Website dan Reformasi Birokrasi

Website dan Reformasi Birokrasi
Jakarta-Humas: “Jadi mohon, jika ingin bertanya tentang perkara jangan kepada hakim
atau panitera. Dosa jika masih ada panitera yang masih berhubungan dengan pihak-pihak
yang ingin menanyakan perkaranya. Lalu bagaimana mau tahu status perkara? Cukup
kunjungi desk Info yang akan memberikan segala informasi mengenai perkara. Karena
Mahkamah Agung, termasuk Badilag sudah menyediakan informasi di website mengenai
semua informasi dunia peradilan, salah satunya status perkara” Papar Wahyu Widiana, MA.,
Dirjen Badilag saat menjelaskan makalah tentang “Pelaksanaan Program-Program Prioritas
Reformasi Birokrasi Di Lingkungan Peradilan Agama” dihadapan anggota Komisi II.
Pemaparan ini termasuk rangakaian rapat komisi II Badan Peradilan Agama(20/09/2011).
Wahyu mengatakan bahwa pemberian informasi tentang apapun yang dibutuhkan
masyarakat adalah salah satu realisasi Reformasi Birokrasi. Tentu saja dengan jalan yang
benar. dan untuk menghindari yang tidak diinginkan, Mahkamah Agung dan jajaran
peradilan di bawahnya menyiapkan website sebagai pusat informasi.
Menanggapi pentingnya hal ini Badilag memberikan penilaian bagi pengadilan yang terbaik
atau terburuk websitenya. Jika terbaik, maka akan diberikan award agar yang lain terpacu
mencontoh dan makin semangat memberikan yang terbaik untuk masyarakat sedangkan
yang terburuk akan mendapatkan teguran.
Pengelolaan website demi keterbukaan Informasi publik adalah satu di antara 7 program
prioritas Pembaruan di lingkungan peradilan agama, selainnya adalah: (1) Penyelesaian
Perkara yang tepat waktu; (2) Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik;

(3) Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik; (4) Pelayanan Publik yang prima
dan meja informasi; (5) Implementasi SIADPA Plus sebagai automasi Pola Bindalmin; (6)
“Justice for All” yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos Bantuan Hukum
(Posbakum); dan (7) Pengawasan.
“Website menjadi media komunikasi yang sangat penting bagi masyarakat dan Peradilan
Agama. Saya melihat langsung berita-berita yang terdapat di Website peradilan Agama.
Semuanya sangat informatif. Dan saya yakin masyarakat sangat terbantu dengan website
itu. Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Peradilan Agama.” Ungkap Cate
Summer dari USAID, Australia yang menjadi pembicara tamu, sebelumnya Cate banyak
mempublikasikan capaian-capaian Badan Peradilan Agama Indonesia ke negara-negara di
dunia.
“Saya barusan saja mendapatkan informasi dari kantor, bahwa bapak Wahyu Widiana
diundang untuk berbicara mengenai keberhasilan yang telah dicapai oleh Peradilan Agama,
seperti sidang keliling, aplikasi bantuan hukum untuk yang tidak mampu, juga mengenai
website di Canberra dan Sidney” Tutup Cate yang disambut dengan tepukan tangan yang
meriah dari peserta. (Az/Ats)