Perancangan Buku Cerita Penanaman Empati bagi Anak Usia 6-9 Tahun.

(1)

vii

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU CERITA PENANAMAN EMPATI

BAGI ANAK USIA 6-9 TAHUN

Oleh

Ingrid Cahyadi NRP 1264032

Rendahnya empati di Indonesia menimbulkan berbagai masalah, seperti korupsi, bencana banjir akibat tumpukan sampah, kecemburuan sosial, kriminalitas, dll. Sebab itu, penting untuk menanamkan nilai empati sejak usia dini. Sayangnya saat ini banyak orang tua yang kurang memahami cara mendidik anak dengan tepat. Waktu kebersamaan yang terbatas karena pekerjaan juga menjadi kendala tambahan. Maka semakin sulit bagi orang tua untuk memberikan pendidikan mengenai empati pada anaknya di rumah.

Maka dari itu, perancangan ini bertujuan membantu memfasilitasi orang tua untuk mengajari dan menanamkan nilai-nilai empati pada anaknya di rumah, dengan menyediakan media pengajaran berupa buku cerita berbasis visual interaktif yang mengangkat kisah-kisah yang dapat membantu anak 6-9 tahun untuk berempati. Manfaat perancangan ini adalah memunculkan interaksi berkualitas antara orang tua dan anak, serta mengenalkan aksi-aksi empatik yang dapat dilakukan anak dalam kesehariannya.

Metode yang digunakan, membuat buku interaktif berbasis visual sebagai media utama, dan gimmick sebagai media pendukung, x- banner dan booth sebagai media promosi.


(2)

viii

ABSTRACT

STORY BOOK DESIGN IN BUILDING EMPATHY

FOR CHILDREN AGED 6-9 YEARS OLD

Submitted by

Ingrid Cahyadi NRP 1264032

The low level of empathy in Indonesia causes various problems, such as corruption, flood because of heaps of garbage, social envy, crimes, etc. It is therefore important to build emphatic values since early childhood. Unfortunately, nowadays a lot of parents do not really understand how to raise children in the right way. The limited time of being together because of parents’ work also adds to the problem, which makes it more difficult for parents teaching empathy to their children at home.

This design aims to help facilitate parents in teaching and building empathy to their children at home by providing a teaching media in the form of an interactive visual-based story book which contains stories that can help children aged 6-9 to build empathy. The benefit of this design is to create a quality interaction between parents and children as well as introducing emphatic actions which can be applied in children’s daily life.

The method used is by making an interactive visual-based story book as the main media and gimmicks as supporting media, X-banner and booth as promotional media.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

LEMBAR PENGESAHAN……….…….ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN……….…iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN……….……iv.

KATA PENGANTAR………..………v

ABSTRAK………..………vii DAFTAR ISI………..……… ix

DAFTAR GAMBAR………...………....xi

DAFTAR DIAGRAM……….……….…….xiv

DAFTAR TABEL………...………xv

BAB I PENDAHULUAN………1

1.1 Latar Belakang Masalah………..…… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….. 2

1.3 Tujuan Perancangan……….3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………..……... 3

1.5 Skema Perancangan ………..……. 4

BAB II LANDASAN TEORI……….. 6

2.1 Definisi Empati……… 6

2.1.1 Pentingnya Empati………..6

2.1.2 Empati pada Anak………...7

2.2 Pengertian dan Pentingnya Golden Ages pada Anak………...……9

2.3 Psikologi Perkembangan pada Anak ……… 10

2.4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Kecil………...………12

2.5Manfaat Bercerita pada Anak………..……….…. 16

2.6 Jenis-Jenis Gaya Belajar Anak………. 17

2.7 Media Interaktif………... .19

2.8Teori Warna untuk Anak……….. 20

2.9Teori Buku dengan Ilustrasi untuk Anak……….. 21

2.10 Teori Promosi………. 22


(4)

x

3.1 Data dan Fakta……….. 24

3.1.1 Mandatori Terkait……… 25

3.1.2 Data dan Fakta Fenomena yang Terjadi……….. 27

3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis……….. 35

3.2 Analisis Permasalahan Data dan Fakta……… 38

3.2.1 SWOT Penanaman Empati pada Anak Usia 4-9 Tahun……...…38

3.2.2 SWOT Media Pengajaran Berupa Buku Cerita Interaktif……... 40

3.2.3 STP………41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH………...………43

4.1 Konsep Komunikasi……….. 43

4.2 Konsep Kreatif……….……… 43

4.2.1 Gaya Visual……...…44

4.2.2 Gaya Layout………..……... 44

4.2.3 Gaya Tipografi………..……... 44

4.2.4 Warna………..………..……... 45

4.3 Konsep Media………..………. 46 4.4 Hasil Karya………..………..……... 46

4.4.1 Logo Buku ……….……….…… 46

4.4.2 Cover Depan Buku ……….……….……… 47

4.4.3 Isi Buku ………48

4.4.4 Buku Panduan ……….……….………70

4.4.5 Booth Penjualan……….………...……... 75

4.4.6 X-Banner ……….……….76

4. 4.7 Gimmick ……….……… 77

4.4.8 Poster Berseri ……….………..…………78

4.4.9 Cover Buku Edisi Lanjutan……….………..…………79

BAB V PENUTUP……….………81

5.1 Kesimpulan……… 81

5.2 Saran………...81


(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan……… 25

Gambar 3.2 Logo Gramedia ……….………..……… 26

Gambar 3.3 Foto Hasil Observasi Saat Ekstrakulikuler..……… 28

Gambar 3.5 Perancangan Buku Cerita Interaktif Spaceventure ……….. 36

Gambar 3.6 Perancangan Media Promosi Buku Cerita Interaktif Spaceventure………. 36

Gambar 3.7 Cover Buku 52 Dongeng di Hari Jumat………... 37

Gambar 4.1 Logo Buku ……….……….…… 46

Gambar 4.2 Cover Depan Buku ……….……… 47

Gambar 4.3 Cover Belakang Buku……….……… 47

Gambar 4.4 Pengenalan Karakter 1 ……….……… 48

Gambar 4.5 Pengenalan Karakter 2……….……… 48

Gambar 4.6 Daftar Isi Buku ……….……….. 49

Gambar 4.7 Halaman Depan Cerita 1 ……….……… 49

Gambar 4.8 Halaman 1 ……….……… 50

Gambar 4.9 Halaman 2 ……….……… 50

Gambar 4.10 Halaman 3……….……… 51

Gambar 4.11 Halaman 4 ……….……… 51

Gambar 4.12 Halaman 5 ……….……… 51

Gambar 4.13 Halaman 6 ……….……… 52

Gambar 4.14 Halaman 7……….……… 52

Gambar 4.15 Halaman 8 ……….……… 53

Gambar 4.16 Halaman 9 ……….……… 53

Gambar 4.17 Halaman Cover Cerita 2 ……….………53.

Gambar 4.18 Halaman 10 ……….……….… 54

Gambar 4.19 Halaman 11 ……….……….… 54

Gambar 4.20 Halaman 12 ……….………. 54

Gambar 4.21 Halaman 13 ……….………..… 55

Gambar 4.22 Halaman 14 ……….………...…… 55

Gambar 4.23 Halaman 15 ……….………..…… 55


(6)

xii

Gambar 4.25 Cover Cerita 3……….……….……… 56

Gambar 4.26 Halaman 17 ……….………..…… 57

Gambar 4.27 Halaman 18……….………...… 57

Gambar 4.28 Halaman 19 ……….………...… 57

Gambar 4.29 Halaman 20 ……….………..… 58

Gambar 4.30 Halaman 21 ……….……….. 58

Gambar 4.31 Cover Cerita 4 ……….………..… 59

Gambar 4.32 Halaman 22 ……….………..…… 59

Gambar 4.33 Halaman 23 ……….………...… 59

Gambar 4.34 Halaman 24……….………..…… 60

Gambar 4.35 Halaman 25 ……….………..…… 60

Gambar 4.36 Halaman 26 ……….………..……… 60

Gambar 4.37 Halaman 27 ……….………..………… 61

Gambar 4.38 Halaman 28 ……….………..………… 61

Gambar 4.39 Halaman 29……….………..……… 61

Gambar 4.40 Halaman 30……….………..……… 62

Gambar 4.41 Halaman 31 ……….………..……… 62

Gambar 4.42 Halaman 32 ……….………..……… 62

Gambar 4.43 Cover Cerita 5 ……….………..……… 63

Gambar 4.44 Halaman 33 ……….………..……… 63

Gambar 4.45 Halaman 34 ……….………..……… 64

Gambar 4.46 Halaman 35 ……….………..……… 64

Gambar 4.47 Halaman 36 ……….………..……… 64

Gambar 4.48 Halaman 37 ……….………..…… 65

Gambar 4.49 Halaman 38……….………..…… 65

Gambar 4.50 Halaman 39 ……….………..… 65

Gambar 4.51 Halaman 40 ……….………..………… 66

Gambar 4.52 Halaman 41……….………..……… 66

Gambar 4.53 Cover Cerita 6 ……….………...……… 67

Gambar 4.54 Halaman 42 ……….………..……… 67

Gambar 4.55 Halaman 43 ……….………..……… 67


(7)

xiii

Gambar 4.57 Halaman 45 ……….………..………… 68

Gambar 4.58 Halaman 46……….………..…… 68

Gambar 4.59 Halaman 47……….………..……… 69

Gambar 4.60 Halaman 48……….……… 69

Gambar 4.61 Cover Buku Panduan ……….………70

Gambar 4.62 Halaman Pembuka……….……… 70

Gambar 4.63 Halaman Cara Berbincang ……….……… 71

Gambar 4.64 Halaman Kalimat Kunci ……….………. 71

Gambar 4.65 Halaman Cara Mengenalkan Empati……….………. 71

Gambar 4.66 Halaman Pembahasan Cerita 1 ………….……….. 72

Gambar 4.67 Halaman Pembahasan Cerita 2……….……… 72

Gambar 4.68 Halaman Pembahasan Cerita 3……….………. 72

Gambar 4.69 Halaman Pembahasan Cerita 4 ……….……… 73

Gambar 4.70 Halaman Pembahasan Cerita 5 ……….……… 73

Gambar 4.71 Halaman Pembahasan Cerita 6 ……….……… 73

Gambar 4.72 Halaman Tips 1 ……….……… 74

Gambar 4.73 Halaman Tips 2 ……….……… 74

Gambar 4.74 Sketsa Booth Penjualan……….………. 75

Gambar 4.75 X-Banner ……….………. 76

Gambar 4.76 Gimmick ……….………77

Gambar 4.77 Poster Berseri ……….……… 78

Gambar 4.78 Cover Buku Edisi Lanjutan……….………79


(8)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Analisis Pekerjaan Orang Tua ………….……….……… 29

Diagram 3.2 Waktu Orang Tua Bersama Anak Sehari-Hari ………….…………... 30

Diagram 3.3 Durasi Orang Tua Bersama Anak Sehari-Hari………….……… 30

Diagram 3.4 Kegiatan yang Disukai Anak Sebelum Tidur ………….……… 31

Diagram 3.5 Kegiatan Indoor yang Disukai Anak………….……… 31

Diagram 3.6 Kegiatan Outdoor yang Disukai Anak ………….……….………32

Diagram 3.7 Lama Anak Fokus pada Suatu Kegiatan………….………...…………32

Diagram 3.8 Kesulitan Orang Tua untuk Bercerita pada Anak ……….….….…... 33

Diagram 3.9 Cara Efektif Mengajarkan Empati menurut Orang Tua…….…………33

Diagram 3.10 Seberapa Penting Cerita untuk Anak menurut Orang Tua…………. 34

Diagram 3.11 Tingkat Empati Anak menurut Orang Tua ………….……… 34


(9)

xv

DAFTAR TABEL


(10)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di Indonesia banyak orang-orang yang cerdas secara akademik namun rendah empatinya. Rendahnya empati membuat individu melakukan tindakan-tindakan yang egois, mementingkan keuntungan pribadi saja dan tidak peduli dampak dari tindakan yang dilakukannya terhadap orang lain. Rendahnya empati dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti korupsi, bencana banjir akibat tumpukan sampah, kecemburuan sosial, kriminalitas, dll. seperti yang diungkapkan Kepala Pusat Studi Kebudayaan (PSK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Aprinus Salam. “Berbagai bentuk kekerasan dan konflik yang terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari rendahnya empati masyarakat Indonesia.” (Salam, Aprinus. 2012).

Sebab itu, penting untuk menanamkan nilai empati sejak usia dini. Sebab empati adalah salah satu faktor utama penentu baik atau buruknya kehidupan seseorang. “Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji, akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala sesuatu menjadi mungkin”, (Megawati, 2003 dalam Saleh, Meylan. 2016)

Usia dini merupakan waktu yang paling tepat untuk menanamkan empati dan hal dasar lainnya, sebab akan menjadi modal dasar pembentukan kepribadian yang baik dari usia anak hingga dewasa. “Pengalaman masa kecil mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya” (Yusuf, Syamsu. 2014)

Sayangnya saat ini banyak orang tua yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Padahal peran orang tua dalam perkembangan anak sangatlah penting seperti yang diungkapkan Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd., “Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil” (Yusuf, Syamsu. 2014). Sebagian besar orang tua kurang memahami cara mendidik anak dengan tepat. Hal ini memang wajar, sebab menjadi orang tua perlu mempelajari banyak hal tentang anak, dari mulai perkembangan anak secara fisik, perkembangan secara psikologis, cara berinteraksi dengan anak, dll. Sementara di sisi lain, tuntutan biaya hidup yang


(11)

Universitas Kristen Maranatha 2

semakin tinggi mengharuskan sebagian kedua orang tua mencari nafkah, sehingga sulit sekali meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal tersebut, yang menyebabkan munculnya kendala dalam mendidik anaknya di rumah. Maka semakin sulit pula bagi orang tua untuk memberikan pendidikan mengenai empati pada anaknya di rumah.

Melalui bidang DKV, penulis hendak membantu memfasilitasi orang tua untuk mengajari dan menanamkan nilai-nilai empati pada anaknya di rumah, dengan menyediakan media pengajaran berbasis visual interaktif yang mengangkat kisah-kisah yang dapat membantu anak 6-9 tahun untuk berempati. Sehingga orang tua dapat memberikan pengajaran secara tepat dan menarik. Topik ini layak untuk diangkat sebagai Tugas Akhir karena dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan masalah-masalah akibat rendahnya rasa empati masyarakat dan sayangnya belum ada solusi yang konkret untuk mengatasinya. Jika dikaji lebih jauh, sebenarnya rendahnya empati masyarakat disebabkan rendahnya penanaman rasa empati sejak usia dini.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Beberapa pokok permasalahan dari topik ini adalah:

1. Bagaimana cara menyampaikan pengajaran empati yang sesuai dengan tahap perkembangan bagi anak usia 6-9 tahun?

2. Bagaimana cara membuat media pengajaran yang menanamkan empati mudah dipahami anak 6-9 tahun dan dapat memfasilitasi komunikasi yang berkualitas antara anak dengan orang tuanya?

Dengan adanya pokok permasalahan tadi maka penulis akan membuat sebuah media pengajaran untuk orang tua mengajarkan dan menanamkan empati secara interaktif, berbasis visual sesuai tahap perkembangan anak 6–9 tahun. Segmentasi pasar dari media ini adalah keluarga dengan tingkat ekonomi sosial menengah, memiliki anak – anak yang usianya relatif masih kecil, dan kedua orang tuanya sibuk bekerja. Target pasar dari media ini adalah orang tua berusia 30 – 45 tahun, laki-laki (ayah) dan perempuan (ibu), memiliki anak berusia 6-9 tahun, sibuk bekerja namun juga mementingkan pendidikan anaknya, tinggal di perkotaan.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Tujuan Perancangan

Untuk mengatasi permsalahan yang ada penulis berencana:

1. Akan membuat media pembelajaran interaktif yang menanamkan empati berbasis visual, menyajikan cerita-cerita baik nyata ataupun fiksi yang mengajak anak untuk berempati. Disediakan pembahasan mengenai cerita dan kaitannya dalam hidup sehari-hari, juga perencanaan aktivitas yang mendukung materi.

2. Media pembelajaran yang menanamkan empati akan disesuaikan dengan perkembangan usia anak, dan terdapat panduan bagi orang tua untuk berkomunikasi secara berkualitas dengan anak.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Studi pustaka mengenai empati, psikologi perkembangan anak, macam-macam gaya belajar anak, media yang interaktif, cara berbicara atau menyampaikan cerita dengan tepat, dan teori desain buku anak.

2. Wawancara dengan ahli psikologi perkembangan anak, salah satu dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

3. Observasi di kota Bandung mengenai sikap dan kegiatan anak 6-9 tahun di salah satu TK atau SD kelas menengah di kota Bandung.

4. Kuisioner mengenai kebiasaan dan kesukaan anak yang ada hubungannya dengan Tugas Akhir ini, yang disebar ke 100 orang tua yang saat ini anaknya berusia 6-9 tahun, tinggal di Kota Bandung.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

Data Teori

Analisis

1. Rendahnya empati, menimbulkan banyak masalah sosial. Empati perlu

ditanamkan sejak usia dini, terutama oleh orang tua.

2. Banyaknya orang tua sibuk bekerja dan bingung bagaimana cara mendidik

anak-anaknya dengan tepat.

1. Bagaimana cara menyampaikan pengajaran empati yang sesuai dengan tahap

perkembangan bagi anak usia 6-9 tahun?

2. Bagaimana cara membuat media pengajaran yang menanamkan empati

mudah dipahami anak 6-9 tahun dan memandu orang tua sebagai penyampai materi meskipun latar belakang orang tua cukup beragam?

1. Studi pustaka yang terkait dengan

konten media pengajaran.

2. Wawancara dengan ahli psikologi

perkembangan anak.

3. Observasi lapang terhadap target.

4. Kuisioner mengenai kebiasaan dan

kesukaan target yang berhubungan dengan proyek Tugas Akhir ini

1. Pengertian dan Pentingnya Empati

2. Pengetian dan pentingnya Golden

Ages pada Anak.

3. Psikologi Perkembangan Anak

4. Cara Berbicara pada Anak

5. Jenis-jenis Gaya Belajar Anak

6. Manfaat Bercerita pada Anak

7. Media Interaktif

8. Teori Warna pada Anak

9. Teori Desain Buku dan Ilustrasi

untuk Anak

Orang tua perlu difasilitasi suatu media untuk mengajarkan empati pada anak-anaknya di rumah. Media tersebut harus tepat kontennya dan menarik bagi anak-anak sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik dan tepat. Sehingga orang tua dan anaknya dapat memiliki waktu kebersamaan yang berkualitas.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 5

Media Pengajaran

Media buku cerita ini bertujuan memfasilitasi orang tua untuk belajar dan bercerita mengajari anaknya berempati pada orang lain dengan tepat dan menarik sesuai dengan tahapan perkembangan anak 6-9 tahun.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 81

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Penanaman empati harus dilakukan sejak dini, sebagai modal dasar anak hingga dia dewasa. Cerita diikuti dengan contoh aksi nyata yang dapat dilakukan anak efektif untuk menanamkan anak rasa empati. Sebab anak dengan melihat dan mendengar anak dapat menggunakan imajinasinya memposisikan dirinya sebagai tokoh, dan dapat menirunya dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi dan waktu kebersamaan yang berkualitas antara orang tua dan anak sangat penting. Bercerita sambil bercakap-cakap dengan anak adalah kegiatan yang sangat baik untuk mengajarkan anak banyak hal serta memahami keadaan perasaan dan pikiran anak.

Untuk menanamkan empati pada anak, orang tua harus terlebih dahulu bersikap empatik baik terhadap anak maupun terhadap orang lain sebagai teladan bagi anak. Anak harus terlebih dahulu ditanamkan dan dicontohkan untuk melakukan sesuatu, tidak bisa secara tiba-tiba bisa dengan sendirinya.

5.2Saran

Saran penguji terhadap karya, perlu memperhitungkan layout teks bersamaan dengan ilustrasi sejak awal sketsa. Sehingga penempatan teks dan pemilihan tipografi bisa lebih dieksplorasi. Serta perlu diberikan petunjuk di bagian depan buku bahwa bagian teks tertentu bisa ditarik (pull up) sehingga pembaca bisa mengetahui dan memakainya dengan tepat.

Kerja sama yang baik antara orang tua dan sekolah dalam mendidik anak sangat diperlukan. Karena itu jika memungkinkan diharapkan dapat dibuat proyek sejenis untuk pelajaran budi pekerti di sekolah, serta dibuat berjenjang sesuai dengan usia pertumbuhan anak-anak, sehingga penanaman empati dapat dilakukan berkesinambungan.


(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Baron-Cohen, S. 2011. Zero Degrees of Emphaty: A New Theoru of Human

Cruelty. London: Allen Lane.

Davis, M.H. 1994. Empathy: A Social Psychological Approach. Madison, WI: Brown dan Benchmark.

Howe, David. 2013. Empati Makna dan Pentingnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iversen, Rachel. 1978. Bagaimana Bercakap-Cakap dengan Anak Kecil. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

van Baaren, dkk. 2011. Being imitated Consequence of Nonconsciuosly

Showing Empathy dalam J. Decety dan W. Ickes (editor) The Social New Science of Emphaty. Cambridge, MA: MIT Press. hlm. 31-42

Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

B. Sumber Alamat Web

Harsono, Hasto. 2014. Tahapan Perkembangan Anak (Erikson, Freud Hingga Piaget). http://drhasto.blogspot.co.id/2011/04/tahapan-perkembangan-anak-erikson-freud.html, diakses 8 November 18.42

Haryani, nani. 2015. MAKALAH MENINGKATKAN KRETIFITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA “ Kaktus yang Malang”. http://oestf.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses 8 November 2015 pukul 20.19


(17)

xvii Haryanto. 2011. Macam-Macam Gaya Belajar. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/, diakses 6 November pukul 15.27

Musnandar, Aries. 2011. Empati Atasi Kemelut Bangsa. http://uinsite.uin-

malang.ac.id/blog/2011/10/empati-atasi-kemelut-bangsa-lembaga-pendidikan-pegang-peran-kunci diakses 3 Desember 2015 pukul 08.30

Mustajib, Ajib dkk. (CV Karya Abadi). Pentingnya Empati dalam Kehidupan. http://www.gelombangotak.com/Pentingnya-Empati-dalam-Kehidupan.htm, diakses 2 Desember 2015 pukul 20:15

Novikasari, Meli. 2013. Metode Bercerita Anak Usia Dini. http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/metode-bercerita-anak-usia-dini.html, diakses 8 November 2015 pukul 20.23

Tim Bidanku . 2015 Manfaat Cerita Dongeng Anak-anak Bagi Perkembangan Buah Hati Kitahttp://bidanku.com/manfaat-cerita-dongeng-anak-anak-bagi-perkembangan-buah-hati-kita, diakses 7 November 2015 pukul 21.45

Safitri, Lutfiana. 2014. Golden Age pada Anak Usia Dini. http://www.kompasiana.com/lutfiana_safitri/golden-age-pada-anak-usia-ini_54f840d8a33311a3738b5628, diakses 7 November 2015, pukul 15.32.

Salam, Aprinus. 2013. Empati Masyarakat Indonesia Rendah. http://www.antaranews.com/berita/366821/empati-masyarakat-indonesia-rendah diakses 12 Februari 2016 3:59 PM


(18)

xviii Saleh, Meylan. 2016. PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD

SE-KECAMATAN LIMBOTO.

http://www.academia.edu/10429853/pendidikan_karakter_paud.diakses 12 Februari 201610: 18 PM

Syam, Naqiyyah. 2011. Lapanta: Mengkaji Trend dan Gaya Ilustrasi Buku Anak. http://www.naqiyyahsyam.com/2011/12/lapanta-mengkaji-trend-dan-gaya.html, diakses 3 Desember 2015 pukul 06.32

Wahyuningsih, Merry. 2011. Warna Bisa Pengaruhi Psikologis Anak. http://health.detik.com/read/2011/04/14/120159/1617042/764/warna-bisa-pengaruhi-psikologis-anak, diakses 2 Desember pukul 22.03

Zaima, Nila. 2014. Empati Adalah. https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/empati-adalah/, diakses 2 Desember 2015, pukul 19:21

C. Sumber Lainnya

Repository Universitas Bina Nusantara:

Deborah, Marsha. http://dkv.binus.ac.id/2014/10/08/perancangan- komunikasi-visual-buku-cerita-interaktif-anak-spaceventure-petualangan-di-luar-angkasa, diakses 24 Februari 2015 pukul 21.15

Repository Universitas Komputer Indonesia:

Basir, Didin. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf

Siskawi, Ade. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-22657-7-(9)babii.pdf, diakses 8 November 2015 pukul 21.06


(19)

xix Julia, Senny. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/614/jbptunikompp-gdl-sennyjulia-30658-9-unikom_s-a.pdf, diakses 28 Februari 2016 pukul 10.13

Alamat web Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia:

http://www.kemdikbud.go.id/ diakses pada 25 Februari 2016 pukul 17.03

D. Sumber Gambar

http://dkv.binus.ac.id/2014/10/08/perancangan-komunikasi-visual-buku-cerita-interaktif-anak-spaceventure-petualangan-di-luar-angkasa

http://www.kemdikbud.go.id/


(1)

Universitas Kristen Maranatha 5 Media Pengajaran

Media buku cerita ini bertujuan memfasilitasi orang tua untuk belajar dan bercerita mengajari anaknya berempati pada orang lain dengan tepat dan menarik sesuai dengan tahapan perkembangan anak 6-9 tahun.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 81

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Penanaman empati harus dilakukan sejak dini, sebagai modal dasar anak hingga dia dewasa. Cerita diikuti dengan contoh aksi nyata yang dapat dilakukan anak efektif untuk menanamkan anak rasa empati. Sebab anak dengan melihat dan mendengar anak dapat menggunakan imajinasinya memposisikan dirinya sebagai tokoh, dan dapat menirunya dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi dan waktu kebersamaan yang berkualitas antara orang tua dan anak sangat penting. Bercerita sambil bercakap-cakap dengan anak adalah kegiatan yang sangat baik untuk mengajarkan anak banyak hal serta memahami keadaan perasaan dan pikiran anak.

Untuk menanamkan empati pada anak, orang tua harus terlebih dahulu bersikap empatik baik terhadap anak maupun terhadap orang lain sebagai teladan bagi anak. Anak harus terlebih dahulu ditanamkan dan dicontohkan untuk melakukan sesuatu, tidak bisa secara tiba-tiba bisa dengan sendirinya.

5.2Saran

Saran penguji terhadap karya, perlu memperhitungkan layout teks bersamaan dengan ilustrasi sejak awal sketsa. Sehingga penempatan teks dan pemilihan tipografi bisa lebih dieksplorasi. Serta perlu diberikan petunjuk di bagian depan buku bahwa bagian teks tertentu bisa ditarik (pull up) sehingga pembaca bisa mengetahui dan memakainya dengan tepat.

Kerja sama yang baik antara orang tua dan sekolah dalam mendidik anak sangat diperlukan. Karena itu jika memungkinkan diharapkan dapat dibuat proyek sejenis untuk pelajaran budi pekerti di sekolah, serta dibuat berjenjang sesuai dengan usia pertumbuhan anak-anak, sehingga penanaman empati dapat dilakukan berkesinambungan.


(3)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Baron-Cohen, S. 2011. Zero Degrees of Emphaty: A New Theoru of Human Cruelty. London: Allen Lane.

Davis, M.H. 1994. Empathy: A Social Psychological Approach. Madison, WI: Brown dan Benchmark.

Howe, David. 2013. Empati Makna dan Pentingnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iversen, Rachel. 1978. Bagaimana Bercakap-Cakap dengan Anak Kecil. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

van Baaren, dkk. 2011. Being imitated Consequence of Nonconsciuosly Showing Empathy dalam J. Decety dan W. Ickes (editor) The Social New Science of Emphaty. Cambridge, MA: MIT Press. hlm. 31-42

Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

B. Sumber Alamat Web

Harsono, Hasto. 2014. Tahapan Perkembangan Anak (Erikson, Freud Hingga Piaget). http://drhasto.blogspot.co.id/2011/04/tahapan-perkembangan-anak-erikson-freud.html, diakses 8 November 18.42

Haryani, nani. 2015. MAKALAH MENINGKATKAN KRETIFITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA “ Kaktus yang Malang”. http://oestf.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses 8 November 2015 pukul 20.19


(4)

xvii

Haryanto. 2011. Macam-Macam Gaya Belajar.

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/, diakses 6 November pukul 15.27

Musnandar, Aries. 2011. Empati Atasi Kemelut Bangsa. http://uinsite.uin-

malang.ac.id/blog/2011/10/empati-atasi-kemelut-bangsa-lembaga-pendidikan-pegang-peran-kunci diakses 3 Desember 2015 pukul 08.30

Mustajib, Ajib dkk. (CV Karya Abadi). Pentingnya Empati dalam Kehidupan. http://www.gelombangotak.com/Pentingnya-Empati-dalam-Kehidupan.htm, diakses 2 Desember 2015 pukul 20:15

Novikasari, Meli. 2013. Metode Bercerita Anak Usia Dini. http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/metode-bercerita-anak-usia-dini.html, diakses 8 November 2015 pukul 20.23

Tim Bidanku . 2015 Manfaat Cerita Dongeng Anak-anak Bagi Perkembangan Buah Hati Kitahttp://bidanku.com/manfaat-cerita-dongeng-anak-anak-bagi-perkembangan-buah-hati-kita, diakses 7 November 2015 pukul 21.45

Safitri, Lutfiana. 2014. Golden Age pada Anak Usia Dini. http://www.kompasiana.com/lutfiana_safitri/golden-age-pada-anak-usia-ini_54f840d8a33311a3738b5628, diakses 7 November 2015, pukul 15.32.

Salam, Aprinus. 2013. Empati Masyarakat Indonesia Rendah. http://www.antaranews.com/berita/366821/empati-masyarakat-indonesia-rendah diakses 12 Februari 2016 3:59 PM


(5)

xviii Saleh, Meylan. 2016. PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD

SE-KECAMATAN LIMBOTO.

http://www.academia.edu/10429853/pendidikan_karakter_paud.diakses 12 Februari 201610: 18 PM

Syam, Naqiyyah. 2011. Lapanta: Mengkaji Trend dan Gaya Ilustrasi Buku Anak. http://www.naqiyyahsyam.com/2011/12/lapanta-mengkaji-trend-dan-gaya.html, diakses 3 Desember 2015 pukul 06.32

Wahyuningsih, Merry. 2011. Warna Bisa Pengaruhi Psikologis Anak. http://health.detik.com/read/2011/04/14/120159/1617042/764/warna-bisa-pengaruhi-psikologis-anak, diakses 2 Desember pukul 22.03

Zaima, Nila. 2014. Empati Adalah.

https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/empati-adalah/, diakses 2 Desember 2015, pukul 19:21

C. Sumber Lainnya

Repository Universitas Bina Nusantara:

Deborah, Marsha. http://dkv.binus.ac.id/2014/10/08/perancangan- komunikasi-visual-buku-cerita-interaktif-anak-spaceventure-petualangan-di-luar-angkasa, diakses 24 Februari 2015 pukul 21.15

Repository Universitas Komputer Indonesia:

Basir, Didin. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-22387-3-babii.pdf

Siskawi, Ade. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-22657-7-(9)babii.pdf, diakses 8 November 2015 pukul 21.06


(6)

xix Julia, Senny. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/614/jbptunikompp-gdl-sennyjulia-30658-9-unikom_s-a.pdf, diakses 28 Februari 2016 pukul 10.13

Alamat web Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia:

http://www.kemdikbud.go.id/ diakses pada 25 Februari 2016 pukul 17.03

D. Sumber Gambar

http://dkv.binus.ac.id/2014/10/08/perancangan-komunikasi-visual-buku-cerita-interaktif-anak-spaceventure-petualangan-di-luar-angkasa

http://www.kemdikbud.go.id/