kajian investasi air kemasan dan profil kab way kanan gak jelas
PELUANG USAHA AIR MINUM DALAM KEMASAN
(kajian pendahuluan)
LATAR BELAKANG
Way Kanan adalah suatu kabupaten yang telah berusia 11 tahun pada saat ini, dimana
memiliki berbagai potensi yang tinggi pada daerahnya dengan kekayaan daerah yang belum di
eksploitasi baik yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Kondisi ini
sangat memungkinkan sekali untuk kabupaten ini tumbuh dan berswadaya mandiri dimana
potensi-potensi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara proporsional dan profesional
sehingga dapat secara langsung memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah dengan
pengelolaan yang baik dan benar.
Pemerintah tidak memproteksi hal ini bahkan memberikan peluang bagi pelaku usaha
mikro untuk mengembangkan usaha menjadi wira usaha di semua aspek dan akses kabupaten,
dari keterbukaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil bagian dan peranan dalam
memicu pertumbuhan ekonomi di kabupaten way kanan.
KONDISI DAERAH
Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Propinsi Lampung,
yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km2 atau sebesar 11,11 persen dari luas Propinsi
Lampung, dan dibatasi oleh :
1. Propinsi Sumatera Selatan, di sebelah Utara
2. Kabupaten Lampung Utara, di sebelah Selatan
3. Kabupaten Tulang Bawang, di sebelah Timur
4. Kabupaten Lampung Barat, di sebelah Barat
Ibukota Kabupaten Way Kanan adalah Blambangan Umpu yang merupakan salah satu
kampung tua yang ada di Kabupaten Way Kanan. Secara geografis, Kabupaten Way Kanan
terletak pada posisi :
Timur – Barat, berada antara :
104,17o - 105,04o Bujur Timur
Utara – Selatan, berada antara:
4,12o - 4,58o Lintang Selatan
TOPOGRAFI
Secara topografi, Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi
2
(dua) unit
topografis, yaitu
a. Topografi Berbukit Sampai Bergunung
Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450 1500 m dari permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya ditutupi
oleh vegetasi hutan primer atau sekunder dengan puncak-puncaknya antara lain:
Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin
Di Kabupaten Way Kanan terdapat river basin sungai-sungai kecil, Pada
umumnya bentuk medan topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua)
bagian, yaitu :
-
Sebelah barat lebih kurang 7 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan
merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng-lereng
yang curam atau terjal dengan ketinggiannya bervariasi antara 450 - 1500 m dari
permukaan laut, dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer
atau sekunder.
-
Sebelah timur lebih kurang 93 persen dari luas wilayah Kabuapten Way Kanan
terbentang dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap dan
terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah.
GEOLOGI
Data tentang endapan mineral di Kabupaten Way Kanan belum banyak
ditemukan sehingga besarnya potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui secara
pasti. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir bahwa bahan tambang utama yang ada
di Kabupaten Way Kanan adalah bahan galian C, diantaranya Andesit (176,9 juta m3), Riodasit
(3 juta m3 ), Marmer (15,8 juta m3 ), Zeolit (16,8 juta m3 ), Phospat, Kaolin (7,5 juta m3),
Benthonite (60 juta m3), Tufa (123,6 juta m3), Pasir Batu (1,3 juta m3), Batu Gamping,
Lempung/Tanah Liat (0,4 juta m3), Basalt (0.4 juta m3). Daerah Kabupaten Way Kanan memilki
iklim tropis dengan 2 (dua) musim yang selalu berganti sepanjang tahun, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Temperatur rata-rata di daerah ini pada 30° C.
PEMERINTAHAN
Pemekaran
wilayah
kecamatan
berdasarkan
Keputusan
Bupati
Way
Kanan
Nomor :2 Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 2005, sehingga jumlah
kecamatan menjadi
14
(empat belas) kecamatan dengan jumlah desa atau kampung
sebanyak 210 kampung. Keempatbelas kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjit dengan ibukota di Kampung Pasar Banjit, luas wilayahnya 331,6
km2 terdiri dari 20 kampung.
2. Kecamatan Baradatu dengan ibukota di Kampung Tiuh Balak Pasar, memiliki luas
wilayah 152,03 km2 terdiri dari 22 kampung.
3. Kecamatan Gunung Labuhan dengan ibukota di Kampung Gunung Labuhan,
memiliki luas wilayah 115,22 km2 terdiri dari 19 kampung
4. Kecamatan Kasui dengan ibukota Kampung Jaya Tinggi, luas wilayahnya 150,20 km 2
dengan jumlah kampung sebanyak 18 kampung.
5. Kecamatan Rebang Tangkas dengan ibukota Kampung Gunung Sari, memiliki
luas
wilayah 207,18 km2 terdiri dari 10 kampung
6. Kecamatan Blambangan Umpu beribukota di Kampung Blambangan Umpu yang
sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Way Kanan. Kecamatan ini luasnya 533,06
km2 dengan jumlah kampung sebanyak 24 kampung.
7. Kecamatan Way Tuba beribukota di Kampung Way Tuba, luas wilayahnya 206,25 km2
terdiri dari
12 kampung.
8. Kecamatan Negeri Agung dengan ibukota di Kampung Negeri Agung, luas
wilayahnya 562,98 km2 terdiri dari 18 kampung.
9. Kecamatan Bahuga dengan ibukota di Kampung Mesir Ilir, luas wilayahnya 81,92 km 2
terdiri dari 8 kampung.
10. Kecamatan Buay Bahuga dengan ibukota di bumi Harjo,luas wilayahnya 100,83 km2
terdiri dari 7 kampung
11. Kecamatan Bumi Agung dengan ibukota di Bumi Agung,luas wilayahnya 189,25 km2
terdiri dari
9 kampung
12. Kecamatan Pakuan Ratu dengan ibukota di Kampung Pakuan Ratu, luas wilayahnya
580,34 km2 terdiri dari 19 kampung.
13. Kecamatan Negara Batin dengan ibukota di Kampung Negara Batin, luas
wilayahnya 348,4 km2 terdiri dari 14 kampung.
14. Kecamatan Negeri Besar dengan ibukota Kampung Negeri Besar, luas wilayah
362,37 km2 terdiri dari 10 kampung.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000 berdasarkan hasil Sensus
Penduduk 2000 adalah sebanyak 349,8 ribu jiwa.
Jika dibandingkan dengan keadaan tahun
1990, dimana pada saat itu kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Way Kanan masih
merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara, maka pertumbuhan penduduknya
relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,15 persen per tahun pada periode tahun 1990-2000.
Penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun
2007 berdasarkan hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 tercatat sebanyak 362.749 jiwa, jika dibandingkan dengan
tahun 2006 maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 939 jiwa atau dengan
pertumbuhan sebesar 0,26 persen.
Kepadatan penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2007 adalah sebesar 92 jiwa per km2.
Berdasarkan kecamatan di Kabupaten Way Kanan, maka Kecamatan Baradatu memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 245 jiwa per km 2, sedangkan Kecamatan Negeri Agung
tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu sebesar 35
jiwa per km2.
Kepadatan Penduduk Per Km2 Dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Di Kabupaten
Way Kanan, 2008
Kecamatan
1. Banjit
2. Baradatu
3. Gunung Labuhan
4. Kasui
5. Rebang Tangkas
6. Blambangan Umpu
7. Way Tuba
8. Negeri Agung
9. Bahuga
10. Buay Bahuga
11. Bumi Agung
Luas
(Ha)
33.160
15.203
11.522
15.020
20.718
53.306
20.625
56.298
10.083
8.192
18.925
Jumlah
RT
12.151
9.698
4.687
7.767
7.797
10.740
4.994
5.104
5.235
2.675
6.388
Jumlah
Pend
40.000
37.385
19.540
29.847
26.615
43.078
18.771
19.539
9.885
18.144
25.356
Kepadatan
Pend per Km2
120,63
245,91
169,59
198,72
128,47
80,81
91,01
34,71
98,03
221,48
133,98
Rata-rata
Pend per RT
3,29
3,85
4,17
3,84
3,41
4,01
3,76
3,83
1,89
6,78
3,97
12 Pakuan Ratu
58.034
13 Negara Batin
34.840
14 Negeri Besar
36.237
Jumlah/Total
2008
392.163
392.163
2007
Keterangan : *) Angka Diperbaiki
Sumber : BPS Kabupaten Way Kanan
6.711
8.230
4.766
25.077
31.386
20.155
43,21
90,09
55,62
96.943 364.778 93,02
94.585*) 362.749 92,50
3,74
3,81
4,23
3,76
3,84*)
Jumlah Pencari Kerja Dan Tenaga Yang Mendapat Pekerjaan Menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten Way Kanan, 2008
Pendidikan
Education
SD / Sederajad
SLTP / Sederajad
SLTA / Sederajad
D1 / D2
D3
DIV / S1
S2
Jumlah Pencari Kerja
2006
2007
2008
42
33
25
56
44
33
988
762
585
71
54
42
85
65
50
169
131
101
0
0
0
Tenaga yang Mendapat Pekerjaan
2006
2007
2008
17
10
24
22
14
31
386
241
575
28
17
40
33
21
48
66
41
96
0
0
0
Jumlah/Total
1.411 1.089 836
552
344
814
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Way Kanan
POTENSI DAERAH
Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan di sektor
pertanian. Sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah barat yang berbukit-bukit
menuju ke arah Timur yang landai, hal ini sangat potensial untuk pengembangan irigasi.
Sungai-sungai yang dimaksud antara lain:
1. Way Kanan dengan panjang lebih kurang 51 km, luas daerah aliran 1.198 km2.
2. Way Umpu dengan panjang lebih kurang100 km, luas daerah aliran 1.179 km2.
3. Way Besay dengan panjang lebih kurang 113 km, luas daerah aliran 870 km2.
4. Way Giham dengan panjang lebih kurang 80 km, luas daerah aliran 506 km2.
5. Way Tahmi dengan panjang lebih kurang 50 km.
Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting untuk
dimanfaatkan berbagai bidang kehidupan baik sektor pertanian, peternakan, perikanan,
industri, pertambangan, pariwisata, dsb. Fungsi-fungsi strategis tersebut telah menempatkan
air sebagai sarana yang vital dalam kehidupan manusia, namun saat ini kualitas air di alam
sudah jauh menurun.
Kualitas air di daerah perkotaan dan wilayah-wilayah tertentu yang terdapat berbagai
aktifitas tersebut di atas sedikit banyaknya sudah mulai tercemar berbagai macam kontaminan,
seperti : logam berat, garam, pestisida, herbisida, bakteri, virus, dan bahan-bahan beracun
lainnya. Sumber air pun banyak yang rusak sehingga jumlah cadangan air yang memenuhi
standar kelayakan untuk dipergunakan semakin berkurang. Hal ini mendorong Kita untuk
menciptakan dan mengembangkan suatu teknologi agar dapat mengolah air yang mengandung
berbagai kontaminan menjadi air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan
sebagai air sanitasi/bersih atau berkualitas untuk di konsumsi / minum
Way kanan dngan Potensi Penduduk yang cukup besar telah menjadi target area
pemasaran dari berbagai perusahaan swasta air minum yang berada di Bandar Lampung,
Kerugian yang diterima oleh masyarakat Way Kanan dengan sangat terpaksa adalah membeli
air minum konsumsi tersebut dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding area penjualan di
wilayah Bandar Lampung karena harus menanggung beban biaya distribusi.
Mempertimbangkan bahwa potensi air bersih yang berlimpah dari wilayah Way Kanan
yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta menyediakan kepada masyarakat air miinum
dalam kemasan yang berkualis SNI maka PT Way Kanan Makmur Abadi yang merupakan Badan
Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan membuat Unit Usaha Produksi dan Pemasaran Air
Minum Dalam Kemasan.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
TARGET DAN REALISASI PAD MENURUT DINAS/INSTANSI
DI KABABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008
DINAS / INSTANSI
(1)
1. DINAS P2KA
2.
Dinas PU
3.
Dinas Pertambangan
& Energi
Dinas Kesehatan
4.
5.
6.
7.
8.
Dinas Kependudukan & Capil
Dinas HUBKOMINFO
Dinas PERINDAG
Dinas Pertanian,
Peternakan
& Perikanan
JENIS PAD
(2)
TARGET
(3)
REALISASI
(4)
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Reklame
4. Pajak Penerangan Jalan
5. Pajak Hiburan
6. Retribusi Izin Gangguan
7. Jasa Giro
8. Rek. Deposito pd Bank Mandiri
9. Retr. Pelayanan Persampahan
10.Retr. Pelayanan Sampah
11.Retr. Pasar Grosir/Pertokoan
1. Retribusi IMB
2. Ret. Sewa Alat Berat
1. Pajak bahan Galian Gol.C
1.500.000
10.000.000
14.000.000
915.000.000
1.500.000
109.000.000
5.115.424.491
1.500.000.000
11.389.000
30.000.000
50.000.000
200.000.000
150.000.000
200.000.000
1.215.000
10.857.000
29.214.900
962.642.680
1.502.000
134.153.288
4.117.985.695
4.947.260.273
6.221.000
28.567.000
35.120.000
222.428.250
81.355.000
556.162.550
1.Retribusi Yankes
83.634.000
PERCENTAGE
(5)
81,00
108,57
208,68
105,21
100,13
123,08
80,50
329,82
54,62
95,22
70,24
111,21
54,24
278,08
56.510.176
67,57
1. Retribusi Akte Kelahiran &KTP 125.000.000
156.275.600
125,02
1. Retr. Tempat Khusus Parkir
0
2. Retr. Terminal
140.000.000
3. Retr. Izin Trayek
10.000.000
4. Retr. Pengujian Kend. Bermotor
170,07
5. Pajak Parkir
8.000.000
1. Setoran SIUP
5.000.000
6.520.000
71.279.000
14.550.000
15.000.000
0
50,91
145,50
25.510.000
0
32.171.500
0
643,43
1. Alsintan
2. Retribusi Hasil Perikanan
50.700.000
12.750.000
128,03
110,87
262.191.751
36.500.000
183.013.700
100.000.000
252.540.000
138.500.008
0
6,08
129,80
0
101,02
0
23.403.580
0
255.705.355
0
28.642.347
0
1.275.500
0
850.000
1.571.147.496
61.352.953
0
0
245,41
39.600.000
11.500.000
9. Dinas HUTBUN
1. Retr.Izin Pemungutan Hsl Hutan
0
2. Retr.Jasa Usaha
600.000.000
141.000.000
10. UPT Pengolahan Air Bersih 1. Retribusi Air Bersih
11. SKPKD
1. Retr. Pelayanan Kesehatan
0
2. Deviden PT Bank Lampung
250.000.000
3. Denda Keterlambatan Kerja 0
bid.Pendidikan
4. Denda Keterlambatan Kerja 0
Bid.Kesehatan
5. Denda Keterlambatan Kerja
0
Bid.Pekerjaan Umum
6. Pendapatan dr Pengembalian 0
Kelebihan Pembayaran Gaji&Tunj
7. Pendapatan dr Pengembalian 0
Belanja
8. Pendapatan dr Angsuran
0
9. Lain-lain PAD yg sah
0
12. RSUD
1. Retribusi Yankes
25.000.000
Jumlah /Total
Sumber : Dinas P2KA Kabupaten Way Kanan
9.761.547.491
14.476.073.605
148,30
REGULASI
a. Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b. Undang – Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang
No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang – Undang No.5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
VISI dan MISI PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
A.
VISI
" Terwujudnya Masyarakat Way Kanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya dan
Religius"
B.
MISI
1.
Mewujudkan Penuntasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat dengan
Prioritas pada Pemberdayaan Ekonomi kerakyatan, Peningkatan kesehatan dan
Infrastruktur Daerah Guna Mendukung Secara Optimal Pembangunan Daerah
2.
Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan yang Bertanggungjawab
bagi Percepatan Pemabangunan Daerah
3.
Mewujudkan Demokrasi dalam segala Aspek Kehidupan, Menghormati Hak Asasi
Manusia dan Menjamin Tegaknya Supremas Hukum
4.
Pemanfaatan Potensi Daerah dan Lingkungan hidup Secara Bijaksana Guna Menuju
Pemberdayaan Masyarakat
5.
Membentuk Moralitas, SDM dan Sumber Daya Pembangunan yang Profesional
Unggul dan Berdaya Saing Melalui Penguasaan Teknologi dan Kewirausahaan
6.
Meningkatkan Budaya Daerah dan Masyarakat yang Berkarakter Positif dan Religius
FAKTOR PENDUKUNG
1. PROFIL DAN SEBARAN USAHA KECIL
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil
menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan
bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta
(Sudisman & Sari, 1996: 5). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha
kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan
industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 14 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan
pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999:
250).
2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Variable bebas dan variable tak bebas dapat diperoleh dari pengembangan dan atribut
yang di sajikan dalam item di bawah ini :
S tru ktur P em asa ra n
B u sin es U ni t He a d
P a br ik
P em as ar an
S a le s
•
Struktur Pemasaran
di strib
Re ta ile r
Di strib u tio n
Fin an ce
Kab. Way kanan terdiri
dari 14 kecamatan
yang berjumlah 210
kampung dengan daya
beli produk ± 96%
penduduknya dengan
non period
•
Analisa Penduduk terhadap Daya Beli dalam Jumlah Bulan (resistent market per
kecamatan)
JUMLAH
Penduduk
1. Banjit
40.000
2. Baradatu
37.385
3. Gunung Labuhan 19.540
4. Kasui
29.847
5. Rebang Tangkas
26.615
6. Blambangan Umpu 43.078
7. Way Tuba
18.770
8. Negeri Agung
19.539
9. Bahuga
9.885
10. Buay Bahuga
18.144
11. Bumi Agung
25.357
12 Pakuan Ratu
25.077
13 Negara Batin
31.386
14 Negeri Besar
20.155
KECAMATAN
JUMLAH / TOTAL
•
PROBABILITY
%
3
3.5
1.5
4
1.5
3.5
1.5
2.5
1.5
1.5
2
1.5
2
2.5
DAYA BELI
jml bulan
8
8
6
8
5
8
4
7
6
6
6
8
8
8
BUYER
dus
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
364.778
Sosial ekonomi masyarakat
Kondisi masyarakat secara majemuk merupakan kondisi yang memprihatinkan di
tinjau dari sisi pendidikan, gaya hidup, pola bertani dan berkebun, pengembangan
potensi diri dan pemahaman sukuisme. Keadaan ini sangat situatif dan tergantung
pada momentum yang ada tetapi sangat frekuentif. Sehingga masyarakat tercipta
pola pikir yang pragmatis dan simple, apabila terbentur dengan problema maka
keputusan yang cepat dan sigap diambil adalah emotion dan efek yang timbul lari
dari tanggung jawab, sehingga pola sosial ini membawa dampak pada gaya hidup
yang tidak dinamis melainkan prestice sehingga membuat kondisi yang glamour, dan
pola hidup hanya terbawa dalam suasana eksistensi.
Dalam marketing situasi ini sangat menguntungkan karena masyarakat sudah
berpola gaya hidup yang praktis dan instan walau harus mengeluarkan cost yang
tinggi. Sehingga suatu produk akan tercipta market secara alami dengan sangat
mudah.
•
Kebutuhan pasar terhadap Daya beli masyarakat
Opini masyarakat bergeser dari pola hidup gotong royong dan kekeluargaan
menjadi pola praktis yang hanya secara teknis sehingga membuat masyarakat
menjadi konsumtif, dan perkembangan saat ini masyarakat telah terbiasa
menggunakan fasilitas yang instan dan praktis. Perbandingan biaya terhadap
permintaan dan penawaran pun menjadi tidak seimbang dikarenakan permintaan
pasar yang tinggi pada pola produk instanitas dan pratis dari pada penawaran oleh
produk itu sendiri. Masalah yang ada penawaran mengalami kendala dengan
distribusi dan transportasi yang jauh sehingga memakan biaya tinggi untuk suatu
produk masuk pasar way kanan, tetapi disisi lain harga produk yang tinggi masih
tergolong murah dikarenakan biaya yang digunakan tanpa penggunaan pola praktis
masih terlalu tinggi.
Pendapatan
keluarga
dan
alokasinya
di sebutkan dalam Pareto Law
merupakan teori yang menyatakan bahwa pola distribusi pendapatan adalah
konstan, baik secara historis maupun geografis, tanpa memperhatikan kebijakan
perpajakan atau kesejahteraan. Dengan
keluarga
dapat
dibagi dalam
berbasis
pendapatan
pada
setiap
beberapa kelompok mulai dari pendapatan
keluarga rendah, sedang dan tinggi. Dengan metode ini dapat diasumsikan sebagai
berikut :
I = g (C1, C2, C3, ...Cn) ......(1)
Dimana :
I
= Jumlah total pendapatan setiap keluarga.
C
= Alokasi biaya berdasarkan kepentingan.
1, 2, 3,.. n = Merupakan tingkat kepentingan alokasi biaya tiap keluarga.
Nilai ATP umum diperoleh dari rasio alokasi pendapatan keluarga untuk biaya
air minum kemasan terhadap
total
pemakaian
air minum kemasan seluruh
anggota keluarga, baik yang berpenghasilan maupun tidak.
ATP umum =
I t xPp
Tt
......(2)
•
Dimana :
It = Total pandapatan keluarga perbulan (Rp/bulan)
PP = Prosentase pengeluaran untuk air minum kemasan per bulan dari total
pendapatan keluarga
Tt = Total pemakaian air minum kemasan keluarga per bulan (m3/bulan)
Peluang investasi
Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan ini sebagian besar
permodalannya dimiliki oleh pemerintah daerah. Pengelolaan perusahaan
membutuhkan management yang professional sehingga dapat mencapai target yang
ingin dicapai. Management yang professional memerlukan sumberdaya manusia
yang terlatih ; bermotivasi dan berbudi luhur.
Unit Bisnis Air Minum Dalam Kemasan suatu kajian konsep untuk peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan menyediakan air minum yang
berkualiitas kepada masyarakat Way Kanan dengan harga yang terjangkau.
Menambah lapangan kerja kepada masyarakat Way Kanan serta mendorong
timbulnya usaha baru dalam jaringan distribusi yang dikelola masyarakat Way
Kanan.
Piramida Ekonomi Indonesia
3. SEBARAN KAMPUNG/KECAMATAN
Distribusi pada rute target pemasaran dapat di tinjau dengan informasi di bawah ini :
PANJANG JALAN DIRINCI MENURUT JENIS PERKERASAN
DAN KECAMATAN KABUPATEN WAY KANAN TAHUN, 2008
KECAMATAN
(1)
ATB/AC
(2)
LAPEN
(3)
SIRTU
(4)
TELPORT
(5)
TANAH
(6)
1. Banjit
7.400
48.640
1.000
64.813
20.114
2. Baradatu
20.570
10.609
4.766
18.322
5.040
3. Gunung Labuhan
4.580
47.140
-
35.660
4.500
4. Kasui
6.214
22.190
-
66.341
15.810
5. Rebang Tangkas
-
15.479
-
50.379
36.123
6. Blambangan Umpu
72.249
70.841
1.190
91.165
44.755
7. Way Tuba
-
19.885
-
50.240
13.310
8. Negeri Agung
12.400
33.650
5.900
71.470
7.690
9. Bahuga
1.980
4.530
-
15.950
1.734
10. Buay Bahuga
-
2.090
4.040
23.610
7.530
11. Bumi Agung
20.662
21.390
600
33.082
40.090
12 Pakuan Ratu
7.520
16.200
13.300
34.000
20.000
13 Negara Batin
-
7.750
12.900
30.310
10.040
14 Negeri Besar
-
25.320
5.830
-
-
JUMLAH/TOTAL
163.575
345.714
49.526
585.342
226.736
Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Perkerasan Jalan Dan Kecamatan
Di Kabupaten Way Kanan Tahun 2008
KECAMATAN
(1)
BAIK
(2)
SEDANG
(3)
RUSAK
(4)
RUSAK BERAT
(5)
(6)
TOTAL
1. Banjit
80.282
29.690
24.047
17.948
151.967
2. Baradatu
36.778
10.288
8.905
3.336
59.307
3. Gunung Labuhan
60.842
12.358
13.062
5.618
91.880
4. Kasui
60.494
17.436
17.322
15.303
110.555
5. Rebang Tangkas
61.960
15.535
14.950
9.536
101.981
6. Blambangan Umpu 193.513
41.183
35.751
9.753
280.200
7. Way Tuba
54.485
10.216
11.506
7.228
83.435
8. Negeri Agung
86.849
21.595
12.322
10.344
131.110
9. Bahuga
12.218
4.642
3.845
3.489
24.194
10. Buay Bahuga
20.901
6.406
4.841
5.122
37.270
11. Bumi Agung
74.027
21.080
10.867
9.850
115.824
12 Pakuan Ratu
50.677
13.272
13.478
13.593
91.020
13 Negara Batin
27.063
12.950
9.541
11.446
61.000
14 Negeri Besar
13.360
7.008
3.813
6.969
31.150
TOTAL
833.449
223.659
184.250
129.535
1.370.893
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan
LIST KECAMATAN DAN KAMPUNG DI KABUPATEN WAY KANAN
BLAMBANGAN
UMPU
NEGERI
AGUNG
Blambangan
Umpu
Bandar
Dalam
Brata Yudha
Bandar
Kasih
BAHUGA
Bumi
Agung
Bumi
Agung
Wates
Gedung
Harapan
Gedung
Jaya
Gedung
Menong
Bumi Baru
Bumi Ratu
Gedung Batin
Giri Harjo
Mesir Ilir
Mesir
Udik
Sapto
Renggo
Serdang
Kuring
Tulang
Bawang
Gistang
Kalipapan
Gunung
Sangkaran
Karya
Agung
Karang Umpu
Kota Baru
Lembasung
Kotabumi
Way Kanan
Negeri Baru
Mulya Sari
Negeri Batin
Negeri
Agung
Negeri Bumi
Putera
Penengahan
Panca Negeri
Rambang
Jaya
Sangkaran
Bakti
WAY
TUBA
BUMI
AGUNG
BUAY
BAHUGA
PAKUAN
RATU
NEGARA
BATIN
NEGERI
BESAR
BARADATU
GUNUNG
LABUHAN
KASUI
BANJIT
REBANG
TANGKAS
Bandar
Sari
Bumi
Agung
Bumi
Harjo
Bakti
Negara
Adi Jaya
Bima
Sakti
Bakti
Negara
Banjar
Ratu
Datar
Bancong
Argomulyo
Air Ringkih
Beringin
Jaya
Karangan
Nuar
Maju
Bumi
Mulya
Bumi
Jaya
Kaliawi
Banjar
Agung
Banjar
Sakti
Gelombang
Panjang
Bali Sadar
Selatan
Beringin
Jaya
Punjul
Agung
Sri
Tunggal
Suka
Agung
Suka
Bumi
Suka
Dana
Gunung
Cahya
Gunung
Waras
Karang
Agung
Negara
Harja
Negara
Ratu
Negara
Sakti
Negara
Tama
Pakuan
Baru
Pakuan
Ratu
Pakuan
Sakti
Gedung
Jaya
Gisting
Jaya
Karta
Jaya
Marga
Jaya
Negara
Batin
Negara
Mulya
Purwa
Agung
Purwa
Negara
Sari
Jaya
Setia
Negara
Sri
Menanti
Sri
Mulyo
Bengkulu
Jaya Tinggi
Bengkulu
Jaya
Bengkulu
Raman
Bengkulu
Rejo
Bengkulu
Tengah
Curup
Patah
Gunung
Baru
Gunung
Labuhan
Gunung
Sari
Jukuh
Kemuning
Kampung
Baru
Karang
Lantang
Bali Sadar
Tengah
Bali Sadar
Utara
Bandar
Agung
Gunung
Sari
Karya
Maju
Lebak
Paniangan
Madang
Jaya
Mulya
Jaya
Simpang
Tiga
Tanjung
Raya
Tanjung
Tiga
Bukit
Gemuruh
Bukit
Harapan
Bumi
Dana
Karya
Jaya
Mulyo
Harjo
Pisang
Baru
Pisang
Indah
Sri Numpi
Ramsai
Suka Maju
Say
Umpu
Suma
Mukti
Way
Mencar
Way
Pisang
Way
Tuba
Tanjung
Dalam
Wonoharjo
Pulau Batu
Rumbih
Rejo Sari
Serupa
Indah
Sumber
Rejeki
Sukabumi
Segara Mider
Sungsang
Sidoarjo
Tanjung
Rejo
Sri Rejeki
Way Limau
Tanjung
Agung
Tanjung
Ratu
Sriwijaya
Kaliawi
Indah
Kilingkiling
Negara
Jaya
Negeri
Besar
Pagar
Iman
Sri
Basuki
Tegal
Mukti
Tiuh
Baru
Banjar
Baru
Banjar
Masin
Banjar
Mulya
Banjar
Negara
Banjar
Sari
Banjar
Setia
Bumi
Merapi
Bumi Rejo
Campur
Asri
Kasui
Pasar
Kedaton
Kemu
Sinar
Gading
Menanga
Jaya
Menanga
Siamang
Kayu Batu
Sukajadi
Gedung
Pakuon
Gedung
Rejo
Gunung
Katun
Negri
Mulya
Negri
Sungkai
Negri Ujan
Mas
Suka
Negeri
Suka
Rame
Talang
Mangga
Mekar Asri
Setia
Negara
Sukosari
Tiuh Balak
II
Way
Tawar
Taman
Asri
Way Tuba
Tiuh Balak
Campang
Delapan
Dono
Mulyo
Jukuh
Batu
Kota Way
Cugah
Tanjung
Serupa
Tanjung Raya
Giham
Tanjung Raya
Sakti
Kasui Lama
Bonglai
Tangkas
Tanjung
Bulan
Tanjung
Harapan
Tanjung
Kurung
Tanjung
Kurung
Lama
Neki
Pasar
Banjit
Rantau
Jaya
Rantau
Temiang
Rebang
Tinggi
Simpang
Asam
Sumber
Baru
Sumber
Sari
Tiuh Balak
I
Tiuh Balak
Pasar
Tanjung Sari
Umpu Bakti
Umpu
Kencana
4. PELUANG DISTRIBUSI KE KABUPATEN SEKITAR
•
Strategi Pemberdayaan Yang Tepat
Strategi pemberdayaan yang telah diupayakan selama ini dapat diklasifikasikan
dalam:
-
Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/tingkat
utilisasi/tingkat hunian, meningkatkan kemampuan pemasaran, dan pengembangan
sumberdaya manusia.
-
Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN
dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio
kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit Mini/
Midi, KKU).
-
Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baik lewat sistem BapakAnak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir (forward linkage), keterkaitan hilir-hulu
(backward linkage), modal ventura, ataupun subkontrak.
-
Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakah berbentuk PIK
(Pemukiman Industri Kecil), LIK (Lingkungan Industri Kecil), SUIK (Sarana Usaha
Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (Tenaga
Penyuluh Industri).
-
Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha
Bersama), KOPINKRA (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan).
•
Strategi pasar
Sebagai Produsen Air minum dalam kemasan, perusahaan bertanggung jawab
terhadap strategi pemasaran dan distribusi dari air minum dalam kemasan yang di
produksi oleh perusahaan.
Strategi pemasaran menggunakan dua jalur distribusi yaitu menggunakan jalur
Distributor yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Jalur langsung yang dikelola oleh
perusahaan. Jalur pemasaran yang menggunakan distributor mempunyai target
pemasaran kearah pasar dan retail yang terdapat didalam wilayah kerja distributor yang
ditunjuk tersebut sedangkan jalur langsung atau Direct Selling mempunyai target ke
pasar, Hotel, restoran, Cafe dan Pabrik dan wilayah kerjanya sesuai dengan kemampuan
distribusi dari team Direct Selling tersebut.
Konsep distribusi dua jalur ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran dari
produk dan juga dapat memperkuat Brand Image dari produk yang merupakan Investasi
jangka Panjang terhadap kekuatan dan kelangsungan hidup dari perusahaan serta
ketahanannya terhadap serangan kompetitor yang masuk kedalam wilayah pemasaran
kabupaten Way Kanan.
Dalam memperkuat Brand Image Produk digunakan strategi Marketing dimana
wilayah Way Kanan harus dikuasai secara dominan, dengan menggunakan berbagai cara
marketing seperti Baliho, SPDS, Bilboard, maupun Strategi Komunikasi Konsumer
lainnya.
•
Cross distribution
PRINGSEWU
METRO
LIWA
MUARADUA
BERINGIN
INDRALAYA
BLAMBANGAN
UMPU
NATAR
B. LAMPUNG
KOTABUMI
BANDAR JAYA
BUKIT KEMUNING
PROPINSI LAMPUNG
•
Maping area profit
Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan
INVESTASI, PELUANG PROFIT DAN ROR/ROI
1.
Investasi
•
Investasi Fisik
•
Investasi Mesin
•
Depresiasi Fisik
BATURAJA
MARTAPURA
MUARA ENIM
PRABU MULIH
PALEMBANG
PROPINSI SUMATERA SELATAN
•
Depresiasi Mesin
•
Production Cost
•
Power engine cost (listrik / diesel)
•
Packing Cost
•
Promotion Cost
•
Distribution Cost
•
Official salary
•
Interest cost
2.
3.
Peluang Profit
•
Market probability
•
Daya beli pasar
ROR/ROI/BEP
(terlampir)
KESIMPULAN
Perusahaan Daerah mempunyai nilai strategis sebagai penggerak berkembangnya
usaha-usaha di bidang lain.
Sebagai badan usaha yang berorientasi pada profit maka
perusahaan akan memberikan :
1. Kontribusi terhadap peningkatan Pajak Pertambahan Nilai
2. Kontribusi terhadap Pajak Marketing Advertising
3. Penciptaan Lapangan Kerja
4. Penciptaan Usaha Baru dengan adanya perusahaan distributor.
5. Masuknya dana Investasi
6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
7. Peningkatan perputaran uang didalam wilayah Kabupaten Way Kanan.
SARAN
Kabupaten Way Kanan dapat membuka Perusahaan Daerah dalam bentuk industri Air
Minum Dalam Kemasan. Untuk profesionalisma dan berorientasi pada keuntungan, agar
bekerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan dan pengembangannya.
(kajian pendahuluan)
LATAR BELAKANG
Way Kanan adalah suatu kabupaten yang telah berusia 11 tahun pada saat ini, dimana
memiliki berbagai potensi yang tinggi pada daerahnya dengan kekayaan daerah yang belum di
eksploitasi baik yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Kondisi ini
sangat memungkinkan sekali untuk kabupaten ini tumbuh dan berswadaya mandiri dimana
potensi-potensi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara proporsional dan profesional
sehingga dapat secara langsung memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah dengan
pengelolaan yang baik dan benar.
Pemerintah tidak memproteksi hal ini bahkan memberikan peluang bagi pelaku usaha
mikro untuk mengembangkan usaha menjadi wira usaha di semua aspek dan akses kabupaten,
dari keterbukaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil bagian dan peranan dalam
memicu pertumbuhan ekonomi di kabupaten way kanan.
KONDISI DAERAH
Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Propinsi Lampung,
yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km2 atau sebesar 11,11 persen dari luas Propinsi
Lampung, dan dibatasi oleh :
1. Propinsi Sumatera Selatan, di sebelah Utara
2. Kabupaten Lampung Utara, di sebelah Selatan
3. Kabupaten Tulang Bawang, di sebelah Timur
4. Kabupaten Lampung Barat, di sebelah Barat
Ibukota Kabupaten Way Kanan adalah Blambangan Umpu yang merupakan salah satu
kampung tua yang ada di Kabupaten Way Kanan. Secara geografis, Kabupaten Way Kanan
terletak pada posisi :
Timur – Barat, berada antara :
104,17o - 105,04o Bujur Timur
Utara – Selatan, berada antara:
4,12o - 4,58o Lintang Selatan
TOPOGRAFI
Secara topografi, Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi
2
(dua) unit
topografis, yaitu
a. Topografi Berbukit Sampai Bergunung
Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450 1500 m dari permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya ditutupi
oleh vegetasi hutan primer atau sekunder dengan puncak-puncaknya antara lain:
Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin
Di Kabupaten Way Kanan terdapat river basin sungai-sungai kecil, Pada
umumnya bentuk medan topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua)
bagian, yaitu :
-
Sebelah barat lebih kurang 7 persen dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan
merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng-lereng
yang curam atau terjal dengan ketinggiannya bervariasi antara 450 - 1500 m dari
permukaan laut, dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer
atau sekunder.
-
Sebelah timur lebih kurang 93 persen dari luas wilayah Kabuapten Way Kanan
terbentang dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap dan
terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah.
GEOLOGI
Data tentang endapan mineral di Kabupaten Way Kanan belum banyak
ditemukan sehingga besarnya potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui secara
pasti. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir bahwa bahan tambang utama yang ada
di Kabupaten Way Kanan adalah bahan galian C, diantaranya Andesit (176,9 juta m3), Riodasit
(3 juta m3 ), Marmer (15,8 juta m3 ), Zeolit (16,8 juta m3 ), Phospat, Kaolin (7,5 juta m3),
Benthonite (60 juta m3), Tufa (123,6 juta m3), Pasir Batu (1,3 juta m3), Batu Gamping,
Lempung/Tanah Liat (0,4 juta m3), Basalt (0.4 juta m3). Daerah Kabupaten Way Kanan memilki
iklim tropis dengan 2 (dua) musim yang selalu berganti sepanjang tahun, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Temperatur rata-rata di daerah ini pada 30° C.
PEMERINTAHAN
Pemekaran
wilayah
kecamatan
berdasarkan
Keputusan
Bupati
Way
Kanan
Nomor :2 Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 2005, sehingga jumlah
kecamatan menjadi
14
(empat belas) kecamatan dengan jumlah desa atau kampung
sebanyak 210 kampung. Keempatbelas kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjit dengan ibukota di Kampung Pasar Banjit, luas wilayahnya 331,6
km2 terdiri dari 20 kampung.
2. Kecamatan Baradatu dengan ibukota di Kampung Tiuh Balak Pasar, memiliki luas
wilayah 152,03 km2 terdiri dari 22 kampung.
3. Kecamatan Gunung Labuhan dengan ibukota di Kampung Gunung Labuhan,
memiliki luas wilayah 115,22 km2 terdiri dari 19 kampung
4. Kecamatan Kasui dengan ibukota Kampung Jaya Tinggi, luas wilayahnya 150,20 km 2
dengan jumlah kampung sebanyak 18 kampung.
5. Kecamatan Rebang Tangkas dengan ibukota Kampung Gunung Sari, memiliki
luas
wilayah 207,18 km2 terdiri dari 10 kampung
6. Kecamatan Blambangan Umpu beribukota di Kampung Blambangan Umpu yang
sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Way Kanan. Kecamatan ini luasnya 533,06
km2 dengan jumlah kampung sebanyak 24 kampung.
7. Kecamatan Way Tuba beribukota di Kampung Way Tuba, luas wilayahnya 206,25 km2
terdiri dari
12 kampung.
8. Kecamatan Negeri Agung dengan ibukota di Kampung Negeri Agung, luas
wilayahnya 562,98 km2 terdiri dari 18 kampung.
9. Kecamatan Bahuga dengan ibukota di Kampung Mesir Ilir, luas wilayahnya 81,92 km 2
terdiri dari 8 kampung.
10. Kecamatan Buay Bahuga dengan ibukota di bumi Harjo,luas wilayahnya 100,83 km2
terdiri dari 7 kampung
11. Kecamatan Bumi Agung dengan ibukota di Bumi Agung,luas wilayahnya 189,25 km2
terdiri dari
9 kampung
12. Kecamatan Pakuan Ratu dengan ibukota di Kampung Pakuan Ratu, luas wilayahnya
580,34 km2 terdiri dari 19 kampung.
13. Kecamatan Negara Batin dengan ibukota di Kampung Negara Batin, luas
wilayahnya 348,4 km2 terdiri dari 14 kampung.
14. Kecamatan Negeri Besar dengan ibukota Kampung Negeri Besar, luas wilayah
362,37 km2 terdiri dari 10 kampung.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000 berdasarkan hasil Sensus
Penduduk 2000 adalah sebanyak 349,8 ribu jiwa.
Jika dibandingkan dengan keadaan tahun
1990, dimana pada saat itu kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Way Kanan masih
merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara, maka pertumbuhan penduduknya
relatif rendah yaitu hanya sebesar 0,15 persen per tahun pada periode tahun 1990-2000.
Penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun
2007 berdasarkan hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 tercatat sebanyak 362.749 jiwa, jika dibandingkan dengan
tahun 2006 maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 939 jiwa atau dengan
pertumbuhan sebesar 0,26 persen.
Kepadatan penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2007 adalah sebesar 92 jiwa per km2.
Berdasarkan kecamatan di Kabupaten Way Kanan, maka Kecamatan Baradatu memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi yaitu 245 jiwa per km 2, sedangkan Kecamatan Negeri Agung
tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu sebesar 35
jiwa per km2.
Kepadatan Penduduk Per Km2 Dan Rata-rata Penduduk Per Rumah Tangga Di Kabupaten
Way Kanan, 2008
Kecamatan
1. Banjit
2. Baradatu
3. Gunung Labuhan
4. Kasui
5. Rebang Tangkas
6. Blambangan Umpu
7. Way Tuba
8. Negeri Agung
9. Bahuga
10. Buay Bahuga
11. Bumi Agung
Luas
(Ha)
33.160
15.203
11.522
15.020
20.718
53.306
20.625
56.298
10.083
8.192
18.925
Jumlah
RT
12.151
9.698
4.687
7.767
7.797
10.740
4.994
5.104
5.235
2.675
6.388
Jumlah
Pend
40.000
37.385
19.540
29.847
26.615
43.078
18.771
19.539
9.885
18.144
25.356
Kepadatan
Pend per Km2
120,63
245,91
169,59
198,72
128,47
80,81
91,01
34,71
98,03
221,48
133,98
Rata-rata
Pend per RT
3,29
3,85
4,17
3,84
3,41
4,01
3,76
3,83
1,89
6,78
3,97
12 Pakuan Ratu
58.034
13 Negara Batin
34.840
14 Negeri Besar
36.237
Jumlah/Total
2008
392.163
392.163
2007
Keterangan : *) Angka Diperbaiki
Sumber : BPS Kabupaten Way Kanan
6.711
8.230
4.766
25.077
31.386
20.155
43,21
90,09
55,62
96.943 364.778 93,02
94.585*) 362.749 92,50
3,74
3,81
4,23
3,76
3,84*)
Jumlah Pencari Kerja Dan Tenaga Yang Mendapat Pekerjaan Menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten Way Kanan, 2008
Pendidikan
Education
SD / Sederajad
SLTP / Sederajad
SLTA / Sederajad
D1 / D2
D3
DIV / S1
S2
Jumlah Pencari Kerja
2006
2007
2008
42
33
25
56
44
33
988
762
585
71
54
42
85
65
50
169
131
101
0
0
0
Tenaga yang Mendapat Pekerjaan
2006
2007
2008
17
10
24
22
14
31
386
241
575
28
17
40
33
21
48
66
41
96
0
0
0
Jumlah/Total
1.411 1.089 836
552
344
814
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Way Kanan
POTENSI DAERAH
Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan di sektor
pertanian. Sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah barat yang berbukit-bukit
menuju ke arah Timur yang landai, hal ini sangat potensial untuk pengembangan irigasi.
Sungai-sungai yang dimaksud antara lain:
1. Way Kanan dengan panjang lebih kurang 51 km, luas daerah aliran 1.198 km2.
2. Way Umpu dengan panjang lebih kurang100 km, luas daerah aliran 1.179 km2.
3. Way Besay dengan panjang lebih kurang 113 km, luas daerah aliran 870 km2.
4. Way Giham dengan panjang lebih kurang 80 km, luas daerah aliran 506 km2.
5. Way Tahmi dengan panjang lebih kurang 50 km.
Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting untuk
dimanfaatkan berbagai bidang kehidupan baik sektor pertanian, peternakan, perikanan,
industri, pertambangan, pariwisata, dsb. Fungsi-fungsi strategis tersebut telah menempatkan
air sebagai sarana yang vital dalam kehidupan manusia, namun saat ini kualitas air di alam
sudah jauh menurun.
Kualitas air di daerah perkotaan dan wilayah-wilayah tertentu yang terdapat berbagai
aktifitas tersebut di atas sedikit banyaknya sudah mulai tercemar berbagai macam kontaminan,
seperti : logam berat, garam, pestisida, herbisida, bakteri, virus, dan bahan-bahan beracun
lainnya. Sumber air pun banyak yang rusak sehingga jumlah cadangan air yang memenuhi
standar kelayakan untuk dipergunakan semakin berkurang. Hal ini mendorong Kita untuk
menciptakan dan mengembangkan suatu teknologi agar dapat mengolah air yang mengandung
berbagai kontaminan menjadi air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan
sebagai air sanitasi/bersih atau berkualitas untuk di konsumsi / minum
Way kanan dngan Potensi Penduduk yang cukup besar telah menjadi target area
pemasaran dari berbagai perusahaan swasta air minum yang berada di Bandar Lampung,
Kerugian yang diterima oleh masyarakat Way Kanan dengan sangat terpaksa adalah membeli
air minum konsumsi tersebut dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding area penjualan di
wilayah Bandar Lampung karena harus menanggung beban biaya distribusi.
Mempertimbangkan bahwa potensi air bersih yang berlimpah dari wilayah Way Kanan
yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta menyediakan kepada masyarakat air miinum
dalam kemasan yang berkualis SNI maka PT Way Kanan Makmur Abadi yang merupakan Badan
Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan membuat Unit Usaha Produksi dan Pemasaran Air
Minum Dalam Kemasan.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
TARGET DAN REALISASI PAD MENURUT DINAS/INSTANSI
DI KABABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008
DINAS / INSTANSI
(1)
1. DINAS P2KA
2.
Dinas PU
3.
Dinas Pertambangan
& Energi
Dinas Kesehatan
4.
5.
6.
7.
8.
Dinas Kependudukan & Capil
Dinas HUBKOMINFO
Dinas PERINDAG
Dinas Pertanian,
Peternakan
& Perikanan
JENIS PAD
(2)
TARGET
(3)
REALISASI
(4)
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Reklame
4. Pajak Penerangan Jalan
5. Pajak Hiburan
6. Retribusi Izin Gangguan
7. Jasa Giro
8. Rek. Deposito pd Bank Mandiri
9. Retr. Pelayanan Persampahan
10.Retr. Pelayanan Sampah
11.Retr. Pasar Grosir/Pertokoan
1. Retribusi IMB
2. Ret. Sewa Alat Berat
1. Pajak bahan Galian Gol.C
1.500.000
10.000.000
14.000.000
915.000.000
1.500.000
109.000.000
5.115.424.491
1.500.000.000
11.389.000
30.000.000
50.000.000
200.000.000
150.000.000
200.000.000
1.215.000
10.857.000
29.214.900
962.642.680
1.502.000
134.153.288
4.117.985.695
4.947.260.273
6.221.000
28.567.000
35.120.000
222.428.250
81.355.000
556.162.550
1.Retribusi Yankes
83.634.000
PERCENTAGE
(5)
81,00
108,57
208,68
105,21
100,13
123,08
80,50
329,82
54,62
95,22
70,24
111,21
54,24
278,08
56.510.176
67,57
1. Retribusi Akte Kelahiran &KTP 125.000.000
156.275.600
125,02
1. Retr. Tempat Khusus Parkir
0
2. Retr. Terminal
140.000.000
3. Retr. Izin Trayek
10.000.000
4. Retr. Pengujian Kend. Bermotor
170,07
5. Pajak Parkir
8.000.000
1. Setoran SIUP
5.000.000
6.520.000
71.279.000
14.550.000
15.000.000
0
50,91
145,50
25.510.000
0
32.171.500
0
643,43
1. Alsintan
2. Retribusi Hasil Perikanan
50.700.000
12.750.000
128,03
110,87
262.191.751
36.500.000
183.013.700
100.000.000
252.540.000
138.500.008
0
6,08
129,80
0
101,02
0
23.403.580
0
255.705.355
0
28.642.347
0
1.275.500
0
850.000
1.571.147.496
61.352.953
0
0
245,41
39.600.000
11.500.000
9. Dinas HUTBUN
1. Retr.Izin Pemungutan Hsl Hutan
0
2. Retr.Jasa Usaha
600.000.000
141.000.000
10. UPT Pengolahan Air Bersih 1. Retribusi Air Bersih
11. SKPKD
1. Retr. Pelayanan Kesehatan
0
2. Deviden PT Bank Lampung
250.000.000
3. Denda Keterlambatan Kerja 0
bid.Pendidikan
4. Denda Keterlambatan Kerja 0
Bid.Kesehatan
5. Denda Keterlambatan Kerja
0
Bid.Pekerjaan Umum
6. Pendapatan dr Pengembalian 0
Kelebihan Pembayaran Gaji&Tunj
7. Pendapatan dr Pengembalian 0
Belanja
8. Pendapatan dr Angsuran
0
9. Lain-lain PAD yg sah
0
12. RSUD
1. Retribusi Yankes
25.000.000
Jumlah /Total
Sumber : Dinas P2KA Kabupaten Way Kanan
9.761.547.491
14.476.073.605
148,30
REGULASI
a. Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b. Undang – Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang
No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang – Undang No.5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
VISI dan MISI PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
A.
VISI
" Terwujudnya Masyarakat Way Kanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya dan
Religius"
B.
MISI
1.
Mewujudkan Penuntasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat dengan
Prioritas pada Pemberdayaan Ekonomi kerakyatan, Peningkatan kesehatan dan
Infrastruktur Daerah Guna Mendukung Secara Optimal Pembangunan Daerah
2.
Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan yang Bertanggungjawab
bagi Percepatan Pemabangunan Daerah
3.
Mewujudkan Demokrasi dalam segala Aspek Kehidupan, Menghormati Hak Asasi
Manusia dan Menjamin Tegaknya Supremas Hukum
4.
Pemanfaatan Potensi Daerah dan Lingkungan hidup Secara Bijaksana Guna Menuju
Pemberdayaan Masyarakat
5.
Membentuk Moralitas, SDM dan Sumber Daya Pembangunan yang Profesional
Unggul dan Berdaya Saing Melalui Penguasaan Teknologi dan Kewirausahaan
6.
Meningkatkan Budaya Daerah dan Masyarakat yang Berkarakter Positif dan Religius
FAKTOR PENDUKUNG
1. PROFIL DAN SEBARAN USAHA KECIL
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil
menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan
bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta
(Sudisman & Sari, 1996: 5). Kedua, menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha
kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan
industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 14 orang; (2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan
pekerja 20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih (BPS, 1999:
250).
2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Variable bebas dan variable tak bebas dapat diperoleh dari pengembangan dan atribut
yang di sajikan dalam item di bawah ini :
S tru ktur P em asa ra n
B u sin es U ni t He a d
P a br ik
P em as ar an
S a le s
•
Struktur Pemasaran
di strib
Re ta ile r
Di strib u tio n
Fin an ce
Kab. Way kanan terdiri
dari 14 kecamatan
yang berjumlah 210
kampung dengan daya
beli produk ± 96%
penduduknya dengan
non period
•
Analisa Penduduk terhadap Daya Beli dalam Jumlah Bulan (resistent market per
kecamatan)
JUMLAH
Penduduk
1. Banjit
40.000
2. Baradatu
37.385
3. Gunung Labuhan 19.540
4. Kasui
29.847
5. Rebang Tangkas
26.615
6. Blambangan Umpu 43.078
7. Way Tuba
18.770
8. Negeri Agung
19.539
9. Bahuga
9.885
10. Buay Bahuga
18.144
11. Bumi Agung
25.357
12 Pakuan Ratu
25.077
13 Negara Batin
31.386
14 Negeri Besar
20.155
KECAMATAN
JUMLAH / TOTAL
•
PROBABILITY
%
3
3.5
1.5
4
1.5
3.5
1.5
2.5
1.5
1.5
2
1.5
2
2.5
DAYA BELI
jml bulan
8
8
6
8
5
8
4
7
6
6
6
8
8
8
BUYER
dus
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
364.778
Sosial ekonomi masyarakat
Kondisi masyarakat secara majemuk merupakan kondisi yang memprihatinkan di
tinjau dari sisi pendidikan, gaya hidup, pola bertani dan berkebun, pengembangan
potensi diri dan pemahaman sukuisme. Keadaan ini sangat situatif dan tergantung
pada momentum yang ada tetapi sangat frekuentif. Sehingga masyarakat tercipta
pola pikir yang pragmatis dan simple, apabila terbentur dengan problema maka
keputusan yang cepat dan sigap diambil adalah emotion dan efek yang timbul lari
dari tanggung jawab, sehingga pola sosial ini membawa dampak pada gaya hidup
yang tidak dinamis melainkan prestice sehingga membuat kondisi yang glamour, dan
pola hidup hanya terbawa dalam suasana eksistensi.
Dalam marketing situasi ini sangat menguntungkan karena masyarakat sudah
berpola gaya hidup yang praktis dan instan walau harus mengeluarkan cost yang
tinggi. Sehingga suatu produk akan tercipta market secara alami dengan sangat
mudah.
•
Kebutuhan pasar terhadap Daya beli masyarakat
Opini masyarakat bergeser dari pola hidup gotong royong dan kekeluargaan
menjadi pola praktis yang hanya secara teknis sehingga membuat masyarakat
menjadi konsumtif, dan perkembangan saat ini masyarakat telah terbiasa
menggunakan fasilitas yang instan dan praktis. Perbandingan biaya terhadap
permintaan dan penawaran pun menjadi tidak seimbang dikarenakan permintaan
pasar yang tinggi pada pola produk instanitas dan pratis dari pada penawaran oleh
produk itu sendiri. Masalah yang ada penawaran mengalami kendala dengan
distribusi dan transportasi yang jauh sehingga memakan biaya tinggi untuk suatu
produk masuk pasar way kanan, tetapi disisi lain harga produk yang tinggi masih
tergolong murah dikarenakan biaya yang digunakan tanpa penggunaan pola praktis
masih terlalu tinggi.
Pendapatan
keluarga
dan
alokasinya
di sebutkan dalam Pareto Law
merupakan teori yang menyatakan bahwa pola distribusi pendapatan adalah
konstan, baik secara historis maupun geografis, tanpa memperhatikan kebijakan
perpajakan atau kesejahteraan. Dengan
keluarga
dapat
dibagi dalam
berbasis
pendapatan
pada
setiap
beberapa kelompok mulai dari pendapatan
keluarga rendah, sedang dan tinggi. Dengan metode ini dapat diasumsikan sebagai
berikut :
I = g (C1, C2, C3, ...Cn) ......(1)
Dimana :
I
= Jumlah total pendapatan setiap keluarga.
C
= Alokasi biaya berdasarkan kepentingan.
1, 2, 3,.. n = Merupakan tingkat kepentingan alokasi biaya tiap keluarga.
Nilai ATP umum diperoleh dari rasio alokasi pendapatan keluarga untuk biaya
air minum kemasan terhadap
total
pemakaian
air minum kemasan seluruh
anggota keluarga, baik yang berpenghasilan maupun tidak.
ATP umum =
I t xPp
Tt
......(2)
•
Dimana :
It = Total pandapatan keluarga perbulan (Rp/bulan)
PP = Prosentase pengeluaran untuk air minum kemasan per bulan dari total
pendapatan keluarga
Tt = Total pemakaian air minum kemasan keluarga per bulan (m3/bulan)
Peluang investasi
Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Way Kanan ini sebagian besar
permodalannya dimiliki oleh pemerintah daerah. Pengelolaan perusahaan
membutuhkan management yang professional sehingga dapat mencapai target yang
ingin dicapai. Management yang professional memerlukan sumberdaya manusia
yang terlatih ; bermotivasi dan berbudi luhur.
Unit Bisnis Air Minum Dalam Kemasan suatu kajian konsep untuk peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan menyediakan air minum yang
berkualiitas kepada masyarakat Way Kanan dengan harga yang terjangkau.
Menambah lapangan kerja kepada masyarakat Way Kanan serta mendorong
timbulnya usaha baru dalam jaringan distribusi yang dikelola masyarakat Way
Kanan.
Piramida Ekonomi Indonesia
3. SEBARAN KAMPUNG/KECAMATAN
Distribusi pada rute target pemasaran dapat di tinjau dengan informasi di bawah ini :
PANJANG JALAN DIRINCI MENURUT JENIS PERKERASAN
DAN KECAMATAN KABUPATEN WAY KANAN TAHUN, 2008
KECAMATAN
(1)
ATB/AC
(2)
LAPEN
(3)
SIRTU
(4)
TELPORT
(5)
TANAH
(6)
1. Banjit
7.400
48.640
1.000
64.813
20.114
2. Baradatu
20.570
10.609
4.766
18.322
5.040
3. Gunung Labuhan
4.580
47.140
-
35.660
4.500
4. Kasui
6.214
22.190
-
66.341
15.810
5. Rebang Tangkas
-
15.479
-
50.379
36.123
6. Blambangan Umpu
72.249
70.841
1.190
91.165
44.755
7. Way Tuba
-
19.885
-
50.240
13.310
8. Negeri Agung
12.400
33.650
5.900
71.470
7.690
9. Bahuga
1.980
4.530
-
15.950
1.734
10. Buay Bahuga
-
2.090
4.040
23.610
7.530
11. Bumi Agung
20.662
21.390
600
33.082
40.090
12 Pakuan Ratu
7.520
16.200
13.300
34.000
20.000
13 Negara Batin
-
7.750
12.900
30.310
10.040
14 Negeri Besar
-
25.320
5.830
-
-
JUMLAH/TOTAL
163.575
345.714
49.526
585.342
226.736
Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Perkerasan Jalan Dan Kecamatan
Di Kabupaten Way Kanan Tahun 2008
KECAMATAN
(1)
BAIK
(2)
SEDANG
(3)
RUSAK
(4)
RUSAK BERAT
(5)
(6)
TOTAL
1. Banjit
80.282
29.690
24.047
17.948
151.967
2. Baradatu
36.778
10.288
8.905
3.336
59.307
3. Gunung Labuhan
60.842
12.358
13.062
5.618
91.880
4. Kasui
60.494
17.436
17.322
15.303
110.555
5. Rebang Tangkas
61.960
15.535
14.950
9.536
101.981
6. Blambangan Umpu 193.513
41.183
35.751
9.753
280.200
7. Way Tuba
54.485
10.216
11.506
7.228
83.435
8. Negeri Agung
86.849
21.595
12.322
10.344
131.110
9. Bahuga
12.218
4.642
3.845
3.489
24.194
10. Buay Bahuga
20.901
6.406
4.841
5.122
37.270
11. Bumi Agung
74.027
21.080
10.867
9.850
115.824
12 Pakuan Ratu
50.677
13.272
13.478
13.593
91.020
13 Negara Batin
27.063
12.950
9.541
11.446
61.000
14 Negeri Besar
13.360
7.008
3.813
6.969
31.150
TOTAL
833.449
223.659
184.250
129.535
1.370.893
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan
LIST KECAMATAN DAN KAMPUNG DI KABUPATEN WAY KANAN
BLAMBANGAN
UMPU
NEGERI
AGUNG
Blambangan
Umpu
Bandar
Dalam
Brata Yudha
Bandar
Kasih
BAHUGA
Bumi
Agung
Bumi
Agung
Wates
Gedung
Harapan
Gedung
Jaya
Gedung
Menong
Bumi Baru
Bumi Ratu
Gedung Batin
Giri Harjo
Mesir Ilir
Mesir
Udik
Sapto
Renggo
Serdang
Kuring
Tulang
Bawang
Gistang
Kalipapan
Gunung
Sangkaran
Karya
Agung
Karang Umpu
Kota Baru
Lembasung
Kotabumi
Way Kanan
Negeri Baru
Mulya Sari
Negeri Batin
Negeri
Agung
Negeri Bumi
Putera
Penengahan
Panca Negeri
Rambang
Jaya
Sangkaran
Bakti
WAY
TUBA
BUMI
AGUNG
BUAY
BAHUGA
PAKUAN
RATU
NEGARA
BATIN
NEGERI
BESAR
BARADATU
GUNUNG
LABUHAN
KASUI
BANJIT
REBANG
TANGKAS
Bandar
Sari
Bumi
Agung
Bumi
Harjo
Bakti
Negara
Adi Jaya
Bima
Sakti
Bakti
Negara
Banjar
Ratu
Datar
Bancong
Argomulyo
Air Ringkih
Beringin
Jaya
Karangan
Nuar
Maju
Bumi
Mulya
Bumi
Jaya
Kaliawi
Banjar
Agung
Banjar
Sakti
Gelombang
Panjang
Bali Sadar
Selatan
Beringin
Jaya
Punjul
Agung
Sri
Tunggal
Suka
Agung
Suka
Bumi
Suka
Dana
Gunung
Cahya
Gunung
Waras
Karang
Agung
Negara
Harja
Negara
Ratu
Negara
Sakti
Negara
Tama
Pakuan
Baru
Pakuan
Ratu
Pakuan
Sakti
Gedung
Jaya
Gisting
Jaya
Karta
Jaya
Marga
Jaya
Negara
Batin
Negara
Mulya
Purwa
Agung
Purwa
Negara
Sari
Jaya
Setia
Negara
Sri
Menanti
Sri
Mulyo
Bengkulu
Jaya Tinggi
Bengkulu
Jaya
Bengkulu
Raman
Bengkulu
Rejo
Bengkulu
Tengah
Curup
Patah
Gunung
Baru
Gunung
Labuhan
Gunung
Sari
Jukuh
Kemuning
Kampung
Baru
Karang
Lantang
Bali Sadar
Tengah
Bali Sadar
Utara
Bandar
Agung
Gunung
Sari
Karya
Maju
Lebak
Paniangan
Madang
Jaya
Mulya
Jaya
Simpang
Tiga
Tanjung
Raya
Tanjung
Tiga
Bukit
Gemuruh
Bukit
Harapan
Bumi
Dana
Karya
Jaya
Mulyo
Harjo
Pisang
Baru
Pisang
Indah
Sri Numpi
Ramsai
Suka Maju
Say
Umpu
Suma
Mukti
Way
Mencar
Way
Pisang
Way
Tuba
Tanjung
Dalam
Wonoharjo
Pulau Batu
Rumbih
Rejo Sari
Serupa
Indah
Sumber
Rejeki
Sukabumi
Segara Mider
Sungsang
Sidoarjo
Tanjung
Rejo
Sri Rejeki
Way Limau
Tanjung
Agung
Tanjung
Ratu
Sriwijaya
Kaliawi
Indah
Kilingkiling
Negara
Jaya
Negeri
Besar
Pagar
Iman
Sri
Basuki
Tegal
Mukti
Tiuh
Baru
Banjar
Baru
Banjar
Masin
Banjar
Mulya
Banjar
Negara
Banjar
Sari
Banjar
Setia
Bumi
Merapi
Bumi Rejo
Campur
Asri
Kasui
Pasar
Kedaton
Kemu
Sinar
Gading
Menanga
Jaya
Menanga
Siamang
Kayu Batu
Sukajadi
Gedung
Pakuon
Gedung
Rejo
Gunung
Katun
Negri
Mulya
Negri
Sungkai
Negri Ujan
Mas
Suka
Negeri
Suka
Rame
Talang
Mangga
Mekar Asri
Setia
Negara
Sukosari
Tiuh Balak
II
Way
Tawar
Taman
Asri
Way Tuba
Tiuh Balak
Campang
Delapan
Dono
Mulyo
Jukuh
Batu
Kota Way
Cugah
Tanjung
Serupa
Tanjung Raya
Giham
Tanjung Raya
Sakti
Kasui Lama
Bonglai
Tangkas
Tanjung
Bulan
Tanjung
Harapan
Tanjung
Kurung
Tanjung
Kurung
Lama
Neki
Pasar
Banjit
Rantau
Jaya
Rantau
Temiang
Rebang
Tinggi
Simpang
Asam
Sumber
Baru
Sumber
Sari
Tiuh Balak
I
Tiuh Balak
Pasar
Tanjung Sari
Umpu Bakti
Umpu
Kencana
4. PELUANG DISTRIBUSI KE KABUPATEN SEKITAR
•
Strategi Pemberdayaan Yang Tepat
Strategi pemberdayaan yang telah diupayakan selama ini dapat diklasifikasikan
dalam:
-
Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/tingkat
utilisasi/tingkat hunian, meningkatkan kemampuan pemasaran, dan pengembangan
sumberdaya manusia.
-
Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN
dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio
kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit Mini/
Midi, KKU).
-
Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baik lewat sistem BapakAnak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir (forward linkage), keterkaitan hilir-hulu
(backward linkage), modal ventura, ataupun subkontrak.
-
Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakah berbentuk PIK
(Pemukiman Industri Kecil), LIK (Lingkungan Industri Kecil), SUIK (Sarana Usaha
Industri Kecil) yang didukung oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (Tenaga
Penyuluh Industri).
-
Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha
Bersama), KOPINKRA (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan).
•
Strategi pasar
Sebagai Produsen Air minum dalam kemasan, perusahaan bertanggung jawab
terhadap strategi pemasaran dan distribusi dari air minum dalam kemasan yang di
produksi oleh perusahaan.
Strategi pemasaran menggunakan dua jalur distribusi yaitu menggunakan jalur
Distributor yang ditunjuk oleh Perusahaan dan Jalur langsung yang dikelola oleh
perusahaan. Jalur pemasaran yang menggunakan distributor mempunyai target
pemasaran kearah pasar dan retail yang terdapat didalam wilayah kerja distributor yang
ditunjuk tersebut sedangkan jalur langsung atau Direct Selling mempunyai target ke
pasar, Hotel, restoran, Cafe dan Pabrik dan wilayah kerjanya sesuai dengan kemampuan
distribusi dari team Direct Selling tersebut.
Konsep distribusi dua jalur ini diharapkan dapat mempercepat penyebaran dari
produk dan juga dapat memperkuat Brand Image dari produk yang merupakan Investasi
jangka Panjang terhadap kekuatan dan kelangsungan hidup dari perusahaan serta
ketahanannya terhadap serangan kompetitor yang masuk kedalam wilayah pemasaran
kabupaten Way Kanan.
Dalam memperkuat Brand Image Produk digunakan strategi Marketing dimana
wilayah Way Kanan harus dikuasai secara dominan, dengan menggunakan berbagai cara
marketing seperti Baliho, SPDS, Bilboard, maupun Strategi Komunikasi Konsumer
lainnya.
•
Cross distribution
PRINGSEWU
METRO
LIWA
MUARADUA
BERINGIN
INDRALAYA
BLAMBANGAN
UMPU
NATAR
B. LAMPUNG
KOTABUMI
BANDAR JAYA
BUKIT KEMUNING
PROPINSI LAMPUNG
•
Maping area profit
Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan
INVESTASI, PELUANG PROFIT DAN ROR/ROI
1.
Investasi
•
Investasi Fisik
•
Investasi Mesin
•
Depresiasi Fisik
BATURAJA
MARTAPURA
MUARA ENIM
PRABU MULIH
PALEMBANG
PROPINSI SUMATERA SELATAN
•
Depresiasi Mesin
•
Production Cost
•
Power engine cost (listrik / diesel)
•
Packing Cost
•
Promotion Cost
•
Distribution Cost
•
Official salary
•
Interest cost
2.
3.
Peluang Profit
•
Market probability
•
Daya beli pasar
ROR/ROI/BEP
(terlampir)
KESIMPULAN
Perusahaan Daerah mempunyai nilai strategis sebagai penggerak berkembangnya
usaha-usaha di bidang lain.
Sebagai badan usaha yang berorientasi pada profit maka
perusahaan akan memberikan :
1. Kontribusi terhadap peningkatan Pajak Pertambahan Nilai
2. Kontribusi terhadap Pajak Marketing Advertising
3. Penciptaan Lapangan Kerja
4. Penciptaan Usaha Baru dengan adanya perusahaan distributor.
5. Masuknya dana Investasi
6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
7. Peningkatan perputaran uang didalam wilayah Kabupaten Way Kanan.
SARAN
Kabupaten Way Kanan dapat membuka Perusahaan Daerah dalam bentuk industri Air
Minum Dalam Kemasan. Untuk profesionalisma dan berorientasi pada keuntungan, agar
bekerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan dan pengembangannya.