kajian investasi air kemasan dan profil kab way kanan gak jelas

PELUANG USAHA AIR MINUM DALAM KEMASAN
(kajian pendahuluan)

LATAR BELAKANG

Way Kanan adalah suatu kabupaten yang telah berusia 11 tahun pada saat ini, dimana
memiliki berbagai potensi yang tinggi pada daerahnya dengan kekayaan daerah yang belum di
eksploitasi baik yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Kondisi ini
sangat memungkinkan sekali untuk kabupaten ini tumbuh dan berswadaya mandiri dimana
potensi-potensi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara proporsional dan profesional
sehingga dapat secara langsung memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah dengan
pengelolaan yang baik dan benar.
Pemerintah tidak memproteksi hal ini bahkan memberikan peluang bagi pelaku usaha
mikro untuk mengembangkan usaha menjadi wira usaha di semua aspek dan akses kabupaten,
dari keterbukaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil bagian dan peranan dalam
memicu pertumbuhan ekonomi di kabupaten way kanan.

KONDISI DAERAH
Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Propinsi Lampung,
yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km2 atau sebesar 11,11 persen dari luas Propinsi
Lampung, dan dibatasi oleh :

1. Propinsi Sumatera Selatan, di sebelah Utara
2. Kabupaten Lampung Utara, di sebelah Selatan
3. Kabupaten Tulang Bawang, di sebelah Timur
4. Kabupaten Lampung Barat, di sebelah Barat
Ibukota Kabupaten Way Kanan adalah Blambangan Umpu yang merupakan salah satu
kampung tua yang ada di Kabupaten Way Kanan. Secara geografis, Kabupaten Way Kanan

terletak pada posisi :
Timur – Barat, berada antara :

104,17o - 105,04o Bujur Timur

Utara – Selatan, berada antara:

4,12o - 4,58o Lintang Selatan

TOPOGRAFI
Secara topografi, Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi

2


(dua) unit

topografis, yaitu
a. Topografi Berbukit Sampai Bergunung
Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450 1500 m dari permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya ditutupi
oleh vegetasi hutan primer atau sekunder dengan puncak-puncaknya antara lain:
Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin
Di Kabupaten Way Kanan terdapat river basin sungai-sungai kecil, Pada
umumnya bentuk medan topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua)
bagian, yaitu :
-

Sebelah barat lebih kurang 7 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan
merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng-lereng
yang curam atau terjal dengan ketinggiannya bervariasi antara 450 - 1500 m dari
permukaan laut, dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer
atau sekunder.


-

Sebelah timur lebih kurang 93 persen dari luas wilayah Kabuapten Way Kanan
terbentang dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap dan
terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah.

GEOLOGI
Data tentang endapan mineral di Kabupaten Way Kanan belum banyak
ditemukan sehingga besarnya potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui secara
pasti. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir bahwa bahan tambang utama yang ada
di Kabupaten Way Kanan adalah bahan galian C, diantaranya Andesit (176,9 juta m3), Riodasit
(3 juta m3 ), Marmer (15,8 juta m3 ), Zeolit (16,8 juta m3 ), Phospat, Kaolin (7,5 juta m3),
Benthonite (60 juta m3), Tufa (123,6 juta m3), Pasir Batu (1,3 juta m3), Batu Gamping,

Lempung/Tanah Liat (0,4 juta m3), Basalt (0.4 juta m3). Daerah Kabupaten Way Kanan memilki
iklim tropis dengan 2 (dua) musim yang selalu berganti sepanjang tahun, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Temperatur rata-rata di daerah ini pada 30° C.

PEMERINTAHAN
Pemekaran


wilayah

kecamatan

berdasarkan

Keputusan

Bupati

Way

Kanan

Nomor :2 Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 2005, sehingga jumlah
kecamatan menjadi

14


(empat belas) kecamatan dengan jumlah desa atau kampung

sebanyak 210 kampung. Keempatbelas kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjit dengan ibukota di Kampung Pasar Banjit, luas wilayahnya 331,6

km2 terdiri dari 20 kampung.
2. Kecamatan Baradatu dengan ibukota di Kampung Tiuh Balak Pasar, memiliki luas

wilayah 152,03 km2 terdiri dari 22 kampung.
3. Kecamatan Gunung Labuhan dengan ibukota di Kampung Gunung Labuhan,

memiliki luas wilayah 115,22 km2 terdiri dari 19 kampung
4. Kecamatan Kasui dengan ibukota Kampung Jaya Tinggi, luas wilayahnya 150,20 km 2

dengan jumlah kampung sebanyak 18 kampung.
5. Kecamatan Rebang Tangkas dengan ibukota Kampung Gunung Sari, memiliki

luas

wilayah 207,18 km2 terdiri dari 10 kampung

6. Kecamatan Blambangan Umpu beribukota di Kampung Blambangan Umpu yang

sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Way Kanan. Kecamatan ini luasnya 533,06
km2 dengan jumlah kampung sebanyak 24 kampung.
7. Kecamatan Way Tuba beribukota di Kampung Way Tuba, luas wilayahnya 206,25 km2

terdiri dari

12 kampung.

8. Kecamatan Negeri Agung dengan ibukota di Kampung Negeri Agung, luas

wilayahnya 562,98 km2 terdiri dari 18 kampung.
9. Kecamatan Bahuga dengan ibukota di Kampung Mesir Ilir, luas wilayahnya 81,92 km 2

terdiri dari 8 kampung.
10. Kecamatan Buay Bahuga dengan ibukota di bumi Harjo,luas wilayahnya 100,83 km2

terdiri dari 7 kampung
11. Kecamatan Bumi Agung dengan ibukota di Bumi Agung,luas wilayahnya 189,25 km2


terdiri dari

9 kampung

12. Kecamatan Pakuan Ratu dengan ibukota di Kampung Pakuan Ratu, luas wilayahnya

580,34 km2 terdiri dari 19 kampung.
13. Kecamatan Negara Batin dengan ibukota di Kampung Negara Batin, luas

wilayahnya 348,4 km2 terdiri dari 14 kampung.
14. Kecamatan Negeri Besar dengan ibukota Kampung Negeri Besar, luas wilayah

362,37 km2 terdiri dari 10 kampung.

KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000 berdasarkan hasil Sensus
Penduduk 2000 adalah sebanyak 349,8 ribu jiwa.

Jika dibandingkan dengan keadaan tahun


1990, dimana pada saat itu kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Way Kanan masih
merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara, maka pertumbuhan penduduknya
relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,15 persen per tahun pada periode tahun 1990-2000.
Penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun

2007 berdasarkan hasil Survei Sosial

Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 tercatat sebanyak 362.749 jiwa, jika dibandingkan dengan
tahun 2006 maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 939 jiwa atau dengan
pertumbuhan sebesar 0,26 persen.
Kepadatan penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2007 adalah sebesar 92 jiwa per km2.
Berdasarkan kecamatan di Kabupaten Way Kanan, maka Kecamatan Baradatu memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 245 jiwa per km 2, sedangkan Kecamatan Negeri Agung
tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu sebesar 35
jiwa per km2.

Kepadatan Penduduk Per Km2 Dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Di Kabupaten
Way Kanan, 2008
Kecamatan

1. Banjit
2. Baradatu
3. Gunung Labuhan
4. Kasui
5. Rebang Tangkas
6. Blambangan Umpu
7. Way Tuba
8. Negeri Agung
9. Bahuga
10. Buay Bahuga
11. Bumi Agung

Luas
(Ha)
33.160
15.203
11.522
15.020
20.718
53.306

20.625
56.298
10.083
8.192
18.925

Jumlah
RT
12.151
9.698
4.687
7.767
7.797
10.740
4.994
5.104
5.235
2.675
6.388


Jumlah
Pend
40.000
37.385
19.540
29.847
26.615
43.078
18.771
19.539
9.885
18.144
25.356

Kepadatan
Pend per Km2
120,63
245,91
169,59
198,72
128,47
80,81
91,01
34,71
98,03
221,48
133,98

Rata-rata
Pend per RT
3,29
3,85
4,17
3,84
3,41
4,01
3,76
3,83
1,89
6,78
3,97

12 Pakuan Ratu
58.034
13 Negara Batin
34.840
14 Negeri Besar
36.237
Jumlah/Total
2008
392.163
392.163
2007
Keterangan : *) Angka Diperbaiki
Sumber : BPS Kabupaten Way Kanan

6.711
8.230
4.766

25.077
31.386
20.155

43,21
90,09
55,62

96.943 364.778 93,02
94.585*) 362.749 92,50

3,74
3,81
4,23
3,76
3,84*)

Jumlah Pencari Kerja Dan Tenaga Yang Mendapat Pekerjaan Menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten Way Kanan, 2008
Pendidikan
Education
SD / Sederajad
SLTP / Sederajad
SLTA / Sederajad
D1 / D2
D3
DIV / S1
S2

Jumlah Pencari Kerja
2006
2007
2008
42
33
25
56
44
33
988
762
585
71
54
42
85
65
50
169
131
101
0
0
0

Tenaga yang Mendapat Pekerjaan
2006
2007
2008
17
10
24
22
14
31
386
241
575
28
17
40
33
21
48
66
41
96
0
0
0

Jumlah/Total
1.411 1.089 836
552
344
814
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Way Kanan

POTENSI DAERAH
Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan di sektor
pertanian. Sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah barat yang berbukit-bukit
menuju ke arah Timur yang landai, hal ini sangat potensial untuk pengembangan irigasi.
Sungai-sungai yang dimaksud antara lain:
1. Way Kanan dengan panjang lebih kurang 51 km, luas daerah aliran 1.198 km2.
2. Way Umpu dengan panjang lebih kurang100 km, luas daerah aliran 1.179 km2.
3. Way Besay dengan panjang lebih kurang 113 km, luas daerah aliran 870 km2.
4. Way Giham dengan panjang lebih kurang 80 km, luas daerah aliran 506 km2.

5. Way Tahmi dengan panjang lebih kurang 50 km.

Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting untuk
dimanfaatkan berbagai bidang kehidupan baik sektor pertanian, peternakan, perikanan,
industri, pertambangan, pariwisata, dsb. Fungsi-fungsi strategis tersebut telah menempatkan

air sebagai sarana yang vital dalam kehidupan manusia, namun saat ini kualitas air di alam
sudah jauh menurun.
Kualitas air di daerah perkotaan dan wilayah-wilayah tertentu yang terdapat berbagai
aktifitas tersebut di atas sedikit banyaknya sudah mulai tercemar berbagai macam kontaminan,
seperti : logam berat, garam, pestisida, herbisida, bakteri, virus, dan bahan-bahan beracun
lainnya. Sumber air pun banyak yang rusak sehingga jumlah cadangan air yang memenuhi
standar kelayakan untuk dipergunakan semakin berkurang. Hal ini mendorong Kita untuk
menciptakan dan mengembangkan suatu teknologi agar dapat mengolah air yang mengandung
berbagai kontaminan menjadi air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan
sebagai air sanitasi/bersih atau berkualitas untuk di konsumsi / minum
Way kanan dngan Potensi Penduduk yang cukup besar telah menjadi target area
pemasaran dari berbagai perusahaan swasta air minum yang berada di Bandar Lampung,
Kerugian yang diterima oleh masyarakat Way Kanan dengan sangat terpaksa adalah membeli
air minum konsumsi tersebut dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding area penjualan di
wilayah Bandar Lampung karena harus menanggung beban biaya distribusi.
Mempertimbangkan bahwa potensi air bersih yang berlimpah dari wilayah Way Kanan
yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta menyediakan kepada masyarakat air miinum
dalam kemasan yang berkualis SNI maka PT Way Kanan Makmur Abadi yang merupakan Badan
Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan membuat Unit Usaha Produksi dan Pemasaran Air
Minum Dalam Kemasan.

PENDAPATAN ASLI DAERAH

TARGET DAN REALISASI PAD MENURUT DINAS/INSTANSI
DI KABABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008

DINAS / INSTANSI
(1)
1. DINAS P2KA

2.

Dinas PU

3.

Dinas Pertambangan
& Energi
Dinas Kesehatan

4.
5.
6.

7.
8.

Dinas Kependudukan & Capil
Dinas HUBKOMINFO

Dinas PERINDAG
Dinas Pertanian,
Peternakan
& Perikanan

JENIS PAD
(2)

TARGET
(3)

REALISASI
(4)

1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Reklame
4. Pajak Penerangan Jalan
5. Pajak Hiburan
6. Retribusi Izin Gangguan
7. Jasa Giro
8. Rek. Deposito pd Bank Mandiri
9. Retr. Pelayanan Persampahan
10.Retr. Pelayanan Sampah
11.Retr. Pasar Grosir/Pertokoan
1. Retribusi IMB
2. Ret. Sewa Alat Berat
1. Pajak bahan Galian Gol.C

1.500.000
10.000.000
14.000.000
915.000.000
1.500.000
109.000.000
5.115.424.491
1.500.000.000
11.389.000
30.000.000
50.000.000
200.000.000
150.000.000
200.000.000

1.215.000
10.857.000
29.214.900
962.642.680
1.502.000
134.153.288
4.117.985.695
4.947.260.273
6.221.000
28.567.000
35.120.000
222.428.250
81.355.000
556.162.550

1.Retribusi Yankes

83.634.000

PERCENTAGE
(5)
81,00
108,57
208,68
105,21
100,13
123,08
80,50
329,82
54,62
95,22
70,24
111,21
54,24
278,08

56.510.176

67,57

1. Retribusi Akte Kelahiran &KTP 125.000.000

156.275.600

125,02

1. Retr. Tempat Khusus Parkir
0
2. Retr. Terminal
140.000.000
3. Retr. Izin Trayek
10.000.000
4. Retr. Pengujian Kend. Bermotor
170,07
5. Pajak Parkir
8.000.000
1. Setoran SIUP
5.000.000

6.520.000
71.279.000
14.550.000
15.000.000

0
50,91
145,50
25.510.000

0
32.171.500

0
643,43

1. Alsintan
2. Retribusi Hasil Perikanan

50.700.000
12.750.000

128,03
110,87

262.191.751
36.500.000
183.013.700
100.000.000
252.540.000
138.500.008

0
6,08
129,80
0
101,02
0

23.403.580

0

255.705.355

0

28.642.347

0

1.275.500

0

850.000
1.571.147.496
61.352.953

0
0
245,41

39.600.000
11.500.000

9. Dinas HUTBUN

1. Retr.Izin Pemungutan Hsl Hutan
0
2. Retr.Jasa Usaha
600.000.000
141.000.000
10. UPT Pengolahan Air Bersih 1. Retribusi Air Bersih
11. SKPKD
1. Retr. Pelayanan Kesehatan
0
2. Deviden PT Bank Lampung
250.000.000
3. Denda Keterlambatan Kerja 0
bid.Pendidikan
4. Denda Keterlambatan Kerja 0
Bid.Kesehatan
5. Denda Keterlambatan Kerja
0
Bid.Pekerjaan Umum
6. Pendapatan dr Pengembalian 0
Kelebihan Pembayaran Gaji&Tunj
7. Pendapatan dr Pengembalian 0
Belanja
8. Pendapatan dr Angsuran
0
9. Lain-lain PAD yg sah
0
12. RSUD
1. Retribusi Yankes
25.000.000

Jumlah /Total

Sumber : Dinas P2KA Kabupaten Way Kanan

9.761.547.491

14.476.073.605

148,30

REGULASI

a. Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b. Undang – Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang
No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang – Undang No.5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah

VISI dan MISI PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN

A.

VISI
" Terwujudnya Masyarakat Way Kanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya dan
Religius"

B.

MISI
1.

Mewujudkan Penuntasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat dengan
Prioritas pada Pemberdayaan Ekonomi kerakyatan, Peningkatan kesehatan dan
Infrastruktur Daerah Guna Mendukung Secara Optimal Pembangunan Daerah

2.

Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan yang Bertanggungjawab
bagi Percepatan Pemabangunan Daerah

3.

Mewujudkan Demokrasi dalam segala Aspek Kehidupan, Menghormati Hak Asasi
Manusia dan Menjamin Tegaknya Supremas Hukum

4.

Pemanfaatan Potensi Daerah dan Lingkungan hidup Secara Bijaksana Guna Menuju
Pemberdayaan Masyarakat

5.

Membentuk Moralitas, SDM dan Sumber Daya Pembangunan yang Profesional
Unggul dan Berdaya Saing Melalui Penguasaan Teknologi dan Kewirausahaan

6.

Meningkatkan Budaya Daerah dan Masyarakat yang Berkarakter Positif dan Religius

FAKTOR PENDUKUNG

1. PROFIL DAN SEBARAN USAHA KECIL
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil
menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan
bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta
(Sudisman & Sari, 1996: 5). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha
kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan
industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 14 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan
pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999:
250).

2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Variable bebas dan variable tak bebas dapat diperoleh dari pengembangan dan atribut
yang di sajikan dalam item di bawah ini :
S tru ktur P em asa ra n
B u sin es U ni t He a d

P a br ik

P em as ar an

S a le s



Struktur Pemasaran
di strib

Re ta ile r

Di strib u tio n

Fin an ce

Kab. Way kanan terdiri
dari 14 kecamatan
yang berjumlah 210
kampung dengan daya
beli produk ± 96%
penduduknya dengan
non period



Analisa Penduduk terhadap Daya Beli dalam Jumlah Bulan (resistent market per
kecamatan)
JUMLAH
Penduduk
1. Banjit
40.000
2. Baradatu
37.385
3. Gunung Labuhan 19.540
4. Kasui
29.847
5. Rebang Tangkas
26.615
6. Blambangan Umpu 43.078
7. Way Tuba
18.770
8. Negeri Agung
19.539
9. Bahuga
9.885
10. Buay Bahuga
18.144
11. Bumi Agung
25.357
12 Pakuan Ratu
25.077
13 Negara Batin
31.386
14 Negeri Besar
20.155
KECAMATAN

JUMLAH / TOTAL



PROBABILITY
%
3
3.5
1.5
4
1.5
3.5
1.5
2.5
1.5
1.5
2
1.5
2
2.5

DAYA BELI
jml bulan
8
8
6
8
5
8
4
7
6
6
6
8
8
8

BUYER
dus
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

364.778

Sosial ekonomi masyarakat
Kondisi masyarakat secara majemuk merupakan kondisi yang memprihatinkan di
tinjau dari sisi pendidikan, gaya hidup, pola bertani dan berkebun, pengembangan
potensi diri dan pemahaman sukuisme. Keadaan ini sangat situatif dan tergantung
pada momentum yang ada tetapi sangat frekuentif. Sehingga masyarakat tercipta
pola pikir yang pragmatis dan simple, apabila terbentur dengan problema maka
keputusan yang cepat dan sigap diambil adalah emotion dan efek yang timbul lari
dari tanggung jawab, sehingga pola sosial ini membawa dampak pada gaya hidup
yang tidak dinamis melainkan prestice sehingga membuat kondisi yang glamour, dan
pola hidup hanya terbawa dalam suasana eksistensi.
Dalam marketing situasi ini sangat menguntungkan karena masyarakat sudah
berpola gaya hidup yang praktis dan instan walau harus mengeluarkan cost yang
tinggi. Sehingga suatu produk akan tercipta market secara alami dengan sangat
mudah.



Kebutuhan pasar terhadap Daya beli masyarakat
Opini masyarakat bergeser dari pola hidup gotong royong dan kekeluargaan
menjadi pola praktis yang hanya secara teknis sehingga membuat masyarakat
menjadi konsumtif, dan perkembangan saat ini masyarakat telah terbiasa
menggunakan fasilitas yang instan dan praktis. Perbandingan biaya terhadap
permintaan dan penawaran pun menjadi tidak seimbang dikarenakan permintaan
pasar yang tinggi pada pola produk instanitas dan pratis dari pada penawaran oleh
produk itu sendiri. Masalah yang ada penawaran mengalami kendala dengan
distribusi dan transportasi yang jauh sehingga memakan biaya tinggi untuk suatu
produk masuk pasar way kanan, tetapi disisi lain harga produk yang tinggi masih
tergolong murah dikarenakan biaya yang digunakan tanpa penggunaan pola praktis
masih terlalu tinggi.
Pendapatan

keluarga

dan

alokasinya

di sebutkan dalam Pareto Law

merupakan teori yang menyatakan bahwa pola distribusi pendapatan adalah
konstan, baik secara historis maupun geografis, tanpa memperhatikan kebijakan
perpajakan atau kesejahteraan. Dengan
keluarga

dapat

dibagi dalam

berbasis

pendapatan

pada

setiap

beberapa kelompok mulai dari pendapatan

keluarga rendah, sedang dan tinggi. Dengan metode ini dapat diasumsikan sebagai
berikut :
I = g (C1, C2, C3, ...Cn) ......(1)
Dimana :
I
= Jumlah total pendapatan setiap keluarga.
C
= Alokasi biaya berdasarkan kepentingan.
1, 2, 3,.. n = Merupakan tingkat kepentingan alokasi biaya tiap keluarga.
Nilai ATP umum diperoleh dari rasio alokasi pendapatan keluarga untuk biaya
air minum kemasan terhadap

total

pemakaian

air minum kemasan seluruh

anggota keluarga, baik yang berpenghasilan maupun tidak.
ATP umum =

I t xPp
Tt

......(2)



Dimana :
It = Total pandapatan keluarga perbulan (Rp/bulan)
PP = Prosentase pengeluaran untuk air minum kemasan per bulan dari total
pendapatan keluarga
Tt = Total pemakaian air minum kemasan keluarga per bulan (m3/bulan)
Peluang investasi
Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan ini sebagian besar
permodalannya dimiliki oleh pemerintah daerah. Pengelolaan perusahaan
membutuhkan management yang professional sehingga dapat mencapai target yang
ingin dicapai. Management yang professional memerlukan sumberdaya manusia
yang terlatih ; bermotivasi dan berbudi luhur.
Unit Bisnis Air Minum Dalam Kemasan suatu kajian konsep untuk peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan menyediakan air minum yang
berkualiitas kepada masyarakat Way Kanan dengan harga yang terjangkau.
Menambah lapangan kerja kepada masyarakat Way Kanan serta mendorong
timbulnya usaha baru dalam jaringan distribusi yang dikelola masyarakat Way
Kanan.
Piramida Ekonomi Indonesia

3. SEBARAN KAMPUNG/KECAMATAN
Distribusi pada rute target pemasaran dapat di tinjau dengan informasi di bawah ini :
PANJANG JALAN DIRINCI MENURUT JENIS PERKERASAN

DAN KECAMATAN KABUPATEN WAY KANAN TAHUN, 2008
KECAMATAN
(1)

ATB/AC
(2)

LAPEN
(3)

SIRTU
(4)

TELPORT
(5)

TANAH
(6)

1. Banjit

7.400

48.640

1.000

64.813

20.114

2. Baradatu

20.570

10.609

4.766

18.322

5.040

3. Gunung Labuhan

4.580

47.140

-

35.660

4.500

4. Kasui

6.214

22.190

-

66.341

15.810

5. Rebang Tangkas

-

15.479

-

50.379

36.123

6. Blambangan Umpu

72.249

70.841

1.190

91.165

44.755

7. Way Tuba

-

19.885

-

50.240

13.310

8. Negeri Agung

12.400

33.650

5.900

71.470

7.690

9. Bahuga

1.980

4.530

-

15.950

1.734

10. Buay Bahuga

-

2.090

4.040

23.610

7.530

11. Bumi Agung

20.662

21.390

600

33.082

40.090

12 Pakuan Ratu

7.520

16.200

13.300

34.000

20.000

13 Negara Batin

-

7.750

12.900

30.310

10.040

14 Negeri Besar

-

25.320

5.830

-

-

JUMLAH/TOTAL

163.575

345.714

49.526

585.342

226.736

Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Perkerasan Jalan Dan Kecamatan
Di Kabupaten Way Kanan Tahun 2008
KECAMATAN
(1)

BAIK
(2)

SEDANG
(3)

RUSAK
(4)

RUSAK BERAT
(5)
(6)

TOTAL

1. Banjit

80.282

29.690

24.047

17.948

151.967

2. Baradatu

36.778

10.288

8.905

3.336

59.307

3. Gunung Labuhan

60.842

12.358

13.062

5.618

91.880

4. Kasui

60.494

17.436

17.322

15.303

110.555

5. Rebang Tangkas

61.960

15.535

14.950

9.536

101.981

6. Blambangan Umpu 193.513

41.183

35.751

9.753

280.200

7. Way Tuba

54.485

10.216

11.506

7.228

83.435

8. Negeri Agung

86.849

21.595

12.322

10.344

131.110

9. Bahuga

12.218

4.642

3.845

3.489

24.194

10. Buay Bahuga

20.901

6.406

4.841

5.122

37.270

11. Bumi Agung

74.027

21.080

10.867

9.850

115.824

12 Pakuan Ratu

50.677

13.272

13.478

13.593

91.020

13 Negara Batin

27.063

12.950

9.541

11.446

61.000

14 Negeri Besar

13.360

7.008

3.813

6.969

31.150

TOTAL

833.449

223.659

184.250

129.535

1.370.893

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan

LIST KECAMATAN DAN KAMPUNG DI KABUPATEN WAY KANAN
BLAMBANGAN
UMPU

NEGERI
AGUNG

Blambangan
Umpu

Bandar
Dalam

Brata Yudha

Bandar
Kasih

BAHUGA

Bumi
Agung
Bumi
Agung
Wates

Gedung
Harapan
Gedung
Jaya
Gedung
Menong

Bumi Baru
Bumi Ratu
Gedung Batin

Giri Harjo
Mesir Ilir
Mesir
Udik
Sapto
Renggo
Serdang
Kuring
Tulang
Bawang

Gistang

Kalipapan

Gunung
Sangkaran

Karya
Agung

Karang Umpu

Kota Baru

Lembasung

Kotabumi
Way Kanan

Negeri Baru

Mulya Sari

Negeri Batin

Negeri
Agung

Negeri Bumi
Putera

Penengahan

Panca Negeri
Rambang
Jaya
Sangkaran
Bakti

WAY
TUBA

BUMI
AGUNG

BUAY
BAHUGA

PAKUAN
RATU

NEGARA
BATIN

NEGERI
BESAR

BARADATU

GUNUNG
LABUHAN

KASUI

BANJIT

REBANG
TANGKAS

Bandar
Sari

Bumi
Agung

Bumi
Harjo

Bakti
Negara

Adi Jaya

Bima
Sakti

Bakti
Negara

Banjar
Ratu

Datar
Bancong

Argomulyo

Air Ringkih

Beringin
Jaya

Karangan

Nuar
Maju

Bumi
Mulya

Bumi
Jaya

Kaliawi

Banjar
Agung

Banjar
Sakti

Gelombang
Panjang

Bali Sadar
Selatan

Beringin
Jaya

Punjul
Agung
Sri
Tunggal
Suka
Agung
Suka
Bumi
Suka
Dana

Gunung
Cahya
Gunung
Waras
Karang
Agung
Negara
Harja
Negara
Ratu
Negara
Sakti
Negara
Tama
Pakuan
Baru
Pakuan
Ratu
Pakuan
Sakti

Gedung
Jaya
Gisting
Jaya
Karta
Jaya
Marga
Jaya
Negara
Batin
Negara
Mulya
Purwa
Agung
Purwa
Negara
Sari
Jaya
Setia
Negara
Sri
Menanti
Sri
Mulyo

Bengkulu

Jaya Tinggi

Bengkulu
Jaya
Bengkulu
Raman
Bengkulu
Rejo
Bengkulu
Tengah
Curup
Patah
Gunung
Baru
Gunung
Labuhan
Gunung
Sari

Jukuh
Kemuning
Kampung
Baru
Karang
Lantang

Bali Sadar
Tengah
Bali Sadar
Utara
Bandar
Agung

Gunung
Sari
Karya
Maju
Lebak
Paniangan
Madang
Jaya
Mulya
Jaya
Simpang
Tiga
Tanjung
Raya
Tanjung
Tiga

Bukit
Gemuruh
Bukit
Harapan
Bumi
Dana
Karya
Jaya

Mulyo
Harjo
Pisang
Baru
Pisang
Indah
Sri Numpi

Ramsai

Suka Maju

Say
Umpu
Suma
Mukti
Way
Mencar
Way
Pisang
Way
Tuba

Tanjung
Dalam
Wonoharjo

Pulau Batu

Rumbih

Rejo Sari

Serupa
Indah

Sumber
Rejeki

Sukabumi

Segara Mider

Sungsang

Sidoarjo

Tanjung
Rejo

Sri Rejeki

Way Limau

Tanjung
Agung
Tanjung
Ratu

Sriwijaya

Kaliawi
Indah
Kilingkiling
Negara
Jaya
Negeri
Besar
Pagar
Iman
Sri
Basuki
Tegal
Mukti
Tiuh
Baru

Banjar
Baru
Banjar
Masin
Banjar
Mulya
Banjar
Negara
Banjar
Sari
Banjar
Setia
Bumi
Merapi
Bumi Rejo
Campur
Asri

Kasui
Pasar
Kedaton

Kemu

Sinar
Gading

Menanga
Jaya
Menanga
Siamang

Kayu Batu

Sukajadi

Gedung
Pakuon
Gedung
Rejo
Gunung
Katun

Negri
Mulya
Negri
Sungkai
Negri Ujan
Mas
Suka
Negeri
Suka
Rame

Talang
Mangga

Mekar Asri
Setia
Negara
Sukosari

Tiuh Balak
II

Way
Tawar

Taman
Asri

Way Tuba

Tiuh Balak

Campang
Delapan
Dono
Mulyo
Jukuh
Batu

Kota Way

Cugah

Tanjung
Serupa

Tanjung Raya
Giham
Tanjung Raya
Sakti

Kasui Lama

Bonglai

Tangkas
Tanjung
Bulan
Tanjung
Harapan
Tanjung
Kurung
Tanjung
Kurung
Lama

Neki
Pasar
Banjit
Rantau
Jaya
Rantau
Temiang
Rebang
Tinggi
Simpang
Asam
Sumber
Baru
Sumber
Sari

Tiuh Balak
I
Tiuh Balak
Pasar

Tanjung Sari
Umpu Bakti
Umpu
Kencana

4. PELUANG DISTRIBUSI KE KABUPATEN SEKITAR


Strategi Pemberdayaan Yang Tepat
Strategi pemberdayaan yang telah diupayakan selama ini dapat diklasifikasikan
dalam:
-

Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/tingkat
utilisasi/tingkat hunian, meningkatkan kemampuan pemasaran, dan pengembangan
sumberdaya manusia.

-

Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN
dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio

kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit Mini/
Midi, KKU).
-

Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baik lewat sistem BapakAnak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir (forward linkage), keterkaitan hilir-hulu
(backward linkage), modal ventura, ataupun subkontrak.

-

Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakah berbentuk PIK
(Pemukiman Industri Kecil), LIK (Lingkungan Industri Kecil), SUIK (Sarana Usaha
Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (Tenaga
Penyuluh Industri).

-

Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha
Bersama), KOPINKRA (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan).



Strategi pasar
Sebagai Produsen Air minum dalam kemasan, perusahaan bertanggung jawab
terhadap strategi pemasaran dan distribusi dari air minum dalam kemasan yang di
produksi oleh perusahaan.
Strategi pemasaran menggunakan dua jalur distribusi yaitu menggunakan jalur
Distributor yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Jalur langsung yang dikelola oleh
perusahaan. Jalur pemasaran yang menggunakan distributor mempunyai target
pemasaran kearah pasar dan retail yang terdapat didalam wilayah kerja distributor yang
ditunjuk tersebut sedangkan jalur langsung atau Direct Selling mempunyai target ke
pasar, Hotel, restoran, Cafe dan Pabrik dan wilayah kerjanya sesuai dengan kemampuan
distribusi dari team Direct Selling tersebut.
Konsep distribusi dua jalur ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran dari
produk dan juga dapat memperkuat Brand Image dari produk yang merupakan Investasi
jangka Panjang terhadap kekuatan dan kelangsungan hidup dari perusahaan serta
ketahanannya terhadap serangan kompetitor yang masuk kedalam wilayah pemasaran
kabupaten Way Kanan.
Dalam memperkuat Brand Image Produk digunakan strategi Marketing dimana
wilayah Way Kanan harus dikuasai secara dominan, dengan menggunakan berbagai cara

marketing seperti Baliho, SPDS, Bilboard, maupun Strategi Komunikasi Konsumer
lainnya.


Cross distribution

PRINGSEWU

METRO

LIWA

MUARADUA

BERINGIN

INDRALAYA

BLAMBANGAN
UMPU
NATAR
B. LAMPUNG

KOTABUMI
BANDAR JAYA

BUKIT KEMUNING

PROPINSI LAMPUNG



Maping area profit
Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan

INVESTASI, PELUANG PROFIT DAN ROR/ROI
1.

Investasi


Investasi Fisik



Investasi Mesin



Depresiasi Fisik

BATURAJA
MARTAPURA

MUARA ENIM

PRABU MULIH
PALEMBANG

PROPINSI SUMATERA SELATAN



Depresiasi Mesin



Production Cost



Power engine cost (listrik / diesel)



Packing Cost



Promotion Cost



Distribution Cost



Official salary



Interest cost

2.

3.

Peluang Profit


Market probability



Daya beli pasar

ROR/ROI/BEP
(terlampir)

KESIMPULAN

Perusahaan Daerah mempunyai nilai strategis sebagai penggerak berkembangnya
usaha-usaha di bidang lain.

Sebagai badan usaha yang berorientasi pada profit maka

perusahaan akan memberikan :
1. Kontribusi terhadap peningkatan Pajak Pertambahan Nilai
2. Kontribusi terhadap Pajak Marketing Advertising
3. Penciptaan Lapangan Kerja
4. Penciptaan Usaha Baru dengan adanya perusahaan distributor.
5. Masuknya dana Investasi
6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
7. Peningkatan perputaran uang didalam wilayah Kabupaten Way Kanan.

SARAN

Kabupaten Way Kanan dapat membuka Perusahaan Daerah dalam bentuk industri Air
Minum Dalam Kemasan. Untuk profesionalisma dan berorientasi pada keuntungan, agar
bekerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan dan pengembangannya.