PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL FALAH BETAHWALANG, BONANG, DEMAK - Test Repository

  

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

DI MTs MIFTAHUL FALAH BETAHWALANG,

BONANG, DEMAK

  

TAHUN 2008 / 2009

S K R IP S I

  D iajukan untuk M em enuhi K ew ajiban dan M elengkapi Syarat M em peroleh G elar Sarjana D alam Ilm u Tarbiyah

  

N IM : 111 05 008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2009

  D E P A R T E M E N A G A M A RI S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2009 Penulis,

  INAYATUL ULYA NIM: 111 05 008

  D E P A R T E M E N A G A M A RI S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www. stainsalatisza. ac. id E-mail: administrasi@staimalatiga. ac. id

  Dra. Nur Hasanah, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  a

  Saudari INAYATUL ULY Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : INAYATUL ULYA NIM : 111 05 008 Jurusan / nrogdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH

  IMPLEMENTASI ACTIVE

  LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI

  MTs. MIFTAHUL FALAH BETAFIW ALANG, BONANG, DEMAK TAHUN 2008 / 2009.

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, Wr, Wb

  Salatiga, Agustus 2009 Pembimbing

  Dra. Nur Hasanah. M.Pd

  NIP. 19690110 199403 2 002

  D E P A R T E M E N A G A M A RI S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

P E N G E S A H A N

  Skr ipsi Saudari : 1NAYATUL ULYA dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  111 05 008

  yang berjudul : “PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE

  

LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL

FALAH BETAHWALANG, BONANG, DEMAK TAHUN 2008 / 2009”.

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Kamis tanggal 20

  Agustus 2009

  yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  20 Agustus 2009 M Salatiga,

  29 Sya’ban 1430 H Panitia Ujian

  Ketota Sidang Sekretaris Sidang

  

Dr. Imam Sutomo. M.Ag Dr. H. Muh Saerozi. M.Ag

  >. 19580827 198303 1002 NIP. 19660215 199103 1001 Penguji I Penguji II

  W c

Dra. Siti Asdiuoh. M.Si Winarno, S.Si.. M.Pd

  NIP. 19680812 199403 2 003 NIP. 19730526 199903 1 004 Pembimbing

  

Dra. Nur Hasanah, M.Pd

  NIP. 19690110 199403 2 002

  

MOTTO

S a a t ini dan s e la m a n y a aku s elalu m en g ijin kan s em u a yan g aku inginkan

u n tu k h a d ir d id alam h id u p ku d en g an m udah dan m e n y en an g k an , trim ak a s ih

ya T u h an ku karena d en g an p erto lo n g a n -M u aku y akin aku bisa m eraih

a p ap u n y a n g aku in gin kan . Ku ijin kan diriku u n tu k b erhasil, u n tu k berubah,

dan aku ijinkan nasib ku u n tu k te ru s m em b aik hin g g a ajal m en jem p u tku .

  

(E rb e S en ta n u )

  PERSEMBAHAN

  

1. I6uku M u ’minah dan (Bapaku Woor

Jfasyim yang sCaCu mencurahkan kasih sayang dan do’a kepada penuCis 2. (BapakjKft- Zoemri 6eserta kgkurga

  

3. Kakakku JLSdurrohim, Ahm ad (Dzakirin

dan adikku ffusnuCTauziyah

  4. KeCuarga hesarsimbah'H. M u ’aCi

  5. Keluarga SesarSimSah A hm adYasir

  6. CaCon pendamping hidupku

  

7. Yeman-teman (P. M Safira (MSak^Ima,

ApriC, MSak^Ana, Yana, Taizah, Yitikj, M6ak.Narsih, drince, Cepip, Ana Zaid, Mamiku dan M6ak, Latij).Juga saha6at- sahaSatku mustikhah, hasnah dan husnuC khotimah.

  

8. Vstadh/ah dan adik-adikku di YPQ J4d-

JLmien Sakatiga

  

9. J fc ’ 09 Mas Nasir, Mas ZJdin, Mas

JLrief, Ipung, Mas Kphim, Cipto, Criya, JamiC, Yuna, Ichaki Eny (Endefetto, dan Anisa.

  KATA PENGANTAR Pu ji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta para sahabat dan pengikutnya.

  Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH

  IMPLEMENTASI iCTIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL F ALAH BETAHWALANG, BONANG, DEMAK TAHUN 2008/2009” penulis susun dengan berusaha semaksimal mungkin demi terwujudnya susunan yang sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa kemampuan dan potensi yang dimiliki penulis sangatlah terbatas, sehingga dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak.

  Oleh karenanya, dalam kesempatan ini penulis haturkan trimakasih kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

  2. Fathurrohman, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam

  3. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga skripsi ini dapat terselasaikan.

  4. MTs Miflahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak yang telah memberikan ijin serta informasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

  5. Ibuku Mu’minah dan bapakku Noor Hasyim yang selalu aku sayangi dan aku banggakan

  6. Bapak pengasuh PPTI Al-Falah Salatiga KH. Zoemri RWS beserta keluarga yang telah mengasuh penulis dikota sejuk ini

  7. Kakakku Abdur Rohim yang telah membantu sepenuh hati kepada penulis untuk menyelesaikan studi

  8. Kakakku Ahmad Dzakirin dan adikku Husnul Fauziyah yang selalu memotivasi penulis

  9. Keluarga besar Simbah H. Muali yang selalu memotivasi penulis

  10. Keluarga besar simbah Ahmad Yasir yang selalu aku banggakan

  11. Ustadz / ah dan adik-adikku di TPQ Al-Amien Salatiga yang aku banggakan

  12. Teman-temanku di P.M Safira (Mbak Ima, April, Mbak Ana, Yana, Titik, Faizah, Frince, Mbak Narsih, Cepip, Ana Zaid, Nur, dan Ana Latif) yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi

  13. Sahabat-sahabatku Muslihah, Hasnah, Maesaroh, Husnul Khotimah, Qibtiyah dan Mbak Zah yang selalu menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

  14. Kakak-kakakku dan adik-adikku di ponpes Al-Falah Salatiga yang selalu aku rindukan

  15. JFC ’09 (KKN B anyuroto) Mas Udin, Mas Nasir, Mas Arief, Mas Rohim, Ipung, Jamil, Cipto, Yuna, Cakcuk, Eni Endeleto, dan Anisa. Terimakasih akan kekompakan kalian

  16. Keluarga besar Sobleman, Banyuroto yang aku sayanggi

  17. Teman-temanku STAIN Salatiga angkatan 2005 dan semua teman-teman STAIN salatiga yang mengenalku.

  Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi masih jauh dari kesempurnaan, semua ini karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam.

  Salatiga, Agustus 2009 Penulis

  Inayatul Ulya

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHILUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Pengaruh Implementasi Active Learning terhadap Motivasi

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  1. Sejarah Berdirinya MTs Miftahul Falah Betahwalang, \

  2. Letak geografis MTs Miftahul Falah Betahwalang,

  

  4. Sarana dan Prasarana MTs Miftahul Falah

  

  B. Laporan Hasil Penelitian

  47

  1. Data tentang Implementasi active learning di MTs

  2. Data tentang Motivasi Belajar di MTs Miftahul Falah

   BAB IV AN ALI SI DATA

  A. Analisis Data tentang Implementasi Active Learning di

   B. Analisis Data tentang Motivasi Belajar di MTs Miftahul

  C. Analisis data tentang Pengaruh Implementasi Active

  

  

  BAB V PENUTUP

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  TABEL I TABEL SARANA DAN PRASARANA MTs MIFTAHUL

   TABEL II TABEL GURU DAN KARYAWAN MTs MIFTAHUL

   TABEL IV TABEL HASIL ANGKET IMPLEMENTASI ACTIVE

   TABEL VIIITABEL IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DI MTs

   TABEL IX TABEL MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL TABEL X TABEL

  IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL

  

   TABEL XIIITABEL KERJA UNTUK MENCARI CHI KUADRAT

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Banyaknya model pembelajaran di dunia pendidikan yang bermacam- macam dan variatif menuntut seorang guru untuk lebih bisa menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Penyelenggaraan pembelajaran merupakan tugas utama seorang guru. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswanya salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru adalah dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning ).

  Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.1 Siswa akan lebih memahami materi pembelajaran jika dikaitkan langsung dengan dunia nyata yang dialami siswa.

  Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan

  Contextual Teaching and Learning merupakan suatu fenomena, terlepas dari

  besar kecilnya kadar keaktifan siswa dalam belajar tersebut.. Fenomena adanya

1 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, 2002, him. 1.

  2

  pendek atan Contextual Teaching and Learning, perlu digunakan untuk lebih mengembangkan potensi belajar siswa.

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning perlu dikembangkan, karena pendekatan Contektual Teaching and Learning secara factual dapat meningkatkan kadar keaktifan siswa. Merupakan suatu kenyataan yang baru muncul dalam belajar mengajar memerlukan suatu penanganan khusus, terutama terhadap sifat konservatif guru pada umumnya.

  Semua metode dalam proses belajar mengajar dapat mengaktifkan siswa. Bagaimanapun, cara belajar “duduk-dengar-catat-hafal (DDCH)” tetap mengandung keaktifan siswa. Contextual Teaching and Learning menuntut keaktifan siswa dalam kadar yang lebih besar, kalau mungkin sampai seratus persen. Untuk itu perlu adanya penataan bahan, pelaksanaan proses belajar mengajar, alat evaluasi dan sebagainya, inklusif terhadap penyusunan satuan pelajaran dan yang lebih jauh lagi terhadap organisasi kurikulum.

  Dimulai dari tahun pelajaran 2005/2006 MTs Miftahul Falah Betahwalang sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ini berarti sudah menerapkan Active Learning pada pembelajaran. Perubahan kurikulum tersebut diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran agar memperoleh pemahaman yang maksimum dari pembelajaran. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan dari Cina, Konfiisius. Yang berbunyi:

  What I hear, I forget (Apa yang saya dengar, saya lupa) Whai I see, I remember (Apa yang saya lihat, saya ingat)

  3 W

  hat I do, I understand (Apa yang saya lakukan, saya paham)2 Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar aktif.

  Mei Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyaiaan Confucius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham Belajar Aktif. What I hear, I forget What I hear and see, I remember a little. What I hear, see, and ask question about or discuss What I hear, see, discuss, and do, I acquine knowledge and skill. What I Teach to another, I master (Apa yang saya dengar saya lupa) (Apa yang saya dengar dan saya lihat, saya ingat sedikit) (Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa kolega/teman, saya mulai paham) (Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan) (Apa yang saya ajarkan pada oranglain, saya menguasainya)3 Dengan adanya Active Learning diharapkan siswa mempunyai life skill

  (kecakapan hidup). Active Learning dalam pembelajaran diharapkan ada pengaruhnya terhadap motivasi belajar.

  Melihat latar belakang tersebut diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak dengan judul, “PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING

  TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs. MIFTAHUL FALAH BETAHWALANG, BONANG, DEMAK TAHUN 2008 / 2009”

B. Penegasan Istilah

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya diperjelas dan dibatasi pengertiannya sebagai berikut:

  2 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,

  CTSD (Center for Teaching Staff Development), Yogyakarta, 2002, him. XVII

  3 Mel Silberman, Active Learning, Bumi Media, Yogyakarta, 2002, him. 1-2

  4

  1. Implemen tasi Implementasi adalah penerapan dalam strategi belajar mengajar dengan menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan materi yang diajarkan4. Maksud implementasi adalah dalam proses pembelajaran seorang guru harus mencari dan menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

  2. Active Learning

  Active learning adalah suatu pembelajaran yang mengajak

  peserta didik untuk belajar secara aktif.5 Artinya ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.

  Maksud dari implementasi active learning adalah penerapan metode dalam proses belajar mengajar dengan mengunakan metode pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik secara penuh dalam proses pembelajaran. Adapun indikator dari implementasi active learning adalah sebagai berikut:

  a. Siswa mempunyai buku-buku dan alat pelajaran dengan lengkap

  b. Siswa aktif mengikuti pembelajaran

  c. Siswa tidak pernah absen dalam mengikuti pembelajaran d. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.

  4 W.J.S Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 1012

  5 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, op.cit., him. xvii

  5

3. Motivasi Belajar

  M otivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.6 Artinya motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai sebuah tujuan.

  Belajar adalah suatu. proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7

  Jadi yang dimaksud motivasi belajar adalah dorongan yang memaksa seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar. Adapun indikator dari motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dikelas

  b. Siswa rajin berdiskusi dengan temanya dalam proses pembelajaran

  c. Siswa lebih semangat dalam mengerjakan tugas

  d. Guru menggunakan media pembelajaran e. Guru kreatif (metodologi) dalam mengajar.

  C. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana implementasi Active Learning dalam proses pembelajaran di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008/ 2009?

  6 Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada,

  Jakarta, 1986, him. 73

  7 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta, 1991, him. 2.

  5

3. Motivasi Belajar

  M otivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.6 7 Artinya motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai sebuah tujuan.

  Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

  n lingkungannya.

  Jadi yang dimaksud motivasi belajar adalah dorongan yang memaksa seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar. Adapun indikator dari motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dikelas

  b. Siswa rajin berdiskusi dengan temanya dalam proses pembelajaran

  c. Siswa lebih semangat dalam mengerjakan tugas

  d. Guru menggunakan media pembelajaran e. Guru kreatif (metodologi) dalam mengajar.

  C. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana implementasi Active Learning dalam proses pembelajaran di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008/ 2009?

  6 Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada,

  Jakarta, 1986, him. 73

  7 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta, 1991, him. 2.

  6

  2. Bagaimana motivasi belajar di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008/2009?

  3. Bagaimana pengaruh implementasi Active Learning terhadap motivasi belajar di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008/ 2009?

D. Tujuan Penelitian

  Agar dapat memberikan gambaran secara konkret serta arah yang jelas dalam pelakasanaan penelitian ini maka penulis perlu merumuskan tujuan yang ingin dicapai, adapun tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui implementasi Active Learning dalam proses pembelajaran di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009.

  2. Untuk mengetahui motivasi belajar di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009.

  3. Untuk mengetahui pengaruh implementasi Active Learning terhadap motivasi belajar di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat menambah khasanah dunia Pendidikan

  Agama Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan.

  2. M anfaat Praktis

  a. Bagi Guru a) Dapat menambah pengetahuan tentang model-model pembelajaran.

  b) Dapat meningkatkan motivasi guru dalam mengajar c) Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar.

  b. Bagi siswa

  a) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

  b) Dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya belajar c) Dapat menambah khasanah tentang Pendidikan Agama Islam.

F. Hipotesis

  Menurut sumadi suryabrata hipetesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenaranya masih perlu diuji terus secara empiris.8

  Dengan demikian hipotesis adalah merupakan kesimpulan dari awal sehingga untuk dapat mewujudkanya kesimpulan ahir masih perlu adanya pengujian lewat hasil penelitian.

  Relevan dengan judul penelitian tersebut, maka dapat penulis ajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh yang sangat signifikan antara implementasi active learning terhadap motivasi belajar di MTs Miftahul Falah

  Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009. “

  Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1995, him. 69.

  8 G. Metode Penelitian

  1. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Penelitian ini akan dilakukan di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak

  b. Penelitian ini akan diagendakan pada waktu dua bulan yang terbagi beberapa teknis, dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.

  2. Obyek Penelitian Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah semua guru di MTs Miftahul Falah Betahwalang,

  Bonang, Demak.

  3. Metode Pengumpulan Data Agar didapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya metode yang tepat. Adapun metodologi penelitianya sebagai berikut:

  a. Metode angket (Questioner) Angket atau questioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.9

  Metode ini merupakan metode pokok untuk mengetahui pengaruh implementasi active learning terhadap motivasi belajar di

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, him. 124.

  9 MTs. M iflahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009.

  b. Metode Interview (wawancara) Metode interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.10 Metode ini merupakan metode bantu untuk mencari data tentang implemantasi active learning dan motivasi belajar di MTs

  Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak.

  Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran wawancara adalah semua guru di MTs Miftahul Falah Betahwalang, Bonang, Demak.

  Adapun proses wawancara dapat dilakukan secara interview berstruktur maupun tidak terstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Model wawancara yang dilakukan yaitu dengan wawancara berencana dan wawancara tanpa rencana.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari sumber data mengenai sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya.11 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi umum MTs Miftahul Falah Betahwalang yang meliputi: sejarah singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, dan sebagainya.

  10 Ibid, him. 145.

  11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, him. 132

  10

  4. A nalisis Data

  a. Analisis Pendahuluan Analisis ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah, sehingga diketahui ciri masing-masing variabel penelitian analisis ini mengunakan rumus prosentase:

  P = — x 100% N

  Keterangan: P : Prosentase perolehan F : Frekuensi mentah

  N : Jumlah total responden

  b. Analisis Analisis ini untuk mengetahui adakah pengaruh implementasi

  active learning terhadap motivasi belajar di MTs Miftahul Falah

  Betahwalang, Bonang, Demak tahun 2008 / 2009 dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut:

  (fo-Jh)2 A

  • * 2=E

  Keterangan: X2 : Chi Kuadrat fo : Frekuensi yang diperoleh fh : Frekuensi yang diharapkan.

  K

  11 H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematikan penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengna masing- masing bab memuat bebarapa sub bab. Adapun susunannya sebagai berikut: Babi : Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,

  Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Hipotesis dan Sistematika Penulisan Skripsi.

  Bab II : Landasan Teori meliputi implementasi active learning, pengertian active learning, strategi belajar aktif, sepuluh metode dalam active learning, prinsip-prinsip belajar aktif

  (active learning), tipe-tipe belajar siswa, implementasi active learning,

  motivasi belajar, meliputi pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, fungsi dan ciri-ciri motivasi belajar, pengaruh implementasi active learning terhadap motifasi belajar.

  Bab III : Dalam bab ini berisi laporan hasil penelitian yang meliputi : sejarah berdirinya MTs Miftahul Falah Betahwalang, letak geografis, visi dan misi, sarana dan prasarana, data keadaan guru dan murid. Disamping itu juga dilaporkan hasil penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu data mengenai implementasi Active learning dan motivasi belajar.

  12 Bab IV

  : Dalam bab ini akan menguraikan analisis data yang meliputi analisis data tentang active learning, analisis data tentang motivasi belajar, analisia data tentang implementasi active learning terhadap motivasi belajar dan interprestasi data.

  Bab V : Penutup yang meliputi kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian dan penutup

BAB II LANDASAN TEORI A. Implementasi Active Learning

1. Pengertian Active Learning

  Active Learning

  atau belajar aktif dalam dunia pendidikan sangat ditekankan karena pelajaran yang hanya diam (pasif) hanya akan menghasilkan buah dari pembelajaran yang kurang optimal. Jika proses pembelajaran difokuskan hanya pada guru saja tidak ada tindakan dari peserta didik, maka pemahaman yang diperoleh peserta didik sangat minimum.

  Active Learning adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta

  didik untuk belajar secara aktif.1 Dalam pembelajaran active learning lebih ditekankan pada partisipan aktif para peserta didik. Di sini guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang mengantarkan peserta didik mencapai apa yang diharapkan oleh peserta didik.

  Pernyataan diatas sesuai dengan asas utama Quantum Teaching, yaitu "bawalah dunia mereka kedalam dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka".2 Di sini diterangkan bahwa tugas guru adalah menghantarkan peserta didik mencapai apa yang diharapkan atau guru hanya sebagai fasilitator.

  1 Hisyam Zaini, Bermawi Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, CTSD (Center for Teaching Stats Development), Yogyakarta, 2007, him. xvi

  2 Bobbi De Porter, Mark Reardon dan Sarah Singer, Quantum Teaching, Kaifa, Bandung, 2002, him. 6.

  14 A dapun belajar aktif yarg disebut juga belajar "langsung" adalah

  belajar yang membuat pelajaran melekat, mencari dan menggabungkan informasi secara aktif dari tempat kerja, masyarakat, maupun ruang kelas, lalu menggunakannya untuk alasan tertentu akan menyematkan informasi tersebut dalam ingatan.3 Penulis tekankan lagi dalam pembelajaran aktif tugas guru adalah mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dan baru, dan memfasilitasi belajar.4

  Dalam konsep active learning (belajar aktif) yang telah diperkenalkan oleh Confucius seorang filosofis kenamaan dari Cina yang sudah lebih dari 2400 tahun yang lalu, menyatakan :

  What I hear, I forget

  (apa yang saya dengar, saya lupa)

  What I see, I remember (apa yang saya lihat, saya ingat) What I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya paham)

  Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar aktif. Mei Silberman telah memodifikasi dan memperluas pemyatan confusius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif.

  What I hear, I forget What I hear an see, I remember a little What I hear, see and ask questions about or discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss and do, I acquine knowledge and skill. What I teach to another, I master

  (apa yang saya dengar, saya lupa) (Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit) (Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai faham)

  3 Elaine B. Johnson, Contextul Teaching and Learning, Mizan, 2006, him. 154

  4 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan, Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, 2002, him. 4

  15

  (A pa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan ketrampilan)

  (Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya).5 Salah satu alasan mengapa ia membuat pernyataan ini, adalah karena perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan kemampuan siswa mendengarkan.

  Mei Silberman dalam buku Active Learning menjelaskan suatu penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kuliah akademik tidak memperhatikan kurang lebih 40% dari waktu yang tersedia (poilio, 1984 dalam buku Active Learning). Lebih lanjut, siswa mencapai 70% pada sepuluh menit pertama kuliah, mereka hanya bertahan 20% pada sepuluh menit terakhir (Mc Keachie, 1986 dalam buku Active Learning). Tidak mengherankan jika siswa dalam kuliah pengantar psikologi hnya 8 % lebih dari kelompok pengontrol yang tidak pernah mengambil kuliah itu sama sekali. (Rickard et.al., 1988 dalam buku Active Learning)

  Dengan menambahkan visual pada pelajaran menaikkan ingatan dari 14 % ke 38 % (Dike, 1989 dalam buku Active Learning). Mel Silberman dalam buku Active Learning menerangkan suatu penelitian juga menunjukkan perbaikan sampai 200 % ketika kosa kata diajarkan dengan menggunakan alat visual. Bahkan, waktu yang diperlukan untuk menyampaikan konsep berkurang sampai 40 % ketika visual digunakan untuk menambah presentasi verbal. Sebuah gambar barangkali tidak

  16

  bern ilai ribuan kata, namun tiga kali lebih efektif dari pada hanya kata- kata saja.

  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang hanya mendengarkan saja menghasilkan pemahaman yang sangat minimum maka dari itu perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajaran.

2. Strategi-Strategi Belajar Aktif (Active Learning)

  Satu cara untuk memfasilitasi belajar aktif dalam kelompok kecil adalah memberi tugas-tugas pada anggota-anggota kelompok seperti pemimpin, fasilitator, pengatur waktu, perekam, pembicara, pengamat proses atau manajer materi. Seringkah anda dapat secara mudah meminta sukarelawan menempati beberapa tanggung jawab ini. Tetapi kadangkala menyenangkan dan efisien menggunakan strategi pilihan kreatif.” Adapun penugasan siswa dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  a. Penugasan berdasarkan alphabet : Identifikasikan tugas-tugas yang diperlukaan dan ditugaskan mereka dalam urutan alphabet dengan nama pertama. Dalam kelompok jangka waktu lama, putarlah tugas- tugas dengan menggunakan aturan ini.

  b. Penugasan menurut kelahiran : Tentukan tugas dalam urutan akronologi kelahiran siswa (dalam tahun kalender). Dalam kelompok jangka waktu lama, putarlah tugas-tugas dengan menggunakan aturan ini.

  17 c. Nomor lotere : Suruhl ah anggota kelompok untuk membaginya.

  Letakkan nomor-nomor yang dimiliki oleh anggota kelompok pada topi dan tentukan orang untuk setiap tugas.

  d. Warna lotere : Pilihlah warna untuk setiap tugas. Orang yang memakai warna tertentu menerima tugas itu.

  e. Perlengkapan pakaian : Tugaskan tanggung jawab dengan memilih perlengkapan pakaian, seperti pemakai kacamata, perhiasan perak, sweater atau sepatu cokelat.

  f. Voting : Suruhlah anggota kelompok untuk memilih tugas. Salah satu metode populer untuk menandai anggota menunjuk orang yang mereka pilih. Orang dengan jari paling banyak menunjuk padanya memperoleh tugas itu.

  g. Penugasan random : Suruhlah setiap anggota untuk menghitung dan mengemukakan empat digit terakhir dan nomor telepon rumah (seperti 9999 = 36). Kemudian umumkan sebuah nomor dari 1-36. Peserta dalam kelompok yang nomornya paling dekat pada nomor tersebut, ia diberi tugas itu.

  h. Pecinta binatang piaraan : Berikan tugas yang telah ditentukan untuk peserta didik dengan jumlah binatang piaraan terbanyak. i. Ukuran keluarga : Berikan tugas yang telah ditentukan untuk peserta dengan saudara kandung paling banyak atau paling sedikit. j. Door Prize : Paling awal ke kelas, letakkan sebuah stiker sedemikian rupa sehingga mengidentifikasikan satu anggota per kelompok.

  18 Metode-metode mene akup sebuah stiker pada sebuah kartu nama, atau

  pada sebuah tempat duduk atau meja, pada sebuah materi pelajaran dan sejenisnya. Peserta didik yang menerima stiker memperoleh hadiah dan suatu tugas kelompok tertentu.

3. Sepuluh (10) Metode dalam Active Learning

  Kegiatan belajar aktif tidak akan dapat berlangsung tanpa partisipan siswa.' Terdapat berbagai cara untuk membuat siswa berpartisipan secara penuh diantaranya dengan diskusi guna memperoleh respons dari para siswa pada setiap saat selama pelajaran. Beberapa diantaranya sangat tepat ketika waktu terbatas atau keperluan-keperluan partisipasi sangat dibutuhkan, a. Diskusi terbuka

  Meminta sebuah pernyataan dan membukanya pada kelompok besar tanpa harus terstruktur lebih lanjut. Kualitas diskusi terbuka secara terus menerus akan terjadi. Jika anda khawatir bahwa diskusi akan berjalan terlalu lama katakan sebelumnya, "saya lebih senang meminta empat atau lima siswa untuk ambil bagian...." Untuk mendorong siswa mengangkat tangannya, mintalah, "berapa banyak diantaramu yang merespons terhadap pertanyaan saya?" Kemudian panggilah peserta didik untuk mengangkat tangan mereka. Di sini diskusi berperan snagat penting dalam belajar aktif. 7

7 Mel Silberman, op. cit, him 19-22.

  19

  b. Kartu-kartu respons Bagikan kartu-kartu indeks dan mintalah jawaban-jawaban tanpa nama terhadap pertanyaan anda. Edarkan kartu-kartu indeks ke seluruh kelompok atau yang lainnya membagikannya. Gunakan kartu respons untuk menghemat waktu atau untuk menghilangkan nama orang dengan penyingkatan diri. Perlunya mengungkapkan jawaban anda secara ringkas pada sebuah kartu merupakan keuntungan lain.

  c. Polling Susunlah suatu survei pendek dengan mengisi dan mendapatkan perhitungan, atau poli peserta didik secara verbal.

  Gunakan polling untuk mendapatkan data secara cepat dan kembalikan hasilnya kepada mereka secepat mungkin. Jika Anda menggunakan survei verbal, mintalah menunjukkan tangan atau meminta siswa untuk mengangkat kartu jawaban.

  d. Diskusi Kelompok Kecil Bagilah peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga peserta atau lebih untuk berbagi informasi. Gunakan diskusi kelompok kecil jika Anda memiliki cukup waktu untuk memproses persoalan dan masalah. Ini merupakan salah satu metode kunci untuk mendapatkan partisipasi seseorang.

  e. Partner Belajar Suruhlah peserta didik mengerjakan tugas atau berdiskusi dengan pertanyaan kunci bersama siswa yang duduk di dekatnya.

  20 Gu nakan partner belajar ketika Anda ingin melibatkan setiap peserta, tetapi tidak memiliki cukup waktu untuk diskusi kelompok kecil.

  Pasangan merupakan konfigurasi kelompok yang baik untuk mengembangkan sebuah hubungan suportif dan atau untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas kompleks yang tidak akan membiarkan mereka pada konfigurasi kelompok besar.

  f. Whips Kelilingi kelompok dan dapatkan respon pendek pada persoalan kunci. Gunakan whips ketika Anda ingin memperoleh sesuatu dan setiap peserta secara cepat. Kalimat membentuk : (contoh) “satu perubahan yang akan saya buat di Amerika Serikat adalah ... ." “tentu sangat berguna dalam melakukan whips. Ajaklah peserta didik “untuk lewat” kapan saja mereka mau. Hindarkanlah pengulangan, suruhlah setiap peserta untuk membuat hal baru pada proses itu.

  g. Panel Mintalah sekelompok kecil peserta didik untuk mempresentasikan pandangan mereka di depan kelas. Sebuah panel informasi dapat dilakukan dengan meminta pandangan-pandangan dan sejumlah peserta yang ada pada tempat duduk mereka. Gunakan panel ketika waktu memungkinkan untuk memfokuskan respon yang serius terhadap pertanyaan Anda. Putarlah panelis untuk meningkatkan partisipasi.

  21

  h. Fl asbowl Suruhlah sebagian peserta didik untuk membentuk lingkaran diskusi, dan suruhlah peserta sisanya membentuk lingkaran pendengar mengelilingi mereka. Bawalah kelompok baru ke dalam lingkaran untuk melanjutkan diskusi. Gunakan flasbowl untuk membantu memfokuskan pada diskusi kelompok besar. Meskipun banyak menggunakan waktu, ini adalah metode terbaik untuk menggabungkan berbagai kebaikan dan diskusi kelompok besar dengan kelompok kecil.

  Sebagai variasi pada lingkaran konsentrasi, suruhlah peserta yang masih duduk di tempatnya dan sunuhlah meja-meja yang berbeda atau bagian-bagian dan meja menjadi peserta diskusi, sedang yang lain mendengarkan. i. Game

  Gunakan latihan lucu atau permainan kuis untuk mendapatkan ide-ide, pengetahuan, atau ketrampilan siswa. TV games sebagaimana ditunjukkan Family Feud atau Jeopardy dapat digunakan sebagai dasar dan permainan yang memperoleh partisipasi. Gunakan permainan untuk membangkitkan energi dan keterlibatan. Permainan juga sangat berguna untuk membentuk poin-poin dramatis yang jarang peserta lupakan.

  j. M em anggil Pembicara Berikutnya

  Suruhlah peserta didik mengangkat tangan ketika mereka ingin menyampaikan pandangan mereka, dan meminta pembicara sekarang

  22

  mem anggil pembicara berikutnya (sebagai pengganti peran pengajar). Gunakan teknik ini ketika anda yakin terdapat banyak perhatian dalam diskusi atau aktivitas dan Anda ingin meningkatkan interaksi peserta didik.

  Dalam mengimplementasikan active learning terdapat beberapa metode guna menunjang ketercapaian tujuan dari pada pembelajaran itu sendiri. Penggunaan metode dalam pembelajaran mementukan keberhasilan pembelajaran.

4. Prinsip-Prinsip Belajar Aktif (Active Learning)

  Dalam belajar aktif (active learning) terdapat beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut: a. Stimulus Belajar

  Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat berbentuk verbal atau bahasa, visual, auditif, taktik dan lain-lain. Stimulus hendaknya benar- benar mengkomunikasikan informasi atau pesan yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa.

  b. Perhatian dan motivasi Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam prose belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai siswa tidak akan optimal. Stimulus belajar yang diberikan guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi

  23

  dari siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan lama bertahan selama proses belajar-mengajar berlangsung.

  c. Respon yang dipelajari Belajar adalah proses belajar yang aktif, sehingga apabila tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa dapat mencapai hasil belajar yang dikehendaki.

  Semua bentuk respons yang dipelajari siswa harus menunjang terjadinya tujuan instruksional sehingga mampu mengubah perilaku siswa. Dalam proses belajar mengajar banyak kegiatan belajar siswa yang dapat ditemukan melalui respons fisik (motorik) disamping respons intelektual.

  d. Penguatan Setiap tingkah laku yang diikuti oleh kepuasan terhadap kebutuhan siswa akan mempunyai kecenderungan untuk diulang kembali manakala diperlukan. Ini berarti bahwa apabila respons siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhannya, maka siswa cenderung untuk mempelajari tingkah laku tersebut.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH METODE RESITASI BERBASIS LKS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs DARUL FALAH BENDILJATI KULON TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

BAB V PEMBAHASAN - PENGARUH METODE RESITASI BERBASIS LKS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs DARUL FALAH BENDILJATI KULON TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

IMPLEMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

0 1 78

PENGARUH PENDEKATAN ACTIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MIS AL-IQRA’ MEDAN BELAWAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 8

PENGARUH PENDEKATAN ACTIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MIS AL-IQRA’ MEDAN BELAWAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 3 17

PENGARUH PENDEKATAN ACTIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MIS AL-IQRA’ MEDAN BELAWAN - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 47

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX MTs MIFTAHUL FALAH BONANG DEMAK TAHUN PELAJARAN 20112012

0 12 114

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs MIFTAHUL HASANAH TAWANGKARJO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 94

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85