PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD
NEGERI WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajar
Sarjana S-1
Oleh:
NOVITA SARI
A510110178
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI
WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
Oleh :
Novita Sari, A510110178, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi di SD N Wironanggan 01. 2) pengaruh
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi di SD N Wironanggan
01. 3) pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas tinggi di SD N Wironanggan 01.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di
SD Negeri Wironanggan 01 Sukoharjo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri Wironanggan 01 yang berjumlah 50 siswa.
Sampel pada penelitian ini yaitu sampel populasi. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear ganda.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Motivasi belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01
Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,208 >
2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,032. 2) Kedisiplinan belajar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi
SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji t diperoleh thitung >
ttabel, yaitu 2,245 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,030. 3) Motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01
Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 20,891 >
3,195 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,000. 4) Variabel motivasi belajar
memberikan sumbangan efektif 23,3%. Variabel kedisiplinan belajar memberikan
sumbangan efektif 23,9%. Dengan membandingkan nilai sumbangan efektif nampak
bahwa kedisiplinan belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi
belajar dibandingkan variabel motivasi belajar
Kata kunci: motivasi belajar, kedisiplinan belajar, dan prestasi, belajar
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam kehidupan. Di dalam
UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki
kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental, maupun
perlengkapan belajar. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan
kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental yaitu memiliki minat dan
motivasi cukup untuk melakukan kegiatan belajar. belajar tanpa kesiapan
fisik, mental, dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan.
Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul karena
daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Sedangkan motivasi
merupakan daya pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Seseorang
yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan
belajarnya
dengan
sungguh-sungguh,
penuh
gairah
atau
semangat.
Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak
mau mengerjakan tugas- tugas yang berhubungan dengan pekerjaannya.
“Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang
untuk melakukan tujuan kegiatan tertentu yang ingin dicapainya” (Hamzah
B.Uno, 2008 : 8). Di dalam kegiatan belajar, anak memerlukan motivasi.
Menurut Dalyono ( 2010 : 57 ) “Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang
turut mempengaruhi keberhasilannya, oleh karena itu motivasi belajar perlu
diusahan terutama yang berasal dari dalam diri sendiri dengan senantiasa
memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk
mencapai cita- cita”.
Dalam dunia pendidikan , menilai ialah salah satu kegiatan yang tidak
dapat ditinggalkan. Menilai merupakan suatu proses belajar-mengajar. Sumadi
Suryabrata dalam Hamdani Hamid (2013:144) menyebutan bahwa “Rapor
merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan
atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu”. Melalui rapor maka
dapat diketahui keberhasilan prestasi siswa dalam suatu mata pelajaran”.
Sebagai
seorang
guru
yang
memiliki
tugas
mendidik
dan
mengevaluasi siswa maka ia juga harus dapat mendisiplinkan tingkah laku
anak didik. Mendisiplinkan anak berarti menggunakan kekuasaan untuk
membuat anak berperilaku tertib. Dalam Thomas Gordon (1996 :3)
dikemukakan bahwa “Disiplin merupakan menciptakan keadaan tertib dan
patuh dengan pelatihan dan pengawasan”.
“Disiplin merupakan salah satu upaya dan perbuatan untuk
meningkatkan karakter terarah dan teratur” ( Tabrani Rusyan, 2013:67) .
sebagai warga negara, anak merupakan tulang punggung dan tiang bagi suatu
negara. Untuk itu karakter disiplin harus ditanamkan dalam diri peserta didik.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari
motivasi dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa, maka dilakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SD Negeri Wironanggan 01
Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015”
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Wironanggan 01 yang berada di
Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Waktu
penelitian ini adalah bulan Desember 2014 sampai bulan Februari 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V, dan VI SD N
Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah
sampel populasi.
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar
dan kedisiplinan belajar. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah prestasi belajar siswa.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
kuesiner (angket) dan metode dokumentasi. Ada dua syarat penting yang
berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan
reliabel.
Sebelum angket diberikan kepada sampel maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Dokumentasi pada penelitian ini untuk memperoleh
data daftar nama siswa dan hasil rapot semester ganjil dari siswa kelas IV, V,
dan VI di SD Negeri Wironanggan 01 Kecamatan Gatak Kabupaten
Sukoharjo Tahun ajaran 2014/2015.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang
diajukan yaitu analisi regresi linear ganda. Uji prasyarat analisis yang
dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah angket diberikan kepada sampel, maka dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusannya yaitu bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung <
Ltabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun uji normalitas dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1 Ringkasan Uji Normalitas
Variabel
N
Harga L0
Lhitung
L0,05,50
Sig
Kesimpulan
Motivasi Belajar
50
0,109
0,121
0,189
Normal
Kedisiplinan Belajar
50
0,104
0,121
0,200
Normal
Prestasi Belajar
50
0,096
0,121
0,200
Normal
Dari tabel 1 diketahui harga Lhitung masing-masing variabel lebih kecil
dari nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari masingmasing variabel memliiki distribusi yang tidak menyimpang dari distribusi
normal.
Selain itu juga dilakukan uji liniearitas. Tujuan uji linearitas adalah
untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau
tidak secara signifikan. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Ringkasan Uji Liniearitas
Variabel yang diukur
Fhitung
Sig
Kesimpulan
X1 Y
1,106
0,399
Linear
X2 Y
1,635
0,144
Liniear
Dari tabel 2 diketahui bahwa hasil uji liniearitas diperoleh harga signifikansi
masing-masing variabel yang diukur lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat adalah hubungan liniear.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu dilakukan
analisis regresi liniear ganda. Adapun analisis regresi liniear ganda yang diperoleh
adalah :
Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Regresi Liniear Ganda
Variabel
Koefisien Regresi
T
Sig
Konstanta
35,413
5,218
0,000
Motivasi belajar
0,342
2,208
0,032
Kedisiplinan Belajar
0,379
2,245
0,030
Fhitung = 20,891
R2 =0,471
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh persamaan regresi linear ganda sebagai
berikut : Y= 35,413+0,342X1+0,379 X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi liniear ganda tersebut adalah ;
a. a = 35,247, menyatakan bahwa jika motivasi dan kedisiplinan belajar tetap
(tidak mengalami perubahan) maka nilai prestasi belajar sebesar 35,249
b. b1 = 0,342 , menyatakan bahwa setiap penambahan nilai motivasi belajar
sebesar 1 poin, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar
0,432 . Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai kedisiplinan
belajar
c. b2 = 0,379, menyatakan bahwa setiap penambahan nilai kedisiplinan belajar
sebesar 1 poin, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar
0,379 . Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai motivasi belajar
Hipotesis pertama yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi siswa”. Dari analisis
regresi liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
motivasi belajar (b1) adalah sebesar 0,342 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh posotif terhadap prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak,
selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari b1 ini diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung sebesar 2,208
dengan signifikansi 0.032. H0 ditolak karena thitung > ttabel, yaitu 2,208 > 2,012
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,032. Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015.
Hipotesis kedua yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang signifikan
antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa”. Dari analisis regresi
liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel motivasi
belajar (b2) adalah sebesar 0,379 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh posotif terhadap prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak,
selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari b2 ini diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung sebesar
2,245
dengan signifikansi 0,030. H0 ditolak karena thitung > ttabel, yaitu 2,245 > 2,012
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,030. Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang positif dan signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015
Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa”. Dari
analisis regresi liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari
variabel bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh posotif terhadap
prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau
tidak, selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari
diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai Fhitung sebesar 20,891
dengan signifikansi 0,000. Maka disimpulkan ada pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015.
Berdasarkan analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,471. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan
oleh kombinasi variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
prestasi belajar adalah sebesar 47,1 % sedangkan sisanya 52,9% dipengaruhi
oleh variabel lain.
Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif
23,3%.
Variabel kedisiplinan belajar memberikan sumbangan efektif 23,9%. Dengan
membandingakan nilai sumbangan efektif
nampak bahwa variabel
kedisiplinan belajar memiliki pengaruh yang dominan terhadap prestasi
belajar dibanding variabel motivasi belajar.
D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran
2014/2015. Kesimpulan ini berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,208 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,032
2. Kedisiplinan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran
2014/2015. Kesimpulan ini berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,245 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,030
3. Motivasi
belajar
dan
kedisiplinan
belajar
secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa
kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran 2014/2015. Kesimpulan
ini berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 20,891 > 3,195 dan
nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,000
4. Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif 23,3%. Variabel
kedisiplinan belajar memberikan sumbangan efektif 23,9%. Dengan
membandingkan nilai sumbangan efektif
nampak bahwa kedisiplinan
belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar
dibandingkan variabel motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Gordo, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri di Rumah dan di Sekolah.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hamid, Hamdani. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung :
Pustaka setia
Rusyan, Tabrani. 2013. Membangun Disiplin Karakter Anak Bangsa. Jakarta :
Pustaka Dinamika
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD
NEGERI WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajar
Sarjana S-1
Oleh:
NOVITA SARI
A510110178
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI
WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
Oleh :
Novita Sari, A510110178, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi di SD N Wironanggan 01. 2) pengaruh
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi di SD N Wironanggan
01. 3) pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas tinggi di SD N Wironanggan 01.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di
SD Negeri Wironanggan 01 Sukoharjo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri Wironanggan 01 yang berjumlah 50 siswa.
Sampel pada penelitian ini yaitu sampel populasi. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear ganda.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Motivasi belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01
Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,208 >
2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,032. 2) Kedisiplinan belajar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi
SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji t diperoleh thitung >
ttabel, yaitu 2,245 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,030. 3) Motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01
Tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 20,891 >
3,195 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,000. 4) Variabel motivasi belajar
memberikan sumbangan efektif 23,3%. Variabel kedisiplinan belajar memberikan
sumbangan efektif 23,9%. Dengan membandingkan nilai sumbangan efektif nampak
bahwa kedisiplinan belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi
belajar dibandingkan variabel motivasi belajar
Kata kunci: motivasi belajar, kedisiplinan belajar, dan prestasi, belajar
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan unsur yang penting dalam kehidupan. Di dalam
UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki
kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental, maupun
perlengkapan belajar. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan
kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental yaitu memiliki minat dan
motivasi cukup untuk melakukan kegiatan belajar. belajar tanpa kesiapan
fisik, mental, dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan.
Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul karena
daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Sedangkan motivasi
merupakan daya pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Seseorang
yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan
belajarnya
dengan
sungguh-sungguh,
penuh
gairah
atau
semangat.
Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak
mau mengerjakan tugas- tugas yang berhubungan dengan pekerjaannya.
“Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang
untuk melakukan tujuan kegiatan tertentu yang ingin dicapainya” (Hamzah
B.Uno, 2008 : 8). Di dalam kegiatan belajar, anak memerlukan motivasi.
Menurut Dalyono ( 2010 : 57 ) “Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang
turut mempengaruhi keberhasilannya, oleh karena itu motivasi belajar perlu
diusahan terutama yang berasal dari dalam diri sendiri dengan senantiasa
memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk
mencapai cita- cita”.
Dalam dunia pendidikan , menilai ialah salah satu kegiatan yang tidak
dapat ditinggalkan. Menilai merupakan suatu proses belajar-mengajar. Sumadi
Suryabrata dalam Hamdani Hamid (2013:144) menyebutan bahwa “Rapor
merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan
atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu”. Melalui rapor maka
dapat diketahui keberhasilan prestasi siswa dalam suatu mata pelajaran”.
Sebagai
seorang
guru
yang
memiliki
tugas
mendidik
dan
mengevaluasi siswa maka ia juga harus dapat mendisiplinkan tingkah laku
anak didik. Mendisiplinkan anak berarti menggunakan kekuasaan untuk
membuat anak berperilaku tertib. Dalam Thomas Gordon (1996 :3)
dikemukakan bahwa “Disiplin merupakan menciptakan keadaan tertib dan
patuh dengan pelatihan dan pengawasan”.
“Disiplin merupakan salah satu upaya dan perbuatan untuk
meningkatkan karakter terarah dan teratur” ( Tabrani Rusyan, 2013:67) .
sebagai warga negara, anak merupakan tulang punggung dan tiang bagi suatu
negara. Untuk itu karakter disiplin harus ditanamkan dalam diri peserta didik.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari
motivasi dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa, maka dilakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SD Negeri Wironanggan 01
Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015”
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Wironanggan 01 yang berada di
Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Waktu
penelitian ini adalah bulan Desember 2014 sampai bulan Februari 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V, dan VI SD N
Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah
sampel populasi.
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar
dan kedisiplinan belajar. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah prestasi belajar siswa.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
kuesiner (angket) dan metode dokumentasi. Ada dua syarat penting yang
berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan
reliabel.
Sebelum angket diberikan kepada sampel maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Dokumentasi pada penelitian ini untuk memperoleh
data daftar nama siswa dan hasil rapot semester ganjil dari siswa kelas IV, V,
dan VI di SD Negeri Wironanggan 01 Kecamatan Gatak Kabupaten
Sukoharjo Tahun ajaran 2014/2015.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang
diajukan yaitu analisi regresi linear ganda. Uji prasyarat analisis yang
dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah angket diberikan kepada sampel, maka dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusannya yaitu bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung <
Ltabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun uji normalitas dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1 Ringkasan Uji Normalitas
Variabel
N
Harga L0
Lhitung
L0,05,50
Sig
Kesimpulan
Motivasi Belajar
50
0,109
0,121
0,189
Normal
Kedisiplinan Belajar
50
0,104
0,121
0,200
Normal
Prestasi Belajar
50
0,096
0,121
0,200
Normal
Dari tabel 1 diketahui harga Lhitung masing-masing variabel lebih kecil
dari nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari masingmasing variabel memliiki distribusi yang tidak menyimpang dari distribusi
normal.
Selain itu juga dilakukan uji liniearitas. Tujuan uji linearitas adalah
untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau
tidak secara signifikan. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Ringkasan Uji Liniearitas
Variabel yang diukur
Fhitung
Sig
Kesimpulan
X1 Y
1,106
0,399
Linear
X2 Y
1,635
0,144
Liniear
Dari tabel 2 diketahui bahwa hasil uji liniearitas diperoleh harga signifikansi
masing-masing variabel yang diukur lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat adalah hubungan liniear.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu dilakukan
analisis regresi liniear ganda. Adapun analisis regresi liniear ganda yang diperoleh
adalah :
Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Regresi Liniear Ganda
Variabel
Koefisien Regresi
T
Sig
Konstanta
35,413
5,218
0,000
Motivasi belajar
0,342
2,208
0,032
Kedisiplinan Belajar
0,379
2,245
0,030
Fhitung = 20,891
R2 =0,471
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh persamaan regresi linear ganda sebagai
berikut : Y= 35,413+0,342X1+0,379 X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi liniear ganda tersebut adalah ;
a. a = 35,247, menyatakan bahwa jika motivasi dan kedisiplinan belajar tetap
(tidak mengalami perubahan) maka nilai prestasi belajar sebesar 35,249
b. b1 = 0,342 , menyatakan bahwa setiap penambahan nilai motivasi belajar
sebesar 1 poin, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar
0,432 . Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai kedisiplinan
belajar
c. b2 = 0,379, menyatakan bahwa setiap penambahan nilai kedisiplinan belajar
sebesar 1 poin, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar
0,379 . Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai motivasi belajar
Hipotesis pertama yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi siswa”. Dari analisis
regresi liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
motivasi belajar (b1) adalah sebesar 0,342 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh posotif terhadap prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak,
selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari b1 ini diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung sebesar 2,208
dengan signifikansi 0.032. H0 ditolak karena thitung > ttabel, yaitu 2,208 > 2,012
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,032. Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015.
Hipotesis kedua yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang signifikan
antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa”. Dari analisis regresi
liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel motivasi
belajar (b2) adalah sebesar 0,379 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh posotif terhadap prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak,
selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari b2 ini diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung sebesar
2,245
dengan signifikansi 0,030. H0 ditolak karena thitung > ttabel, yaitu 2,245 > 2,012
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,030. Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang positif dan signifikan kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015
Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “ Ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa”. Dari
analisis regresi liniear ganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi dari
variabel bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh posotif terhadap
prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau
tidak, selanjutnya nilai koefisien regresi liniear ganda dari
diuji
signifikansinya. Berdasarkan analisis diperoleh nilai Fhitung sebesar 20,891
dengan signifikansi 0,000. Maka disimpulkan ada pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 tahun ajaran 2014/2015.
Berdasarkan analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,471. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan
oleh kombinasi variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
prestasi belajar adalah sebesar 47,1 % sedangkan sisanya 52,9% dipengaruhi
oleh variabel lain.
Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif
23,3%.
Variabel kedisiplinan belajar memberikan sumbangan efektif 23,9%. Dengan
membandingakan nilai sumbangan efektif
nampak bahwa variabel
kedisiplinan belajar memiliki pengaruh yang dominan terhadap prestasi
belajar dibanding variabel motivasi belajar.
D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran
2014/2015. Kesimpulan ini berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,208 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,032
2. Kedisiplinan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar pada siswa kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran
2014/2015. Kesimpulan ini berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,245 > 2,012 dan nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,030
3. Motivasi
belajar
dan
kedisiplinan
belajar
secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar pada siswa
kelas tinggi SD N Wironanggan 01 Tahun ajaran 2014/2015. Kesimpulan
ini berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 20,891 > 3,195 dan
nilai signifikansinya < 0,05 yaitu 0,000
4. Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif 23,3%. Variabel
kedisiplinan belajar memberikan sumbangan efektif 23,9%. Dengan
membandingkan nilai sumbangan efektif
nampak bahwa kedisiplinan
belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar
dibandingkan variabel motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Gordo, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri di Rumah dan di Sekolah.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hamid, Hamdani. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung :
Pustaka setia
Rusyan, Tabrani. 2013. Membangun Disiplin Karakter Anak Bangsa. Jakarta :
Pustaka Dinamika
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara