Bab 5 Keterpaduan Strategi Pembangunan KabupatenKota - DOCRPIJM 693e99ca95 BAB VBab 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAB .OK

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota

5.1 ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN /KOTA

5.1.1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

  Tujuan Penataan Ruang Kabupaten/Kota Bombana adalah sebagai berikut:

  

“Mewujudnya Kabupaten Bombana yang aman,nyaman, produktif dan berkelanjutan

yang didukung oleh pengembangan sektor pertanian dalam arti luas,pertambangan,

kelautan dan perikanan serta pariwisata agar menjadi daerah maju, mandiri dan

sejahtera ”.

  Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah, kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi untuk Kabupaten/Kota Bombana, maka rumusan kebijakan penataan ruang Kabupaten/Kota Bombana adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan sistem pusat pelayanan perkotaan dan pusat pelayanan desa secara hirarki;

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar dalam rangka pemerataan pelayanan masyarakat;

  3. Mengembangkan system agropolitan untuk meningkatkan hasil produksi dan produktifitas pertanian dalam arti luas; Sedangkan Strategi Penataan Ruang Kabupaten/Kota Bombana adalah sebagai berikut:

  1. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten;

  2. Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam melaksanakan kebijakan penataan ruangnya; dan

  3. Ketentuan peraturan perundang- undangan.

5.1.2 RENCANA STRUKTUR RUANG

5.1.2.1 Rencana Sistem Perkotaan

  Rencana sistem perkotaan di wilayah Kabupaten/Kota Bombana adalah sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel-3.1: Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bombana 2013 – 2033

  No Ibukota Kecamatan/Kabupaten Hirarki Fungsi Fungsi Utama

  1 Kasipute di Kecamatan Rumbia

  PKL  Pemerintahan  Perdagangan dan jasa  Pendidikan  Kesehatan  Pusat kebudayaan  Perikanan Budidaya

  2 Sikeli Di Kecamatan Kabaena Barat

  PKLp  Perdagangan dan jasa  Bongkar Muat  Pelabuhan Laut  Pendidikan  Pusat Kebudayaan

  3 Boepinang di Kecamatan Poleang, Waemputan di Kecamatan Poleang Selatan,Dongkala di Kecamatan Kabaena Timur, Bambaea di Kecamatan Poleang Timur

  PPK  Pelabuhan Laut  Bongkar muat  Pariwisata  Pendidikan  Kesehatan

  4 Poea, Lora di Kecamatan Rumbia Tengah, Lantari di Kec.

  Lantari jaya, Toubonto Di kecamatan Rarowatu, Aneka Marga di kecamata Rarowatu Utara, Kolombi Matausu di Kecamatan Matausu, Tongkoseng di Kecamatan Tontonunu, Mulaeno di Kecamatan Poleang Tengah, Larete di Kec. Poleang Tenggara Masaloka di Kecamatan Masaloka raya, Teomokole di Kecamatan Kabaena,

  PPL  Pusat Pengembangan Enargi Alternatif (PLPT)  Perikanan Laut  Penunjang Agropolitan  Pertanian Hortikultura  Pendidikan  Kesehatan

  Ibukota Hirarki No Fungsi Utama Kecamatan/Kabupaten Fungsi

  Tedubara di Kecamatan Kabaena Utara, Batuawu di Kec.

  Kabaena Selatan, Lengora di Kecamatan Kabaena Tengah, Baliara di Kecamatan kabaena Barat

  Sumber: RTRW Kabupaten Bombana 2013-2033

5.1.2.2 Rencana Sistem Jaringan Transportasi

A. Rencana Sistem Jaringan Jalan

  Rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten/Kota Bombana adalah sebagai berikut :

  1. Jalan Nasional

  2. Jalan Provinsi

  3. Jalan Kabupaten

B. Rencana Pengembangan Terminal

  Rencana pengembangan terminal angkutan penumpang adalah sebagai berikut :

  1. Pembangunan Terminal Tipe B Pembangunan terminal tipe B yang direncanakan Dinas Perhubungan Kabupaten Bombana dengan sasaran kegiatan tertib pengendalian angkutan umum roda 4 (empat) sehingga terbangunnya terminal antar antar kota dalam provinsi. Adapun lokasi terminal ini terletak pada Desa Lantowua.

  2. Pengembangan Terminal Tipe C Selain untuk kelancaran penyelenggaraan sistem angkutan penumpang, pengembangan terminal tipe C dilakukan untuk mendukung perkembangan wilayah- wilayah yang terisolir, sehingga pemerataan pembangunan di Kabupaten Bombana dapat terwujud. Pembangunan terminal tipe C ini direncanakan pada beberapa wilayah yaitu Kecamatan Rumbia Tengah, Poleang Timur, Poleang, Poleang Barat, Kabaena Barat, Kabaena Timur, dan Kecamatan Lantari Jaya.

3. Rencana Pengembangan Terminal Barang

  Rencana Pengembangan Terminal barang sebagai berikut: Terminal Barang tanjung Lakeni di Kecamatan Rumbia Tengah, Terminal barang Boepinang di Kecamatan Poleang, Terminal barang Dongkala di Kecamatan Kabaena Timur dan Terminal barang Paria di Kecamatan Poleang Tengah.

4. Rencana Pengujian Kendaraan bermotor di Kecamatan Rumbia.

C. Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan

  Rencana pengembangan pelabuhan laut adalah sebagai berikut :

  1. Pelabuhan pengumpan terdiri atas : Pelabuhan Sikeli di kecamatan Kabaena Barat, Pelabuhan Boepinang di Kecamatan Poleang, Pelabuhan Kasipute di Kecamatan Rumbia, Pelabuhan Dongkala di Kecamatan Kabaena Timur dan rencana pelabuhan di Tanjung Lakeni Kecamatan Rumbia Tengah.

  2. Dermaga Pelayaran rakyat terdiri atas : Dermaga Pising di Kecamatan Kabaena Utara, Dermaga Malandahi di Kecamatan Kabaena Utara;Dermaga Toli-Toli di Kecamatan Kabaena Timur;Dermaga Pongkalaero di Kecamatan Kabaena Selatan, Dermaga Batuawu di Kecamatan Kabaena Selatan; Dermaga Masaloka di Kecamatan Masaloka Raya,Dermaga Batu Sempe di Kecamatan Mataoleo, Dermaga Paria di Kecamatan Poleang Tengah, Dermaga Larete di Kecamatan Poleang Tenggara, Dermaga Puulemo di Kecamatan Poleang Timur; Dermaga Bambaea di Kecamatan Poleang Timur;Dermaga Palimae di Kecamatan Poleang, Dermaga Toari di Kecamatan Poleang Barat, Dermaga Lora di Kecamatan Mataoleo dan Dermaga Kampung Baru di Kecamatan Rumbia Tengah.

3. Terminal Khusus terdiri atas :

  Rencana terminal khusu peti kemas di Paria di Kecamatan Poleang Tengah. - Terminal khusus pertambangan terdiri atas : -

  1. terminal khusus di Tapuhaka Kecamatan Kabaena Timur; 2. terminal khusus di Malapulu Kecamatan Kabaena Selatan; 3. rencana terminal khusus di Watukule Kecamatan Kabaena Selatan; 4. rencana terminal khusus Puurano di Kecamatan Kabaena Selatan;

  5. rencana terminal khusus Pongkalaero di Kecamatan Kabaena Selatan; dan 6. rencana terminal khusus Malandahi di Kecamatan Kabaena Utara .

  4. jaringan trayek nasional terdiri atas: Pelabuhan Boepinang – Pelabuhan Bajoe (Provinsi Sulawesi Selatan) dan Pelabuhan Sikeli – Pelabuhan Bira (Provinsi Sulawesi Selatan).

  5. Jaringan trayek regional terdiri atas :

   Pelabuhan Boepinang – Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau);

   Pelabuhan Sikeli – Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau);

   Pelabuhan Kasipute – Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau);

   Pelabuhan Dongkala – Pelabuhan Talaga (Kabupaten Buton);

   Pelabuhan Dongkala - Pelabuhan Mawasangka (Kabupaten Buton); dan

   Pelabuhan Dongkala - Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau).

  6. Jaringan trayek lokal/pelayaran rakyat terdiri atas :

  • Pelabuhan Dongkala - Pelabuhan Kasipute;
  • Pelabuhan Kasipute - Pelabuhan Sikeli;
  • Pelabuhan Boepinang - Pelabuhan Sikeli;
  • Pelabuhan Kasipute - Dermaga Masaloka; dan - Dermaga Lora – Pelabuhan Kasipute.

D. Rencana Pengembangan Pelabuhan Udara

  Rencana pengembangan pelabuhan udara adalah sebagai berikut : - Rencana Bandar Udara Perintis di Kecamatan Kabaena Utara.

5.1.2.3 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

1. Sistem Jaringan Energi terdiri atas :

   Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di kecamatan rarowatu Utara, Poleang Timur,Poleang selatan, kabaena Barat dan Kabaena Timur.

   PLTD Listrik Desa terdapat di kecamatan Rumbia, Mataoleo, Masaloka raya, Rarowatu, Lantari Jaya, Poleang Utara, Poleang timur, Poleang, tontonunu, matausu, kabaena Barat, Kabaena utara dan kabaena tengah.

   Pembangkit Lisrik Tenaga Litrik Terpusat di Kecamatan Mataoleo, Masaloka Raya, Lantari Jaya dan kabaena Timur

   Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersebar dalam hal ini desa-desa yang belum terjangkau pelayanan listrik.

   Pembangkit Listrik tenaga Mikro hidro Disdesa Tangkeno di Kecamatan kabaena Tengah, Desa lakambula di Kecamatan kabaena dan Desa Pomontoro di Kecamatan Mataoleo.

2. Sistem Jaringan telekomunikasi terdiri atas

  Sistem jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas : a. jaringan mikro digital di wilayah kabupaten Bombana; dan b. Stasiun Telepon Otomat (STO) yaitu STO Kasipute. Sistem jaringan nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas : a. jaringan seluler diarahkan pada pengembangan menara telekomunikasi bersama yang menjangkau seluruh daerah dengan menara Base

  Transceiver Station (BTS) eksisting terdapat di Desa Lantaowonua

  Kecamatan Rumbia; b. sistem jaringan stasiun radio lokal direncanakan menjangkau hingga ke seluruh pelosok perdesaan dengan stasiun pemancar RRI terdapat di Kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia.

  Gambar-3.1: Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bombana

5.1.3 RENCANA POLA RUANG

5.1.3.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

A. Kawasan Hutan Lindung

  Kawasan hutan lindung Kabupaten Bombana dengan luas ± 48.579 Ha yang terdiri atas :

  a. Kawasan Hutan Lindung Perubahan peruntukan luas ± 110.105 Ha;

  b. Kawasan Hutan Lindung Perubahan antar fungsi luas ± 115.111 Ha;

  B. Kawasan Perlindungan Setempat Kawasan Perlindungan Setempat yaitu terdiri atas :

  a. Sempadan pantai terdapat di kecamatan lantari Jaya, rarowatu Utara, Rumbia,Rumbia Tengah, Masaloka Raya, Mataoleo, Poleang, Poleang Barat dan di pulau Kabaena.

  b. Sempadan sungai terdapat disepanjang sungai-sungai utama beserta anak sungainya antara lain pada DAS Towari,DAS Mandumandula, DAS Kandawo,DAS Jawi-Jawi DAS Uemeto,DAS Lampopala, DAS Langkowala, DAS Boule, DAS Langkapa,DAS Lantowonua, DAS Kasipute, DAS Wakata, DAS Lora, DAS Tapoahai, DAS Oombu, DAS Rambaha,DAS Laru,DAS Pontolarua,DAS Duria,DAS Marampuka, DAS Teroa, DAS Puulemo, DAS Sumpangasalo, DAS Bambaea,DAS Tosui,DAS Poleang DAS Laea, DAS Waemputang, DAS Kalibaru, DAS Paria

  c. Ruang terbuka hijau ditetapkan paling sedikit 30 (tiga Puluh) persen dari luas kawasan perkotaan terdiri atas :

   RTH Taman Kota di Kelurahan Kasipute Kecamatan Rumbia, dan Kelurahan Lauru di Kecamatan Rumbia Tengah,

   Lapangan Terbuka A. Rifai di Kelurahan Kasipute di Kecamatan Rumbia dan Lapangan Merdeka Kelurahan Boepinang di Kecamatan Poleang

   RTH Pemakaman meliputi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desa lantowonua Kecamatan Rumbia;

   RTH sempadan pantai terdapat pada kawasan mangrove di kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah dan Poleang.

   RTH sempadan sungai terdapat di sepanjang Sungai Doule dan Sungai Langkapa di Kecamatan Rumbia.

5.1.3.2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya

A. Kawasan hutan produksi

  Rencana pengembangan kawasan hutan produksi meliputi kawasan hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi yang dapat di konversi dengan luas ± 81.823 Ha yang tersebar di Kecamatan Poleang Barat, Kecamatan Matausu, dan Kecamatan Kabaena Tengah C. Kawasan Hutan Produksi Terbatas Kabupaten Bombana.

  Kawasan hutan produksi terbatas terdapat di Kecamatan Rarowatu, Kecamatan Poleang Utara, Kecamatan Poleang Timur, Kecamatan Kabaena Tengah, dan Kecamatan Kabaena Timur seluas kurang lebih 24.473 Ha.

  

Gambar-3.2: Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bombana

5.1.4 KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN BOMBANA

  Kawasan strategis Kabupaten Bombana ditetapkan sebagai berikut: Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi terdiri atas :

   Kawasan Strategis Pertambangan di Kecamatan Kabaena Selatan

   Kawasan Agropolitan di Kecamatan Lantari Jaya dan Poleang Timur

   Kawasan Minapolitan Di Kecamatan Poleang terdirti dari : a. Kawasan Minapolitan berbasis budidaya payau (tambak) dikecamatan Poleang Timur

  b. Kawasan Minapolitan berbasis Budidaya laut di Kecamatan Masaloka Raya

  c. Kawasan Minapolitan berbasis perikanan tangkap di Kecamatan Poleang Tenggara

  1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan sosial budaya yaitu : Kawasan desa Tangkeno di Desa Enano Kecamatan Kabaena Tengah

   2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan dan fungsi dan daya dukung lingkungan Hidup yaitu Kawasan perlindungan Lokal dan pariwisata di Pulau sagori.

  

Gambar-3.3: Peta Kawasan Strategis Kabupaten Bombana

  

5.2 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

DAERAH (RPJMD)

5.2.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

  Visi pembangunan Kabupaten Bombana berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 adalah:

  Terwujudnya Kabupaten Bombana yang sejahtera (MUNAJAH)

  Sedangkan Misi Pembangunan Kabupaten/Kota Bombana berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, adalah:

  1. Religius; Terwujudnya kerukunan antar umat beragama, terpenuhinya hak-hak dasar dalam menjalankan ajaran agama, dan terwujudnya keseimbangan kehidupan beragama, antara kecerdesan spritual dan kecerdasan emosional (kepedulian sosial)

  2. Berkeadilan; Seluruh lapisan masyarakat diberi peluang yang sama dalam menjalankan aktifitas sosial, ekonomi dan mendapat perlindungan hukum, hak asasi manusia yang sama dan pelayanan pemerintahan, pembangunan serta pembinaan kemasyarakatan yang merata.

  3. Aman; Terjaminnya rasa aman masyarakat dalam melakukan aktifitas sosial, politik dan ekonomi.

  4. Sejahtera; terciptanya perikehidupan masyarakat dalam tatanan nilai yang luhur, sopan santun, taat dan menjunjung tinggi kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakatnya.

  5. Berbudaya; Menumbuh kembangkan nilai–nilai dasar masyarakat Bombana yang agamis, nilai kejuangan, etika sosial bermasyarakat, yang menyatu pada akar budayanya dan nilai-nilai sosial yang bersifat universal.

5.2.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

  Untuk mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang diinginkan, maka arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Bombana hingga tahun lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

  1. Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Berbasis Potensi

  Wilayah yaitu pembangunan diarahkan pada pemanfaatan Tata Ruang Wilayah

  Kabupaten secara optimal dengan memperhatikan potensi sumberdaya alam yang tersedia.

  2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dan Berkelanjutan (Enviromental

  Sustainable Development) yaitu pembangunan dilakukan dengan

  memperhatikan faktor-faktor lingkungan hidup seperti biofisik dan sosial ekonomi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

  3. Pengarus-Utamaan Gender (Gender Mainstreaming) yaitu dengan mendorong dan mengembangkan potensi kaum perempuan untuk berperan dalam berbagai sektor pembangunan.

  

5.3 ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN

GEDUNG

  

5.4 ARAHAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KABUPATEN/KOTA (RISPAM)

5.4.1 RENCANA SISTEM PELAYANAN

  Rencana sistem pelayanan air minum Kabupaten/Kota Bombana terdiri dari wilayah perkotaan Rumbia, Poleang Timur, Poleang Utara, dan Poleang Barat zona, diantaranya:

1. Zona/kawasan Rumbia

  Akan dilayani IPA Rumbia dengan kapasitas 15 liter/detik yang memanfaatkan air baku yang berasal dari sumber air sungai

2. SPAM IKK Bambaea

  Akan dilayani IPA Bambaea dengan kapasitas 51 liter/detik yang memanfaatkan air baku Sungai Mambo

  3. SPAM IKK Rakadua yang memanfaatkan air baku bersumber dari Sungai Leboea

  4. SPAM IKK Toburi yang memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Amotipa

5. SPAM IKK Tongkoseng yang memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Eemoico

  

Gambar-3.4: Peta Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Kabupaten Bombana

5.4.2 RENCANA PENGEMBANGAN SPAM

  Rencana pengembangan air minum Kabupaten Bombana sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:

  1. Operasional IPA di SPAM Ibukota Kabupaten kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Langkapa direncanakan pada tahun 2014

  2. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Salosa direncanakan pada tahun 2013

  3. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Sangkona di Kecamatan direncanakan pada tahun 2014

  4. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Amotipa di Kecamatan Poleang Utara direncanakan pada tahun 2015

  5. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Mambo di Kecamatan Poleang Timur direncanakan pada tahun 2014

  6. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Tontonunu di Kecamatan Tontonunu direncanakan pada tahun 2014

  7. Pembangunan IPA di dimasing- Masing SPAM IKK di setiap Kecamatan kapasatias 20 liter/detik dengan memanfaatkan Sungai Poleang di Kecamatan Poleang Barat direncanakan pada tahun 2014.

5.4.3 RENCANA PENURUNAN KEBOCORAN

  Pelayanan air minum Kabupaten/Kota Bombana sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 35 % dan kebocoran teknis pada sistem distribusi sebesar 34 %. Untuk menurunkan tingkat kebocoran tersebut dilakukan strategi-strategi sebagai berikut:

  1. Memetakan seluruh perpipaan distribusi dan transmisi dengan data sesuai dengan jenis, diameter serta tahun pemasangan untuk jaringan pipa guna program optimalisasi jaringan.

  2. Penggantian pipa jenis ACP dengan PVC secara bertahap disesuaikan dengan beban pemakaian pada masing-masing pelayanan.

  3. Pemasangan meter induk pada masing-masing unit pelayanan sehingga data yang didapat berdasarkan data-data yang terukur.

  4. Pelaksanaan pemeriksaan kondisi meter pelanggan dan pengantian ± 1000 unit meter air pelanggan sudah melebihi umur ekonomis (> 4 tahun).

  5. Penertiban jaringan pipa sambungan langganan, baik yang aktif maupun non aktif.

  6. Pemantauan terhadap seluruh jaringan pipa dinas ke masyarakat.

  7. Melakukan tindakan hukum kepada pelanggan maupun masyarakat yang mengambil air secara illegal.

  8. Melakukan monitoring jaringan perpipaan secara terjadwal, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

  9. Pembentukan District Meter Area (DMA) pada wilayah pelayanan.

  10. Penerapan sanksi yang lebih tegas. Sebagaimana yang diatur dalam Perda.

  11. Melakukan program pemindahan posisi meter pelanggan sebanyak 1000 unit, sehingga petugas pencatat meter lebih mudah dalam pembacaan meter dan prosentase dari kesalahan pembacaan meter dapat dikurangi.

5.5 ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK)

5.5.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN SANITASI

  Visi pembangunan sanitasi Kabupaten Bombana adalah:

  

“Terwujudnya Pembangunan System Sanitasi Kabupaten Bombana sebagai kota yang

aman, nyaman, berkelanjutan, terpadu dan berdaya saing untuk kesejahteraan Masyarakat.”

  Sedangkan misi pembangunan sanitasi Kabupaten Bombana adalah:

  1. Meningkatkan pemerataan pembangunan kota-kota sesuai peran dan fungsinya

  2. Membangun prasarana dan sarana dalam memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan berdasarkan tipologi dan karakteristik kota

  3. Membangun hunian kota yang layak, aman dan nyaman, berbasis lingkungan, sosial dan budaya yang beragam

  4. Membangun kegiatan perekonomian, pemerintah dan masyarakat kota berdaya saing yang produktif, kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis ICT

  5. Mengendalikan ruang dan kegiatan pembangunan kota, dengan menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan kota, serta responsif dan adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana

  6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola perkotaan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

5.5.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN SANITASI

  Tujuan pembangunan sanitasi Kabupaten Bombana adalah:

  1. Tersedianya Pola Hidup Bersih dan Sehat

  2. Terselenggaranya Sanitasi yang Sehat

  3. Meningkatnya Pola Hidup Bersih dan Sehat Sedangkan sasaran dari pembangunan sanitasi Kabupaten Bombana adalah: (1) Pengelolaan Air Limbah Domestik:

  • Pengembangan Sanitasi Lingkungan berbasis Masyarakat.
  • Peningkatan sarana sanitasi yang menggunakan system pengolahan air Limbah setempat (on site system baik secara individu maupun komunal.
  • Penyiapan lahan untuk lokasi IPLT untuk skala Kabupaten

  (2) Pengelolaan Persampahan

  • Pewadaahan sampah (on Storage), system penampungan sampah begitu sampah itu diproduksi.
  • Pengumpulan sampah (collection) system pengumpulan sampah dari wadah-

  wadah

  • Pemindahan sampah (transfer) yaitu penampungan sementara sebelum sampah tersebutakan diangkut ditempat pengolahan.
  • Pengangkutan sampah (transportation), system pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.

  (3) Penataan Sistem Drainase Lingkungan

  • Pengangkatan dan pembersihan endapan dan sampah pada badan saluran ;
  • >Pembangunan perbaikan dan pemeliharaan saluran/drainase; Rehabilitasi/perbaikan diameter dimensi saluran /drai
  • Penyediaan dan Perbaikan bak control
  • Penyesuaian evaluasi saluran /drainase
  • Tidak mempergunakan saluran irigasi sebagai drainase kota

5.5.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

  Kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Bombana mencakup upaya:

  1. Penyediaan sarana dan prasarana dasar didalam menunjang Sanitasi Kota

  2. Peningkatan Kapasitas SDM Di Bidang Perencanaan, Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase,Persampahan dan Air Limbah

  3. Melibatkan Peran serta masyarakat dan Dunia Usaha didalam pengelolaan Persampahan, Limbah, 4. Perlu Regulasi aturan jelas.

  Sedangkan strategi pembangunan sanitasi Kabupaten Bombana mencakup upaya: 1. Meningkatkan akses layanan air Bersih.

  2. Meningkatkan Lingkungan yang Bersih Bebas dar iBuang Air Sembarangan, Sampah, Air Limbah dan segala Bentuk Pencemaran yang berdampak pada kerusakan Lingkungan.

  3. Menciptakan Kota Hijau, Bersih dan Sehat

5.6 ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

5.6.1 VISI PEMBANGUNAN

  Sesuai dengan fungsi utama wilayah yang tertuang dalam dokumen Rencana Tata ruang Wilayah maka visi pembamgunan kabupaten Bombana lima tahun kedepan adalah mewujudkan bombana sejahtera (munajah), maka visi pembangunan di wilayah ini mengarah pada pembangunan sejahtera .” bermakna bahwa Makna sejahtera dalam konteks ini adalah merupakan simbolisasi dari suatu keadaan masyarakat Kabupaten Bombana yang religius, berkeadilan, aman dan berbudaya.

  Untuk mencapai visi tersebut di atas, dijabarkan dalam rumusan langkah-langkah untuk mewujudkannya, yaitu :

  1. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur ; dimaksudkan untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi, memudahkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan membuka isolasi wilayah. Agenda percepatan pembangunan infrastruktur dimaksud meliputi :

a. Pembangunan infrastruktur tingkat wilayah Kabupaten Bombana b. Pembangunan Infrastruktur pedesaan.

  2. Reformasi Birokrasi ; dimaksudkan untuk menciptakan kondisi pemerintahan yang mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), aparat yang memiliki kompetensi, profesional serta menjamin kepastian dalam penjenjangan karir serta promosi jabatan.

  3. Pembangunan Ekonomi ; dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem perekonomian masyarakat secara berimbang dan menguntungkan pada seluruh strata ekonomi untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan dan investasi swasta.

  4. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia ; dimaskudkan untuk mengembangkan kulaitas iman dan taqwa, kualitas intelektual serta kualitas kesehatan jasmani dan rohani.

  5. Memantapkan Pembangunan Budaya Masyarakat Bombana ; dimaksudkan untuk merekatkan masyarakat Bombana yang heterogen dalam kebersamaan dan kebhinekaannya.

5.6.2 KONSEP PERANCANGAN STRUKTUR TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

  Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan terkait dengan konsep struktur ruang secara makro. Sebagai simpul utama kawasan yaitu Kota Rumbia, pusat pelayanan berada di Kelurahan Kasipute Fungsi pusat pelayanan ini sebagai permukiman yang ditandai dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten,Pusat Perdagangan dan Jasa Terpadu, Permukiman, Rekreasi/Wisata Alam dan Buatan ,Industri Pengembangan Kebudayaan dan Islamic Center, Pelabuhan Laut dan Terminal Penumpang dan Olahraga Prestasi yang terletak juga di Kecamatan Rumbia Tengah.

  Fungsi utama wilayah perencanaan yaitu sebagai kawasan permukiman. Untuk lebih jelasnya, struktur tata bangunan dan lingkungan dapat dilihat pada gambar-3.6 di bawah ini.

  Komponen perancangan kawasan permukiman di zona Rumbia dan zona Rumbia Tengah., Kelurahan Kasipute dengan konsep Smart Growth untuk mewujudkan kota rumbia yang nyaman dan berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :

  

Gambar-3.6: Peta Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Rumbia

5.6.3 KONSEP KOMPONEN PERANCANGAN KAWASAN

  • Jaringan jalan di wilayah perencanaan terdiri dari jaringan jalan lokal dan jalan lingkungan.
  • Penghijauan terpusat di beberapa tempat dan linier di sepanjang jalan lokal dan jalan lingkungan.
  • Revitalisasi kawasan ditingkatkan pada kawasan pasar lama sebagai jantung kota Rumbia
  • Pengembangan kawasan yang berada diwilayah pesisir pantai (Water Front City)

  Untuk lebih jelasnya, peta komponen perancangan kawasan dapat dilihat pada gambar-3.7 di bawah ini.

  Gambar-3.5: Peta Komponen Perancangan Kawasan Kota Rumbia

  

5.6.4 ZONA-ZONA PENGEMBANGAN KAWASAN DAN PROGRAM

PENANGANANNYA

  Berdasarkan konsep struktur tata bangunan dan lingkungan serta konsep komponen rancangan, maka wilayah perencanaan di bagi menjadi 3 ( tiga ) zona perencanaan, yaitu sebagai berikut :

1. Zona 1, Kegiatan Perkantoran, program penanganannya :

  • Penataan Kawasan Perkantoran sebagai Sarana Pemerintahan
  • Penataan jalur hijau
  • Penataan Jalan setapak sepanjang bantaran sungai
  • Penghijauan diarea garis sempadan sungai

2. Zona 2 , kegiatan Central Bussines District, program penanganannya :

  • Penataan Kawasan CBD
  • Pembangunan sarana olahraga
  • Pembebasan sempadan jalan
  • Pembuatan Saluran drainase
  • >Penyediaan Fasilitas Pendukung: Lampu jalan, Tempat sampah Jalur pejalan
  • Penghijauan •

  Pembangunan Taman

  • Penyediaan Hidran disekitar tanaman
  • Identifikasi kawasan kumuh
  • Pembangunan jalan setapak
  • Pembangunan MCK umum
  • Pemugaran Rumah
  • Pembuatan TPS
  • Pembuatan tangguul pebnahan Air

  3. Zona 3 kegiatan campuran sebagai kawasan industry,pelabuhan perdaganagan permukiman dan pusat pengembangan budaya serta rekreasi alam /pantai, program penanganannya :

  • Perbaikan saluran Drainase
  • Pembangunan taman Kota
  • Pemasangan lampu Taman
  • Penyedian Tempat sampah
  • Pembangunan area Off street parking
  • Perbaikan fasilitas pelabuhan
  • Penataan Kavling kaki lima
  • Penyediaan lavatory
  • Penyediaan lbangku taman dan furtiture pendukung

  Untuk lebih jelasnya, pembagian zona perencanaan di wilayah Kota Rumbia dapat di lihat pada gambar-3.6 dan gambar 3.7 dan keterangan selengkapnya pada table 3.2 dibawah ini :

  • Pembangunan Baru Pendidikan Pra Sekolah - Pembangunan Baru Pendidikan Dasar & Menengah (SD, SLTP, SLTA)
  • Pengembangan dan Pembangunan Baru Ruko 28,6 Pengembangan Dg Pusat Perdagangan dan Jasa Terpadu 140,75 Pembangunan Baru Rr Permukiman Kepadatan Rendah 109,6 Pengembangan Rs Permukiman Kepadatan Sedang 98,8
  • Pendidikan Pra Sekolah - Pengembangan BWK 2
  • Pendidikan Pra Sekolah - Pengembangan -
  • Pengembangan Or Stadion/Pusat OLah Raga Prestasi 18,54 Pembangunan Baru Rth Taman Kota/Ruang Terbuka Hijau 238,74 Pembangunan Baru Ph Peruntukan Khusus 5,92 Pembangunan Baru -
  • Ruko 1,01 Pengembangan Ir Kawasan Industri 58,5 Pembangunan Baru Ps Pusat Perdagangan Pasar 6,46

  Rt Permukiman Kepadatan Tinggi

  Campuran 4,78

  Pendidikan Dasar & Menengah (SD, SLTP, SLTA)

  5,52 Peningkatan dan Rehabilitasi

  Rt Permukiman Kepadatan Tinggi

  98,8 Peningkatan dan Pengembangan

  Rs Permukiman Kepadatan Sedang

  140,75 Pembangunan Baru Rr Permukiman Kepadatan Rendah 109,6 Pengembangan

  Dg Pusat Perdagangan dan Jasa Terpadu

  5,52 Peningkatan dan Rehabilitasi

  Peningkatan dan Pengembangan

  Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan

  Kesehatan Lingkungan (Puskesmas, BKIA, Klinik, Pustu)

  Ta Terminal Anguktan Kota 4,53 Pembangunan Baru Rth Ruang Terbuka Hijau 113,62 Pemantapan

  4,78 Pengembangan / Pembangunan Barui

  Ps Pusat Perdagangan (Pasar)

  76,01 Peningkatan dan Pengembangan

  Rs Permukiman Kepadatan Sedang

  Rd Kawasan Rumah Dinas 29,44 Pengembangan Rr Permukiman Kepadatan Rendah 106,33 Pengembangan

  Perkantoran 37,03 Pengembangan

  BWK 1 Kr

  BWK Nama Blok Penggunaan Lahan Luas (Ha) Penanganan Blok

  Peningkatan dan Pemantapan

  • Pendidikan Pra Sekolah - Pengembangan BWK 3

  Nf Kawasan Sektor Informal 8,09 Pengembangan

  Pemantapan dan Pembangunan baru

  Mesjid & Islamic Center 5,05

  Ta Terminal 4,44 Pembangunan Baru Ic

  Pengembangan dan Pembangunan Baru

  Taman Kota/Ruang Terbuka Hijau 74,71

  Ph Peruntukan Khusus 5,65 Pembangunan Baru Rth

  78,82 Rehabilitasi dan Peningkatan

  Rt Permukiman Kepadatan Tinggi

  Rr Permukiman Kepadatan Rendah 113,17 Pengembangan Rs Permukiman Kepadatan Sedang 162,73 Pengembangan

  29,23 Pengembangan dan Pembangunan Baru

  Pendidikan Dasar & Menengah (SD, SLTP, SLTA)

  Pengembangan dan Pemantapan

  Pusat Perdagangan Pasar 6,46

  Ir Kawasan Industri 58,5 Pembangunan Baru Ps

  Nf Kawasan Sektor Informal 8,09 Pengembangan

  Pengembangan dan Pemantapan

  • Pendidikan Pra Sekolah - Pengembangan -
  • Pengembangan Pd Kawasan Pendidikan Terpadu ( Setingkat Perguruan Tinggi)

  4. Meningkatkan kemampuan kelembagaan.

  3. Menata lingkungan perkotaan secara terpadu.

  2. Menyediakan bantuan perumahan untuk penduduk musiman dan pindahan (tidak tetap).

  ”Sedangkan misi yang ditetapkan untuk mencapai visi tersebut adalah: 1. Meningkatkan peran aktif masyarakat.

  

Rumbia Dan Rumbia Tengah Dalam Lingkungan Pemukiman Yang Asri, Aman, Sehat,

Dan Berkelanjutan Dengan Dukungan Kelembagaan Yang Kondusif Untuk Membentuk

Masyarakat Yang Inovatif, Mandiri, Dan Sejahtera

  Visi pengembangan permukiman Kabupaten Rumbia adalah: ““Terwujudnya Perumahan Layak Huni Dan Terjangkau Bagi Penduduk Di Kecamatan

  

5.7 ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KP) KABUPATEN/KOTA

5.7.1 VISI DAN MISI BIDANG PERMUKIMAN

  5. Mendukung pengembangan kebijakan nasional.

  5.7.2 STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur Kabupaten Bombana adalah: 1. Memberi bantuan teknis dan non teknis kepada kelompok duafa / miskin yang ada perkotaan.

  2. Mendorong peran aktif kelompok masyarakat untuk tumbuhnya pasar sosial perumahan.

  3. Mendorong tumbuhnya iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

  4. Memberikan bantuan teknis dan pembinaan kepada masyarakat yang ingin atau / dari sudah menyediakan rumah sewa dan kost.

  5. Mendorong sektor industri untuk dapat menyediakan perumahan yang layak khusus bagi pekerjanya.

  6. Membangun RUSUNAWA (rumah susun sederhana untuk disewakan) dan / atau RUSUNAMI (rumah susun sederhana untuk dimiliki) salah satunya dalam rangka mendukung penyediaan perumahan khusus untuk pekerja industri dan pekerja musiman.

  7. Penataan permukiman sepanjang sungai / bantaran sungai dan di sekitar Pasar Lama serta Kampung Baru.

  8. Memberikan insentif untuk perumahan tradisional yang memenuhi syarat perizinan dan persyaratan lingkungan. Integrasi kampungkota dengan sistim prasarana kota.

  9. Pengembangan fasilitas ruang terbuka untuk interaksi publik.

  10. Penataan lingkungan permukiman termasuk jaringan prasarana dan fasilitas umum di pinggiran kota.

  11. Mendorong dan membina tumbuh dan berkembangnya institusi sosial di sektor permukiman setempat.

  12. Menyediakan dan meningkatkan pelayanan informasi teknis, perizinan dan akses permodalan kepada masyarakat.

  13. Mendorong tumbuhnya lembaga independen nirlaba berunsur seluruh stakeholder untuk pemantauan perumahan dan bantuan teknis masyarakat.

  14. Memberi dukungan politis bagi upaya peningkatan kemampuan kelompok duafa perkotaan di bidang perumahan dan permukiman.

  15. Memberi masukan bagi perubahan kebijakan pertanahan, khususnya dalam pemberian izin pembebasan lahan dan peruntukan tanah.

  16. Memberikan masukan perbaikan sistim pembiayaan perumahan, khususnya akses bagi kelompok masyarakat yang tidak "bankable".

  17. Memberikan masukan mengenai standar bangunan dan bahan bangunan yang sesuai dengan strata masyarakat.

  5.7.3 PENETAPAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

  Kawasan permukiman prioritas di Kabupaten Bombana ditetapkan sebagai berikut: 1. Kawasan Permukiman Prioritas Rumbia .

  2. Kawasan Permukiman Prioritas Poleang

  3. Kawasan Permukiman Prioritas Kabaena

  

5.8. ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

(RTBL) DI KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA

VISI PEMBANGUNAN

  Sesuai dengan fungsi utama wilayah yang tertuang dalam dokumen Rencana Tata ruang Wilayah maka visi pembamgunan kabupaten Bombana lima tahun kedepan adalah mewujudkan bombana sejahtera (munajah), maka visi pembangunan di wilayah ini mengarah pada pembangunan sejahtera .” bermakna bahwa Makna sejahtera dalam konteks ini adalah merupakan simbolisasi dari suatu keadaan masyarakat Kabupaten Bombana yang religius, berkeadilan, aman dan berbudaya.

  Untuk mencapai visi tersebut di atas, dijabarkan dalam rumusan langkah-langkah untuk mewujudkannya, yaitu :

  5. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur ; dimaksudkan untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi, memudahkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan membuka isolasi wilayah. Agenda percepatan pembangunan infrastruktur dimaksud meliputi :

a. Pembangunan infrastruktur tingkat wilayah Kabupaten Bombana b. Pembangunan Infrastruktur pedesaan.

  6. Reformasi Birokrasi ; dimaksudkan untuk menciptakan kondisi pemerintahan yang mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), aparat yang memiliki kompetensi, profesional serta menjamin kepastian dalam penjenjangan karir serta promosi jabatan.

  7. Pembangunan Ekonomi ; dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem perekonomian masyarakat secara berimbang dan menguntungkan pada seluruh strata ekonomi untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan dan investasi swasta.

  8. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia ; dimaskudkan untuk mengembangkan kulaitas iman dan taqwa, kualitas intelektual serta kualitas kesehatan jasmani dan rohani.

6. Memantapkan Pembangunan Budaya Masyarakat Bombana ; dimaksudkan

  kebersamaan dan untuk merekatkan masyarakat Bombana yang heterogen dalam kebhinekaannya.

KONSEP PERANCANGAN STRUKTUR TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

  Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan terkait dengan konsep struktur ruang secara makro. Sebagai simpul utama kawasan yaitu Kota Rumbia, pusat pelayanan berada di Kelurahan Kasipute Fungsi pusat pelayanan ini sebagai permukiman yang ditandai dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten,Pusat Perdagangan dan Jasa Terpadu, Permukiman, Rekreasi/Wisata Alam dan Buatan ,Industri Pengembangan Kebudayaan dan Islamic Center, Pelabuhan Laut dan Terminal Penumpang dan Olahraga Prestasi yang terletak juga di Kecamatan Rumbia Tengah.

1. Tindak Lanjut RTRW dan / atau Rencana Teknik Ruang Kabupaten /Kota

  a. RTBL menindaklanjuti rencana tata ruang wilayah Kabupaten/kota dan sebagai panduan rancangan kawasan, dalam rangka perwujudan kesatuan karakter, kualitas bangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu RTBL merupakan instrumen guna meningkatkan, perwujudan kesatuan karakter, kualitas Bangunan gedung, Lingkungan yang berkelanjutan

b. RTBL digunakan sebagai panduan dalam pengendalian pemanfaatan ruang suatu lingkungan/kawasan.

2. Muatan Materi RTBL

a. Program Bangunan dan Lingkungan

  Program bangunan dan lingkungan merupakan penjabaran lebih lanjut dari peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah besaran dan luasan bangunan, serta kebutuhan ruang terbuka hijau, faslitas umum, fasilitas sosial, prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan dan sarana penyehatan lingkungan.

b. Rencana Investasi

  Rencana investasi merupakan arahan program investasi bangunan gedung dan lingkungannya berdasarkan program bangunan dan lingkungan serta ketentuan rencana umum dan panduan rencana, yang memuat program investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, yang disertai estimasi biaya investasi baik penataan bangunan lama maupun rencana pembangunan baru dan pengembangannya serta pola pendanaannya.

c. Ketentuan Pengendalian Rencana dan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

  Ketentuan pengendalian rencana dan pedoman pengendalian 5.9.

  INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA DAN SEKTOR STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN BOMBANA

  Berdasarkan dokumen rencana yang ada di Kabupaten Bombana, maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kabupaten Bombana yang meliputi: a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;

  b. RPJMD Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan pembangunan;

  c. KSPD sebagai acuan arahan pembangunan multi-sektor;

  d. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;

  e. RI-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum; dan f. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi.

  Isi dari dokumen rencana tersebut, selengkapnya dirangkum dalam Tabel-3.3 dibawah ini.

  Tabel-3.3 Matriks Strategi Pembangunan Kabupaten Bombana

  Dokumen Visi Misi Kebijakan Strategi Rencana

  RTRW

  1. Mempercepat

  a. pengembangan sistem

  1. Strategi

  “Terwujudnya

  pembangunan pusat pelayanan

  Kabupaten Bombana

  Pengembangan infrastruktur

  yang sejahtera

  perkotaan dan pusat sistem pusat

  2. Reformasi birokrasi

  (MUNAJAH) dengan

  pelayanan desa secara pelayanan perkotaan

  3. Pembangunan

  didukung oleh

  hirarki;

  pengembangan ekonomi

  b. peningkatan kualitas dan pusat pelayanan

  sektor pertanian

  4. Pengembangan pelayanan dasar dalam desa secara hirarki

  dalam arti luas, kualitas

  rangka pemerataan

  2. Strategi peningkatan

  pertambangan, sumberdaya

  pelayanan masyarakat; kualitas pelayanan

  kelautan dan manusia

  c. pengembangan sistem

  perikanan serta

  5. Memantapkan dasar dalam rangka agropolitan dan

  pariwisata”. pembangunan

  pemerataan minapolitan untuk budaya pelayanan masyarakat meningkatkan hasil Bombana masyarakat produksi dan produktifitas pertanian

  3. Strategi dalam arti luas; pengembangan

  d. pemantapan fungsi sistem agropolitan hutan; untuk meningkatkan e. pengembangan kawasan hasil produksi dan pertambangan yang produktifitas ramah lingkungan; pertanian dalamarti f. pengembangan potensi kelautan dan perikanan;

  4. Strategi pemantapan

  g. pengembangan kawasan fungsi hutan pariwisata; dan meliputi: h. peningkatan fungsi

  5. Strategi kawasan pertahanan pengembangan dan keamanan negara. kawasan pertambangan yang ramah lingkungan

  6. Strategi pengembangan potensi kelautan dan perikanan

  7. Strategi pengembangan kawasan pariwisata yang ramah lingkungan

  8. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

  RPJMD MEWUJUDKAN

  1. Mempercepat

  1.Pembangunan Pusat-

  1.Agenda Percepatan BOMBANA Pembangunan Pusat Pertumbuhan

  Pembangunan SEJAHTERA Infrastruktur ;. Ekonomi,Berbasis

  (MUNAJAH)

  2. Reformasi Birokrasi Infrastruktur Potensi Wilayah TAHUN 2011 – 2016 ; Pembangunan

  2.Pembangunan

  2.Agenda Reformasi Ekonomi ; Berwawasan

  Birokrasi

  3. Peningkatan Lingkungan Dan

  3.Agenda Pembangunan Kualitas Berkelanjutan

  Ekonomi Sumberdaya (Enviromental

  4.Agenda Peningkatan Manusia Sustainable

  4. Memantapkan Kualitas Sumberdaya Development) Pembangunan Manusia

  3.Pengarus-Utamaan Budaya Masyarakat

  5.Agenda Meningkatkan Gender (Gender dan Memantapkan Bombana ; Mainstreaming).

  Pembangunan Budaya Masyarakat

  KSPD

  • SPPIP “Terwujudnya

  1. Meningkatkan

  1. Memberi bantuan

  Perumahan Layak peran aktif

  teknis dan non teknis Huni Dan Terjangkau masyarakat. kepada kelompok

  Bagi Penduduk Di

  duafa / miskin yang

  2. Menyediakan

  Kecamatan Rumbia ada perkotaan.

  bantuan

  Dan Rumbia Tengah

  perumahan untuk

  Dalam Lingkungan

  2. Mendorong peran penduduk

  Pemukiman Yang

  aktif kelompok musiman dan

  Asri, Aman, Sehat,

  pindahan (tidak masyarakat untuk

  Dan Berkelanjutan tetap).

  tumbuhnya pasar

  Dengan Dukungan Kelembagaan Yang

  sosial perumahan.

  3. Menata lingkungan

  Kondusif Untuk

  perkotaan secara

  Membentuk

  3. Mendorong terpadu.

  Masyarakat Yang

  tumbuhnya iklim