
Bulungihit
Dusun IX Desa
Aek Hetetoras
Dusun II Desa
Aek Hetetoras
Dusun I Desa
Buluhingit
Dusun II Desa
Perk. Brussel
Dusun V Desa
Aek Tapa
Dusun I Desa
Sipare-pare
Hilir
Dusun I Desa
Sipare-pare
Hilir
Dusun V Pulo
Bargot
Dusun IV Pulo
Bargot
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 13
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 5
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kegiatan Paket PIK Aek Kuo Tahun 2013
No
Program/Kegiatan
Nama LKD
Satuan
P3MI
3 x 275 m
Tahun 2013
1.
Perkerasan
2.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
3.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
4.
Saluran Beton
LMD
type 50.210 m
5.
Perkerasan
PKK
3 x 275 m
6.
Perkerasan
SAHATA
3 x 260 m
7.
Perkerasan
8.
Perkerasan
9.
Saluran Beton
10.
Saluran Beton
Al-Wahyu
Parsuluman
Karang Taruna
Selamat Jaya
Perwiridan AlMukhlisin
Bunga Sejati
Kampung Sejati
3 x 330 m
3 x 260 m
type 50.175 m
type 50.175 m
Lokasi
Dusun VI Desa
Aek Korsik
Dusun IIa Desa
Purworejo
Dusun II Padang
Maninjau
Dusun I Bandar
Selamat
Dusun IX Bandar
Selamat
Dusun XI Desa
Bandar Selamat
Dusun II Bandar
Selamat
Dusun III Bandar
Selamat
Dusun V Bandar
Selamat
Dusun VII Bandar
Selamat
Sumber : RISE Kabupaten Labuhanbatu Utara 2013
Page
4 - 14
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 6
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
No
Program/Kegiatan
Lokasi
Satuan
Status
Kecamatan
5
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
Kecamatan Merbau
1
APBN
Kecamatan Aek Natas
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Leidong
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Hilir
1
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
Kecamatan Merbau
1
APBN
Kecamatan. Aek
Natas
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Leidong
1
APBN
Kecamatan Kualuh
Hilir
1
APBN
Kecamatan Aek Kuo
1
APBN
KSK
1
APBN
Tahun 2010
1.
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2011
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
2.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
3.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
4.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
5.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2012
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
1.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
2.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
3.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
4.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah
5.
(RISE)
Pengembangan Infrastruktur
6.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
Tahun 2013
Pengembangan Infrastruktur
1.
Sosial Ekonomi Wilayah
(RISE)
1.
Sumber : Evaluasi Satker Randal Sumatera Utara
Page
4 - 15
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Peranan swasta dalam penanganan perumahan permukiman kabupaten/kota ini sangat besar,
terutama untuk penyediaan perumahan terorganisir. Namun dalam pelaksanaan program ini
bersifat provit oriented, walaupun demikian pemerintah tetap memiliki peran untuk mengendalikan
keberadaan pengembang melalui perizinan-perizinan. Terkait dengan skema dukungan
pengembangan kawasan kumuh, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara akan
melakukan revitalisasi kawasan yang masyarakatnya secara umum berpenghasilan rendah, yaitu
dengan mengikuti pola yang dikembangkan oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat cq.
Kedeputian Bidang Perumahan swadaya, dimana untuk itu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara akan membuat proposal dan telah diajukan, di mana diharapkan akan ada MOU antara
Kementrian Negara Perumahan Rakyat dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Bentuk kegiatan yang akan dikembangkan akan mengacu pada Pedoman yang telah diterbitkan
melalui Pedoman Menpera No. 08/PERMEN/M/2006 Tahun 2006 tentang pedoman
pelaksanaan pemberian stimulan untuk perumahan swadaya bagi masyarakat berpenghasilan
rendah melalui lembaga keuangan mikro/lembaga keuangan non bank dan permenpera no.
10/permen/m/2007 tahun 2007 tentang bantuan stimulan prasarana, sarana dan utilitas umum
perumahan dan permukiman, dimana bentuk dukungan tersebut dapat berupa :
1. Pemberian Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) berupa :
a. Peningkatan Kualitas rumah (PK) yang ditujukan untuk perbaikan/pemugaran rumah tidak
layak huni, dengan dana maksimal Rp. 5.000.000,- /kk/unit rumah.
b. Pembangunan Baru rumah/perumahan (PB) yang ditujukan untuk mengurangi backlog
rumah, dengan dana maksimal Rp. 10.000.000,-/kk/unit rumah.
2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
hidup
melalui
kelompok
masyarakat
pada
perumahan/lingkungan
kumuh
perkotaan/perdesaan dengan besaran dana maksimal sebesar Rp. 3.300.000,- /kk/unit rumah,
dan untuk PSU Rp. 2.000.000,- dan lebih ditekankan pada sasaran lingkungan perumahan
kumuh dan berkelompok.
Prioritas kegiatan yang akan diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara kepada
Kementrian Perumahan Rakyat adalah kawasan yang termasuk dalam kriteria kumuh berat dan
kawasan kumuh sedang.
Page
4 - 16
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
4.1.3.2
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Kondisi Eksisting Pengembangan Kawasan Perdesaan
Permukiman perdesaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara umumnya dihuni oleh para pemukim
yang bermata pencaharian sebagai petani, perkebunan, dan perikanan dan sudah lama menetap di
desa tersebut. Permukiman perdesaan ini umumnya sederhana namun sudah cukup layak untuk
dihuni walaupun demikian masih banyak terdapat kawasan kumuh di permukiman perdesaan
terutama permukiman yang berada di pesisir pantai.
Di kabupaten Labuhanbatu Utara ada beberapa kawasan perdesaan yang berpotensi sebagai
kawasan ekonomi khusus yaitu di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir. Kecamatan
Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir merupakan kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang
berada di wilayah pantai dengan kepadatan penduduk 84 jiwa/Km². Sebagai Kecamatan yang
berada di Wilayah pantai, berbagai macam permasalahan dan kendala yang dihadapi, hal ini
disebabkan karena Jarak Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir jauh dari fasilitas umum
dan infrastrukturnya masih minim sehingga Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir kurang
terperhatikan dan bahkan ada kesan bahwa Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir terasa
dianaktirikan bila dibandingkan dengan Kecamatan di Wilayah Darat.
Jenis jalan di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualih Hilir berdasarkan daftar jalan
K1 dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Labuhanbatu Utara diketahui bahwa di Kecamatan
Kualuh Leidong tidak ada jalan beraspal, yang ada hanya jalan perkerasan 11 km dan jalan tanah
42 km dengan kondisi 81,6% rusak. Kondisi yang hampir sama terjadi di Kecamatan Kualuh
Hilir dimana jalan aspal 4,2 km, jalan dengan perkerasan 20,7 km dan jalan tanah 53,3 km dengan
kondisi rusak 93,6%.
Page
4 - 17
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Gambar 4.1
Kondisi Jalan Akses Di Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.2
Kondisi Permukiman Di Kecamatan Kualuh Leidong
Page
4 - 18
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Berbagai macam potensi yang terdapat di Kecamatan Kualuh Leidong diantaranya potensi
pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Potensi Padi sawah yang dihasilkan
Kecamatan Kualuh Leidong diolah dan dikenal sebagai Beras Leidong yang cukup terkenal di
Sumatera Utara , bahkan Beras Leidong jenis KKB dan Ramos telah dipasarkan di Jakarta, Medan
dan beberapa kota besar di Sumatera Utara.
Sektor perikanan dan kelautan di Kecamatan Kualuh Leidong sangat berpotensi dibuktikan
dengan hasil tangkapan dari nelayan berupa ikan dan udang segar maupun yang diolah menjadi
ikan asin, produksi ikan dan udang maupun hasil olahannya dikirim ke Kota Tanjungbalai dan
selanjutnya dikirim ke Jakarta maupun Medan. Kecamatan Kualuh Leidong juga memiliki potensi
untuk mengembangkan budidaya udang dan ikan dengan model tambak, kerambah dan kolam.
Produksi tambak udang diperkirakan ratusan ton pertahun dan potensi budidaya model kerambah
belum dikembangkan secara profesional, sementara lahan untuk lokasi pembuatan kerambah
sangat tersedia di sepanjang Sungai Air Hitam dan Sungai Kualuh. Di samping produksi ikan dan
udang, potensi yang belum dimanfaatkan secara efektif adalah sarana Dermaga Tanjung Leidong
yang cukup strategis menopang perekonomian masyarakat, terutama untuk dimanfaatkan sebagai
pelabuhan penumpang dan barang dari dalam dan luar negeri.
Meskipun Kecamatan Kualuh Leidong memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak,
namun kesejahteraan masyarakat masih banyak di bawah garis kemiskinan. Hal ini dapat dilihat
pada tabel IV - 7 berikut.
Page
4 - 19
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA )
Review RPIJM
Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)
Tabel IV - 7
Data Rumah Tangga Miskin Menurut Data Raskin Kecamatan Kualuh Leidong
No
Desa/Kelurahan
Jumlah RTS-PM (KK)
1
Tanjung Leidong
929
2
Simandulang
401
3
Pangkalan Lunang
163
4
Air Hitam
144
5
Kelapa Sebatang
64
6
Teluk Pulai Dalam
363
7
Teluk Pulai luar
154
Jumlah
2218
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.3
Kondisi Pasar Tradisional Di Kecamatan Kualuh Leidong
Demikian pula halnya dengan Kecamatan Kualuh Hilir, dimana kecamatan ini merupakan
kawasan minapolitan. Kawasan permukiman dominan berada di tepi pantai serta sangat minim
dengan sarana dan prasarana infrastruktur.
.
Page
4 - 20