BAB VII KELEMBAGAAN DAERAH DAN ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1480570176BAB VII

BAB VII KELEMBAGAAN DAERAH DAN ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

2.1. UMUM

  Kapasitas dan kewenangan instansi dalam kerangka mendukung RPIJM menjadi

sangat penting karena besarnya tanggung jawab yang harus dipikul dalam menjalankan

roda pengilahan yang biasanya tidak sederhana bahkan cenderung cukup rumit. Untuk

maksud tersebut peran kelembagaan bidang PU/Cipta Karya memiliki posisi yang

cukup penting di dalam implementasi program yang akan disepakati.

  Aspek kelembagaan yang dimaksud dalam pelaksanaan RPIJM bidang PU/Cipta

Karya Kabupaten Sidrap akan bertugas untuk menjelaskan fungsinya melalui suatu

koordinasi baik secara vertical maupun horizontal. Dengan demikian akan diperlukan

koordinasi yang intensif untuk tujuan singkronisasi di dalam pelaksanaan program

termasuk didalamnya Bappeda, Dinas-Dinas dan PDAM. Oleh karena RPIJM ini

bersifat program jangka menengah, maka diperlukan peningkatan kapasitas

kelembagaan pemerintah baik kelembagaan masyarakat maupun swasta yang terkait

langsung dengan program yang akan dilaksanakan.

  Untuk meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki masyarakat terhadap fasilitas

yang akan dikembangkan perlu diperhatikan aspek social budaya masyarakat

setempat. Hal ini perlu untuk menghindari terjadinya pertentangan tujuan antara

kehendak pemerintah dan masyarakat. Juga untuk menghilangakan kesan bahwa

fasilitas yang dibangun semata-mata untuk pemerintah, sehingga masyarakat tidak

peduli dengan keberhasilannya. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan dan

sosialisasi yang terus menerus sebelum proyek dilaksanakan. Masyarakat perlu

dilibatkan pada setiap tahap kegiatan pembangunan, mulai dari perumusan gagasan,

perencanaan, sampai operasi dan pemeliharaan.

  2.2.1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sidrap Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sidrap serta Kapasitas dan

kewenangan instansi untuk mendukung RPIJM menjadi sangat penting karena

besarnya tanggung jawab yang harus dipikul dalam menjalankan dalam hal pengelohan

yang biasanya tidak sederhana bahkan cenderung cukup rumit.

  Kondisi kelembagaan dalam pelaksanaan dan implementasi program

keciptakaryaan, jika dikaji secara mendalam masih mengalami berbagai hambatan dan

permasalahan. Hambatan dan permasalahan yang dimaksud sebagai berikut :

  

a. Struktur organisasi Kelembagaan pada pemerintah Kabupaten Sidrap belum sesuai

dengan kapasitas kewenangan yang dibutuhkan sesuai yang dipersyaratkan dalam p[eraturan pemerintah;

b. Dukungan peraturan belum memadai;

  c. Terbatasnya dan relevansi SDM yang dimiliki dengan bidang tugas belum terselenggara secara optimal; d. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan; Kondisi dan potensi kelembagaan, khususnya yang terkait dengan sumber daya

manuasia yang dimiliki oleh bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap, dijelaskan pada

tabel berikut :

Tabel 7.1. Potensi Sumber Daya manusia Kelembagaan Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap

  No Latar Belakang Pendidikan Jumlah

  1 Strata II (S2)

  8 Orang

  2 Teknik Planologi (S1)

  2 Orang

  3 Teknik Sipil (S1)

  15 Orang

  4 Teknik Arsitektur (S1)

  5 Orang

  5 Teknik Industri (S1)

  1 Orang

  6 Teknik Elektro

  3 Orang

  7 Teknik Mesin (S1)

  4 Orang

  8 Ekonomi Manajemen (S1)

  3 Orang

  9 Ekonomi Akuntansi (S1)

  1 Orang

  10 Hukum (S1)

  2 Orang

  11 Administrasi Negara (S1)

  1 Orang

  12 Sosial Politik (S1)

  1 Orang

  13 Ilmu Pemerintahan (S1)

  1 Orang

  14 Jurusan Dakwah (S1)

  1 Orang

  15 Diploma IV 2 orang

  16 Diploma III

  1 Orang

  17 Diploma III

  1 Orang

  18 Diploma I

  1 Orang

  19 SMU

  2 Orang

  20 SMA 7 orang

  21 SMK 5 orang

  22 SMEA

  1 Orang

  23 SMTI

  1 Orang

  24 SLTA

  6 Orang

  25 STM

  3 Orang

  Sumber : Dinas KIMPRASDA Kabupaten Sidrap, 2008

  2.2.2. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah Untuk meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki masyarakat terhadap

fasilitasi dan infrastruktur yang akan dikembangkan/dibangun perlu diperhatikan aspek

social budaya masyarakat setempat. Hal ini perlu untuk menghindari terjandinya konflik

antara tujuan dan kehendak pemerintah, demikian pula halnya dengan masyarakat.

Guna menhilangkan kesan bahwa fasilitasi dan infrastruktur yang dibangun semata-

mata untuk pemerintah, sehingga masyarakat tidak peduli dengan keberhasilanya. Oleh

karena itu perlu adanya pendekatan dan sosialisasi yang terus menerus sebelum

proyek/kegiatan dilaksanakan.Masyarakat perlu dilibatkan pada setiap tahap kegiatan

pembangunan, mulai dari perumusan gagasan, perencanaan, pelaksanaan, sampai

2.3. MASALAH, ANALISIS DAN USULAN PROGRAM

  2.3.1. Masalah yang dihadapi Secara umum masalah yang dihadapi di dalam pelaksanaan pembangunan,

khususnya bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap yang dapat di identifikasi sebagai

berikut : a. Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan yang dibutuhkan;

  b. Dukungan peraturan belum memadai;

  c. Terbatasnya kemampuan SDM yang dimiliki;

  d. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan;

  2.3.2. Analisis Permasalahan Sebagai antisipasi kebijaksanaan dan strategi pengembangan fisik, social dan

ekonomi maka aspek kelembagaan merupakan factor penting dalam pelaksanaan dan

pengawasan khususnya dalam menjabarkan strategi pengembangannya. Beberapa

kebijaksanaan dasar dalam strategi pengembangan kelembagaan yang akan

dikembangkan di Kabupaten sidrap untuk mendukung pelaksanaan RPIJM 2009 – 2013

sebagai berikut :

 Peningkatan fungsi dan peran serta setiap unit perencanaan di setiap tingkatan

pemerintahan dan dinas-dinas/lembaga/instansi beserta seluruh perangkat pemerintahan lainnya untuk menyamakan persepsi perencanaan tata ruang hubungannya dengan kegiatan PU/Cipta Karya;

 Koordinasi didalam pelaksanaan program diawali dari perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi program secara berkala;

 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan SDM yang menangani

langsung pelaksanaan program melalui pelatihan dan diseminasi; Untuk mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan, bidang PU/Cipta Karya

dalam kerangka pelaksanaan program beberapa hal yang akan dilakukan antara lain

sebagai berikut :

  a. Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan bagi staf yang tingkat

pendidikannya masih sarjana dan non sarjana melalui jalur pendidikan formal;

b. Peningkatan kualitas SDM aparat bidang PU/Cipta Karaya melalui pelatihan dan kursus di bidang teknis dan manajerial untuk pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan;

2.3.3. Usulan Program

7.4. USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI

  2.4.1. Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Dinas Pekerjaan Umum dalam hal ini, dinas PU Cipta Karya Kabupaten Sidrap

merupakan instuisi yang menangani penyususnan dan inplementasi program investasi

bidang keciptakaryaan, memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan dari

proses perencanaan, penganggaran dan hubungan antar instansi terkait, dalam

melaksanakan program/kegiatan yang telah dirumuskan dalam RPIJM untuk periode 5

tahun ke depan. Untuk mendukung pelaksanaan program keciptakaryaan Kabupaten

sidrap, maka diperlukan langkah-langkah koordinasi sebagai berikut :

 Dalam hal penganggaran pelaksanaan program, maka Dinas KIMPRASDA dalam

hal ini Bidang PU/Cipta Karya akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

 Dalam Hal Pelaksanaan program maka Dinas KIMPRASDA Bidang PU/Cipta Karya

Kabupaten sidrap, akan berkoordinasi dengan dinas/instansi yang terkait langsung dengan pelaksanaan program.

  

 Guna memudahkan pelaksanaan koordinasi, akan sangat ditentukan oleh struktur

organisasi yang telah terbentuk dan upaya penyempurnaan struktur organisasi bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap sesuai peraturan pemerintah yang berlaku. Struktur Organisasi bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap diagram berikut.

2.4.2. Diagram Hubungan Antar Instansi

  2.4.3. Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan Untuk mendukung pelaksanaan program per sector dalam RPIJM Cipta Karya

akan tercermin dalam tupoksi pada bidang-bidang yang ada. Skema tindakan

peningkatan kelembagaan dapat dilihat pada diagram berikut.

7.5 KONDISI KELEMBAGAAN

  Organisasi pelaksana kegiatan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap terdiri dari :  Satgas Pusat, didukung oleh Sekretariat RPIJM  Satgas Provinsi, didukung oleh Satker DJCK Provinsi dan Konsultan

  Dari uraian tersebut di atas, diagram organisasi pelaksana kegiatan penyususnan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap sebagai berikut : Guna merealisasi pelaksanaan RPIJM bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap

  Satgas Pusat Satgas Provinsi Satgas Kabupaten/kota

  Dukungan Satker DJCK Provinsi Dukungan Sekretariat RPIJM Dukungan Konsultan

  Dukungan Konsultan

  

teknis pelaksanaan RPIJM ini, maka dibutuhkan strategi-strategi didalam

pelaksanaannya. Rumusan strategi yang dimaksud dijelaskan pada matrik swot berikut.

MATRIKS SWOT ANALISIS

  • 3.

  3.

  Penguasaan infrastuktur masih sangat terbatas Koordinasi di dalam pelaksanaan program sangat Munculnya kawasan- kawasan baru yang

  Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat untuk mendukung terselenggaranya

  Peningkatan SDM Aparat bidang PU/Cipta Karya Optimalisasi Pengembangan kawasan Keterpaduan Kabupaten sidrap yang Optimalisasi sumber-sumber pendanaan daerah untuk mendukung program bidang PU/Cipta Karaya Optimalisasi partisipasi swasta dam masyarakat untuk ikut serta di dalam pembiayaan program bidang

  Potensi SDM yang cukup memadai Dukungan PEMDA Kabupaten Sidrap Cukup Besar di dalam pelaksanaan Sarana dan Infrastruktur cukup memadai Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan program cukup

  Peningkatan koordinasi dan manajemen tata pemrintahan yang baik Peningkatan dan pemberdayaan manajemen bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sidrap

  Perkembangan kawasan Kabupaten sidrap cenderung sporadis Secara umum kawasan Kabupaten Sidrap rawan

  Lemahnya koordinasi pelaksanaan program Globalisasi Ekonomi yang cukup kuat Sumber pembiayaan yang semakin terbatas Penganggalan Dana Pembangunan semakin Terbatas Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM melalui jalur pendidikan dan pelatihan bidang PU/Cipta Karya Optimalisasi sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan bidang PU/Cipta Karya Efektifitas dan efisiensi di dalam penganggaran yang dibarengi dengan peningkatan pelayanan

  Eksternal Faktor Dukungan Pembiayaan Dari Pemerintah Pusat untuk menangani Bidang PU/Cipta Dukungan Pemerintah Provinsi untuk Pengembangan Kawasan Penganggalan Dana Investasi dari sektor swasta cukup Minat Investigasi di Kabupaten Sidrap Cukup

  In t e r n al

  4. F a k t o r

  5.

  3.

  4.

  3.

  Opportunity (O) Treat (T) 1.

  2.

  2.

  2.

  1.

  1.

  Weakness (W) W Vs O W Vs T 1.

  4.

  4. Strength (S) S Vs O S Vs T 1. * 1. 2. * 3. * 2.

  4.

  3.

  3.

  2.

  1. Identifikasi Faktor 2.

  Penegasan RTRW sebagai alat pengendali pembangunan Kabupaten Sidrap Peningkatan kesadaran masyarakat tentang peningkatan kualitas Mengupayakan peningkatan jiwa interpreneur ship bagi masyarakat untuk menggalang sumber-sumber Penguatan struktur kelembagaan bidang PU/Cipta

  Sumber : Hasil Analisa