ANALISIS SUFIKS BAHASA PERANCIS PADA NOVEL THOMAS L’ARISTOLOCHE ET LE SECRET DU BASILIC.

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Asumsi ... 4

BAB II ANALISIS SUFIKS BAHASA PERANCIS PADA NOVEL THOMAS L’ARISTOLOCHE ET LE SECRET DU BASILIC 2.1 Pengantar ... 6

2.2 Pengertian Linguistik ... 6

2.2.1 Pengertian Morfologi ... 7

2.2.2 Sufiks ... 8

2.2.3 Morfologi Infleksi dan Morfologi Derivasi ... 15


(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengantar ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 22

3.3.1 Populasi Penelitian ... 22

3.3.2 Sampel Penelitian ... 22

3.4 Definisi Operasional ... 23

3.5 Instrumen Penelitian ... 24

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6.1 Dokumentasi ... 27

3.6.2 Studi Pustaka ... 27

3.7 Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Pengantar ... 30

4.2 Profil Data Penelitian ... 30

4.3 Hasil Penelitian ... 31

4.4 Pembahasan Penelitian ... 42

4.4.1 Analisis Sufiks Berdasarkan Kajian Morfologi ... 42

4.4.2 Analisis Sufiks Berdasarkan Kajian Semantik ... 43

4.4.3 Analisis Sufiks Berdasarkan Kajian Sintaksis ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 161


(3)

DAFTAR PUSTAKA ... 166


(4)

DAFTAR TABEL


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Résumé En Français

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

Daftar Sufiks Bahasa Perancis

SK Bimbingan Skripsi


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa Perancis, mahasiswa banyak disuguhkan beranekaragam pengetahuan dasar mengenai pembelajaran bahasa Perancis. Pengetahuan dasar tersebut berguna dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Perancis yang baik dan benar. Selayaknya pengetahuan dasar yang diberikan pada mata kuliah Linguistique Générale, mahasiswa diajarkan mengenai linguistik bahasa Perancis secara umum di mana mahasiswa banyak mempelajari struktur dari linguistik bahasa Perancis.

Untuk memahami linguistik bahasa Perancis lebih terperinci lagi, mahasiswa diberikan pengetahuan linguistik tingkat berikutnya hingga mahasiswa mengenal, mengerti, dan memahami bagian-bagian dari linguistik bahasa Perancis seperti fonetik, fonologi, morfologi. Pada tingkat ini, peneliti sebagai mahasiswa yang mempelajari linguistik bahasa Perancis tertarik pada salah satu bagian linguistik yaitu morfologi.

Sesuai dengan pemahaman peneliti bahwa pengertian dari morfologi adalah ilmu yang mengkaji pembentukan kata-kata. Di dalam proses pembelajaran morfologi pada semester 5, peneliti telah mengenal, mengerti, dan cukup memahami kajian-kajian mengenai morfologi seperti dua jenis morfologi (infleksi dan derivasi), morfem, dan kemudian afiks. Sufiks yang merupakan bagian dari afiks bahasa Perancis memiliki perubahan bentuk kata


(7)

yang cukup signifikan. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk menganalisis sufiks bahasa Perancis lebih dalam lagi guna mengkaji penggunaan sufiks tersebut di dalam sebuah kalimat.

Sufiks sendiri memiliki pengertian yaitu kajian dari morfologi yang memiliki fungsi penting dalam membentuk sebuah kata baru (baik merubah makna maupun tidak). Proses sufiksasi dalam kajian morfologi berhubungan erat dengan proses pembentukan kata (infleksi atau derivasi). Sufiks bahasa Perancis menghasilkan kata-kata yang banyak digunakan dalam hal pembuatan kalimat, oleh karena itulah sufiks berperan penting dalam pembelajaran bahasa Perancis.

Mengingat sufiksasi bahasa Perancis yang tampak kompleks, maka peneliti termotivasi untuk mengenal sufiks bahasa Perancis beserta kajian morfologi, semantik dan sintaksis yang terkandung di dalamnya yang dibatasi pada sufiksasi di dalam novel Thomas l’aristoloche et le secret du basilic (penulisan selanjutnya disingkat TASB), yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul Analisis Sufiks Bahasa Perancis Pada Novel Thomas


(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kategori sufiks bahasa Perancis yang terdapat pada novel TASB? 2. Berdasarkan kajian morfologi, apakah pembentukan kata dengan menggunakan sufiks melibatkan pembentukan kata derivatif atau infleksional, atau bahkan kedua-duanya pada novel TASB?

3. Berdasarkan kajian semantik, bagaimanakah makna yang dihasilkan oleh kata yang berimbuhan sufiks pada novel TASB?

4. Berdasarkan kajian sintaksis, bagaimanakah peran dari penggunaan kata yang berimbuhan sufiks di dalam sebuah kalimat pada novel TASB?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. kategori sufiks bahasa Perancis yang terdapat pada novel TASB.

2. pembentukan kata dengan menggunakan sufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif atau infleksional, atau bahkan kedua-duanya pada novel TASB berdasarkan kajian morfologi.

3. makna yang dihasilkan oleh kata yang berimbuhan sufiks pada novel TASB berdasarkan kajian semantik.

4. peran dari penggunaan kata yang berimbuhan sufiks di dalam sebuah kalimat pada novel TASB berdasarkan kajian sintaksis.


(9)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti:

Dapat menambah pengetahuan linguistik khususnya sufiksasi dalam bahasa Perancis yang selanjutnya dapat diterapkan sebagai ilmu untuk mengajar.

2. Bagi staf pengajar:

Dapat menambah perbendaharaan kajian linguistik. 3. Bagi peneliti lain:

Dapat diteliti lagi lebih rinci terutama bagi peneliti lain yang berkeinginan untuk menganalisa afiksasi bahasa Perancis lainnya.

1.5 Asumsi

Di dalam sebuah penelitian ataupun analisis diperlukan sebuah anggapan dasar yang dapat dijadikan sebagai titik acuan bagi peneliti dalam melakukan analisis atau penelitian tersebut. Anggapan dasar tersebut dapat berupa asumsi yang mendasari sebuah analisis atau penelitian.

Kajian tentang sufiks diperlukan karena sufiks termasuk ke dalam pembelajaran bahasa Perancis. Pembahasan mengenai sufiks yang sudah dipelajari pada mata kuliah Production Ecrite I dirasakan kurang terperinci. Oleh karena itu, peneliti sebagai mahasiswa tertarik untuk mempelajari dan mengkaji sufiks bahasa Perancis secara mendalam untuk memahami penggunaan sufiks yang diaplikasikan ke dalam suatu kalimat.


(10)

Kegunaan dari kajian sufiks sendiri lebih mengacu kepada peningkatan penguasaan kajian sufiks itu sendiri di mana peneliti sebagai mahasiswa kurang memahami materi mengenai sufiks yang hanya sekilas diajarkan pada mata kuliah PE I. Selain memperoleh pemahaman atas sufiks, peneliti juga memperoleh pemahaman mengenai linguistik beserta tiga bidangnya yang pernah dipelajari pada mata kuliah Linguistik (seperti fonetik, fonologi dan morfologi).


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengantar

Dalam bab ini peneliti menguraikan metodologi penelitian yang digunakan untuk menganalisis sufiks. Bab tiga ini dimulai dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan prosedur penelitian.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan dalam melakukan sebuah penelitian. Hal ini dikarenakan metode penelitian merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil pasti atas rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan terhadap novel sebagai sampel penelitiannya ini adalah penelitian kualitatif di mana penelitian yang dilakukan adalah berupa analisis yang didasarkan pada pengujian sebuah teori. Penelitian kualitatif sendiri lebih mengutamakan prosesnya dibandingkan dengan hasil dari penelitian itu sendiri. Sesuai dengan penjelasan Setiadi (2010) yang menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai penelitian tentang pemahaman mengenai masalah sosial atau masalah manusia, yang didasarkan pada pengembangan suatu gambaran yang kompleks dan holistik, diuraikan dengan kata-kata yang menggambarkan rincian pendapat atau pandangan sumber data (responden atau informan), dan dilaksanakan di lingkungan alami.


(12)

Untuk mendapatkan hasil yang relevan terhadap penelitian kualitatif ini, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif digunakan dengan tujuan mendeskripsikan penggunaan sufiks bahasa Perancis yang terdapat pada novel. Setyosari (2010: 33) menyatakan bahwa:

Penelitan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi/sumber data penelitian ini adalah afiks pada novel bahasa Perancis yang berjudul Thomas l’Aristoloche et le secret du basilic (penulisan selanjutnya disingkat TASB) yang ditulis oleh Guillemette Resplandy-Taï dengan isi 206 halaman. Namun data yang digunakan pada novel tersebut dimulai dari halaman 7 – 169.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Setyosari (2010: 177) “istilah pengambilan sampel merujuk pada strategi-strategi yang memungkinkan kita untuk mengambil sebagian atau subbagian dari suatu kelompok yang lebih besar (populasi) dan menggunakannya sebagai dasar untuk membuat kesimpulan tentang kelompok tersebut”.

Sampel yang digunakan yaitu sufiks baik sebagai pembentuk kata benda, pembentuk kata sifat maupun pembentuk kata kerja yang terdapat pada novel TASB.


(13)

3.4 Definisi Operasional

Berikut adalah penjabaran istilah dari judul skripsi yang terdapat dalam penelitian ini:

1) Analisis

Analisis merupakan proses penyelidikan terhadap suatu data/peristiwa dengan berbagai cara ataupun langkah tertentu untuk memperoleh jawaban berupa fakta yang tepat. Dalam penelitian ini analisis yang dikaji adalah analisis sufiks bahasa Perancis pada sebuah novel bahasa Perancis.

Peneliti berusaha mengungkapkan sufiks-sufiks bahasa Perancis yang diklasifikasikan berdasarkan kategorinya yang kemudian sufiks-sufiks tersebut akan dikaji penggunaannya berdasarkan kajian morfologi, semantik dan sintaksis.

2) Sufiks

Sufiks adalah sebuah penambahan imbuhan yang diletakkan di belakang akar kata. Sufiks merupakan sebuah morfem terikat ataupun morfem gramatikal yang cenderung melibatkan morfologi derivatif dalam segi pembentukan kata-kata. Oleh karena itu, sufiks dapat berperan penting dalam pembelajaran bahasa Perancis karena sufiks banyak menghasilkan pembentukan kata-kata yang dapat diaplikasikan menjadi sebuah kalimat bahasa Perancis sehingga peneliti dapat memperkaya kosakata bahasa Perancis.


(14)

3) Novel

Novel adalah salah satu karya fiksi berbentuk prosa. Novel berbeda dengan sebuah roman di mana tema dan isi dari sebuah novel cenderung terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, sedangkan roman memiliki tema dan isi yang banyak membahas kritikan-kritikan sosial dengan menggunakan bahasa sastra.

Selain roman, novel pun banyak diminati oleh pembaca baik remaja maupun dewasa dikarenakan novel bersifat menghibur, sehingga banyak terlahir novel teenlit. Novel pun dapat dijadikan sebagai bahan penelitian karena novel merupakan bahan bacaan yang mudah dipahami sehingga dapat dikaji sesuai dengan pemahaman kita.

4) Thomas l’aristoloche et le secret du basilic

Novel ini ditulis oleh Guillemette Resplandy-Taï dengan ilustratornya Clotilde Perrin. Novel ini bertemakan tumbuh-tumbuhan. Resplandy adalah seorang dokter farmasi yang bersemangat dalam menjalani keahliannya di dunia botanik yang kemudian ia jadikan salah satu tema favoritnya untuk novel anak-anak, terutama seri Thomas

l’aristoloche et le secret du basilic yang diterbitkan oleh Le Pommier.

3.5 Instrumen Penelitian

Setiadi (2010) menyatakan bahwa “instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mencari atau mengumpulkan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian”. Instrumen penelitian yang dilakukan adalah pedoman observasi terhadap data penelitian beserta teknik penyamplingan


(15)

purposif yaitu “pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah” (Setiadi, 2010).

Untuk memperoleh data penelitian, peneliti membuat instrumen penelitian berupa tabel sebagai berikut.


(16)

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

Tujuan : Untuk mendeskripsikan penggunaan sufiks pada novel Thomas

l’aristoloche et le secret du basilic No. Aspek yang dianalisis

1

Pengumpulan Data:

Memperoleh data untuk digunakan sebagai bahan analisis.

Novel Thomas l’aristoloche et le secret du basilic.

2

Pengolahan data:

Pemilahan data yaitu kata yang bersufiks.

Pemilahan kata-kata yang memiliki imbuhan sufiks.

3

Analisis data:

a. Tahap klasifikasi sufiks, bertujuan untuk

mengklasifikasikan sufiks berdasarkan kategorinya. b. Tahap analisis sufiks, bertujuan

untuk mendeskripsikan penggunaan sufiks tersebut.

a. Tahap kalsifikasi sufiks: 1. Sufiks kata benda 2. Sufiks kata sifat 3. Sufiks kata kerja b. Tahap analisis sufiks:

1. Penggunaan sufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif

2. Penggunaan sufiks yang melibatkan pembentukan kata infleksional

3. Penggunaan sufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif dan infleksional


(17)

Dalam menganalisis penggunaan sufiks pada novel TASB, yang pertama-tama peneliti lakukan dalam pengolahan data adalah pemilahan data kata yang bersufiks yang terdapat pada novel. Kemudian peneliti melakukan analisis data yaitu mengklasifikasi sufiks berdasarkan kategorinya dan mendeskripsikan penggunaan sufiks tersebut menurut segi morfologi, semantik dan sintaksis.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik penelitian dokumentasi dan studi pustaka dalam penelitian yang mengkaji sufiks ini.

3.3.1 Dokumentasi

Menurut J. Moleong (2007: 216-217), dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

Buku sendiri merupakan salah satu bahan dokumenter. Oleh karena itulah peneliti memilih teknik dokumentasi, dengan teknik dokumentasi peneliti dapat memfokuskan penelitiannya pada novel TASB yang memang merupakan benda mati dan apabila terdapat kesalahan dalam penelitian dapat mudah melakukan revisi karena sumber data pada novel itu tetap dan tidak berubah-ubah.

3.3.2 Studi Pustaka

Teknik penelitian yang kedua dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Nazir (1998: 111) menyatakan bahwa:


(18)

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litaeratur-literatur, catan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pemilahan data yaitu kata yang beimbuhan sufiks pada novel TASB secara cermat, terarah, dan teliti. Pemilahan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan pada saat pemilahan peneliti mencatat data-data kata berimbuhan sufiks yang ditemukan dalam novel TASB.

3.7 Prosedur Penelitian

Berikut beberapa langkah prosedur penelitian yang akan dilakukan untuk melakukan analisis data:

1) Menetapkan intisari dari masalah penelitian yaitu bagaimana mempelajari penggunaan sufiks pada sebuah kalimat dalam novel TASB. 2) Menggunakan teknik studi pustaka yaitu mengumpulkan bahan-bahan

penelitian yang berkaitan dengan data penelitian.

3) Mengolah data yang dilakukan dengan pemilahan data kata bersufiks yang terdapat pada novel TASB.

4) Menganalisis data yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah klasifikasi sufiks, bertujuan untuk memilah sufiks berdasarkan kategorinya. Dan tahap kedua adalah analisis sufiks, bertujuan untuk mengetahui, mempelajari pembentukan kata dengan menggunakan sufiks tersebut.


(19)

5) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil dari analisa sufiks dan pemahaman atas teori-teori yang mendasarinya.

6) Merumuskan, menarik kesimpulan, memberikan saran dan melaporkan hasil penelitian.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan data di atas, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat menjawab keseluruhan pertanyaan penelitian yang telah dijadikan acuan dalam menganalisis sufiks pada novel Thomas l’Aristoloche et le secret du basilic (penulisan selanjutnya disingkat TASB).

Berikut penjelasan dari beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis pada novel TASB:

1. Seperti yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli pada bab dua di atas, sufiks adalah sebuah imbuhan yang diletakkan di belakang akar kata. Sufiks bahasa Perancis diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sufiks pembentuk kata benda, sufiks pembentuk kata sifat dan sufiks pembentuk kata kerja.

2. Pada novel TASB ditemukan tiga kategori sufiks yaitu sufiks kata benda, sufiks kata sifat dan sufiks kata kerja.

3. Masing-masing kategori sufiks memiliki proses pembentukan kata yang berbeda di mana di dalamnya sebagian besar melibatkan pembentukan kata derivatif, yaitu:

1) Sufiks kata benda (yang diimbuhkan pada akar kata kerja)

Terdapat 11 sufiks yang diimbuhkan pada akar kata kerja yang kemudian membentuk 51 kata benda pada novel TASB, yaitu (ement, issement), (age, issage), (tion, ation, ition), (ure,


(21)

-ature), -erie, -ance, (-eur, -euse), (-ateur, -atrice), (-ier, -ière), (-oir, -oire), (-et, -ette).

2) Sufiks kata benda (yang diimbuhkan pada kata sifat)

Terdapat tiga sufiks yang diimbuhkan pada kata sifat yang kemudian membentuk delapan kata benda pada novel TASB, yaitu (té, eté, -ité), -iste, -esse.

3) Sufiks kata benda (yang diimbuhkan pada kata benda)

Terdapat 10 sufiks yang diimbuhkan pada kata benda yang kemudian membentuk 26 kata benda dengan beberapa diantaranya terbentuk jenis kelamin yang baru pada novel TASB, yaitu (ier, ière), (er, -ère), (-ien, -ienne), -iste, -aire, -age, -ure, -erie, -ée, (-et, -ette). 4) Sufiks kata sifat (yang diimbuhkan pada akar kata kerja)

Terdapat satu sufiks yang diimbuhkan pada akar kata kerja yang kemudian membentuk satu kata sifat pada novel TASB, yaitu -able. 5) Sufiks kata kerja (yang diimbuhkan pada kata benda)

Terdapat satu sufiks yang diimbuhkan pada kata benda yang kemudian membentuk 110 kata kerja pada novel TASB, yaitu -er. 6) Sufiks kata kerja (yang diimbuhkan pada kata sifat)

Terdapat tiga sufiks yang diimbuhkan pada kata sifat yang kemudian membentuk 31 kata kerja pada novel TASB, yaitu -er, -ir dan –iser. 4. Selain melibatkan pembentukan kata derivatif, terdapat pula beberapa

sufiks yang melibatkan pembentukan infleksional pada novel TASB, yaitu:


(22)

1) Sufiks (-eux, -euse) → lumineuse, dangereuse, plus spacieuse

Kata di atas berbentuk kata sifat dan tidak memiliki akar kata, oleh karena itulah kata-kata tersebut melibatkan pembentukan kata infleksional.

2) nos gloussements, d’autres divertissements, des hurlements, coloriages, des carrelages, recommandations, ses chaussures, voyageurs, des joueurs, les quatre voleurs, mes agresseurs, les cuisiniers, les séchoirs, les majorettes, ces fleurettes, spécialistes, de futurs vacanciers, de commentaires, les mariages, de vieilles couvertures, trois camionnettes.

Ke-21 kata benda di atas juga melibatkan pembentukan kata infleksional karena ke-21 kata benda di atas memiliki sufiks -s bermakna jamak sehingga menjadikannya berbentuk jamak.

5. Penjelasan kesimpulan yang terakhir ialah terdapatnya pembentukan kata dengan menggunakan sufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif dan juga infleksional. Hal ini berarti bahwa dalam satu kata, terdapat dua jenis morfologi yaitu derivasi dan infleksi.

Kata-kata tersebut yaitu: nos gloussements, d’autres divertissements, des hurlements, coloriages, des carrelages, recommandations, ses chaussures, voyageurs, des joueurs, les quatre voleurs, mes agresseurs, les cuisiniers, les séchoirs, les majorettes, ces fleurettes, spécialistes, de futurs vacanciers, de commentaires, les mariages, de vieilles couvertures, trois camionnettes.


(23)

Dikatakan melibatkan pembentukan kata derivatif dan infleksional karena ke-21 kata benda di atas melibatkan morfologi derivasi yang didasarkan oleh pembentukan kata yang telah berubah bentuk dan makna dari akar katanya. Sedangkan dikatakan morfologi infleksi, sesuai penjelasan sebelumnya pada poin kesimpulan nomor 4 bagian 2, karena ke-21 kata benda itu memiliki sufiks -s yang bermakna jamak.

Dari uraian kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa terdapat 230 kata bersufiks dengan 31 jenis sufiks pada novel Thomas l’Aristoloche et le secret du basilic.

Pada hasil penelitian ditemukan diantaranya 207 kata bersufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif, 24 kata bersufiks yang melibatkan pembentukan kata infleksional, dan 21 kata bersufiks yang melibatkan kedua-duanya (pembentukan kata derivatif dan infleksional). Oleh karena itu, kata bersufiks yang terdapat pada novel Thomas l’Aristoloche et le secret du basilic sebagian besar termasuk ke dalam morfologi derivatif. Selain itu, analisa melalui kajian semantik dan sintaksis pada kata-kata yang menggunakan sufiks menghasilkan keanekaragaman makna dan peran.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi yang mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa, pengajar ataupun peneliti lainnya khususnya dalam melakukan penelitian di bidang linguistik. Beberapa saran tersebut yaitu:


(24)

1. Agar para pembelajar bahasa Perancis membiasakan diri membaca karya sastra seperti novel. Karena dengan terbiasa membaca novel, pembelajar bahasa Perancis dapat mengetahui, memperkaya dan mempertajam pengetahuan linguistiknya melalui isi dari novel berbahasa Perancis. 2. Selain terbiasa membaca novel, hendaknya pembelajar bahasa Perancis

mempelajari dengan baik morfologi bahasa Perancis khususnya mengenai pembentukan kata berafiks, dimulai dari pemberian afiks pada akar kata sehingga menjadi sebuah kata baru, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan linguistik bahasa Perancis.

3. Penting untuk mengetahui dan mempelajari sufiks karena sufiks termasuk ke dalam morfologi dan lingkup linguistik yang dapat menjadi salah satu jalan dalam mempelajari bahasa Perancis dengan baik. maka dari itu, diharapkan agar peneliti lain dapat mengembangkan penelitian sufiks ini lebih mendetil lagi yang tidak hanya terbatas pada novel/roman saja sehingga akan ditemukan lebih banyak lagi jenis-jenis sufiks atau afiks yang bervariasi.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alwasilah, A. C. (1993). Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa. Ba’dulu, A. M. dan Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baylon, C. dan Mignot, X. (1995). Sémantique du langage. Paris: Nathan.

Gardes-Tamine, J. (1990). La Grammaire (1/ Phonologie, Morphologie, Lexicologie). Paris: Armand Collin.

J. Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Putrayasa, I. B. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivational dan Infleksional). Bandung: PT Refika Aditama.

Ramlan. (1987). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono. Robin, R. (1973). Histoire et Linguistique. Paris: Librairie Armand Colin.

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data Melalui Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Setyosari, P. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Kamus:

Arifin, W. dan Soemargono, F. (2009). Kamus Perancis Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Labrousse, P. (2004). Kamus Umum Indonesia-Perancis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Konjugasi:

Le Moullec, M. dan Erytryasilani, N. Konjugasi Verba Perancis. (2006). Jakarta: Enrique Indonesia.


(26)

Situs:

http://courscal.free.fr/coursL2/Morphologie(95).pdf

CISSE, M. dan DIAKITE, M. (2007). Linguistique, Analyse du Discours et Interdisciplinarite. [Online]. Tersedia: www.sudlangues.sn/IMG/pdf/doc-217.pdf [27 Oktober 2012]

Guillbault, C. (2005). Introduction à la linguistique I. [Online]. Tersedia: http://www.sfu.ca/fren270/introduction/index.html [27 Oktober 2012]


(1)

ature), -erie, -ance, (-eur, -euse), (-ateur, -atrice), (-ier, -ière), (-oir, -oire), (-et, -ette).

2) Sufiks kata benda (yang diimbuhkan pada kata sifat)

Terdapat tiga sufiks yang diimbuhkan pada kata sifat yang kemudian membentuk delapan kata benda pada novel TASB, yaitu (té, eté, -ité), -iste, -esse.

3) Sufiks kata benda (yang diimbuhkan pada kata benda)

Terdapat 10 sufiks yang diimbuhkan pada kata benda yang kemudian membentuk 26 kata benda dengan beberapa diantaranya terbentuk jenis kelamin yang baru pada novel TASB, yaitu (ier, ière), (er, -ère), (-ien, -ienne), -iste, -aire, -age, -ure, -erie, -ée, (-et, -ette). 4) Sufiks kata sifat (yang diimbuhkan pada akar kata kerja)

Terdapat satu sufiks yang diimbuhkan pada akar kata kerja yang kemudian membentuk satu kata sifat pada novel TASB, yaitu -able. 5) Sufiks kata kerja (yang diimbuhkan pada kata benda)

Terdapat satu sufiks yang diimbuhkan pada kata benda yang kemudian membentuk 110 kata kerja pada novel TASB,yaitu -er. 6) Sufiks kata kerja (yang diimbuhkan pada kata sifat)

Terdapat tiga sufiks yang diimbuhkan pada kata sifat yang kemudian membentuk 31 kata kerja pada novel TASB, yaitu -er, -ir dan–iser.

4. Selain melibatkan pembentukan kata derivatif, terdapat pula beberapa sufiks yang melibatkan pembentukan infleksional pada novel TASB, yaitu:


(2)

1) Sufiks (-eux, -euse) → lumineuse, dangereuse, plus spacieuse

Kata di atas berbentuk kata sifat dan tidak memiliki akar kata, oleh karena itulah kata-kata tersebut melibatkan pembentukan kata infleksional.

2) nos gloussements, d’autres divertissements, des hurlements,

coloriages, des carrelages, recommandations, ses chaussures, voyageurs, des joueurs, les quatre voleurs, mes agresseurs, les cuisiniers, les séchoirs, les majorettes, ces fleurettes, spécialistes, de futurs vacanciers, de commentaires, les mariages, de vieilles couvertures, trois camionnettes.

Ke-21 kata benda di atas juga melibatkan pembentukan kata infleksional karena ke-21 kata benda di atas memiliki sufiks -s

bermakna jamak sehingga menjadikannya berbentuk jamak.

5. Penjelasan kesimpulan yang terakhir ialah terdapatnya pembentukan kata dengan menggunakan sufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif dan juga infleksional. Hal ini berarti bahwa dalam satu kata, terdapat dua jenis morfologi yaitu derivasi dan infleksi.

Kata-kata tersebut yaitu: nos gloussements, d’autres divertissements, des

hurlements, coloriages, des carrelages, recommandations, ses chaussures, voyageurs, des joueurs, les quatre voleurs, mes agresseurs, les cuisiniers, les séchoirs, les majorettes, ces fleurettes, spécialistes, de futurs vacanciers, de commentaires, les mariages, de vieilles couvertures, trois camionnettes.


(3)

Dikatakan melibatkan pembentukan kata derivatif dan infleksional karena ke-21 kata benda di atas melibatkan morfologi derivasi yang didasarkan oleh pembentukan kata yang telah berubah bentuk dan makna dari akar katanya. Sedangkan dikatakan morfologi infleksi, sesuai penjelasan sebelumnya pada poin kesimpulan nomor 4 bagian 2, karena ke-21 kata benda itu memiliki sufiks -s yang bermakna jamak.

Dari uraian kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa terdapat 230 kata bersufiks dengan 31 jenis sufiks pada novel Thomas l’Aristoloche et le secret

du basilic.

Pada hasil penelitian ditemukan diantaranya 207 kata bersufiks yang melibatkan pembentukan kata derivatif, 24 kata bersufiks yang melibatkan pembentukan kata infleksional, dan 21 kata bersufiks yang melibatkan kedua-duanya (pembentukan kata derivatif dan infleksional). Oleh karena itu, kata bersufiks yang terdapat pada novel Thomas l’Aristoloche et le secret du

basilic sebagian besar termasuk ke dalam morfologi derivatif. Selain itu, analisa melalui kajian semantik dan sintaksis pada kata-kata yang menggunakan sufiks menghasilkan keanekaragaman makna dan peran.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi yang mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa, pengajar ataupun peneliti lainnya khususnya dalam melakukan penelitian di bidang linguistik. Beberapa saran tersebut yaitu:


(4)

1. Agar para pembelajar bahasa Perancis membiasakan diri membaca karya sastra seperti novel. Karena dengan terbiasa membaca novel, pembelajar bahasa Perancis dapat mengetahui, memperkaya dan mempertajam pengetahuan linguistiknya melalui isi dari novel berbahasa Perancis. 2. Selain terbiasa membaca novel, hendaknya pembelajar bahasa Perancis

mempelajari dengan baik morfologi bahasa Perancis khususnya mengenai pembentukan kata berafiks, dimulai dari pemberian afiks pada akar kata sehingga menjadi sebuah kata baru, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan linguistik bahasa Perancis.

3. Penting untuk mengetahui dan mempelajari sufiks karena sufiks termasuk ke dalam morfologi dan lingkup linguistik yang dapat menjadi salah satu jalan dalam mempelajari bahasa Perancis dengan baik. maka dari itu, diharapkan agar peneliti lain dapat mengembangkan penelitian sufiks ini lebih mendetil lagi yang tidak hanya terbatas pada novel/roman

saja sehingga akan ditemukan lebih banyak lagi jenis-jenis sufiks atau afiks yang bervariasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alwasilah, A. C. (1993). Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Ba’dulu, A. M. dan Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baylon, C. dan Mignot, X. (1995). Sémantique du langage. Paris: Nathan.

Gardes-Tamine, J. (1990). La Grammaire (1/ Phonologie, Morphologie, Lexicologie). Paris: Armand Collin.

J. Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Putrayasa, I. B. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivational dan Infleksional). Bandung: PT Refika Aditama.

Ramlan. (1987). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono. Robin, R. (1973). Histoire et Linguistique. Paris: Librairie Armand Colin.

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data Melalui Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Setyosari, P. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Kamus:

Arifin, W. dan Soemargono, F. (2009). Kamus Perancis Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Labrousse, P. (2004). Kamus Umum Indonesia-Perancis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Konjugasi:

Le Moullec, M. dan Erytryasilani, N. Konjugasi Verba Perancis. (2006). Jakarta: Enrique Indonesia.


(6)

Situs:

http://courscal.free.fr/coursL2/Morphologie(95).pdf

CISSE, M. dan DIAKITE, M. (2007). Linguistique, Analyse du Discours et Interdisciplinarite. [Online]. Tersedia: www.sudlangues.sn/IMG/pdf/doc-217.pdf [27 Oktober 2012]

Guillbault, C. (2005). Introduction à la linguistique I. [Online]. Tersedia: http://www.sfu.ca/fren270/introduction/index.html [27 Oktober 2012]