IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT.

(1)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN

IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagaisyaratuntukmemperoleh

gelarSarjanaPendidikanLuarSekolahKonsentrasiPemberdayaanMasyarakat

Oleh:

EGIE GESTYANA NIM.1000706

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


(2)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

Implementasi Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

Berbasis

Microfinance

MelaluiPelatihanOlahanIkanKereUntukMenumbuhkanMinat Usaha di

UPTD SanggarKegiatanBelajar (SKB) KabupatenGarut

Oleh

Egie Gestyana

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Egie Gestyana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015


(3)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN EGIE GESTYANA

1000706

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN

IKAN KERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dr. H Uyu Wahyudin, M.Pd, NIP. 19600926 198503 1 003

Pembimbing II

Dr. VienaRusmiatiHasanah, S.IP, M.Pd NIP. 19760814 200604 2 001


(4)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Mengetahui

Ketua DepartemenPendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. NIP. 19590826 198603 1 003


(5)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is discuss about a program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) based on microfinance and training on dried fish industry to growing some bussines interest from the student. Purpose from this research is 1) To understand what KUM based on microfinance point of view, 2) To understand training from dried fish in KUM program, 3) To know how KUM Program make appeal on bussines program in making dried fish product. Method on this program is a descriptive and qualitative approach,and to collect data its used interview and documentasystudy.Informan from this research is a Headmaster Program or it call Kepala (K), study organizer (P), and tutor (T), and informan for this research is two student from two group it called P1. P2, P3, and P4. In this research found that: 1) KUM program based on microfinance is running as well, where all system like background story, program purpose, program object and program executor is Standard competence KUM, 2) Program training on dried fish running as well too, when all material like student, lesson, method, approach and strategy, media, and all training infrastructure, all cost and expence, evaluation, and result growing student interest, 3) Output on this training can growth skill calistung and make student capable of being build their business even in a small aspect of business.


(6)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitianinimembahasmengenai program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasismicrofinance melaluipelatihanolahanikankereuntukmenumbuhkanminatusahapesertapelatihan.

Tujuandaripenelitianiniadalah 1) Untukmengetahuiperencanaaprogram KUM berbasismicrofinance, 2) Untukmengetahuipelaksanaanpelatihanolahanikankeredalam program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasismicrofinance, 3) Untukmengetahuihasilpelatihanolahanikankeredalammenumbuhkanminatusaha. Metodepenelitian yang digunakanadalahdeskriptifdenganpendekatankualitatif.TeknikPengumpulan data adalahdenganwawancaradanstudidokumentasi.Informandalampenelitianiniadalahpenyelenggara program yaitukepala (K), penyelenggara/pamongbelajar (P) dan tutor (T), sedangkaninformanpesertapelatihanadalah 4 pesertapelatihandariduakelompokyaitu P1. P2, P3 dan P4.HasilPenelitianiniditemukanbahwa: 1) Perencanaan program KUM berbasismicrofinance berjalandenganbaikdimanaunsurpelaksanabaiklatarbelakang, tujuan, sasarandanpelaksanapelatihansesuaidenganStandarKompetensiKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM), 2) Pelaksanaanpelatihanolahanikankereberjalandenganbaik, dimanaunsurpelaksanaanbaikitupeserta, materi, metode, pendekatandanstrategi, media, saranadanprasarana, pembiayaan, evaluasidanhasildapatmenumbuhkanminatusahapesertapelatihan, 3) Hasilpelatihaniniadalahmeningkatkankemampuanpesertadalamkeberaksaraancalistungdankemampuanket erampilanpesertadalamusahaikankeresampaimembukausahameskipundalamlingkupkecil,


(7)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

PERNYATAAN... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasiMasalahPenelitian ... 7

C. RumusanMasalahPenelitian ... 8

D. TujuanPenelitian ... 9

E. Manfaat/SignifikansiPenelitian ... 9

F. StrukturOrganisasiSkripsi ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Implementasi Program Pendidikan Non Formal ... 11

1. KonsepImplementasi ... 11

2. Konsep Program ... 13

3. Pengembangan Program Pendidikan Non Formal ... 14

B. Kekaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 16

1. PengertianKeaksaraan ... 16

2. PengertianKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 16

3. PelaksanaanPembelajaranKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 17

4. PembelajaranPendidikanKeaksaraanTerintegrasiMicrofinance ... 17


(8)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Pelatihan... 25

1. KonsepPelatihan ... 25

2. TujuanPelatihan... 26

3. Prinsip-PrinsipPelatihan ... 26

4. Jenis-JenisPelatihan... 27

5. PelaksanaanPelatihan ... 28

6. PelatihanOlahanIkanKere ... 29

D. Minat Usaha ... 29

1. KonsepMinat ... 29

2. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiMinat ... 30

3. Konsep Usaha/ Berwirausaha ... 31

4. KonsepMinat Usaha ... 31

E. BerwirausahaSebagaiUpayaMewujudkanPemberdayaan ... 32

1. KonsepBerwirausaha... 32

2. KonsepPemberdayaan ... 33

F. UPTD SanggarKegiatanBelajarSebagaiLembagaPercontohan PembelajaranKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 35

G. KerangkaPemikiran ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian ... 40

1. TahapPraLapangan ... 40

2. TahapPekerjaanLapangan ... 40

3. TahapAnalisis Data ... 40

4. TahapPenulisanLaporan ... 40

B. PartisipandanTempatPenelitian ... 41

1. Partisipan ... 41

2. TempatPenelitian... 41

C. PendekatanPenelitiandanMetodePenelitian ... 41


(9)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Implementasi ... 43

2. Program Keaksaraan Usaha MandiriBerbasisMicrofinance ... 43

3. PelatihanOlahanIkan ... 43

4. Minat Usaha ... 43

E. InstrumenPenelitian ... 44

F. Pengumpulan Data ... 44

1. Wawancara ... 44

2. StudiDokumentasi ... 47

3. Triangulasi... 47

F. Analisis Data ... 47

1. Data Reduction... 48

2. Display Data ... 48

3. Conclusion Drawing/ Verification ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ... 49

1. GambaranUmum UPTD SanggarKegiatanBelajar (SKB) KabupatenGarut ... 49

a. SejarahSingkat UPTD SKB KabupatenGarut ... 49

b. ProfilLembaga UPTD SKB KabupatenGarut ... 50

c. Program KerjaOperasional ... 52

d. StrukturOrganisasi ... 52

e. Visi, MisidanStrategi UPTD SKB KabupatenGarut ... 53

f. Program UPTD SKB KabupatenGarut... 54

g. TenagaPendidikdanKependidikan UPTD SKB Kab. Garut ... 54

h. SaranadanPrasarana ... 58

2. Pelaksanaan Program KUM BerbasisMicrofinance di UPTD SKB KabupatenGarut ... 60

a. LatarBelakang Program KUM BerbasisMicrofinance ... 60


(10)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Sasaran Program KUM ... 61

d. Penyelenggara Program KUM ... 62

3. PelaksanaanPelatihanOlahanIkanKereDalam Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) BerbasisMicrofinance ... 63

a. LatarBelakangPelatihanOlahanIkanKere ... 63

b. TujuanPelatihanOlahanIkanKere ... 63

c. PelaksanaanPelatihanOlahanIkanKere ... 63

B. DeskripsiHasilPenelitian ... 63

1. Pelaksanaan Program KUM BerbasisMicrofinance ... 68

2. PelaksanaanPelatihanOlahanIkanKereDalam Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) BerbasisMicrofinance ... 75

3. HasilPelatihanOlahanIkanKereDalamMenumbuhkan Minat Usaha ... 85

C. PembahasanHasilPenelitian ... 94

1. PelaksanaanProgram KUM Berbasis Microfinance... 94

2. PelaksanaanPelatihanOlahanIkanKereDalam Program Keaksaraa Usaha Mandiri (KUM) BerbasisMIcrofinance ... 97

3. HasilPelatihanOlahanIkanKereDalamMenumbuhkan Minat Usaha ... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 105

B. Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA


(11)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Hal

Tabel. 3.1 IdentitasInformanPenyelenggara KUM ... 46

Tabel. 3.2 IdentitasInformanPesertaPelatihanOlahanIkanKere ... 47

Tabel. 4.1 DaftarPegawaiStrukturaldanFungsional UPTD SKB Garut ... 55

Tabel. 4.2 DaftarPamongBelajar UPTD SKB Garut ... 56

Tabel. 4.3 DaftarTenagaHonorer/ Tutor UPTD SKB Garut ... 56

Tabel. 4.4 DaftarPrasarana yang Ada di UPTD SKB Garut ... 58

Tabel. 4.5 DaftarSarana yang Ada di UPTD SKB Garut ... 59

Tabel. 4.6 DaftarBukuPelajaran yang Ada di UPTD SKB Garut ... 60

Tabel. 4.7 Daftar Tim Instruktur KUM ... 62

Tabel. 4.8 Daftar Tim Narasumber KUM ... 63

Tabel. 4.9 DaftarPesertaPelatihanOlahanIkanKere ... 64

Tabel. 4.10 MateriPelatihanOlahanIkanKere ... 65

Tabel. 4.11 HasilWawancaraInforman K, P, dan T untukMengetahui Pelaksanan Program KUM BerbasisMicrofinance ... 68 Tabel. 4.12 HasilWawancaraInforman P1, P2, P3 dan P4 untuk


(12)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

MengetahuiPelaksanan Program KUM BerbasisMicrofinance ... 71 Tabel. 4.13HasilWawancaraInforman K, P, dan T untukMengetahui

PelaksananPelatihanOlahanIkanKereDalam Program KUM ... 75 Tabel. 4.14 HasilWawancaraInforman K, P dan T untukMengetahui

HasilPelatihanOlahanIkanKereDalamMenumbuhkan

Minat Usaha ... 85 Tabel. 4.15 HasilWawancaraInforman P1, P2, P3 dan P4 untuk

MengetahuiHasilPelatihanOlahanIkanKereDalam

MenumbuhkanMinat Usaha ... 89 Tabel. 4.16HasilWawancaraInforman K, P, dan T untukMengetahui

FaktorPendukungdanFaktorPenghambat Program KUM

BerbasisMicrofinance PadaPelatihanOlahanIkanKere ... 90 Tabel. 4.17HasilWawancaraInforman P1, P2, P3 dan P4 untuk

MengetahuiFaktorPendukungdanFaktorPenghambat

PelatihanOlahanIkanKere ... 92 DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar. 2.1 KerangkaPemikiran ... 39 Gambar. 4.1 AlurPembelejaran/PelatihanOlahanIkanKere ... 67


(13)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I SURAT-SURAT DALAM PENELITIAN 1. SK PengangkatanPembimbingPenyusunanSkripsi 2. PermohonanIzinMengadakanPenelitian

3. SuratKeteranganMengadakanPenelitian di LembagaUPTD SKB KabupatenGarut 4. BukuKegiatanBimbinganPenelitiandanPenulisanSkripsi

LAMPIRAN 2 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-Kisi InstrumenPenelitian

2. PedomanWawancara 3. TranskripWawancara


(14)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. StandarKompetensiKeaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM)

2. Data WargaBelajar Program KUM PadaPelatihanOlahanIkanKereTahun 2014 3. DaftarHadirWargaBelajar

4. DaftraHadirPenyelenggara 5. Daftar Tutor KUM

6. SuratTandaSelesaiBelajar (STSB)


(15)

1

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mengakibatkan semua negara mempersiapkan diri dalam persaingan global.Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan melaksanakan pembangunan dibeberapa bidang untuk ikut serta mempersiapkan diri menghadapi pasar global dunia.Pembangunan yang dilakukan harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, potensial, dan produktif.Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan, dimana manusia sebagai sasaran dan pelaksana pembangunan.Tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik harus didukung oleh SDM yang berkualitas.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan.Pada dasarnya melalui pendidikan dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.Selain itu pendidikan merupakan hak setiap warga negara dalam rangka memenuh kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang tercantum dalam Batang tubuh UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap wargaNegara berhak mendapat pendidikan, dan Pasal 28 B Ayat (1) mengamanatkanbahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik seara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.Terdapat tiga jalur pendidikan, yaitu pendidikan


(16)

2

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal.Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan tentang penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk formal (persekolahan) dan nonformal yang berlangsung diluar sistem sekolah, dan bahkan ada yang berlangsung didalam rumah tangga, sehingga dijadikan sebagai suatu landasan hukum penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.Pada umumnya pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan di luar sistem persekolahan dan diarahkan agar dapat berperan sebagai pengganti, penambah, dan / atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.Kegiatan pendidikan nonformal diharapkan dapat berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan non formal akan terus ditumbuh kembangkan dalam rangka mewujudkan pendidikan berbasis masyarakat, dan pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan non formal sebagai upaya untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun.

Saat ini indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke 121 dari 187 negara.Berada jauh di bawah negara-negara tetangga seperti negara Singapura (peringkat 18), Malaysia (peringkat 64), Thailand (peringkat 103) dan Filipina (peringkat 114). Demikian pula jika kita melihat struktur angkatan kerja Indonesia sebanyak 55,3 juta (46,8 %) lulusan Sekolah Dasar (SD). (http://nasional.sindonews.com/read/870546/15/kualitas-sdm-rendah-indonesia-perlu-revolusi-mental-1401963993:17/03/2015:14.00WIB).

Melihat IPM Indonesia berada pada peringkat jauh berbeda dengan negara tetangga lain membuktikan bahwa kualitas Sumber Daya Manuasia (SDM) sangat rendah. Hal tersebut dipicu oleh tingkat pendidikan yang rendah, dan pendidikan belum menjangkau keseluruh wilayah Indonesia.Menyebabkan meningkatnya angka pengangguran secara signifikan.Pendidikan merupakan jawaban dari permasalahan tersebut.Dimana pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan


(17)

3

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kualitas manusia dan berperan dalam pemberdayaan masyarakat agar dapat berinovasi dan mempunyai bekal untuk bertahan hidup.

Chambers (dalam Kartasasmita, 1996, hlm. 142) menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial yakni bersifat people-centered, participatory, empowering and sustainable.Sumodingrat (1996, hlm. 185) menyatakan memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat bermaksud untuk mengembangkan kemampuan masyarakat memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalam masyarakat, atau menjadi masayarakat yang berdaya.

Pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan dan merupakan hakekat pendidikan itu sendiri, karena apa yang disebut dengan pendidikan termasuk pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal adalah usaha memberdayakan manusia, memampukan manusia, mengembangkan talenta-talenta yang ada pada diri manusia agar dengan kemampuan/potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan melalui pendidikan/pembelajaran.

Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal, sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang memungkinkan masyarakat dengan

segala keberadaanya dapat memberdayakan dirinya. Program Pendidikan

Nonformal menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

Model pengembangan pendidikan nonformaltidak berjalan sendiri-sendiri karena hasil yang didapatkan kurang optimal, sehingga pemerintah mengembangkan model pendidikan yang mengintegrasikan beberapa program seperti pendidikan keaksaraan fungsional yang diintegrasikan dengan life skill


(18)

4

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

atau yang disebut dengan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri KUM). Menurut Juknis KUM ( 2015, hlm. 4) Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri adalah kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan usaha yang dapat meningkatkan produktivitas perorangan maupun kelompok secara mandiri bagi peserta didik yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar.

Program pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri(KUM) dapat diselenggarakan oleh berbagai lembaga penyelenggara seperti : Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus, dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan.

Salah satu lembaga yang menyelenggarakan KUM adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah Sanggar Kegiatan Belajar (UPTD SKB) Kabupaten Garut. UPTD SKB merupakan lembaga yang mengembangkan percontohan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan sebagai acuan satuan/program Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) dalam menyelenggarakan pembelajaran yang terstandar. Sebagai lembaga percontohan UPTD SKB Kabupaten Garut, banyak mengembangkan program-program dalam memberdayakan masyarakat.

Sejak tahun 2013 UPTD SKB Kabupaten Garut mengembangkan dan melaksanakan model pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri berbasis microfinance. Pendidikan KUM berbasis microfinance merupakan jenis layanan pendidikan nonformal yang didalamnya mengelaborasikan proses pembelajaran keaksaraan dan proses ekonomi peserta didiknya, untuk menumbuhkan ekonomi kecil dengan tujuan untuk dapat menciptakan masyarakat mandiri sehingga mampu meningkatkan mutu dan taraf hidupnya. Tujuan utama program pendidikan keaksaraan berbasis microfinance adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi warga masyarakat buta aksara dibidang


(19)

5

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pendidikan dan usaha. (Juknis Bantuan Kelompok Percontohan Pembelajaran PAUDNI Pada UPTD SKB, 2014, hlm. 12).

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan belajar yang telah dilakukan oleh UPTD SKB Kabupaten Garut, diperoleh data dari pemerintahan setempat bahwa jumlah penduduk Kab.Garut sebanyak 3.400.542 orang, yang terdiri atas laki-laki 1.632.426 dan perempuan 1.768.116. Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui bahwa jumlah penduduk Garut 92% (1.360.216) sudah mengikuti pendidikan sekolah dasar, laki-laki 672.320 orang dan perempuan 687.896 orang. Sementara jumlah penduduk buta huruf sebanyak 108.817 orang, laki-laki 53.325 orang dan perempuan 55.492 orang.Melihat jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan jumlah buta huruf, diketahui jumlah perempuan mendapat priortas yang lebih diberi pelayanan pendidikan terutama pendidikan masyarakat. Salah satunya adalah program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yangdilaksanakan pada bulan Oktober, November dan Desember 2014. Dalam waktu tiga bulan tersebut peserta mengikuti pelatihan dan kegiatan pendampingan atau kegiatan pembelajaran yang berkelanjutan.Kegiaan Pelatihan yang diselenggarakan adalah keterampilan tata boga, dimana tujuan utamanya adalah memelihara keterampilan aksara peserta didik melalui kegiatan pengembangan pelatihan tata boga.

Menurut Mangkunegara (2009, hlm. 50) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas tertentu. Kegiatan pelatihan dalam pelaksanaan pendidikan KUM merupakan cara dalam mengimplementasikan program KUM.

Pelaksanaan pendidikan KUM berbasis microfinance pada tahun 2014 dilaksanakan di dua tempat yang ada disekitar wilayah UPTD yaitu di kecamatan Cisurupan dan Kecamatan Banyuresmi.Pelaksanaan Pendidikan Keaksaraan telah berjalan, namun pendidikan keaksaraan yang diintegrasikan dengan life skill atau wirausaha pelaksanaannya baru 2 tahun.Program KUM yang telah dilaksanakan adalah KUM Bidang Pembuatan Crispy Baby fish, Bidang Pembuatan Olahan Kere Ikan dan Bidang Olahan Makanan Tradisional.


(20)

6

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Program KUM berbasis microfinance bidang olahan ikan kere diselenggarakan di Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Berdasarkan hasil identifikasi diketahui bahwa jumlah warga buta aksara relatif lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain, hal tersebut dikarenakan warga bermata pencaharian sebagai petani dan peternak ikan. Sehingga tingkat pendidikan masih sangat rendah.Kemudian potensi yang mendukung bahwa sebagaian masyarakat bermata pencaharian sebagai peternak ikan nila.Hal tersebut menunjukan bahwa program KUM bidang pembuatan olahan ikan kere sangat baik untuk dikembangkan dalam rangka membantu menigkatkan kesejahteraan keluarga melalui wirausaha.

Menurut Pekerti (dalam Wijaya, 2007, hlm. 119) wirausaha adalah individu yang mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan individu yang dapat menciptakan pekerjaan bagi orang lain dengan berswadaya. Berwirausaha berarti mengembangkan sikap dan latihan berusaha secara mandiri, hal tersebutlah yang ingin dikembangkan oleh UPTD SKB Kabupaten Garut dalam penyelenggaraan model pembelajaran KUM berbasis microfinance, tujuan utamanya adalah meningkatkan kebredayaan penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas melalui materi pembelajaran pembuatan kere ikan agar berdaya. Selain itu, materi yang diberikan mengenai mengungkapkan keinginan berusaha berdasarkan minat dan potensi yang dimiliki, mempraktikkan sebuah keterampilan yang berpeluang menjadi bidang usaha sesuai minat dan potensi yang dimiliki dan mengidentifikasi sumberdaya alam dan manusia di lingkungannya sesuai dengan bidang usaha yang dipilih.

Fakta dilapangan ditemukan bahwa pelaksanaan KUM yang ada saat ini belum berjalan sesuai dengan tujuan.Karena pada sebagian pelaksanaan KUM sebelumnya di UPTD SKB Kabupaten Garut dampaknya hanya mendapatkan pengetahuan keterampilan berwirausaha saja, kebanyakan setelah program berlangsung tidak ada tindak lanjut untuk mengembangkan usaha atau memulai untuk berwirausaha.Berbeda dengan pembelajaran KUM yang diterapkan


(21)

7

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sekarang yaitu berbasis microfinance, program kewirausahaannya terus berjalan meskipun usaha dalam lingkup yang kecil.Hal tersebut dikarenakan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM) dengan mendorong untuk berwirausaha sebagai matapencaharian.

Temuan empiris selanjutnya, penulis dapatkan adalah kelompok KUM pembuatan ikan kere saat ini masih produksi dan memasarkan produknya, berbeda dengan kelompok KUM yang lain, seperti kelompok KUM olahan Crispy baby fish dan kelompok KUM olahan makanan tradisional, mereka sudah tidak produksi dikarenakan berbagai alasan. Pada kelompok KUM bidang olahan ikan kere terdapat permasalah, salah satu contohnya adalah kehadiran peserta kurang optimal, karena partisipasi peserta dalam pembelajaran yang sifatnya praktis/praktek lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan pembelajaran yang sifatnya konseptual/teoritis. Hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi lembaga untuk melaksanakan dan mengembangkan program KUM.

Program KUM yang dilaksanakan melalui pelatihan, diharapkan mampu mengembangkan minat dan potensi yang ada.Peserta pelatihan olahan ikan kere sebanyak 10 orang dengan rata-rata usia 27-51 tahun. Demi tercapainya tujuan program KUM, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tidak hanya bagaimana cara membuat kere ikan tetapi juga diberikan pelatihan bagaimana cara memasarkan dan menjual produknya sehingga dapat menumbuhkan minat usaha dalam lingkup kecil maupun besar.

Berdasarkan beberapa temuan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana suatu lembaga melaksanakan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance yang diselenggarakan oleh UPTD SKB Kabupaten Garut. Hal tersebut dilakukan untuk melihat bagaimana pengelolaan pembelajaran KUM berbasis microfinance dalam bidang olahan ikan kere dapat memberikan dampak atau pengaruh yang positif bagi aksarawan /peserta dalam berwirausaha. Serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat implementasi program KUM berbasis


(22)

8

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

microfinance.Sehingga penulis mengangkat judul penelitian “Implementasi Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Berbasis Microfinance Melalui Pelatihan Olahan Ikan Kere Untuk Menumbuhkan Minat Usaha di UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Garut”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Garut, temuan dilapangan adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar masyarakat di Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut bermata pencaharian sebagai petani dan peternak ikan. Membuat kondisi ekonomi masyarakat masih rendah, sehingga jumlah angka buta aksara masih banyak karena pendidikan tidak menjadi prioritas utama. 2. Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) pada tahun 2012

pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik dibandingkan dengan pelaksanaan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance yang dilaksanakan dari tahun 2013 yang programnya dapat berjalan terus. Hal tersebut dikarenakan UPTD SKB Kabupaten Garut terus mengadakan pengawasan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan tindak lanjut program dengan mendampingi secara langsung peserta KUM sampai dengan berdirinya usaha kecil. Sepertihalnya kelompok KUM Olahan Ikan Kere yang masih terus berproduksi sampai saat ini.

3. Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dilaksanakan melalui pelatihan, yaitu pelatihan olahan makanan tradisional dan olahan baby fish crispy dan pelatihan olahan ikan kere. Peserta pelatihan adalah peserta yang telah mengikuti keaksaraan dasar. Peserta didominasi oleh perempuan dengan masing-masing kelompok sebanyak 10 orang. Rata-rata usiapeserta 27-51 tahun, merupakan peserta yang telah mengikuti program keaksaraan dasar. 4. Presentase kehadiran peserta kelompok KUM Pelatihan olahan ikan kere

kurang optimal karena partisipasi peserta dalam pembelajaran yang sifatnya praktis/praktek mencapai 90% dibandingkan dengan pembelajaran yang


(23)

9

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sifatnya konseptual/teoritis jumlahnya hanya 70%.dari jumlah keseluruhan peserta didik.

5. Materi pelatihan lebih kepada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah, memproduksi, memasarkan dan mengadministrasikan olahan ikan kere dan menumbuhkan minat usaha

6. Tujuan pelatihan adalah terlaksananya program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance yang baik dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menumbuhkan minat usaha 7. Peserta pelatihan nantinya dituntut untuk membuat usaha dan

mengembangkan usaha yang dirintisnya dengan modal yang diberikan oleh lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis merumuskan permasalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis Microfinance?

2. Bagaimana pelaksanaan pelatihan olahan ikan kere dalam program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance?

3. Bagaimana hasil pelatihan olahan ikan kere dalam menumbuhkan minat usaha?

D. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Berbasis Microfinance.

2. Mengetahui pelaksanaan pelatihan olahan ikan kere dalam program Keaksaraan Usaha Mandiri berbasismicrofinance.

3. Mengetahui hasil pelatihan olahan ikan kere dalam menumbuhkan minat usaha.


(24)

10

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat penelitian ini baik secara teoritis dan praktis khusunya untuk peneliti adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan gambaran mengenai faktor-faktor yang mendukung implementasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam bidang yang lainnya dari strategi, pelaksanaan dan hasilnya. Serta memberikan konstribusi dalam keilmuan pendidikan kemasyarakatan khususnya mengenai penyelenggraan pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian inidiharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengembangan dalam pendidikan kemasyarakatan khususnya pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).

b. Bagi UPTD SKB Kabupaten Garut

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan kepada UPTD SKB Kabupaten Garut sebagai penyelenggara percontohan pembelajaran PAUDNI agar dapat mengembangkan penyelenggaraan pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) lebih baik lagi.

c. Bagi Peserta Didik

Diaharapkan penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha dengan baik.

d. Bagi Dunia Pendidikan Pada Umumnya

Hasil penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak yang berminat untuk meneliti lebih lanjut terhadap aspek yang sama dan kajian yang sama F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran garis besar dan menjelaskan isi skripsi yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2014, hlm. 16-38) sehingga dapat menggambarkan hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya.


(25)

11

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat/ signifikansi penilitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini akan menyajikan teori yang relevan dengan judul dan permasalahan. BAB III : Metode Penelitian

Bab ini akan membahas penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat data yang diperoleh dari lapangan dan hasil penelitian disertai analisis.

BAB V : Simpulan dan Saran

Pada bab ini akan diberikan kesimpulan mengenai kondisi di lapangan berdasarkan uraian pada bab sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran dan keterbatasan pelaksanaan kegiatan


(26)

40

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti untuk mengumpulkan dan mengeksplorasi informasi. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan

Proses pra lapangan dilakukan pada saat peneliti mencari informasi berkaitan dengan fakta dilapangan. Kemudian mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Setelah itu, peneliti memfokuskan permasalahan yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan perizinan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam kegiatan pebelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Setelah melakukan pra lapangan, selanjutnya peneliti melakukan wawancra dan observasi sebagai upaya untuk mengeksplorasi dan mendapatkan data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

3. Tahap Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, kemudian disusun secara sistematis membentuk pola yang dapat dipahami menggunakan kaidah pengolahan data yang sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini adalah merupakan puncak kegiatan penelitian yaitu setelah semua data terkumpul dan analisis maka tugas peneliti selanjutnya adalah menuangkan hasil analisis data tersebut kedalam bentuk laporan, yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai masalah yang dikaji dengan teori yang mendukung penelitian.


(27)

41

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta didik pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) melalui pelatihan pembuatan olahan ikan kere di desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Kepala UPTD SKB Kabupaten Garut, Penyelenggara KUM yaitu Pamong Belajar dan Tutor.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengembalian dan sistem sampel ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi. Sugiyono (2013, hlm .62) mengemukakan, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi. Pada prinsipnya tidak ada peraturan yang baku berapa persen sampel harus diambil dari suatu populasi. terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling.Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 301). Bahan pertimbangan dalam penelitian ini adalah sumber data yang dipilih merupakan peserta didik Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) bidang olahan ikan kere,di desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Kepala UPTD SKB Kabupaten Garut, Penyelenggara KUM yaitu Pamong Belajar dan Tutor.


(28)

42

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tempat penelitian dilakukan di Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut dan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Masyarakat (SKB) Kabupaten Garut jalan Papandayan Km.20 Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.

C. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, malainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, memo, dan dokumen resmi lainnya. Penelitian ini menngunakan penelitian kualitatif karena penelitian ini dilakukan dengan kondisi objek ilmiah, maksudnya adalah objek penelitian berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 13). Objek penelitian pada penelitian ini adalah peserta didik Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) bidang olahan ikan kere, di desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Kepala UPTD SKB Kabupaten Garut, Penyelenggara KUM yaitu Pamong Belajar dan Tutor

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif ditujukan untuk untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, dengan tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau perubahan pada variable-variabel bebas (Sukmadinata, 2010, hlm 74).

Penggunaan metode tersebut sesuai dengan permasalahan yang penulis teliti.Dengan pertimbangan bahwa peneliti menginginkan untuk mempelajari latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Sehingga akan menghasilkan gambaran tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas ataupun status individu. Setiap ucapan ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu dan untuk memahami makna dibalik data yang tampak diperlukan pendekatan kualitatif sebagai teknik yang tepat.


(29)

43

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Untuk penjelasan dan menghindari timbulnya bermacam-macam pengertian atau penafsiran terhadap judul penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan batasan istilah yang digunakan dalam judul ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi

Implementasi merupkan usaha dilakukan untuk melaksanakan sebuah rencana yang telah ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, tempat pelaksanaan, waktu dan bagaimana pelaksanaannya. Maksud dari implementasi pada penelitian ini adalah pelaksanaan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pada program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) brebasis microfinance di UPTD SKB Kabupeten Garut. 2. Program Keaksaraan Usaha Mandiri Berbasis Microfinance

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) merupakan kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, secara perorangan maupun kelompok sehingga dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidup. Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance dalam penelitian ini adalah program KUM yang dilaksanakan pada tahun 2014 di UPTD SKB Kabupaten Garut.

3. Pelatihan Olahan Ikan Kere

Maksud dari pelatihan olahan ikan kere adalah kelompok KUM terintegrasi microfinance yang berada di desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, dengan jumlah peseta sebanyak 10 orang usia mulai dari 15 tahun keatas yang buta aksara. Pelatihan olahan ikan kere merupakan bentuk modifikasi makanan untuk diproduksi dan dipasarkan sebagai perwujudan usha kecil dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dimana banyaknya peternak ikan nila. Mereka hanya menjual ikan segarnya saja, sehingga dibutuhkan inovasi untuk manaikan tingkat harga jual ikan nila dengan dibuat kere ikan. Kelompok KUM terintegrasi


(30)

44

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

microfinance melalui pelatihan olahan ikan nila merupakan binaan dari UPTD SKB Kabupaten Garut.

4. Minat Usaha

Minat usaha merupakan kecenderungan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan seseorang yang dapat menciptakan pekerjaan bagi orang lain dengan berswadaya. Minat usaha dalam penelitian ini adalah hasil dari pelatihan dan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dapat menumbuhkan minat usaha peserta.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif ini, penelitu mengembangkan instrument penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi.Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 306), menyatakan bahwa yang terpenting dalam instrument penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas semuanya. Hal ini disebabkan karena penelitian kualitatif merupakan penelitian yang sifatnya belum pasti.Permasalahan yang diangkat bisa saja berubah karena adanya perkembangan objek penelitian.

F. Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 224), menyatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang memenuhi data standar yang ditetapkan. Adapun penelitian ini menggunakan teknik pengumpul data sebagai berikut:


(31)

45

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Wawancara

Menurut Basrowi (2008, hlm 127) wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewere) sebagai pangaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewere) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.Wawancara yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data adalah wawancara mendalam (in depth interview) secara langsung (face to face).

Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tatapi dengan pertanyaan yang semakin terfokus dan mengarah pada kedalaman informasi.Dalam hal ini, peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Dalam berbagai situasi, peneliti dapat meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu dan dapat menggunakan posisi tersebut sebagai dasar penelitian selanjutnya (Yin, 1996, hlm. 109).

Dengan demikian wawancara mendalam harus memberikan keleluasaan informan dalam memberikan penjelasan secara aman tidak merasa ditekan, maka perlu diciptakan suasana “kekeluargaan”. Kelonggaran ini akan mengorek kejujuran informasi, terutama yang berhubungan dengan sikap, pandangan dan perasaan informan sehingga pencari data tidak merasa asing dan dicurigai. Oleh karena itu, maka pelaksanaan wawancara perlu dipilih waktu yang tepat. Wawancara yang dilakukan oleh penulis dari tanggal 23 November 2014 sampai dengan 20 Mei 2015, dengan sumber informan yaitu:

a. Kepala UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Garut, wawancara dilakukan untuk menggali informasi mengenai strategi UPTD SKB Kabupaten Garut dalam mengoptimalisasikan model pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance dalam bidang pembuatan olahan ikan kere.


(32)

46

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

b. Penyelenggara yaitu pamong belajar, wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan dan hasil model pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance dalam bidang pembuatan olahan ikan kere.

c. Tutor, wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai strategi pembelajaran, faktor penghambat dan pendukung model pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance dalam bidang pembuatan olahan ikan kere.

d. Peserta didik kelompok pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) terintegrasi microfinance dalam bidang pembuatan olahan ikan kere sebanyak 3 orang. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi hasil dari pembelajaran KUM tersebut.

Gambaran umum informan adalah gambaran umum identitas yang menjadi informan pada penelitian ini. Informan merupakan sumber data yang bisa memberikan jawaban lisan melalui wawancara, adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang sebagai penyelenggara program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1

Identitas Informan Penyelenggara Program KUM

No Nama Usia Pendidikan

Terakhir Jabatan

Lama Bekerja (Tahun)

Kode

1 Dede Muhidin

S.Pd, MM 54 S2

Kepala UPTD SKB Kab. Garut

33 K

2 Sumarni S.Pd 46 S1

Penyelenggara Program KUM (Pamong


(33)

47

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Belajar)

3 Yogi Suhendar

S.Pd 36 S1

Tutor

Pelatihan Ikan Kere

10 T

Sedangkan informan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan pembuatan ikan kere dapat menumbuhkan minat usaha adalah peserta pelatihan sebanyak 4 orang dari 10 orang. Dimana 4 orang tersebut merupakan 2 orang peserta dari kelompok 1 dan 2 orang peserta dari kelompok 2, berikut adalah identitas informan peserta pelatihan :

Tabel 3.2

Identitas Informan Peserta Pelatihan Pembuatan Ikan Kere

No Nama Kelo

mpok

Usia

(Tahun) Status

Pekerja an

Pendidikan

Terakhir Kode

1 Lastri 1 25 Menikah IRT KF Dasar P1

2 Neulis 1 36 Menikah IRT KF Dasar P2

3 Suryani 2 45 Menikah IRT KF Dasar P3

4 Iis Nur Aisyah 2 51 Menikah IRT KF Dasar P4


(34)

48

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi menurut Syaodih (2005, hlm. 221) adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik, dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah yang diteliti.Dalam penelitian ini, dihimpun berbagai dokumen yang terkait dengan optimalisasi model pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam bidang olahan ikan kere di UPTS SKB Kabupaten Garut.

3. Triangulasi

Dalam pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai pengumpulan data yang bersifat menggambatkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada.Bila peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi, maka peneliti mengumpulkan data dengan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber data. Sampai data yang diperoleh peneliti yang diungkapkan hasilnya sama

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 334). Analisis selama di lapangan menggunakan model Miles and Huberman, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2013, hlm. 335-343) sebagai berikut:

1. Data Reduction.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian.

2. Display Data

Penyajian data kualitatif bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart.Display data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi sehingga dapat merencanakan kerja selanjutnya.


(35)

49

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan uraian singkat dan bagan dalam proses penyajian data sehingga dapat memudahkan dalam perencanaan kerja selanjutnya.

3. Conclusion Drawing/ Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan yang kredibel didukung dengan bukti-bukti yang vald dan konsisten.Peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yakni wawancara dan observasi sehingga data yang disajikan vaid dan konsisten.


(36)

105

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasasarkan hasil penelitian mengenai implementasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance melalui pelatihan olahan ikan kere untuk menumbuhkan minat usaha di UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Garut,dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinancedilatarbelakangi oleh program dari PP-PAUDNI yang dikembangkan oleh UPTD SKB Kabupaten Garut sebagai lembaga percontohan program PP-PAUDNI. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi warga masyarakat buta aksara dibidang pendidikan dan usaha, khususnya kemampuan calistung dan keterampilan berwirausaha. Sedangkan pelaksana program KUM berbasis microfinance ini adalah ketua/ penanggung jawab yaitu Kepala UPTD SKB Kabupaten Garut, penyelenggara adalah pamong belajar yaitu ibu Sumarni S.Pd, Bendahara yaitu Asep Toni S.Pd, dan tutor yaitu Yogi Suhendar S.Pd.

2. Pelaksanaan pelatihan olahan ikan kere dapat dikatakan baik, hal tersebut dibuktikan dari peserta, materi, pendekatan, metode dan strategi pelatihan, media, sarana dan prasarana, evaluasi/penilaian dan hasil pelatihan sudah sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM), yang mana pada aspek hasil pelatihan peserta harus mengembagkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan ketarampilan berwirausaha bidang olahan ikan kere. Berdasarkan hasil temuan, bahwa setelah pelaksanaan pelatihan peserta mampu membuka usaha meskipun dalam lingkup kecil yaitu memproduksi dan memasarkan produk olahannya yaitu ikan kere. Pelaksanaan pelatihan yang baik dengan didukung oleh lembaga dalam mengawasi dan memberikan modal kepada peserta dapat menumbuhkan minat usaha pada peserta pelatihan.


(37)

106

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Hasilpelatihan olahan ikan kere adalah 80% peserta pelatihan mampu meningkatkan kompetensi keberaksaraannya yang meliputi kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung, serta keterampilan dasar berwirausaha sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM), kemudian peserta memperoleh Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) sebagai bukti telah mengikuti pelatihan, dan peserta mampu mengembangkan ketrampilannya dalam mengolah usaha ikan kere meskipun masih dalam lingkup kecil dengan modal yang diberikan oleh

lembaga, sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga.Pelaksanaan

program KUM berbasis microfinance melalui pelatihan olahan ikan kere terdapat faktor pendukung dan penghambat program. Adapun faktor pendukung program adalah tersedianya bahan baku yang ada dilingkungan sekitar memudahkan dalam mengembangkan usahanya, kedua yaitu adanya dukungan dari lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut yang terus mengawasi pelaksanaan program dari mulai pelaksanaan, pemberian modal sampai dengan pendirian usaha, dan yang ketiga adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan membuat peserta pelatihan termotivasi dan semangat dalam melaksanakan pelatihan. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan program adalah pertama yaitu terjadinya pergantian peserta pelatihan dikarenakan berbagai alasan, kedua adalah faktor cuaca yang pada saat itu musim hujan membuat produksi ikan kere sedikit dan yang ketiga adalah permintaan pasar dengan harga yang sangat murah mengakibatkan produksi sedikit.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengemukakan rekomendasi sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun rekomendasi tersebut adalah:

1. Bagi Lembaga Keilmuan dan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi gambaran atau masukan bagi para praktisi pendidikan luar sekolah untuk melaksanakan kegiatan pelatihan yang


(38)

107

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lebih baik dengan memperhatikan komponen-komponen pelatihan yang baik agar kegiatan pelatihan dapat memberikan pengaruh dan dampak positif terhadap pesertanya.

2. Bagi Lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut

Pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance dapat dikembangkan lebih baik lagi oleh lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut dengan pelaksanaan pelatihan yang berbeda disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan peserta. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada lembaga khususnya dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan program KUM yang lebih baik lagi dengan tempat yang berbeda.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk melaksanakan penelitian dengan pembahasan yang sama dengan penelitian ini, hendaknya melakukan penelitian yang lebih spesifik dan mendalam mengenai pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance melalui pelatihan dengan melihat faktor penghambat program agar dapat menemukan solusi dalam pelaksanaan program KUM tersebut.


(39)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA SumberBuku

Arikunto S. (2009). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta Basrowi.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Jakarta: RinekaCipta

Buchari.A. (2004).MenejemenPemasaran Dan PemasaranJasa, CetakanKeenam. Bandung: Alfabeta

Jones.C.O. (1994).PengantarKebijakanPublik (Public Policy). Jakarta: PT. RajagrafindoPersada Kamil, M. (2010).Model PendidikandanPelatihan (KonsepdanAplikasi). Bandung: Alfabeta Kartasasmita, G. (1997). AdministrasiPembangunan . Jakarta: LP3S

Kartika, I. (2011). MengelolaPelatihanPartisipatif. Bandung: Alfabeta

Kusnadi.(2006). FilosofiPemberdayaanMasyarakatPesisir. Bandung: Humaniora

Mangkunegara, A.P. (2009). EvaluasiKinerjaSumberDayaManusia. Bandung: PT. RefikaAditama

---. (2009). PerencanandanPengembangan SDM Perusahaan. Bandung: RefikaAditama

Mulyasa.E. (2008).ImplementasiKurikulum Tingkat SatuanPendidikan, Kemandirian Guru, danKepalaSekolah. Jakarta: BumiAksara

---. (2009). Menjadi Guru

ProfesionalMenciptakanPembelajaranKreatifdanMenyenangkan.Bandung :RemajaRosdakarya

Napitupulu.(1998). KeaksaraanFungsional.Bandung :Alfabeta

Rohani, A. (2004). PengelolaanPembelajaran. Jakarta: PT. RinekaCipta

Rohman, A. (2009). MemahamiPendidikandanIlmuPendidikan. Yogyakarta: LaksbangMediatama Yogyakarta

Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta Sudjana, N. (2000). Dasar-DasarBelajarMengajar. Bandung: Tarsito

---. (2004). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaru Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta


(40)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

---. (2013). MetodePenelitianKombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N. S. (2010). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya

Sumodiningrat, G. (1996). Pembangunan Daerah danPemberdayaanMasyarakat. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara

Sutopo.(1996). MetodologiPenelitian. Surakarta: UniversitasNegeriSebelasMaret

Wahab, S.A. (1997). AnalisisKebijaksanaan Dari FormulasiKePenyusunan Model-Model ImplementasiKebijakanPublik. Jakarta: BumiAksara

Westra, P dkk.(1984). EnsiklopediaAdministrasi. Jakarta: PT. Gunung Winardi.(2008). Enterprener/ Enterpreneurship. Jakarta: Prenada Media Winkel.(2004). PsikologiBelajar. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Yin.R. (1996).StudiKasus, DesaindanMetode. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

UniversitasPendidikan Indonesia. (2014). PedomanKaryaTulisIlmiah. Bandung: Upiperss SumberPublikasiDepartemenatauLembagaPemerintahan

DirektoratPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat. (2014). PetunjukTeknisPendidikanKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Jakarta: Depdikbud DirektoratPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat. (2014).

PetunjukTeknisBantuanKelompokPercontohanPembelajaran PAUDNI Pada UPTD SKB.Jakarta :Depdikbud

DepartemenPendidikandankebudayaan (2005) KamusBesarBahasa IndonesiaJakarta:Depdikbud Yoyon, S dkk.(2009). PeningkatanKemampuan PKBM. Jakarta: Depdikbud

SumberJurnal Dan Skripsi

Ashari.(2006). PotensiLembagaKeuanganMikro (LKM) Dalam Pembangunan EkonomiPedesaandanKebijakan Pembangunan.JurnalAnalisisKebijakanPertanian.

Gunarto.(2007). MinatSiswaKelasAtas SD N

CangkringanMengikutiKegiatanEkstrakulikulerTenisMejaTahunPelajaran 2007/2008.(Skripsi). FIK, UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta.


(41)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Suryamannim, M. (2006).MinatBerwirausahaPadaMahasiswaPendidikanTeknikElektro. (Skripsi). FT, UNES, Semarang

Subandono, A. (2007). Pengaruh Life skill Diklat Kimia ProduktifdanPretasiBelajarBerwirausahaPadaSiswa SMK Kimia Theresia.(Skripsi). FPMIPA, UNES, Semarang

Subekti.H (2007).MinatSiswa SMA N 4 Yogyakarta TerhadapKegiatanEkstrakulikuler Softball.(Skripsi). FIK, UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Syukur, A. (1987). Kumpulan

MakalahStudiImplementasiLatarBelakangKonsepPendekatandanRelevansinyaDalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi

Wijaya, T. (2007).HubunganAdversity Intelligence

denganIntensiBerwirausaha(StudiEmpirispadaSiswa SMKN 7 Yogyakarta).ManajemendanKewirausahaan.9 (2), hlm.117-127.

Sumber Internet

Sindonews.(2015, 17 Maret).Kualitas SDM Indonesia RendahPerluAdanyaRevolusi

Mental.[Forum online].Diaksesdari:

http://nasional.sindonews.com/read/870546/15/kualitas-sdm-rendah-indonesia-perlu-revolusi-mental-1401963993.

SumberPeraturanPerundangan

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional

Undang-UndangNomor 22 tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah UndangUndangnomor 32 tahun 2004, tentangPeran Dan Fungsi SKB BerubahSesuaiDenganKarakteristik Dan KebijakanPemerintahKabupaten/Kota masing-Masing.


(1)

105

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasasarkan hasil penelitian mengenai implementasi program Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance melalui pelatihan olahan ikan kere

untuk menumbuhkan minat usaha di UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Garut,dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis

microfinancedilatarbelakangi oleh program dari PP-PAUDNI yang dikembangkan oleh UPTD SKB Kabupaten Garut sebagai lembaga percontohan program PP-PAUDNI. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi warga masyarakat buta aksara dibidang pendidikan dan usaha, khususnya kemampuan calistung dan keterampilan berwirausaha. Sedangkan pelaksana program KUM

berbasis microfinance ini adalah ketua/ penanggung jawab yaitu Kepala

UPTD SKB Kabupaten Garut, penyelenggara adalah pamong belajar yaitu ibu Sumarni S.Pd, Bendahara yaitu Asep Toni S.Pd, dan tutor yaitu Yogi Suhendar S.Pd.

2. Pelaksanaan pelatihan olahan ikan kere dapat dikatakan baik, hal tersebut

dibuktikan dari peserta, materi, pendekatan, metode dan strategi pelatihan, media, sarana dan prasarana, evaluasi/penilaian dan hasil pelatihan sudah sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM), yang mana pada aspek hasil pelatihan peserta harus mengembagkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan ketarampilan berwirausaha bidang olahan ikan kere. Berdasarkan hasil temuan, bahwa setelah pelaksanaan pelatihan peserta mampu membuka usaha meskipun dalam lingkup kecil yaitu memproduksi dan memasarkan produk olahannya yaitu ikan kere. Pelaksanaan pelatihan yang baik dengan didukung oleh lembaga dalam mengawasi dan memberikan modal kepada peserta dapat menumbuhkan minat usaha pada peserta pelatihan.


(2)

106

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Hasilpelatihan olahan ikan kere adalah 80% peserta pelatihan mampu

meningkatkan kompetensi keberaksaraannya yang meliputi kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung, serta keterampilan dasar berwirausaha sesuai dengan Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri (SK-KUM), kemudian peserta memperoleh Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) sebagai bukti telah mengikuti pelatihan, dan peserta mampu mengembangkan ketrampilannya dalam mengolah usaha ikan kere meskipun masih dalam lingkup kecil dengan modal yang diberikan oleh lembaga, sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga.Pelaksanaan

program KUM berbasis microfinance melalui pelatihan olahan ikan kere

terdapat faktor pendukung dan penghambat program. Adapun faktor pendukung program adalah tersedianya bahan baku yang ada dilingkungan sekitar memudahkan dalam mengembangkan usahanya, kedua yaitu adanya dukungan dari lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut yang terus mengawasi pelaksanaan program dari mulai pelaksanaan, pemberian modal sampai dengan pendirian usaha, dan yang ketiga adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan membuat peserta pelatihan termotivasi dan semangat dalam melaksanakan pelatihan. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan program adalah pertama yaitu terjadinya pergantian peserta pelatihan dikarenakan berbagai alasan, kedua adalah faktor cuaca yang pada saat itu musim hujan membuat produksi ikan kere sedikit dan yang ketiga adalah permintaan pasar dengan harga yang sangat murah mengakibatkan produksi sedikit.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengemukakan rekomendasi sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun rekomendasi tersebut adalah:

1. Bagi Lembaga Keilmuan dan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi gambaran atau masukan bagi para praktisi pendidikan luar sekolah untuk melaksanakan kegiatan pelatihan yang


(3)

107

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lebih baik dengan memperhatikan komponen-komponen pelatihan yang baik agar kegiatan pelatihan dapat memberikan pengaruh dan dampak positif terhadap pesertanya.

2. Bagi Lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut

Pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis

microfinance dapat dikembangkan lebih baik lagi oleh lembaga UPTD SKB Kabupaten Garut dengan pelaksanaan pelatihan yang berbeda disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan peserta. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada lembaga khususnya dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan program KUM yang lebih baik lagi dengan tempat yang berbeda.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk melaksanakan penelitian dengan pembahasan yang sama dengan penelitian ini, hendaknya melakukan penelitian yang lebih spesifik dan mendalam mengenai pelaksanaan program Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) berbasis microfinance melalui pelatihan dengan melihat

faktor penghambat program agar dapat menemukan solusi dalam pelaksanaan program KUM tersebut.


(4)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA SumberBuku

Arikunto S. (2009). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta

Basrowi.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Jakarta: RinekaCipta

Buchari.A. (2004).MenejemenPemasaran Dan PemasaranJasa, CetakanKeenam. Bandung:

Alfabeta

Jones.C.O. (1994).PengantarKebijakanPublik (Public Policy). Jakarta: PT. RajagrafindoPersada

Kamil, M. (2010).Model PendidikandanPelatihan (KonsepdanAplikasi). Bandung: Alfabeta

Kartasasmita, G. (1997). AdministrasiPembangunan . Jakarta: LP3S

Kartika, I. (2011). MengelolaPelatihanPartisipatif. Bandung: Alfabeta

Kusnadi.(2006). FilosofiPemberdayaanMasyarakatPesisir. Bandung: Humaniora

Mangkunegara, A.P. (2009). EvaluasiKinerjaSumberDayaManusia. Bandung: PT.

RefikaAditama

---. (2009). PerencanandanPengembangan SDM Perusahaan. Bandung:

RefikaAditama

Mulyasa.E. (2008).ImplementasiKurikulum Tingkat SatuanPendidikan, Kemandirian Guru,

danKepalaSekolah. Jakarta: BumiAksara

---. (2009). Menjadi Guru

ProfesionalMenciptakanPembelajaranKreatifdanMenyenangkan.Bandung :RemajaRosdakarya

Napitupulu.(1998). KeaksaraanFungsional.Bandung :Alfabeta

Rohani, A. (2004). PengelolaanPembelajaran. Jakarta: PT. RinekaCipta

Rohman, A. (2009). MemahamiPendidikandanIlmuPendidikan. Yogyakarta:

LaksbangMediatama Yogyakarta

Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta

Sudjana, N. (2000). Dasar-DasarBelajarMengajar. Bandung: Tarsito

---. (2004). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaru


(5)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

---. (2013). MetodePenelitianKombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2010). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya

Sumodiningrat, G. (1996). Pembangunan Daerah danPemberdayaanMasyarakat. Jakarta: PT.

Bina Rena Pariwara

Sutopo.(1996). MetodologiPenelitian. Surakarta: UniversitasNegeriSebelasMaret

Wahab, S.A. (1997). AnalisisKebijaksanaan Dari FormulasiKePenyusunan Model-Model

ImplementasiKebijakanPublik. Jakarta: BumiAksara

Westra, P dkk.(1984). EnsiklopediaAdministrasi. Jakarta: PT. Gunung

Winardi.(2008). Enterprener/ Enterpreneurship. Jakarta: Prenada Media

Winkel.(2004). PsikologiBelajar. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama

Yin.R. (1996).StudiKasus, DesaindanMetode. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

UniversitasPendidikan Indonesia. (2014). PedomanKaryaTulisIlmiah. Bandung: Upiperss

SumberPublikasiDepartemenatauLembagaPemerintahan

DirektoratPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat. (2014).

PetunjukTeknisPendidikanKeaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Jakarta: Depdikbud

DirektoratPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat. (2014).

PetunjukTeknisBantuanKelompokPercontohanPembelajaran PAUDNI Pada UPTD

SKB.Jakarta :Depdikbud

DepartemenPendidikandankebudayaan (2005) KamusBesarBahasa IndonesiaJakarta:Depdikbud

Yoyon, S dkk.(2009). PeningkatanKemampuan PKBM. Jakarta: Depdikbud

SumberJurnal Dan Skripsi

Ashari.(2006). PotensiLembagaKeuanganMikro (LKM) Dalam Pembangunan

EkonomiPedesaandanKebijakan Pembangunan.JurnalAnalisisKebijakanPertanian.

Gunarto.(2007). MinatSiswaKelasAtas SD N

CangkringanMengikutiKegiatanEkstrakulikulerTenisMejaTahunPelajaran 2007/2008.(Skripsi). FIK, UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta.


(6)

Egie Gestyana, 2015

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) BERBASIS MICROFINANCE MELALUI PELATIHAN OLAHAN IKANKERE UNTUK MENUMBUHKAN MINAT USAHA DI UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Suryamannim, M. (2006).MinatBerwirausahaPadaMahasiswaPendidikanTeknikElektro.

(Skripsi). FT, UNES, Semarang

Subandono, A. (2007). Pengaruh Life skill Diklat Kimia

ProduktifdanPretasiBelajarBerwirausahaPadaSiswa SMK Kimia Theresia.(Skripsi). FPMIPA, UNES, Semarang

Subekti.H (2007).MinatSiswa SMA N 4 Yogyakarta TerhadapKegiatanEkstrakulikuler

Softball.(Skripsi). FIK, UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Syukur, A. (1987). Kumpulan

MakalahStudiImplementasiLatarBelakangKonsepPendekatandanRelevansinyaDalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi

Wijaya, T. (2007).HubunganAdversity Intelligence

denganIntensiBerwirausaha(StudiEmpirispadaSiswa SMKN 7

Yogyakarta).ManajemendanKewirausahaan.9 (2), hlm.117-127.

Sumber Internet

Sindonews.(2015, 17 Maret).Kualitas SDM Indonesia RendahPerluAdanyaRevolusi

Mental.[Forum online].Diaksesdari:

http://nasional.sindonews.com/read/870546/15/kualitas-sdm-rendah-indonesia-perlu-revolusi-mental-1401963993.

SumberPeraturanPerundangan

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional

Undang-UndangNomor 22 tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah UndangUndangnomor 32

tahun 2004, tentangPeran Dan Fungsi SKB BerubahSesuaiDenganKarakteristik Dan


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (UPAYA PENINGKATA KEBERDAYAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN RAFLESIA DI DESA GAPLEK KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG)

0 5 3

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

MINAT BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN CAKE & COOKIES DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR(SKB) KABUPATEN GARUT.

0 3 28

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG.

0 1 67

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

MINAT BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN CAKE & COOKIES DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR(SKB) KABUPATEN GARUT - repository UPI S PKK 1105669 Title

0 0 3