Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG INTENS
DIALAMI SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Laurentia Dian Arvita
NIM: 081114009


Disusun Oleh:
Yuliana Marsheyla Atanus
NIM: 081114003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG INTENS
DIALAMI SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Laurentia Dian Arvita
NIM: 081114009

Disusun Oleh:
Yuliana Marsheyla Atanus
NIM: 081114003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Terpujilah Allah yg tidak menolak doaku dan
tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku
(Mz 6:20)

Kupersembahkan karya ini untuk:
Yesus Kristus dan Bunda Maria
Yang berkat-Nya tidak berkesudahan bagiku
Untuk kedua orangtua ku: Antonius Atanus & Fransiska Pantouw
Untuk adikku ☺ Maria Claudia

Yang senantiasa memberikan kasih dan doanya
Untuk sahabat-sahabatku yang senantiasa setia menemaniku
dalam suka dan duka

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Juni 2013

Penulis

Yuliana Marsheyla Atanus

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Yuliana Marsheyla Atanus

: 081114003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG INTENS
DIALAMI SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS
YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN
2012/2013
DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 4 Juni 2013
Yang menyatakan

Yuliana Marsheyla Atanus

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG INTENS

DIALAMI SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
Yuliana Marsheyla Atanus
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kesulitan
belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan membuat usulan topik-topik bimbingan
klasikal yang sesuai untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 159 orang. Alat pengumpul
data yang digunakan adalah Kuesioner Kesulitan Belajar Siswa SMP yang
disusun oleh peneliti dengan memodifikasi kuesioner yang disusun Inovi (2006).
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 27 September 2012. Pengolahan
data penelitian dilakukan dengan menggunakan kategorisasi item kesulitan
belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis

Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 berdasarkan kriteria Azwar. Kesulitan
belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dikategorisasikan menjadi lima yaitu sangat
intens dialami, intens dialami, cukup intens dialami, secara intens tidak dialami
dan sangat tidak dialami.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 41 (78,85 %) butir kesulitan belajar
yang cukup intens dialami dan 11 (21,15 %) butir kesulitan belajar yang tidak
dialami secara intens. Empat puluh satu butir kesulitan belajar yang cukup intens
dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 antara lain: kurang mampu merumuskan kembali pelajaran yang telah
dipelajari, sulit meringkas bahan pelajaran dengan cepat, tidak berani
menanyakan bahan pelajaran yang sulit pada teman yang pintar, sulit mengikuti
pelajaran di kelas dengan baik jika keadaan di luar kelas atau sekolah ramai,
mengalami kesulitan dalam hal memperoleh nilai yang bagus, sulit mengikuti
pelajaran saat sedang marah dengan teman di kelas.
Bertolak dari kesulitan-kesulitan belajar yang cukup intens dialami, peneliti
menyusun suatu usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk siswa kelas VIII
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta.

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF INTENSE LEARNING DIFFICULTIES
ENCOUNTERED BY THE EIGHTH GRADE STUDENTS
AT SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA IN
2012/2013 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS
TOWARDS THE SUGGESTED TOPICS OF
CLASSICAL GUIDANCE
by
Yuliana Marsheyla Atanus
Sanata Dharma University
2013
This study aims to gain an overview of an intense learning difficulties
encountered by the eighth grade students at SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
in 2012/2013 and to make appropriate topics of classical guidance to help
overcome the learning difficulties encountered by the eighth grade students at
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta in 2012/2013.
This study belongs to a descriptive research with survey method. The subject
is all eighth grade students at SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta in 2012/2013
academic year which consists of 159 students. The data collection used is a
questionnaire of learning difficulties encountered by junior high school students
compiled by the researcher herself by modifying a questionnaire of Inovi (2006).
The data collection took place on September 27th, 2012. The data processing was
conducted by using the categorization of intense learning difficulties items
encountered by the eighth grade students at SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
in 2012/2013 academic year based on Azwar’s criteria. The intense learning
difficulties encountered by the eighth grade students at SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta in 2012/2013 academic year are categorized into five levels, i.e. very
intense, intense, quite intense, less intense and not intense.
Based on the result, it is found that there are 41 items (78.85%) which are
quite intense in learning difficulties and 11 items (21.15%) which are not intense.
There are 41 items quite intense in learning difficulties encountered by the eighth
grade students at SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta in 2012/2013 academic
year, such as less being able to recall the lessons learned before, having
difficulties to summarize the lesson material properly, not courageous enough to
ask difficult subject materials to other friends, having difficulties to concentrate in
noisy surroundings, having difficulties in obtaining good grades, having
difficulties to follow the lessons when angry with classmates.
From this point, the writer proposed classical guidance topics for the eighth
grade students at SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta in order to help overcome
the learning difficulties.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan sumber segala kekuatan dan pengharapan, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi
penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih secara
tulus kepada:
1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Bapak Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi,
meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan
skripsi.

4.

Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling yang telah
mendampingi penulis selama perkuliahan dan membekali penulis dengan
berbagai ilmu pengetahuan.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Ibu Kristiyani, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.

6.

Ibu Musi Giri Astuti, S.Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah bersedia memberikan
kesempatan dan membantu peneliti untuk melaksanakan uji coba kuesioner
dan pengumpulan data.

7.

Ibu Sumartini, S.Pd., selaku staf BK SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
yang telah membantu dan mendampingi peneliti pada saat melaksanakan
uji coba kuesioner dan pengumpulan data.

8.

Ibu Dra. Rina Dwi Agustin., selaku staf BK Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan membantu peneliti
untuk melaksanakan pengumpulan data.

9.

Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah bersedia
meluangkan waktu dan menjadi responden dalam melaksanakan penelitian.

10. Kedua orangtuaku Antonius Atanus (Papa) dan Fransiska Pantouw (Mama)
yang dengan setia memberikan kasih sayang, semangat, nasehat dan doa
yang melimpah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Adikku tersayang Maria Claudia yang tanpa henti selalu memberikan
motivasi dan membahagiakan penulis di kala sedih.
12. Teman “terdekatku” Florianus Hery (Jore) yang dengan setia mengisi harihari saya menjadi lebih berwarna dengan semangat, doa, perhatian dan kasih
sayang yang diberikannya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Sahabat-sahabatku: Judith, Cella, Chandra “cici”, Elis, Dita, Dorce, Cilla,
Diana, Dian, Oky, Yunita “nyu2un”, Satrio, Tius, Chandra “ao”, Theo yang
selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan skripsi serta
menemani penulis di kala suntuk dan jenuh.
14. Sahabat-sahabatku di Siner’s Group: Vita, Bona, Lilis, Anggita, Wiwi, Puri,
Mba Ria, Mba Amel, Mba Popon, Mas Apay yang saling mendukung dan
membantu selama penulis menyusun skripsi.
15. Sahabat-sahabatku mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2008 yang selalu
memberikan semangat dan perhatian.
16. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang
Bimbingan dan Konseling.

Penulis

Yuliana Marsheyla Atanus

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
E. Definisi Operasional................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 8
A. Hakekat Belajar ....................................................................................... 8
1. Pengertian Belajar ................................................................................ 8
2. Ciri-Ciri Belajar ................................................................................... 9
3. Prinsip-Prinsip Belajar ....................................................................... 11
B. Kesulitan Belajar ................................................................................... 12
1. Pengertian Kesulitan Belajar .............................................................. 12
2.Gejala-Gejala Kesulitan Belajar………………………........................12
3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ......................................... 13

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Dampak Kesulitan Belajar .................................................................. 34
5. Siswa SMP Sebagai Remaja Dan Kesulitan Belajar Siswa SMP…......35
6. Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMP ........................ 38
7. Peran Guru BK dalam Membantu Siswa Mengatasi Kesulitan
Belajar...................................................................................................41
C. Program Bimbingan ............................................................................... 42
1. Arti Bimbingan .................................................................................. 42
2. Bimbingan Klasikal............................................................................ 43
3. Bimbingan Belajar ............................................................................. 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 46
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 46
B. Subjek Penelitian ................................................................................... 46
C. Instrumen Penelitian .............................................................................. 48
D. Uji Coba Alat......................................................................................... 51
1. Validitas Instrumen ............................................................................ 51
2. Reliabilitas Instrumen ........................................................................ 56
E. Prosedur Pengumpulan Data................................................................... 58
1. Tahap persiapan ................................................................................. 58
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data ................................................ 59
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIKTOPIK BIMBINGAN KLASIKAL ................................................... 63
A. Hasil Penelitian...................................................................................... 63
B. Pembahasan ........................................................................................... 69
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal............................................... 85
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 91
A. Kesimpulan ........................................................................................... 98
B. Saran...................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................101

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 ...................................................................... 47
Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
(Uji Coba) ............................................................................................ 49
Tabel 3: Rincian Item Valid Dan Tidak Valid Dalam Uji Coba Penelitian .......... 54
Tabel 4: Kisi-Kisi Kuesioner Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
(Final) .................................................................................................. 55
Tabel 5: Indeks Korelasi Kriteria Guildford ....................................................... 58
Tabel 6: Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ................................................... 59
Tabel 7: Kategori Skor Butir Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas
VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 ...................................................................... 62
Tabel 8: Kategorisasi Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 ..................................................................... 64
Tabel 9: Kategori Butir Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta

Tahun

Ajaran 2012/2013 ................................................................................ 86
Tabel 10: Kesulitan Belajar yang Cukup Intens Dialami Siswa Kelas VIII SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 .................. 87
Tabel 11: Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal di SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta........................................................................................... 49

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa
Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 (Uji Coba)……...............................................104
Lampiran 2 : Data Uji Coba Kuesioner Kesulitan Belajar……........................108
Lampiran 3 : Data Perhitungan Validitas..........................................................109
Lampiran 4 : Kuesioner Kesulitan Belajar yang Intens Dialami Siswa
Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 (Final)……....................................................114
Lampiran 5 : Data Perhitungan Metode Belah Dua….....................………..…118
Lampiran 6 : Data Perhitungan Reliabilitas…………………………...............119
Lampiran 7 : Tabulasi Data Penelitian.............................................................. 121
Lampiran 8 : Hasil Skor Kategorisasi Butir Kesulitan Belajar yang Intens
Dialami Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013………………………………..............126
Lampiran 9 : Surat Keterangan Ijin Uji Coba……………………....................128
Lampiran 10 : Surat Keterangan Ijin Penelitian……………………..................129
Lampiran 11 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian…………………..........130

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai (1) Latar belakang masalah, (2) Rumusan
masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, dan (5) Definisi
operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari umur 13 tahun sampai
16 tahun atau 17 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Masa remaja dikenal
sebagai masa pencarian dan penjelajahan identitas diri. Kekaburan identitas diri
menyebabkan remaja berada di persimpangan jalan; dia tak tahu mau ke mana
dan jalan mana yang harus diambil untuk sampai pada jati diri yang
sesungguhnya. Remaja tidak dapat dimasukkan ke dalam golongan kanakkanak dan tidak dapat pula dimasukkan ke dalam golongan orang dewasa.
Masa remaja biasanya disebut sebagai “usia belasan”, kadang-kadang bahkan
disebut “usia belasan yang tidak menyenangkan”.
Menginjak masa remaja awal yaitu umur 13 tahun sampai 16 tahun atau 17
tahun, remaja sudah masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Remaja
sebagai siswa memiliki tugas utama atau tugas pokok yang harus dilakukan
yaitu belajar. Bagi para pelajar kata “belajar” merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

pendidikan formal. Pada umumnya, belajar dapat terjadi di mana saja dan
kapan saja karena belajar merupakan proses yang berlangsung seumur hidup.
Menurut Syah (2010: 63) belajar adalah:
Kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis
dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik
ketika Ia berada di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Sutikno (2007: 5) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang
baru

sebagai

lingkungannya”.

hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

interaksi

dengan

Dengan belajar, seseorang akan mengalami perubahan.

Perubahan karena belajar pada umumnya mencakup perubahan tingkah laku
yang terjadi akibat pengalaman.
Dalam rangkaian proses kegiatan di sekolah, belajar merupakan hal yang
sangat pokok. Aktivitas belajar bagi siswa yang satu dengan siswa lain tidak
selamanya dapat berjalan secara lancar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang
tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadangkadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat belajar, kadang semangat siswa
tinggi, tetapi terkadang kurang atau tidak bersemangat. Belajar bukanlah suatu
hal yang mudah bagi setiap siswa; siswa dapat mengalami kesulitan belajar di
sekolah. Kesulitan belajar dapat muncul karena kelainan perilaku siswa, seperti:
malas belajar, mengantuk di kelas, membolos, kurang berkonsentrasi dalam
belajar, sulit mempersiapkan diri untuk ujian, berkelahi, mudah emosi, tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

mengerjakan tugas, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa
menurun, seperti yang tampak dalam nilai-nilai rapor yang rendah.
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa faktor
kesulitan belajar yang mempengaruhinya. Faktor kesulitan belajar tersebut dapat
dibagi dua bagian, yaitu faktor dari dalam individu (internal) dan faktor dari luar
individu (eksternal). Winkel (2004: 151-152) menyatakan bahwa:
…faktor internal dan faktor eksternal merupakan aspekaspek “keadaan awal”. Keadaan awal adalah
keseluruhan kenyataan yang dapat berpengaruh
terhadap proses belajar, yaitu pribadi siswa, pribadi
guru, struktur jaringan hubungan sosial, sekolah
sebagai institusi, dan faktor situasional. Yang tergabung
sebagai faktor internal siswa adalah pribadi siswa
sedangkan yang tergabung dalam faktor eksternal siswa
adalah pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial,
sekolah sebagai institusi, dan faktor situasional. Semua
aspek ini dapat berperan terhadap kelangsungan proses
belajar siswa di dalam kelas.
Setiap guru sangat mengharapkan siswanya berhasil dalam hal menguasai
materi pelajaran dan mendapatkan hasil yang optimal di sekolah. Dari
perbincangan dengan guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah
Pertama Taman Dewasa Jetis saat peneliti berpraktik di sekolah tersebut, peneliti
memperoleh kesan bahwa ada berbagai macam kesulitan belajar yang biasanya
dialami oleh siswa kelas VIII, seperti kurang konsentrasi dan fokus dalam
mempelajari materi pelajaran, sulit memahami istilah-istilah, pesimis dalam
mengerjakan tugas rumah atau saat mengerjakan ujian, kurang mampu
mengingat pelajaran dengan baik, memiliki kesukaan berteriak-teriak di dalam
kelas, mengusik teman, dan lain sebagainya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Peneliti pun pernah kembali melakukan wawancara dengan guru bimbingan
dan konseling setelah tidak berpraktik lagi di sekolah tersebut dan terungkap
bahwa masalah kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIII pada umumnya
hampir sama seperti saat peneliti berpraktik di sekolah tersebut. Akibat dari
kesulitan belajarnya, ada siswa yang tidak mengerjakan tugas dari guru,
mencontek pekerjaan siswa lain, tingkat prestasinya terus merosot, bahkan ada
yang tinggal kelas.
Menurut peneliti, setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang
untuk mencapai kinerja akademik. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak
jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,
kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar
yang terkadang yang berbeda antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
Kesulitan belajar yang dialami siswa di sekolah akan menghambat proses
belajar. Diperlukan adanya bimbingan yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan siswa. Menurut
Mulyadi (2010: 106-110):
Setiap jenis masalah membutuhkan cara pemecahan
tertentu dan jenis bimbingan tertentu. Jenis-jenis
bimbingan dapat dikelompokkan berdasarkan masalahmasalah yang dihadapi individu sebagai berikut:
bimbingan belajar, bimbingan pendidikan, bimbingan
pekerjaan, bimbingan pribadi, dan bimbingan sosial.
Winkel dan Sri Hastuti (2007:113-114) menyatakan bahwa ragam bimbingan
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu bimbingan karier, bimbingan
akademik, dan bimbingan pribadi-sosial. Bimbingan akademik dapat dilakukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

oleh guru pembimbing untuk membantu siswa mengatasi masalah kesulitan
belajar dan membantu siswa untuk mengoptimalkan kemampuan belajarnya.
Bimbingan akademik disebut juga bimbingan belajar, yaitu “bimbingan dalam
hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang
sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutantuntutan belajar di suatu institusi pendidikan” (Winkel dan Sri Hastuti,
2007:115).
Peneliti ingin melakukan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
kesulitan belajar manakah yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Dengan diketahui kesulitankesulitan yang dialami siswa, maka akan dapat ditentukan berbagai macam topik
bimbingan yang relevan untuk membantu mereka mengatasi kesulitan
belajarnya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Kesulitan belajar manakah yang intens dialami siswa kelas VIII SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?
2. Usulan topik bimbingan manakah yang sesuai untuk membantu siswa
kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta mengatasi kesulitan
belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

1. Mengetahui kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk
membantu siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta untuk
mengatasi kesulitan belajarnya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis bagi mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling:
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan belajar yang umum dialami oleh siswa sehingga dapat
ikut memikirkan cara-cara menangani kesulitan belajar siswa.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi guru pembimbing
Hasil penelitian ini memberikan gambaran untuk guru pembimbing
mengenai kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIII dan topik-topik
bimbingan yang cocok untuk siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
b. Bagi guru bidang studi
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi guru bidang studi
tertentu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dengan menemukan cara
belajar yang tepat.
c. Bagi peneliti
1) Hasil penelitian ini memberikan kesempatan untuk berlatih
meneliti secara ilmiah dan menjadikan informasi yang didapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

sebagai bekal dalam dunia kerja di bidang bimbingan dan
konseling di sekolah.
2) Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai kesulitankesulitan belajar yang intens dialami siswa sehingga nantinya
memudahkan peneliti untuk membuat topik-topik bimbingan yang
sesuai.
E. Definisi Operasional
1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang melibatkan jiwa
dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, nilai, dan sikap yang dilakukan seseorang melalui latihan dan
pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
2. Kesulitan belajar adalah keadaan yang berasal dari dalam dan luar diri
siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/ 2013 yang menghambat mereka dalam kegiatan belajar di sekolah
untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan seperti yang dimaksudkan
dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.
3. Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 adalah siswa kelas VIII yang terdaftar aktif di SMP Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013.
4. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan kepada siswa guna
memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah
belajar dan membantu siswa mendapatkan cara belajar yang tepat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Hakekat belajar, (2) Kesulitan belajar, dan
(3) Program bimbingan.
A. Hakekat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing.
Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan
mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal yaitu sekolah. Di
sekolah, belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.
Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi
pendidikan. Slameto (2010: 2) menyatakan bahwa belajar ialah usaha yang
dilakukan orang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru,
sebagai

hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

berinteraksi

dengan

lingkungannya. Whittaker (dalam Djamarah, 2011: 12) merumuskan belajar
sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas
dari itu, yakni mengalami perubahan (Hamalik, 2007: 27).
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan seluruh diri pelajar, yaitu
jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa
untuk mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

adalah perubahan jiwa dan perubahan tingkah laku. Belajar ini diperlukan
supaya individu mampu menyelesaikan masalah ekonomi, sosial, politik dan
masalah hidup pribadi yang dihadapi individu, kelompok, dan masyarakat.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Siswa
dikatakan telah belajar jika terjadi perubahan dalam dirinya.
2. Ciri-Ciri Belajar
Beberapa pengertian belajar sudah dijelaskan di atas. Ada kata yang
sangat penting untuk dibahas yaitu “perubahan”. Siswa yang melakukan
aktivitas belajar, akan mengalami perubahan dalam dirinya. Menurut
Djamarah (2011: 14) perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan
yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan tingkah laku. Slameto (2010: 2)
mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Berdasarkan kedua
penjelasan di atas dapat diketahui ciri-ciri belajar yang dialami siswa sebagai
berikut:
a. Adanya perubahan yang terjadi secara sadar.
Ini berarti siswa yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau
sekurang-kurangnya individu merasakan adanya suatu perubahan dalam
dirinya. Contohnya siswa menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,
kecakapannya bertambah atau kebiasaannya bertambah atau berubah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

b. Terjadi perubahan dalam belajar yang bersifat kontinu dan fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri siswa
berlangsung terus menerus. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
c. Perubahan terjadi karena usaha belajar yang bersifat positif dan aktif.
Dalam belajar, perubahan-perubahan yang terjadi selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang positif; lebih baik dari sebelumnya.
Semakin banyak usaha siswa untuk belajar, semakin baik pula perubahan yang
diperoleh. Selain itu, perubahan dapat dikatakan aktif apabila perubahan itu
tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha siswa itu sendiri.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti tingkah laku dalam diri siswa yang terjadi setelah belajar
akan relatif bersifat menetap.
e. Perubahan yang terjadi karena belajar bertujuan atau terarah.
Perubahan tingkah laku dalam belajar terjadi karena adanya tujuan yang
ingin dicapai oleh siswa. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah
laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang dialami siswa melalui suatu proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh seperti

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Aspek
perubahan tingkah laku yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.

3. Prinsip-Prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan oleh guru agar
pembelajaran efektif menimbulkan perubahan yang positif dalam diri siswa.
Prinsip-prinsip belajar menurut Mustaqim (2008: 69) yaitu:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai perbuatan, latihan dan ulangan.
c. Belajar akan berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas
belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.
d. Belajar akan berhasil jika bahan yang sedang dipelajari itu dipahami,
bukan sekedar menghafal fakta.
e. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
f. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri siswa.
g. Ulangan dan latihan sangat diperlukan, akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman.
Dalam belajar, siswa mengalami berbagai perubahan seperti tingkah laku,
kebiasaan, pengetahuan, keterampilan. Perubahan yang positif dapat
diharapkan terjadi kalau kegiatan belajar sejalan dengan prinsip-prinsip belajar
yang telah disebutkan di atas. Kalau tidak, siswa tidak dapat mengikuti
kegiatan belajar dengan baik dan itu berarti siswa mengalami kesulitan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

B. Kesulitan Belajar
1. Pengertian Kesulitan Belajar
Setiap siswa datang ke sekolah adalah untuk belajar di kelas agar menjadi
orang yang berilmu pengetahuan. Sebagian besar waktu harus digunakan oleh
siswa untuk belajar, tidak mesti ketika di sekolah; di rumah pun harus ada
waktu yang disediakan untuk kepentingan belajar. Namun dari kenyataan
sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal
kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga. Perbedaan
inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dalam belajar. Dalam
keadaan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut
dengan kesulitan belajar (Ahmadi & Widodo, 1991: 74). Menurut Djamarah
(2011: 235) kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak
dapat belajar secara wajar yang disebabkan adanya hambatan dalam belajar.
Hambatan tersebut dapat berasal dari faktor intern siswa ataupun faktor
ekstern siswa.
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa kesulitan belajar
adalah keadaan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya yang
disebabkan adanya hambatan selama belajar yang dapat berasal dari faktor
intern siswa ataupun faktor ekstern siswa.

2. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar
Siswa yang mengalami kesulitan belajar memiliki hambatan-hambatan
sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

Gejala ini akan nampak dalam aspek-aspek kognitif, motoris, dan afektif, baik
dalam proses maupun hasil belajar yang dicapai. Beberapa gejala sebagai
pertanda adanya kesulitan belajar menurut Mulyadi (2010: 8):
a. Siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah di
bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha
yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah
berusaha untuk belajar dengan giat, tetapi nilai yang
dicapainya selalu rendah.
c. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan
belajar. Selalu tertinggal dari kawan-kawannya
dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
d. Siswa menunjukkan sikap yang kurang ajar seperti
acuh tak acuh, menentang, berpura-pura dan
sebagainya.
e. Siswa menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar
seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, menganggu di dalam
atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran,
tidak tertib dalam kegiatan belajar, mengasingkan
diri, tidak mau bekerja sama dan sebagainya.
f. Siswa menunjukkan gejala emosional yang kurang
wajar seperti pemurung, mudah tersinggung,
pemarah, dalam menghadapi nilai rendah tidak
menunjukkan perasaan sedih dan menyesal.
Sehubungan dengan apa yang dikemukakan di atas, seorang siswa dapat
diduga mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan menunjukkan
kegagalan dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.

3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya menunjukkan
adanya kesulitan belajar. Kesulitan belajar tentunya disebabkan oleh berbagai
faktor. Untuk memberikan suatu bantuan kepada siswa yang mengalami

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

kesulitan belajar, harus diketahui terlebih dahulu faktor apa yang menjadi
penyebab munculnya kesulitan belajar.
Menurut Winkel (1996: 85-139) ada lima faktor yang berperan dalam
belajar yaitu pribadi siswa, pribadi guru, struktur jaringan hubungan sosial di
sekolah, sekolah sebagai institusi pendidikan dan faktor situasional. Kelima
faktor tersebut dapat dipandang sebagai sumber kesulitan belajar kalau faktorfaktor tersebut menghambat proses belajar siswa. Kelima faktor tersebut dapat
dikelompokkan dalam dua faktor utama yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa (internal) yaitu pribadi siswa dan faktor yang berasal dari luar diri
siswa (eksternal) yaitu pribadi guru, sekolah sebagai institusi pendidikan,
hubungan sosial di sekolah dan faktor situasional. Masing-masing faktor
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yaitu pribadi siswa,
yang mencakup hal-hal seperti (Winkel, 1996: 84-109):
1) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif terdiri dari intelegensi, bakat, tipe-tipe belajar, daya
fantasi dan konsetrasi.
a) Intelegensi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai
intelegensi sebagai faktor yang menentukan berhasil tidaknya siswa di
sekolah. Menurut Djamarah (2011: 139) siswa yang memiliki IQ 110-140
dapat digolongkan cerdas, 140 ke atas sangat cerdas atau genius. Semakin
tinggi IQ seseorang akan menjadi cerdas pula. Siswa yang memiliki IQ

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

kurang dari 90 atau IQ rendah tergolong lemah dan akan banyak
mengalami kesulitan belajar.
Winkel (1996: 84) mengatakan bahwa taraf

intelegensi dapat

diartikan dalam dua cara yaitu arti luas dan arti sempit. Arti luas dari
intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi, yang di dalamnya
berpikir memegang peran. Prestasi itu dapat diberikan dalam bidang
kehidupan, seperti pergaulan sosial, pengaturan rumah tangga dan belajar
di sekolah. Arti sempit dari intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai
prestasi di sekolah, yang di dalamnya, berpikir memegang peranan pokok.
Intelegensi dalam arti ini, kerap disebut “kemampuan intelektual” atau
“kemampuan akademik”.
Kemampuan intelektual memegang peranan besar terhadap tinggirendahnya taraf prestasi belajar siswa. Namun, tinggi rendahnya taraf
prestasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh taraf intelegensi saja.
Masih ada faktor-faktor lain yang ikut berperan, misalnya motivasi belajar.
Siswa yang memiliki taraf intelegensi tinggi belum tentu memiliki taraf
prestasi yang tinggi pula. Ia bisa saja memiliki taraf presatsi yang rendah
bila tidak sungguh-sungguh belajar dan tidak memiliki motivasi untuk
belajar.
Untuk mengetahui taraf intelegensi siswa, biasa digunakan sebuah tes
yang biasanya dikenal dengan nama tes IQ atau tes intelegensi. Tes
intelegensi yang biasanya diberikan di sekolah terbagi atas dua kelompok
yaitu test intelegensi umum dan tes intelegensi khusus. Tes intelegensi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

umum menyajikan soal-soal berpikir di bidang penggunaan bahasa,
bilangan-bilangan dan pengamatan ruang. Hasil testing dilaporkan dalam
bentuk IQ yang mencerminkan kemampuan intelektual pada umumnya.
Kemampuan intelektual yang dimiliki siswa merupakan bagian dari
daya kreativitas yang menunjuk pada kemampuan untuk berpikir.
Idealnya seorang siswa mampu menghasilkan suatu pikiran di mana hanya
sedikit orang saja yang menghasilkan pikiran tertentu. Namun, siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar akan sulit untuk mengembangkan suatu
pikiran baru.
Dalam taraf intelegensi dikenal adanya organisasi kognitif yang
menunjuk pada cara materi yang sudah dipelajari, disimpan dalam ingatan;
apakah tersimpan secara sistematik atau tidak. Hal ini sangat bergantung
pada cara materi yang dipelajari dan diolah; makin mendalam dan makin
sistematik pengolahan materi pelajaran, semakin baiklah taraf organisasi
dalam ingatan itu sendiri. Siswa yang mengalami kesulitan belajar, kurang
mampu untuk menyimpan sejumlah pengetahuan dalam ingatan secara
terorganisir sehingga ia tidak dapat menciptakan suatu bentuk organisasi
yang serasi dalam ingatan.
b) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat untuk mencapai prestasi
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing (Djamarah, 2011: 138). Tak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

dapat disangkal pula bahwa bahwa bakat dapat mempengaruhi proses
belajar siswa.
Siswa yang mampu mengembangkan bakatnya dengan baik akan
menambah pengetahuan baru dalam belajarnya. Sedangkan siswa yang
tidak mampu mengembangkan bakatnya akan mengalami kesulitan dalam
belajarnya.
c) Tipe-tipe Belajar
Tipe-tipe belajar dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
(1) Tipe visual
Seorang siswa yang bertipe visual, akan cepat mempelajari
materi-materi pelajaran yang disajikan oleh guru secara tertulis,
bagan, grafik, dan gambar. Ia mudah mempelajari bahan pelajaran
yang dapat dilihat dengan alat penglihatannya. Sebaliknya siswa
dengan tipe ini akan mengalami kesulitan belajar apabila dihadapkan
dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam bentuk suara
atau gerakan.
(2) Tipe auditori
Seorang siswa yang bertipe auditori mudah mempelajari materi
yang disajikan dalam bentuk suara; saat guru menerangkan ia cepat
menangkap materi pelajaran. Sebaliknya siswa dengan tipe ini akan
mengalami kesulitan belajar jika dihadapkan dengan materi pelajaran
dalam bentuk tulisan, perabaan, dan gerakan-gerakan yang dijelaskan
oleh guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

(3) Tipe kinestetik
Menurut Windura (2008: 23) seorang siswa yang memiliki tipe
belajar kinestetik lebih dominan belajar dengan praktik langsung atau
melalui gerakan. Sebaliknya siswa dengan tipe ini akan mengalami
kesulitan jika mempelajar materi pelajaran yang diberikan guru dalam
bentuk suara dan penglihatan.
d) Daya Fantasi
Daya fantasi adalah aktivitas kognitif yang mengandung pikiranpikiran dan tanggapan-tanggapan, yang bersama-sama menciptakan
sesuatu dalam alam kesadaran. Siswa yang memiliki daya fantasi baik
akan mudah untuk mengembangkan kemampuan imajinasinya dalam
berbagai mata pelajaran. Sebaliknya siswa yang kurang mampu
menggunakan daya fantasinya akan mengalami kesulitan dalam berbagai
mata pelajaran. Dalam alam fantasi orang tidak hanya menghadirkan
kembali hal-hal yang pernah diamati, tetapi menciptakan sesuatu yang
serba baru. Daya fantasi dapat dibedakan antara fantasi yang disadari dan
yang tidak disadari. Misalnya siswa yang mengarang sebuah cerita drama,
bergerak dalam fantasi secara sadar, sedangkan anak kecil yang
menceritakan sesuatu yang sebetulnya tidak terjadi, bergerak dalam alam
fantasi yang tidak disadari.
Ada juga daya fantasi mencipta dan daya fantasi sosial. Daya fantasi
mencipta terjadi misalnya seorang guru menjelaskan suatu hal baru dan
siswa yang mendengarkan hal tersebut mulai membayangkan dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

menciptakan bayangan-bayangan sesuai dengan isi penjelasan guru
tersebut. Daya fantasi sosial terjadi apabila siswa mampu menempatkan
diri dalam situasi hidup orang lain.
e) Konsentrasi
Konsentrasi ialah pemusatan tenaga dan energi dalam menghadapi
suatu objek. Konsentrasi dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
siswa dan minat siswa dalam belajar. Siswa yang berperasaan idak senang
dalam dbelajar dan tidak berminat terhadap materi pelajaran, akan
mengalami kesulitan dalam memusatkan tenaga dan energinya. Sebaliknya
siswa yang berperasaan senang dan berminat, akan mudah berkonsentrasi
dalam belajar. Namun demikian, suatu waktu dapat saja timbul gangguan
terhadap konsentrasi belajar. Gangguan terhadap konsentrasi tersebut
disebut juga pembuyaran konsentrasi.
Dalam belajar terkadang terjadi pembuyaran konsentrasi. Gangguan
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa dan luar diri siswa yang
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Gangguan dari
dalam diri siswa dikarenakan kurangnya kemauan dan hasrat untuk belajar.
Sedangkan gangguan dari luar diri siswa dapat dikarenakan adanya
masalah dengan keluarga, dengan teman-teman sekolah, dengan kondisi
lingkungan sekolah, maupun dengan perubahan cuaca (Winkel, 1996:
101).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAK

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor kesulitan belajar : studi deskriptif faktor-faktor kesulitan belajar yang intens mengganggu siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 210

Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 93

Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 149

Deskripsi kemampuan mengelola konflik interpoersonal secara konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 3 103

Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 91

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 68

DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ge

0 0 122

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 133

Deskripsi masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Xaverius Baturaja Sumatra Selatan tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 124

Deskripsi masalah-masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri I Sendawar tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 2 106