PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 2 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

GROUP INVESTIGATION UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 2 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun Oleh :

Bernadetha Novianti

031334004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H AL AMAN PE RSE MBAH AN

  Karya ini ku persembahkan kepada… Yesus Kristus yang selalu setia memberi damai setiap kali aku merasa gelisah. Dialah sahabat sejati yang selalu menyertaiku saat berkarya dalam hidup ini. KasihNYA tampak nyata dan selalu memberikan kesejukkan saat aku lelah dalam pengharapan.

  Bapak dan Mamahku tercinta, Irenaeus Soedibyo dan Eleonora Sri Redjeki...

  Luasnya samudra, tingginya gunung dan banyaknya bintang di langit...takkan bisa melukiskan betapa besar dan indahnya jasa mereka bagiku hingga karya ini dapat kuselesaikan dengan penuh pengabdian...semoga karya sederhana ini menghasilkan senyum yang tersimpul manis di bibir beliau...semua itu sungguh sangat berarti untukku...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kakakku tersayang, Alexander Erwin Nugroho yang selalu memberikan semangat dan doanya...terima kasih atas rasa marah, kecewa, bahagia, cinta dan pengertian yang tertuang dalam kanvas pengalaman hidupku.

  Seseorang yang mencintaiku sepenuh hati, Gregorios Barbarigo Yoga Wasana...

  

Terima kasih atas ukiran kesetiaan, semangat, kasih sayang dan kesabaran yang

terpatri dalam serangkaian cinta putihmu. Semua itu tlah kau pahat indah dalam

suatu ruang di hatiku yang takkan bisa tersentuh oleh siapapun...Di sepanjang

perjalanan ini, masih banyak krikil tajam yang harus dihadapi sebagai proses pendewasaan hubungan kita...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Percaya dan yakinlah bahwa segala sesuat u yang membuat mu kecewa, jat uh sert a t erasa menyakit kan di hat i akan t erasa indah jika semua it u dijalani dengan ikhlas. (Penulis)

  

Hart a ini kami punyai dalam bejana t anah liat supaya nyat a bahwa kekuat an yang melimpah-limpah it u berasal

dari Allah.. (2 Kor 4:7) Tuhan membuat segala sesuat u indah pada wakt unya, bahkan ia memberikan kekekalan dalam hat i kit a…

  (Pengkotbah 3:11a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

  Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Allah Bapa dan Bunda Maria yang tak pernah lelah mendengarkan doa- doaku sehingga berkat melimpah selalu menyertaiku.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penguji yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  7. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  8. Bapak Drs. Zamroni, M.Pdi selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan penelitian.

  9. Ibu Maria Sri Setiti, BA selaku guru Akuntansi SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah bersedia membantu penulis dalam ujicoba instrumen penelitian.

  10. Seluruh guru dan staff (terutama Mas Yatno) SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah berkenan membantu dan memperlancar proses penelitian penulis.

  11. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.

  12. Staff perpustakaan yang telah melayani dan membantu dalam peminjaman buku.

  13. Kedua orang tua Irenaeus Soedibyo-Eleonora Sri Redjeki yang dengan tulus menyayangiku, atas segala pengorbanan, cinta dan segala pengertiannya. Terima kasih.

  14. Kakakku satu-satunya (Alexander Erwin Nugroho) atas segala dukungan, pengertian, semangat dan kesediaannya meminjamkan berbagai properti kepadaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15. Gregorios Barbarigo Yoga Wasana atas kekuatan cintamu yang telah membangkitkan semangatku. Marilah bersama-sama menjaga perasaan ini agar selalu tersimpan manis dalam hati kita.

  16. Pakde Wardi, Bude Sri, Mbak Ririn dan Mas Antok yang selalu setia memberikan perhatian, dukungan, tempat bersandar dan pandangan- pandangan hidup yang memotivasiku untuk terus berjuang.

  17. Romo Hironimus Masu atas semua ilmu baik pengetahuan maupun rohani yang sudah Romo berikan untuk kesempurnaan karya ini.

  18. Mas Budi, Mbak Unun, Mbak Dyar, dan keluarga di Medari atas bantuan, kebersamaan dan kenangan-kenangan manis yang selalu kalian berikan untukku.

  19. Teman sekamarku tersayang (Maria Widya Wardhani) yang dengan hati lapang menerima segala kekuranganku. Aku takkan melupakan senyum polosmu saat membantuku keluar dari berbagai kesulitan.

  20. Raditya W. K, Ciplukz, Palma, Ivone, Mbak Hana dan Mas Agung atas semua dorongan semangat dalam bentuk apapun yang selalu kalian berikan untukku. Kalian semua adalah tim sukses yang memiliki peran penting dalam penyelesaian skripsi ini.

  21. Amel dan keluarga atas perhatian, dukungan semangat serta dengan tangan terbuka telah menerimaku menjadi bagian dari keluarga ini.

  22. Sobat-sobatku yang selalu ada disaat aku senang dan susah: Vivie Novianti (sahabat setia yang paling mengerti akan diriku), Ari Nugroho (Ndut), Yayik, Henny, Richa dan Benny.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23. Anak-anak kost sambu 2 (Enji, Vero, Ria, Zita, Era dan lain-lain) yang selalu memberikan semangat dan doa. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama bertahun-tahun.

  24. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2003, teman-teman PPL, Guru-guru SMA Santa Maria 2 Cirebon, teman-teman Gardep 28 dan teman-teman mudika Cirebon atas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah disumbangkan dalam proses penyempurnaan skripsi ini.

25. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua dukungan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

  

INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN

HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI

POKOK BAHASAN STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 2

SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA

Bernadetha Novianti

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang bertujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pada saat yang sama meningkatkan hasil pembelajaran Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa. Penelitian ini berlangsung dalam satu siklus dengan kegiatan Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial 2, tahun akademik 2007/2008. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Creswell (1998:142) yakni observasi, wawancara, dokumen dan materi audio-visual. Instrumen penelitian mengacu pada Bergerman, (Tantra, 2006:15) yaitu instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student). Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Kualitas proses pembelajaran meliputi tingkat partisipasi siswa dalam diskusi kelas maupun kelompok, tingkat interaksi siswa dalam kelompok kooperatif dan kualitas hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa meliputi kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja, tingkat kemampuan siswa dalam merangkum hasil investigasi untuk dipresentasikan di depan kelas, serta tingkat daya serap siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa mencapai indikator keberhasilan (target) yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE USE OF GROUP INVES TIGATION TYPE OF COOPERATIVE

LEARNING MODEL TO IMPROVE THE QUALITY OF TEACHING

LEARNING PROCESS AND STUDENTS’ ACCOUNTING LEARNING

ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING BASIC STRUCTURE TOPIC

  

AT XI GRADE STUDENTS OF SOCIAL SCIENCE 2

SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA

Bernadetha Novianti

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2008

  This research was directed to obtain the description about the use of Group Investigation type of cooperative learning model to improve the quality of teaching learning process and students’ accounting learning achievement in accounting basic structure topic. This research was conducted in one cycle consisted of planning, action, observation and reflection.

  This research was done in SMA Negeri 5 Yogyakarta. The research subject was the XI grade student s of social science 2, academic year: 2007/2008. The data gathering technique used in this research referred to what Creswell said (1998:142), they were observation, interview, document actions and audio-visual material. While the research instrument used was referred from Bergerman (Tantra, 2006:15) they were instruments of observing teacher, observing classroom and observing student. The technique of data analysis used was descriptive-qualitatively. The quality of the teaching learning process consisted of students’ participation level in both a whole class discussion and in a small group discussion and students’ interaction level in cooperative group. Meanwhile, the quality of the accounting learning achievement of students’ in accounting basic structure topic consisted of groups capability in doing the worksheet, students’ capability level in summarizing the investigation to be presented in front of class and students’ capability in material comprehension.

  The research result showed that the use of Group Investigation type of cooperative learning model has improved the quality of teaching learning process and accounting learning achievement of the students’ accounting basic structure topic which was proved by the accomplishment of the determined indicators.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................ vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................... xii

  ........................................................................................................... xiii

  ABSTRACT

  DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..................................................................

  B.

  7 Identifikasi Masalah ........................................................................

  C.

  8 Rumusan Masalah ...........................................................................

  D.

  9 Definisi Operasional ........................................................................

  E.

  Batasan Masalah .............................................................................. 10 F. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11 G.

  Manfaat Penelitian............................................................................ 12

  BAB II. LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif........................................ 13 B. Investigasi Kelompok ...................................................................... 20 C. Kualitas Proses Pembelajaran.......................................................... 26 D. Kualitas Hasil Pembelajaran............................................................ 27 E. Penelitian Tindakan Kelas................................................................ 28 F. Struktur Dasar Akuntansi................................................................. 33 G. Kerangka Berpikir............................................................................ 42 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................. 45 B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 45 C. Subyek dan Obyek Penelitian.......................................................... 46 D. Prosedur Penelitian........................................................................... 46 E. Instrumen Penelitian......................................................................... 50 F. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data ....................................... 52 G. Jadwal Penelitian.............................................................................. 57 BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pra Pelaksanaan Tindakan............................................................... 58 B. Pelaksanaan Tindakan...................................................................... 59 C. Setelah Pelaksanaan Tindakan......................................................... 62 BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Lapangan............................................................................ 63 B. Hasil Dan Analisis Data................................................................... 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan...................................................................................... 130 B. Saran................................................................................................. 132 C. Keterbatasan..................................................................................... 133 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 134

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Tabel III.1 : Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama dan Siklus Kedua .................................................................................................... 49

  Tabel III.2 : Jenis Keterlibatan Siswa ........................................................................ 53 Tabel III.3 : Keterangan Jenis Keterlibatan Siswa .................................................... 54 Tabel III.4 : Kriteria Kualifikasi Jenis Keterlibatan Siswa ....................................... 54 Tabel III.5 : Kriteria Kualifikasi Kegiatan yang Dilakukan Guru Sesuai Dengan

  Observasi .............................................................................................. 55 Tabel III.6 : Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dalam Kelompok Kooperatif ....... 55 Tabel III.7 : Proses Pengumpulan Data, Analisis Data dan Pembagian Tugas ......... 56 Tabel III.8 : Jadwal Penelitian .................................................................................. 57 Tabel VI.1 : Jumlah Siswa yang Terlibat Dalam Setiap Jenis Keterlibatan .............. 119 Tabel VI.2 : Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran

  Kooperatif ............................................................................................. 123 Tabel VI.3 : Hasil Kuis Siswa ................................................................................... 125 Tabel VI.4 : Analisis Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama dan Siklus Kedua ................................................................................... 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II.1 : Spiral Kemmis dan Taggart 1988 ....................................................... 32 Gambar II.2 : Komponen Refleksi Dalam Penelitian Tindakan ............................... 33

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Jenis Keterlibatan Siswa .................................................................... 137 Lampiran 2 : Daya Serap, Analisis Nilai, Ketuntasan Belajar dan Nilai Hasil

  Kerja Kelompok ................................................................................ 157 Lampiran 3 : Format Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas .................................. 162 Lampiran 4 : Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa Dengan Model

  Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 171 Lampiran 5 : Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa Dengan

  Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 181 Lampiran 6 : Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

  Kooperatif Tipe Group Investigation ................................................ 196 Lampiran 7 : Refleksi Guru Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

  Kooperatif Tipe Group Investigation ................................................ 197 Lampiran 8 : Penilaian Presentasi Kelompok ......................................................... 199 Lampiran 9 : Hasil Wawancara Siswa .................................................................... 210 Lampiran 10 : Hasil Wawancara Guru ..................................................................... 213 Lampiran 11 : Perangkat Pembelajaran dan Soal-soal ............................................. 215 Lampiran 12 : Dokumentasi Foto ............................................................................. 235 Lampiran 13 : Surat-surat ......................................................................................... 240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan jaman semakin pesat dan canggih. Hal ini

  ditandai dengan persaingan di segala bidang yang semakin ketat, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perubahan besar sudah seharusnya terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat bersaing dengan negara-negara maju. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, salah satunya dengan merubah kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menjadi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang kemudian dirubah namanya menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

  Namun kenyataan menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah.

  Di negara kita telah dilakukan berbagai penelitian oleh para ahli dan pemerhati pendidikan yang membahas tentang proses pembelajaran secara umum di sekolah, kondisi objektif menunjukkan bahwa banyak para siswa yang merasa terintimidasi oleh sekolah karena sistem pembelajaran yang cenderung menggunakan pendekatan birokratik bukan pendekatan pendagogik. Guru menganggap siswa adalah botol kosong yang harus diisi sampai penuh dengan berbagai macam pengetahuan yang sebanyak- banyaknya. Hal ini membuat siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep akuntansi, dengan mengulang-ulang, menyebutkan definisi yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  guru atau yang tertulis dalam buku, tanpa memahami maksud dan isinya. Seperti kita ketahui bahwa tidak ada dua individu yang sama, karena itu setiap manusia sudah pasti memiliki keunikannya masing- masing. Akan tetapi, pada prakteknya, khususnya di dunia pendidikan kita saat ini, keunikan setiap individu itu justru diabaikan. Bahkan, keragaman potensi yang dimiliki siswa pun dianggap tidak ada. Hal tersebut membuat siswa merasa tidak senang dalam mengerjakan tugas-tugas dan merasa bahwa akuntansi itu sulit, menakutkan, dan tidak semua orang dapat mengerjakannya. Rasa tidak percaya diri ini harus dihilangkan sedini mungkin, dengan melibatkan siswa dalam seluruh kegiatan belajar mengajar, agar tumbuh rasa percaya diri dan menghilangkan rasa tidak senang terhadap pelajaran akuntansi.

  Guru adalah ujung tombak pelaksana kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu dalam suatu mata pelajaran, guru harus mampu memilih pendekatan, stategi, dan metode yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Sebaliknya bila guru tidak dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan, maka hasil kegiatan pembelajaran tidak mungkin akan tercapai dengan optimal. Akan tetapi, tidak sedikit pula guru yang merasa kesulitan dalam mengajarkan suatu materi pelajaran kepada peserta didik. Hal ini ditegaskan oleh Suryanto (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/16/jogja/29886.htm) yang mengatakan bahwa banyaknya kegagalan siswa dalam suatu mata pelajaran, misalnya matematika bukan terletak pada kurikulum yang salah, tetapi lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pada cara mengajarkan bidang studi. Para guru terkadang bingung untuk menentukan metode pembelajaran mana yang tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar situasi belajar di kelas menyenangkan dan siswa mudah menangkap materi yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Para guru umumnya cenderung memilih metode ceramah dan diskusi untuk menyampaikan suatu materi pelajaran dibandingkan metode pembelajaran lainnya.

  Akhir-akhir ini yang menjadi pokok permasalahan dalam proses belajar siswa adalah rendahnya prestasi siswa. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih memilih pendekatan konvensional. Sistem penyampaian pelajaran oleh guru pun masih bersifat ceramah yang kemudian diakhiri dengan ujian atau kuis. Hal ini terjadi juga pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta, dimana guru menyampaikan materi pelajaran dengan cara memberikan catatan dan tugas individu saja. Oleh karena itu, aktivitas siswa di kelas hanya seputar 3D1C (Duduk, Diam, Dengar dan Catat) saja. Siswa lebih banyak bertindak sebagai pendengar setia dan tidak dapat menyerap materi yang disajikan oleh guru hingga tuntas. Dampaknya adalah suasana pembelajaran di kelas cenderung berlangsung monoton dan siswa pun merasa bosan. Kondisi demikian akan berdampak pada kualitas belajar yang meliputi kualitas proses dan kualitas hasil belajar siswa yang tidak memuaskan.

  Dari pembicaraan dengan guru akuntansi kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta diperoleh informasi bahwa dalam situasi pembelajaran biasa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terdapat sekitar 50% siswa yang aktif bertanya pada kegiatan belajar mengajar di kelas dan sekitar 90% siswa langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Meskipun guru sudah berusaha untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, akan tetapi proses pembelajarannya masih terpusat pada guru sehingga tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep akuntansi seperti persamaan dasar akuntansi, sumber pencatatan dan laporan keuangan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran yang tidak hanya melibatkan siswa secara individu dalam pelaksanaannya saja, namun strategi yang melibatkan siswa secara keseluruhan dari awal (perencanaan) pembelajaran sehingga siswa bisa mendapatkan suasana pembelajaran yang diinginkan. Sebenarnya guru akuntansi SMA Negeri 5 telah mengetahui sekilas beberapa variasi strategi pembelajaran yang dapat dilakukan, namun beliau tidak dapat secara penuh melaksanakannya karena beberapa hambatan. Faktor utama yang menghambat adalah proses pembelajarannya yang memakan waktu relatif lama, dimana guru harus mengejar materi kurikulum yang cukup banyak dalam waktu yang terbatas.

  Lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang saat ini telah berganti nama menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah mengubah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat ini, banyak disebabkan oleh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  teknologi. Oleh karena itu, konsep pembelajaran saat ini pun berubah dari guru mengajar menjadi siswa belajar.

  Asumsi pergeseran itu, bertitik tolak pada siswa yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dirinya dalam memperkaya ilmu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan kompetensi yang ada pada kurikulum. Pembelajaran sebagai hasil usaha siswa dan pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan siswa sebagai bahan mentah bagi proses perenungan dan pengabstrakan. Setiap siswa, sebenarnya telah mempunyai satu aset ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif. Untuk membina siswa dalam menemukan pengetahuan baru, guru sebaiknya memperhatikan struktur kognitif yang ada pada mereka. Oleh karena pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap diterima dan diingat siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memunculkan ide- ide baru, memecahkan masalah, dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya.

  Dalam pendekatan konstruktivisme, manusia membina sendiri pengetahuannya di dalam skema kognitif masing- masing. Siswa membangun pengetahuannya hanya berdasarkan temuannya sendiri yang disesuaikan dengan pengalaman hidupnya. Hal ini dapat menimbulkan salah persepsi karena siswa mengkonstruksi pengetahuannya hanya berdasarkan pengalaman pribadinya, sedangkan setiap manusia memiliki pengalaman pribadi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mungkin belum atau tidak pernah dialami oleh orang lain. Selama ini siswa kelas XI IS 2 tidak pernah mengalami belajar kelompok dalam pembelajaran akuntansi sehingga suasana pembelajaran di kelas pun terlihat kurang efektif. Peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IS 2 karena dapat meningkatkan keefektivan pembelajaran akuntansi. Dalam cooperative learning tipe group

  

investigation siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya dengan cara

  membuka pikiran atas pengalaman orang lain tentang suatu hal yang akan diteliti bersama, sehingga siswa dapat menyatukan pengalaman pribadi dengan pengala man orang lain menjadi suatu pengetahuan yang obyektif.

  

Cooperative learning mengajarkan siswa untuk belajar bekerja sama dalam

  satu tim (sebagai team work), belajar bertanggung jawab, belajar memimpin dan dipimpin, dan belajar menghargai pendapat (berdemokrasi). Banyak alternatif untuk memberikan tugas dan mengatur kerja kelompok agar semua siswa bekerja dengan penuh semangat serta terlibat aktif memberikan kontribusi untuk kelompoknya. Setiap anggota kelompok dituntut untuk bekerja (sesuai dengan kapasitasnya) dan memberikan kontribusi demi tercapainya target/tujuan kelompok. Untuk itu guru harus kreatif membuat skenario pembelajaran yang menarik, menantang, dapat memberdayakan dan melibatkan peran serta semua siswa dalam kelompok, sehingga antara satu anggota dengan yang lain saling membutuhkan dan bekerja sama memberikan kontribusi untuk kelompoknya. Banyak alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat digali & dikembangkan oleh guru/fasilitator. Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kegiatan seperti ini dapat membuat semua siswa melakukan aktivitas yang lebih terarah (aktif konstruktif) karena setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat tugas dan pembagian peran yang berbeda. Efeknya tidak hanya kelihatan pada aspek kognitif dan psikomotorik saja. Dari sisi afektif, siswa ternyata dapat berlatih untuk menghargai pendapat & keberadaan teman, sifat egois dan dominasi siswa "pintar" dalam kelompok mulai berkurang.

  Dalam metode pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih terstruktur dan guru memberikan arahan ya ng lebih jelas. Untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas diperlukan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pada penelitian tindakan terdapat upaya untuk mengenalkan pendekatan baru pada pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem yang ada yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja di sekolah dan ruangan kelas (Madya, 1994 : 13).

  Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

  Investigation Untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Akuntansi Siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA NEGERI 5 Yogyakarta.

B. Indentifikasi Masalah

  Pembelajaran dalam kelas XI IS 2 di SMA Negeri 5 saat ini umumnya masih berpusat pada guru. Di kelas guru kurang memberikan kesempatan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa untuk belajar dengan siswa lain dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa kurang mengenal dan memahami teman satu kelasnya. Pengetahuan yang diperoleh siswa pun hanya bersifat tekstual sehingga tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam mengimplementasikan ilmunya pada kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru sebagai variasi model pembelajaran dalam menyampaikan berbagai materi akuntansi. Terdapat berbagai macam pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah di atas seperti Student Team Learning, Jigsaw, Learning Together dan Group

  investigation.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta? 2. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Definisi Operasional

  Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian di atas adalah sebagai berikut.

  1. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antara siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan masing- masing siswa bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.

  2. Tipe Group Investigation adalah salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. guru bersama siswa memilih topik yang akan dipelajari dan menentukan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang kosisten dengan topik yang telah dipilih; b. siswa dalam kelompok heterogen (terdiri dari empat sampai lima siswa) melakukan investigasi sub topik yang telah dipilih dari berbagai sumber yang tersedia baik di dalam maupun di luar sekolah.

  c.

  Siswa secara berkelompok menyajikan hasil investigasi yang diperoleh dalam bentuk presentasi yang menarik di depan kelas.

  3. Kualitas proses pembelajaran adalah tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, seperti nampak dalam: a. partisipasi siswa pada diskusi kelas pada saat presentasi sub topik oleh kelompok, yaitu keterlibatan siswa mengajukan pertanyaan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kepada siswa maupun kepada guru, memberikan tanggapan jawaban, menyatakan pendapat, menemukan konsep, menarik kesimpulan dan pada saat mempresentasikan hasil investigasi kelompok di depan kelas; b. keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok saat melakukan kegiatan investigasi seperti berbagi informasi (sharing information), berbagi tafsiran (sharing of interpretation), dan menegosiasi makna (negotiation of meaning).

  4. Kualitas hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran, seperti ditunjukkan oleh: a. kemampuan kelompok merangkum hasil investigasi yang akan dipresentasikan; b. kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja; c. kemampuan siswa mengerjakan kuis.

E. Batasan Masalah

  Mengetahui berbagai fenomena yang timbul dan disesuaikan dengan definisi operasional di atas maka lingkup penelitian ini dibatasi pada segi-segi berikut.

  1. Kualitas proses pembelajaran dibatasi pada partisipasi siswa dalam diskusi kelas pada saat presentasi sub topik oleh kelompok dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Kualitas hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa merangkum hasil investigasi kelompok untuk dipresentasikan, kemampuan kelompok mengerjakan lembar keja, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis.

3. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta.

F. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta.

  Secara terperinci penelitian in bertujua untuk: a. meningkatkan kualitas proses pembelajaran akuntansi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation; b. meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation; c. mengetahui tanggapan guru akuntansi dan siswa kelas XI IS 2 SMA

  Negeri 5 Yogyakarta terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif; d. mengetahui faktor-faktor penghambat yang dirasakan oleh guru akuntansi dalam mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Penelitian

  Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

  1. Bagi Sekolah.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa.

  2. Bagi Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan variasi bagi guru akuntansi atau pun guru mata pelajaran lain dalam memilih metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran siswa.

  3. Bagi Siswa.

  Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini memberi kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti menganalisis materi, mendiskusikan materi, dan lain- lain. Dengan penerapan model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar karena siswa mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka pelajari. Hal ini akan meningkatkan kualitas proses belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh pada hasil belajar mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning adalah suatu metode belajar dengan cara

  individu yang berusia sebaya dengan berbagai tingkat kemampuan bekerjasama secara berpasangan untuk mencapai tujuan tertentu, di mana setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan penguasaan materi tiap anggotanya (Ratri, 2005:49). Mardiana (http://mbeproject.net/mbe1314.html) menyatakan bahwa pada model

  cooperative learning siswa diarahkan untuk belajar bekerja sama dalam

  satu team (sebagai team work), belajar bertanggung jawab, belajar memimpin dan dipimpin, serta belajar menghargai pendapat orang lain (berdemokrasi). Hal yang sama juga diungkap oleh Kagan (1994:8) yang menyatakan cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisikan serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing- masing pelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.

  Dengan demikian dengan dilaksanakannya cooperative learning siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain untuk mengerjakan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang telah diberikan dan masing- masing siswa mempunyai tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang telah ditargetkan dalam kelompok serta kerja siswa menjadi lebih terarah karena tiap siswa sudah mempunyai peran masing- masing berkaitan dengan tugas yang telah diberikan.

  2. Unsur-unsur Cooperative Learning Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning.

  Hal demikian tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok. Roger dan David Johson (Lie, 2002:30-34) mengatakan untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur cooperative learning yang diterapkan antara lain.

  a.

  Saling ketergantungan positif.

  Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif , pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap anggota. Dengan demikian siswa yang mempunyai kemampuan yang kurang begitu baik terpacu untuk memberikan sumbangan nilai yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Tanggung jawab perseorangan.

  Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

  c.

  Tatap muka.

  Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing- masing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

  d.

  Komunikasi antar anggota.

  Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.

  e.

  Evaluasi proses kelompok.

  Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Aturan-aturan yang Diterapkan Dalam Cooperative Learning Menurut Johnson (1984:26) dalam cooperative learning aturan- aturan yang diberikan oleh guru mencakup lima bagian : a. guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan diberikan; b. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok sebelum kegiatan dimulai; c. guru menjelaskan mengenai tugas, tujuan, dan kegiatan yang akan dilaksanakan; d. guru mengawasi siswa dalam kegiatan yang dilakukan; e. guru mengevaluasi kerja siswa dan membantu siswa bagaimana caranya bekerjasama yang baik dengan siswa lain;

  4. Tipe Cooperative Learning Slavin (1995: 71-144) memperkenalkan empat tipe pembelajaran kooperatif sebagai berikut.

  a.

  Student Team Learning (STL).

  Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan

  dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari metode STL adalah “hadiah tim” (team reward), “akuntabilitas individu” (indivudual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil” (equal opportunity for success). Pada prinsip ada empat metode STL yang secara luas dikembangkan dan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Student Teams Achievement Division (STAD).

  Guru yang menggunakan STAD, mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki- laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi.