Peran Permainan Dalam Pembelajaran Bahasa jerman

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA ASING
DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Roswita Lumban Tobing (Editor)

DAFTAR ISI
H al
1

T E A C H IN G S O C I O C U L T U R A L S K IL L IN F O R E IG N L A N G U A G E C L A S S :
A W O R L D W IL D IS S U E

Leslie Mont agu.........................................................................................................................
2

T H E IM P L E M E N T A T IO N O F F O R E IG N

1

L A N G U A G E L E A R N IN G , IN A

GLO BAL

O r i n A . S t e p h n e y , B s c . S o c .( C r e d i t ) ,M A . E d ..................................................................
3

D E V E L O P M E T A L A S P E C T S W IT H IN

7

D ID A C T IC S A N D M E T H O D S F O R

M O D ERN LAN GU AGE
S v e n ja V d lk o r t M .A ................................................................................................................
4

P F .N F .R A P A N

M O D EL

M E N IN G K A T K A N

“ STATION ENLERNEN"


B E L A JA R

PH N G U A SA A N

K O S A K A T A S IS W A S M A

19

UN TUK
N EGERI 7

BAN DUN G
H a f d a r a n i .................................................................................................................................
5

TH E

A P P L IC A T IO N


OF

L E A R N IN G -C E N T E R E D

A PPRO A CH

25

ON

E N G L IS H C O U R S E D E S IG N A T T H E S T A T E IS L A M IC U N IV E R S IT Y (U IN )
SU N A N K A U JA G A Y O G Y A K A R T A
R o m a U l i n n u h a ......................................................................................................................
6

SEBU A H

A LTER N A T1F

M ELALUI


WEBBASE LEARNING

M ODEL

P E M B E L A JA R A N

BA H A SA

JE R M A N

S u l i s T r i y o n o .................................................................................................................
7

A LTER N A T1F
P E M B E L A JA R A N

P E N G A JA R A N
BA H A SA


T F .M A
JE R M A N

"F A M IL IE "
DI

SEK O LA H

33

39

DALAM
L A N JU T A N

T IN G K A T A T A S
T r i K a r t ik a H a n d a y a n i .....................................................................................................
8

C R E A T IO N


D U C U R R IC U L U M

DU

47

F R A N C A I S P O U R L E S M K : E N JE U

E N T R E L E P R O JE T D U S Y L L A B U S E T L A M E T H O D O L O G 1E
H e r m a n ...................................................................................................................................
9

55

S T R A T E G I E S D 'A P P R E N T I S S A G E D E S E T U D I A N T S D U D f i P A R T E M E N T
D U F R A N C A IS D F. L A F A C U L T Y D E S L E T T R E S E T D F. B E A U X A R T S D E
I /U N I V E R S I T Y D 'E T A T D E Y O G Y A K A R T A
T r i K u s n a w a t i ........................................................................................................................


10

PERAN

P E R M A IN A N

DALAM

P E M B E L A JA R A N

BA H A SA

JE R M A N

R e t n o E n d a h S M .................................................................................................................
11

63

71


U N S U R P R A G M A T IK D A L A M B U K U A JA R B A H A S A IN C G R IS U N T U K
S IS W A S M A
D e l i N i r m a l a ...........................................................................................................................

12

79

INTRODUCING LANGUAGE AND CULTURE IN THE FOREIGN
LANGUAGE CLASS: AN EXPLORATORY STUDY OF PRAGM ATIC
TRANSFER
R i n S u r t a n t i n i .........................................................................................................................

vii

91

PERAN PERMAINAN


DALAM

PEMBELAIARAN

BAHASA JERMAN

Oleh: Retno Endah SM

ABSTRAK
Banyak masyarakat yang menganggap bahwa bahasa Jerman merupakan bahasa yang
yang tidak tertarik untuk
sulit untuk dipelajari, terutama gramatiknya, sehingga banyak
mempelajarinya. Di Indonesia bahasa Jerman diajarkan di sekolah-sekolah lanjutan atas dan di
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Di sekolah bahasa Jerman diajarkan di kelas bahasa
dan non bahasa. Di kelas non bahasa kedudukan bahasa Jerman hanyalah sebagai mata pelajaran
muatan lokal, sehingga motivasi siswa untuk mempelajari bahasa Jerman tidak sebesar kelas
bahasa.
Tidak berbeda dengan siswa di sekolatu di perguruan tinggi pun ada mahasiswa yang
memiliki motivasi yang rendah untuk belajar bahasa Jerman, meskipun mereka kuliah di Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman. Penyebab rendahnya motivasi mereka untuk mempelajari bahasa

Jerman antara lain adalah mereka kuliah di Jurusan ini karena terpaksa, belum pernah
mendapatkan bahasa Jerman di sekolah, proses pembelajaran tidak seperti di sekolatr, dalam satu
hari kadang-kadang sampai 3 kali pertemuan mempelajari bahasa Jerman dan gramatik bahasa
]ermanmenurut mereka sangat kompleks.
Permainan merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana
kelasyang segar, dan santai, sehingga siswa ataupun mahasiswa dapat belajar dengan senang
dan terbebas dari rasa takut. Dengan permainan siswa atau mahasiswa dapat belajar sambil
bermaindan proses pembelajaran berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu
melalui permainan siswa ataupun mahasiswa dapat berlatih struktur kebahasaan dengan bebas
sesuaidengan imajinasi mereka dan juga dapat mengembangkan perasaan berbahasa mereka.
Permainanjuga dapat memberikan motivasi kepada mereka dan apabila permainan dilaksanakan
secarakelompok, maka permainan juga dapat meningkatan kerja sama antar mereka, serta
sekaligusmewujudkan cooperatiuelearning dalam pembelajaran bahasa Jerman.
PENDAHULUAN
Setiap manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan yang lain. Di samping
itu manusia juga memerlukan bahasa untuk menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Di era
globalbahasa sangat penting artinya bagi kehidupan seluruh manusi4 terutama bahasa asing.
Denganmenguasai bahasa asing manusia dapat menembus batas duni4 sehingga manusia dapat
mengetahuiapa yang terjadi dan apa yang terdapat di seluruh dunia. Apalagi hal tersebut kini
ditunjang oleh teknologi yang sangat modern, batas ruang dan waktupun tidak ada lagi. Jika

seseorangdi suatu negara ingin berkomunikasi dengan orang lain di negara lain dengan
memanfaatkan internet ataupun telepon dalam waktu yang sama komunikasi itupun dapat
terjadi.
Mengingat pentingnya bahasa asing sejak duduk di bangku TK siswa di Indonesia sudah
diajar bahasa Inggris, sedangkan bahasa asing yang lainnya diajarkan di sekolah sejak SD atau
SMP.BahasaJerman di Indonesia diajarkan di SMA, SMK dan Madrasah Aliyatr, serta di berbagai
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Sayangnya di sekolah bahasa Jerman tidak
diajarkandi semua kelas, ada sekolah y*g mengajarkan bahasa Jerman hanya di kelas bahasa saja
atau di kelas pariwisata saja, dengan jumlah jam sekitar 5 jam per minggu. Di kelas lain bahasa
fermandiajarkan hanya sebagai muatan lokal dengan jumlah jam sekitar 1 sampai 2 jam per
minggu.
Kedudukan bahasa Jerman di sekolah yang hanya sebagai muatan lokal mengakibatkan
s$wa beranggapan bahwa bahasa Jerman bukan merupakan pelajaran penting. Mereka juga

7l

72

merasa bahwa bahasa Jerman merupakan mata pelajaran yang sulit. Oleh karena itu mere
enggan dan tidak termotivasi untuk belajar bahasa Jerman. Pada saat proses pembelajari
mereka bersikap pasif dan tidak jarang mereka membolos untuk menghindari pelajaran baha
Jerman.Tentu sajahal ini berakibatpada prestasibahasaJermanmerekayang rendah.
Tidak berbeda dengan di sekolah, di perguruan tinggi banyak mahasiswa yar
mempunyai motivasi yang rendah untuk belajarbahasaJerman.Di antaramerekaada yang belu
mendapatkanbahasajerman ketika di sekolah,ada yang telah mempelajaritetapi hanya beberal
bulan saj4 mereka kuliah bahasaJermankarena terpaksa,prosesperkuliahan tidak sama denga
proses pembelajaran di sekolah, dalam satu hari kadang-kadang 3 kali pertemuan merel
mendapatkanbahasaJermandan merekaberanggapanbahwa bahasaJermanmerupakan bahas
yang sulit terutamagramatiknya.
Agar siswa atau mahasiswa senang dan termotivasi untuk belajar bahasaJerman dap:
ditempuh berbagai cara dan salah satunya adalah dengan menerapkan permainan pada sa;
proses pembelajaran berlangsung. Banyak sekali jenis permainan yang dapat dipilih da
dimanfaatkan dalam pembelajaranbahasaJerman. Selain memiliki berbagai macam kelebiha
permainan-permainantersebutdapat dilaksanakansecaraindividual ataupun kelompok.

PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Proses pembelajaranatau prosesbelajar mengajar ditandai dengan hadirnya siswa atar
mahasiswa dan guru atau dosen. Dalam proses pembelajarandituntut adanya interaksi yanl
bermacam-macam,yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan gurq siswa denga
siswa dan sebagainya.Agar terciptainteraksiyang yang bervariasiguru hendaknyamenggunaka
metodeyang bervariasipula.
Dalam Suparlan (2008:77) IJbben dan Hughes mengatakanbahwa proses pembelajara
dibedakan menjadi tiga kategori dasar yaitu lecture presentationor demonstration,discussio
laboratoryactiaities:(a) group or indiaidual, (b) independentstudy. Hal ini berarti bahwa prose
pembelajaranterdiri dari presentasiatau demonstrasidengan ceramah atau kuliah, diskusi dar
kegiatanlaboratorium,baik kelompok atau perseorangarydan studi mandiri atau belajarmandiri.
Dengan demikian dapat dimaknai, bahwa pada saat proses pembelajaranberlangsun
pengajar harus menerapkan berbagai macam metode pembelajaran agar tercipta berbaga
kegiatan yang harus dialami oleh pembelajar baik secara kelompok maupun individual, dar
dengan cara tersebut pembelajarmengalaminyasendiri dan mendapatkanhasil dari belajamya
Hal ini sesuaiyang dikatakan Kimble & Garmezydalam Brown (1.987:7)yaitu Learningis relatiae
permanentchangein q behaoioral
tendency
and is theresultof reinforced
practice.
Di samping guru dituntut untuk menciptakaninteraksiyang bervariasi,guru juga dituntu
untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif, agar siswa dapat dengan lebih mudat
memahami materi yang diberikan dan tidak merasabosan dalam belajar. Oleh sebab itu guru
hendaknya menggunakanberbagai media pembelajaran,baik media visuaf audio, audio visua
dan permainan. Dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran siswa dapat lebit
mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Kemudian dengan permainan guru dapa
memfasilitasi siswa agar bisa aktil sehingga semua siswa dapat terlibat dalam prose
pembelajaran.
Dalam hal ini Brown (1,987:7)mengatakanbahwa "teachingcannotbe defined a partfron
learning.Teachingis guiding andfacilitatinglearning,anablingthelearnerto learn,settingthe condition
for learning".Maksud dari pendapat Brown tersebutadalah pengajarantidak dapat didefinisikar
terpisah dari pembelajaran.Pengajaranadalah memberi arahan dan memfasilitasi pembelajara
mengaktifkan pembelajaruntuk belajar,pengaturankondisi untuk pembelajaran.
Sudjana (2001:8) mengatakanbahwa pembelajarandapat diberi arti sebagaisetiap upay.
yang sistematik dan disengajaoleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar pesert
Retno Endah SM