Uji potensiasi infusa daun macaranga tanarius L. terhadap glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang terbebani glukosa - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI POTENSIASI INFUSA DAUN Macaranga tanarius L. TERHADAP
GLIBENKLAMIDA SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG TERBEBANI
GLUKOSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Ana Puspita Dewi NIM : 088114153
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI POTENSIASI INFUSA DAUN Macaranga tanarius L. TERHADAP
GLIBENKLAMIDA SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG TERBEBANI
GLUKOSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Ana Puspita Dewi NIM : 088114153
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
If better is possible, good is not enough
Jika kita menginginkan kesuksesan yang jauh melebihi orang lain pada umumnya, maka
berikanlah usaha yang lebih dibandingkan usaha orang-orang pada umumnya.Don’t be afraid to dream Don’t be afraid to be different Believe in your dream and you will get it.
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang menjadi inspirasiku
Orangtua dan kakak tercinta yang selalu mendukungku
Teo Christianto yang selalu menjadi penyemangat dan pengisi hatiku
Sahabat-sahabat dan almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkatnya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Uji Potensiasi
Infusa Daun Macaranga tanarius L. terhadap Glibenklamida sebagai
Penurun Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang
Terbebani Glukosa” dengan baik.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan dan penulisan skripsi, tidak terlepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Utama skripsi ini atas segala kesabaran untuk selalu mendukung, memotivasi, membimbing, dan memberi masukan serta pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku Dosen Penguji skripsi atas bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.
4. Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium yang yang telah memberikan ijin penggunaan semua fasilitas laboratorium guna penelitian skripsi ini
6. Jeffry Julianus, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis atas segala pendampingan, dukungan dan bimbingan selama ini.
7. drh. Ari, Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, Mas Yuwono, Mas Wagiran, dan semua staf laboratorium Farmasi yang telah bersedia membantu dan menemani selama penelitian berlangsung.
8. Mas Narto, Mas Dwi, dan Mas Sarwanto tim sekretariat S1 Farmasi yang telah membantu dalam memberikan informasi dan bantuan dalam hal administrasi untuk penyelesaian skripsi ini.
9. Tim PIMNAS di UNHAS Makassar 2011, yaitu Rm. Dr. Kuntoro Adi, MA,M.Sc., SJ serta seluruh tim, dosen pendamping, dan mahasiswa terutama Tim PKMK “Mie Ganyol”, yang turut ambil bagian dalam dinamika PIMNAS yang tak terlupakan.
10. Bapak Ipang Djunarko, M,Sc., Apt. selaku pembimbing PKMK “Mie Ganyol” dan Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm, Apt. selaku pembimbing tim “Spanish” Business Plan USD yang selalu memberikan bimbingan dalam hal berpresentasi dan memberikan semangat kepada penulis. 11. dr. Purwaka dan perawat ruang ICCU, ruang Cattleya, dan ruang 3C
RS.Bethesda yang telah memberikan pelayanan yang sangat berarti sehingga penulis bisa sembuh total dan dapat melanjutkan penulisan skripsi ini yang sempat tertunda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... vi PRAKATA .................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
INTISARI ...................................................................................................... xvii
ABSTRACT .................................................................................................... xviii
BAB I. PENGANTAR ..................................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................................
1 1. Perumusan masalah ..........................................................................
4 2. Keaslian penelitian ...........................................................................
4 3. Manfaat penelitian ...........................................................................
5 B. Tujuan Penelitian ...................................................................................
5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ...........................................................
6 A. Diabetes Mellitus ..................................................................................
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Klasifikasi diabetes mellitus ............................................................
6 2. Gejala-gejala penyakit diabetes mellitus ..........................................
7 3. Pengelolaan diabetes mellitus ..........................................................
8 4. Transport glukosa ............................................................................
10 5. Uji antidiabetes ................................................................................
12 6. Metode penetapan kadar glukosa darah ...........................................
14 B. Glibenklamida ........................................................................................
15 1. Deskripsi glibenklamida ..................................................................
15 2. Farmakodinamika glibenklamida .....................................................
15 3. Mekanisme aksi glibenklamida ........................................................
16 C. Macaranga tanarius (L.) ........................................................................
18 1. Taksonomi ........................................................................................
18 2. Nama daerah ....................................................................................
18 3. Morfologi .........................................................................................
18 4. Kandungan kimia .............................................................................
19 5. Khasiat dan kegunaan ......................................................................
20 D. Infundasi ................................................................................................
21 E. Antaraksi Farmakokinetika ....................................................................
22 F. Landasan Teori .......................................................................................
24 G. Hipotesis ................................................................................................
25 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................
26 B. Variabel dan Definisi Operasional .........................................................
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Variabel penelitian ...........................................................................
26 2. Definisi operasional .........................................................................
27 C. Bahan dan Alat Penelitian ......................................................................
28 1. Bahan penelitian ...............................................................................
28 2. Alat atau instrumen penelitian .........................................................
29 D. Tata Cara Penelitian ...............................................................................
30 1. Determinasi tanaman .......................................................................
30 2. Pengumpulan bahan .........................................................................
30 3. Pembuatan simplisia daun M.tanarius .............................................
30 4. Pembuatan infusa daun M.tanarius 50,0 % (b/v) .............................
30 5. Perhitungan dosis pemberian M.tanarius .........................................
31 6. Preparasi bahan ................................................................................
31 7. Percobaan pendahuluan ....................................................................
32 8. Penetapan kadar glukosa darah ........................................................
34 E. Tata Cara Analisis Hasil ........................................................................
35 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
36 A. Determinasi Tanaman M.tanarius ..........................................................
36 B. Pembuatan Simplisia dan Infusa Daun M.tanarius ................................
36 C. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah ............................................
38 1. Penetapan waktu pemberian glibenklamida .....................................
38 2. Penetapan waktu pemberian infusa daun M.tanarius ......................
41
3. Uji efek penurunan kadar glukosa darah kombinasi glibenklamida dan infusa daun M.tanarius ..............................................................
43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
56 A. Kesimpulan ............................................................................................
56 B. Saran ......................................................................................................
56 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
57 LAMPIRAN...................................................................................................
61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
0-240
51 Tabel X. Prosentase perbedaan antara kelompok kontrol dan pembanding terhadap kelompok perlakuan kombinasi.........................................
pada kelompok perlakuan dengan taraf kepercayaan 95%.........................................................
0-240
50 Tabel IX. Hasil uji Post Hoc LSD LDDK
48 Tabel VIII. Hasil analisis homogenitas variansi menggunakan uji One Way Anova................................................................................................
0-240 SE masing-masing perlakuan .....................
46 Tabel VII. Rata-rata LDDK
pada setiap kelompok perlakuan .........................................................................
44 Tabel VI. Rata-rata kadar glukosa darah dan LDDK
DAFTAR TABEL
Tabel I. Isi pereaksi enzime Glucose GOD-PAP...........................................0-240 pemberian infusa daun M.tanarius .......................
43 Tabel V. Nilai LDDK
penurunan glukosa darah tikus akibat pemberian Glibenklamida .....................................................
0-240
41 Tabel IV. Hasil uji Post Hoc LSD LDDK
± SE larutan Glibenklamida sebelum UTGO...............................................................................................
0-240
34 Tabel III. Nilai rata-rata LDDK
28 Tabel II. Volume pengukuran kadar glukosa darah........................................
54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
0-240 ±SE .
SE dari masing- masing perlakuan ........................................................................
0-240
47 GAMBAR 10. Diagram batang nilai rata-rata LDDK
44 GAMBAR 9. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah akibat pemberian aquadest, glibenklamida, dan infusa daun M.tanarius ...............................................................
0-240 .............................................................
42 GAMBAR 8. Diagram batang waktu pemberian infusa daun M.tanarius terhadap nilai LDDK
40 GAMBAR 7. Diagram batang penentuan selang waktu pemberian larutan glibenklamida sebelum UTGO terhadap mean LDDK
DAFTAR GAMBAR
22 GAMBAR 6. Reaksi enzimatik glukosa dan reagen GOD-PAP.......................
20 GAMBAR 5. Bagan penggolongan antaraksi obat berdasarkan perubahan efek..............................................................................................
M.tanarius, yaitu mallotinic acid (1), corilagin (2), macatannin A (3), chebulagic acid (4), dan macatannin B (5) ..
17 GAMBAR 4. Struktur ellagitannins yang telah diisolasi dari daun
15 GAMBAR 3. Mekanisme aksi glibenklamida sebagai obat antidiabetes..........
11 GAMBAR 2. Struktur kimia glibenklamida (5-chloro-N-(4-[N- (cyclohexylcarbamoyl)sulfamoyl]phenethyl)-2- methoxybenzamide) (Rayanm, Rao, dan Ramana, 2011)...........
GAMBAR 1. Sekresi insullin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah.........................................................................................
49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daun Macaranga tanarius L. .....................................................
67 Lampiran 9. Hasil uji Post Hoc LSD pada LDDK
0-240 pada kelompok perlakuan .........
70 Lampiran 12. Contoh perhitungan LDDK
69 Lampiran 11. Contoh perhitungan volume pemberian glukosa, glibenklamida, dan infusa daun M.tanarius ................................
0-240 pada kelompok perlakuan............................................................
68 Lampiran 10. Rangkuman signifikansi hasil uji Post Hoc LSD LDDK
pada kelompok perlakuan dengan taraf kepercayaan 95% ...................................
0-240
0-240 kelompok perlakuan .....
61 Lampiran 2. Infusa daun M.tanarius................................................................
67 Lampiran 8. Hasil uji One Way ANOVA LDDK
0-240 perlakuan .................
64 Lampiran 7. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov LDDK
63 Lampiran 6. Kadar glukosa darah tikus pada masing-masing kelompok perlakuan .....................................................................................
62 Lampiran 5. Surat determinasi tanaman M.tanarius........................................
62 Lampiran 4. Microlab ......................................................................................
61 Lampiran 3. Tikus putih jantan galur Wistar ..................................................
70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi infusa daun Macaranga tanarius terhadap glibenklamida dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian dilakukan menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I diberi perlakuan aquadest (kontrol negatif), kelompok II diberi glibenklamida dosis 0,45 mg/kgBB (kontrol positif), kelompok III diberi infusa daun M.tanarius dosis 10 mg/kgBB (kontrol 1 infusa), kelompok IV diberi larutan infusa daun M.tanarius dosis 5 mg/kgBB (kontrol ½ infusa), kelompok V diberi perlakuan kombinasi glibenklamida dan infusa daun M.tanarius dengan perbandingan dosis 1:1, kelompok VI diberi perlakuan kombinasi dengan perbandingan dosis 1:0,5. Efek penurunan glukosa darah diuji dengan Uji Toleransi Glukosa Oral (UTGO). Kadar glukosa darah ditetapkan pada menit ke-0 sebelum UTGO dan menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 180,
0-240
dan 240 setelah UTGO. Nilai LDDK dihitung dari kadar glukosa darah dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan One Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan kombinasi memiliki perbedaan yang tidak bermakna dengan glibenklamida. Pemberian infusa daun M.tanarius tidak mempengaruhi potensi glibenklamida dalam menurunkan glukosa darah.
Kata kunci : infusa Macaranga tanarius, kombinasi, glibenklamida, UTGO xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT This research aims to determine the influence of combination aqueous
extract of Macaranga tanarius leaves against glibenclamide in lowering blood
glucose levels. This research was purely experimental research designs full of random pattern in the same direction. This research carried out using 30 rats which were divided into 6 groups. The group I was given the treatment of aquadest (negative control), group II was given a dose of 0.45 mg/ kgBB
aqueous extract of glibenclamide (positive control), group III was given an M.
tanarius leaves dose of 10 mg/kg of weight (control of one infusa), group IV
aqueous extract ofgiven an M. tanarius leaves dose 5 mg/kg of weight (control of 0,5 infusa), group V is given the treatment of combination glibenclamide- aqueous
extract of M. tanarius leaves by comparison doses of 1: 1, group VI was given
treatment combination with comparison of doses 1: 0.5. The effect of a decrease in blood glucose that combination tested with Oral Glucose Tolerance Test (OGTT). Blood glucose levels are set on 0 minute before UTGO and on 15, 30,
0-240
45, 60, 90, 180, and 240 minutes after UTGO. The value of AUC is calculated from blood glucose levels and analyzed statistically using the Kolmogorov-
Smirnov test, followed by the One Way ANOVA and Post Hoc LSD test with 95%
confidence level.These results indicate that both combination treatment had no significant differences with glibenklamide. The aqueous extract of M.tanarius did not affected the potention of glibenklamide in lowering blood glucose. Keywords: aqueous extract of Macaranga tanarius leaves, combination, glibenclamide, OGTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Prevalensi penyakit diabetes mellitus semakin meningkat seiring dengan
perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin maju dan menuntut segalanya serba praktis termasuk dalam hal makanan yang mereka konsumsi. Penyakit
diabetes mellitus merupakan salah satu dari beberapa penyakit degeneratif, yaitu
penyakit akibat fungsi atau struktur dari jaringan atau organ tubuh menurun secara progresif dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh usia atau pilihan gaya hidup (Subroto, 2006).
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki salah satu karakteristik dari penyakit diabetes mellitus yang berupa hiperglikemia, yaitu dengan cara mengurangi absorpsi glukosa dengan jalan menekan penyerapan atau proses pencernaan karbohidrat oleh se nyawa inhibitor α-glukosidase. Senyawa inhibitor α-glukosidase ini dapat digunakan sebagai obat lini pertama pada pengobatan DM tipe II dengan spesifikasi target untuk mengatasi hiperglikemia postprandial. Hiperglikemia posprandial ini dapat dimungkinkan menjadi faktor resiko bagi penyakit kardiovaskuler (Cariello, 2005).
Menurut Matsui, Ueda, Oki, Sugita, Terahara & Matsumoto (2001); Nishioka, Kawabata, & Aoyama (1998) telah banyak usaha dan penelitian yang dilakukan untuk mencari inhibitor
α-glukosidase dari bahan alami yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 aman dan efektif sebagai antidiabetes. Pengembangan terhadap bahan obat alami mulai meluas, sehingga banyak peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan alam. Tanaman yang mungkin jarang dikenal oleh sebagian besar masyarakat namun masih dapat dieksplorasi sebagai tanaman alternatif pengobatan yaitu
Macaranga tanarius L. (M.tanarius).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Matsunami, Takamori, Shinzato, Aramoto, Kondo, Otsuka, dan Takeda (2006) terdapat aktivitas penangkapan radikal bebas terhadap DPPH secara in vitro. Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit (2005) juga melaporkan bahwa terdapat aktivtas penangkapan radikal bebas dari ekstrak n-heksana dan kloroform dari daun M.tanarius, sedangkan Mahendra (2010) dan Nugraha (2010) melaporkan bahwa infusa daun M.tanarius memiliki efek hepatoprotektif.
Menurut Wulandari (2010) efek analgetik juga ditunjukkan oleh infusa daun M.tanarius.
Berdasarkan penelitian terkait inhibitor α-glukosidase dilakukan oleh Putri dan Kawabata (2010) diketahui bahwa ekstrak metanol-air daun M.tanarius memiliki kandungan senyawa inhibitor
α-glukosidase yang potent. Senyawa inhibito r α-glukosidase tersebut berupa corilagin mallotinic acid, chebulagic acid dan novelellagitannin (macatannin A). Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Theresia (2012) bahwa infusa daun M.tanarius dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus. Berdasarkan penelitian tersebut dosis yang memberikan penurunan glukosa darah terbesar adalah dosis 10 mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Glibenklamida merupakan obat hipoglikemik oral yang digunakan secara luas di dalam pengobatan diabetes mellitus tidak tergantung insulin (tipe-2).
Glibenklamida merupakan sulfonilurea paling potent dan dikenal sebagai sulfonilurea “generasi kedua” (Dollery, 1999).
Pada saat sekarang ini, selain menjalani pengobatan dari dokter masyarakat juga banyak yang mengkombinasikan pengobatan diabetes mellitus dengan pengobatan herbal menggunakan obat-obatan tradisional. Hal ini disebabkan karena masyarakat khususnya penderita diabetes mellitus mengharapkan kemanjuran dan keamanan yang lebih besar pada pengobatan jangka panjang untuk penyakit diabetes mellitus. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti ingin menguji potensi atau peningkatan efek penurunan kadar glukosa darah glibenklamida jika dikombinasikan dengan infusa daun M.tanarius pada tikus putih jantan galur Wistar yang terbebani glukosa secara in vivo. Peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari pemberian infusa daun M.tanarius terhadap efek penurunan kadar glukosa darah yang dimiliki glibenklamida. Pada penelitian ini menggunakan bentuk sediaan infusa dengan penyari berupa air sehingga diharapkan senyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase yang terkandung dalam M.tanarius yang bersifat polar dapat tertarik banyak kedalam air yang merupakan senyawa polar sesuai prinsip “like disolve like”. Metode pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode Uji Toleransi Glukosa Oral (UTGO), metode ini dilakukan dengan cara mengukur kadar glukosa darah dari hewan uji seperti tikus, yaitu dengan memberikan beban glukosa dan diamati pengaruh terhadap toleransi glukosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Perumusan masalah
Apakah pemberian infusa daun M.tanarius yang dikombinasikan dengan glibenklamida dapat mempengaruhi potensi glibenklamida dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar yang terbebani glukosa?
2. Keaslian penelitian
Penelitian terkait mengenai efek penurunan kadar glukosa darah yang dimiliki oleh tanaman M.tanarius dilakukan oleh Putri dan Kawabata (2010) mengenai senyawa inhibitor α-glukosidase yang terkandung dalam ekstrak metanol-air daun M.tanarius, yaitu corilagin mallotinic acid, chebulagic acid dan
novelellagitannin (macatannin A). Penelitian terkait efek yang dimiliki oleh
infusa daun M.tanarius antara lain adalah efek hepatoprotektif oleh Mahendra (2010) dan efek hepatoprotektif jangka pendek (Nugraha, 2010) infusa daun
M.tanarius pada tikus jantan galur Wistar terinduksi parasetamol, serta efek
analgesik infusa daun M.tanarius pada mencit betina galur Swiss yang diteliti oleh Wulandari (2010).
Penelitian lainnya mengenai efek penurunan glukosa darah ekstrak metanol-air daun M.tanarius pada tikus (Handayani, 2011), efek kombinasi ekstrak metanol-air daun M.tanarius dengan glibenklamida terhadap penurunan glukosa darah tikus (Nugrahesti, 2011), efek penurunan kadar glukosa darah ekstrak metanol-air daun M.tanarius terhadap metformin (Setiawan, 2012), efek penurunan kadar glukosa darah kombinasi ekstrak metanol-air daun M.tanarius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 dengan metformin (Oktavia, 2012), dan pengaruh pemberian infusa M.tanarius terhadap penurunan glukosa darah (Theresia, 2012).
Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang “Uji Potensiasi Infusa Daun M.tanarius terhadap Glibenklamida sebagai Penurun Glukosa Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Terbebani Glukosa” belum pernah dilakukan sebelumnya.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu pengetahuan baik kefarmasian ataupun di bidang obat herbal.
b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengaruh infusa daun M.tanarius jika digunakan sebagai kombinasi terhadap obat non herbal penurun glukosa darah khususnya glibenklamida.
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh infusa daun M.tanarius yang dikombinasikan dengan glibenklamida terhadap potensi glibenklamida dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar yang terbebani glukosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus Menurut American Diabetes Association (2003), diabetes mellitus
merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Soegondo, 2005).
1. Klasifikasi diabetes mellitus
Klasifikasi etiologis diabetes mellitus menurut American Diabetes
Association (2003) yaitu :
a. Diabetes mellitus Tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 merupakan bentuk diabetes parah yang
berhubungan dengan terjadinya ketosis apabila tidak diobati. Keadaan tersebut merupakan suatu gangguan katabolisme yang disebabkan karena hampir tidak terdapat insulin dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat, dan sel-sel beta pankreas gagal merespon semua stimulus insulinogenik. Oleh karena itu, diperlukan pemberian insulin eksogen untuk memperbaiki katabolisme, mencegah ketosis, dan menurunkan hiperglukagonemia, serta peningkatan kadar gukosa darah (Katzung, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 b. Diabetes mellitus Tipe 2
Penderita diabetes mellitus tipe 2 mempunyai sirkulasi endogen cukup untuk mencegah terjadinya ketoasidosis tetapi insulin tersebut sering dalam kadar yang kurang normal atau kadarnya relatif tidak mencukupi karena kurang pekanya jaringan untuk memproduksi insulin. Selain terjadi penurunan kepekaan jaringan pada insulin, terjadi pula defisiensi respon sel beta pankreas terhadap glukosa (Katzung, 2002).
c. Diabetes mellitus Tipe Lain Pada diabetes mellitus tipe lain, hiperglikemia berkaitan dengan penyakit-penyakit lain yang jelas. Penyakit tersebut meliputi penyakit eksokrin pankreas, defek genetik fungsi sel beta, defek genetik fungsi insulin, endokrinopati, karena obat/zat kimia, infeksi, imunologi, dan sindrom genetik (Soegondo, 2005).
d. Diabetes mellitus Gestasional Istilah ini dipakai terhadap pasien yang menderita hiperglikemia selama kehamilan. Pada pasien-pasien ini toleransi glukosa dapat kembali normal setelah persalinan (Woodley danWhelant, 1995).
2. Gejala-gejala penyakit diabetes mellitus
Gejala utama penyakit diabetes mellitus secara umum, yaitu polifagia (meningkatnya rasa lapar), polidipsia (meningkatnya rasa haus), dan poliuria (meningkatnya buang air kecil), serta kehilangan berat badan terutama pada diabetes mellitus tipe 1 (DiPiro, Tarbet, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pengelolaan diabetes mellitus
Menurut Soegondo (2005), pengelolaan diabetes mellitus jangka pendek bertujuan untuk menghilangkan keluhan atau gejala, dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat. Tujuan pengelolaan jangka panjang untuk mencegah komplikasi sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.
a. Obat berkhasiat hipoglikemik 1) Insulin
Insulin dapat meningkatkan simpanan lemak maupun glukosa (sumber energi) dalam sel sasaran khusus, serta mempengaruhi pertumbuhan sel dan fungsi metabolisme berbagai jenis jaringan (Katzung, 2002). 2) Obat hipoglikemik oral
a) Pemicu sekresi insulin (1) Sulfonilurea
Sulfonilurea bekerja dengan cara menstimulasi sel-sel beta pankreas dari pulau langerhans pankreas yang kemampuan sekresi insulinnya menurun sehingga bisa ditingkatkan dengan obat ini. Obat ini hanya efektif pada penderita diabetes yang tidak tergantung insulin yang begitu berat, sel-sel betanya masih cukup baik bekerja (Tjay&Rahardja, 2002). (2) Glinid
Glinid merupakan obat generasi baru yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, yaitu meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari dua macam obat, yaitu repaglinid (derivat asam benzoat), dan nateglinid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 (derivat fenilalanina). Obat ini diabsorbsi cepat setelah pemberian oral, dan diekskresi secara cepat melalui hati (Waspadji, 2005).
b) Penambah sensitivitas insulin (1) Biguanid
Golongan biguanid yang masih dipakai adalah metformin. Penjelasan lengkap tentang mekanisme kerja biguanid masih belum jelas. Mekanisme yang diusulkan baru-baru ini meliputi stimulasi glikolisis secara langsung dalam jaringan dengan peningkatan eliminasi glukosa dalam darah, penurunan glukoneogenesis hati, melambatkan absorbsi glukosa dalam saluran cerna, dan penurunan kadar glukagon plasma (Katzung, 2002).
(2) Tiazolidindion Tiazolidindion merupakan golongan obat antidiabetes oral yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin terhadap jaringan sasaran. Kerja utama obat golongan tiazolidindion, yaitu untuk mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan ambilan glukosa dan metabolisme dalam otot dan jaringan adipose (Katzung, 2002).
c) Penghambat glukosidase alfa
Acarbose merupakan contoh penghambat glukosidase alfa yang sering
digunakan. Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim glukosidase alfa dari dalam sel cerna sehingga dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia post prandial (Soegondo, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Transpor glukosa
Karbohidrat glukosa adalah karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh, hal ini dikarenakan semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida yang dikonsumsi manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa ini akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Glukosa yang telah diserap (diabsorpsi) oleh usus halus kemudian akan
terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah (Irawan, 2007).
Glukosa di dalam tubuh selain tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam
otot dan hati, juga tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah
(blood glucose). Di dalam tubuh glukosa berperan sebagai bahan bakar bagi
proses metabolisme, dan sumber energi utama bagi kerja otak. Glukosa digunakan
untuk mensintesis molekul Adenosine Triphosphate (ATP) melalui proses
oksidasi. ATP merupakan molekul-molekul dasar penghasil energi di dalam
tubuh. Dalam kebutuhan seharian, glukosa menyediakan hampir 50-75% dari total
kebutuhan energi tubuh (Irawan, 2007).Sekresi insulin oleh sel ß (beta) tergantung oleh 3 faktor utama yaitu
kadar glukosa darah, ATP-sensitive K channels dan Voltage-sensitive Calsium
Channels sel ß pankreas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Mekanisme
kerja faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut: pada keadaan puasa, kadar
glukosa darah turun, ATP-sensitive K channels pada membrane sel ß akan
terbuka sehingga ion kalium akan meninggalkan sel ß, dan Ca-channels tertutup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
akibatnya kalsium tidak dapat masuk ke dalam sel ß, dan perangsangan sel ß
untuk mensekresi insulin menurun (Merentek, 2006).Gambar 1 menunjukkan bahwa pada saat keadaan setelah makan, kadar
glukosa darah akan meningkat dan akan ditangkap oleh sel ß melalui glucose
transporter 2 (GLUT2) dan dibawa ke dalam sel ß. Di dalam sel, glukosa akan
mengalami fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat (G6P) dengan bantuan enzim
glukokinase. Glukosa-6-fosfat akan mengalami glikolisis menjadi asam piruvat.
Proses glikolisis juga menghasilkan produk 6-8 ATP. Penambahan ATP ini akan
meningkatkan rasio ATP/ADP dan menutup kanal kalium. Penumpukan kalium
dalam sel mengakibatkan depolarisasi membran sel sehingga membuka kanal
kalsium dan kalsium akan masuk kedalam sel dan insulin akan dilepaskan ke
dalam sel (Merentek, 2006).
Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah
(Cartailler, 2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sekresi insulin pada orang non diabetes meliputi dua fase, yaitu early
peak (fase 1) yang terjadi dalam 3–10 menit pertama setelah makan. Insulin yang
disekresi pada fase ini adalah insulin yang disimpan dalam sel beta (siap pakai).
Fase 2 atau disebut juga fase lanjut adalah sekresi insulin yang dimulai 20 menit
setelah stimulasi glukosa. Pada fase 1 pemberian glukosa meningkatkan sekresi
insulin untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah, dan kenaikan glukosa
darah selanjutnya akan merangsang fase 2 untuk meningkatkan produksi insulin.
Pada diabetes mellitus tipe-2, sekresi insulin pada fase 1 tidak mampu
menurunkan glukosa darah sehingga merangsang fase 2 untuk menghasilkan
insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin
sebagaimana pada orang non diabetes (Merentek, 2006).5. Uji antidiabetes
Keadaan diabetes mellitus pada hewan percobaan dapat diinduksi dengan cara pankreatomi dan dengan cara kimia. Zat-zat kimia sebagai induktor (diabetogen) pada umumnya diberikan secara parenteral. Jenis hewan percobaan yang digunakan meliputi mencit, tikus, kelinci, atau anjing (Yayasan Pengembangan Obat Alam, 1993).
Penentuan kadar gula dapat dilakukan secara kualitatif terhadap glukosa urin, sedangkan kadar gula darah ditentukan secara kuantitatif. Penentuannya dilakukan secara kolorimetri atau spektrofotometri pada panjang gelombang tertentu. Uji efek antidiabetes dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 uji toleransi glukosa dan metode uji diabetes aloksan (Yayasan Pengembangan Obat Alam, 1993).
a. Metode Uji Toleransi Glukosa Prinsip metode ini yaitu pada kelinci yang telah dipuasakan (20-24 jam), diberikan larutan glukosa 50% peroral, setengah jam sesudah pemberian obat yang diujikan. Pada awal percobaan sebelum pemberian obat, dilakukan pengambilan cuplikan darah vena telinga dari masing-masing kelinci sejumlah 0,5 mL sebagai kadar glukosa darah awal. Pengambilan cuplikan darah vena diulangi setelah perlakuan pada waktu-waktu tertentu. Cuplikan darah ditampung dalam
ependorf, disentrifuge selama 5 menit pada putaran 3000 – 6000 rpm. Serum yang
diperoleh diberi pereaksi dan diukur serapannya untuk menentukan kadar glukosanya (Yayasan Pengembangan Obat Alam, 1993).
b. Metode Uji Diabetes Aloksan Prinsip dari metode ini yaitu induksi diabetes dilakukan pada mencit yang diberi suntikan aloksan monohidrat dengan dosis 70 mg/kgBB. Penyuntikan dilakukan secara intravena pada ekor mencit. Perkembangan hiperglikemia diperiksa tiap hari. Pemberian obat antidiabetik secara oral dapat menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan terhadap mencit positif (Yayasan Pengembangan Obat Alam, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6. Metode penetapan kadar glukosa darah
Secara umum menurut Widowati, Dzulkarnain, dan Sa’roni (1997) metode penentuan glukosa darah dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Metode kondensasi dengan gugus amina
Prinsip: aldosa dikondensasikan dengan orto-toluidin dalam suasana asam dan menghasilkan larutan berwarna hijau setelah dipanaskan. Kadar glukosa darah dapat ditentukan sesuai dengan intensitas warna yang terjadi diukur secara spektrofotometri.
b. Metode enzimatik Glukosa dapat ditentukan secara enzimatik, dengan menggunakan enzim glukosa oksidase (GOD). Dengan adanya glukosa oksidase, maka glukosa dioksidasi oleh udara (O ) menjadi asam glukuronat disertai pembentukan
2
hidrogen peroksida. Dengan adanya enzim peroksidase (POD), H
2 O 2 akan
membebaskan O
2 yang mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai serta