Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Pemeriksaan Perpajakan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menjalankan Kewajiban Perpajakannya (Studi Kasus Pada KPP Majalaya Bandung).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Taxpayer compliance in paying taxation obligations is important in state tax revenues. Application of modern tax administration system, and examination of taxation is one of the factor that influence tax compliance. This study aims to determine whether Application of modern tax administration system, and examination of taxation affect taxpayer compliance in taxation obligation either simultaneously or partially. Respondents in this study are listed in KPP Majalya, Bandung. The number of samples in this study were 110 taxpayers. The data in this study in the analysis using multiple regression models. The results showed that the Application of modern tax administration system, and examination of taxation have significant impact on taxpayer compliance in taxation obligation amounting to 44,9%, and 14,06%. Simultaneously showed that Application of modern tax administration system, and examination of taxation have a significant influence on taxpayer compliance in taxation obligation for 86,9%.

Key words: Application of modern tax administration system, Tax Examination, Taxpayer compliance


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penerimaan pajak negara. Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya baik secara simultan maupun secara parsial. Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Majalay, Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 Wajib Pajak. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya masing-masing sebesar 44,9%, dan 14,06%. Secara simultan menunjukkan bahwa Penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya sebesar 86,9%.

Kata kunci: Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Pemeriksaan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR……….... iv

ABSTRACT………... vi

ABSTRAK………... vii

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR GAMBAR….………... xv

DAFTAR TABEL….………... xvi

DAFTAR GRAFIK….………... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Pajak ... 5


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 7

2.1.1.3 Teori Pajak ... 8

2.1.1.4 Jenis Pajak ... 9

2.1.1.5 Syarat Pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 12

2.1.1.6.1 Stelsel Pajak ... 12

2.1.1.6.2 Azas-azas Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.6.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 14

2.1.1.7 Pajak Penghasilan ... 15

2.1.1.7.1 Pengertian Pajak Penghasilan ... 15

2.1.1.7.2 Subyek Pajak Penghasilan ... 16

2.1.1.7.3 Obyek Pajak Penghasilan ... 17

2.1.1.7.4 Tarif Pajak Penghasilan ... 20

2.1.1.8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 20

2.1.1.8.1 Subyek PPN ... 21

2.1.1.8.2 Objek PPN ... 22

2.1.1.9 Kewajiban Perpajakan ... 22

2.1.2 Wajib Pajak ... 23

2.1.2.1 Hak-Hak Wajib Pajak ... 23

2.1.2.2 Kewajiban-Kewajiban Wajib Pajak ... 24

2.1.3 Surat Pemberitahuan (SPT) ... 26

2.1.3.1 Pengertian Surat Pemberitahuan ... 26

2.1.3.2 Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan ... 26


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.4 Prosedur Penyelesaian Surat Pemberitahuan ... 27

2.1.3.5 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan ... 29

2.1.3.6Sanksi Keterlambatan Atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan ... 30

2.1.4 Sistem Administrasi Perpajakan Modern ... 32

2.1.4.1 Perubahan Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern .. 35

2.1.4.2 Karakteristik Sistem Administrasi Perpajakan Modern ... 36

2.1.4.3 Account Representative (AR) ... 36

2.1.4.4 Media Elektornik ... 37

2.1.4.4.1 e-SPT ... 37

2.1.4.4.2 Jenis e-SPT ... 37

2.1.4.4.3 Tata Cara Penyampaian e-SPT ... 39

2.1.4.4.4 Minimum Requirement Untuk Menggunakan e-SPT ... 39

2.1.4.5 e-Filling ... 40

2.1.4.5.1 Pengertian e-Filling ... 40

2.1.4.5.2 Dasar Hukum e-Filling ... 40

2.1.4.6 Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ... 41

2.1.4.7Definisi-Definisi Terkait Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-Filling) Melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ... 42

2.1.5 Kepatuhan….. ... 43

2.1.5.1 Derajat Kepatuhan.. ... 44


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 48

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 51

3.1 Metode Penelitian ... 51

3.1.1 Operasionalisasi Variabel... 52

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.1.3 Teknik Pengolahan Data ... 55

3.1.4 Langkah-Langkah Penelitian ... 56

3.1.5 Populasi Dan Sample Penelitian ... 57

3.1.6 Teknik Pengambilan Sample... 57

3.1.7 Skala Pengukuran Variabel ... 59

3.2 Metode Analisis Data ... 59

3.2.1 Pengujian Koefisien Regresi Berganda Atau Simultan ... 59

3.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan... 61

3.2.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 62

3.3 Uji Kualitas Data ... 63

3.3.1 Metode Pengujian Data ... 63

3.3.1.1 Uji Validitas ... 63

3.3.1.2 Uji Realibilitas ... 65

3.3.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 66

3.4 Objek Penelitian ... 69

3.4.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya ... 70

3.4.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Majalaya ... 70


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.4.1.3 Visi Dan Misi KPP Pratama Majalaya ... 75

3.4.1.4 Struktur Organisasi KPP Pratama Majalaya ... 77

3.4.1.5 Kedudukan, Fungsi, Dan Tugas Pokok KPP Pratama Majalaya ... 77

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 83

4.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Berpengaruh Secara Parsial Dan Secara Simultan Terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya ... 83

4.1.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Di KPP Majalaya Bandung ... 83

4.1.2 Analisi Pengaruh Secara Simultan Dan Parsial ... 89

4.1.2.1 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda ... 89

4.1.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 90

4.1.2.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 92

4.1.3 Hasil Analisis Pengaruh Secara Simultan Dan Parsial ... 94

4.1.3.1 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Secara Simultan, Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 94

4.1.3.2 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Secara Parsial, Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 94


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.2 Besar Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern,

Dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Kewajiban Perpajakannya ... 95

4.2.1 Deskriptif Frekuensi Tanggapan Responden ... 95

4.2.1.1Deskriptif Tentang Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern (X1) ... 95

4.2.1.2Deskriptif Tentang Pemeriksaan Perpajakan (X2) ... 97

4.2.1.3Deskriptif Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Kewajiban Perpajakannya (Y) ... 98

4.2.2 Koefisien Determinasi ... 99

4.2.3 Hasil Analisis Besar Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Kewajiban Perpajakannya... 100

4.3 Uji Kualitas Data ... 101

4.3.1 Uji Validitas ... 101

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 104

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 105

4.3.3.1 Uji Normalitas ... 105

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas ... 106

4.3.3.3 Uji Autokorelasi ... 107


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN


(10)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...50

Gambar 2 Langkah Penelitian ... 56 Gambar 3 Struktur Organisasi ... 77


(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negri ... 20

Tabel II Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel III Skala Linkert ... 59

Tabel IV ANOVA ... 62

Tabel V Hasil UJi Regresi Berganda ... 89

Tabel VI Hasil Uji-F ... 91

Tabel VII Hasil Uji-t ... 93

Tabel VIII Uji Persentase Jawaban Responden Mengenai Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern (X1) ... 96

Tabel IX Persentase Jawaban Responden Mengenai Pemeriksaan Perpajakan (X2) ... 97

Tabel X Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 98

Tabel XI Koefisein Determinasi Simultan ... 99

Tabel XII Koefisien Determinasi Parsial ... 100

Tabel XIII Hasil Uji Validitas ... 102

Tabel XIV Hasil Uji Realibilitas ... 104

Tabel XV Hasil Uji Normalitas ... 106

Tabel XVI Hasil Uji Multikolinearitas ... 107


(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1 Grafik Scatterplot... 109


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, peranan penerimaaan perpajakan cenderung sangat signifikan sebagai sumber penerimaan pada Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Disaat penerimaan sektor perminyakan tidak dapat lagi diharapkan sebagai penopang utama APBN dan ketika perekonomian Indonesia dilanda krisis bencana alam, penerimaan pajak tampil sebagai tulang punggung sumber pembiayaan nasional (John Hutagaol, 2007:7).

Pajak dipandang bagian yang sangat penting dalam penerimaan negara, kondisi keuangan negara tidak lagi semata-mata dari penerimaan negara berupa minyak bumi dan gas bumi tapi lebih berupaya untuk menjadikan pajak sebagai primadona penerimaan negara, dan struktur penerimaan negara sudah bergeser dalam beberapa dasawarsa terakhir ini. Hakekatnya pemungutan pajak oleh Negara merupakan wujud dari rasa pengabdian, kewajiban dan partisipasi rakyat, yang dalam hal ini sebagai Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama–sama melaksanakan kewajiban perpajakannya guna membiayai pengeluaran negara dan pembangunan nasional.oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk menggali potensi sumber penerimaan pajak (Waluyo, 2008:5).

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Indonesia menganut sistem pemungutan pajak self assessment system, yaitu Wajib Pajak sendiri yang menghitung, menyetorkan, dan melaporkan pajaknya ke negara. Pada sistem ini,


(14)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak yang aktif sedangkan aparat perpajakan sifatnya hanya mengawasi dan membina Wajib Pajak (Meliala dan Oetomo, 2008).

Seiring perkembangan zaman mendorong pemerintah untuk terus mereformasi sistem perpajakannya.Untuk meningkatkan potensi kepatuhan Wajib pajak dalam sistem perpajakan modern ini pemerintah membangun fasilitas-fasilitas yang menunjang sistem perpajakan modern seperti:

1. Tersedianya Account Representatives (AR) sebagai ujung tombak pelayanan dan perantaran antara DJP dengan WP yang mengemban tugas melayani setiap Wajib Pajak

2. Pembentukan contact center : Complain Center, Call Center, Non Filers Activation Center.

3. TPT (Service Counter)

4. pelayanan dengan menggunakan sistem komunikasi dan teknologi informasi terkini yang dikenal dengan sebutan e-System antara lain e-Payment

(pembayaran pajak secara on line), e-Registrasion (pendaftaran wajib pajak melalui internet), e-Filling (pelaporan pajak melalui internet), e-SPT (pengisian SPT dengan program yang telah disediakan DJP), dan e

-Counseling (konsultasi secara on line) (Rusdi Yanis 2009).

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) sebagai objek penelitian karena dalam Kantor Pelayanan Pajak, penulis dapat mendapatkan data dan informasi lengkap mengenai perpajakan dan informasi mengenai Wajib Pajak tertentu yang sudah menggunakan dan mematuhi sistem administrasi perpajakan modern


(15)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat topik ini sebagai topik yang penulis akan bahas Karena penulis ingin mengetahui bagaimana pencapaian penerapan sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Pemeriksaan Perpajakan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menjalankan Kewajiban Perpajakannya(Studi kasus pada KPP Pratama Majalaya Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara parsial dan secara simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya?

2. Seberapa besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara parsial terhadap sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.


(16)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan

pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara simultan terhadap sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi, dalam penulisan ilmiah ini dapat diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada mahasiswa, terlebih lagi dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

2. Bagi praktisi perpajakan, hasil penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat, khususnya dalam hal meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak, dengan cara mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. 3. Bagi pembaca atau masyarakat, dalam penulisan ilmiah ini dapat memberikan

informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.


(17)

110 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesimpulan dari pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara parsial dan simultan.

a Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak telah tepat untuk merespon tuntutan peningkatan penerimaan pajak. Mengacu pada hasil penelitian ini, apabila dalam jangka panjang sistem administrasi perpajakan modern terus diterapkan pada KPP, maka kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat sehinnga berdampak pada penerimaan pajak yang diperkirakan juga meningkat pesat.

b Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Pemeriksaan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dalam hal ini dampak edukasi dan perasaan dikontrol yang ditimbulkan dari pemeriksaan pajak dapat mendorong kepatuhan Wajib Pajak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penerimaan pajak. Karena itu pemeriksaan pajak perlu tetap dipertahankan dan


(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran 111

Universitas Kristen Maranatha

ditingkatkan efektivitasnya agar dapat mendukung kepatuhan Wajib Pajak yang berdampak positif pada upaya peningkatan penerimaan pajak.

c Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya dengan nilai F=356,358dan nilai signifikansi sebesar 0.000.Pengaruh signifikan dan positif dari kedua variabel penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak secara bersama-sama merupakan strategi yang tepat dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak. Karenanya kedua strategi tersebut perlu dipertajam implementasinya agar dapat mendukung upaya pencapaian penerimaan pajak.

2. Besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Besarnya pengaruh secara parsial untuk faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara parsial berturut-turut adalah sebesar 44,49%, 14,06. Sedangkan besarnya pengaruh faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya adalah sebesar 86,9%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar 13,1%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan.


(19)

Bab V Kesimpulan dan Saran 112

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jendral Pajak

Disarankan untuk meningkatkan aspek pemeriksaan pajak. Saran tersebut berdasarkan hasil penelitian ini dimana pemeriksaan pajak yang hanya sebesar 14,06% belum mampu memberikan kontribusi pengaruh sebesar penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang memeberikan kontribusi sebesar 44,49%. Perhatian atas aspek pemeriksaan pajak perlu diberikan, untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Aspek pemeriksaan pajak dapat dioptimalkan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pemeriksa melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Selain itu tindakan tegas sebagai tindak lanjut hasil pemeriksaan juga perlu dijaga konsistensinya agar memberikan efek jera dan rasa diawasi bagi Wajib Pajak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang dapat diduga mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa masih terdapat ada 13,1% faktor di luar penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Untuk itu perlu diteliti pengaruh beberapa variabel lain yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak, misalnya : penegakan hukum, kampanye Sadar Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak, cost of compliance dan sebagainya.


(20)

113 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo, R.S. 1989. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco.

Meliala, T.S. dan Francisca, W.O. 2008. Edisi 5. Perpajakan dan Akuntansi Pajak.

Bandung: Semesta Media.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan

Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT. GRAMEDIA.

Sekaran, Uma. 2003. fourth edition Research method for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business, John Wiley & Son, Inc. New Jersey

Soemitro, Rochmat. 1994. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan.

Bandung : Eresco.

Hadi, Tiono Kesuma. (2004). Determinan Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam Menerapkan Akuntansi Pajak. Thesis Universitas Airlangga, Surabaya.

Kidden & Mc Ewen. (1989). Compliance dan non Compliance wajib Pajak, PT Eresco, Bandung.

Marpaung, Elyzabet Indrawati, Lauw Tjun Tjun, dan Christine, Dwi

KaryaSusilawati. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian

Fakultas. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan


(21)

114

Universitas Kristen Maranatha Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Andi Offset. Jogjakarta.

Meliala, Tulis dan Oetomo, Fransisca Widianti. (2010). Perpajakan dan Akuntansi,

Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta. Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Surat Edaran SE-19/PJ/2007 tentang perisapan penerapan sistem administrasi perpajakan modern pada kantor wilayah DJP dan pembentukan KPP Pratama di seluruh Indonesia

http://pajaktaxes.blogspot.com/ , Akses tanggal 9 September 2011 http://rusdiyanis.wordpress.com , Akses tanggal 9 september 2011. http://www.ortax.org , Akses tanggal 9 Maret 2011.


(1)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan

pemeriksaan perpajakan berpengaruh secara simultan terhadap sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap sistem administrasi perpajakan modern dalam meningkatkan kepatuhan WP.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi, dalam penulisan ilmiah ini dapat diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada mahasiswa, terlebih lagi dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

2. Bagi praktisi perpajakan, hasil penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat, khususnya dalam hal meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak, dengan cara mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. 3. Bagi pembaca atau masyarakat, dalam penulisan ilmiah ini dapat memberikan

informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan WP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.


(2)

110 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesimpulan dari pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara parsial dan simultan.

a Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak telah tepat untuk merespon tuntutan peningkatan penerimaan pajak. Mengacu pada hasil penelitian ini, apabila dalam jangka panjang sistem administrasi perpajakan modern terus diterapkan pada KPP, maka kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat sehinnga berdampak pada penerimaan pajak yang diperkirakan juga meningkat pesat.

b Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Pemeriksaan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya secara parsial dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dalam hal ini dampak edukasi dan perasaan dikontrol yang ditimbulkan dari pemeriksaan pajak dapat mendorong kepatuhan Wajib Pajak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penerimaan pajak. Karena itu pemeriksaan pajak perlu tetap dipertahankan dan


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran 111

Universitas Kristen Maranatha ditingkatkan efektivitasnya agar dapat mendukung kepatuhan Wajib Pajak yang berdampak positif pada upaya peningkatan penerimaan pajak.

c Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya dengan nilai F=356,358dan nilai signifikansi sebesar 0.000.Pengaruh signifikan dan positif dari kedua variabel penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak secara bersama-sama merupakan strategi yang tepat dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak. Karenanya kedua strategi tersebut perlu dipertajam implementasinya agar dapat mendukung upaya pencapaian penerimaan pajak.

2. Besar pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern, dan pemeriksaan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Besarnya pengaruh secara parsial untuk faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan, secara parsial berturut-turut adalah sebesar 44,49%, 14,06. Sedangkan besarnya pengaruh faktor Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban perpajakannya adalah sebesar 86,9%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar 13,1%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, dan Pemeriksaan Perpajakan.


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 112

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jendral Pajak

Disarankan untuk meningkatkan aspek pemeriksaan pajak. Saran tersebut berdasarkan hasil penelitian ini dimana pemeriksaan pajak yang hanya sebesar 14,06% belum mampu memberikan kontribusi pengaruh sebesar penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang memeberikan kontribusi sebesar 44,49%. Perhatian atas aspek pemeriksaan pajak perlu diberikan, untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Aspek pemeriksaan pajak dapat dioptimalkan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pemeriksa melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Selain itu tindakan tegas sebagai tindak lanjut hasil pemeriksaan juga perlu dijaga konsistensinya agar memberikan efek jera dan rasa diawasi bagi Wajib Pajak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang dapat diduga mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa masih terdapat ada 13,1% faktor di luar penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan pemeriksaan pajak yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Untuk itu perlu diteliti pengaruh beberapa variabel lain yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak, misalnya : penegakan hukum, kampanye Sadar Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak, cost of compliance dan sebagainya.


(5)

113 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo, R.S. 1989. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco.

Meliala, T.S. dan Francisca, W.O. 2008. Edisi 5. Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Bandung: Semesta Media.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT. GRAMEDIA.

Sekaran, Uma. 2003. fourth edition Research method for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business, John Wiley & Son, Inc. New Jersey

Soemitro, Rochmat. 1994. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan. Bandung : Eresco.

Hadi, Tiono Kesuma. (2004). Determinan Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menerapkan Akuntansi Pajak. Thesis Universitas Airlangga, Surabaya.

Kidden & Mc Ewen. (1989). Compliance dan non Compliance wajib Pajak, PT Eresco, Bandung.

Marpaung, Elyzabet Indrawati, Lauw Tjun Tjun, dan Christine, Dwi KaryaSusilawati. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian

Fakultas. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan


(6)

114

Universitas Kristen Maranatha Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Andi Offset. Jogjakarta.

Meliala, Tulis dan Oetomo, Fransisca Widianti. (2010). Perpajakan dan Akuntansi, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta. Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Surat Edaran SE-19/PJ/2007 tentang perisapan penerapan sistem administrasi perpajakan modern pada kantor wilayah DJP dan pembentukan KPP Pratama di seluruh Indonesia

http://pajaktaxes.blogspot.com/ , Akses tanggal 9 September 2011 http://rusdiyanis.wordpress.com , Akses tanggal 9 september 2011. http://www.ortax.org , Akses tanggal 9 Maret 2011.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak dan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey Pada Wajib Pajak Badan di KPP Madya Bandung)

7 67 102

Analisis Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (survey Pada KPP Pratama Soreang)

0 4 1

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN, SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN KEWAJIBAN MORAL TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Sleman)

6 30 171

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Studi Kasus Pada KPP Karees).

0 0 20

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Majalaya).

0 1 70

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Karees).

0 0 30

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN, PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Survei Pada WPOP di KPP Pratama Purbalingga)

0 0 17