MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART.

(1)

KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian... E. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART ... A. Konsep Dasar Membaca ... 1.Tujuan Membaca ... 2. Motivasi Membaca ... 3. Mengukur Kemahiran Membaca ... 4. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Membaca ...

5. Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Motivasi

Anak Membaca ...

6. Kiat Praktis Guru Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak .

ii iii iv vi vii viii 1 1 6 7 8 9 11 11 14 15 15 15 16 17


(2)

3. Aspek Membaca ... 1. BahasaLatin... 2. Membaca... 3. Menulis... C. Media Flipchart dalam Pelajaran Membaca Anak Usia Dini ... 1. Media ... 2. Media Grafis Flipchart ... BAB III METODE PENELITIAN...

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... B. Metode Penelitian ... C. Definisi Operasional ... D. Teknik Pengumpulan Data ... E. Prosedur Penelitian ... F. Teknik Analisis Data ... G. Variabel Penelitian ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Data Hasil Peneltian ... 1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan ... 2. Tahap Implementasi Program ... B. Pembahasan ...

1. Kondisi obyektif kemampuan memba dini anak TK Raden

Patah ... 24 27 28 29 30 30 33 36 36 37 39 41 43 46 47 49 49 49 57 77 77


(3)

3. Perkembangan Kemampuan Membaca Dini Anak di TK Raden Patah Setelah Menggunakan Media flipchart ... BAB V KESIMPULAN dan REKOMENDASI ... A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ... Daftar Pustaka... Lampiran-Lampiran ...

82 87 87 88 90 93


(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dapat saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Oleh karena itu, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berfikir, alat untuk berkomunikasi, dan alat untuk belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, khususnya di Taman Kanak-Kanak, karena penanaman konsep pada tingkat TK merupakan pondasi bagi kelangsungan pendidikan berikutnya. Agar pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dapat tercapai, maka materi yang disampaikan harus dapat membentuk pengetahuan, keterampilan dasar, serta sikap dan nilai-nilai kemasyarakatannya.

Salah satu bidang garapan pembelajaran bahasa di Taman Kanak-Kanak yang memegang peranan penting adalah pembelajaran membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pembelajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran lainnya. Dengan membaca siswa akan dapat memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosionalnya. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut bagi perkembangan siswa, maka cara guru mengajar harus benar.


(5)

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh siswa sejak mengenal bangku sekolah. Namun, pada kenyataannya keterampilan membaca para siswa pada saat ini masih rendah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat peranan membaca sangat penting dalam proses belajar mengajar. Kegemaran membaca pada jaman sekarang ini masih kurang, masalah tersebut dapat terlihat dari kemalasan siswa dalam belajar. Mereka hanya mau belajar pada saat tertentu saja, misalnya pada Pekerjaan Rumah. Kurangnya gemar membaca, juga terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Namun, apabila guru sering memberikan materi bahan untuk membaca, maka lama-kelamaan siswa akan terbiasa membaca. Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas.

Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut, sebagai sarana penunjang berdasarkan bahan ajar agar mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk kondisi masyarakat yang gemar membaca. Keterampilan membaca merupakan modal utama pelajar dalam upaya mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang bermutu. Tanpa adanya bekal tersebut, kita tidak akan memperoleh informasi dan pengetahuan. Tujuan utama membaca adalah untuk mendapatkan informasi dan memahami makna bacaan. Apabila keterampilan membacanya dapat meningkat, maka tujuan utama dalam pembelajaran akan mudah tercapai. Kegiatan membaca dalam proses belajar mengajar di kelas melibatkan beberapa faktor, antara lain :


(6)

faktor guru, siswa, media, metode, dan tempat berlangsungnya interaksi belajar mengajar. Dalam kegiatan proses belajar mengajar peranan seorang guru sangat penting bagi siswa dalam penyampaian bahan ajar, dan juga sebagai sosok yang utama dalam interaksi belajar mengajar.

Guru sebagai penyampai bahan ajar dituntut untuk dapat menguasai seluruh materi yang diajarkan di kelas. Hal tersebut mempunyai peranan penting karena materi pembelajaran akan selalu dapat berkembang sesuai dengan berkembangnya jaman. Maka, guru harus dapat menguasai teknik membaca yang akan diajarkan untuk siswanya.

Membaca merupakan ketreampilan bahasa tulis yang harus bersipat reseftip. Membaca pada anak harus dikembangkan sejak dini. Raines dan Canad dalam Dhieni (2005) berpendapat bahwa proses membaca bukanlah kegiatan menterjemahkan kata demi kata untuk memahami arti yang terdapat dalam bacaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dhieni (2005) menjelaskan bahwa kegiatan membaca merupakan suatu proses konstruksi arti dimana terdapat interaksi antara tulisan yang dibaca anak dengan pengalaman yang pertama diperolehnya.

Membaca merupakan kegiatan yang sangat mendasar sifatnya dan merupakan fitrah manusia. Dalam terminologi Islam, membaca identik dengan kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu yang tersurat (kauliyah) dan bersifat (kauniyah).

Kemampuan membaca seperti hal tersebut akan memberikan manfaat yang luar biasa pada diri seseorang, tidak hanya peningkatan ilmu pengetahuan, tetapi


(7)

juga kebijaksanaan, kemampuan bersosialisasi, pengendalian diri, kreativitas, inovasi serta memanfaatkan semua peluang dan potensi yang ada pada dirinya maupun sekelilingnya.

Perkembangan bahasa anak salah satunya membaca. Orang tua bersikap seolah-olah anak yang bisa berjalan paling awal adalah yang paling pintar, demikian halnya dengan membaca dan mengenal huruf. Kita lupa bahwa setiap

anak memiliki karakter dan minat yang berbeda. Orang tua terkadang “termakan

iklan sehingga tergesa-gesa mengharapkan dan memaksa anak untuk bisa melakukannya sekaligus.

Pembelajaran anak dalam mengenal huruf dan menyukai membaca sebenarnya bermula dari rumah. Sebab, rumah adalah sekolah pertama. Sedangkan lembaga-lembaga pendidikan seperti PAUD, TPA, TK, (Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Pendidikan Alquran-metode Iqra, dan Taman Kanak-kanak) hanyalah pendamping. Sebagian besar orang tua mungkin bertanya, kapankah usia yang tepat untuk mengajari anak Batita dan Balita mengenal huruf dan hobi membaca?

Tidak ada aturan baku untuk anak belajar membaca malahan bisa dilakukan sejak janin dalam kandungan. Ibu perlu banyak latihan mengucapkan atau menyenandungkan huruf-huruf dan menyukai membaca. Pengaruhnya agar janin sang jabang bayi sejak dini sudah ikut merasakan proses belajar, dan diharapkan kelak ia mencintai buku. Orang tua kadang bingung soal metode atau cara tepat, cara cepat mengajari anak mengenal huruf.


(8)

Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal untuk anak rentang usia empat tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak, pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Salah satu bentuk layanan pendidikan yang diberikan pada anak adalah terselenggaranya program membaca sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

Perkembangan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak bertujuan agar anak mampu mengungkapkan bahasa yang sederhana, mampu berkomuikasi serta membangkitkan minat baca. Dalam kenyataannya tujuan tersebut belum bias dicapai secara maksimal. Ketika pembelajaran berlangsung anak sulit memberikan jawaban atau tidak bisa menjawab ketika guru bertanya, bahkan untuk berbicara pun anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru.

Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan khususnya di TK Raden Patah Bandung pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran membaca jarang sekali guru menyediakan media pembelajaran yang menarik bagi anak sehingga anak merasa bosan, hal ini mengakibatkan kurang berkembangnya kemampuan membaca anak.

Berkaitan dengan masalah di atas maka meningkatkan kemampuan membaca dapat melalui berbagai strategis yaitu dengan pendekatan dan media.


(9)

Media yang dapat digunakan beraneka ragam jenisnya, salah satunya adalah melalui media flipchart.

Media flipchart merupakan salah satu media cetakan sederhana yang cukup efektif, mudah, dengan memanfaatkan dengan bahan kertas yang mudah dijumpai disekitar kita. Efektif karena flipchart dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flipchart.

Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 x 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan di atas yang di tuangkan pada skripsi.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang berkaitan dengan Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Melalui Penggunaan Media Flipchart. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan membaca di TK Raden Patah Bandung.

2. Teknik pembelajaran membaca yang kurang menyenagkan di TK Raden Patah Bandung.

Rumusan masalah penelitian Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Melalui Penggunaan Media Flipchart adalah :


(10)

1. Bagaimana kondisi obyektif kemampuan membaca dini anak TK Raden Patah Bandung.

2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media flipchart dalam

meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Raden Patah Bandung.

3. Bagaimanakah perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Raden

Patah setelah menggunakan media flipchart ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan membaca dini di TK Raden Patah melalui media flipchart.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Memperoleh informasi tentang kondisi objektif kemampuan membaca

dini anak TK Raden Patah.

2. Mengetahui implementasi penggunaan media flipchart dalam

meningkatkan kemampuan membaca anak TK Raden Patah.

3. Mengetahui perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Raden


(11)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, yaitu

a. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan keterampilan

membaca melalui penggunaan media flipchart dalam pembelajaran membaca.

b. Menambah wawasan bagi peneliti khususnya dan para pembaca

terhadap pentingnya media dalam proses pembelajaran membaca Serta manfaat lain penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa/ anak

a. Diharapkan menyukai membaca dengan tidak membosankan. b. Membangkitkan minat dan motivasi membaca anak.

2. Bagi Guru

a. Lebih meningkatkan kreativitas guru dalam pembuatan media yang

bervariasi, mudah, aman serta murah.

b. Lebih mudah dan cepat mengajarkan cara membaca kepada anak.

c. Mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan sehingga dapat memotivasi anak untuk lebih aktif terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajajar.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan masukan kepada sekolah tentang penggunaan metoda dan

media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak sehingga dapat menjadikan atau meningkatkan keprofesionalan seorang pengajar atau guru.


(12)

b. Diharapkan dengan adanya guru kreatif ada inofatif meningkatkan mutu sekolah.

c. Diharapkan jumlah murid atau siswa bertambah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam Struktur Organisasi Skripsi penulis akan uraikan, antara lain, pada Bab I Pendahuluan berisikan Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skipsi. Pada Bab II. Kemampuan Membaca Melalaui Penggunaan Media Flipchart berisikan Konsep Dasar Membaca yang isinya Tujuan Membaca, Motivasi Membaca, Mengukur Kemahiran Membaca, Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Membaca, Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Motivasi Anak Membaca, Kiat Praktis Guru Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak, Belajar Membaca - Sebuah Awal. Kemudian Tahapan dan Karakteristik Membaca pada Anak Usia Dini yang berisi Perkembangan Membaca Pada Anak, Model-Model Belajar Membaca, Aspek Membaca, pada sub-sub bab ini berisikan pembahasan tentang BahasaLatin, Membaca, Menulis. Pada sub bab ini berisikan Media Flipchart dalam Pelajaran Membaca Anak Usia Dini terdiri dari sub-sub bab yang isinya adalah Media dan Media Grafis Flipchart. Pada Bab III. Tentang Metode Penelitian berisikan tentang Lokasi dan Subyek Penelitian, Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Prosedur Penelitian, Teknik Analisis Data, Variabel Penelitian. Pada bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan berisikan tentang sub bab Data Hasil Peneltian yang isinya tentang Gambaran Umum Kondisi


(13)

Lapangan, Tahap Implementasi Program, kemudian sub bab Pembahasan yang berisi Kondisi obyektif kemampuan membaca dini anak TK Raden Patah, Implementasi Penggunaan Media Flipchart dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak di TK Raden Patah, Perkembangan Kemampuan Membaca Dini Anak di TK Raden Patah Setelah Menggunakan Media flipchart. Pada bab terakhir yaitu bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi berisikan Kesimpulan dan Rekomendasi


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa TK Raden Patah Jalan Raden Patah No. 28 Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Coblong Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012.

Adapun sumber datanya adalah siswa TK Raden Patah Kota Bandung. Jumlah siswa kelas B tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 22 siswa, terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dipilihnya kelas ini dengan alasan sebagai berikut.

1. Berdasarkan pengamatan pada kelas B mengalami masalah kurang mampu

dalam hal membaca.

2. Siswa kelas B mengalami kesulitan membaca hal ini tampak terlihat pada

saat membaca dengan terbata-bata, intonasi dan pelafalannya kurang lancar, serta membacanya tidak memperhatikan jeda pada tanda baca.

3. Tidak adanya upaya oleh guru untuk meningkatkan keterampilan

membaca hal ini nampak yaitu tidak tersedianya media buku yang menarik untuk dapat membuat perhatian anak untuk membacanya.


(15)

B. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang sudah dirumuskan sebelumnya, secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran pengembangan kemampuan membaca khususnya di TK Raden Patah. Penelitain ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu rumusan praktis tentang sistematika penggunaan media flipchart, sehingga menciptakan perubahan, perbaikan dan peningkatan dalam kemampuan membaca anak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metoda Penelitian Tindakan Kelas atau disingkat dengan PTK, yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru dalam melaksanakan penelitian. Peneliti tidak hanya mengamati tetapi terlibat langsung dalam proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart untuk menigkatkan kemampuan membaca anak.

PTK merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap tindakan guru, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Zainal Aqib (2006; 19) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.

PTK memiliki karakteristik yang relatif berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain. PTK dapat dikatagorikan sebagai jenis penelitian kualitatif, karena pada saat data analisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa adanya perhitungan statistik.


(16)

Wibawa (2003 : 11) mengemukakan bahwa, PTK setidaknya memiliki lima karakteristik, yaitu :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran.

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanannya.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran. 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui proses yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Sebelumnya tahapan ini diawali oleh tahapan pra-PTK yaitu mengidentifikasi masalah yang ada.

Raka Joni, dkk dalam Depdikbud, (1992 : 26) mengemukakan tentang lima tahapan dalam melaksanakan PTK, termasuk tahap awal berupa proses penghayatan mengenai adanya permasalahan yang perlu mendapat penanganan. Adapun tahapa tersebut sebagai berikut :

1. Pengembangan fokus masalah penelitian.

2. Perencanaan tindakan kelas.

3. Pelaksanaan tindakan kelas, obsevasi dan interpretasi. 4. Analisis dan refleksi.


(17)

C. Definisi Operasional

Berdasarkan latar belakang, maka di dapat hasil definisi operasional sebagi berikut :

1. Membaca

Dalam Dictionary of Reading (A Dictionary of Reading, 1982 : 264) terdapat definisi yang sifatnya sangat eclectic atau mencakup semua aspek, yaitu bahwa membaca merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan semua aspek, kognitif (pikiran), psikomotorik (gerak jasmani), Afektif (sikap). Melalui membaca orang akan semakin teguh atau berubah pengalamannya. Secara operasional membaca adalah Integrasi antara kemampuan menyerap simbol, membuat persepsi, terjadi reaksi dengan kata lain terjadi sinergi antara pikiran dan pengalaman berbahasa. Membaca adalah sebuah kegiatan yang sangat praktis dan tidak bergantung pada teori.

Membaca adalah bagian dari perkembangan bahasa. Dapat diartikan sebagai suatu rangkaian proses menterjemahkan simbol atau gambar ke dalam suara yang dikombinasikan dengan kata-kata, yang kemudian disusun agar orang lain dapat memahaminya

Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life - long learning). Dengan mengajarkan kepada anak cara membaca berarti memberi anak tersebut sebuah masa depan yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengekplorasi “dunia” mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan tujuan hidupnya Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan


(18)

membaca dini adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata dan mengekpresikannya kepada orang lain atau diri sendiri. Pengenalan bentuk huruf. Pengenalan unsur-unsur liguistik (fonem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain). Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis).. Kecepatan membaca bertaraf lambat. Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks yang tidak hanya melibatkan aspek fisik, akan tetapi juga aspek kejiwaan, dimana ketika kita melakukan aktivitas membaca, kita dilatih untuk mengasah ketajaman berfikir, kemampuan intelektual dan kecakapan mental. Melalui membaca, kita dapat melejitkan kemampuan otak anak, khususnya anak usia dini.

2. Instrument Membaca

Instrumen membaca dalam penelitian ini indikatornya adalah : a. Menyebutkan hurup A – Z secara berurut

b. Menyebutkan hurup A – Z secara acak

c. Menyebutkan hurup vokal A. I. U. E O

d. Menyebutkan hurup konsonan

e. Menyebutkan hurup vokal

f. Menyebutkan hurup konsonan

g. Menirukan kalimat yang disampaikan secara sederhana

h. Mengulang kembali kalimat sederhana

i. Membaca hurup yang ditunjuk guru dalam flipchart


(19)

k. Membaca gambar apel dengan kata Apel

l. Membaca gambar apel dengan tulisan Apel kata anak a pada kata apel Sedangkan penilaiannya adalah berkembang baik, dalam proses, dan perlu stimulasi

3. Media Flipchart

Media grafis merupakan salah satu cara atau upaya kegiatan pendidikan yang didalamnya anak berperan aktif, komunikatif dengan gurunya dengan tujuan anak-anak mampu mengembangkan potensi, minat dan bakatnya. Secara operasional media grafis merupakan media yang mudah, murah, efiseien sehingga diharapkan guru mampu berinovasi sehingga cara penyampaiannya tidak membosankan dan cepat di mengerti anak.

Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 x 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan kelas ini Peneliti melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data dengan menggnakan alat indera secara langsung. Syaodih (2003 : 106) mengemukakan bahwa obsevasi adalah suatu teknik yang dapat dilakukan


(20)

guru untuk mendapat berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak.

Observasi yang dilakukan peneliti merupakan obsevasi non-partisipatif. Peneliti mengamati dan mencatat secara cermat semua perilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart dalam meningkatkan kemampuan membaca anak.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat untuk memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau anak didik dan jawaban di catat atau direkam dengan alat perekam.

Syaoidih (2003 : 112) mendefinisikan wawancara sebagai suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung baik dengan anak maupun orang tuanya.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui program pengembangan membaca khususnya kemampuan membaca anak selama ini, hambatan yang dialami dan upaya yang sudah dilakkan guru. Wawancara ini mengambil nara sumber atau responden yaitu kepala sekolah, guru, dan sebagian anak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian, berupa foto, gambar, dan sebagainya. Badudu (1994 : 354) mengartikan dokumentasi adalah semua tulisan yang dikumpulkan dan disimpan yang dapat digunakan bila diperlukan, juga gambar atau foto.


(21)

Dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data berupa dokumen tertulis serta foto.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang meneliti masalah-masalah yang ada di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki masalah-masalah yang sedang dialami oleh siswa di dalam kelas. Untuk itu diadakan upaya untuk mewujudkan perbaikan tersebut dengan cara yaitu proses pengkajian.

Proses pengkajian tersebut ada empat tahap atau langkah, yaitu ; (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Begitu pula dalam

pelaksanaannya saling berkaitan. a. Rencana Tindakan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dasar penelitian kelas yang direncanakan dalam dua siklus.

b. Proses Tindakan

Pada proses tindakan kelas dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan perencanaan mempersiapkan

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran membaca

menggunakan media flipchart. Kegiatan-kegiatan yang mencakup dalam tahapan-tahapan persiapan adalah sebagai berikut :


(22)

a. Menyusun rencana pembelajaran

b. Menyusun pedoman observasi, pedoman wawancara, dan jurnal

c. Menyiapkan flipchart sebagai media pembelajaran membaca nyaring.

Siklus ini akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan peneliti sebagai pengajarnya. Dalam siklus ini indikator pencapaian yang akan dicapai adalah 65%. Setelah mencapai indikator pencapaian tersebut, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.

2. Tindakan

Pada siklus ini tindakan-tindakan yang dilakukan meliputi apersepsi dan kegiatan.

a. Apersepsi

Apersepsi dilakukan untuk mengondisikan siswa agar siap melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart. Di dalam tindakan ini, guru menjelaskan tata cara membaca dengan benar dan tepat sesuai dengan aspek intonasi, pelafalan, jeda, dan kelancarannya dalam membaca.

b. Kegiatan

Dalam tahap ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada tahap ini guru membacakan apa yang tertera pada media flipchart. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendalami teks tersebut. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kemudian siswa secara bersautan membaca apa yang tertera pada media flipchart. Setelah siswa melaksanakan cara seperti itu barulah


(23)

satu persatu siswa diperintah untuk membaca didepan kelas dengan cara maju sesuai urutan tempat duduk mereka. Setelah semua siswa selesai membaca di depan kelas, guru menganalisis kesalahan berbahasa dari pertanyaan–pertanyaan maupun kesimpulan siswa yang telah diutarakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah kegiatan membaca selesai peneliti melaksanakan wawancara kepada siswa. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran atau pada waktu jam istirahat.

3. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart.

Aspek yang diamati adalah

a. Ketepatan membaca siswa meliputi benar tidaknya pelafalan, intonasi, jeda, dan kelancaran dalam membaca.

b. Perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran seperti melamun, bersenda gurau, berjalan-jalan, suka menganggu temannya, mengantuk, bermain-main sendiri, memperhatikan dengan penuh konsentrasi.

4. Refleksi atau Evaluasi

Setelah pelaksanaan tindakan, maka hasil pengamatan, hasil jurnal, dan hasil wawancara kemudian dianalisis.

Pada akhir siklus dicatat ketepatan membaca pada siswa meliputi benar tidaknya pelafalan, intonasi, jeda, dan kelancaran dalam membaca dan perilaku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka peneliti dapat menentukan


(24)

langkah-langkah perbaikan yang perlu dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut kemudian dilakukan refleksi sebagai berikut :

a. Deskripsi hasil pengamatan

b. Deskripsi tindakan guru selama proses pembelajaran membaca dini. c. Proses Tindakan Kelas

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil obsevasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih. Teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada sretegi terdahulu yang digunakan dan data yang telah diperoleh (Syaodih : 2005, 114)

Syaodih (2005 : 115) menyebutkan ada beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh peneliti dalam mengadakan kegiatan analisis data adalah sebagai berikut :

a. Analisis data dimulai dengan menyusun fakta-fakta hasil temuan lapangan. b. Peneliti membuat diagram-diagram, tabel, gambar-gambar dan

bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya.

c. Hasil analisis data, diagram, tabel, dan gambar tersebut diinterpretasikan, dikembangkan menjadi proposisi dan prinsip-prinsip.


(25)

G. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu : 1. Variabel input-output

Variabel input-output pada penelitian ini adalah kemampuan membaca, yaitu kemampuan membaca bacaan alpabeth yang disajikan dengan tujuan agar siswa dapat mampu dalam membaca. Pada kondisi awal kemampuan siswa dalam membaca nyaring cenderung rendah sehingga perlu perubahan ke arah yang lebih baik, maka dengan pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart ini diharapkan dapat berubah kearah yang lebih maju. Dalam kemampuan membaca yang diharapkan adalah siswa terampil membaca sesuai aspek penilaian, yaitu: (1) intonasi, (2) pelafalan, (3) jeda, (4) kelancaran.

2. Variabel proses

Variabel proses dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media flipchart dalam membelajarkan kemampuan membaca siswa. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Guru membacakan apa yang ada dalam media flipchart.

b. Siswa disuruh mengikuti dengan suara nyaring secara bersama-sama. c. Kemudian setelah siswa membaca secara bersama-sama, dilanjutkan

dengan membaca secara bergantian satu persatu maju ke depan.

d. Ketika membaca di depan kelas guru mengamati dan menilai

kemampuan siswa dalam membaca. Bagaimana intonasi, pelafalan, jeda, dan kelancaran pada saat membaca.


(26)

e. Siswa lain menyimak bacaan sambil menunggu giliran mereka maju ke depan kelas.

f. Setelah semua siswa maju ke depan untuk membaca, guru melakukan


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART” yang

dilaksanakan di TK Raden Patah dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran membaca, khususnya meningkatkan kemampuan

membaca dini di TK Raden Patah masih kurang. Guru jarang sekali menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan pembelajaran cenderung berpusat pada guru (Teacher Centered). Hal ini menyebabkan kemampuan membaca anak kurang.

2. Implementasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak dilakukan

melalui kegiatan pembelajaran membaca yang dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta menggunakan media flipchart. Dalam pelaksanaanya dilakukan secara bertahap, dan gambar yang terdapat dalam flipchart diwarnai sedemikian rupa sehingga anak menjadi lebih tertarik untuk mengikuti setiap kegiatan dan suasana pembelajaran terlihat menyenangkan.

3. Perkembangan kemampuan membaca dini anak di TK Raden Patah setelah menggunakan media flipchart dalam kegiatan pembelajaran membaca mengalami peningkatan yang baik hal ini ditunjukan dengan meningkatnya, Menyebutkan hurup A – Z secara berurut dengan penilain berkembang baik dari 50 % menjadi 77,27 %. Menyebutkan hurup A – Z secara acak dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 68,18 %. Menyebutkan


(28)

hurup vokal A. I. U. E O dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 81,81 %. Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Menyebutkan hurup vokal dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 81,81 %. Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Menirukan kalimat yang disampaikan secara sederhana dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 68,18 %. Mengulang kembali kalimat sederhana dengan penilaian berkembang baik dari 45,45 % menjadi 77,27 %. Membaca hurup yang ditunjuk guru dalam flipchart dengan penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 72,72 %. Menunjukan lambang hurup yang terdapat dalam flipchart dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Membaca gambar apel dengan kata Apel dengan penilaian berkembang baik dari 31,81 % menjadi 63,63 % dan Membaca gambar apel dengan tulisan Apel kata anak a pada kata apel dengan penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 68,18 %

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru atau Praktisi TK

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, maka ada beberapa rekomendasi bagi para guru atau praktisi TK yang mengharapkan peningkatan kualitas pembelajaran membaca :

a. Guru hendaknya dapat menggunakan strategi yang tepat dan menarik dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Salah satu cara


(29)

yang dapat ditempuh yaitu dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenagkan.

b. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, khusunya untuk

meningkatkan kemampuan membaca dini anak hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak TK, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media flipchart.

c. Guru harus terampil dalam mengelola media pembelajaran secara variatif.

2. Bagi Kepala Taman Kanak-Kanak

a. Mendukung upaya guru dalam menggunakan strategi yang tepat dan

memanfaatkan media untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak.

b. Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan guru, agar dalam

pengembangan meningkatkan kemampuan membaca dini anak

memperoleh hasil yang optimal. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya hasil penelitian yang membuktikan bahwa melalui pemanfaatan media flipchart, peningkatan membaca dini anak TK dapat meningkat, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat kembali permasalahan yang ada tetapi dengan metoda, teknik, strategi, dan media yang lain serta tindakan yang berbeda agar dapat memberi masukan atau temuan-temuan baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak, umumnya mengembangkan potensi anak secara optimal.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Dhieni dan Nurbiami. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution. (1994). Azas-Azas Kurikulum. Bumi Aksara.

Suharsimi, Ariakunto dan Sumarjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Burni Aksara.

Siti, Aisay. (2007). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka. Soemiarti, Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Dekdiknas.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyanto, Slamet. (2005). Pengajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Syah, Muhibin. (1995). Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru). Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Syaodih, Ernawulan dan Nana Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tafsir, Ahmad. (1995). Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tarigan, dan Djago Tarigan. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(31)

Wibawa dan Basuki. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Wiraatmaja. (2007). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya. website http://blog.tp.ac.id [2 Februari 2012]

http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia-dini#ixzz1oiITx9GW)

[2 Februari 2012]

http://evietos.blogspot.com/2010/04/media-grafis-papan-flannel-buletin.html [ 22 Desember 2012]

http://www.scribd.com/doc/24058910/Membaca [2 Februari 2012] http://pearlatte.wordpress.com/2009/11/29/26/ [2 Maret 2012] Anneahira. Belajar Membaca

[http://www.anneahira.com/] [2 Februari 2012] Adhim (2004) Aspek Membaca.

[http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzz1nZhK3Ap3] [2 Maret 2012]

Gleason, (1981). Perkembangan Bahasa Peserta Didi Usia Dini. [http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia dini#ixzz1oiITx9GW] [2 Maret 2012]

Gletzer & Burke, (1994). Membaca.

[http://www.anneahira.com/] [ 22 Agustus 2012] Gletzer & Burke, (1994) Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Goodman & Goodman, (1989). Membaca.

[http://www.anneahira.com/] [22 Agustus 2012]

Rahim, (2005). Aspek Membaca.

[http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzz1nZhK3Ap3] [2 Maret 2012]


(32)

Smith, Frank dan Dwight Bolinger dan George A. Miller dan William Francis Mackey. (1980). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [6 April 2012] Schickedanz, (1982) dan Vukelich dan Golden, (1984). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Temple dan Nathan, Temple dan Burris, (1993). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Perbedaan Hasil Belajar Membaca.

[http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/37/perbedaan hasil belajar membaca.htm] [22 agustus 2012]


(33)

(1)

hurup vokal A. I. U. E O dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 81,81 %. Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Menyebutkan hurup vokal dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 81,81 %. Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Menirukan kalimat yang disampaikan secara sederhana dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 68,18 %. Mengulang kembali kalimat sederhana dengan penilaian berkembang baik dari 45,45 % menjadi 77,27 %. Membaca hurup yang ditunjuk guru dalam flipchart dengan penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 72,72 %. Menunjukan lambang hurup yang terdapat dalam flipchart dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Membaca gambar apel dengan kata Apel dengan penilaian berkembang baik dari 31,81 % menjadi 63,63 % dan Membaca gambar apel dengan tulisan Apel kata anak a pada kata apel dengan penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 68,18 %

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru atau Praktisi TK

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, maka ada beberapa rekomendasi bagi para guru atau praktisi TK yang mengharapkan peningkatan kualitas pembelajaran membaca :


(2)

yang dapat ditempuh yaitu dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenagkan.

b. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, khusunya untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak TK, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media flipchart.

c. Guru harus terampil dalam mengelola media pembelajaran secara variatif. 2. Bagi Kepala Taman Kanak-Kanak

a. Mendukung upaya guru dalam menggunakan strategi yang tepat dan memanfaatkan media untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak.

b. Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan guru, agar dalam pengembangan meningkatkan kemampuan membaca dini anak memperoleh hasil yang optimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya hasil penelitian yang membuktikan bahwa melalui pemanfaatan media flipchart, peningkatan membaca dini anak TK dapat meningkat, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat kembali permasalahan yang ada tetapi dengan metoda, teknik, strategi, dan media yang lain serta tindakan yang berbeda agar dapat memberi masukan atau temuan-temuan baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak, umumnya mengembangkan potensi anak secara optimal.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Dhieni dan Nurbiami. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution. (1994). Azas-Azas Kurikulum. Bumi Aksara.

Suharsimi, Ariakunto dan Sumarjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Burni Aksara.

Siti, Aisay. (2007). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka. Soemiarti, Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Dekdiknas.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyanto, Slamet. (2005). Pengajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Syah, Muhibin. (1995). Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru). Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Syaodih, Ernawulan dan Nana Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tafsir, Ahmad. (1995). Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tarigan, dan Djago Tarigan. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(4)

Wibawa dan Basuki. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Wiraatmaja. (2007). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya. website http://blog.tp.ac.id [2 Februari 2012]

http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia-dini#ixzz1oiITx9GW) [2 Februari 2012]

http://evietos.blogspot.com/2010/04/media-grafis-papan-flannel-buletin.html [ 22 Desember 2012]

http://www.scribd.com/doc/24058910/Membaca [2 Februari 2012] http://pearlatte.wordpress.com/2009/11/29/26/ [2 Maret 2012] Anneahira. Belajar Membaca

[http://www.anneahira.com/] [2 Februari 2012] Adhim (2004) Aspek Membaca.

[http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzz1nZhK3Ap3] [2 Maret 2012]

Gleason, (1981). Perkembangan Bahasa Peserta Didi Usia Dini. [http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia dini#ixzz1oiITx9GW] [2 Maret 2012]

Gletzer & Burke, (1994). Membaca.

[http://www.anneahira.com/] [ 22 Agustus 2012] Gletzer & Burke, (1994) Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Goodman & Goodman, (1989). Membaca.

[http://www.anneahira.com/] [22 Agustus 2012]

Rahim, (2005). Aspek Membaca.

[http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzz1nZhK3Ap3] [2 Maret 2012]


(5)

Smith, Frank dan Dwight Bolinger dan George A. Miller dan William Francis Mackey. (1980). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [6 April 2012] Schickedanz, (1982) dan Vukelich dan Golden, (1984). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Temple dan Nathan, Temple dan Burris, (1993). Aspek Membaca.

[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012] Perbedaan Hasil Belajar Membaca.

[http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/37/perbedaan hasil belajar membaca.htm] [22 agustus 2012]


(6)