HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM : 099114101
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HUBUNGAN ANTARA TECCHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM : 099114101
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
P. Henrietta PDADS. M.A.
Yogyakarta,
ii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Albert Adityas Nugraha J.
NIM: 099114101
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 16 September 2014
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan panitia
Tanda Tangan
Penguji I
:
P. Henrietta PDADS. M.A.
Penguji II
:
R. Landung Eko P. M. Psi
Penguji III
:
TM. Raditya Hernawa, M. Psi
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si
iii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
“Impossible is Nothing”
“Tidak semua mimpi dan harapan akan terwujud sesuai keinginan kita…” ~
Orochimaru – Masashi Kishimoto
I always like to look on the optimistic side of life, but I
am realistic enough to know that life is a complex
matter ~
All I need is a chance to do something great. ~ Chicken Little
Hakuna Matata ~ Timon & Pumba
iv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Karya Ilmiah ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kehidupan dan segala hal baik
dalam kehidupanku ini.
Kedua orang tuaku yang melahirkan dan membesarkan ku serta mengajari
banyak hal.
Saudaraku, keluarga besarku yang tak henti bertanya.
Kekasihku yang tersayang.
Alam semesta yang telah memberikan banyak pengalaman – pengalaman
berharga untuk menghargai apa yang telah diciptakanNya.
Semua sahabat, teman, dan relasi yang memberi warna dalam perjalanan
hidupku…
v
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Agustus 2014
Penulis
Albert Adityas Nugraha J
vi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Albert Adityas Nugraha J
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara technology readiness dengan
performansi kerja karyawan di Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
positif antara technology readiness dengan performansi kerja karyawan, semakin tinggi technology
readiness seorang karyawan maka akan diikuti juga dengan peningkatan performansi kerjanya, begitu
pula sebaliknya. Subjek penelitian adalah karyawan pada perusahaan atau kantor yang telah melewati
masa training atau masa kerja minimal 1 tahun sebanyak 58 orang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif korelasional. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling.
Pengambilan data menggunakan metode menyebarkan skala. Penelitian ini menggunakan dua alat
ukur, yaitu skala technology readiness index milik A. Parasuraman, dengan koefisien reliabilitas
penelitian sebesar 0,794 dan skala performansi kerja, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,922.
Hipotesis dalam penelitian ini ditolak karena adanya ketidak linearan hubungan antar kedua variabel
penelitian.
Kata kunci: technology readiness, performansi kerja, karyawan, technology readiness index
vii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
CORRELATION BETWEEN TECHNOLOGY READINESS WITH
EMPLOYEE’S JOB PERFORMANCE
Albert Adityas Nugraha J
ABSTRACT
This research aimed to find out the correlation between technology readiness with employee’s
job performance in Yogyakarta. The hypothesis in the research were there was a positive correlation
between technology readiness with employee’s job performance, higher employee’s technology
readiness will followed by increasing of his/ her job performance, conversely. Subjects in this research
were employees in an industry or office which have passed training period or have passed one year
work period as much as 58 employees. This was a quantitative correlational research. The sampling
method was convenience sampling. Data collection was spreading the scales. This research used two
measurements, which technology readiness index scale by A. Parasuraman with reliability coefficient
0.794 and job performance scale with reliability coefficient 0.922. The hypothesis in this research did
not accepted because there was an un-linearity correlation between two variables.
Keywords: technology readiness, job performance, employees, technology readiness index
viii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM
: 099114101
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:
“Hubungan Antara Technology Readiness dengan
Performansi Kerja Karyawan”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan sama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal : 28 Oktober 2014
Yang menyatakan,
Albert Adityas Nugraha J
ix
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa serta Yesus Kristus, PuteraNya yang telah
memberikan kekuatan dan berkat yang melimpah sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sajana Psikologi (S.Psi.) di Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Peneliti sadar bahwa ada kekurangan dalam skripsi ini. Peneliti
memohon maaf apabila terdapat hal – hal yang kurang berkenan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
Peneliti memiliki banyak keterbatasan dalam penyelesaian skripsi ini,
sehingga dengan bantuan berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti hendak mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak:
1.
Professor Charles Colby, Presiden dari Rockbridge Associates, Inc. yang telah
memberikan ijin untuk menggunakan skala penelitian TRI dalam penelitian.
2.
Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3.
Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi, Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
4.
Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing
Akademik saat peneliti menulis skripsi ini.
5.
Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
membantu peneliti menemukan kepercayaan untuk meneruskan kuliah di
Fakultas Psikologi saat tahun pertama kuliah di Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
x
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
6.
Bapak Agung Santoso, M.A. yang juga pernah menjadi Dosen Pembimbing
Akademik peneliti dan membuka kembali mata peneliti bahwa statistik itu juga
merupakan hal yang penting.
7.
Ibu Passchedonia Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati, S.Psi., M.A. (Mba’
Etta) selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing peneliti mulai
dari awal proses penulisan skripsi sampai akhir.
8.
Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan segala pengajaran dan ilmu bagi peneliti
selama menjalani proses perkuliahan.
9.
Mas Muji dan Mas Doni untuk bantuan pada saat peneliti menjalani praktikum
ataupun sebagai asisten mata kuliah praktek dan juga untuk candaan – candaan
yang sering melepaskan penat dalam menjalani perkuliahan.
10. Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gie, dan asisten Sekretariat atas bantuan dan
kerjasamanya dalam tiap proses.
11. Bapak dan Ibu Sigit Sudaryanto atas ajarannya untuk menjalani hidup dalam
kasih serta menerima tiap realita dan untuk tiap bimbingannya selama peneliti
menghembuskan nafas kehidupan, terima kasih Ayah, Ibu untuk semua yang
telah kalian diberikan.
12. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Wakil Rektor I, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan ijin pada peneliti untuk proses
pengambilan data di lingkungan karyawan USD.
xi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
13. Bapak Yamtana, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Politeknik Kesehatan Kemenkes, Yogyakarta yang telah memberikan ijin pada
peneliti untuk proses pengambilan data pada pegawai Kesling Poltekes.
14. Bapak A. Sigid Sudaryanto, SKM, M.Pd selaku Kaprodi DIII Jurusan Kesling
Poltekes Kemenkes Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan
petunjuk selama proses pengambilan data di Poltekes Kemenkes Yogyakarta.
15. Bapak Wisnu selaku Kepala HR Harian Bernas Yogyakarta yang memberikan
pengalaman serta ijin untuk melakukan penelitian pada karyawan Bernas Yogya.
16. Bapak Lanjar dan Bapak Gunawan yang memberikan ijin dan membimbing
selama proses pengambilan data di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta.
17. Kedua adik peneliti Stepen dan Agnes serta kakak peneliti, Pandu, yang secara
tidak langsung telah mendesak peneliti untuk segera menyelesaikan semua
proses ini.
18. Semua saudara peneliti yang sebelumnya tak lelah untuk menanyakan tentang
wisuda tiap saat perjumpaan.
19. Suster Gitta yang memberikan rasa sayang dan dukungan sebagai seorang
kekasih selama peneliti berkuliah dan menyelesaikan penelitian ini, terima kasih
Say untuk waktu yang berharga.
20. Kamu, yang terkadang memberikan senyuman, hiburan, tawa, sedikit
kekecewaan, sedikit letupan marah, terima kasih untuk itu. Kamu…iya kamu..
xii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
21. Teman – teman, kakak senior dan junior dalam Fakultas Psikologi, terima kasih
untuk waktu berbagi ilmu, kerja sama, dan canda gurau yang telah ditunjukkan
selama di kampus ini.
22. Sahabat – sahabat yang kudapat dan kukenal selama proses perkuliahan yang
telah rela membagi ilmu dan pengalaman, terima kasih untuk kerja sama dan
sharing dari kalian.
23. Semua pihak baik yang mendukung ataupun yang menentang penulis, yang tidak
bisa disebutkan satu per satu oleh peneliti, terima kasih untuk kerja sama dan
dukungan yang diberikan sehingga penelitian ini dapat selesai.
Peneliti percaya bahwa tiap orang yang berbuat baik pasti akan mendapatkan
balasan yang baik, semoga karunia dan kasih Tuhan selalu menyertai semua orang
dan memberikan jalan yang baik. Peneliti menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu peneliti akan dengan tangan terbuka
menerima tiap masukan, kritik bahkan komentar untuk penelitian ini. Pada akhirnya,
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Yogyakarta,
Agustus 2014
Penulis
Albert Aditas N
xiii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................................. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan ........................................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
xiv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
1.
Manfaat Teoretis ................................................................................. 8
2.
Manfaat Praktis ................................................................................... 8
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................. 9
A. Performansi Kerja ...................................................................................... 9
1.
Pengertian Performansi Kerja ............................................................. 9
2.
Aspek Performansi Kerja.................................................................. 11
3.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Performansi Kerja ................. 13
B. Technology Readiness.............................................................................. 14
1.
Pengertian Technology Readiness .................................................... 13
2.
Dimensi dalam TR ............................................................................ 15
3.
Dampak TR....................................................................................... 16
C. Hubungan Antara Technology Readiness dengan Performansi Kerja ..... 17
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 22
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 22
C. Definisi Operasional ................................................................................ 23
1.
Performansi Kerja ............................................................................. 23
2.
Technology Readiness ...................................................................... 23
D. Subjek Penelitian ..................................................................................... 24
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 25
xv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
F.
1.
Skala Technology Readiness ............................................................ 25
2.
Skala Performansi Kerja ................................................................... 26
Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 27
1.
Validitas ............................................................................................ 27
2.
Seleksi Aitem .................................................................................... 28
3.
Reliabilitas ........................................................................................ 30
G. Metode Analisis Data............................................................................... 32
1.
2.
Uji Asumsi ........................................................................................ 32
a.
Uji Normalitas ........................................................................... 32
b.
Uji Linearitas ............................................................................. 33
Uji Hipotesis ..................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 34
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 34
B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 34
C. Deskripsi Data Penelitian......................................................................... 35
D. Hasil Penelitian ........................................................................................ 37
1.
2.
Uji Asumsi ........................................................................................ 37
a.
Uji Normalitas ........................................................................... 37
b.
Uji Linearitas ............................................................................. 38
Uji Hipotesis ..................................................................................... 39
E. Pembahasan ............................................................................................. 39
xvi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 44
A. Kesimpulan .............................................................................................. 44
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 44
C. Saran ........................................................................................................ 45
1.
Untuk Subjek Penelitian ................................................................... 45
2.
Untuk Supervisor .............................................................................. 45
3.
Untuk Penelitian Selanjutnya ........................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 47
LAMPIRAN............................................................................................................... 49
xvii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Distribusi Aitem Skala Technology Readiness ............................................. 26
Tabel 2: Distribusi Aitem Skala Performansi Kerja ................................................... 27
Tabel 3: Skala Technology Readiness Setelah Penelitian ........................................... 29
Table 4: Skala Performansi Kerja Setelah Penelitian ................................................. 30
Tabel 5: Data Usia Subjek Penelitian ......................................................................... 35
Tabel 6: Masa Kerja Subjek Penelitian ....................................................................... 35
Tabel 7: Data Mean Teoritis dan Mean Empiris ......................................................... 36
Tabel 8: Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov................................................................. 37
Tabel 9: Hasil Uji Linearitas ....................................................................................... 38
xviii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Hubungan Antar Variabel ............................................................................ 20
Bagan 2: Scatter Plot Uji Linearitas ........................................................................... 38
xix
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Skala Penelitian ...................................................................................... 50
Lampiran 2: Reliabilitas dan Korelasi Aitem ............................................................. 65
Lampiran 3: Uji Nomalitas ......................................................................................... 71
Lampiran 4: Uji Linearitas .......................................................................................... 72
Lampiran 5: Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................ 73
Lampiran 6: Terms of Use of The Technology Readiness Index ................................. 74
Lampiran 7: Order Form for Academic Uses ............................................................. 76
Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas ............................................. 78
Lampiran 9: Surat Ijin Penelitian dari Universitas ..................................................... 79
Lampiran 10: Surat Ijin Penelitian dari POLTEKES KEMENKES Yogyakarta ....... 80
xx
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan ataupun organisasi yang memiliki tingkat kompetisi secara
global memerlukan performansi yang tinggi dari karyawan atau anggotanya.
Penilaian terhadap tingkat keberhasilan tersebut tergantung dari penilaian
performansi kerja yang ditunjukkan oleh karyawan atau anggota didalamnya,
terutama pada karyawan yang langsung berhubungan dengan klien maupun
customer (Mulyani, 2010).
Performansi kerja karyawan, atau biasa disebut dengan kinerja karyawan
suatu perusahaan akan memiliki dampak bagi keberlangsungan perusahaan atau
organisasi itu sendiri. Penilaian performansi kerja yang dilakukan dilihat dari
kualitas dan kuantitas tiap karyawan dalam suatu perusahaan (Kamus Bisnis
dalam Ali, Karamat, Noreen, Khurram, Chuadary, Nadeem, Jamshald, dan
Farman, 2011). Perusahaan yang memiliki banyak karyawan dengan tingkat
performansi baik akan memiliki kesempatan untuk bertahan terhadap tuntutan
jaman yang makin tinggi. Sebaliknya bagi perusahaan dengan karyawan
berperformansi kerja rendah akan mengakibatkan perusahaan itu mengalami
keadaan statis, tidak dapat bersaing, tidak dapat menyediakan layanan publik dan
1
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2
bahkan untuk perusahaan pribadi dapat mengalami pailit atau bangkrut (Spector,
2008).
Manajemen suatu perusahaan akan mengambil tindakan – tindakan yang
dirasa perlu untuk menjaga eksistensi perusahaan serta menjaga performansi
kerja karyawannya, seperti yang dilakukan oleh Yahoo corp. yang melakukan
pemecatan sekitar 1000 karyawan sejak setahun yang lalu, hal tersebut dilakukan
oleh CEO baru Yahoo corp., Marissa Mayer, demi menjaga performansi kerja
perusahaan
yang
dipimpinnya
dalam
memberikan
pelayanan
publik
(http://jogja.tribunnews.com/2013/06/24/bos-cantik-yahoo-sudah-pecat-1.000karyawan, 24 Juni 2013). Selain hal tersebut terjadi juga dimana tuntutan
perbaikan performansi kerja berasal dari karyawan, seperti yang terjadi pada PT.
Krakatau Steel pada April 2013, dikutip dari ketua SKKS, A. R. Rasyid,
karyawan
menuntut
manajemen
memperbaiki
kinerja
agar
perusahaan
mewujudkan cost competitiveness agar perusahaan mendapat profit sehingga
kesejahteraan
karyawan
terjaga
(http://www.antaranews.com/berita/367261/karyawan-krakatau-steel-tuntutperbaikan-kinerja-perusahaan, 5 April 2013).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Mulyani (2010) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa performansi kerja penting untuk kesuksesan organisasi
ataupun kepentingan karyawan itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Ali et
al. (2011) juga mengatakan bahwa performansi kerja merupakan suatu capaian
yang penting bagi karyawan dan penting bagi perusahaan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3
Performansi kerja merupakan suatu pola perilaku yang ditunjukkan
seseorang untuk meneruskan tujuan dari perusahaan atau organisasi, didalamnya
termasuk fungsi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan motivasi
(Campbell, McCloy, Oppler & Sager, 1993; dalam Zyphur, Chaturvedi & Arvey,
2008). Pernyataan tersebut kemudian dipertegas dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh June dan Mahmood (2011) yang mengatakan bahwa performansi
kerja merupakan pola perilaku yang bertujuan untuk memenuhi tujuan atau
ekspektasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Performansi kerja dapat diobservasi dan diukur berdasarkan tingkat
efisiensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengerjakan serta
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas (Campbell et al., 1993; dalam Halim,
Zainal, Khairudin, Shahrazad, Nasir & Fatimah., 2011). Penilaian yang diukur
dalam penilaian performansi kerja berdasarkan pola perilaku yang ditunjukkan
oleh karyawan pada suatu pekerjaan tertentu (Campbell et al, 1993; Zyphur et al,
2008). Performansi kerja bukanlah suatu kebiasaan, hal ini diperkuat dengan
pernyataan yang mengatakan bahwa kinerja seseorang telah berkembang menjadi
suatu hal yang dinamis (Humpreys, 1960; Hofmann, Jacobs & Baratta, 1993;
dalam Zyphur et al, 2008).
Performansi kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh tuntutan dari
perusahaan yang menginginkan karyawannya untuk melakukan pekerjaan
dengan benar (Campbell, 1990; June & Mahmood, 2011). Kemampuan,
motivasi, dan kebijakan perusahaan juga merupakan hal yang dapat
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4
mempengaruhi perubahan performansi kerja seseorang. Kemampuan dan
motivasi merupakan hal yang membentuk, sedangkan kebijakan dapat berperan
sebagai penghalang (Spector, 2008). Selain hal – hal tersebut, performansi kerja
seseorang akan mengalami perubahan diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu:
tingkat pekerjaan atau tanggung jawab yang dimiliki, jabatan, lingkungan kerja,
keadaan sosial dalam perusahaan, dan sarana yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan (Spector, 2008).
Salah satu yang dapat merubah performansi kerja seseorang adalah sarana
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, yaitu desain teknologi dan
interaksi antara manusia dengan komputer (Spector, 2008). Penggunaan
teknologi secara tepat oleh penggunanya akan mengakibatkan pekerjaan
seseorang menjadi lebih efisien (Schultz, 2006). Sebuah penelitian juga
menyatakan bahwa desain teknologi memiliki peranan cukup besar dalam
mempengaruhi performansi kerja seseorang, karena dengan penerapan teknologi
yang tepat dapat mengakibatkan seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan
lebih aman dan lebih cepat terselesaikan (Spector, 2008). Penelitian sebelumnya
yang pernah dilakukan juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi yang
tepat akan mempersingkat waktu pengerjaan suatu hal (Taylor, 1898; Gilbreths,
1911; dalam Schultz, 2006).
Penerapan teknologi dalam dunia pekerjaan ada 2 jenis, yaitu: penyajian
informasi dan pemanipulasian peralatan atau mesin. Sebuah peralatan atau mesin
dapat memunculkan informasi melalui berbagai cara, tetapi yang paling baik
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
5
adalah dengan melihat kebutuhan dan guna dari informasi tersebut. Informasi
dapat dimunculkan dengan cara visual atau audio atau bahkan keduanya
(Spector, 2008). Penerapan yang kedua adalah dengan pemanipulasian mesin,
pemanipulasian dilakukan oleh seseorang dengan cara merespon informasi yang
dimunculkan melalui panel kontrol, dan panel kontrol tersebut diletakkan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuannya.
Interaksi antara manusia dengan teknologi sekarang ini tidak hanya
dilakukan secara langsung dengan mesin, melainkan melalui piranti yang lebih
memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan, yaitu komputer. Komputer
telah memberikan perubahan besar pada suatu pekerjaan, mulai dari administrasi
sampai
yang
melibatkan
peralatan
berat,
kemudian
otomatisasi
serta
komputerisasi telah menggantikan peran manusia dan merupakan suatu yang
dibutuhkan (Spector, 2008).
Komputer, selain digunakan manusia untuk mempermudah kontrol
terhadap mesin juga telah digunakan sebagai sarana berkomunikasi dan berbagi
informasi. Komputer telah mencapai berbagai bentuk lain saat ini, dan lebih
ringkas, diantaranya: notebook, smartphone, dan tablet yang terhubung dengan
jaringan internet. Studi yang telah dilakukan oleh Coovert dan Thompson (2001)
memperlihatkan hasil bahwa teknologi dapat memfasilitasi pekerja untuk bekerja
bersama melalui jaringan internet. Melalui internet pekerja dapat saling berkirim
berkas melalui surat elektronik (e-mail), bahkan untuk saling berdiskusi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
6
menggunakan
videoconference,
sehingga
dapat
memudahkan
dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan (Spector, 2008).
Penggunaan teknologi seharusnya dapat mempermudah manusia dalam
melakukan pekerjaan serta menjadikan pekerjaan lebih efisien (Spector, 2008).
Tetapi selain pengembangan teknologi yang tinggi, kesiapan manusia dalam
menerima serta mengaplikasikan teknologi tersebut dalam kehidupannya
merupakan hal yang penting. A. Parasuraman (2000), mengungkapkan bahwa
kesiapan seseorang dalam menerima teknologi baru mengacu pada bagaimana
kemampuan seseorang untuk menciptakan dan menggunakan teknologi baru
tersebut untuk mencapai tujuan ataupun melakukan berbagai pekerjaan agar
terlihat lebih efisien dalam menunjang kehidupan sehari – hari dan pekerjaan.
Pernyataan mengenai kesiapan teknologi oleh Parasuraman (2000) tersebut yang
kemudian disebut dengan technology readiness.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mick dan Fournier (Parasuraman,
2000) mengatakan dalam penggunaan teknologi akan muncul delapan reaksi
paradoks, yaitu: kontrol atau kekacauan, kebebasan atau perbudakan, modern
atau kuno, kompeten atau ketidakmampuan, efisien atau tidak efisien, memenuhi
atau menambah kebutuhan, asimilasi atau isolasi, mengikat atau tidak mengikat.
Berdasarkan implikasi paradok tersebut, teknologi menimbulkan perasaan positif
maupun negatif yang bervariasi pada tiap individu. Delapan reaksi paradoks
merupakan pendorong dan penghambat dalam technology readiness. Di luar
kedelapan paradoks yang dikemukakan oleh Mick dan Fournier (Parasuraman,
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
7
2000), karyawan dalam suatu perusahaan diharapkan mampu untuk menguasai
piranti teknologi yang dapat menunjang performa kerjanya, yang akan memiliki
dampak pada perusahaan tempat kerjanya (Spector, 2008). Perusahaan juga
diharapkan mampu untuk menginvestasikan peralatan modern yang menunjang
pekerjaan dan memastikan bahwa peralatan tersebut mampu diaplikasikan,
sehingga karyawannya mampu bekerja secara mudah dan efisien dan memiliki
performansi kerja yang baik (Spector, 2008).
Penelitian yang dilakukan A. Parasuraman (2000), mengatakan bahwa
kesiapan seseorang dalam menerima teknologi baru akan memiliki dampak pada
kehidupannya. Terkait dengan temuan tersebut, peneliti ingin mengangkat
sebuah topik penelitian untuk melihat hubungan antara kesiapan individu dalam
menerima dan mengaplikasikan perkembangan teknologi dengan performansi
kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, peneliti merumuskan
permasalahan yang hendak diteliti, yaitu: Apakah ada hubungan antara
technology readiness dengan performansi kerja.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
technology readiness dengan performansi kerja pada karyawan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
8
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoretis
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah untuk memberikan
sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu psikologi, khususnya
psikologi industri dan organisasi, yang berkaitan dengan performansi kerja
dan kesiapan penerimaan teknologi pada karyawan.
2.
Manfaat Praktis
Bagi subjek penelitian, penelitian ini dapat digunakan sebagai
evaluasi dan refleksi diri mengenai kesiapan masing – masing individu
dalam menerima teknologi dan performansi kerja yang ditunjukkanya. Bagi
manajemen, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
melihat performansi kerja karyawan dalam menghadapi dan menerima
teknologi baru.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB II
DASAR TEORI
A. PERFORMANSI KERJA
1.
Pengertian Performansi Kerja
Performansi kerja terkait dengan kuantitas dan kualitas yang telah
diprediksikan sebelumnya dari tiap pekerja (kamus bisnis, dalam Ali et al.,
2011). Senada dengan pernyataan tersebut, Cascio (1998, dalam Mulyani
2010) juga menitikberatkan performansi pada pencapaian prestasi,
keberhasilan tugas dan penilaian terhadap kemajuan yang telah dicapai
dalam menjalankan tugas secara periodik. Pendapat tersebut diperkuat oleh
Schemerhom, Gardner, dan Martin. (2001, dalam Mulyani, 2010) yang
menyatakan bahwa performansi adalah hasil dari kombinasi kemampuan
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Berbeda dengan pernyataan tersebut yang lebih melihat pada hasil
dari performansi kerja, Campbell et al. (1993; dalam Zhphur et al., 2008)
mengatakan bahwa performansi kerja merupakan suatu pola perilaku yang
nyata untuk meneruskan tujuan dari perusahaan atau organisasi, didalamnya
termasuk fungsi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan motivasi. Ali
et al. (2011) mengatakan hal yang hampir serupa, yaitu performansi kerja
merupakan kumpulan dari usaha, kemampuan dan hasil yang penting bagi
9
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
10
karyawan dan menghasilkan sesuatu yang penting bagi perusahaan.
Pendapat ini diperkuat oleh June & Mahmood (2011) yang menyatakan
bahwa performansi kerja merupakan pola perilaku yang bertujuan untuk
memenuhi tujuan atau ekspektasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
VandenBos (2006), mengatakan bahwa performansi kerja merupakan
sebuah perilaku efektif yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat diukur
dengan kriteria kesuksesan tertentu, seperti kuantitas atau kualitas output,
atau terhadap dimensi kriteria yang berbagai macam. Performansi kerja
dikatakan juga sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang saat
menghadapi suatu tugas tertentu (English et al., 1958; VandenBos, 2006).
Halim et al. (2011) dalam penelitiannya juga menyatakan hal yang hampir
serupa, bahwa performansi kerja merupakan perilaku yang dilakukan oleh
karyawan dalam konteks pekerjaan dan berhubungan dengan tujuan
organisasi atau perusahaan. Lebih jauh lagi, dikatakan bahwa performansi
kerja merupakan hal yang dapat diukur dan diobservasi melalui efektivitas
dan kemampuan individu dalam mengerjakan suatu tugas (Campbell et al.,
1993; Halim et al., 2011; June & Mahmood, 2011).
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
11
Berdasarkan beberapa pengertian dari performansi kerja yang telah
diuraikan tersebut, performansi kerja adalah suatu pola perilaku yang
ditunjukkan oleh karyawan dalam menghadapi suatu tugas sesuai dengan
tanggungjawab dan tenggat waktu yang ditetapkan perusahaan. Perilaku ini
dapat diukur dan diobservasi dengan kriteria tertentu.
2.
Aspek Performansi Kerja
Aspek – aspek penting dalam performansi kerja, seperti yang
dikemukakan oleh Campbell (1990; dalam Jex et al., 2008) terbagi menjadi
3, yaitu:
a.
Efektivitas, merupakan evaluasi hasil dari performansi kerja seorang
karyawan.
b.
Produktivitas, merupakan gabungan antara perfoma dan efektivitas
kerja, tetapi dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk mencapai
performa ataupun efektivitas.
c.
Manfaat, menunjukkan nilai dari performansi, efektivitas atau
produktivitas karyawan bagi perusahaan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
12
Gomes (2001; dalam UPI, 2013) berpendapat bahwa aspek – aspek
yang dapat digunakan dalam melihat performansi kerja sebagai berikut:
a.
Quantity of work, jumlah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu periode
waktu tertentu.
b.
Quality of work, kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat – syarat
kesesuaian dan kesiapannya.
c.
Job knowledge, luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
d.
Creativeness, keaslian gagasan untuk menyelesaikan persoalan.
e.
Cooperation, kemampuan untuk bekerja sama.
f.
Dependability, dapat dipercaya dalam kehadiran dan penyelesaian
tugas.
g.
Initiative, semangat untuk melakukan tugas – tugas baru dalam
memperbesar tanggungjawab.
h.
Personal qualities, terkait dengan kepribadian, kepemimpinan, keramah
– tamahan, dan integritas diri.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
13
Penelitian ini akan lebih menggunakan 5 aspek performansi kerja
yang diungkapkan oleh Gomes (2001). Aspek performansi kerja yang
diungkapkan oleh Gomes digunakan dalam penelitian ini karena
mengungkapkan aspek – aspek dalam penilaian performansi kerja secara
spesifik (Gomes, 2001; dalam UPI, 2013). Aspek – aspek tersebut dapat
dibagi dalam 3 kategori. Aspek – aspek yang akan digunakan adalah:
Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal Qualities.
Adapun 3 aspek lain, yaitu: Quantity of Work serta Quality of Work tidak
digunakan dalam penelitian ini karena tidak menilai perilaku kerja,
melainkan lebih pada hasil (output) sedangkan penelitian ini lebih bertujuan
untuk melihat perilaku yang mungkin ditunjukkan oleh karyawan pada saat
berproses dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan, dan Job
Knowledge tidak digunakan karena lebih melihat pada seberapa besar
karyawan mengetahui mengenai pekerjaannya.
3.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Performansi Kerja
Performansi kerja seorang karyawan dalam suatu perusahaan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah yang diungkapkan
oleh Moorhead & Griffin (1995; dalam Mulyani, 2010) yang mengatakan
bahwa performansi kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh motivasi,
kemampuan, dan lingkungan pekerjaan. Jex et al. (2008) mengungkapkan
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
14
hal yang sama, bahwa kemampuan, motivasi dan lingkungan merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja seseorang, Jex et al.
juga menjelaskan bahwa fator lingkungan diantaranya adalah pemimpin,
fasilitas dan kondisi kerja tertentu. June (2010) dalam penelitiannya juga
menjabarkan adanya beberapa faktor lain, yaitu: komitmen (Jaramilloa,
Mulki & Marshal, 2005; AlAhmadi, 2009), kepuasan kerja (Gu & Chi,
2009), tingkat pendidikan (Ng & Feldman, 2009), dan kejelasan peraturan
(Knight, Kim & Crutsinger, 2007).
B. TECHNOLOGY READINESS
1.
Pengertian Technology Readiness
Technology readiness (TR) merupakan kecenderungan seseorang
dalam menggunakan teknologi terbaru untuk menyelesaikan suatu tugas,
pekerjaan atau tujuan dalam kehidupan sehari – hari dan dalam dunia kerja
(Parasuraman, 2000). Rose et al. (2010) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa saat sekarang ini teknologi mempunyai peran yang vital dalam dunia
kerja, terutama yang berinteraksi secara langsung dengan teknologi. Spector
(2008) mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk
menguasai teknologi yang dapat menunjang kinerjanya akan memberi
dampak pada perusahaannya, dan perusahaan yang dapat menginvestasikan
piranti modern untuk menunjang kinerja karyawan serta memastikan piranti
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
15
tersebut digunakan dengan tepat dan efisien akan memiliki performansi
kerja yang baik.
Pengertian lain mengatakan bahwa (i) TR tidak hanya proses dari
kemampuan teknis seseorang, tetapi lebih pada kepercayaan dan perasaan
seseorang terhadap teknologi, melainkan (ii) kepercayaan seseorang akan
positif terhadap beberapa aspek dalam teknologi tetapi dapat negatif
terhadap aspek lain, dan (iii) kekuatan relatif dari kepercayaan seseorang
akan penerimaan positif dan negatif dari teknologi (Parasuraman, 2000;
dalam Lee et al., 2009).
Berdasarkan pengertian tersebut, technology readiness adalah
kemauan seseorang atau perusahaan untuk berinvestasi pada suatu teknologi
dan kemampuan orang atau perusahaan tersebut untuk mengoperasikan
teknologi terbaru untuk membantu dalam menyelesaikan tugas ataupun
pekerjaan sehari – hari.
2.
Dimensi dalam TR
Dimensi dalam TR menurut Parasuraman (2000) terbagi menjadi 4,
yaitu:
a.
Optimisim, kepercayaan seseorang bahwa teknologi menawarkan
peningkatan kontrol, fleksibilitas, dan efisiensi dalam hidup.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
16
b.
Innovativeness, kemampuan untuk menjadi yang terdepan dalam
penggunaan teknologi.
c.
Discomfort, perasaan kurang menguasai teknologi dan menjadi
kewalahan atasnya.
d.
Insecurity, ketidakpercayaan atas teknologi dan keraguan akan
kemampuannya untuk bekerja secara tepat.
Dimensi TR menurut Parasuraman (2000) tersebut telah digunakan
dalam beberapa penelitian yang meniliti hal serupa, seperti yang dilakukan
oleh Lai (2008), Lee et al. (2009), dan Rose et al. (2010). Optimism dan
Innovativeness merupakan dimensi pendorong, sedangkan Discomfort dan
Insecurity merupakan dimensi penghambat.
3.
Dampak TR
Technology readiness pada dunia pekerjaan dapat memberikan
peningkatan performansi kerja seorang pekerja dalam perusahaan, pekerja
yang memiliki tingkat penerimaan yang baik akan memiliki efektivitas yang
lebih tinggi dalam bekerja daripada karyawan yang memiliki penerimaan
rendah (Parasuraman, 2000). Pada tingkat perusahaan, perusahaan yang
mampu memberikan fasilitas teknologi yang tebaru dan memberikan
pelatihan agar karyawan dapat menggunakannya dengan baik akan memiliki
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
17
performansi yang baik sehingga memiliki kualitas output yang baik (Lee et
al., 2009).
C. HUBUNGAN
ANTARA
TECHNOLOGY
READINESS
DENGAN
PERFORMANSI KERJA
Penggunaan teknologi secara tepat pada karyawan akan mengakibatkan
pekerjaan seseorang menjadi lebih efisien (Schultz, 2006) dan akan
mengakibatkan seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan lebih aman dan
cepat terselesaikan (Spector, 2008). Sebuah penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya oleh Taylor (1898; dalam Schultz, 2006) kemudian Gilbreths (1911;
dalam Schultz, 2006) memperkuat pernyataan bahwa penggunaan teknologi yang
tepat akan mempersingkat waktu pengerjaan suatu hal. Penggunaan teknologi
yang tepat pada dunia pekerjaan dimaksudkan untuk mempermudah kontrol
manusia agar pekerjaan menjadi lebih efisien (Spector, 2008).
Technology readiness mengacu pada kemampuan seseorang untuk
menciptakan dan menggunakan teknologi baru tersebut untuk mencapai tujuan
ataupun melakukan berbagai pekerjaan agar lebih efisien dalam menunjang
kehidupan dan pekerjaan (Parasuraman, 2000).
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
18
Perusahaan yang memiliki kompetensi secara global, sebagai penyedia
fasilitas, diharapkan mampu untuk memberikan peralatan baru yang tepat dan
memastikan agar karyawannya mampu untuk mengaplikasikannya, sehingga
karyawannya mampu bekerja secara mudah dan efisien dan memiliki
performansi kerja yang baik (Spector, 2008). Selain perusahaan yang diharapkan
mampu untuk menyediakan peralatan baru, karyawan juga diharapkan untuk
mampu menerima dan menguasai piranti teknologi baru tersebut agar dapat
menunjang performansi kerjanya, yang pada akhirnya akan memiliki dampak
pada perusahaan tempatnya bekerja (Spector, 2008).
Performansi kerja merupakan pola perilaku yang ditunjukkan seseorang
dalam menghadapi suatu tugas yang harus dijalankan sesuai dengan
tanggungjawab dalam tenggat waktu tertentu yang telah diberikan oleh
perusahaan. Tanggung jawab atau tugas yang diberikan tersebut akan dapat cepat
selesai apabila karyawan memiliki kesiapan yang baik dalam menerima peralatan
yang diberikan sebagai fasilitas penunjang pekerjaan. Karyawan yang mampu
mengaplikasikan teknologi baru yang disediakan oleh perusahaan akan memiliki
efisiensi kerja tinggi, dan akan dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat.
Dengan kata lain saat seorang karyawan memiliki kemampuan yang tinggi dalam
beradaptasi dengan teknologi baru akan diikuti juga dengan peningkatan
performansi kerjanya.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
19
Karyawan yang percayaan pada peralatan yang digunakan akan memiliki
kontrol untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien, maka
karyawan ini akan memiliki tingkat kehadiran yang tinggi dalam mengerjakan
sesuatu, dan dapat dipercaya untuk mengerjakan tugas – tugas yang ada. Selain
itu, karyawan yang mampu menggunakan serta mengoptimalkan teknologi untuk
memunculkan gagasan baru dalam pengerjaan suatu tugas diyakini juga akan
memiliki ide – ide yang sifatnya orisinil dan bersemangat untuk memperbesar
tanggungjawabnya sebagai karyawan.
Karyawan yang mampu menerima teknologi dengan baik dan dapat
menjadi pioneer serta contoh bagi rekan – rekan kerjanya akan dikatakan
memiliki performansi kerja yang baik apabila dapat membantu rekan – rekan
kerjanya menguasai peralatan baru yang disediakan oleh perusahaan sehingga
semua karyawan dapat mengoperasikan peralatan dengan baik. Selain itu
karyawan yang percaya bahwa teknologi dapat bekerja dengan teliti, sama seperti
fungsi manusia akan cenderung memiliki kepribadian yang baik dalam menerima
teknologi
baru
dan
memiliki
integritas
yang
baik.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Bagan 1
Hubungan Antar Variabel
Optimism tinggi, percaya perlatan
akan
meningkatkan
kontrol
penyelesaian tugas.
Technology
Readiness
tinggi
Dependability
Initiative
Innovativeness
tinggi,
mampu
menggunakan teknologi baru untuk
memunculkan gagasan baru serta
mengerjakan tugas baru
Performansi
kerja tinggi
Creativeness
Discomfort rendah, menguasai
teknologi dan mampu menjadi
pioneer dan memberi contoh pada
rekan dengan baik.
Cooperation
Insecure rendah, percaya teknologi
dapat bekerja dengan teliti
Personal Qualities
20
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
21
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat
hubungan
positif
antara
technology
readiness
dengan
performansi kerja karyawan. Semakin tinggi technology readiness, maka akan
semakin tinggi performansi kerja yang ditunjukkan karyawan. Sebaliknya
semakin rendah technology readiness, semakin buruk performansi kerjanya.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan analisis
dengan menggunakan data – data numerik yang diolah dengan metoda statistika
(Azwar, 2012). Penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk
mencari informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antar variabel (Azwar,
2012). Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada
satu variabel berkaitan dengan satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien
korelasi (Azwar, 2012).
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel – variabel yang digunakan sebagai berikut:
1.
Variabel bebas (X) : Technology Readiness
2.
Varibel terikat (Y) : Performansi Kerja
22
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
23
C. Definisi Operasional
1.
Performansi kerja
Performansi kerja adalah suatu pola perilaku yang ditunjukkan oleh
karyawan dalam menghadapi suatu tugas sesuai dengan tanggungjawab dan
tenggat waktu yang ditetapkan perusahaan. Perilaku ini dapat diukur dan
diobservasi dengan kriteria tertentu. Performansi kerja karyawan diukur
menggunakan skala performansi kerja. Skala tersebut terdiri dari 5 aspek,
yaitu: Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal
Qualities. Semakin tinggi skor total dari pengerjaan skala performansi kerja
menunjukkan semakin tinggi pula performansi kerja karyawan, demikian
pula sebaliknya.
2.
Technology Readiness (Kesiapan Penerimaan Teknologi)
Technology readiness adalah kemauan seorang karyawan atau suatu
perusahaan untuk berinvestasi pada suatu teknologi, dan kemampuan
karyawan atau perusahaan tersebut dalam mengoperasikan teknologi terbaru
untuk membantu dalam menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan sehari –
hari. Technology readiness diukur menggunakan skala technology readiness
index, di dalamnya terdapat empat dimensi yang dapat menggambarkan
tingkat kesiapan teknologi dari karyawan. Keempat dimensi tersebut adalah:
optimism, innovativeness, discomfort, dan insecure.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
24
D. Subyek Penelitian
Subyek yang akan digunakan adalah karyawan yang berada pada usia
produktif dalam suatu perusahaan multi nasional. Usia produktif kerja di
Indonesia adalah pekerja pada tahap perkembangan dewasa. Rentang usia ini
dipilih karena menurut Donald Super (1967, 1976; dalam Santrock, 2012) pada
usia tersebut individu membuat keputusan akan pekerjaannya yang dipilih dan
cocok dengan karir. Fase ini disebut fase stabilisasi (stabilization) (Super, 1967,
1976; dalam Santrock, 2012). Santrock dalam bukunya memperkuat pendapat
tersebut dengan mengatakan bahwa individu pada rentan usia tersebut mungkin
akan bekerja keras untuk meningkatkan karier dan memperbaiki keadaan
finansial (Santrock, 2012). Subjek dipilih berdasarkan kriteria dan dalam
kelompok tertentu, yaitu karyawan pria dan wanita yang telah menjadi karyawan
tetap dengan masa kerja minimal satu tahun. Subjek dengan kriteria tersebut
dianggap telah mengenal lingkungan kerja perusahaan.
Pengambilan
sampel
dalam
pen
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM : 099114101
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HUBUNGAN ANTARA TECCHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN DI YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM : 099114101
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
P. Henrietta PDADS. M.A.
Yogyakarta,
ii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Albert Adityas Nugraha J.
NIM: 099114101
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 16 September 2014
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan panitia
Tanda Tangan
Penguji I
:
P. Henrietta PDADS. M.A.
Penguji II
:
R. Landung Eko P. M. Psi
Penguji III
:
TM. Raditya Hernawa, M. Psi
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si
iii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
“Impossible is Nothing”
“Tidak semua mimpi dan harapan akan terwujud sesuai keinginan kita…” ~
Orochimaru – Masashi Kishimoto
I always like to look on the optimistic side of life, but I
am realistic enough to know that life is a complex
matter ~
All I need is a chance to do something great. ~ Chicken Little
Hakuna Matata ~ Timon & Pumba
iv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Karya Ilmiah ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kehidupan dan segala hal baik
dalam kehidupanku ini.
Kedua orang tuaku yang melahirkan dan membesarkan ku serta mengajari
banyak hal.
Saudaraku, keluarga besarku yang tak henti bertanya.
Kekasihku yang tersayang.
Alam semesta yang telah memberikan banyak pengalaman – pengalaman
berharga untuk menghargai apa yang telah diciptakanNya.
Semua sahabat, teman, dan relasi yang memberi warna dalam perjalanan
hidupku…
v
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Agustus 2014
Penulis
Albert Adityas Nugraha J
vi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HUBUNGAN ANTARA TECHNOLOGY READINESS DENGAN
PERFORMANSI KERJA KARYAWAN
Albert Adityas Nugraha J
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara technology readiness dengan
performansi kerja karyawan di Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
positif antara technology readiness dengan performansi kerja karyawan, semakin tinggi technology
readiness seorang karyawan maka akan diikuti juga dengan peningkatan performansi kerjanya, begitu
pula sebaliknya. Subjek penelitian adalah karyawan pada perusahaan atau kantor yang telah melewati
masa training atau masa kerja minimal 1 tahun sebanyak 58 orang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif korelasional. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling.
Pengambilan data menggunakan metode menyebarkan skala. Penelitian ini menggunakan dua alat
ukur, yaitu skala technology readiness index milik A. Parasuraman, dengan koefisien reliabilitas
penelitian sebesar 0,794 dan skala performansi kerja, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,922.
Hipotesis dalam penelitian ini ditolak karena adanya ketidak linearan hubungan antar kedua variabel
penelitian.
Kata kunci: technology readiness, performansi kerja, karyawan, technology readiness index
vii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
CORRELATION BETWEEN TECHNOLOGY READINESS WITH
EMPLOYEE’S JOB PERFORMANCE
Albert Adityas Nugraha J
ABSTRACT
This research aimed to find out the correlation between technology readiness with employee’s
job performance in Yogyakarta. The hypothesis in the research were there was a positive correlation
between technology readiness with employee’s job performance, higher employee’s technology
readiness will followed by increasing of his/ her job performance, conversely. Subjects in this research
were employees in an industry or office which have passed training period or have passed one year
work period as much as 58 employees. This was a quantitative correlational research. The sampling
method was convenience sampling. Data collection was spreading the scales. This research used two
measurements, which technology readiness index scale by A. Parasuraman with reliability coefficient
0.794 and job performance scale with reliability coefficient 0.922. The hypothesis in this research did
not accepted because there was an un-linearity correlation between two variables.
Keywords: technology readiness, job performance, employees, technology readiness index
viii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Albert Adityas Nugraha Jatikusuma
NIM
: 099114101
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:
“Hubungan Antara Technology Readiness dengan
Performansi Kerja Karyawan”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan sama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal : 28 Oktober 2014
Yang menyatakan,
Albert Adityas Nugraha J
ix
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa serta Yesus Kristus, PuteraNya yang telah
memberikan kekuatan dan berkat yang melimpah sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sajana Psikologi (S.Psi.) di Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Peneliti sadar bahwa ada kekurangan dalam skripsi ini. Peneliti
memohon maaf apabila terdapat hal – hal yang kurang berkenan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
Peneliti memiliki banyak keterbatasan dalam penyelesaian skripsi ini,
sehingga dengan bantuan berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti hendak mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak:
1.
Professor Charles Colby, Presiden dari Rockbridge Associates, Inc. yang telah
memberikan ijin untuk menggunakan skala penelitian TRI dalam penelitian.
2.
Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3.
Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi, Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
4.
Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing
Akademik saat peneliti menulis skripsi ini.
5.
Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
membantu peneliti menemukan kepercayaan untuk meneruskan kuliah di
Fakultas Psikologi saat tahun pertama kuliah di Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
x
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
6.
Bapak Agung Santoso, M.A. yang juga pernah menjadi Dosen Pembimbing
Akademik peneliti dan membuka kembali mata peneliti bahwa statistik itu juga
merupakan hal yang penting.
7.
Ibu Passchedonia Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati, S.Psi., M.A. (Mba’
Etta) selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing peneliti mulai
dari awal proses penulisan skripsi sampai akhir.
8.
Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan segala pengajaran dan ilmu bagi peneliti
selama menjalani proses perkuliahan.
9.
Mas Muji dan Mas Doni untuk bantuan pada saat peneliti menjalani praktikum
ataupun sebagai asisten mata kuliah praktek dan juga untuk candaan – candaan
yang sering melepaskan penat dalam menjalani perkuliahan.
10. Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gie, dan asisten Sekretariat atas bantuan dan
kerjasamanya dalam tiap proses.
11. Bapak dan Ibu Sigit Sudaryanto atas ajarannya untuk menjalani hidup dalam
kasih serta menerima tiap realita dan untuk tiap bimbingannya selama peneliti
menghembuskan nafas kehidupan, terima kasih Ayah, Ibu untuk semua yang
telah kalian diberikan.
12. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Wakil Rektor I, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan ijin pada peneliti untuk proses
pengambilan data di lingkungan karyawan USD.
xi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
13. Bapak Yamtana, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan,
Politeknik Kesehatan Kemenkes, Yogyakarta yang telah memberikan ijin pada
peneliti untuk proses pengambilan data pada pegawai Kesling Poltekes.
14. Bapak A. Sigid Sudaryanto, SKM, M.Pd selaku Kaprodi DIII Jurusan Kesling
Poltekes Kemenkes Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan
petunjuk selama proses pengambilan data di Poltekes Kemenkes Yogyakarta.
15. Bapak Wisnu selaku Kepala HR Harian Bernas Yogyakarta yang memberikan
pengalaman serta ijin untuk melakukan penelitian pada karyawan Bernas Yogya.
16. Bapak Lanjar dan Bapak Gunawan yang memberikan ijin dan membimbing
selama proses pengambilan data di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta.
17. Kedua adik peneliti Stepen dan Agnes serta kakak peneliti, Pandu, yang secara
tidak langsung telah mendesak peneliti untuk segera menyelesaikan semua
proses ini.
18. Semua saudara peneliti yang sebelumnya tak lelah untuk menanyakan tentang
wisuda tiap saat perjumpaan.
19. Suster Gitta yang memberikan rasa sayang dan dukungan sebagai seorang
kekasih selama peneliti berkuliah dan menyelesaikan penelitian ini, terima kasih
Say untuk waktu yang berharga.
20. Kamu, yang terkadang memberikan senyuman, hiburan, tawa, sedikit
kekecewaan, sedikit letupan marah, terima kasih untuk itu. Kamu…iya kamu..
xii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
21. Teman – teman, kakak senior dan junior dalam Fakultas Psikologi, terima kasih
untuk waktu berbagi ilmu, kerja sama, dan canda gurau yang telah ditunjukkan
selama di kampus ini.
22. Sahabat – sahabat yang kudapat dan kukenal selama proses perkuliahan yang
telah rela membagi ilmu dan pengalaman, terima kasih untuk kerja sama dan
sharing dari kalian.
23. Semua pihak baik yang mendukung ataupun yang menentang penulis, yang tidak
bisa disebutkan satu per satu oleh peneliti, terima kasih untuk kerja sama dan
dukungan yang diberikan sehingga penelitian ini dapat selesai.
Peneliti percaya bahwa tiap orang yang berbuat baik pasti akan mendapatkan
balasan yang baik, semoga karunia dan kasih Tuhan selalu menyertai semua orang
dan memberikan jalan yang baik. Peneliti menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu peneliti akan dengan tangan terbuka
menerima tiap masukan, kritik bahkan komentar untuk penelitian ini. Pada akhirnya,
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Yogyakarta,
Agustus 2014
Penulis
Albert Aditas N
xiii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................................. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan ........................................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
xiv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
1.
Manfaat Teoretis ................................................................................. 8
2.
Manfaat Praktis ................................................................................... 8
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................. 9
A. Performansi Kerja ...................................................................................... 9
1.
Pengertian Performansi Kerja ............................................................. 9
2.
Aspek Performansi Kerja.................................................................. 11
3.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Performansi Kerja ................. 13
B. Technology Readiness.............................................................................. 14
1.
Pengertian Technology Readiness .................................................... 13
2.
Dimensi dalam TR ............................................................................ 15
3.
Dampak TR....................................................................................... 16
C. Hubungan Antara Technology Readiness dengan Performansi Kerja ..... 17
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 22
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 22
C. Definisi Operasional ................................................................................ 23
1.
Performansi Kerja ............................................................................. 23
2.
Technology Readiness ...................................................................... 23
D. Subjek Penelitian ..................................................................................... 24
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 25
xv
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
F.
1.
Skala Technology Readiness ............................................................ 25
2.
Skala Performansi Kerja ................................................................... 26
Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 27
1.
Validitas ............................................................................................ 27
2.
Seleksi Aitem .................................................................................... 28
3.
Reliabilitas ........................................................................................ 30
G. Metode Analisis Data............................................................................... 32
1.
2.
Uji Asumsi ........................................................................................ 32
a.
Uji Normalitas ........................................................................... 32
b.
Uji Linearitas ............................................................................. 33
Uji Hipotesis ..................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 34
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 34
B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 34
C. Deskripsi Data Penelitian......................................................................... 35
D. Hasil Penelitian ........................................................................................ 37
1.
2.
Uji Asumsi ........................................................................................ 37
a.
Uji Normalitas ........................................................................... 37
b.
Uji Linearitas ............................................................................. 38
Uji Hipotesis ..................................................................................... 39
E. Pembahasan ............................................................................................. 39
xvi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 44
A. Kesimpulan .............................................................................................. 44
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 44
C. Saran ........................................................................................................ 45
1.
Untuk Subjek Penelitian ................................................................... 45
2.
Untuk Supervisor .............................................................................. 45
3.
Untuk Penelitian Selanjutnya ........................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 47
LAMPIRAN............................................................................................................... 49
xvii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Distribusi Aitem Skala Technology Readiness ............................................. 26
Tabel 2: Distribusi Aitem Skala Performansi Kerja ................................................... 27
Tabel 3: Skala Technology Readiness Setelah Penelitian ........................................... 29
Table 4: Skala Performansi Kerja Setelah Penelitian ................................................. 30
Tabel 5: Data Usia Subjek Penelitian ......................................................................... 35
Tabel 6: Masa Kerja Subjek Penelitian ....................................................................... 35
Tabel 7: Data Mean Teoritis dan Mean Empiris ......................................................... 36
Tabel 8: Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov................................................................. 37
Tabel 9: Hasil Uji Linearitas ....................................................................................... 38
xviii
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Hubungan Antar Variabel ............................................................................ 20
Bagan 2: Scatter Plot Uji Linearitas ........................................................................... 38
xix
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Skala Penelitian ...................................................................................... 50
Lampiran 2: Reliabilitas dan Korelasi Aitem ............................................................. 65
Lampiran 3: Uji Nomalitas ......................................................................................... 71
Lampiran 4: Uji Linearitas .......................................................................................... 72
Lampiran 5: Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................ 73
Lampiran 6: Terms of Use of The Technology Readiness Index ................................. 74
Lampiran 7: Order Form for Academic Uses ............................................................. 76
Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian dari Fakultas ............................................. 78
Lampiran 9: Surat Ijin Penelitian dari Universitas ..................................................... 79
Lampiran 10: Surat Ijin Penelitian dari POLTEKES KEMENKES Yogyakarta ....... 80
xx
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan ataupun organisasi yang memiliki tingkat kompetisi secara
global memerlukan performansi yang tinggi dari karyawan atau anggotanya.
Penilaian terhadap tingkat keberhasilan tersebut tergantung dari penilaian
performansi kerja yang ditunjukkan oleh karyawan atau anggota didalamnya,
terutama pada karyawan yang langsung berhubungan dengan klien maupun
customer (Mulyani, 2010).
Performansi kerja karyawan, atau biasa disebut dengan kinerja karyawan
suatu perusahaan akan memiliki dampak bagi keberlangsungan perusahaan atau
organisasi itu sendiri. Penilaian performansi kerja yang dilakukan dilihat dari
kualitas dan kuantitas tiap karyawan dalam suatu perusahaan (Kamus Bisnis
dalam Ali, Karamat, Noreen, Khurram, Chuadary, Nadeem, Jamshald, dan
Farman, 2011). Perusahaan yang memiliki banyak karyawan dengan tingkat
performansi baik akan memiliki kesempatan untuk bertahan terhadap tuntutan
jaman yang makin tinggi. Sebaliknya bagi perusahaan dengan karyawan
berperformansi kerja rendah akan mengakibatkan perusahaan itu mengalami
keadaan statis, tidak dapat bersaing, tidak dapat menyediakan layanan publik dan
1
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2
bahkan untuk perusahaan pribadi dapat mengalami pailit atau bangkrut (Spector,
2008).
Manajemen suatu perusahaan akan mengambil tindakan – tindakan yang
dirasa perlu untuk menjaga eksistensi perusahaan serta menjaga performansi
kerja karyawannya, seperti yang dilakukan oleh Yahoo corp. yang melakukan
pemecatan sekitar 1000 karyawan sejak setahun yang lalu, hal tersebut dilakukan
oleh CEO baru Yahoo corp., Marissa Mayer, demi menjaga performansi kerja
perusahaan
yang
dipimpinnya
dalam
memberikan
pelayanan
publik
(http://jogja.tribunnews.com/2013/06/24/bos-cantik-yahoo-sudah-pecat-1.000karyawan, 24 Juni 2013). Selain hal tersebut terjadi juga dimana tuntutan
perbaikan performansi kerja berasal dari karyawan, seperti yang terjadi pada PT.
Krakatau Steel pada April 2013, dikutip dari ketua SKKS, A. R. Rasyid,
karyawan
menuntut
manajemen
memperbaiki
kinerja
agar
perusahaan
mewujudkan cost competitiveness agar perusahaan mendapat profit sehingga
kesejahteraan
karyawan
terjaga
(http://www.antaranews.com/berita/367261/karyawan-krakatau-steel-tuntutperbaikan-kinerja-perusahaan, 5 April 2013).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Mulyani (2010) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa performansi kerja penting untuk kesuksesan organisasi
ataupun kepentingan karyawan itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Ali et
al. (2011) juga mengatakan bahwa performansi kerja merupakan suatu capaian
yang penting bagi karyawan dan penting bagi perusahaan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3
Performansi kerja merupakan suatu pola perilaku yang ditunjukkan
seseorang untuk meneruskan tujuan dari perusahaan atau organisasi, didalamnya
termasuk fungsi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan motivasi
(Campbell, McCloy, Oppler & Sager, 1993; dalam Zyphur, Chaturvedi & Arvey,
2008). Pernyataan tersebut kemudian dipertegas dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh June dan Mahmood (2011) yang mengatakan bahwa performansi
kerja merupakan pola perilaku yang bertujuan untuk memenuhi tujuan atau
ekspektasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Performansi kerja dapat diobservasi dan diukur berdasarkan tingkat
efisiensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengerjakan serta
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas (Campbell et al., 1993; dalam Halim,
Zainal, Khairudin, Shahrazad, Nasir & Fatimah., 2011). Penilaian yang diukur
dalam penilaian performansi kerja berdasarkan pola perilaku yang ditunjukkan
oleh karyawan pada suatu pekerjaan tertentu (Campbell et al, 1993; Zyphur et al,
2008). Performansi kerja bukanlah suatu kebiasaan, hal ini diperkuat dengan
pernyataan yang mengatakan bahwa kinerja seseorang telah berkembang menjadi
suatu hal yang dinamis (Humpreys, 1960; Hofmann, Jacobs & Baratta, 1993;
dalam Zyphur et al, 2008).
Performansi kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh tuntutan dari
perusahaan yang menginginkan karyawannya untuk melakukan pekerjaan
dengan benar (Campbell, 1990; June & Mahmood, 2011). Kemampuan,
motivasi, dan kebijakan perusahaan juga merupakan hal yang dapat
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4
mempengaruhi perubahan performansi kerja seseorang. Kemampuan dan
motivasi merupakan hal yang membentuk, sedangkan kebijakan dapat berperan
sebagai penghalang (Spector, 2008). Selain hal – hal tersebut, performansi kerja
seseorang akan mengalami perubahan diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu:
tingkat pekerjaan atau tanggung jawab yang dimiliki, jabatan, lingkungan kerja,
keadaan sosial dalam perusahaan, dan sarana yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan (Spector, 2008).
Salah satu yang dapat merubah performansi kerja seseorang adalah sarana
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, yaitu desain teknologi dan
interaksi antara manusia dengan komputer (Spector, 2008). Penggunaan
teknologi secara tepat oleh penggunanya akan mengakibatkan pekerjaan
seseorang menjadi lebih efisien (Schultz, 2006). Sebuah penelitian juga
menyatakan bahwa desain teknologi memiliki peranan cukup besar dalam
mempengaruhi performansi kerja seseorang, karena dengan penerapan teknologi
yang tepat dapat mengakibatkan seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan
lebih aman dan lebih cepat terselesaikan (Spector, 2008). Penelitian sebelumnya
yang pernah dilakukan juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi yang
tepat akan mempersingkat waktu pengerjaan suatu hal (Taylor, 1898; Gilbreths,
1911; dalam Schultz, 2006).
Penerapan teknologi dalam dunia pekerjaan ada 2 jenis, yaitu: penyajian
informasi dan pemanipulasian peralatan atau mesin. Sebuah peralatan atau mesin
dapat memunculkan informasi melalui berbagai cara, tetapi yang paling baik
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
5
adalah dengan melihat kebutuhan dan guna dari informasi tersebut. Informasi
dapat dimunculkan dengan cara visual atau audio atau bahkan keduanya
(Spector, 2008). Penerapan yang kedua adalah dengan pemanipulasian mesin,
pemanipulasian dilakukan oleh seseorang dengan cara merespon informasi yang
dimunculkan melalui panel kontrol, dan panel kontrol tersebut diletakkan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuannya.
Interaksi antara manusia dengan teknologi sekarang ini tidak hanya
dilakukan secara langsung dengan mesin, melainkan melalui piranti yang lebih
memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaan, yaitu komputer. Komputer
telah memberikan perubahan besar pada suatu pekerjaan, mulai dari administrasi
sampai
yang
melibatkan
peralatan
berat,
kemudian
otomatisasi
serta
komputerisasi telah menggantikan peran manusia dan merupakan suatu yang
dibutuhkan (Spector, 2008).
Komputer, selain digunakan manusia untuk mempermudah kontrol
terhadap mesin juga telah digunakan sebagai sarana berkomunikasi dan berbagi
informasi. Komputer telah mencapai berbagai bentuk lain saat ini, dan lebih
ringkas, diantaranya: notebook, smartphone, dan tablet yang terhubung dengan
jaringan internet. Studi yang telah dilakukan oleh Coovert dan Thompson (2001)
memperlihatkan hasil bahwa teknologi dapat memfasilitasi pekerja untuk bekerja
bersama melalui jaringan internet. Melalui internet pekerja dapat saling berkirim
berkas melalui surat elektronik (e-mail), bahkan untuk saling berdiskusi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
6
menggunakan
videoconference,
sehingga
dapat
memudahkan
dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan (Spector, 2008).
Penggunaan teknologi seharusnya dapat mempermudah manusia dalam
melakukan pekerjaan serta menjadikan pekerjaan lebih efisien (Spector, 2008).
Tetapi selain pengembangan teknologi yang tinggi, kesiapan manusia dalam
menerima serta mengaplikasikan teknologi tersebut dalam kehidupannya
merupakan hal yang penting. A. Parasuraman (2000), mengungkapkan bahwa
kesiapan seseorang dalam menerima teknologi baru mengacu pada bagaimana
kemampuan seseorang untuk menciptakan dan menggunakan teknologi baru
tersebut untuk mencapai tujuan ataupun melakukan berbagai pekerjaan agar
terlihat lebih efisien dalam menunjang kehidupan sehari – hari dan pekerjaan.
Pernyataan mengenai kesiapan teknologi oleh Parasuraman (2000) tersebut yang
kemudian disebut dengan technology readiness.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mick dan Fournier (Parasuraman,
2000) mengatakan dalam penggunaan teknologi akan muncul delapan reaksi
paradoks, yaitu: kontrol atau kekacauan, kebebasan atau perbudakan, modern
atau kuno, kompeten atau ketidakmampuan, efisien atau tidak efisien, memenuhi
atau menambah kebutuhan, asimilasi atau isolasi, mengikat atau tidak mengikat.
Berdasarkan implikasi paradok tersebut, teknologi menimbulkan perasaan positif
maupun negatif yang bervariasi pada tiap individu. Delapan reaksi paradoks
merupakan pendorong dan penghambat dalam technology readiness. Di luar
kedelapan paradoks yang dikemukakan oleh Mick dan Fournier (Parasuraman,
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
7
2000), karyawan dalam suatu perusahaan diharapkan mampu untuk menguasai
piranti teknologi yang dapat menunjang performa kerjanya, yang akan memiliki
dampak pada perusahaan tempat kerjanya (Spector, 2008). Perusahaan juga
diharapkan mampu untuk menginvestasikan peralatan modern yang menunjang
pekerjaan dan memastikan bahwa peralatan tersebut mampu diaplikasikan,
sehingga karyawannya mampu bekerja secara mudah dan efisien dan memiliki
performansi kerja yang baik (Spector, 2008).
Penelitian yang dilakukan A. Parasuraman (2000), mengatakan bahwa
kesiapan seseorang dalam menerima teknologi baru akan memiliki dampak pada
kehidupannya. Terkait dengan temuan tersebut, peneliti ingin mengangkat
sebuah topik penelitian untuk melihat hubungan antara kesiapan individu dalam
menerima dan mengaplikasikan perkembangan teknologi dengan performansi
kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, peneliti merumuskan
permasalahan yang hendak diteliti, yaitu: Apakah ada hubungan antara
technology readiness dengan performansi kerja.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
technology readiness dengan performansi kerja pada karyawan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
8
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoretis
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah untuk memberikan
sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu psikologi, khususnya
psikologi industri dan organisasi, yang berkaitan dengan performansi kerja
dan kesiapan penerimaan teknologi pada karyawan.
2.
Manfaat Praktis
Bagi subjek penelitian, penelitian ini dapat digunakan sebagai
evaluasi dan refleksi diri mengenai kesiapan masing – masing individu
dalam menerima teknologi dan performansi kerja yang ditunjukkanya. Bagi
manajemen, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
melihat performansi kerja karyawan dalam menghadapi dan menerima
teknologi baru.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB II
DASAR TEORI
A. PERFORMANSI KERJA
1.
Pengertian Performansi Kerja
Performansi kerja terkait dengan kuantitas dan kualitas yang telah
diprediksikan sebelumnya dari tiap pekerja (kamus bisnis, dalam Ali et al.,
2011). Senada dengan pernyataan tersebut, Cascio (1998, dalam Mulyani
2010) juga menitikberatkan performansi pada pencapaian prestasi,
keberhasilan tugas dan penilaian terhadap kemajuan yang telah dicapai
dalam menjalankan tugas secara periodik. Pendapat tersebut diperkuat oleh
Schemerhom, Gardner, dan Martin. (2001, dalam Mulyani, 2010) yang
menyatakan bahwa performansi adalah hasil dari kombinasi kemampuan
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Berbeda dengan pernyataan tersebut yang lebih melihat pada hasil
dari performansi kerja, Campbell et al. (1993; dalam Zhphur et al., 2008)
mengatakan bahwa performansi kerja merupakan suatu pola perilaku yang
nyata untuk meneruskan tujuan dari perusahaan atau organisasi, didalamnya
termasuk fungsi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan motivasi. Ali
et al. (2011) mengatakan hal yang hampir serupa, yaitu performansi kerja
merupakan kumpulan dari usaha, kemampuan dan hasil yang penting bagi
9
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
10
karyawan dan menghasilkan sesuatu yang penting bagi perusahaan.
Pendapat ini diperkuat oleh June & Mahmood (2011) yang menyatakan
bahwa performansi kerja merupakan pola perilaku yang bertujuan untuk
memenuhi tujuan atau ekspektasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
VandenBos (2006), mengatakan bahwa performansi kerja merupakan
sebuah perilaku efektif yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat diukur
dengan kriteria kesuksesan tertentu, seperti kuantitas atau kualitas output,
atau terhadap dimensi kriteria yang berbagai macam. Performansi kerja
dikatakan juga sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang saat
menghadapi suatu tugas tertentu (English et al., 1958; VandenBos, 2006).
Halim et al. (2011) dalam penelitiannya juga menyatakan hal yang hampir
serupa, bahwa performansi kerja merupakan perilaku yang dilakukan oleh
karyawan dalam konteks pekerjaan dan berhubungan dengan tujuan
organisasi atau perusahaan. Lebih jauh lagi, dikatakan bahwa performansi
kerja merupakan hal yang dapat diukur dan diobservasi melalui efektivitas
dan kemampuan individu dalam mengerjakan suatu tugas (Campbell et al.,
1993; Halim et al., 2011; June & Mahmood, 2011).
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
11
Berdasarkan beberapa pengertian dari performansi kerja yang telah
diuraikan tersebut, performansi kerja adalah suatu pola perilaku yang
ditunjukkan oleh karyawan dalam menghadapi suatu tugas sesuai dengan
tanggungjawab dan tenggat waktu yang ditetapkan perusahaan. Perilaku ini
dapat diukur dan diobservasi dengan kriteria tertentu.
2.
Aspek Performansi Kerja
Aspek – aspek penting dalam performansi kerja, seperti yang
dikemukakan oleh Campbell (1990; dalam Jex et al., 2008) terbagi menjadi
3, yaitu:
a.
Efektivitas, merupakan evaluasi hasil dari performansi kerja seorang
karyawan.
b.
Produktivitas, merupakan gabungan antara perfoma dan efektivitas
kerja, tetapi dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk mencapai
performa ataupun efektivitas.
c.
Manfaat, menunjukkan nilai dari performansi, efektivitas atau
produktivitas karyawan bagi perusahaan.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
12
Gomes (2001; dalam UPI, 2013) berpendapat bahwa aspek – aspek
yang dapat digunakan dalam melihat performansi kerja sebagai berikut:
a.
Quantity of work, jumlah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu periode
waktu tertentu.
b.
Quality of work, kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat – syarat
kesesuaian dan kesiapannya.
c.
Job knowledge, luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
d.
Creativeness, keaslian gagasan untuk menyelesaikan persoalan.
e.
Cooperation, kemampuan untuk bekerja sama.
f.
Dependability, dapat dipercaya dalam kehadiran dan penyelesaian
tugas.
g.
Initiative, semangat untuk melakukan tugas – tugas baru dalam
memperbesar tanggungjawab.
h.
Personal qualities, terkait dengan kepribadian, kepemimpinan, keramah
– tamahan, dan integritas diri.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
13
Penelitian ini akan lebih menggunakan 5 aspek performansi kerja
yang diungkapkan oleh Gomes (2001). Aspek performansi kerja yang
diungkapkan oleh Gomes digunakan dalam penelitian ini karena
mengungkapkan aspek – aspek dalam penilaian performansi kerja secara
spesifik (Gomes, 2001; dalam UPI, 2013). Aspek – aspek tersebut dapat
dibagi dalam 3 kategori. Aspek – aspek yang akan digunakan adalah:
Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal Qualities.
Adapun 3 aspek lain, yaitu: Quantity of Work serta Quality of Work tidak
digunakan dalam penelitian ini karena tidak menilai perilaku kerja,
melainkan lebih pada hasil (output) sedangkan penelitian ini lebih bertujuan
untuk melihat perilaku yang mungkin ditunjukkan oleh karyawan pada saat
berproses dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan, dan Job
Knowledge tidak digunakan karena lebih melihat pada seberapa besar
karyawan mengetahui mengenai pekerjaannya.
3.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Performansi Kerja
Performansi kerja seorang karyawan dalam suatu perusahaan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah yang diungkapkan
oleh Moorhead & Griffin (1995; dalam Mulyani, 2010) yang mengatakan
bahwa performansi kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh motivasi,
kemampuan, dan lingkungan pekerjaan. Jex et al. (2008) mengungkapkan
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
14
hal yang sama, bahwa kemampuan, motivasi dan lingkungan merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja seseorang, Jex et al.
juga menjelaskan bahwa fator lingkungan diantaranya adalah pemimpin,
fasilitas dan kondisi kerja tertentu. June (2010) dalam penelitiannya juga
menjabarkan adanya beberapa faktor lain, yaitu: komitmen (Jaramilloa,
Mulki & Marshal, 2005; AlAhmadi, 2009), kepuasan kerja (Gu & Chi,
2009), tingkat pendidikan (Ng & Feldman, 2009), dan kejelasan peraturan
(Knight, Kim & Crutsinger, 2007).
B. TECHNOLOGY READINESS
1.
Pengertian Technology Readiness
Technology readiness (TR) merupakan kecenderungan seseorang
dalam menggunakan teknologi terbaru untuk menyelesaikan suatu tugas,
pekerjaan atau tujuan dalam kehidupan sehari – hari dan dalam dunia kerja
(Parasuraman, 2000). Rose et al. (2010) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa saat sekarang ini teknologi mempunyai peran yang vital dalam dunia
kerja, terutama yang berinteraksi secara langsung dengan teknologi. Spector
(2008) mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki kemampuan untuk
menguasai teknologi yang dapat menunjang kinerjanya akan memberi
dampak pada perusahaannya, dan perusahaan yang dapat menginvestasikan
piranti modern untuk menunjang kinerja karyawan serta memastikan piranti
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
15
tersebut digunakan dengan tepat dan efisien akan memiliki performansi
kerja yang baik.
Pengertian lain mengatakan bahwa (i) TR tidak hanya proses dari
kemampuan teknis seseorang, tetapi lebih pada kepercayaan dan perasaan
seseorang terhadap teknologi, melainkan (ii) kepercayaan seseorang akan
positif terhadap beberapa aspek dalam teknologi tetapi dapat negatif
terhadap aspek lain, dan (iii) kekuatan relatif dari kepercayaan seseorang
akan penerimaan positif dan negatif dari teknologi (Parasuraman, 2000;
dalam Lee et al., 2009).
Berdasarkan pengertian tersebut, technology readiness adalah
kemauan seseorang atau perusahaan untuk berinvestasi pada suatu teknologi
dan kemampuan orang atau perusahaan tersebut untuk mengoperasikan
teknologi terbaru untuk membantu dalam menyelesaikan tugas ataupun
pekerjaan sehari – hari.
2.
Dimensi dalam TR
Dimensi dalam TR menurut Parasuraman (2000) terbagi menjadi 4,
yaitu:
a.
Optimisim, kepercayaan seseorang bahwa teknologi menawarkan
peningkatan kontrol, fleksibilitas, dan efisiensi dalam hidup.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
16
b.
Innovativeness, kemampuan untuk menjadi yang terdepan dalam
penggunaan teknologi.
c.
Discomfort, perasaan kurang menguasai teknologi dan menjadi
kewalahan atasnya.
d.
Insecurity, ketidakpercayaan atas teknologi dan keraguan akan
kemampuannya untuk bekerja secara tepat.
Dimensi TR menurut Parasuraman (2000) tersebut telah digunakan
dalam beberapa penelitian yang meniliti hal serupa, seperti yang dilakukan
oleh Lai (2008), Lee et al. (2009), dan Rose et al. (2010). Optimism dan
Innovativeness merupakan dimensi pendorong, sedangkan Discomfort dan
Insecurity merupakan dimensi penghambat.
3.
Dampak TR
Technology readiness pada dunia pekerjaan dapat memberikan
peningkatan performansi kerja seorang pekerja dalam perusahaan, pekerja
yang memiliki tingkat penerimaan yang baik akan memiliki efektivitas yang
lebih tinggi dalam bekerja daripada karyawan yang memiliki penerimaan
rendah (Parasuraman, 2000). Pada tingkat perusahaan, perusahaan yang
mampu memberikan fasilitas teknologi yang tebaru dan memberikan
pelatihan agar karyawan dapat menggunakannya dengan baik akan memiliki
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
17
performansi yang baik sehingga memiliki kualitas output yang baik (Lee et
al., 2009).
C. HUBUNGAN
ANTARA
TECHNOLOGY
READINESS
DENGAN
PERFORMANSI KERJA
Penggunaan teknologi secara tepat pada karyawan akan mengakibatkan
pekerjaan seseorang menjadi lebih efisien (Schultz, 2006) dan akan
mengakibatkan seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan lebih aman dan
cepat terselesaikan (Spector, 2008). Sebuah penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya oleh Taylor (1898; dalam Schultz, 2006) kemudian Gilbreths (1911;
dalam Schultz, 2006) memperkuat pernyataan bahwa penggunaan teknologi yang
tepat akan mempersingkat waktu pengerjaan suatu hal. Penggunaan teknologi
yang tepat pada dunia pekerjaan dimaksudkan untuk mempermudah kontrol
manusia agar pekerjaan menjadi lebih efisien (Spector, 2008).
Technology readiness mengacu pada kemampuan seseorang untuk
menciptakan dan menggunakan teknologi baru tersebut untuk mencapai tujuan
ataupun melakukan berbagai pekerjaan agar lebih efisien dalam menunjang
kehidupan dan pekerjaan (Parasuraman, 2000).
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
18
Perusahaan yang memiliki kompetensi secara global, sebagai penyedia
fasilitas, diharapkan mampu untuk memberikan peralatan baru yang tepat dan
memastikan agar karyawannya mampu untuk mengaplikasikannya, sehingga
karyawannya mampu bekerja secara mudah dan efisien dan memiliki
performansi kerja yang baik (Spector, 2008). Selain perusahaan yang diharapkan
mampu untuk menyediakan peralatan baru, karyawan juga diharapkan untuk
mampu menerima dan menguasai piranti teknologi baru tersebut agar dapat
menunjang performansi kerjanya, yang pada akhirnya akan memiliki dampak
pada perusahaan tempatnya bekerja (Spector, 2008).
Performansi kerja merupakan pola perilaku yang ditunjukkan seseorang
dalam menghadapi suatu tugas yang harus dijalankan sesuai dengan
tanggungjawab dalam tenggat waktu tertentu yang telah diberikan oleh
perusahaan. Tanggung jawab atau tugas yang diberikan tersebut akan dapat cepat
selesai apabila karyawan memiliki kesiapan yang baik dalam menerima peralatan
yang diberikan sebagai fasilitas penunjang pekerjaan. Karyawan yang mampu
mengaplikasikan teknologi baru yang disediakan oleh perusahaan akan memiliki
efisiensi kerja tinggi, dan akan dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat.
Dengan kata lain saat seorang karyawan memiliki kemampuan yang tinggi dalam
beradaptasi dengan teknologi baru akan diikuti juga dengan peningkatan
performansi kerjanya.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
19
Karyawan yang percayaan pada peralatan yang digunakan akan memiliki
kontrol untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien, maka
karyawan ini akan memiliki tingkat kehadiran yang tinggi dalam mengerjakan
sesuatu, dan dapat dipercaya untuk mengerjakan tugas – tugas yang ada. Selain
itu, karyawan yang mampu menggunakan serta mengoptimalkan teknologi untuk
memunculkan gagasan baru dalam pengerjaan suatu tugas diyakini juga akan
memiliki ide – ide yang sifatnya orisinil dan bersemangat untuk memperbesar
tanggungjawabnya sebagai karyawan.
Karyawan yang mampu menerima teknologi dengan baik dan dapat
menjadi pioneer serta contoh bagi rekan – rekan kerjanya akan dikatakan
memiliki performansi kerja yang baik apabila dapat membantu rekan – rekan
kerjanya menguasai peralatan baru yang disediakan oleh perusahaan sehingga
semua karyawan dapat mengoperasikan peralatan dengan baik. Selain itu
karyawan yang percaya bahwa teknologi dapat bekerja dengan teliti, sama seperti
fungsi manusia akan cenderung memiliki kepribadian yang baik dalam menerima
teknologi
baru
dan
memiliki
integritas
yang
baik.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Bagan 1
Hubungan Antar Variabel
Optimism tinggi, percaya perlatan
akan
meningkatkan
kontrol
penyelesaian tugas.
Technology
Readiness
tinggi
Dependability
Initiative
Innovativeness
tinggi,
mampu
menggunakan teknologi baru untuk
memunculkan gagasan baru serta
mengerjakan tugas baru
Performansi
kerja tinggi
Creativeness
Discomfort rendah, menguasai
teknologi dan mampu menjadi
pioneer dan memberi contoh pada
rekan dengan baik.
Cooperation
Insecure rendah, percaya teknologi
dapat bekerja dengan teliti
Personal Qualities
20
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
21
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat
hubungan
positif
antara
technology
readiness
dengan
performansi kerja karyawan. Semakin tinggi technology readiness, maka akan
semakin tinggi performansi kerja yang ditunjukkan karyawan. Sebaliknya
semakin rendah technology readiness, semakin buruk performansi kerjanya.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan analisis
dengan menggunakan data – data numerik yang diolah dengan metoda statistika
(Azwar, 2012). Penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk
mencari informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antar variabel (Azwar,
2012). Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada
satu variabel berkaitan dengan satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien
korelasi (Azwar, 2012).
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel – variabel yang digunakan sebagai berikut:
1.
Variabel bebas (X) : Technology Readiness
2.
Varibel terikat (Y) : Performansi Kerja
22
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
23
C. Definisi Operasional
1.
Performansi kerja
Performansi kerja adalah suatu pola perilaku yang ditunjukkan oleh
karyawan dalam menghadapi suatu tugas sesuai dengan tanggungjawab dan
tenggat waktu yang ditetapkan perusahaan. Perilaku ini dapat diukur dan
diobservasi dengan kriteria tertentu. Performansi kerja karyawan diukur
menggunakan skala performansi kerja. Skala tersebut terdiri dari 5 aspek,
yaitu: Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal
Qualities. Semakin tinggi skor total dari pengerjaan skala performansi kerja
menunjukkan semakin tinggi pula performansi kerja karyawan, demikian
pula sebaliknya.
2.
Technology Readiness (Kesiapan Penerimaan Teknologi)
Technology readiness adalah kemauan seorang karyawan atau suatu
perusahaan untuk berinvestasi pada suatu teknologi, dan kemampuan
karyawan atau perusahaan tersebut dalam mengoperasikan teknologi terbaru
untuk membantu dalam menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan sehari –
hari. Technology readiness diukur menggunakan skala technology readiness
index, di dalamnya terdapat empat dimensi yang dapat menggambarkan
tingkat kesiapan teknologi dari karyawan. Keempat dimensi tersebut adalah:
optimism, innovativeness, discomfort, dan insecure.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
24
D. Subyek Penelitian
Subyek yang akan digunakan adalah karyawan yang berada pada usia
produktif dalam suatu perusahaan multi nasional. Usia produktif kerja di
Indonesia adalah pekerja pada tahap perkembangan dewasa. Rentang usia ini
dipilih karena menurut Donald Super (1967, 1976; dalam Santrock, 2012) pada
usia tersebut individu membuat keputusan akan pekerjaannya yang dipilih dan
cocok dengan karir. Fase ini disebut fase stabilisasi (stabilization) (Super, 1967,
1976; dalam Santrock, 2012). Santrock dalam bukunya memperkuat pendapat
tersebut dengan mengatakan bahwa individu pada rentan usia tersebut mungkin
akan bekerja keras untuk meningkatkan karier dan memperbaiki keadaan
finansial (Santrock, 2012). Subjek dipilih berdasarkan kriteria dan dalam
kelompok tertentu, yaitu karyawan pria dan wanita yang telah menjadi karyawan
tetap dengan masa kerja minimal satu tahun. Subjek dengan kriteria tersebut
dianggap telah mengenal lingkungan kerja perusahaan.
Pengambilan
sampel
dalam
pen