Pengaruh konsentrasi belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPA di SMP Negri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAEA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 EOGEAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016
Regina Risa Dewi
Universitas Sanata Dharma
2016
TeUah diUakukan peneUitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
beUajar dan berbagai gaya beUajar terhadap hasiU beUajar IPA siswa keUas VIII E
dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
Desain peneUitian ini adaUah peneUitian deskriptif kuantitatif dengan anaUisa
koreUasi. Berdasarkan hasiU peneUitian yang teUah diUakukan menunjukkan bahwa
siswa memiUiki tingkat konsentrasi yang sangat baik yakni 37,2% dengan
kUasifikasi tinggi dan 60,4% dengan kUasifikasi sedang. Dari hasiU anaUisa yang
teUah diUakukan disimpuUkan bahwa tidak ada pengaruh antara konsentrasi beUajar
siswa dengan hasiU beUajar IPA siswa keUas VIII. Sedangkan untuk gaya beUajar,
terbagi menjadi 4 yakni gaya beUajar diverger, assimiUator, konverger dan
akomodator. Siswa yang memiUiki gaya beUajar tipe diverger sebanyak 11 orang,

tipe assimiUator sebanyak 13 orang, tipe konverger sebanyak 5 orang dan tipe
akomodator sebanyak 14 orang. Tiap gaya beUajar ini memiUiki tingkatan yang
berbeda – beda. HasiU anaUisa yang teUah diUakukan menunjukkan tidak ada
pengaruh antara gaya beUajar diverger, assimiUator, konverger ataupun akomodator
dengan hasiU beUajar IPA siswa. HaU ini kemungkinan disebabkan oUeh banyak
faktor, diantaranya adaUah cara mengajar guru, gangguan konsentrasi yang diaUami
oUeh siswa dan keikutsertaan siswa daUam bimbingan beUajar di Uuar sekoUah.
Kata kunci : konsentrasi beUajar, gaya beUajar, pengaruh gaya beUajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECT OF VARIOUS CONCENTRATION STUDE AND
LEARNING STELES TO THE LEARNING OUTCOMES OF CLASS VIII
FOR SCIENT SUBJECT IN SMP NEGERI 1 EOGEAKARTA ACADEMIC
EEAR 2015/2016
Regina Risa Dewi
Sanata Dharma University
2016
Research was conducted to determine the effect of concentration of student

Uearning and Uearning styUes to the students Uearning scienct outcomes of cUass
VIII, VIII E,F for scient subject in SMP Negeri 1 Yogyakarta in the 2nd haUf of the
schooU year 2015/2016. This study design in descriptive quantitative research with
correUation anaUysis. Based on the research that has been done shows that students
have very good concentration UeveU that is 37,2% with a high cUassification and
60,4% with moderate cUassification. From the anaUysis that has been done is
concUuded that there is no correUation between the concentration of student
Uearning outcomes in cUass VIII. As for the Uearning styUe, which is divided into
four they are Uearning styUes diverger, assimiUator, konverger, and akomodator.
Students who have a Uearning styUe types diverger are 11 peopUe, the type
assimiUator are 13 peopUe, 5 peopUe konverger types and types akomodator are 14
peopUe. Each of these Uearning styUeshave different UeveUs. The resuUt of the
anaUysis have shown no correUation between Uearning styUes diverger, assimiUator,
konverger or akomodator with student Uearning outcomes scient subject. This is
UikeUy caused by many factors, incUuiding the way teachers teach, concentration
probUem experienced by student and student participation in tutoring outside of
schooU.
Keywords : concentration of Uearning, Uearning styUes, Uearning styUes infUuence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

OLEH :

REGINA RISA DEWI
NIM : (121424010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

OLEH :

REGINA RISA DEWI
NIM : (121424010)


PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016

Oleh :

Regina Risa Dewi
NIM : 121424010

Telah disetujui oleh
Pembimbing

Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si

13 Juni 2016

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya tulis ini teruntuk :

1. Bapak Nanang Setia Karno dan Ibu Sulastri tercinta sebagai kedua orang
tua saya yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi
terbaiknya untuk penulis.
2. Adik saya Pius Febrian Rahman Agung yang selalu memberikan
semangatnya.
3. Simbah putri Kamsiyah yang selalu memanjatkan doa – doa terbaiknya.
4. Seluruh keluarga besar Gombong dan Cilacap.
5. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
“ Bertaqwalah pada Allah, maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al- Baqarah ayat 282)
“Barang siapa bersungguh – sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri” (QS. An-Ankabut ayat 6)
“ Hidup adalah perjuangan”
“Tidak ada apapun di dunia ini yang bisa mengalahkan ketekunan (Calvin

Coolidge)”
“Harapan adalah semangat untuk mewujudkan keinginan Anda”

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juni 2016
Penulis

Regina Risa Dewi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama

: Regina Risa Dewi

NIM

: 121424010

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016”
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di

: Yogyakarta

Pada tanggal :13 Juni 2016
Yang menyatakan

Regina Risa Dewi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA
PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2015/2016
Regina Risa Dewi
Universitas Sanata Dharma
2016
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
belajar dan berbagai gaya belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII E
dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisa
korelasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
siswa memiliki tingkat konsentrasi yang sangat baik yakni 37,2% dengan
klasifikasi tinggi dan 60,4% dengan klasifikasi sedang. Dari hasil analisa yang
telah dilakukan disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar
siswa dengan hasil belajar IPA siswa kelas VIII. Sedangkan untuk gaya belajar,
terbagi menjadi 4 yakni gaya belajar diverger, assimilator, konverger dan
akomodator. Siswa yang memiliki gaya belajar tipe diverger sebanyak 11 orang,
tipe assimilator sebanyak 13 orang, tipe konverger sebanyak 5 orang dan tipe
akomodator sebanyak 14 orang. Tiap gaya belajar ini memiliki tingkatan yang
berbeda – beda. Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan tidak ada
pengaruh antara gaya belajar diverger, assimilator, konverger ataupun akomodator
dengan hasil belajar IPA siswa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyak
faktor, diantaranya adalah cara mengajar guru, gangguan konsentrasi yang dialami
oleh siswa dan keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar di luar sekolah.
Kata kunci : konsentrasi belajar, gaya belajar, pengaruh gaya belajar.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECT OF VARIOUS CONCENTRATION STUDY AND
LEARNING STYLES TO THE LEARNING OUTCOMES OF CLASS VIII
FOR SCIENT SUBJECT IN SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA ACADEMIC
YEAR 2015/2016
Regina Risa Dewi
Sanata Dharma University
2016
Research was conducted to determine the effect of concentration of student
learning and learning styles to the students learning scienct outcomes of class
VIII, VIII E,F for scient subject in SMP Negeri 1 Yogyakarta in the 2nd half of the
school year 2015/2016. This study design in descriptive quantitative research with
correlation analysis. Based on the research that has been done shows that students
have very good concentration level that is 37,2% with a high classification and
60,4% with moderate classification. From the analysis that has been done is
concluded that there is no correlation between the concentration of student
learning outcomes in class VIII. As for the learning style, which is divided into
four they are learning styles diverger, assimilator, konverger, and akomodator.
Students who have a learning style types diverger are 11 people, the type
assimilator are 13 people, 5 people konverger types and types akomodator are 14
people. Each of these learning styleshave different levels. The result of the
analysis have shown no correlation between learning styles diverger, assimilator,
konverger or akomodator with student learning outcomes scient subject. This is
likely caused by many factors, incluiding the way teachers teach, concentration
problem experienced by student and student participation in tutoring outside of
school.
Keywords : concentration of learning, learning styles, learning styles influence.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Konsentrasi Belajar Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pelajaran IPA Di SMP Negeri 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini adalah syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan
dan dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah swt. yang telah memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika.
5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan
Dosen Pembimbing Akademik yang sabar dan penuh pengertian dan
memberikan semangat,motivasi pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Drs. Siswanto,M.Pd selaku guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1
Yogyakarta yang telah membimbing penulis dengan memberikan kritik dan
saran dalam upaya pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi.
8. Siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 1 Yogyakarta atas partisipasi dan
kerjasama dalam pelaksanaan peneltian.
9. Keluarga tercinta Bapak Nanang Setia Karno, Ibu Sulastri, Pius Febrian
Rahman Agung yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan
doa dalam penyelesaian penelitian dan skripsi.
10. Sahabat – sahabat terbaikku Fidelia Destyari D.I, Adventa Eklesiawati,
Ririn Meilita, Mariati Daeli, Francisca Mei, dan Selpha Wiwit, Bartolomeus
Delfian, Paskalis yang membantu, memberikan dukungan pada peneliti.
11. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan
penelitian dan skripsi ini.
Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih ada beberapa
kesalahan ataupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini
berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 13 Juni 2016
Penulis

Regina Risa Dewi
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING…………………………

ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………

iv

HALAMAN MOTTO………………………………………………………………

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………..

vii

ABSTRAK………………………………………………………………………….

viii

ABSTRACT…………………………………………………………………………

ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...

x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….

xiv

DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………………...

xv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….

xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….

xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..

1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….

2

C. Batasan Masalah …………………………………………………………...

3

D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..

3

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Hipotesa Penelitian ………………………………………………………...

3

F. Manfaat Penelitian …………………………………………………………

4

BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar …………...…………………………………………………………

5

B. Konsentrasi Belajar ………………………………………………………...

6

C. Gaya Belajar ……………………………………………………………….

12

D. Hasil Belajar ……………………………………………………………….

17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian …………………………………………………………..

21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………..

21

C. Sampel ……………………………………………………………………..

22

D. Instrumen Penelitian ……………………………………………………….

22

E. Validitas Instrumen ………………………………………………………..

27

F. Metode Analisis Data ……………………………………………………...

27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………

34

B. Data Hasil Penelitian ……………………………………………………..

37

C. Analisa Data dan Pembahasan ……………………………………………

40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………

66

B. Saran………………………………………………………………………..

66

DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………………

68

LAMPIRAN

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi – kisi Kuisioner Konsentrasi Belajar …………………………...
Tabel 2. Kisi – kisi Angket Gaya Belajar …………………………………….
Tabel 3. Kisi – kisi Pertanyaan Wawancara …………………………………..
Tabel 4. Klasifikasi Konsentrasi Belajar ……………………………………...
Tabel 5. Klasifikasi Gaya Belajar …………………………………………….
Tabel 6. Distribusi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII E dan VIII F ……………
Tabel 7. Distribusi Gaya Belajar Diverger, Konsentrasi dan Hasil Belajar
Siswa ………………………………………………………………………….
Tabel 8. Distribusi Gaya Belajar Asimilator, Konsentrasi dan Hasil Belajar
Siswa ………………………………………………………………………….
Tabel 9. Distribusi Gaya Belajar Konverrger, Konsentrasi dan Hasil Belajar
Siswa ………………………………………………………………………….
Tabel 10. Distribusi Gaya Belajar Akomodator, Konsentrasi dan Hasil
Belajar Siswa ………………………………………………………………….
Tabel 11. Skor Konsentrasi Belajar …………………………………………..
Tabel 12. Skor Gaya Belajar Diverger ……………………………………….
Tabel 13. Skor Gaya Belajar Asimilator ……………………………………..
Tabel 14. Skor Gaya Belajar Akomodator …………………………………...
Tabel 15. Skor Gaya Belajar Konverger ……………………………………..
Tabel 16. Skor Hasil Belajar …………………………………………………
Tabel 17. Uji Normalitas Gaya Belajar Diverger ……………………………
Tabel 18. Uji Normalitas Gaya Belajar Asimilator ………………………….
Tabel 19. Uji Normalitas Gaya Belajar Konverger ………………………….
Tabel 20. Uji Normalitas Gaya Belajar Akomodator ………………………..
Tabel 21. Uji Normalitas Gaya Konsentrasi Belajar ………………………….
Tabel 22. Uji Normalitas Hasil Belajar (UTS) ……………………………….
Tabel 23. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Diverger ………………
Tabel 24. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Asimilator ……………
Tabel 25. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Konverger …………..
Tabel 26. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Akomodator …………
Tabel 27. Uji F Dependent …………………………………………………..
Tabel 28. Uji Anova Dependent Gaya Belajar ……………………………..
Tabel 29. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Diverger dan Hasil Belajar….
Tabel 30. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Asimilator dan Hasil
Belajar…………………………………………………………………………
Tabel 31. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Konverger dan Hasil
Belajar………………………………………………………………………..
Tabel 32. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Akomodator dan Hasil
Belajar ……………………………………………………………………….
Tabel 33. Uji Korelasi Spearman Konsentrasi dan Hasil Belajar ……………

xiv

23
24
26
29
30
37
38
39
39
39
41
42
44
45
46
47
48
49
49
50
50
50
51
51
51
52
52
53
53
54
55
55
56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Distribusi Persentase Konsentrasi Belajar ………………………….
Grafik 2. Distribusi Persentase Gaya Belajar Diverger ………………………
Grafik 3. Distribusi Persentase Gaya Belajar Asimilator ……………………..
Grafik 4. Distribusi Persentase Gaya Belajar Akomodator …………………..
Grafik 5. Distribusi Persentase Gaya Belajar Konverger ……………………..
Grafik 6. Distribusi Persentase Hasil Belajar …………………………………

xv

41
43
44
45
46
48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Dimensi Struktur Model Proses Pembelajaran …………………

xvi

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Permohonan Penelitian ………………………………
Lampiran 2. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian ………………………………
Lampiran 3. Kisi – kisi Kuisioner Gaya Belajar dan Konsentrasi Belajar ….
Lampiran 4. Kuisioner Konsentrasi Belajar …………………………………..
Lampiran 5. Angket Gaya Belajar Siswa ………………………………….....
Lampiran 6. Daftar Pertanyaan Wawancara …………………………………
Lampiran 7. Validasi Instrumen ………………………………………………
Lampiran 8. Data Gaya Belajar Siswa ……………………………………….
Lampiran 9. Data Konsentrasi Belajar Siswa ………………………………..
Lampiran 10. Data Nilai UTS Siswa ………………………………………...
Lampiran 11. Soal UTS ………………………………………………………
Lampiran 12. Rekapan Hasil Wawancara …………………………………….
Lampiran 13. Data Analisa Video …………………………………………….
Lampiran 14. Sampel Angket Gaya Belajar dan Konsentrasi Belajar……….
Lampiran 15. Screenshoot Video …………………………………………….
Lampiran 16. Soal tes …………………………………………………………

xvii

70
71
72
75
76
78
79
115
123
125
127
134
147
156
168
172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sedangkan mengajar adalah suatu
proses menstransfer ilmu pengetahuan kepada orang lain untuk mengembangkan
kemampuan berpikir orang tersebut. Di sekolah kegiatan belajar mengajar
dilakukan sesuai dengan aturan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari dinas
pendidikan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar siswa, di kegiatan belajar ini guru juga
menyampaikan materi pelajaran pada siswa agar siswa mampu mengembangkan
pengetahuannya. Sedangkan siswa adalah orang yang melaksanakan kegiatan
belajar untuk dirinya sendiri agar kemampuannya berkembang.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara bersama – sama
oleh sejumlah siswa di kelas, sehingga di kelas membentuk suatu komunitas
kelas. Komunitas siswa di kelas inilah yang juga menentukan kondisi di kelas
tersebut, apabila di kelas itu di tempati oleh mayoritas siswa yang rajin belajar
maka akan membentuk kondisi dan warna kelas yang fokus terhadap materi
pelajaran dan belajar dengan sungguh – sungguh. Sebaliknya apabila di kelas
tersebut di tempati oleh siswa yang mayoritas kurang rajin dan malas maka akan
membentuk

warna

dan

kondisi

1

kelas

yang

kurang

kondusif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

saat pelajaran berlangsung, sehingga akan mempengaruhi konsentrasi dalam
melaksanakan kegiatan belajar di kelas.
Pengalaman yang diperoleh peneliti dalam kegiatan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah mengetahui kondisi di kelas karena proses pengamatan
dan observasi yang dilakukan sebelum mengajar. Setelah melakukan observasi ini
peneliti memperhatikan gaya belajar dan konsentrasi siswa yang berbeda - beda
saat pelajaran IPA. Peneliti telah melakukan observasi di kelas VIII E dan VIII F.
Di kelas tersebut memiliki kondisi kelas yang berbeda saat pelajaran IPA
berlangsung. Di kelas VIII E cenderung memiliki kondisi kelas yang kurang
tenang dan ramai daripada kelas VIII F. Setiap siswa di kelas memiliki gaya
belajar yang berbeda – beda bergantung dengan kecenderungan yang dia miliki
untuk belajar. Sedangkan konsentrasi belajarnya pun berbeda – beda tergantung
juga dengan kemampuan yang dimiliki siswa untuk memusatkan perhatian
terhadap materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Hal inilah yang menarik
minat peneliti untuk melakukan penelitian untuk mengetahui gaya belajar yang
dimiliki oleh masing – masing siswa, konsentrasi belajar siswa di kelas dan hasil
belajar yang dicapai oleh siswa. Kemudian setelah mengetahui hal ini peneliti
ingin mengetahui pengaruh konsentrasi dan berbagai gaya belajar siswa terhadap
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

2. Bagaimanakah pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta ?
C. Batasan Masalah
Agar pengkajian masalah dalam penelitian tidak terlalu luas, maka diperlukan
batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1
Yogyakarta pada semester II, tahun ajaran 2015/2016.
2. Obyek penelitiannya yaitu :
a. Pengaruh konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa
b. Pengaruh gaya belajar dan hasil belajar siswa.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar siswa terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh i gaya belajar terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1
Yogyakarta.
E. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian ini yaitu tentang pengaruh gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa dan konsentrasi belajar siswa terhadap hasil prestasi
belajar siswa pada pembelajaran IPA yang diukur melalui nilai hasil belajar siswa.
Ada dua hipotesis yang berlaku dalam penelitian ini, yaitu:
1. Ho : tidak ada pengaruh antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar
siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

H1 : ada pengaruh antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
2. Ho : tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa.
H1 : ada pengaruh antara konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar
siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru dan siswa
a. Mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
b. Mengetahui tingkat konsentrasi siswa selama pelajaran berlangsung.
c. Mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dan
konsentrasi terhadap hasil belajar siswa.
2. Bagi peneliti
a. Mengetahui kondisi dan pengaruh gaya belajar belajar siswa di kelas.
b. Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
Belajar atau learning merupakan fokus utama dalam psikologi pendidikan.
Suryabrata (1984) dan Masrun dan Martinah (1972) mengemukakan bahwa pada
dasarnya belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan perilaku
seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju kebaikan, dari yang
jelek menjadi baik. Proses perubahan tersebut sifatnya relatif permanen dalam
artian bahwa kebaikan yang diperoleh berlangsung lama dan proses perubahan
tersebut dilakukan secara adaptif, tidak mengabaikan kondisi lingkungannya.
Perubahan tersebut terjadi karena adanya akumulasi pengalaman seseorang ketika
melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. (Ghufron, 2013: 4)
Menurut Cronbach “learning is shown by a change in behavior as a result of
experience”. Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
(Suprijono, 2015 : 2)
Alsa (2005) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku
yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu dan
lingkungannya. Upaya perubahan aspek lahiriah dan batinian dalam proses belajar
tersebut menurut Bloom (1956) meliputi tiga komponen;kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Pada aspek kognitif, potensi yang perlu dikembangkan adalah
potensi berpikir para peserta didik dengan melatih mereka untuk memahami
secara benar, menganalisis secara tepat,

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

mengevaluasi berbagai masalah yang ada di sekitarnya.
Pada aspek afektif, peserta didik perlu dilatih untuk peka dengan kondisi
lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada aspek psikomotorik, peserta didik perlu
dilatih untuk mengimplementasikan perubahan – perubahan yang terjadi dalam
aspek kognitif dan afektif dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari – hari.
(Ghufron, 2013: 4 – 5)
Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1958) adalah suatu proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar juga
dipahami sebagai suatu perilaku , pada saat orang belajar , maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Jadi
belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon.
(Sagala, 2014 : 14)
Proses belajar IPA ditandai dengan adanya perubahan pada individu yang
belajar, baik berupa sikap, perilaku, pengetahuan, pola pikir, dan konsep nilai
yang dianut. (Wisudawati & Sulistyowati, 2013 : 31)
Pembelajaran

IPA

adalah

interaksi

antara

komponen



komponen

pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
berbentuk kompetensi yang ditetapkan. (Wisudawati & Sulistyowati, 2013 : 26)
B. Konsentrasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsentrasi merupakan pemusatan
perhatian atau pikiran pada suatu hal. Konsentrasi belajar berasal dari kata
konsentrasi dan belajar. Hornby dan Siswoyo (1993:69) mendefinisikan
konsentrasi adalah pemusatan atau pengarahan (perhatiannya ke pekerjaannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

atau aktivitasnya). Konsentrasi belajar juga dapat disimpulkan sebagai pemusatan
perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai –
nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang
studi.
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada
materi pelajaran yang sedang dipelajari dengan mengeyampingkan semua hal
yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. Bila seseorang
tidak bisa berkonsentrasi, proses tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga
kemungkinan besar tidak dapat menyerap, menyimpan, dan mengingat kembali
informasi dengan baik. (Olivia, 2010). Sedangkan menurut The Liang Gie (1983)
konsentrasi

adalah

pemusatan

pikiran

terhadap

suatu

hal

dengan

mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar
konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan
menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran
tersebut. Blerkom (2008) juga menjelaskan jika konsentrasi adalah memusatkan
perhatian pada apa yang dilakukan.
Ciri – ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan dengan perilaku
belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku afektif dan perilaku
psikomotorik. Karena belajar merupakan aktivitas yang berbeda – beda pada
berbagai bahan pelajaran, maka perilaku konsentrasi belajar tidak sama pada
perilaku belajar tersebut. Engkoswara dalam Tabrani (1989:10) menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

klasifikasi perilaku belajar yang digunakan untuk mengetahui ciri – ciri siswa
yang dapat berkonsentrasi belajar sebagai berikut.
1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,
informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa
yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan:
a. kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan
b. komprehensif dalam penafsiran informasi
c. mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
d. mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.
2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini,
siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai :
a. Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu
b. Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan
c. Mengemukakan suatu pendangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu
keyakinan, ide dan sikap seseorang.
3. Perilaku psikomotor, pada perilaku ini siswa yang berkonsentrasi dapat ditengarai
dengan:
a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru
b. Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan – gerakan yang penuh
arti.
4. Perilaku berbahasa, pada perilaku ini siswa yang memiliki konsentrasi belajar
dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan
benar. (Yon, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Surya (2009) menyebutkan jika konsentrasi belajar adalah pemusatan daya
pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau
menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang
dipelajari. Rendahnya kualitas prestasi belajar seseorang, sebagian besar
disebabkan oleh lemahnya kemampuan siswa untuk melakukan konsentrasi
belajar.
Konsentrasi adalah suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek
tertentu. Dengan adanya pengertian tersebut, timbullah suatu pengertian lain
bahwa di dalam melakukan konsentrasi, orang harus berusaha keras agar segenap
perhatian panca indera dan pikirannya hanya boleh terfokus pada satu objek saja.
(Hakim,2005:1)
Gangguan konsentrasi belajar dapat disebabkan oleh hal – hal berikut ini:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal
dari dalam diri seseorang. Faktor internal ini terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Faktor jasmaniah
Faktor penyebab gangguan konsentrasi ini bersumber pada dari kondisi
jasmani seseorang yang tidak dalam kondisi normal atau mengalami gangguan
kesehatan, misalnya mengantuk, lapar, haus, gangguan panca indera, gangguan
pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernafasan, gangguan syaraf, dan otak,
tidak betah diam dan hiperaktif, kondisi kesehatan yang menurun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2) Faktor rohaniah
Faktor penyebab gangguan konsentrasi berawal dari mental seseorang yang
sedang mengalami berbagai macam gangguan, mulai dari gangguan mental ringan
(saat pribadi seseorang masih berada dalam batas normal) sampai pada gangguan
mental berat (saat pribadi orang tersebut sudah berada dalam kondisi abnormal).
Berikut beberapa gangguan mental yang dapat menimbulkan gangguan
konsentrasi seseorang, yaitu:
i. tidak tenang dan tidak betah diam yang bersumber dari pembawaan atau masalah
tertentu.
ii. Ada kecenderungan mudah gugup.
iii. Emosional, tidak sabar, dan selalu sering bersikap terburu – buru.
iv. Mudah tergoda pada sesuatu yang terlihat dan terdengar di sekitar lingkungan.
v. Ada kecenderungan untuk mudah cemas setiap kali mengerjakan sesuatu yang
penting.
vi. Mudah grogi di tengah lingkungan orang banyak, seperti di kampus atau kantor.
vii. Tidak dapat mengendalikan khayalan, ingatan masa lalu, dan pikiran – pikiran
yang muncul saat mengerjakan sesuatu.
viii. Tidak percaya diri yang mengakibatkan timbulnya bayangan takut gagal dan yang
mencemaskan.
ix. Sedang mengalami gangguan mental tertentu, seperti stress, trauma, frustasi
psikosomatis, neurosis, dan depresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan factor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal
dari luar diri seseorang, yaitu dari lingkungan di sekitar orang tersebut berada.
Faktor gangguan eksternal yang sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman
dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, seperti
belajar, bekerja, dan beribadah. Contoh – contoh gangguan tersebut adalah:
1) Ruangan kerja yang terlalu sempit
2) Tata letak barang yang tidak teratur
3) Adanya aroma yang tidak sedap
4) Suhu udara yang terlalu panas
5) Hubungan yang kurang harmonis dengan orang – orang yang sering berada dalam
lingkungan yang sama. (Hakim, 2005: 10)
Guru yang setiap harinya berinteraksi dengan peserta didik, tentunya memiliki
pengalaman yang sangat unik dari masing – masing peserta didik. Ada peserta
didik yang memiliki kemampuan bernalar dengan baik yang ditunjukkan oleh
kemampuannya berargumentasi dan menjawab pertanyaan secara runtut dan
mudah dipahami, ada peserta didik yang kurang mampu mengungkapkan
pendapatnya dengan baik sekalipun sebenarnya peserta didik tersebut memahami
isi dan makna persoalannya, serta ada pula yang sulit mengungkapkan
pendapatnya. Di pihak lain, ada peserta didik yang memiliki cara belajar sambil
mendengarkan radio atau mendengarkan lagu/music dan ada juga yang belajar
dengan menyepi jauh dari kebisingan, belajar sambil tiduran, belajar sendiri,
belajar kelompok, membuat catatan ringkas dari hasil bacaan yang dipelajari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

belajar dengan cara membaca keras, bahkan ada yang hanya diam saja sambil
menyimak bahan bacaan atau pun bentuk – bentuk belajar lainnya sesuai dengan
gaya belajar masing – masing. Gaya berpikir dan belajar adalah cara
menggunakan kemampuan yang dimiliki peserta didik. ( Surna & Panderiot, 2014
: 191)
C. Gaya Belajar
Gunawan menyebutkan jika gaya belajar adalah cara – cara yang lebih kita
sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu
informasi. (Ghufron, 2010: 11) Sedangkan Kolb (dalam Ridding dan Rayner,
2002) mengatakan bahwa gaya belajar merupakan metode yang dimiliki individu
untuk mendapatkan informasi, sehingga pada prinsipnya gaya belajar merupakan
bagian integral dalam siklus belajar aktif. Menurut Kolb (1981) bahwa perbedaan
gaya belajar yang dipilih individu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi
setiap individu dalam upaya menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.
(Ghufron, 2010: 43-44)
David Kolb mengemukakan adanya 4 kuadran (a-d) kecenderungan seseorang
dalam proses belajar, yaitu :
1. Kuadran perasaan/pengalaman konkret
Individu belajar melalui perasaan, dengan menekankan segi – segi
pengalaman konkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensivitasnya
terhadap perasaan yang lain. Individu pada kuadran ini cenderung suka dengan hal
– hal atau pengalaman – pengalaman baru dan ingin segera mengalaminya.
Individu ini juga tidak takut mencoba, suka berkumpul dengan orang lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

berusaha keras memecahkan permasalahan yang dihadapinya dengan bertukar
pikiran dengan teman – temannya, tetapi akan merasa bosan jika masalah itu
membutuhkan waktu yang lama.
2. Kuadran Pengamatan/Refleksi Pengamatan
Individu belajar melalui pengamatan, penekanannya mengamati sebelum
menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak
makna dari hal – hal yang diamati. Dalam proses belajar individu akan
menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini atau pendapat.
Individu yang berada pada kuadran ini melihat masalah dari berbagai perspektif,
mengumpulkan sebanyak – banyaknya data yang berhubungan dengan
permasalahan dari berbagai sumber, sehingga terkadang terlihat suka menunda –
nunda menyelesaikan masalah. Namun, sebenarnya hati – hati, sebelum membuat
keputusan atau melakukan sebuah langkah. Suka melihat atau mengamati perilaku
orang lain. Berpikiran apa yang dilakukan saat ini harus minimal sama atau lebih
baik dari apa yang dilakukan sebelumnya.
3. Kuadran pemikiran/Konseptual Abstrak
Individu belajar melalui pemikiran dan lebih terfokus pada analisis logis dari
ide – ide, merencanakan secara sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi
atau perkara yang dihadapi. Dalam proses belajar, individu akan mengandalkan
perencanaan sistematis serta mengembangkan teori dan ide untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Dalam berpikir cenderung objektif dengan pendekatan
yang analitis, pendekatan terhadap masalah dengan logika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

4. Kuadran Tindakan/Eksperimen Aktif
Individu belajar melalui tindakan, cenderung kuat dalam segi kemampuan
melaksanakan tugas, berani mengambil resiko dan mempengaruhi orang lain
lewat perbuatannya. Dalam proses belajar, individu akan menghargai keberhasilan
dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya.
Individu ini merespon sesuatu sebuah tantangan sebagai suatu kesempatan.
Menurut Kolb, tidak ada individu yang gaya belajarnya secara mutlak
didominasi oleh salah satu saja dari kuadran tadi. Yang biasanya terjadi adalah
kombinasi dari dua kuadran membentuk kecenderungan atau orientasi belajar.
Empat kuadran di atas membentuk 4 kombinasi gaya belajar seperti pada gambar
1 berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Pengalaman
Konkret

Pemahaman dengan
apprehension
Pengetahuan

Pengetahuan

akomodatif

diverger

Eksperimen
Aktif
Pengetahuan

Refleksi
Pengamatan

Pengetahuan

konverger

asimilasi

Pemahaman dengan
comprehension

Konseptualisasi
Abstrak
Gambar 1. Dimensi Struktur Model Proses Pembelajaran Dikutip dari :
Kolb,D. A. 1984.
Penjelasan pada model gaya belajar di atas adalah sebagai berikut :
a. Gaya Diverger
Gaya belajar merupakan kombinasi dari perasaan dan pengamatan. Individu
dengan tipe dirverger unggul dalam melihat situasi dari banyak sudut pandang
yang berbeda. Pendekatan pada setiap situasi adalah mengamati dan bukan
bertindak, termasuk perilaku orang lain, diskusi dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

b. Gaya Assimilator
Gaya belajar assimilator merupakan kombinasi dari berpikir dan mengamati.
Individu dengan tipe assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai
sajian informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, dan di pandang dari
berbagai perspektif dirangkum dalam suatu format yang logis, singkat dan jelas.
c. Gaya Konverger
Gaya belajar konverger merupakan kombinasi dari berpikir dan berbuat.
Individu dengan tipe konverger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari
berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung untuk
menyukai tugas – tugas teknis (aplikatif) daripada masalah social. Merespon suatu
tantangan sebagai sebuah kesempatan apa yang akan diperbuatnya tetap melalui
suatu pemikiran yang logis, runtut, matang, objektif, analitis.
d. Gaya Akomodator
Gaya belajar akomodator merupakan kombinasi dari perasaan dan tindakan.
Individu dengan tipe ini memiliki kemampuan belajar baik dari hasil pengalaman
nyata yang dilakukannya sendiri. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka
biasanya mempertimbangkan factor – factor manusia daripada analisis teknis,
namun tetap berusahan keras memecahkan masalahnya dengan lebih memilih cara
bertukar pikiran dengan orang – orang di sekitarnya, atau orang – orang lebih
tahu, dan tidak takut mencoba hal yang baru. (Ghufron, 2010: 93-100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Setiap orang memiliki dan mengembangkan gaya belajar tersendiri yang
dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejalan
dengan waktu dan pengalaman. (Ghufron, 2010: 101)
D. Hasil Belajar
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat
dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar
mengajar dan hasil belajar. (Sudjana,1989 : 2)
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem
pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan , baik tujuan kurikuler maupun
tujuan intstruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman,aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan inernalisasi. Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b)
ketrampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau
ketepatan, (e) gerakan ketrampilan kompleks dan (f) gerakan ekspresif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

interpretative. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar.
Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
peajaran. Dalam ranah kognitif ada lima tipe hasil belajar, yaitu : pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis.
1. Tipe hasil belajar : pengetahuan
Tipe hasil belajar pengetahuan ini termasuk kognitif tingkat rendah yang
paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil
belajar berikutnya. Hafal menjadi prasyarat bagi pemahaman. Misalnya hafal
suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut;
hafal kata – kata akan memudahkan membuat kalimat.
2. Tipe hasil belajar : pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman.
Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang pernah di
baca ataupun di dengarnya, memberi contoh lain dari yang telah di contohkan,
atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman dapat
dibedakan ke dalam tiga kategori, yakni tingkat terendahnya adalah pemahaman
terjemahan, tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, dan pemahaman yang
ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi.
3. Tipe hasil belajar : aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

4. Tipe hasil belajar : analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur – unsur atau
bagian – bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Anlisis
merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga
tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman
yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian yang terpadu,
untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara
bekerjanya dan untuk yang lain lagi memahami sistematikanya.
5. Tipe hasil belajar : sintesis
Penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian ke dalam bentuk menyeluruh
disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, berpikir pemahaman,
berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir
konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berpikir devergen. Dalam
berpikir konvergen, pemecahan atau jawabannya akan sudah diketahui
berdasarkan yang sudah dikenalnya.
6. Tipe hasil belajar : evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil.
Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau
standar tertentu.
(Sudjana, 2004 : 22-28)
Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian –
pengertian, sikap – sikap, apresiasi dan ketrampilan. Sedangkan menurut Bloom,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

hasil belajar mencakup kemampuan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dan yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya
hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana
tersebut di atas tidak dilihat secara secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif. (Supriyono,2015:7)
E. Nilai Hasil Belajar
Nilai hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas VIII E dan VIII F
rencananya diambil dari nilai tes yang dilakukan peneliti, tetapi karena
terbatasnya waktu kemudian menggunakan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif karena
pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh konsentrasi
belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dan gaya belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa melalui analisis dan deskripsi. Dalam penelitian ini satu kelas terdiri
dari 35 siswa. Tiap siswa