Pengaruh kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E untuk antiaging - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80
TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK MIKROEMULSI
ESTER VITAMIN C DAN VITAMIN E UNTUK ANTIAGING

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:
Fransisca Kristi Astuti
NIM : 108114160

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80
TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK MIKROEMULSI
ESTER VITAMIN C DAN VITAMIN E UNTUK ANTIAGING

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi


Diajukan oleh:
Fransisca Kristi Astuti
NIM : 108114160

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yesaya 41:10
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku
ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Pengkhotbah 3:11
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberi
kekekalan di dalam hati mereka”.
Amsal 2:10
“”Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan
Menyenangkan jiwamu”.
Ketekunan bisa membuat yang tidak mungkin
menjadi mungkin, membuat kemungkinan kecil jadi
kemungkinan besar dan membuat kemungkinan menjadi pasti
(Robert Half)

Kupersembahkan skripsi ini untuk :


Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Malaikat Gabriel



Dd Alisius Johan Affandi




Teman-teman Farmasi 2010



iv

Papa dan mama tercinta

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda
Maria, Santo Tadeus dan Malaikat Gabriel atas curahan berkat dan kasih-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 TERHADAP SIFAT
FISIK DAN STABILITAS FISIK MIKROEMULSI ESTER VITAMIN C DAN
VITAMIN E UNTUK ANTIAGING”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu Program Studi
Ilmu Farmasi (S.Farm).
Selama masa perkuliahan hingga penelitian dan penyusunan skripsi,
penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan,
perhatian, doa, dorongan, nasehat, sarana dan prasarana. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Papa Agustinus Suparyono dan mama Elizabeth Nuryati atas doa, perhatian
baik saat suka dan duka serta penyokong dana terhadap penulis selama
berkuliah dan mengerjakan skripsi.

2.

Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.


3.

Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.

4.

Dr. T. N. Saifullah, S. M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama pengerjaan skripsi.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


5.

C. M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. dan Melania Perwitasari, M.Sc.,
Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran kepada penulis dalam
memperbaiki naskah skripsi.

6.

Pak Musrifin, Mas Agung, Pak Parlan, Mas Otok, Mas bimo, Mas Kunto, Pak
Wagiran, Pak Iswandi, Mas Sigit, Pak Pardjiman, Pak Heru, Pak Timbul, Mas
Ketul dan segenap satpam dan karyawan atas bantuan dan kelancaran yang
telah diberikan dalam pelaksanaan penelitian ini.

7.

Elizabeth Sita dan Agrifina Akardias Mahalalita selaku teman seperjuangan
dalam melakukan penelitian, serta atas masukan, saran, serta dukungannya
selama ini.

8.


Eveline Febrina dan Arfin dj, selaku sahabat sejati yang selalu memberikan
semangat dikala suka dan duka.

9.

Anggota Kwek-kwek Marcelina W. A. R, Rosalia Suryaningtyas, Astuti M.
S, dan Eva Cristiana atas perhatian dan dukungannya kepada penulis.

10. Naomita Joice, Liliany Ludji, Nita Rahayu, Ricardo Kenny, Vivian hiu,
Cindy, Eliza telamiana, Widya Agriani, Priskila Agnes, Ita (001), Olivia, Sita,
dan Juliana atas tawa dan dukungannya yang diberikan kepada penulis.
11. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari seluruh pembaca demi kesempurnaan karya ini.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Ester vitamin C dan vitamin E diketahui memiliki fungsi sebagai
antioksidan. Campuran ester vitamin C dan vitamin E diformulasikan dalam
bentuk mikroemulsi untuk meningkatkan absorpsi ke dalam lapisan kulit. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran surfaktan tween 80 dan span
80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin
E.
Faktor dalam penelitian adalah tween 80 dan span 80 dengan
perbandingan 5:1, 6:1, 7:1, 8:1. Parameter uji yang diamati meliputi organoleptis,
ukuran partikel, persen transmitan, viskositas, indeks bias, pH, dilution test, uji
aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan stabilitas sediaan
menggunakan freeze thaw selama 3 siklus. Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dengan software R.3.0.2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan tween 80 dalam
kombinasi surfaktan tidak memberikan perubahan organoleptis, menyebabkan
peningkatan pH, viskositas serta penurunan ukuran partikel dan persen transmitan
sediaan mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E. Sediaan mikroemulsi ester
vitamin C dan E memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk dalam kategori
sangat kuat dengan IC50 F5 0,012 mg/mL, F6 0,019 mg/mL, F7 0,022 mg/mL dan
F8 0,040 mg/mL.
Kata kunci : mikroemulsi, campuran ester vitamin C dan vitamin E, surfaktan,
tween 80 dan span 80, freeze thaw.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Ester vitamin C and vitamin E are known to have a function as an
antioxidant. The mixture of ester vitamin C and E are formulated in the form of
microemulsion to increase absorption in the skin surface. The purpose of this
study was to determine the effect of surfactant tween 80 and span 80 on the
physical properties and stability of microemulsion ester vitamin C and vitamin E.
Factors in the study were tween 80 and span 80 with a ratio of 5:1, 6:1,
7:1, 8:1. Parameters observed were organoleptic test, particle size, percent
transmittance, viscosity, refractive index, pH, dilution test, Antioxidant activity
test used DPPH method and freeze thaw stability of the microemulsion for 3
cycles. Data were analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA) with
software R.3.0.2.
The results showed that increasing of tween 80 on the surfactant mixture
in this study did not provide organoleptic changes, causing increase in pH,
viscosity and particle size and decreased in percent transmittance microemulsion
ester vitamin C and E. Microemulsion ester vitamins C and E showed very strong
antioxidant activity with an average IC50 F5 0,01200 mg/mL, F6 0,01857 mg/mL,
F7 0,02167 mg/mL, F8 0,04028 mg/ mL.
Keywords : microemulsion, ester vitamin C. vitamin E, surfactant, tween 80 and
span 80, freeze thaw.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PRAKATA ...................................................................................................... vii
INTISARI ........................................................................................................ x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxiii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Penuaan Dini ................................................................................. 7
1. Pengertian ................................................................................ 7

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Penuaan dini akibat sinar UV .................................................. 7
3. Pembentukkan Radikal Bebas pada Kulit ............................... 7
B. Antioksidan ................................................................................... 8
1. Mekanisme Kerja Antioksidan ................................................ 9
2. Vitamin E sebagai Antioksidan ............................................... 10
3. Ester vitamin C atau Askorbil palmitat sebagai antioksidan ... 11
C. Mikroemulsi .................................................................................. 12
1. Jenis Mikroemulsi ................................................................... 12
2. Teori Pembentukkan Mikroemulsi........................................... 12
3. Surfaktan.................................................................................. 13
3.1. Tween 80 dan Span 80 sebagai Surfaktan......................... 14
4. Kontrol Kualitas dari Sediaan Mikroemulsi............................ 16
4.1. Uji Organoleptis............................................................... . 16
4.2. Uji pH............................................................................... . 16
4.3. Uji Viskositas................................................................... . 16
4.4. Uji Ukuran Partikel Mikroemulsi...................................... 18
4.5. Dilution Test..................................................................... . 18
4.6. Uji Indeks Bias................................................................. . 19
4.7. Uji Persen Transmitan ....................................................... 19
5. Uji Stabilitas Mikroemulsi...................................................... . 20
D. Uji Iritasi Menggunakan Metode HET-CAM................................ 22
E. Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH terhadap
ester vitamin C dan vitamin E..................................................... ... 23

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Pemerian Bahan............................................................................. 24
1. Ester vitamin C atau Ascorbyl palmitate.................................. 24
2. Vitamin E (alfa tokoferol)........................................................ 25
3. Sunflower oil............................................................................ 25
4. Tween 80 .................................................................................. 26
5. Span 80 ..................................................................................... 27
6. Aquadestilata ........................................................................... 27
7. DPPH (2,2-dfenil 1-pikrilhidrazil) ........................................... 27
8. Etanol ....................................................................................... 28
G. Analisis Data .................................................................................. 29
H. Landasan Teori ............................................................................... 29
I. Hipotesis Penelitian........................................................................ 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 31
A. Jenis Rancangan Penelitian ........................................................... 31
B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................ 31
1. Variabel Penelitian ................................................................... 31
2. Definisi Operasional................................................................. 31
C. Bahan Penelitian ............................................................................ 32
D. Alat Penelitian ................................................................................ 33
E. Tata Cara Penelitian ...................................................................... 33
1. Orientasi Formula Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E .................................................................................. 33
1.1. Formula Orientasi.............................................................. 33

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.2. Pembuatan Sediaan Mikroemulsi Ester Vitamin C dan
Vitamin E Formula Orientasi ............................................ 34
2. Evaluasi Sediaan Mikroemulsi saat orientasi .......................... 35
2.1. Uji organoleptis ................................................................. 35
2.2. Heating and Cooling Cycle ............................................... 35
2.3. Uji Sentrifugasi ................................................................. 35
3. Pembuatan Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E
dengan Formula Hasil Orientasi............................................... 35
3.1. Formula Mikroemulsi Hasil Orientasi .............................. 35
3.2. Pembuatan Sediaan Mikroemulsi Ester Vitamin C dan
Vitamin E ........................................................................... 36
4. Uji Sifat Fisik Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E .................................................................................. 36
4.1. Uji Organoleptis ................................................................ 36
4.2. Uji pH menggunakan pH meter ........................................ 36
4.3. Diluton Test ....................................................................... 37
4.4. Persen Transmitan ............................................................. 37
4.5. Indeks Bias ........................................................................ 38
4.6. Viskositas .......................................................................... 39
4.7. Uji Ukuran partikel ........................................................... 39
5. Uji Stabilitas Dipercepat .......................................................... 39
5.1. Uji Freeze thaw ................................................................. 39
6. Uji HET-CAM ........................................................................ 39

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.1. Penyiapan Telur ................................................................ 39
6.2. Kontrol Positif (NaOH 0,1 N) ........................................... 40
6.3. Kontrol Negatif (0,9% NaCl) ............................................ 40
6.4. Perlakuan ........................................................................... 40
6.5. Pengamatan ....................................................................... 40
7. Uji Aktivitas Antioksidan pada Sediaan Mikroemulsi............. 41
7.1. Pembuatan Larutan DPPH ................................................ 41
7.2. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH .......... 41
7.3. Penentuan Operating Time................................................ 42
7.4. Pembuatan Larutan uji ...................................................... 42
7.5. Pengukuran Absorbansi Larutan DPPH (kontrol)............. 49
7.6. Penentuan Aktivitas Antioksidan ...................................... 49
7.7. Penentuan Persamaan Regresi Linear ............................... 50
F. Analisis Data ................................................................................. 50
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 52
A. Uji Pendahuluan atau Orientasi Formula ....................................... 52
B. Uji Sifat Fisik Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E
dengan Formula Hasil Orientasi .................................................... 54
1. Uji Organoleptis dan pH .......................................................... 54
2. Dilution Test ............................................................................. 55
3. Persen transmitan ..................................................................... 56
4. Uji Indeks Bias ......................................................................... 57
5. Uji Ukuran Droplet .................................................................. 58

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Uji Viskositas ........................................................................... 60
C. Uji Stabilitas Fisik Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E ........................................................................................ 62
1. Stabilitas organoleptis mikroemulsi ester vitamin C dan
vitamin E setelah mengalami freeze thaw ................................ 63
2. Stabilitas pH mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E
setelah mengalami freeze thaw................................................. 64
3. Stabilitas persen transmitan mikroemulsi ester vitamin C
dan vitamin E setelah mengalami freeze thaw ......................... 65
4. Stabilitas ukuran droplet mikroemulsi ester vitamin C dan
vitamin E setelah mengalami freeze thaw ................................ 66
5. Stabilitas viskositas mikroemulsi ester vitamin C dan
vitamin E setelah mengalami freeze thaw ................................ 66
D. General Discussion Antar Uji sifat Fisik Sediaan Mikroemulsi.... 67
E. Uji Aktivitas Antioksidan Basis Mikroemulsi dan Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E ....................................................... 70
1. Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum (λ maks) 70
2. Penentuan Operating Time (OT) .............................................. 69
3. Hasil Aktivitas Antioksidan dengan Radikal DPPH ................ 72
F. Uji Iritasi Menggunakan Metode HET-CAM ................................ 74
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
B. Saran .............................................................................................. 76

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77
LAMPIRAN .................................................................................................... 83
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 141

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel I.

Klasifikasi Skor Kumulatif dalam Chorioallantoic Membrane
Test ............................................................................................ 23

Tabel II.

Formula Mikroemulsi Acuan ................................................................
33

Tabel III.

Orientasi Formula Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin
E ........................................................................................................................
34

Tabel IV.

Formula Mikroemulsi Hasil Orientasi ..............................................................
35

Tabel V.

Hasil Organoleptis Formula orientasi........................................

Tabel VI.

Data Organoleptis dan pH Sediaan Mikroemulsi Formula
Hasil Orientasi ..........................................................................

Tabel VII.

54

pH Kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 Setiap
Formula ....................... ................................................................

Tabel VIII.

53

55

Nilai HLB Kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 pada
Setiap Formula Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E
...................................................................................................

56

Tabel IX.

Hasil Ukuran Droplet (nm).......................................................

58

Tabel X.

Nilai Indeks Polidispersitas dan Koefisien Difusi (D) saat
Pengujian Ukuran Droplet.........................................................

Tabel XI.

60

Hasil Organoleptis Selama Freeze Thaw Dengan 3 Siklus
Penyimpanan ............................................................................

xix

62

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel XII.

Ukuran Droplet Mikroemulsi Ester Vitamin C Dan Vitamin E
Setelah Freeze Thaw .........................................................................................
65

Tabel XIII.

Hasil Sifat Fisik Sediaan Mikroemulsi......................................

68

Tabel XIV

Hasil Stabilitas Fisik Mikroemulsi............................................

68

Tabel XV

IC50 Standar Ester vitamin C, Vitamin E, Campuran Ester
vitamin C dan vitamin E serta mikroemulsi Ester vitamin C
dan vitamin E....................................................................

Tabel XVI.

73

Data Hasil Pengujian Iritasi Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E .......................................................................................75

Tabel XVII.

Data HLB Kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80
Setiap Formula Mikroemulsi ....................................................

Tabel XVIII.

90

Uji Statistik Sifat Fisik pH, Viskositas, Persen Transmitan,
Ukuran Partikel dan nilai IC50 Sediaan Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E ..........................................................

Tabel XIX.

Uji Statistik Stabilitas pH, Viskositas, Persen Transmitan dan
Ukuran Droplet .........................................................................

Tabel XX.

95

98

Waktu Saat Terjadi Iritasi dengan Perlakuan Kontrol Positif,
Negatif dan Sampel .................................................................. 127

Tabel XXI.

Nilai IS yang dihasilkan Berdasarkan Perlakuan ...................... 128

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Reaksi Penangkapan Radikal oleh DPPH ................................

24

Gambar 2.

Struktur Kimia Ester vitamin C ................................................................
24

Gambar 3.

Struktur Kimia Vitamin E ................................................................
25

Gambar 4.

Struktur Kimia Tween 80 ................................................................
26

Gambar 5.

Struktur Kimia Span 80................................................................27

Gambar 6.

Struktur Kimia DPPH ................................................................ 28

Gambar 7.

Struktur Kimia Etanol................................................ ................................
28

Gambar 8.

Larutan Mikroemulsi yang dilarutkan dalam 100 mL
Akuades ................................................................................................
55

Gambar 9.

Grafik Uji Persen Transmitan Sediaan Mikroemulsi Ester
ester vitamin C dan vitamin E formula 5 (5:1), formula 6
(6:1), formula 7 (7:1), formula 8 (8:1) .............................................................
56

Gambar 10.

Grafik Uji Indeks Bias Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin
C dan vitamin E formula 5 (5:1), formula 6 (6:1), formula
7 (7:1), formula 8 (8:1) ................................................................57

Gambar 11.

Hasil Grafik Uji Ukuran Droplet Sediaan Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E formula 5 (5:1) sebelum

58

freeze thaw ................................................................................................
Gambar 12.

Hasil Grafik Uji Ukuran Droplet Sediaan Mikroemulsi
formula 8 (8:1) sebelum freeze thaw................................................................
59

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 13.

Grafik Uji viskositas Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C
dan vitamin E formula 5 (5:1), formula 6 (6:1), formula 7
(7:1), formula 8 (8:1) ................................................................ 61

Gambar 14.

Grafik Uji Stabilitas pH Sediaan Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E Selama Mengalami freeze thaw
selama 3 siklus ................................................................................................
63

Gambar 15.

Grafik

Uji

Stabilitas

Persen

Transmitan

Sediaan

Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E Selama
Mengalami freeze thaw 3 Siklus ................................................................
64
Gambar 16.

Grafik Uji Stabilitas Viskositas Mikroemulsi Ester vitamin
C dan vitamin E Selama Mengalami freeze thaw 3 Siklus ..............................
66

Gambar 17.

Grafik Penentuan OT Standar Ester vitamin C 0,0015
mg/mL, Vitamin E 0,00075 mg/mL dan Campuran Ester
vitamin C dan vitamin E 0,0042 mg/mL..........................................................
71

Gambar 18.

Grafik Penentuan OT Mikroemulsi formula 5 (5:1) 0,0084
mg/mL, formula 6 (6:1) 0,0196 mg/mL, formula 7 (7:1)
0,0168 mg/mL, formula 8 (8:1) 0,0196 mg/mL................................
71

Gambar 19.

Grafik Penentuan OT Basis Mikroemulsi formula 5 (5:1)
1,2 mg/mL, formula 6 (6:1) 1,4 mg/mL, formula 7 (7:1) 1,4
mg/mL, formula 8 (8:1) 2,4 mg/mL ................................................................
71

xxii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Certificate of Analysis (CoA) ester vitamin C (Askorbil
palmitat) ..........................................................................

84

Lampiran 2.

Certificate of Analysis (CoA) vitamin E (Alfa-tokoferol)) ................................
85

Lampiran 3.

Certificate of Analysis (CoA) Sunflower oil............................

Lampiran 4

87
Certificate of Analysis (CoA) Tween 80 ...........................................................

Lampiran 5.

Certificate of Analysis (CoA) Span 80 ..............................................................
88

Lampiran 6.

Data Penimbangan Formula Orientasi ..............................................................
89

Lampiran 7.

Data Hasil Organoleptis Orientasi ................................................................
90

Lampiran 8.

Data Pengamatan HLB ................................................................90

Lampiran 9.

Organoleptis Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E............................................................................

86

90

Lampiran 10. Data Pengukuran pH Basis dan Sediaan Mikroemulsi
Vitamin C dan E .....................................................................

91

Lampiran 11. Data Pengukuran Viskositas (cP) Sediaan Mikroemulsi Ester
92
vitamin C dan vitamin E ................................................................
Lampiran 12. Data Pengukuran Persen Transmitan (% T) Sediaan
Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E ..........................

93

Lampiran 13. Data Pengukuran Indeks bias Sediaan Mikroemulsi Ester
vitamin C dan E ......................................................................

93

Lampiran 14. Data Pengamatan Ukuran Partikel ................................................................
94

xxiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 15. Perhitungan Statistik Sifat Fisik Viskositas, pH, Persen
Transmitan dan Ukuran partikel (24 Jam) Sediaan
Mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E Menggunakan
Program R 3.0.2 open source.................................................

94

Lampiran 16. Data Stabilitas pH, Viskositas, Persen Transmitan dan
Ukuran Partikel Sediaan Mikroemulsi Ester vitamin C dan
vitamin E ................................................................................. 97
Lampiran 17. Data Penimbangan Ester vitamin C, E, Campuran Ester
vitamin C dan E sebagai standar…….....................................

100

Lampiran 18. Data Perhitungan DPPH, konsentrasi stok ester vitamin C,
seri konsentrasi ester vitamin C, Data Absorbansi Ester
vitamin C, % IC dan IC50 ester vitamin C sebagai standar
.................................................................................................

100

Lampiran 19. Data Perhitungan DPPH, konsentrasi stok vitamin E, seri
konsentrasi vitamin E, Data Absorbansi Vitamin E, % IC
dan IC50 vitamin E sebagai standar......................................

104

Lampiran 20. Data Perhitungan DPPH, konsentrasi stok campuran ester
vitamin C dan E, seri konsentrasi campuran ester vitamin C
dan vitamin E, Data Absorbansi Ester vitamin C dan vitamin
E, % IC dan IC50 ester vitamin C dan vitamin E sebagai
standar.......................... ................................................................108
Lampiran 21.

Uji Statistik Standar Ester vitamin C, E dan campuran Ester
vitamin C dan Vitamin E ........................................................

xxiv

112

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 22. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan E 5:1, Data Absorbansi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E 5:1, % IC dan IC50 Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E 5:1................................................................
113
Lampiran 23. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan E 6:1, Data Absorbansi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E 6:1, % IC dan IC50 Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E 6:1................................................................
115
Lampiran 24. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan E 7:1, Data Absorbansi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E 7:1, % IC dan IC50 Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E 7:1 .......................................... 117
Lampiran 25. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan E 8:1, Data Absorbansi Mikroemulsi Ester
vitamin C dan vitamin E 8:1,% IC dan IC50 Mikroemulsi
Ester vitamin C dan vitamin E 8:1 .......................................... 119
Lampiran 26. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Basis Mikroemulsi
5:1, Data Absorbansi Basis Mikroemulsi 5:1, % IC ............... 120
Lampiran 27. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Basis Mikroemulsi
6:1, Data Absorbansi Basis Mikroemulsi 6:1 dan % IC .........

122

Lampiran 28. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Basis Mikroemulsi
7:1, Data Absorbansi Basis Mikroemulsi 7:1 dan % IC .........

xxv

123

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 29. Konsentrasi Stok dan Seri Konsentrasi Basis Mikroemulsi
8:1, Data Absorbansi Basis Mikroemulsi 8:1 dan % IC .........

125

Lampiran 30. Hasil Uji Iritasi Primer dengan Metode HET-CAM ............... 127
Lampiran 31. Dokumentasi ...........................................................................

xxvi

128

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kulit dianggap sebagai cermin penampilan seseorang sehingga tidak
salah jika banyak orang terutama wanita berusaha merawat kulit wajah dan
memperlambat proses penuaan dini. Radikal bebas merupakan faktor utama yang
mempengaruhi atau mempercepat terjadinya proses penuaan dini. Radikal bebas
menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti kulit menebal, kaku, tidak elastis,
keriput, pucat dan kering (Evawati, 2010). Peremajaan kulit merupakan salah satu
upaya untuk membuat kulit tampak sehat dan muda kembali.
Salah satu cara peremajaan kulit adalah menggunakan antioksidan seperti
ester vitamin C (Askorbil palmitat) dan vitamin E (alfa tokoferol) (Bauman,
2002). Ester vitamin C atau vitamin E sudah banyak digunakan oleh masyarakat
dalam bentuk emulsi. Menurut Goncalves et al., (2009), emulsi ester vitamin C
tidak stabil pada saat penyimpanan dengan suhu tinggi karena akan menyebabkan
penurunan viskositas hingga pemisahan fase dengan adanya peningkatan motilitas
partikel dan interaksi antar fase. Berdasarkan masalah tersebut maka pada
penelitian ini ester vitamin C dan vitamin E diformulasikan dalam bentuk
mikroemulsi.
Radikal bebas adalah molekul yang mempunyai sekelompok atom
dengan elektron yang tidak berpasangan dan merupakan bentuk radikal yang
sangat reaktif serta mempunyai waktu paruh yang sangat pendek (Halliwell and
Gutteridge, 2000). Penangkapan radikal bebas oleh suatu antioksidan dapat

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

diamati dengan uji DPPH berdasarkan parameter IC50. IC50 adalah ukuran
efektivitas suatu senyawa murni atau senyawa dalam sediaan tertentu dalam
menangkap radikal bebas (Dehpour et al., 2009).
Mikroemulsi mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya transparan
sehingga secara estetika lebih menarik, memiliki viskositas rendah sehingga saat
diaplikasikan lebih mudah menyebar pada kulit dan stabil secara termodinamika
atau energi bebas permukaan sistem lebih rendah dibanding energi bebas masingmasing bahan sehingga tidak mudah mengalami pemisahan fase (Gulati et al.,
1998). Selain itu, kapasitas solubilizing yang tinggi dari mikroemulsi dapat
meningkatkan kelarutan dari suatu senyawa yang memiliki kelarutan rendah
terhadap air (Cho et al., 2008).
Komponen yang berperan penting dalam mikroemulsi adalah surfaktan.
Adsorpsi molekul surfaktan di permukaan cairan dapat menurunkan tegangan
permukaan dan adsorpsi di antara cairan akan menurunkan tegangan antarmuka
(Taylor, 2011). Surfaktan berperan penting dalam membentuk mikroemulsi
dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik. Surfaktan yang biasa digunakan dalam
sediaan mikroemulsi adalah tween 80 dan span 80 (Moghimipour et al., 2013).
Menurut Rowe et al., (2009), tween 80 dan span 80 merupakan surfaktan yang
tergolong surfaktan non-ionik dan bersifat tidak toksik. Surfaktan non-ionik
memiliki keseimbangan antara gugus lipofil dan hidrofil dalam molekulnya
sehingga dapat menghindari adanya interaksi antara muatan dari surfaktan dan
muatan dari zat aktif yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas sediaan
(Taylor, 2011).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Keunggulan dari tween 80 dan span 80 yaitu keduanya memiliki rantai
polioksietilen yang menjadikan kombinasi kedua surfaktan ini sebagai halangan
sterik bagi droplet–droplet fase minyak, sehingga kemungkinan untuk
bergabungnya droplet-droplet fase minyak ini dapat diminimalkan dan membuat
sediaan tetap stabil (Kim, 2005). Keunggulan lainnya, dilihat dari HLB yaitu
bahan tween 80 memiliki HLB 15 dan span 80 memiliki HLB 4,3 sehingga dapat
menurunkan tegangan permukaan antara fase minyak dan fase air lebih mudah
dibanding dengan menggunakan satu surfaktan saja. Tween 80 bersifat lebih
hidrofil akan sulit untuk menyatukan fase minyak dan fase air jika tidak dalam
komposisi sangat besar. Pada span 80, dikarenakan sifatnya yang lebih lipofil dan
memiliki karakteristik membentuk lapisan film yang kaku membuat span 80 lebih
sulit dalam membentuk mikroemulsi jika tanpa kombinasi bahan lain (Radomska
and Wojciechowska, 2005).
Penggunaan sediaan farmasi terutama kosmetik saat ini sudah merupakan
kebutuhan bagi masyarakat dan digunakan secara terus-menerus pada kulit
sehingga kosmetik harus memenuhi persyaratan keamanan. Pengujian keamanan
dari suatu kosmetik seperti mikroemulsi dapat menggunakan metode HET-CAM.
Menurut Bernardi et al., (2011), sediaan yang cocok diujikan menggunakan
metode HET-CAM adalah sediaan liquid, solid dan semi solid.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai ester vitamin C dan vitamin E yang diformulasikan dalam bentuk
mikroemulsi yang aman (tidak iritatif) dengan pengaruh kombinasi surfaktan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

tween 80 dan span 80, mengingat kombinasi kedua surfaktan yang mempengaruhi
sifat fisik dan stabilitas fisik.
1.

Perumusan Masalah
a. Bagaimanakah pengaruh variasi kombinasi surfaktan tween 80 dan span
80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan
vitamin E?
b. Apakah sediaan mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E dapat
menangkap radikal bebas berdasarkan nilai IC50 yang dihasilkan melalui
uji DPPH?
c. Apakah sediaan mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E bersifat aman
(tidak iritatif) berdasarkan uji HET-CAM?

2.

Keaslian Penelitian
Sejauh penelurusan pustaka dari beberapa sumber yang dilakukan
peneliti, penelitian mengenai “Pengaruh kombinasi surfaktan tween 80 dan
span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan mikroemulsi ester
vitamin C dan vitamin E untuk antiaging” belum pernah dilakukan. Adapun
penelitian terkait yang pernah dilakukan yaitu :
a. Penelitian dengan judul Stability of Vitamins C and E In Topical
Microemulsions for Combined Antioxidant Therapy, oleh Rozman et al.
(2007).
b. Penelitian dengan judul Dual Influence of Colloidal Silica on Skin
Deposition of Vitamins C and E Simultaneously Incorporated in Topical
Microemulsions, oleh Rozman et al. (2007).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

c.

Penelitian dengan judul Temperature–Sensitive Microemulsion Gel: An
Effective Topical Delivery System for Simultaneous Delivery of Vitamins
C and Vitamin E, oleh Rozman et al. (2009).
Ketiga penelitian di atas melihat sifat fisik dan stabilitas fisik dari

mikroemulsi vitamin C dan E, namun pada penelitian Rozman et al. (2007)
dilakukan dengan pengembangan konsentrasi pengental untuk mengubah
viskositas sistem mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E, pada penelitian
Rozman et al. (2007) dilakukan dengan optimasi silika koloid sebagai
pengental untuk meningkatkan viskositas mikroemulsi baik hidrofilik maupun
lipofilik dan pada penelitian Rozman et al. (2009) dilakukan dengan
pengembangan suhu sensitif terhadap mikroemulsi gel ester vitamin C dan
vitamin E.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang formulasi, evaluasi
sifat fisik dan kemampuan menghambat radikal bebas dari sediaan
mikroemulsi Ester vitamin C dan vitamin E dengan kombinasi surfaktan
tween 80 dan span 80 untuk antiaging.
b. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan menghasilkan sediaan
mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E yang memiliki sifat fisik dan
stabilitas fisik yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

B. Tujuan Penelitian
1.

Mengamati pengaruh kombinasi surfaktan tween 80 dan span 80 terhadap
sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E.

2.

Menyelidiki kemampuan sediaan mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin
E dalam menghambat radikal bebas berdasarkan nilai IC50 yang dihasilkan
melalui uji DPPH.

3.

Memastikan tingkat keamanan sediaan mikroemulsi ester vitamin C dan
vitamin E berdasarkan uji HET-CAM.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penuaan Dini
1. Pengertian
Menjadi tua atau aging adalah suatu proses menghilangnya
kemampuan jaringan secara perlahan-lahan untuk memperbaiki atau mengganti
diri dan mempertahankan struktur, serta fungsi normalnya. Proses penuaan
terjadi pada seluruh organ tubuh meliputi organ dalam tubuh, seperti jantung,
paru-paru, ginjal, dan lain-lain, juga organ terluar dan terluas tubuh, yaitu kulit
(Cunnningham, 2003).
2. Penuaan dini akibat sinar UV
Efek fotobiologik sinar ultraviolet (UVA dan UVB) menghasilkan
radikal bebas dan menimbulkan kerusakan pada DNA. Pejanan sinar UV pada
kulit merupakan awal mula terbentuknya reaksi fotokimiawi yang dapat
mengakibatkan penuaan kulit dini dan kanker. Reaksi fotokimiawi ini dapat
menyebabkan perubahan pada DNA yang meliputi oksidasi asam nukleat.
Reaksi oksidasi juga dapat mengubah protein dan lipid yang mengakibatkan
fungsi sel terganggu. Akumulasi keduanya ini mengakibatkan penuaan jaringan
(Dong et al., 2008).
3. Pembentukkan radikal bebas pada kulit
Molekul radikal bebas dapat menarik elektron dari molekul normal
lain sehingga menimbulkan radikal bebas baru yang pada akhirnya
menimbulkan efek domino (self perpetuating process). Adanya molekul

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

oksigen (O2) dalam kulit yang terdapat pada bagian bawah epidermis
merupakan target utama gelombang sinar UV yang masuk ke dalam kulit
(Fisher, 2002).
Molekul oksigen bersifat unik karena elektron yang terdapat pada
lapisan luar tidak lengkap berada dalam orbit elektron sehingga mempunyai
kecenderungan

untuk

menarik

elektron

dalam

melengkapi

pasangan

elektronnya. Konsekuensinya adalah bahwa masuknya sinar UV dapat
berperan sebagai donatur sebuah elektron kepada molekul oksigen di lapisan
epidermis. Contoh radikal bebas pada kulit terbentuk dari interaksi sinar UV
dengan molekul oksigen yang berada di dalam sel kulit adalah anion
superoksida, hidrogen peroksida, hidroksi radikal, dan oksigen singlet (Fisher,
2002).
Faktor radikal bebas merupakan faktor utama yang mempengaruhi
atau mempercepat terjadinya proses penuaan dini. Radikal bebas menyebabkan
kerusakan pada kulit, seperti menurunkan kinerja zat-zat dalam tubuh,
misalnya enzim yang bekerja mempertahankan fungsi sel (enzim protektif),
menimbulkan kerusakan protein dan asam amino yang merupakan struktur
utama kolagen dan jaringan elastin, kerusakan pembuluh darah kulit; dan
mengganggu distribusi melanin (Evawati, 2010).
B. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang
dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas tanpa
mengganggu fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

Antioksidan bekerja dengan melindungi lipid dari proses peroksidasi oleh
radikal bebas. Ketika radikal bebas mendapat elektron dari antioksidan, maka
radikal bebas tersebut tidak lagi perlu menyerang sel dan reaksi rantai oksidasi
akan terputus. Setelah memberikan elektron, antioksidan menjadi radikal bebas
berdasarkan definisinya. Antioksidan pada keadaan ini berbahaya karena
mereka mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan elektron tanpa
menjadi reaktif (Frei, 2004).
Kulit sendiri memiliki kemampuan untuk membatasi kerusakan yang
disebabkan oleh pajanan sinar UV misalnya melalui penghamburan cahaya
oleh stratum korneum, penyerapan cahaya oleh melanin dan perbaikan DNA
(DNA repair), dan melalui sistem antioksidan yang berfungsi mempertahankan
keseimbangan antara prooksidan dan antioksidan (Dong et al., 2008).
1.

Mekanisme Kerja Antioksidan
Mekanisme kerja antioksidan pada radikal bebas ada 3 macam,
yaitu antioksidan primer, antioksidan sekunder dan antioksidan tersier.
Antioksidan primer mampu mengurangi pembentukan radikal bebas baru
dengan cara memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk
yang lebih stabil. Contohnya adalah superoskida dismutase (SOD),
glutation peroksidase, dan katalase yang dapat mengubah radikal
superoksida menjadi molekul air (Frei, 2004).
Antioksidan sekunder berperan mengikat radikal bebas dan
mencegah amplifikasi senyawa radikal. Beberapa contohnya adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

vitamin A (betakaroten), ester vitamin C, vitamin E, dan senyawa
fitokimia (Frei, 2004).
Antioksidan tersier berperan dalam mekanisme biomolekuler,
seperti memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan radikal
bebas (Frei, 2004).
2. Vitamin E sebagai antioksidan
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah memberikan atom hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada
struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas menjadi tidak reaktif setelah
menerima atom hidrogen. Pembentukan oksigen secara bertahap direduksi
menjadi air (Kathryn et al., 2004).
Vitamin E merupakan antioksidan yang tergolong senyawa fenolik
yang larut lemak serta terletak di membran eritosit dan plasma lipoprotein.
Vitamin E bertindak sebagai scavenger (penangkap) radikal-radikal bebas
yang masuk ke dalam tubuh atau terbentuk di dalam tubuh dari proses
metabolisme normal. Vitamin E bertindak sebagai donor atom fenolik
hidrogen dan dapat mengubah radikal peroksil (hasil peroksidasi lipid)
menjadi radikal tokoferol yang kurang reaktif dan relatif stabil sehingga tidak
mampu merusak rantai asam lemak. Vitamin E berada di dalam lapisan
fosfolipid membran sel dan memegang peranan biologik utama dalam
melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain
dari oksidasi radikal bebas (Jishage et al., 2005).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Berikut ini adalah inhibisi radikal bebas yang dilakukan oleh alfa
tokoferol atau (α-TOH) :
α-TOH + ROO*  α-TO* + ROOH,
α-TO* + ROO*  produk inaktif

(1)
(Jishage et al., 2005).

3. Ester vitamin C atau Askorbil palmitat sebagai antioksidan
Askorbil palmitat paling efektif sebagai antioksidan sekunder atau
sinergis yang bekerja dengan mempromosikan aktivitas antioksidan primer.
Misalnya, Askorbil palmitat bekerja sinergis dengan antioksidan alfa
tokoferol dengan regenerasi tokoferol yang hilang selama reaksi anti oksidasi
(Meves et al., 2002).
Askorbil palmitat juga dapat bertindak sebagai rantai pemecah
antioksidan, namun tindakan ini lemah dan tergantung pada jenis minyak
yang teroksidasi. Pemecahan rantai antioksidan lambat atau oksidasi berhenti
setelah itu sudah dimulai dengan mencegat peroksil radikal yang terbentuk
ketika lipid dioksidasi. Radiasi peroksil akan memberi atom atau ion pada
rantai oksidasi, sehingga antioksidan pemecah rantai memutus siklus reaksi
oksidasi lanjutan (Meves et al., 2002).
Askorbil palmitat memiliki efek sinergis bila dikombinasikan dengan
antioksidan primer seperti BHA, BHT, propil galat, alfa tokoferol, serta
EDTA dan asam sitrat. Ascorbyl palmitate dan alfa tokoferol bekerja secara
sinergis, bila vitamin E teroksidasi maka akan di bentuk lagi di membran sel
oleh ester vitamin C (Rowe et al., 2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

C. Mikroemulsi
Mikroemulsi merupakan suatu sediaan yang transparan, isotropik,
memiliki viskositas rendah dan stabil secara termodinamik yang terbuat dari
surfaktan, minyak dan air dengan atau tanpa kosurfaktan. Kapasitas pelarutan
obat yang tinggi dari mikroemulsi memungkinkan untuk meningkatkan
kelarutan dari suatu senyawa yang memiliki kelarutan rendah dalam air.
Mikroemulsi dibagi dalam tiga jenis yaitu mikroemulsi air dalam minyak
(A/M), minyak dalam air (M/A) dan bicontinuous. Jenis mikroemulsi yang
terbentuk tergantung pada komposisi pembentuknya (Lawrence and Ress,
2000).
1. Jenis Mikroemulsi
Mikroemulsi dibagi dalam tiga jenis yaitu mikroemulsi air dalam
minyak (A/M), mikroemulsi minyak dalam air (M/A) dan mikroemulsi
bicontinuous. Jenis mikroemulsi yang terbentuk tergantung pada komposisi
pembentuknya. Mikroemulsi minyak dalam air terbentuk karena fraksi dari
minyak rendah. Sedangkan mikroemulsi air dalam minyak terjadi ketika
fraksi dari air rendah. Sistem bicontinuous mungkin terjadi jika jumlah air
dan minyak hampir sama (Lawrence and Rees, 2000).
2. Teori Pembentukan Mikroemulsi
Teori Mixed Film menyatakan bahwa lapisan interfasial dan
tegangan permukaan yang sangat rendah penting dalam pembentukan
mikroemulsi.

Pembentukan

spontan

mikroemulsi

disebabkan

oleh

pembentukan kompleks lapisan pada perm

Dokumen yang terkait

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji (psidium guajava l.).

0 3 100

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji

0 2 98

Formulasi dan Evaluasi Emulgel Tabir Surya dari Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Menggunakan Kombinasi Tween 80 dan Span 80

1 1 14

Formulasi dan Evaluasi Emulgel Tabir Surya dari Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Menggunakan Kombinasi Tween 80 dan Span 80

0 2 18

Formulasi dan Evaluasi Emulgel Tabir Surya dari Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Menggunakan Kombinasi Tween 80 dan Span 80

0 0 3

Formulasi dan Evaluasi Emulgel Tabir Surya dari Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Menggunakan Kombinasi Tween 80 dan Span 80

0 0 47

Formulasi emulgel minyak cengkeh (Oleum caryophylli): pengaruh lama dan kecepatan putar pada proses pencampuran terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik - USD Repository

0 0 109

Pengaruh konsentrasi ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel - USD Repository

1 1 125

Pengaruh perbandingan Surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400 dalam formulasi sediaan mikroemulsi askorbil palmitat dan alfa tokoferol untuk antiaging - USD Repository

0 1 158