Motif-motif mempelari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

  

MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP

TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/ 2009

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

Yohana Upeu

NIM: 021114011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto:”Tangan kiri-Nya ada dibawah kepalaku, tangan kanan-Nya memeluk

  

aku”

  (Kidung Agung, 8:3)

  

Kupersembahkan kepada:

Kedua orang tua ku papa Robertus Ruhing dan mama Lourentia Baleh Adik-

adik ku Wenefrida upik, Anastasia Umi, Maria Magdalena Ani, Efrosina

Darmiati Kiki, Kupertinus Marto Wirjono Bagus.zAlmamater yang ku kasihi.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Oktober 2008

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohana Upeu Nomor Mahasiswa : 021114011

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP

TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/ 2009

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 Oktober 2008 Yang menyatakan (Yohana Upeu)

  ABSTRAK MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA SISWA

  PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

  Yohana Upeu Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Masalah pertama yang akan diteliti adalah apa saja motif para siswa putra kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 mempelajari bahan mata pelajaran? Masalah kedua adalah apa saja motif para siswa putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 mempelajari bahan mata pelajaran?

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekploratif dengan metode survei. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif- motif mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Populasi penelitian adalah siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 175 siswa. Sampel penelitian adalah 100 siswa terdiri dari 48 putra dan 52 putri. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pegumpulan data kuesioner moti- motif para siswa putra dan putri mengenai alasan siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah tabulasi, frekuensi dan presentase.

  (1) Urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran adalah dua motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%). (2) Jawaban motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran yang paling banyak adalah ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri. (3) Urutan peringkat motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran adalah peringkat

  (23%) dan peringkat ketiga tiga motif (13,5%).(4) Jawaban motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran yang paling banyak adalah para siswa ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri.

  

ABSTRACT

THE MOTIVE OF THE STUDENTS IN LEARNING THE SUBJECT

MATERIAL OF THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP TAMAN

DEWASA JETIS, YOGYAKARTA, 2008/2009

Yohana Upeu

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The first problem that would be investigated was what are the motives of the male student in learning the subject material of the second year students of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009? The second problem was what are the motives of the female students in learning the subject material of the second year students of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009? The type of this research was explorative research using survey method. The objective of this research was to identify the motives of the male and female students in learning the subject material of the second year students of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta 2008/2009. The population of the research was the second year students Of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009, which 175 students. The sample of the research consisted of 48 male and 52 female students. The research applied the questionnaire as the instrument for collecting the data Indonesia relation with the students’ motives of learning. And the techniques of the data analysis applied were tabulation, frequency, and percentage. (1) The rank of the male students’ learning motives indicated that 46% of the students possessing two motives, 44% with one motive, and 10% with three motives. (2) Mostly the male students’ motives were the competence and self-actualization. (3) Meanwhile, the rank of the female students’ learning motives indicated that 63.5% of the students possessing two motives, 23% with one motive, and 13.5% with three motives. (4) Mostly the male students’ motives are to possess the competence and self-actualization.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang penuh kasih menuntunku selama menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma mulai dari awal sampai selesainya penulisan sikripsi berjudul “Motif- motif Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa Putera dan Puteri Kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung terselesainya penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tak langsung.

  Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.

  2. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Pembimbing yang dengan tulus hati dan penuh kesabaran membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

  3. Para siswa-siswi kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian dan bersedia mengisi kuesioner dengan jujur.

  4. Drs.Sunardi, M.Hum. Kepala sekolah Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah ini.

  5. Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah membantu dalam proses penelitian ini.

  6. Kedua orang tuaku yang terkasih papa Robertus Ruhing dan mama Laurentia Baleh telah memberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, terima kasih papa dan mama untuk segalanya.

  7. Kelima adikku yang terkasih Upik, Umi, Ani, Kiki dan Bagus. Terima kasih atas dukungan dari pulau seberang Kal-Bar.

8. Teman-teman BK 2002 Kelas A, terima kasih atas kebersamaan kita di

  KII/27. Terima kasih atas pengertian teman-teman saat saya jatuh dalam menjalani panggilan kalian semua menerima ku apa adanya. Terima kasih atas kedatangan kalian di kost ku untuk memberi perhatian, dukungan, dan membuat aku bisa tersenyum.

  . Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan berkisar hal yang sama.

  Penulis Yohana Upeu

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................v

ABSTRAK............................................................................................................vi

ABSTRACK........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR..........................................................................................ix

DAFTAR ISI........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv

  BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................2 C. Tujuan Penelitian....................................................................................3 D. Manfaat Penelitian..................................................................................3 E. Definisi Operasional...............................................................................3 BAB II. KAJIAN TEORI....................................................................................4 A. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.................................................4 1. Kurikulum Sekolah Pertama...........................................................4 2. Struktur Kurikulum SMP................................................................5 3. Pengajaran Kelas.............................................................................6 4. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa........................................7 5. Sikap Belajar Siswa.........................................................................9 6. Cara Belajar Siswa.........................................................................10 7. Siswa Mempelajari Sendiri Bahan Mata Pelajaran........................11 8. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran............................12

  B.

  Motif Siswa Mempelajari Bahan MataPelajaran....................................12 1.

  Arti Motif Siswa Mempelajari..........................................................12 2. Macam-macam Motif SiswaMempelajari.........................................13 C. Jenis Kelamin Siswa dan Motif Mempelajari Bahan Mata Pelajaran ...16

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................18

A. Jenis Penelitian.......................................................................................18 B. Populasi Penelitian.................................................................................18 C. Instrumen Penelitian...............................................................................19 1. Kuesioner.........................................................................................19 2. Validitas dan Reliabilitas.................................................................19 D. Prosedur Pengumpulan Data...................................................................20 1. Tahap Persiapan...............................................................................20 2. Tahap Pelaksanaan...........................................................................21 E. Teknik Analisis Data..............................................................................21

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................22

A. Hasil Penelitian.......................................................................................22 1. Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran...........22 2. Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran............25 B. Pembahasan.............................................................................................27

BAB V. PENUTUP...............................................................................................29

A. Kesimpulan.............................................................................................29 B. Saran........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

LAMPIRAN..........................................................................................................32

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1: Struktur Kurikulum SMP...........................................................................5 Tabel 2: Kategori Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran... 22 Tabel 3: Rincian Satu Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.....23 Tabel 4: Rincian Dua Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran..... 23 Tabel 5: Rincian Tiga Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.....23 Tabel 6: Kategori Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran... 24 Tabel 7: Rincian Satu Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......25 Tabel 8: Rincian Dua Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......25 Tabel 9: Rincian tiga Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran...... 25

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1: Kuesioner Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......................32 Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian...........................................................................33 Lampiran 3: Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian..................................34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

  merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan dikatakan sebagai suatu proses dimana pendidik dengan sengaja dan penuh tanggung jawab memberi pengaruh kepada anak didik demi kemajuan anak didik. Menurut Suryabrata (1984:1) proses pendidikan berawal dari memberi dorongan kepada anak didik dan mereka mengunakannya. Pendidikan ini dimulai sejak dalam keluarga dan berlanjut ke pendidikan sekolah.

  Secara umum para guru memberi perhatian untuk meningkatkan motif belajar siswa dalam berbagai kegiatan pendidikan sekolah. Dalam kenyataan motif dari siswa masih sangat kurang dalam mengikuti proses pendidikan sekolah. Ini dibuktikan melalui sikap siswa di kelas ada yang tidur-tiduran, main HP, mengambar sendiri, main karcis dengan teman. Secara umum siswa pria main HP, tidur-tiduran dan mengambar. Sedangkan siswa putri umumnya main HP dan main karcis dengan teman. Kejadian semacam ini peneliti temukan saat melakukan observasi terhadap pengajaran kelas saat teman praktikan memberikan bimbingan di kelas.

  Siswa bersekolah karena ingin mendapat ilmu pengetahuan, dan ingin mengembangkan bakat-bakat yang mereka miliki serta berkumpul dengan didampingi oleh para guru dalam mengembangkan bakat-bakat mereka. Guru membantu siswa dan mengarahkan mereka dalam menentukan pilihan sesuai bakat dan minat. Siswa di sekolah mempelajari bahan mata pelajaran. Ada teori dan ada praktek.

  Karena diperlukan informasi yang objektif mengenai motif- motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Informasi ini dapat diperoleh melalui penelitian ini. Penelitian dibatasi pada siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009.

  Pertayaan yang timbul adalah apa yang mendorong siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran?

B. Rumusan Masalah

  Masalah penelitian adalah:

  1. Apa saja motif para siswa putera kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009 mempelajari bahan mata pelajaran? 2. Apa saja motif para siswi puteri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis

  Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009 mempelajari bahan mata pelajaran? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motif- motif mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/ 2009.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru mengembangkan proses Bimbingan dan Konseling Belajar di Sekolah.

  E. Definisi Operasional 1.

  Motif siswa mempelajari adalah alasan siswa yang menimbulkan dorongan, bagi siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran, mencakup alasan ingin tahu lebih, kecenderungan mengaktualisasi diri, dorongan untuk bergaul efektif dengan lingkungan, serta melihat diri sebagai penyebab dan orang lain sebagai penyebab dan diukur dengan kuesioner motif- motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran di kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/ 2009.

2. Jenis kelamin siswa adalah identitas dari siswa putera atau puteri. Ada kelompok putera dan ada kelompok puteri.

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Ada jenjang pendidikan dasar yang dimulai dengan Sekolah Dasar dan

  dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. Program pendidikan tiap sekolah di rumah dalam kurikulum setiap sekolah.

1. Kurikulum Sekolah Pertama.

  a.

  Pengertian Kurikulum Sekolah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman belajar pengajaran di sekolah. Arti kurikulum khusus digunakan dalam bidang pendidikan, yakni sejumlah mata pelajaran, bahan kuliah di sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijasah atau tingkat. Nasution (1982: 13) Kurikulum sekolah dapat dipandang sebagai bagian dari kehidupan siswa di bawah bimbingan sekolah, yang diatur secara khusus untuk tujuan tertentu. Kurikulum ini merupakan alat yang digunakan siswa selama bersekolah. Undang- Undang Sistem Pendidikan Nomor. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1, ayat 19.

  “Kurikulum adalah seperangakat rencana dan pengaruh mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai tujuan pend idikan tertentu”. Jadi, ada kurikulum untuk Sekolah Menengah Pertama.

  b. Isi Kurikulum Sekolah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab X Pasal 37 ayat 1; menegaskan bahwa: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: 1) pendidikan agama; 2) pendidikan kewarganegaraan; 3) bahasa; 4) matematika; 5) ilmu pengetahuan alam; 6) ilmu pengetahuan sosial; 7) seni dan budaya; 8) pendidikan jasmani dan olahraga; 9) keterampilan/kejuruan; dan 10) muatan lokal.”

2. Struktur Kurikulum SMP.

  Struktur kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut peraturan Meteri, Nomor 22 Tahun 2006. Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP

  Kelas dan Alokasi Waktu Kurikulum SMP memua t 10 mata pelajaran, muatan Komponen

  VII

  VIII

  IX A. Mata Pelajaran

  1. Pendidikan Agama

  2

  2

  2

  2. Pendidikan Kewarganegaraan

  2

  2

  2

  3. Bahasa Indonesia

  4

  4

  4

  5. Matematika

  4

  4

  4

  6. Ilmu Pengetahuan Alam

  4

  4

  4

  7. Ilmu Pengetahuan Sosial

  4

  4

  4

  8. Seni Budaya

  2

  2

  2

  9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

  2

  2

  2 Kesehatan

  10. Keterampilan/Teknologi Informasi

  2

  2

  2 dan Komunikasi B. Muatan Lokal

  2

  2

  2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumlah

  32

  32

  32 2*) Ekuivelensi dua jam pembelajaran 3.

   Pengajaran kelas

  Siswa di sekolah melakukan kegiatan mempelajari bahan tiap mata pelajaran dan bahan muatan lokal. Kegiatan siswa mempelajari teori dan siswa berlatih memecahkan masalah dengan menggunakan teori tersebut. Siswa melakukan kegiatan mengolah bahan dengan bantuan guru selama pelajaran kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran di luar kelas.

  Menurut Hamalik, pengajaran dilakukan dalam batas ruang kelas saja. Jadi terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam ruang kelas (Hamalik,1983:46). Pada saat dalam ruang kelas siswa mengikuti proses belajar bersama guru mata pelajaran tertentu. Ada siswa yang dengan tekun mengikuti proses mempelajari bahan mata pelajaran dan ada juga siswa yang tidak tekun. Ada berbagai kemungkinan bagi siswa yang tekun merasa senang dengan mata pelajaran tertentu karena merasa itu akan mendukung cita-citanya kelak, dan bisa saja karena guru yang mengajar mudah untuk dipahami oleh siswa. Sedangkan bagi siswa yang kurang tekun bisa jadi merasa mata pelajaran tertentu tidak memberi dukunggan untuk cita-citanya atau bisa jadi guru yang menyampaikan materi tidak menarik dan sulit dipahami oleh siswa.

4. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa.

  Kegiatan yang dilakukan dalam Bimbingan dan Konseling Belajar adalah melakukan kegiatan bimbingan. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar bisa dilakukan secara individu dan kelompok dilihat dari kebutuhan siswa. Siswa membutuhkan keterampilan dan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang sering disebut dengan cara belajar siswa. Siswa sangat membutuhkan itu dari guru pembimbing. Guru pembimbing memberikan cara mempelajari bahan mata pelajaran serta membiasakan diri untuk menggunakannya. Pada saat itu siswa berinteraksi dengan guru pembimbing. Akhirnya siswa menggunakan sendiri hasil belajarnya dari guru pembimbing untuk melaksanakan tugas mempelajari bahan mata pelajaran.

  Guru pembimbing juga melakukan beberapa kegiatan dalam membantu siswa yaitu Bimbingan dan Konseling Pribadi, Bimbingan dan Konseling Sosial, Bimbingan dan Konseling Belajar dan Bimbingan dan Konseling Karir. a.

  Bimbingan dan Konseling Pribadi. Guru pembimbing membantu siswa dalam cara mengenal dirinya mencakup cara memahami dirinya, cara menerima dirinya, cara menggunakan kemampuannya dalam kegiatan sehari-hari dalam rumah, dalam sekolah, dan dalam masyarakat sekitar.

  b. Bimbingan dan Konseling Belajar.

  Guru membantu siswa dalam cara belajarnya mencakup cara memahami dan cara menerima program pendidikan yang ditempuh, mahir menggunakan cara-cara belajar yang sesuai dengan masing- masing mata pelajaran atau tugas dari sekolah.

  c.

  Bimbingan dan Konseling Karir.

  Guru membantu siswa dalam cara membagun karirnya mencakup cara memilih program studi yang sesuai dengan kemampuannya, minat, cita-cita akan bidang pekerjaan yang akan ditekuni di kemudian hari.

  d. Bimbingan dan konseling Sosial.

  Guru membantu siswa dalam cara mengenal lingkungan sosialnya mencakup cara memahami lingkungannya yaitu orang lain, keluarga, kelompok sosial, alam sekitar, budaya dan peristiwa. Serta cara bergaul dengan pasangan hidup, cara menerima atau bersikap positif terhadap lingkungan. Kegiatan Bimbingan dan Konseling belajar berpus at pada sikap belajar siswa. Siswa yang senang pada salah satu mata pelajaran di sekolah suatu mata pelajaran secara teratur. Kegiatan belajar yang dilakukan secara teratur akan memberi hasil belajar yang tinggi bagi siswa.

  Keberhasilan dalam belajar akan membuat sikap disiplin karena siswa sadar sikap tekun dan teratur akan membawa kesuksesan dalam proses belajar siswa.

5. Sikap Belajar Siswa

  

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa

  kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek berupa orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif (Syah 2006: 49). Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih- lebih bila terbuka bagi kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa kemungkinan (Winkel, 2004;117). Siswa yang memandang mempelajari bahan mata pelajaran dengan tekun sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat baginya, memiliki sikap yang positif terhadap sikap tekun dan sebaliknya bagi siswa memandang mempelajari bahan mata pelajaran dengan sikap tekun sebagai sesuatu yang tidak berguna. Siswa yang senang mempelajari salah satu mata pelajaran, maka siswa banyak meluangkan waktu mempelajari bahan mata pelajaran secara tekun. Siswa yang kurang senang terhadap salah satu mata pelajaran, maka siswa tidak mau meluangkan waktu untuk lebih tekun mempelajari bahan merupakan kekuatan dalam kegiatan siswa mempelajari sikap belajar didasarkan pada motif atau alasan siswa mempelajari. Motif siswa mempelajari baha n mata pelajaran sangat penting dalam melakukan kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran secara tekun.

  Kadang-kadang siswa belum menyadari alasan mempelajari bahan mata pelajaran. Partisipasi siswa dalam kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Mendorong siswa menyadari alasan mempelajari bahan dan menumbuhkan sikap menerima bahan mata pelajaran.

6. Cara Belajar Siswa.

  Cara belajar siswa adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa melakukan berbaga i cara yang dirasa cocok bagi dirinya dalam proses belajar. Ada dua hal yang dilakukan yaitu menyusun jadwal belajar harian di rumah dan cara mempelajari bahan dari teks.

  a.

  Menyusun jadwal belajar harian di rumah.

  Siswa di rumah melakukan berbagai macam kegiatan diantaranya melanjutkan mempelajari bahan mata pelajaran dari sekolah. Untuk itu siswa membuat jadwal belajar harian di rumah.

  b. Cara mempelajari bahan dari teks.

  Sejak awal memasuki bangku sekolah, siswa tentu memiliki cara belajar. Di antara cara belajar yang dimiliki itu tentu ada cara yang efektif bagi siswa. Cara yang baik itu tentu tetap diteruskan. Di bawah ini ada bebera

  1) Menyelesaikan tugas (membaca buku teks) sesegera mungkin. 2) Membaca tugas dengan hati-hati dan seksama. 3) Mengaris bawahi kata atau ungkapan penting dalam teks. 4) Membuat catatan di pinggir kanan atau kiri halaman. 5) Membuat garis per bab. 6) Menyalin pertanyaan atau ungkapan penting dalam catatan. 7) Mempelajari gambar, grafik, peta, tabel yang ada dalam teks.

  7. Siswa Mempelajari Sendiri Bahan Mata Pelajaran.

  

Kegiatan belajar mandiri yaitu sistem memperlajari bahan pelajaran

  yang menjadi program pendidikan sekolah tanpa kehadiran guru atau tanpa ditugaskan oleh guru. Siswa berusaha belajar sendiri tanpa bimbingan dari orang lain. Belajar mandiri menandakan siswa mempelajari sendiri bahan- bahan program pendidikannya. Secara umum kegiatan belajar siswa berpusat pada:

  a. Kegiatan penyeleksian mencakup menemukan informasi asli, membuat catatan penting, mencari ide pokok.

  b. Kegiatan pemahaman mencakup melihat bahan lebih awal dan mencari sumber bahan.

  c.

  Kegiatan penguat ingatan mencakup mengkaji ulang bahan, mengigat butir penting dan mengetes sendiri.

  d. Kegiatan penjabaran lanjutan menyangkut pertanyaan pada diri sendiri,membentuk citra diri dan menarik analogi. e. Kegiatan pengintegrasian mencakup mengungkapkan sendiri, membuat ilustrasi, diagram, menggunakan banyak sumber bahan, mengaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dan menjawab sendiri masalah.

  f. Kegiatan pemantauan mencakup mengecek apa yang telah dikuasai, menyadari kekuatan dan kelemahan.

8. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.

  Siswa mempelajari bahan mata pelajaran, karena ditugaskan oleh guru. Siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang menjadi program pendidikan sekolah tanpa ditugaskan oleh guru. Karena siswa sendiri mau mempelajari bahan-bahan mata pelajaran.

B. Motif-motif Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran 1. Arti Motif Siswa Mempelajari.

  Kata “motif’ diartikan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif sebagai daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motif berbuat perlu disadari tidak selalu diutamakan oleh karena itu dibutuhkan situasi atau kejadian untuk menimbulkan kesadaran akan motif. Motif adalah keadaan, kejadian yang menyadarkan seseorang akan motif berbuat.

  Dalam mempelajari bahan mata pelajaran siswa membutuhkan motif mempelajari, entah sendiri entah tidak.

  Menurut (Sardiman, 2005:73) Motif adalah suatu dorongan yang sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi me ncapai tujuan.

  Motif belajar menurut Sardiman (2005:75) adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsunggan kegiatan belajar, dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek dapat dicapai

  Siswa mempelajari berarti siswa melakukan kegiatan mengelolah bahan pelajaran, baik di kelas, baik di luar kelas, baik sendiri, baik bersama teman, baik yang bersifat akademik, baik bersifat penyesuaian diri, maupun yang bersifat keterampilan, sehingga ia memperoleh pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, baru atau menyempurnakan yang sudah ia miliki.

  Jadi motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah dorongan yang mengarahkan siswa untuk menelaah isi bahan pelajaran.

2. Macam-macam Motif Siswa Mempelajari

  Ada berbagai motif atau alasan siswa mempelajari bahan mata pelajaran yaitu: a.

  Siswa mau mengaktualisasikan diri Menurut Carl Rogers (1959) tiap orang memiliki diri. Ia memiliki kecenderungan mengaktualisasikan diri. Kecenderungan ini mendorong ia melakukan kegiatan secara mandiri, lepas dari kendali kekuatan luar, ia mencari situasi bagi pengalaman baru, mengembangkan gambaran diri yang positif. Diri adalah pusat evaluasi. Jadi dorongan mengaktualisasi diri merupakan motif belajar.

  Menurut Maslow (Djaali: 2007:102) kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan sebagai pribadi yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan prestasi. Jadi untuk dapat mencapai prestasi yang baik, siswa harus memenuhi terlebih dahulu kebutuhan dasar fisiologis dan keamanan. Atau dengan kata lain, siswa tidak mungkin bisa belajar dengan baik jika perutnya lapar dan keamanannya terganggu.

  Aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Melalui proses belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi (Sardiman 1985:87) b. Siswa ingin tahu lebih.

  Menurut Maw dan Maw “ingin tahu lebih merupakan karakteristik personal” siswa yang tinggi ingin tahu lebih dinilai lebih cerdas oleh guru, sebab mereka bertanya dengan kalimat yang tepat, tahu lebih banyak informasi, lebih suka stimulus kompleks. Jadi, ingin tahu lebih merupakan motif belajar. Ingin tahu lebih itu siswa yang bertanya lebih dari satu pertanyaan dan benar-benar mau mengetahui lebih mendalam hal yang ditanyakan. c. Siswa ingin punya kompetensi Menurut White (1959) Manusia memiliki dorongan bergaul efektif dengan lingkungannya inilah dasar untuk melakukan kegiatan belajar.

  Siswa bercita-cita melibatkan diri dalam bidang kesehatan ia harus memiliki keahlian kerja (kompetensi) dibidang kesehatan. Siswa tekun mempelajari bahan mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Siswa ingin memiliki ilmu yang mendukung cita-citanya sebagai seorang dokter kelak memiliki kompetensi baik.

  d.

  Siswa sadar diri penyebab Siswa yang melihat diri sebagai penyebab peristiwa yang ia alami.

  Ia melihat dirinya yang melakukan kegiatan belajar. Menurut De Charms siswa yang melihat dirinya sebagai penyebab belajarnya menunjuk gejala- gejala dirinya mengetahui tujuan yang hendak dicapainya, giat menentukan sendiri belajarnya, memahami kenyataan yang dialaminya dan mengatur sendiri kegiatan belajarnya. Siswa, yang sadar bahwa dirinya menjadi penyebab dalam belajar, akan merencanakan belajar dan mengarahkan belajar mereka.

  e. Siswa sadar orang lain penyebab Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

  (Syah, 2003:145). Siswa melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Siswa sering dipengaruhi oleh mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapat nilai yang baik (Santrock:2007:514). Menurut Sardiman (2005:90) Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi karena adanya stimulus dari luar individu. Contoh, seorang anak belajar supaya mendapat pujian dari orang lain (orang tua, guru dan teman). Jadi aktivitas mempelajari bahan mata pelajaran bukan karena ingin mengetahui sesuatu.

  Siswa yang melihat orang lain sebagai penyebab peristiwa yang ia alami, ini dasar baginya untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang sadar bahwa orang luar menjadi penyebab belajar mereka, cenderung melihat diri mereka dalam belajar, tidak tertolong oleh situasi yang mereka alami.

  Jadi, ada alasan tertentu yang disadari siswa dan menjadi kekuatan baginya untuk mempelajari bahan mata pelajaran.

C. Jenis Kelamin Siswa dan Motif Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.

  Siswa mempelajari bahan mata pelajaran tentu dengan alasan. Apakah alasan-alasan itu nampak berpola pada siswa menurut jenis kalamin siswa? Siswa mempelajari bahan mata pelajaran tertentu dengan alasan tertentu. Perbedaan jenis kelamin siswa putera dan puteri merupakan prinsip umum dalam semua masyarakat manusia. Putera dan puteri diharapkan mempelajari keterampilan yang berbeda dan mengembangkan kepribadian yang berbeda (Sears, dkk; 1985: 193).

  Pandangan secara umum berdasarkan jenis kelamin terhadap bidang pekerjaan. Sering kali putera sebagai ahli pimpinan dan puteri sebagai bawahan. Putera lebih aktif, tegas dan berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha putera dijadikan koki di dapur. Di televisi kita melihat putera sangat otoritas, menjadi pusat perhatian sedangkan wanita sebagai objek seks dan berperan dalam rumah tangga. Kebanyakan orang memberi penilaian lebih tinggi pada wanita adalah sifat yang berhubungan dengan kehangatan dan kemampuan mengungkapkan perasaan, seperti kelembutan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain (Sears, dkk;1985)

  Perbedaan jenis kelamin dianggap sebagai unsur penyebab dalam kemampuan mempelajari sesuatu karena itu, timbul pertanyaan apakah ada pola alasan berdasarkan jenis kelamin siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekploratif dengan

  metode survei. Tipe penelitian ekploratif berhubungan dengan pelayanan dasar yang pertama yaitu apa. Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa yang terjadi dengan cara melakukan penj ajakan terhadap gejalanya. Penjajakan ini dilakukan tidak dengan cara sistematis, dalam arti tidak didasarkan pada hipotesis dan ditarik sampel. Tetapi dilakukan dengan metode “bola salju” yaitu dengan bertanya kepada satu orang kemudian diteruskan kepada orang lain dan kalau belum puas diteruskan lagi kepada orang lain sampai ditemukan informasi yang lebih lengkap tentang masalah yang diteliti (Gulo,2005;18)

  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengekploratsikan motif- motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putera dan puteri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

B. Populasi Penelitian.

  Populasi penelitian adalah siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 175 siswa. Sampel penelitian adalah 100 siswa terdiri dari 48 putra dan 52 putri. Menurut Furcham (1982:419), Survei yang mencakup seluruh populasi yang diteliti disebut survei sampel. Karena dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 maka termasuk penelitian sampel.

  Dasar pertimbangan digunakan siswa kelas II SMP adalah mereka sudah menyadari alasan mempelajari bahan mata pelajaran.

C. Instrumen Penelitian.

1. Kuesioner

  Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data kuesioner motif- motif para siswa putera dan puteri mengenai alasan siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Butir pertanyaan disusun berdasarkan variabel yang diukur dan uraian pada BAB II ada pertanyaan tunggal yaitu “ Jelaskan alasan Anda mempelajari bahan mata pelajaran salama di SMP?” 2.

   Validitas dan Reliabilitas.

  Syarat sebuah alat ukur adalah valid dan reliabel.

  a.

  Validitas Kuesioner.

  Validitas atau kesahihan suatu alat ukur dapat diartikan sebagai taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo,1995:242). Validitas dinyatakan dalam koefisien validitas. Validitas kuesioner didasarkan pada proses penyusunan item yaitu mengenai variabel dan indikator yang dirumuskan dalam bab I dan disajikan dalam bab II.

  Validitas kuesioner secara teoritis tergantung pada item- item yang mengungkap variabel yang diukur. Validitas kuesioner ini adalah validitas isi alasan-alasan siswa mempelajari bahan mata pelajaran.

  b.

  Reliabilitas Kuesioner.

  Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai dimana suatu instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995;209).

  Reliabilitas kuesioner adalah suatu alat yang menggukur derajat keajengan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya.

D. Prosedur Pengumpulan Data.

  Prosedur pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

1. Tahap Persiapan

  Pada tahap persiapan, peneliti minta ijin kepada kepala sekolah tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari kepala sekolah, peneliti bersama guru Bimbingan dan Konseling membuat kesepakatan waktu untuk pelaksanaan. Setelah mendapat kepastian waktu, peneliti meminta surat ijin penelitian dari pihak Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyerahkan surat ijin penelitian kepada kepala sekolah tempat

2. Tahap Pelaksanaan

  Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Pengumpulan data dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 juni 2008 berjumlah100 siswa terdiri dari 48 putra dan 52 putri empat kelompok VIIIA, VIIIB,

  VIIIC, VIIID. Waktu yang digunakan jam kosong bagi siswa yang tidak ikut remidi.

E. Teknik Analisis Data.

  Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah tabulasi, frekuensi dan presentase.

  Langkah- langkahnya adalah: 1.

  Menyusun klasifikasi jawaban responden atas kategori alasan-alasan ada siswa yang menjawab: a.

  Mengaktualisasikan diri b. Ingin tahu lebih c. Ingin punya kompetensi d. Diri penyebab e. Orang lain penyebab 2. Menghitung frekuensi jawaban responden kedalam tiap kategori yang sesuai.

3. Menyusun kesimpulan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian memuat gambaran tentang motif para siswa mempelajari bahan mata pelajaran.

1. Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.

  a. Jumlah Motif.

  Jumlah para siswa putra sebanyak 48 orang memberi jawaban mengenai motif mereka mempelajari bahan mata pelajaran. Ada tiga kategori jawaban yaitu satu motif, dua motif dan tiga motif dan secara lengkap data disajikan dalam tabel berikut.

   Tabel 2. Kategori Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.

  

Kategori motif f (%)

  Satu Motif 21 (44) Dua Motif 22 (46) Tiga Motif 5 (10)

  ? f 48 (100)

  Jadi, urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran adalah motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%).

  b. Rincian Urutan Macam Motif.

  1). Rincian urutan peringkat jawaban satu motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.

  

Tabel 3. Rincian Satu Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata

Pelajaran.

  Aspek f (%)

  a. Ingin Punya kompetensi 12 (25,1)

  b. Mengaktualisasikan diri 5 (10,5)

  c. Ingin tahu lebih 2 (4,2)

  d. Diri penyebab 1 (2,1)

  e. Orang lain penyebab 1 (2,1)

  Jumlah 21 (44)

  2). Rincian urutan peringkat jawaban dua motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.

  

Tabel 4. Rincian Dua Motif Siswa Putra Memepelajari Bahan Mata

Pelajaran.

  Aspek f (%)

  a. Ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri 13 (27,1)

  b. Mengaktualisasikan diri dan ingin tahu lebih 3 (6,3)

  c. Mengaktualisasikan diri dan orang lain penyebab 3 (6,3)

  d. Ingin punya kompetensi dan orang lain penyebab 2 (4,2)

  e. Ingin punya kompetensi dan ingin tahu lebih 1 (2,1)

  Jumlah 22 (46)

  3). Rincian urutan peringkat jawaban motif siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran dengan tiga motif sebagai berikut.

  

Tabel 5. Rincian Tiga Motif Siswa Putra Mempelajari Ba han Mata

Pelajaran.

  Aspek f (%)

  a. Punya kompetensi, mengaktualisasikan diri dan orang 2 (4) lain penyebab b. Punya kompetensi, mengaktualisasikan diri dan orang 2 (4) lain penyebab c. Punya kompetensi, ingin tahu lebih dan oarang lain 1 (2) penyebab

  Jumlah 5 (10)

c. Kesimpulan.

  Jawaban motif siswa putra, mempelajari bahan mata pelajaran yang paling banyak adalah ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri.

2. Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.

  a. Jumlah motif.

  Para siswa putri memberi jawaban mengenai motif mereka mempelajari bahan mata pelajaran. Ada tiga kategori jawaban yaitu satu motif, dua motif, dan tiga motif. Secara lengkap data disajikan dalam tabel berikut.

  

Tabel 6. Kategori Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata

  Pelajaran

  Kategori Motif f (%)

  Satu motif 12 (23) Dua motif 33 (63,5)

  Tiga motif 7 (13,5) 52 (100)

  f

  Jadi, urutan peringkat jawaban motif para siswa putri, mempelajari bahan mata pelajaran adalah peringkat pertama para siswa putri memilih dua motif (63,5%), peringkat kedua satu motif (23%) dan peringkat ketiga tiga motif (13,5%).

  b. Rincian urutan macam motif.

  1). Rincian urutan peringkat jawaban satu motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.

  

Tabel 7. Rincian Satu Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata

Pelajaran.

  Aspek f (%)

  a. Ingin punya kompetensi 6 (11)

  b. Mengaktualisasikan diri 3 (6)

  c. Ingin tahu lebih 1 (2)

  d. Diri penyebab 1 (2)

  e. Orang lain penyebab 1 (2)

  Jumlah 12 (23)

  2). Rincian urutan peringkat jawaban dua motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.

  

Tabel 8. Rincian Dua Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata

Pelajaran.

  Aspek f%

  a. Ingin punya kompetensi dan diri penyebab 12 (23)

  b. Ingin punya kompetensi dan ingin tahu lebih 10 (19)

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016/2017).

0 1 117

Pengaruh konsentrasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPA di SMP Negri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 5 197

Deskripsi tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 75

Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 149

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016 2017)

0 1 115

Deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua dalam belajar di rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 108

Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 147

Pengaruh minat dan teman sebaya terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas II SMP N I Wedi Klaten tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 123

Hubungan kebiasaan belajar siswi dan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran bahasa inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 71

Kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 71