PENGGUNAAN PENILAIAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING) SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN.

(1)

PENGGUNAAN PENILAIAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING) SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

SISWA SMP PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

RIZMA YUANSIH 0800328

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

PENGGUNAAN PENILAIAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING) SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMP PADA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Oleh Rizma Yuansih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rizma Yuansih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Bulan November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

RIZMA YUANSIH

PENGGUNAAN PENILAIAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING) SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA

SMP PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I,

Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd. NIP. 197404171999032001

Pembimbing II,

Hj. Tina Safaria N., M.Si NIP. 197303172001122002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI


(4)

PENGGUNAAN PENILAIAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING) SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

SISWA SMP PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “penggunaan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) sebagai asesmen alternatif untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa SMP pada materi sistem pernapasan".

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyusunan dan penerapan asesmen alternatif dalam mengungkap kesulitan belajar siswa pada materi sistem pernafasan manusia di SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa SMP yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri dalam belajar, tes pilihan ganda, uraian tertulis berupa essay, pedoman wawancara,siswa dan guru, angket, dan catatan lapangan (anecdotal record). Pengembangan perangkat asesmen kesulitan belajar dimulai dari penyusunan perangkat penilaian diri dalam belajar, selanjutnya dilakukan uji coba perangkat asesmen, dan penerapan perangkat asesmen. Setelah dilakukan penerapan, dilakukan validasi perangkat kesulitan belajar, kemudian analisis dicocokan, dan selanjutnya dilakukan penyusunan rekomendasi. Karakteristik perangkat asesmen yang telah dikembangkan dapat mendiagnosis kesulitan siswa dan penyebab kesulitannya dalam materi sistem pernapasan manusia. Akan tetapi terdapat keterbatasan dan kendala dalam perangkat asesmen yang dikembangkan diantaranya membutuhkan lebih banyak waktu dalam penerapannya.

Kata kunci : kesulitan belajar, asesmen alternatif, self assessment of ways of learning, sistem pernapasan manusia


(5)

Using of self-assessment in learning (self-assessment of ways of

learning) as an alternative assessment to diagnose learning

difficulties of students Junior High School in system respiratory

matter

ABSTRACT

This research was entitled "using of self-assessment in learning (self-assessment of ways of learning) as an alternative assessment to diagnose learning difficulties of students Junior High School in system respiratory matter." This study aimed to describe the forming and implementation of alternative assessments in exposing learning difficulties students at human respiratory system matter in Laboratorium Percontohan UPI Junior High School Bandung. Research method was used descriptive. Subjects were used junior high school students that determined by purposive sampling technique. Instrument used a self-assessment sheet in learning, multiple-choice test, a written description of the form of essays, guidelines interviews students and teachers, questionnaires, and field notes (anecdotal records). Development of the assessment of learning difficulties started from the forming of self-assessment tools in the study, conducted further testing assessment tools, and implementation of assessment tools. Having done the implimentation, validation of device learning difficulties, then the matched analysis, and then performed development of recommendations. Characteristics of assessment tools that have been developed could diagnose student difficulties and cause difficulties in human respiratory system matter. However there were limitations and constraints in the development of assessment tools including needed more time in its implementation.

Keywords: learning difficulties, alternative assessment, self-assessment of ways of learning, human respiratory system


(6)

KATA PENGANTAR

Bacalah dengan menyebut nama Allah SWT yang menciptakan, segala puji semoga tetap tercurah pada-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Atas izin dan pertolongan-Nya skripsi yang berjudul “Penggunaan Penilaian Diri Dalam Belajar (Self Assessment Of Ways Of Learning) Sebagai Asesmen Alternatif Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa SMP Pada Materi Sistem Pernapasan”

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki sejumlah kekurangan. Oleh karena itu besar harapan penulis bagi para pembaca untuk memberikan saran dan kritik untuk perbaikan kedepannya.

Dalam melaksanakan penelitian ini akan sulit terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr. Riandi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd. sebagai pembimbing skripsi I yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga dalam penggunaan dan pengembangan Self Assessment of Ways of Learning serta penyusunan skripsi ini secara keseluruhan di tengah kesibukannya.

3. Ibu Hj. Tina Safaria N., M.Si. sebagai pembimbing skripsi II yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga dalam membimbing.

4. Bapak Drs. Dadang Machmudin, M.Si, selaku pembimbing akademik yang dengan penuh kesabaran membimbing dari awal penulis hingga selesai pembuatan skripsi ini. Dan juga senantiasa memberikan motivasi bagi penulis agar dapat menyelesaikan perkuliahan tepat pada waktunya.


(7)

5. Ibu Wiwin S, Guru Biologi SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung yang telah menjadi guru pembimbing dalam pemetaan jadwal penelitian serta pelaksanaan penelitian.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI atas semua ilmu dan nasihat yang diberikan selama penulis kuliah.

7. Rekan-rekan Tim Payung asesmen alternatif 2012 yang telah bersama-sama membantu dan bekerjasama untuk skripsi ini sehingga terselesaikan dengan baik.

8. Siswa dan siswi kelas VIII C SMP Laboratorium Percontohan Upi Bandung yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Rekan-rekan Jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2008 secara umum yang telah berkenan bertukar pikiran dalam penyusunan penelitian ini.

10.Semua pihak yang belum disebutkan yang juga telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

Akhirnya, mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan asesmen alternatif dan umumnya bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Bandung, November 2013 Penulis,

Rizma Yuansih 0800328


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II PENGGUNAAN PENILAIAN DIRIDALAM BELAJAR (SELF ASSESSMENT OF WAYS OF LEARNING ) SEBAGAI ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN A. Asesmen Dalam Pembelajaran... 8

B. Penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) ... 9

C. Kesulitan Belajar ... 11


(9)

E. Asesmen Alternatif Kesulitan Belajar Siswa ... 14

F. Tinjauan Pembelajaran Konsep Sistem Pernafasan pada Manusia ………... . 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 19

B. Metode Penelitian ... 19

C. Definisi Operasional ... 20

D. Instrumen Penelitian ... 20

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Prosedur Pengumpulan Data ... 22

G. Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan ... 50

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 55

B. Rekomendasi ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 62


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Teknik dan Instrumen data ... 22

3.2. Aturan Koentjaraningrat... 27

3.3. Kategori Validitas Data ... 29

4.1. Kisi-kisi soal pilihan ganda pertemuan pertama ... 34

4.2. Kisi-kisi soal pilihan ganda pertemuan kedua ... 35

4.3. Kisi-kisi Angket Siswa……… .. 37

4.4. Presentase kesulitan belajar siswa yang terungkap melalui penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning)………. .... 38

4.5. Rekapitulasi nilai dan ketuntasan siswa……… 40

4.6. Rekapitulasi analisis kesesuaian kesulitan belajar siswa antara hasil penilaian diri dari cara belajar (self assessment of ways of learning) dengan tes ... 42

4.7. Rekapitulasi uji kecocokan kesulitan belajar siswa antara hasil penilaian diri dari cara belajar (self assessment of ways of learning) dengan wawancara siswa………... 44


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Organ-organ Saluran Pernapasan……… 16

2.2. Grafik Volume Pernapasan Paru-paru………. 17 3.1. Bagan Alur Penelitian ... 25 4.1. Lembar Penilaian Diri dalam Belajar (self assessment of ways of

learning)... ... ……32

4.2. lembar pertanyaan refleksi penilaian diri dari cara belajar (self assessment of


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

A.INSTRUMEN PENELITIAN

1. Lembar Penilaian Diri Dalam Belajar (self assessment of ways of

learning) dan lembar pertanyaan refleksi ... 63

2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Pertemuan 1 & Pertemuan 2………. 67

3. Kisi-kisi Pertanyaan Tes Uraian Tertulis (essay)……… . 78

4. Rubrik Penilaian Tes Uraian Tertulis ……… ... 83

5. Tabel Rekapitulasi Kualitas Soal Tes Penguasaan Konsep … ... 102

6. Lembar Wawancara Siswa………. ... 104

7. Lembar Wawancara Guru……….. ... 105

8. Kisi-kisi Angket Siswa………. 106

9. Angket Siswa……… 107

10. Tabel Sub Pokok Bahasan dan Indikator pada Materi Sistem PernapasanManusia……… ... 108

B. HASIL PENELITIAN 1. Tabel Presentasi kesulitan belajar siswa yang terungkap melalui penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning)………. ... 110

2. Transkip Hasil Wawancara Siswa ... 111

3. Hasil Wawancara Terhadap Guru ... 114


(13)

5. Tabel Pengelompokan atas 3 ranking……….. 119 6. Rekapitulasi Nilai dan Ketuntasan Siswa ... 121

7. Tabel Hasil Jawaban Angket Siswa……….. ... 122

8. Analisis Kesesuaian Penilaian Diri Dalam Belajar (self assessment of

ways of learning) dengan Tes ... 124

9. Analisis Kesesuaian Penilaian Diri Dalam Belajar (self assessment of

ways of learning) dengan Wawancara Siswa……….. 134

10. Tabel Catatan Lapangan………. 144

11. Tabel Skenario……… 146

12. Tabel. Indikator dan kemungkinan sumber kesulitan belajar siswa pada penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning)…….. 150

C. SURAT KETERANGAN PENELITIAN

1. Surat Permohonan izin Penelitian……… 154


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penilaian atau asesmen memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembelajaran karena asesmen memiliki fungsi yang strategis dalam pembelajaran. Fungsi asesmen sangat berkaitan dengan pengumpulan informasi, memproses dan menginterpretasikannya. Informasi tersebut dapat berupa latar belakang, sikap, tingkah laku, atau karekteristik yang dimiliki oleh individu, dengan kata lain asesmen ditunjukan untuk mendapatkan gambaran potensi dan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Asesmen memiliki fungsi keberpihak terhadap siswa khususnya dalam memajukan siswa sehingga siswa dapat mencapai kemajuan secara optimal (Wulan, 2007).

Menurut Airasian (1994) asesmen dapat dilakukan oleh seorang guru untuk tujuan pengambilan yang bervariasi, diantaranya adalah untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, mengukur prestasi akademik siswa, memberikan umpan balik kepada siswa, penataan siswa di dalam kelas, mengaitkan perencanaan dan pelaksanaan tujuan instruksional. Pada umumnya sekolah hanya bisa melakukan asesmen melalui tes untuk mendeteksi hasil belajar siswa atau disebut tes prestasi belajar siswa. Purwanto (2008) mengemukakan bahwa tes hasil belajar adalah suatu alat evaluasi yang selama ini umum dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya.

Asesmen alternatif atau lazim disebut dengan penilaian alternatif berupa tugas-tugas yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu (Munthe, 2011). Pendapat serupa dikemukakan oleh Mueller (Rustaman, 2009), bahwa penilaian otentik adalah suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemontrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna.

Terdapat beberapa asesmen alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Salah satu bentuk asesmen yang dapat digunakan guru adalah assessment for learning, merupakan asesmen


(15)

2

formatif, yaitu strategi pedagogis apapun yang digunakan guru untuk memeriksa seberapa banyak siswa memahami pembelajaran pada berbagai kesempatan dalam proses pembelajaran. Menurut Nare dan Buck (Susilo, 2009), agar asesmen formatif itu dapat dimanfaatkan dengan sukses, guru harus menggunakan masukan kepada siswa bagaimana pembelajaran selanjutnya.

Assessment for learning merupakan asesmen non tes yang lebih fokus dan

lebih mendalam dalam mengungkap kesulitan belajar siswa, sehingga assessment

for learning ini dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

Beberapa negara yang telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun untuk mengukur efektivitas assessment for learning, menemukan bahwa assessment for

learning merupakan cara yang paling ampuh untuk meningkatkan pembelajaran,

terutama di kalangan mahasiswa yang menyatakan bahwa belajar menjadi lebih menantang. Namun, penelitian tentang penggunaan assessment for learning belum banyak dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia, sehingga efektivitas dan permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaannya belum banyak terdiagnostik (Fulcher, 2010).

Masalah atau kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran di sekolah bisa bermacam-macam, baik dalam hal menerima pelajaran, menyerap pelajaran, atau kegiatan-kegiatan lain yang menghambat proses belajar (Wood, 2007). Melalui diagnosis, letak kesulitan siswa dan faktor apa yang menyebabkan kesulitan belajar itu muncul dapat dideteksi (Daryanto, 2008). Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses untuk memahami jenis, karakteristik, dan latar belakang kesulitan belajar dengan jalan mengumpulkan informasi selengkap mungkin sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif pemecahannya (Yuliati, 2011). Mulyadi (2010) mengemukakan bahwa diagnostik di dalam dunia pendidikan diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi, meneliti sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar seorang siswa.

Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 penilaian diamanatkan kepada pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Oleh sebab itu,


(16)

3

yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Marhaeni, 2007).

Pada kenyataannya guru jarang sekali melakukan penilaian terhadap beberapa aspek, seperti aspek penilaian diri belajar siswa. Penilaian yang sering dilakukan oleh guru hanya penilaian kognitifnya saja sehingga seringkali tidak dapat memperlihatkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Di lapangan terungkap bahwa penilaian yang dilakukan selama ini baru mengukur penguasaan konsepnya saja itu pun hanya meliputi ranah kognitif yang rendah. Padahal pada perinsipnya penilaian harus bersifat menyeluruh (komprehensif), yang artinya harus menyangkut semua aspek kemampuan siswa yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor (Subekti & Harry, 1986). Dalam melakukan penilaian kepada siswa tidak lah cukup dengan menilai hasil belajarnya saja, tetapi proses belajar juga perlu mendapat perhatian guru untuk mendapat penilaian terhadap siswa. Asesmen merupakan penilaian pada proses belajar maupun hasil belajar (Wulan, 2007).

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memerlukan suatu bentuk asesmen yang dapat mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Salah satu bentuk asesmen diagnosis kesulitan belajar siswa dapat menggunakkan asesmen penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning). Asesmen ini dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, siswa dapat menilai kelemahan dan kekurangannya dalam memahami pelajaran dan siswa mampu merencanakan cara belajarnya. Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa bermacam-macam, diantaranya dengan menggunakan asesmen alternatif. Salah satu bentuk dari asesmen alternatif adalah penggunaan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning). Penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) adalah salah satu cara untuk mengakses produk dalam belajar tetapi ini merupakan proses pembelajaran itu sendiri. Penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) juga merupakan cara untuk memperbaiki cara belajar siswa melalui keterampilan mengevaluasi dan pengambilan keputusan (Wulan, 2007).


(17)

4

Asesmen alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar siswa yang tidak tergali melalui tes, karena asesmen alternatif bersifat real

task situation/otentik dan berpihak kepada siswa serta dapat memberikan umpan

balik yang lebih bermakna bagi pengembangan potensi siswa secara menyeluruh (Wulan, 2007). Perlu ditekankan di sini bahwa penerapan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) sebagai asesmen alternatif tidak dimaksudkan sebagai alternatif pengganti tes, tetapi sebagai alternatif pendamping tes yang digunakan untuk melengkapi tes sehingga tes tidak satu-satunya menjadi informasi dalam penilaian pembelajaran.

Berdasarkan hasil survey di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Lab School Percontohan UPI Bandung, asesmen alternatif memang jarang digunakan oleh guru dalam penilaian. Menurut Rustaman (2009) mengemukakan bahwa sebagian besar guru tidak tertarik dan tidak mau menggunakan penilaian otentik, karena pada umumnya guru berpendapat melakukan penilaian otentik hanya membuang waktu dan energi serta perlu dirancang dengan baik. Hal ini memang cukup beralasan karena guru mengalami kesulitan dalam menyusun dan menggunakan asesmen alternatif di samping situasi dan kondisi pembelajaran biologi di sekolah kurang mendukung bagi pelaksanaan asesmen alternatif (Wulan, 2007).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2006) tentang “ self assessment) untuk mengungkap penguasaan siswa pada konsep reproduksi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil self assessment dengan hasil tes penguasaan konsep sebagai data pendukung objektifitas siswa dapat sejalan. Dengan demikian, siswa mengisi lembar self sssessment yang relatif sesuai dengan pemahamn siswa yang sebenarnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayya (2006) tentang “penggunaan self evaluation terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran ekosistem”. Hasil penelitiannya tidak menunjukkan adanya perbedaan rata-rata post-test yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Walaupun demikian peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujiasari (2007) tentang “penggunaan self


(18)

5

transportasi memban sel”. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan inquiry

yang terungkap melalui self assessment yaitu: mengobservasi (86,81%) pada kategori baik, menganalisis data (80,71%) baik, mengkomunikasikan hasil observasi (75,71%) baik, menggunakan alat dan bahan (73,81%) cukup dan menginterpretasi data (69,79%) cukup. Hasil penelitian Meilani (2007) tentang “penggunaan self assessment untuk mengungkap pemahaman konsep siswa pada pembelajaran sistem koordinasi” hasil penelitian dari self assessment

mengungkapkan bahwa hampir setengah siswa (46.88%) menilai dirinya memahami konsep sistem koordinasi. Berdasarkan tes pemahaman konsep, diperoleh rata-rata nilai pemahaman konsep 5 dengan interpretasi hampir cukup.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan penilaian diri dari cara belajar (self assessment of ways of learning) dalam materi Sistem Pernapasan pada Manusia. Materi Sistem Pernapasan pada Manusia merupakan salah satu materi yang diberikan kepada siswa SMP kelas VIII. Materi mengenai Sistem Pernapasan pada Manusia didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP) Biologi kurikulum kelas VIII semester 1 untuk mata pelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi Sistem Pernapasan pada Manusia merupakan salah satu kajian dalam berbagai sistem dalam kehidupan manusia yang termasuk dalam Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Sistem Pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan (BSNP, 2006).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana penggunaan penilaian diri dalam belajar (self assessment of

ways of learning) sebagai alternatif untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa


(19)

6

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka dapat dijabarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of

learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa SMP dalam mempelajari

materi sistem pernapasan manusia?

2. Apa kelebihan dan kelemahan proses penilaian diri dalam belajar (self

assessment of ways of learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa

SMP dalam mempelajari materi sistem pernapasan manusia?

3. Apa kendala yang dihadapi selama proses penilaian diri dalam belajar (self

assessment of ways of learning) untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa

SMP dalam mempelajari materi sistem pernapasan manusia?

C.Batasan Masalah

Pada penelitian ini, permasalahan yang diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi sistem pernapasan manusia yang meliputi organ penyusun sistem pernapasan manusia, fungsi organ penyusun sistem pernapasan manusia, mekanisme pernapasan, kapasitas volume udara, dan kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.

2. Asesmen alternatif yang digunakan berupa penilaian diri dalam belajar (Self

Assessment of Ways of Learning) berbentuk checklist. Kedudukan penilaian

tersebut adalah sebagai assessment of learning.

3. Konsep sistem pernapasan dibatasi pada pernapasan pada manusia.

D.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan maslah yang telah di uraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu penilaian model alternatif yang dapat mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada materi Sistem Pernapasan pada manusia yang meliputi organ penyusun sistem pernapasan, mekanisme pernapasan, sistem pernapasan, udara pernapasan, dan kelainan atau gangguan


(20)

7

1. Menguji perangkat asesmen untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa SMP dalam penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning).

2. Mengungkap kelebihan dan kelemahan penerapan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) dalam pembelajaran yang telah dikembangkan.

3. Mengungkap kendala yang dihadapi dalam penerapan penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia.

E.Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan acuan dalam penyusunan asesmen alternatif khususnya penilaian diri dalam belajar (self

assessment of ways of learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa

SMP pada konsep sistem pernapasan manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan lagi oleh guru dalam menggunakan asesmen alternatif penilaian diri dalam belajar (self assessment of ways of learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa SMP pada konsep yang lain.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep-konsep sistem pernapasan manusia. Dapat memberikan informasi tingkat ketercapaian dalam mempelajari materi sistem pencernaan serta menunjang siswa dalam meningkatkan pemahamnnya mengenai materi tersebut dan dapat menilai dirinya dalam belajar.

3. Bagi peneliti, dari penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan strategi yang sesuai dalam mempelajari materi Sistem Pernapasan pada manusia maupun materi-materi yang lainnya. Peneliti dapat menerapkan penelitian ini untuk mendiagnosis kesulitan pada konsep-konsep biologi yang lain yang di anggap sulit.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII Laboratorium Percontohan UPI Bandung sebanyak 3 kelas semester 1. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII C semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 di SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Pemilihan kelas pada penelitian ini berdasarkan observasi awal dan wawancara non formal dengan guru Biologi kelas VIII, dipilih kelas yang memiliki nilai rendah dalam pembelajaran biologi. Kelas VIII-C ini merupakan kelas uji coba sekaligus kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian, karena untuk membiasakan siswa dalam menggunakan self assessment of ways of

learning.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat dari fakta-fakta atau sampel yang diteliti. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang cenderung fokus terhadap suatu permasalahan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran penilaian penerapan self assessment of ways of learning sebagai asesmen alternatif untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa SMP DI kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia.


(22)

20

C.Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Self assessment of ways of learning merupakan proses asesmen alternatif

untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa berupa pengisian lembar penilaian oleh siswa dilanjutkan identifikasi dan diagnosis oleh guru. 2. Kesulitan belajar adalah daftar kendala yang dihadapi siswa dalam

menguasai konsep sistem pernafasan manusia pada penilaian diri yang dicek dengan pengerjaan soal pilihan ganda, tes uraian tertulis (essay) yang dinilai dengan rubrik penilaian berskala (rating scale) dan wawancara. 3. Asesmen Alternatif kesulitan belajar siswa adalah penilaian atau refleksi

tentang kesulitan belajar siswa dan latar belakang kesulitan belajar siswa. Perangkat asesmen alternatif ini berupa perangkat self assessment of ways

of learning.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yaitu berupa tes pilihan ganda, tes uraian tertulis, format self assessment of ways of

learning, angket, wawancara siswa dan guru,

1. Format self assessment of ways of learning

Format self assessment of ways of learning, merupakan salah satu penilaian asesmen alternatif yang diisi oleh siswa selama proses pembelajaran sistem pernapasan manusia. Self assessment of ways of learning digunakan untuk mengungkap penilaian diri siswa pada konsep sistem pernapasan manusia; untuk mengungkap kekuatan dan kelemahannya dalam memahami konsep sistem pernapasan pada manusia; untuk mengungkap tentang rencana siswa untuk mengatasi kelemahannya; untuk mengungkap kesulitan belajar siswa dalam materi sistem pernapasan manusia.


(23)

21

2. Tes pilihan ganda

Tes pilihan ganda digunakan sebagai data pendukung dalam mengungkap kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa mengenai sistem pernapasan manusia. Tes pilihan ganda yang digunakan merupakan tes pilihan ganda biasa bukan pilihan ganda beralasan. Soal pemahaman konsep menurut taksonomi Bloom berdasarkan jenjang C1 faktual, C2 konseptual, C3 prosedural, dan C4 analisis dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban untuk mengukur pemahaman siswa pada konsep sistem pernapasan manusia sebanyak 15 soal. Adapun soal tes pilihan ganda yang diberikan yaitu menggunakan soal yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Salimah dan Nurpianti (2010).

3. Angket

Angket digunakan untuk mengungkap tanggapan atau kendala yang dihadapi siswa ketika menggunakkan self assessment of ways of learning.

4. Pedoman wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Wawancara pada guru dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru tentang penerapan self assessment of

ways of learning. Sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan untuk validasi

terhadap jawaban siswa pada tahap penerapan self assessment of ways of learning, selain itu wawancara kepada siswa juga bertujuan untuk menilai apakah perangkat asesmen alternatif tersebut dapat mendiagnostik kesulitan belajar siswa.

5. Catatan lapangan

Catatan lapangan, yang dibuat selama penelitian di lapangan berlangsung yang memuat kejadian-kejadian faktual selama penggunaan instrumen dan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu terdiri dari tes pilihan ganda, self assessment of ways of learning) untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, angket, dan wawancara kepada siswa dan guru. Rincian


(24)

22

Tabel 3.1 Teknik dan instrumen pengumpulan data

No Teknik Instrument Jenis data Sumber data

1 Non tes penilaian diri dalam belajar

Lembar self

assessment of ways of learning

Format self assessment

of ways of learning

Siswa

2 Tes tertulis  Soal pilihan ganda  Soal uraian

Jawaban soal pilihan ganda

Soal essay

Siswa

3 Angket Lembar angket Tanggapan siswa

tentang pengalaman belajar dengan self

assessment of ways of learning

Siswa

4 Wawancara Pedoman

wawancara

Tanggapan guru tentang pengggunaan

self assessment of ways of learning dan materi

sistem pernapasan pada manusia.

Siswa dan guru mata pelajaran

5 Dokumentasi Catatan penting Catatan hal-hal penting dan factual yang terjasi selama penelitian Aktivitas penggunaan semua perangkat penilaian (instrumen)

F. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi literatur, telaah kurikulum KTSP dan survey pendahuluan untuk menyusun rencana pembelajaran konsep sistem pernapasan pada manusia.

b. Menyusun proposal penelitian di bawah bimbingan dosen pembimbing. c. Melaksanakan seminar proposal

d. Revisi proposal

e. Merencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang pembelajaran sistem pernapasan manusia.

f. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari lembar self assessment of


(25)

23

g. Menentukan populasi dan sampel penelitian yang dilakukan secara

purposive sampling yaitu di SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung

dan terpilih kelas VIII C sebagai sampel penelitian sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 19 orang siswa.

h. Pembuatan surat izin penelitian ke UPI dan pihak sekolah tempat penelitian diadakan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Penyusunan proses lembar self assessment of ways of learning

1) Merumuskan sub pokok bahasan untuk menyusun self assessment of ways of

learning yang memuat faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar

siswa dalam mempelajari materi sistem pernapasan manusia.

2) Membuat kriteria kesulitan belajar siswa berdasarkan sub pokok bahasan yang ada pada self assessment of ways of learning

3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sub pokok bahasan yang ada pada self assessment of ways of learning setelah kegiatan validasi. b. Penyusunan pedoman wawancara

1) Menyusun kisi-kisi pertanyaan wawancara untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan self assessment of ways of learning dan menyusun pertanyaan wawancara untuk tahap validasi kepada siswa berdasarkan kesulitan-kesulitan yang siswa alami dalam mempelajari materi sistem pernapasan manusia.

2) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pertanyaan wawancara setelah kegiatan validasi (jika terjadi kesalahan).

c. Penyusunan soal pilihan ganda

1) Menyusun kisi-kisi soal pilihan ganda berdasarkan indikator pada pembelajaran.

2) Membuat soal pilihan ganda menurut taksonomi Bloom berdasarkan jenjang C1 (faktual), C2 (konseptual), C3 (prosedural), C4 (konseptual).

d. Tahap penerapan asesmen 1) Melaksanakan pembelajaran.


(26)

24

3) Melaksanankan penerapan self assessment of ways of learning

4) Melakukan penerapan atau penggunaan self assessment of ways of learning. Lembar self assessment of ways of learning diisi oleh siswa setelah proses pembelajaran materi sistem pernapasan manusia.

5) Melaksanakan tes pilihan ganda setelah pembelajaran selesai. 6) Pemberian angket kepada siswa.

7) Melaksanakan penerapan pedomana wawancara kepada guru dan siswa 8) Menganalisis hasil wawancara guru dan siswa

3. Tahap Akhir Penelitian

Mengolah data yang telah diperoleh dari hasil penelitian penerapan asesmen dan menganalisis dengan mengintegrasikan semua data untuk mendapatkan kecenderungan atau pola bagi penyusunan kesimpulan tentang penerapan asesmen. Secara singkat, prosedur penelitian yang akan dilakukan digambarkan pada bagan di bawah ini.


(27)

25

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Seminar proposal Penyusunan

proposal

Tahap Persiapan Penelitian Memperbaiki perangkat penilaian Menyusun perangkat penilaian Menyususn instrumen penelitian Menganalisis jawaban siswa Penerapan perangkat penilaian

Tahap Pelaksanaan Penelitian Memberikan perangkat penilaian Memberikan angket kepada siswa Penerapan perangkat angket Melakukan wawancara kepada siswa dan guru Penerapan

pedoman wawancara

Menarik kesimpulan dari analisis data dan pembahasan Menganalisis data

hasil penelitian

Tahap Akhir Penelitian

Penyusunan Surat izin penelitian

Penentuan sampel penelitian

Studi kurikulum SK dan KD Pengembangan perangkat penilaian Penerapan perangkat tes

Memberikan tes kepada siswa


(28)

26

G.Analisis data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis self assessment of ways of learning berupa rubrik penilaian, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara dan catatan penting lapangan.

1. Format self assessment of ways of learning yang digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Pegolahan secara kuantitatif dihitung dalam bentuk presentase jumlah siswa yang mengalami kesulitan dengan rumus sebagai berikut:

untuk presentase jumlah siswa yang memunculkan aspek kesulitan ditafsirkan sebagai berikut:

Persentase Kategori

0 % Tidak satupun

1 % - 30 % Sebagian kecil 31 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 80 % Sebagian besar 81 % - 99 % Hampir seluruhnya

100 % Seluruhnya

2. Analisis tes uraian tertulis

Analisis tes uraian tertulis ini menggunakan rubrik. Rubrik ini akan berisi poin-poin untuk melihat kesulitan belajar siswa dan latar belakang kesulitan belajar siswa. Rubrik penilaian pada penelitian ini bisa dilihat di Lampiran B.

3. Angket

Data yang diperoleh akan diolah dengan mempresentasikan jawaban siswa dengan perhitungan sebagai berikut:


(29)

27

Presentase data angket diinterpretasikan dengan menggunakan kategori presentase berdasarkan Kuntjaraningrat (Novianti, 2011 dalam Shalena, 2011), yaitu:

Tabel 3.2 Aturan Koentjaraningrat

Persentase Kategori

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Pada Umumnya

100 % Seluruhnya

4. Analisis soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda diolah dengan menggunakan dua metoda. metoda yang pertama yaitu pengelompokan atas 3 ranking, untuk menentukan kedudukan seorang siswa. (Arikunto, 2012: 298). Kegunaan dan kedudukan tes tersebut merupakan sebagai data pembanding. Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking.

a) Menjumlah skor semua siswa b) Mencari Mean (X)

Untuk mencari nilai rata-rata tinggal menjumlah semua skor kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu.

Mencari Standar Deviasi (SD) 2

Dimana:

SD = standar deviasi


(30)

28

c) Menentukan batas-batas kelompok

(1) Kelompok atas

Semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu standar deviasi ke atas.

(2) Kelompok sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD. (3) Kelompok rendah

Semua siswa yang mempunyai skor -1 SD dan yang kurang dari itu. Metoda yang kedua yaitu untuk mengukur peningkatan hasil belajar. Setiap jawaban benar diberi poin satu dan jawaban salah atau tidak menjawab diberi poin nol. Skala penilaian dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2012)

5. Analisis wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru dan siswa. Hasil wawancara terhadap guru diolah dengan cara mentranskip hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan. Lalu hasil wawancara tersebut digunakan sebagai data guru terhadap tanggapan penerapan self assessment of ways of learning sebagai asesmen alternatif.

6. Analisis validasi

Data hasil validasi berupa wawancara kepada seluruh siswa kelas VIII C di SMP Labschool, kemudian akan ditabulasi. Hasil tabulasi dicari persentasenya dengan menggunakan rumus:

Persentase = jumlah kecocokan setiap pertanyaan/item x 100% jumlah skor kecocokan ideal

Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan kategori yang dikemukakan oleh Ridwan (Dewi, 2011) sebagai berikut.


(31)

29

Tabel 3.3 Kategori Validitas Data

Persentase (%) Kategori

0< x ≤ 20 Tidak valid

21< x ≤ 40 Kurang valid

41< x ≤ 60 Cukup valid

61< x ≤ 80 Valid

81< x ≤ 100 Sangat valid


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan

Penelitian ini telah menghasilkan self assessment of ways of learning yang digunakan sebagai asesmen alternatif untuk mendiagnostik kesulitan belajar siswa. Lembar self assessment of ways of learning ini diisi oleh siswa dan diberikan kepada siswa di kelas pada dua kali pertemuan. Lembar self assessment

of ways of learning ini terkait sub pokok bahasan dengan 4 kriteria kesulitan siswa

pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua masing-masing 5 sub pokok bahasan, dan terdapat pertanyaan refleksi diri pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua masing-masing 6 pertanyaan. Self assessment of ways of

learning ini juga dilengkapi dengan data pendukung lainnya seperti soal-soal tes

pemahaman konsep dan wawancara sebagai data pengecekan kesulitan belajar siswa yang terungkap dalam self assessment of ways of learning.

Perangkat ini mampu mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada pembelajaran sistem pernapasan manusia. Perangkat ini cukup efektif dalam mendignosis kesulitan belajar siswa serta latar belakang yang menyebabkan kesulitan belajar tersebut. Hal ini didukung dengan beberapa data sekunder yang menunjang kevalidan data dari perangkat ini. Data-data tersebut berupa jawaban siswa pada tahap wawancara serta nilai siswa pada tes pemahaman konsep. Dengan seluruh data yang ada, validitas dan efektivitas dari self assessment of

ways of learning ini cukup meyakinkan.

Kesulitan belajar yang terdiagnostik melalui self assessment of ways of

learning diantaranya 68,42% siswa mengalami kesulitan pada sub pokok bahasan

kapasitas volume udara, siswa merasa kesulitan dalam memahami kapasitas volume udara, 78,9% siswa mengalami sedikit kesulitan pada sub pokok bahasan fungsi organ penyusun sistem pernapasan manusia, siswa merasa kesulitan dalam menjelaskan beberapa fungsi organ penyusun sistem pernapasan manusia, 57,9% siswa mengalami kesulitan pada sub pokok bahasan proses respirasi internal dan


(33)

56

proses respirasi eksternal, siswa mengalami kesulitan dalam membedakan proses tersebut.

Perangkat yang dikembangkan pun memiliki kelebihan. Kelebihan yang dimiliki perangkat penilaian asesmen kesulitan belajar ini adalah dapat mengungkap kesulitan belajar siswa dan latar belakang kesulitan belajarnya, dapat mengungkap konsep atau sub konsep yang dianggap sulit bagi siswa, mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa, dapat mengungkap berhasil atau tidaknya pembelajaran dan minat belajar siswa, dapat melihat keberhasilan guru dalam mengajar, melibatkan siswa dalam asesmen.

Kendala yang dihadapi dalam menerapkan asesmen alternatif kesulitan belajar untuk menilai kesulitan siswa dalam konsep sistem pernapasan manusia ini diantaranya proses pemeriksaan perangkat self assessment of ways of learning yang cukup lama, kejenuhan siswa pada saat mengisi lembar self assessment of

ways of learning.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru biologi mengenai tanggapan guru tentang self assessment of ways of learning sebagai asesmen alternatif kesulitan belajar siswa, memperoleh respon yang positif dan mendukung dengan adanya penerapan penilaian asesmen alternatif ini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis perangkat self assessment of ways of learning dan catatan lapangan yang diperoleh pada tahap penerapan maka dapat direkomendasikan beberapa upaya perbaikan, baik itu perbaikan perangkat penilaian maupun teknis pelaksanaan penerapan self assessment of ways of

learning agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah.

Rekomendasi untuk penerapan perangkat self assessment of ways of

learning ini diantaranya pada pelaksanaan self assessment of ways of learning

dapat bekerja sama dengan guru lain yang berasal dari lingkungan sekolah tersebut untuk diagnostik secara mendalam terhadap siswa-siswa tertentu, sehingga informasi yang diperoleh valid dan reliabel. Penataan ruangan pada saat


(34)

57

pelaksanaan self assessment of ways of learning sebaiknya ditata kembali untuk pelaksanaan tes agar siswa dapat bekerja secara individual.

Perangkat self assessment of ways of learning tidak hanya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam memahami materi sistem pernapasan manusia, tetapi dapat juga digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada materi-materi lainnya yang dianggap sulit oleh siswa. Selain itu, penerapan perangkat self assessment of ways of learning juga dapat dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Untuk penelitian selanjutnya hendaknya melibatkan banyak penilai (observer) dalam penelitian ini baik dari sekolah tersebut maupun dari luar, sedangkan untuk penerapan di sekolah sebaiknya menggunakan penilai (observer) yang berasal dari lingkungan sekolah tersebut agar tidak mempengaruhi psikologi siswa, sehingga informasi yang diperoleh valid dan reliabel. Untuk mengatasi hal ini, diantaranya dapat melakukan pembiasaan terlebih dahulu, melakukan penilaian secara team teaching antara guru dengan guru-guru lainnya.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, P. W. (1994). Classroom Assessment Second Edition. Singapore: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Arjuna, M. (2011). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Wajib Dilakukan oleh

Pendidik. [Online]. Tersedia:

http://arjunabelajar.wordpress.com/2011/04/30/diagnosis-kesulitan-belajar-siswa-wajib-dilakukan-oleh-pendidik/ [15 November 2013].

BSNP. (2006). Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: tidak diterbitkan. Campbell, N.A., Reece, B.J. dan Mitchell, L.G. (2004). Biologi Jilid III. Edisi

Kelima. Jakarta: Erlangga.

Darmiyati. (2007). Pengembangan Model Asesmen Diagnostik dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di SD Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut Kalimantas Selatan. [Online]. Tersedia:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/136707509531.pdf. [17 Desember 2012].

Daryanto, H. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Depdiknas. (2007) Panduan Penilaian Diagnostik Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, A. Y. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Berbasis Web pada Materi Trigonometri. Tesis Sekolah Pasca-Sarjana

Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan.

Fulcher, G. (2010). Assessment for Learning I: An Introduction. [Online]. Tersedia: http://languagetesting.info/features/afl/formative.html [1 April 2012].


(36)

59

Fauziah, E.S. (2011). Peneraparan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa untuk

Menilai Kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop. Skripsi

Pendidikan Biologi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hadi, S. (2010). Evaluasi Pembelajaran. [online] Tersedia: http://sopwanhadi.wordpress.com/2010/01/31/evaluasi-pembelajaran/ [25 November 2012].

Hasanah, E. W. (2006). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap

Penguasaan Siswa pada Konsep Reproduksi. Skripsi S1 FPMIPA UPI:

Tidak diterbitkan.

Kuntjojo. (2009). Diagnostik Kesulitan Belajar. Posted by ebekunt in Psikologi,

tag Psikoogi Pendidikan [Online]. Tersedia:

http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/. (7 Mei 2012).

Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Marhaeni, AAIN. (2007). Asesmen Berbasis Kelas Dalam KTSP. Makalah pada Universitas Pendidikan Ganesha. [Online]. Tersedia: http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/images/img_info/4/2-282.pdf (7 Mei 2012).

Mayya. (2006). Pengaruh Penggunaan Self Evaluation Terhadap Kemampuan

Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Pembelajaran Ekosistem.

Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Meilani, A. (2007). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap Pemahaman

Konsep Siswa pada Pembelajaran Sistem Koordinasi. Skripsi S1

FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Yogjakarta: Nuha Litera.

Mulyana, E. H. (2005). Asesmen dalam Pembelajaran Sains SD. [Online]. Tersedia: http://re-searchngines.com/0405.html (7 Mei 2012).


(37)

60

Muslich, M. (2011). Authentic Assesmen: Penialaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi. Bandung: Rafika Aditama.

Nurpianti. (2010). Pengaruh problem based learning terhadap kemampuan

berfikir kritis dan penguasaan konsep sistem pernapasan manusia di kelas viii. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Pujiasari, E. E. (2007). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap

Kemampuan Inquiry Siswa SMA pada Praktikum Transportasi Membran Sel. Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Purwanto, M.N. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rustaman, N dan Rustaman, A (2009). Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

dan Penerapannya Dalam Pendidikan Sains. FPMIPA dan Sekolah

Pascasarjana UPI, 2010.

Salimah. (2010). Penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran sistem pernapasan dengan brain based learning. Skripsi

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Shalena. (2011). Penerapan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa untuk menilai

Kesulitan Siswa SMP dalam Mempelajari Konsep Keanekaragaman Hewan. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Subali, et al. (2002). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Subekti, R & Harry, F. (1986). Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Sudijono, A (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(38)

61

Susilo. (2009). Asesmen Autentik Dalam Penulisan Karya Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/60842637/2-Asesmen-Autentik-Dalam-Penulisan-Karya-Ilmiah-Susilo [1 April 2012].

Suwandi, S. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Widyastuti. (2010). Cakupan, Jenis, dan Teknik Asesmen Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.unsri.ac.id/widyastuti/pendidikan/cakupan-jenis-dan-teknik-assessmen-pembelajaran/mrdetail/19010/ (7 Mei 2012). Wood, D. (2007). Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruz Media

Group.

Wulan, A. R. (2007). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan

Pengukuran.[online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/ANA_RA TNAWULAN/pengertian_asesmen.pdf (7 Mei 2012).

Wulan, A. R (2007). Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi UPI.

Yuliati, L. (2011). Miskonsepsi Dan Remedial Pembelajaran IPA. [online] Tersedia:http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/BA_DIP-BPJJ_BATCH_1/Pengembangan%20Pembelajaran%20IPA%20SD/05.%20 Inisiasi%20Online%205.pdf [29 Maret 2012].


(1)

proses respirasi eksternal, siswa mengalami kesulitan dalam membedakan proses tersebut.

Perangkat yang dikembangkan pun memiliki kelebihan. Kelebihan yang dimiliki perangkat penilaian asesmen kesulitan belajar ini adalah dapat mengungkap kesulitan belajar siswa dan latar belakang kesulitan belajarnya, dapat mengungkap konsep atau sub konsep yang dianggap sulit bagi siswa, mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa, dapat mengungkap berhasil atau tidaknya pembelajaran dan minat belajar siswa, dapat melihat keberhasilan guru dalam mengajar, melibatkan siswa dalam asesmen.

Kendala yang dihadapi dalam menerapkan asesmen alternatif kesulitan belajar untuk menilai kesulitan siswa dalam konsep sistem pernapasan manusia ini diantaranya proses pemeriksaan perangkat self assessment of ways of learning yang cukup lama, kejenuhan siswa pada saat mengisi lembar self assessment of

ways of learning.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru biologi mengenai tanggapan guru tentang self assessment of ways of learning sebagai asesmen alternatif kesulitan belajar siswa, memperoleh respon yang positif dan mendukung dengan adanya penerapan penilaian asesmen alternatif ini.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis perangkat self assessment of ways of learning dan catatan lapangan yang diperoleh pada tahap penerapan maka dapat direkomendasikan beberapa upaya perbaikan, baik itu perbaikan perangkat penilaian maupun teknis pelaksanaan penerapan self assessment of ways of

learning agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah.

Rekomendasi untuk penerapan perangkat self assessment of ways of

learning ini diantaranya pada pelaksanaan self assessment of ways of learning

dapat bekerja sama dengan guru lain yang berasal dari lingkungan sekolah tersebut untuk diagnostik secara mendalam terhadap siswa-siswa tertentu, sehingga informasi yang diperoleh valid dan reliabel. Penataan ruangan pada saat


(2)

Rizma Yuansih, 2014

Penggunaan Penilaian Diri Dalam Belajar (Self Assessment Of Ways Of Learning) Sebagai Asesmen Alternatif Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa Smp Pada Materi Sistem Pernapasan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan self assessment of ways of learning sebaiknya ditata kembali untuk pelaksanaan tes agar siswa dapat bekerja secara individual.

Perangkat self assessment of ways of learning tidak hanya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam memahami materi sistem pernapasan manusia, tetapi dapat juga digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada materi-materi lainnya yang dianggap sulit oleh siswa. Selain itu, penerapan perangkat self assessment of ways of learning juga dapat dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Untuk penelitian selanjutnya hendaknya melibatkan banyak penilai (observer) dalam penelitian ini baik dari sekolah tersebut maupun dari luar, sedangkan untuk penerapan di sekolah sebaiknya menggunakan penilai (observer) yang berasal dari lingkungan sekolah tersebut agar tidak mempengaruhi psikologi siswa, sehingga informasi yang diperoleh valid dan reliabel. Untuk mengatasi hal ini, diantaranya dapat melakukan pembiasaan terlebih dahulu, melakukan penilaian secara team teaching antara guru dengan guru-guru lainnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, P. W. (1994). Classroom Assessment Second Edition. Singapore: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Arjuna, M. (2011). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Wajib Dilakukan oleh

Pendidik. [Online]. Tersedia:

http://arjunabelajar.wordpress.com/2011/04/30/diagnosis-kesulitan-belajar-siswa-wajib-dilakukan-oleh-pendidik/ [15 November 2013].

BSNP. (2006). Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: tidak diterbitkan. Campbell, N.A., Reece, B.J. dan Mitchell, L.G. (2004). Biologi Jilid III. Edisi

Kelima. Jakarta: Erlangga.

Darmiyati. (2007). Pengembangan Model Asesmen Diagnostik dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di SD Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut Kalimantas Selatan. [Online]. Tersedia:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/136707509531.pdf. [17 Desember 2012].

Daryanto, H. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Depdiknas. (2007) Panduan Penilaian Diagnostik Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, A. Y. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Berbasis Web pada Materi Trigonometri. Tesis Sekolah Pasca-Sarjana

Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan.

Fulcher, G. (2010). Assessment for Learning I: An Introduction. [Online]. Tersedia: http://languagetesting.info/features/afl/formative.html [1 April 2012].


(4)

Rizma Yuansih, 2014

Penggunaan Penilaian Diri Dalam Belajar (Self Assessment Of Ways Of Learning) Sebagai Asesmen Alternatif Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa Smp Pada Materi Sistem Pernapasan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Fauziah, E.S. (2011). Peneraparan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa untuk

Menilai Kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop. Skripsi

Pendidikan Biologi UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hadi, S. (2010). Evaluasi Pembelajaran. [online] Tersedia:

http://sopwanhadi.wordpress.com/2010/01/31/evaluasi-pembelajaran/ [25 November 2012].

Hasanah, E. W. (2006). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap

Penguasaan Siswa pada Konsep Reproduksi. Skripsi S1 FPMIPA UPI:

Tidak diterbitkan.

Kuntjojo. (2009). Diagnostik Kesulitan Belajar. Posted by ebekunt in Psikologi,

tag Psikoogi Pendidikan [Online]. Tersedia:

http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/. (7 Mei 2012).

Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Marhaeni, AAIN. (2007). Asesmen Berbasis Kelas Dalam KTSP. Makalah pada

Universitas Pendidikan Ganesha. [Online]. Tersedia:

http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/images/img_info/4/2-282.pdf (7 Mei 2012).

Mayya. (2006). Pengaruh Penggunaan Self Evaluation Terhadap Kemampuan

Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Pembelajaran Ekosistem.

Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Meilani, A. (2007). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap Pemahaman

Konsep Siswa pada Pembelajaran Sistem Koordinasi. Skripsi S1

FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Yogjakarta: Nuha Litera.

Mulyana, E. H. (2005). Asesmen dalam Pembelajaran Sains SD. [Online]. Tersedia: http://re-searchngines.com/0405.html (7 Mei 2012).


(5)

Muslich, M. (2011). Authentic Assesmen: Penialaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi. Bandung: Rafika Aditama.

Nurpianti. (2010). Pengaruh problem based learning terhadap kemampuan

berfikir kritis dan penguasaan konsep sistem pernapasan manusia di kelas viii. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Pujiasari, E. E. (2007). Penggunaan Self Assessment untuk Mengungkap

Kemampuan Inquiry Siswa SMA pada Praktikum Transportasi Membran Sel. Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Purwanto, M.N. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rustaman, N dan Rustaman, A (2009). Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

dan Penerapannya Dalam Pendidikan Sains. FPMIPA dan Sekolah

Pascasarjana UPI, 2010.

Salimah. (2010). Penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran sistem pernapasan dengan brain based learning. Skripsi

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Shalena. (2011). Penerapan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa untuk menilai

Kesulitan Siswa SMP dalam Mempelajari Konsep Keanekaragaman Hewan. Skripsi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Subali, et al. (2002). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Subekti, R & Harry, F. (1986). Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Sudijono, A (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Rizma Yuansih, 2014

Penggunaan Penilaian Diri Dalam Belajar (Self Assessment Of Ways Of Learning) Sebagai Asesmen Alternatif Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa Smp Pada Materi Sistem Pernapasan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Susilo. (2009). Asesmen Autentik Dalam Penulisan Karya Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/60842637/2-Asesmen-Autentik-Dalam-Penulisan-Karya-Ilmiah-Susilo [1 April 2012].

Suwandi, S. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Widyastuti. (2010). Cakupan, Jenis, dan Teknik Asesmen Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.unsri.ac.id/widyastuti/pendidikan/cakupan-jenis-dan-teknik-assessmen-pembelajaran/mrdetail/19010/ (7 Mei 2012). Wood, D. (2007). Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruz Media

Group.

Wulan, A. R. (2007). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan

Pengukuran.[online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/ANA_RA TNAWULAN/pengertian_asesmen.pdf (7 Mei 2012).

Wulan, A. R (2007). Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi. Seminar Nasional Biologi UPI.

Yuliati, L. (2011). Miskonsepsi Dan Remedial Pembelajaran IPA. [online] Tersedia:http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/BA_DIP-BPJJ_BATCH_1/Pengembangan%20Pembelajaran%20IPA%20SD/05.%20 Inisiasi%20Online%205.pdf [29 Maret 2012].