FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR
MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI
DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI

Diajukan Oleh:
Wiwin Widiyawati
1013010028/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR
MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Menyelesaikan Gelar Sar jana EKONOMI DAN BISNIS
Pr ogdi Akuntansi

Diajukan oleh:
Wiwin Widiyawati
1013010028/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Disusun Oleh :
Wiwin Widiyawati
1013010028/FE/EA
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 17 Apr il 2014
Pembimbing Utama :

Tim Penguji
Ketua

Drs. Ec. Saiful Anwar, M. Si

Drs. Ec. Saiful Anwar , M. Si

Sekretar is


Drs. Ec. Sjafi’i, MM. AK
Anggota

Dr. Gideon Setyo Budi. M. Si

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, MM
NIP. 030 202 389

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayahNYA, sehingga penyusunan Skripsi yang berjudul

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR
MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI
Univer sitas Pembangunan

Nasional “Veter an”

J AWA TIMUR”, dapat

terselesaikan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
rangka memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
Terwujudnya Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto MP yang telah memberikan
kesempatan kepada saya dalam memperoleh pendidikan S1 di kampus Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSI, Ak Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak Drs.Ec.Saiful Anwar,M.si sebagai Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan Laporan Skripsi
ini sampai selesai.
5. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan segalanya bagiku yang tak
ternilai dan tak akan mampu terbalas. Semoga Allah SWT memberikan surga bagi
kalian berdua. Amin.
6. Bapak/ Ibu dosen Ekonomi Akuntansi atas semua ilmu yang telah diberikan.
7. Kakakku tercinta Suripno dan Adikku tercinta Fajar Ramadani, yang selalu
membuat hati ini merasa tenang.
8. Teman – teman seperjuangan Jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur. Terima kasih atas Saran dan
dukungannya selama ini.

9. Jajaran Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Sawahan yang telah
memberikan banyak masukan dan arahan demi terselesainya kuliah ini.
10. Serta semua pihak yang banyak membantu dan mendukung kepada penulis yang
dimana tidak dapat disebutkan satu persatu , penulis mohon maaf lahir dan batin
atas semua hal perilaku dan ucapan yang selalu tidak berkenan di hati.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan
ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan Laporan Kerja Praktek
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak-pihak yang terkait

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

selama pelaksanaan kerja praktek, dan bagi pihak lain untuk masa yang akan datang
sebagai bahan acuan atau referensi dalam pelaksanaan kerja praktek atau pembuatan
laporan kerja praktek.


Salam hormat.
Surabaya, Maret 2014

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xi
ABSTRACT …………………………………………………………………... xii
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………..….. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………..… 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………..... 4

1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 4
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 5
BAB II : LANDASAN TEORI ………………………………………………. 6
2.1. Penelitian Terdahulu ………………………………………………………. 6
2.2. Landasan Teori ……………………………………………………………. 10
2.2.1. Prestasi Belajar …………………………………………………....... 10
2.2.2. Mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) ………………… 17
2.3. Kerangka Berpikir ………………………………………………………… 18
2.4. Pengembangan Hipotesis …………………………………………………. 24

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III : METODE PENELITIAN ……………………………………….... 29
3.1. Obyek Penelitian ………………………………………………………….. 29
3.2. Definisi Operasional variabel dan Pengukuran Variabel …………………. 29
3.2.1. Definisi Operasional ……………………………………………….. 29
3.2.2. Pengukuran variabel ………………………………………………... 31

3.3. Teknik Pengumpula Sampel ………………………………………………. 34
3.3.1. Populasi …………………………………………………………….. 34
3.3.2. Sampel ……………………………………………………………… 34
3.4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………... 35
3.4.1. Jenis dan Sumber Data …………………………………………….. 35
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 36
3.5. Teknik Analisi dan Hipotesis ……………………………………………... 36
3.5.1. Teknik Analisis Data ………………………………………………. 36
3.5.2. Uji Hipotesis ……………………………………………………….. 41
3.5.2.1. Statistik …………………………………………………… 41
3.5.2.2. Uji F ………………………………………………………. 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 42
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………………………….. 42
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur ………………………………………………………………. 42

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


4.1.2. Gambar Umum Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur …………………………………………….. 46
4.1.3. Gambaran Umum Jurusan Akuntansi ……………………………... 46
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur ……………………………………………………….... 47
4.1.5. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan …………………………………..... 47
4.1.6. Deskripsi Fakultas Ekonomi ……………………………………….. 48
4.1.7. Riwayat Progdi Akuntansi …………………………………………. 49
4.2. Deskripsi Sampel Penelitian ……………………………………………… 51
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………………….... 52
4.3.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel …………………………………….. 53
4.4. Uji Kualitas Data ………………………………………………………….. 62
4.4.1. Uji Normalitas ……………………………………………………… 62
4.4.2. Uji Validitas ………………………………………………………… 63
4.4.3. Uji Reliability ………………………………………………………. 69
4.5. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………………… 70
4.5.1. Multikolinieritas …………………………………………………… 70
4.5.2. Heterokedastisitas ………………………………………………….. 72
4.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ……………………………….... 74

4.6.1. Analisi Regresi Linier Berganda …………………………………... 74

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.6.1.1. Persamaan Regresi ………………………………………... 75
4.6.1.2. Koefisien Determinasi (R Square) ………………………... 77
4.6.1.3. Uji F ………………………………………………………. 78
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………………... 80
4.7.1. Implikasi Penelitian ………………………………………………... 80
4.8. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu
…………………………………………………………………………….. 80
BAB V : KASIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 83
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 83
5.2. Saran …………………………………………………………………….... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR
MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PADA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Oleh:
Wiwin Widiyawati
Abstr act
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar
mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar
Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional. Prestasi belajar adalah sebagai nilai
yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang terkait
dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu tertentu.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah menempuh mata kuliah Pengantar
Akuntansi pada angkatan tahun 2010, 2011, 2012. Sampel berjumlah 87 orang
diambil dengan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling
dengan primer berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah model regresi
berganda yang menggunakan alat bantu komputer dengan SPSS 17. Hasil analisis
kemudian di analisis dengan uji asumsi klasik serta uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi memberikan
pengaruh yang negative terhadap variabel Indeks Prestasi, pengaruh negative ini
menunjukkan pengaruh yang terbaik. Artinya jika motivasi mengakibatkan Indeks
Prestasi menurun. Sedangkan untuk variabel (Di) IPA dan IPS memberikan pengaruh
yang positif menunjukkan adanya hubungan antara variabel Indek Prestasi, artinya
jika IPA dan IPS tidak adanya perbedaan pada variabel Indeks Prestasi.

Kata Kunci: Pr estasi Belajar , Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas
Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya, IPA dan IPS, Indeks Prestasi.

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Pendidikan Akuntansi di Indonesia di kembangkan sesuai dengan UUD
1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, yaitu pendidikan menjadi
media untuk mewujudkan suasana belajar dan proses. Menurut Soewardjono
(2005) pengetahuan terhadap ilmu Akuntansi dapat di pandang dari dua sisi
pengertian yaitu pengetahuan profesi (keahlian) yang di praktekan di dunia
nyata dan sekaligus suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di Perguruan
Tinggi. Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam menggali,
menumbuhkan

dan

mengembangkan

potensi

mahasiswa.

Uyar

dan

Gungormus (2011) mengemukakan bahwa mengetahui faktor penentu kinerja
mahasiswa sangat penting. Terutama bagi Perguruan Tinggi dan dosen harus
mencari faktor yang memiliki pengaruh pada prestasi belajar terlebih dahulu.
Faktor penentu kinerja mahasiswa telah menaruk perhatian para peneliti
Akademik dari berbagai Negara. Mereka mencoba menetukan variabel yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa baik ke arah positif dan negatif.
Pengkajian tentang subjek ini telah dilakukan oleh berbagai Akademisi di
berbagai Negara dan Daerah (Mutchler, Turner, dan Williams, 1987 ; cheung
dan kan, 2002 ; Kruck dan Lending, 2003 ; Border, 1998 ; dalam Uyar dan
Gungormus, 2011)

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam
kesuksesan mahasiswa di masa depannya. Prestasi belajar mahasiswa di
Perguruan Tinggi umumnya diukur dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Alfan dan Othman (2005) dalam Uyar dan Gungormus (2011) menyatakan
bahwa kemampuan mahasiswa dalam pergurua tinggi juga menjadi perhatian
perusahaan yang sering dikatakn sebagai “ end user” dalam rantai pasokan
lulusan untuk pasar tenaga kerja. Pesatnya perkembangan bisnis memberikan
lapangan kerja khusus akuntansi baik dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Salah satu mata kuliah wajib yang diajarakan baik di Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah Pengantar
Akuntansi. Pengantar Akuntansi merupakan mata kuliah yang diberikan
kepada semua mahasiswa Fakultas Ekonomi pada tahun pertama. Peneliti
mengarah lebih spesifik kepada kemampuan mahasiswa dalam matakuliah
Pengantar Akuntansi karena mata kuliah ini merupakan dasar untuk
mempelajari ilmu akuntansi lebih lanjut yakni mata kuliah Akuntansi
Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Sektor
Publik, Mnajamen Keuangan, dan Perpajakan. Selain itu, pengetahuan akan
dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama untuk memperoleh suatu
pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam.
Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator
yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan
tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa banyak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri
(Arkunto, 1990 : 21).
IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut
Suyoso (1998:23) merupakan“ pengetahuan hasil kegiatan manusia yang
bersifat aktif dan dinamis tiada henti – hentinya serta diperoleh melalui
metode tertentu, sistematis, objektif, bermetode dan berlaku secara
universal” . Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “ pengetahuan
teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu
dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara
yang satu dengan cara yang lain” . Dari pendapat diatas maka di simpulkan
bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang
diperoleh dengan menggunakan langkah – langkah ilmiah yang berupa metode
ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau opservasi yang bersifat
umum sehingga akan terus di sempurnakan.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan
dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk
memenuhi materi, budaya dan kejiwaannya. Selain itu memanfaatkan sumber
daya

yang

ada

dipermukaan

bumi,

mengatur

kesejahteraan

dan

pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan
kehidupan masyarakat manusia. IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji
sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbnagan bahwa
manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang
pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap
jenjang, sehinnga ruang lingkup pengajara IPS pada jenjang pendidikan dasar
berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat dan membahas secara ilmiah ke dalam bentuk skripsi satu tema
mengenai perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan
IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi.
1.2 . Rumusan Masalah
Atas dasar uraian yang telah di jelaskan dalam latar belakang masalah ,
maka penulis merumuskan masalah yang akan dikaji adalah :
a. Apakah perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA
dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi?
b. Apakah variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas
Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi?
1.3 . Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan kajian ini adalah
sebagai berikut :
a. Mengetahui perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA
(IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi di Universitas
Pembangunan Nasional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

b. Mengetahui variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas
Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi.
1.4 . Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan skripsi ini, yaitu :
a. Menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi mahasiswa

agar

dapat memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh prestasi belajar
akuntansi, sehingga mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS)
untuk menyiapkan pengalaman maupun niat dan perhatian mereka dalam
lebih tekun belajar Pengantar Akuntansi .
b. Memberikan masukan bagi akademisi tentang potensi minat dan perhatian
yang dibutuhkan prestasi belajar oleh mahasiswa yang berasal dari SMA
jurusan IPA sehingga bisa mengikuti program study Pengantar Akuntansi.
c. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji
masalah yang sama di waktu yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah
dilakukan peneliti terlebih dahulu yang berhubungan dengan permasalahan
dalam penelitian ini.
a. Lestari dan Suparlinah (2010)
Judul:
“ Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah pengantar akuntansi sebagai variabel yang digunakan pengalaman
belajar, motivasi belajar, dan kualitas pengajaran”.
Perumusan Masalah:
1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Kesimpulan:
1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar.
2) Variabel motivasi ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar.
3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar.
4) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu
pengalaman belajar, motivasi, kualitas pengukuran, ternyata secara
bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap prestasi belajar.
b. Sagita Adjani dan Helmy Adam (2012)
Judul: “ pengaruh pengalamn belajar, motivasi belajar, kualitas
pengajaran, dan lingkungan keluaraga terhadap prestasi belajar”.
Perumusan Masalah:
1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi beljar.
2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestai belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

4) Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap prestasi belajar.
Kesimpulan:
1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar.
2) Variabel motivasi belajar ternyata mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar.
3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar.
4) Variabel lingkungan keluarga ternyata mempunyai pengaruh
signifikan terhadap prestai belajar.
5) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu
pengalaman

belajar,

motivasi

belajar,

kualitas

pengajaran,

lingkungan keluarga, ternyata secara bersamaan mempunyai
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

TABEL 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Sekarang

No

NAMA

VARIABEL

RESPONDEN

1.

Lestari

X1 = pengalaman belajar

Mahasiswa

dan

X2 = motivasi belajar

Suparlinah

X3 = kualitas pengajaran

(2010)

Y = prestasi belajar

2.

Sagita Adjani dan X1 = pengalaman belajar

Mahasiswa S1 Akuntansi

Helmy

kota Malang

(2012)

Adam X2 = motivasi belajar
X3 = kualitas pengajaran
X4

=

lingkungan

keluarga
Y = prestasi belajar
3.

Wiwin Widiyawati Di = IPA dan IPS

Mahasiswa S1 Akuntansi

(2013)

Universitas

X1 = motivasi belajar
X2

=

lingkungan Pembangunan

Nasional

keluarga

“Veteran” Jawa Timur

X3 = kualitas pengajaran

Surabaya

X4= lingkungan teman
sebaya
Y = Indeks Prestasi
Sumber : Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian
manusia

dan

perubahan

tersebut

ditampakkan

dalam

bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, penegtahuan, sikap, kebiasaan, pamahaman, ketrampilan,
daya piker, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsure yang
sangat

fundamental

dalam

setiap

jenjang

pendidikan.

Dalam

keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di
rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan
dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Menurut Slameto (2010:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara kesaluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan lainnya”.
Menurut sugihartono (2007:74) “belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan
tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau
menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”.
Menurut ngalim (2006:102) “belajar adalah suatu proses yang
menumbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam
tingkah laku dan atau kecakapan”. Wina (2009:112) “ belajar adalah
proses mental yang terjadi di dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu
terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang
disadari”.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
wujud perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil

pengalamannya

sendiri

karena

adanya

interaksi

dengan

lingkungan yang disadari.
Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah
proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apabila kita bicara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku
seseorang. Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar
sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan
praktek atau pengalaman tertentu.
Hal serupa diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1992:56) yang
menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat
adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4)
berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Di dalam Ensiklopedi pendidikan (Sugarda, 1999:46) dikatakan
bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”.
Seseorang telah mempelajari sesuatu hanya dari proses belajar
sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai
hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu
fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri
manusia. Pabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dala diri
manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung
proses belajar. Perubahan sebagai hasil drai proses belajar dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yang relative permanen, seprti
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa,
dari tidak terampil menjadi terampil, serta aspek-aspek lainnya.
Sedangkan erubahan dapat diwujudkan dalam bentuk perubahan
kondisi yang bersifat kontemporer, seperti anak-anak menjadi dewasa
atau dari berbaring, merangkak, berdiri dan baru kemudian bisa
berjalan. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat
interaksinya dengan lingkungan. Tidak karena proses pertumbuhan fisik
atau kedewasaan. Selain itu, perubahan tersebut haruslah bersifat
relative permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat
saja.
b. Pengertian prestasi
salah satu bukti menunujukkan keberhasilan belajar adalah prestasi
belajar yang diperoleh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(2004:786), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Kata prestasi berasal dari
bahasa Belanda yaitu Prestatic yang kemudian dalam bahasa Indonesia
sebagai hasil usaha. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang
telah dicapai.
Menurut Sardirman ( 2001:46), ”Prestasi adalah kemampuan nyata
yang

merupakan

hasil

interaksi

antara

berbagai

faktor

yang

mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
belajar”. Jadi dari pendapat ahli tersebut, pengukuran hasil belajar
umumnya menggunakan test sebagai alat ukur yang mencerminkan
tingkat penguasaan pengukuran hasil belajar untuk mengetahui prestasi
belajar mahasiswa pada seluruh mata kuliah. Pada umumnya dapat
dilakukan dengan test sebagai alat ukurnya. Dari penilaian test tersebut
diperoleh data mengenai sederetan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah yang
disebut dengan prestasi belajar mahasiswa yang dapat dinyatakan
dengan : Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
c. Pengertian Prestasi Belajar
menurut Sumadi (2002: 297), ”prestasi belajar sebagai nilai yang
merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang
terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu
tertentu”. Bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh
pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu merupakan prestasi balajar
yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu.
Menurut Nana (2009:102) : Hasil belajar atau achievement
merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar
oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya , baik perilaku dalam
bentuk penguasan pengetahuan , keterampilan berfikir maupun
keterampilan motorik.
Prestasi Belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha
belajar. Dengan mengetahui prestasi belajar , dapat diketahui kedudukan
anak di dalam kelas. Seperti yang dinyatakan dalam bentuk simbul ,
angka , huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil penelitian dari kegiatan
belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir
yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai dimana kemamuan
mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.
d. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
secara umum menurut Baharuddin (2009:19) faktor – faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
Faktor Internal merupakan faktor – faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi prestasi belajar individu. Faktor –
faktor internal ini terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Faktor Eksternal merupakan faktor – faktor yang berasal dari luar
diri individu yaitu kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa :
Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mencakup keluarga, sekolah,
masyarakat dan kelompok.
Lingkungan non sosial adalah lingkungan selain atau lingkungan
diluar lingkungan sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat – alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Menurut Ngalim (2006:102) faktro – faktor yang mempengaruhi
proses dan dan hasil belajar yaitu:
Faktor sosial : faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat –
alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Faktor individual antara lain : kematangan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa prestasi
belajar dapat di peroleh oleh dua faktor yaitu :
Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam individu yang
berupa faktor jasmani (keshatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor kelelahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa
diantaranya lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana ruma, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, latar belakang keluaraga).
2.2.2. mahasiswa yang berasal dari asal pendidikan SMA (IPA dan IPA)
Banyak pengetahuan yang memiliki atas suatu bidang study pada
jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asala pada SMA
(IPA dan IPS). Bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS akan lebih
banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibnadingkan dengan calon
mahasiswa yang dulunya bersala dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh
minat

pada

suatu

pelajaran

tertentu

biasanya

cenderung

untuk

memperhatikan dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata
pelajaran akan memberi dampak yang baik prestasi belajar siswa
(Tu’u,2004:78).
Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda
karena di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan
untuk yang jurusan IPS sudah di ajarkan entang asal mula akuntansi
meskipun belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian diajarkan
sehingga siswa yang jurusan dari IPS kemungkinan besar sudah
mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.
Sehingga pengalaman belajar akuntansi yang didapat mahasiswa
sebelum berada di jenjang perguruan tinggi berpengaruh signifikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan
Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).
Jadi bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memiliki
bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa
yang berasal dari IPA belum memiliki bekal apa-apa untuk mlanjutkan
belajar akuntansi lebih dalam lagi.
Variabel dari penelitian ini adalah perbedaan Indeks Prestasi
mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA dan IPS).

2.3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan teori yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat disusun premsi-premsi dan kerangka berpikir
sebagai berikut:

Premsi 1:

Menurut

Alderfer

(Nashar,2004)

motivasi

belajar

adalah

kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh
hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi

belajar

yang

dikemukakan

Davis

(dalam

Andayani,2006:25):”motivasi or motivation refres to an internal state
resulting from a need which incites behavior, usually directed towarked
fulfilling the need”. Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa motivasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang yang muncul dalam
rangka memenuhi kebutuhannya.

Motivasi belajar yang dikemukakan Nasution (1993:08) yang
menyatakan: motivasi adalah kondisi psikologis seseorang untuk melakukan
sesuatu.

Motivasi belajar yang dikemukakan Sardiman (2007:75): keseluruhan
daya dan penggerak psikis di dalam diri seseorang yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberi arah pada
kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

Motivasi belajar yang dikemukakan Winkel (1983:27) menyatakan:
motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat ninintelektual yang
berperan dalam hal gairah belajar. Siswa yang bermotivasi kuat akan
mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajaritu dapat tercapai (Sardiman,1986:75).

Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa
memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri
siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya
motivasi dari orang tua.

Presmi 2:

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan
dan keluarga. J. P. Chaplin (Syamsu Yusuf,2000) mengemukakan bahwa
“lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial
yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena
(Syamsu

Yusuf,2000)

mengemukakan

bahwa

“lingkungan

keluarga

merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan
sosial budaya”. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang
diterima individu melalui alat inderanya yaitu penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan rasa.

Lingkungan

yang

mempunyai

perkembangan

individu

yaitu

lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat.
Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
individu adalah lingkungan keluarga.

Premsi 3:

Menurut para ahli jika bicara tentang pengertian kualitas, tentunya
akan banyak versi dari masing-masing pakar dalam bidangnya, berikut saya
mencoba untuk mengumpulkan beberapa pengertian kualitas dari beberapa
sumber atau referensi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Menurut Jones A. Majid, (2005:16) pengajaran adalah suatu cara
bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan
kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh apra guru dan
pembimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar.

Kualitas pengajaran memilki arti bahwa kualitas pembelajaran pada
suatu pendidikan yang untuk mempermudah dalam proses belajar. Dengan
demikian kualitas pengajran setiap mahasiswa bisa dengan mudah untuk
mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak ukur
kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP).

Premsi 4:

Kelompok sebaya merupakan institusi sosial kedua terpenting sesudah
keluarga, pentingnya peranan kelompok sebaya itu telah disadari baik oleh
orang tua maupun guru. Anak memasuki kelompok sebaya secara alamiah
bermula sejak dia memasuki kelompok permainan dengan anak-anak di
lingkungan tetangga. Dengan memasuki sekolah, anak memasuki kelompok
sebaya yang lebih besar, yaitu teman-teman sekelasnya. Pada amsa remaja
anak menghadapi kemungkinan oilihan kelompok teman sebaya yang
bermacam-macam. Demikian pula setelah dewasa, individu dapat menjadi
anggota bermacam-macam kelompok sebaya” (Vembrianto,2003:53).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Unsur pokok dalam pengertian kelompok sebaya sebagai berikut:

a) Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubungan
antar anggota.
b) Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang
mempunyai persamaan usia dan status atau posisi sosial.
c) Istilah kelompok sebaya dapat menunjukkan kelompok anakanak, kelompok remaja atau kelompok orang dewasa
(Vembrianto,2003:55).

Premsi 5:

Indeks Prestasi adalah penilaian keberhasilan seorang mahasiswa yang
menyatakan dengan nilai kredit rata-rata yang merupakaan satuan nilai akhir
yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program study indeks prestasi
dihitung pada setiap akhir semester.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Motivasi belajar
(X1)
Lingkungan
keluarga (X2)
Kualitas pengajaran
(X3)

Indeks Prestasi
(Y)

Lingkungan teman
sebaya (X4)
IPA dan IPS
(Di)
UJ I REGRESI LINIER
BERGANDA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.4. Pengembangan Hipotesis

Dalam pengembangan hipotesis dijelaskan bagaimana hipotesishipotesis di penelitian ini dapat berkembang. Hipotesis penelitian ini adalah.

2.4.1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi Mahasiswa

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri
mahasiswa itu sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tanpa
dirangsang dari luar dalam proses belajar mengajar akan cenderung akan
siap dan tekun mengerjakan tugas-tugas belajar yang sebenarnya
(Winkel,1999:24). Penelitian ini Kruck dan Lending (2003), Rusdyana
(2010), Rahayu (2010), menemukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar dengan Indeks Prestasi.

Jadi motivasi dapat didefinisikan pula sebgai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kea rah tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi
suatu kebutuhan individu (Setiadi,2008). Sehingga dari usulan di atas bisa
disusun suatu hipotesis bahwa:

H1 : Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Indeks Pr estasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.4.2. Hubungan antara Lingkungan Keluarga dengan Indeks Prestasi

(Slameto,2003:61) Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan
pertama yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu dibandingkan
dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Faktor-faktor
keluarga yang berpengaruh terhadap indeks prestasi yakni, cara orang tua
mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua,
dan relasi antara anggota keluarga diduga memiliki pengaruh tehadap
indeks prestsi mahasiswa. Uwoifo (2008) dan Syahadatina (2011)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan
keluarga dan indeks prestasi mahasiswa.

Jadi oleh karena itu dijelaskan oleh Anton M. Moeliono, dkk.,
bahwa orang tua adalah “Ayah Ibu Kandung”. Selain melahirkan seorang
anak, orang tua juga sangat dekat dengan anaknya karena mereka
mengasuh dan mendidiknya sesuai dengan kemampuan dan kecakapan
mereka dan anak diberi limpahan kasih sayang yang tak terukur besarnya.
Sehingga dari usulan di atas disusun suatu hipotesis bahwa:

H2 : Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.4.3. Hubungan antara Kualitas Pengajaran terhadap Indeks Prestasi

Penelitian Lestari dan Suoarlinah (2010) dan Beke (2008),
menyebutkan bahwa kualitas pengajaran berpengaruh terhadap orientasi
professional. Semakin banyak penguasaan dosen dalam menggunakan
metode, pendekatan media, dan prinsip-prinsip pengajaran maka semakin
tinggi orientasi profesionalisme dosen yang berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa.

Jadi kualitas pengajaran memiliki arti bahwa kualitas pembelajran
pada suatu pendidkan yang untuk mempermudah dalam proses belajar.
Dengan memilki kualitas pengajaran setiap mahasiswa bisa dengan mudah
untuk mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak
ukur kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi
(IP). Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:

H3 : Kualitas Pengajaran berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi

2.4.4. Hubungan antara Lingkungan Teman Sebaya terhadap Indeks
Prestasi

Para ahli menyimpulkan bahwa lingkungan teman sebaya
merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan
cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia
dan status, yang memberikan dampak atau pengaruh positif maupun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

negative yang dikarenakan interaksi di dalamnya. demikian juga dengan
pergaulannya, mahasiswa dalam bergaul baik di lingkungan kampus
maupun di lingkungan sekitar sangat dipengaruhi oleh teman sebaya seperti
interaksi sosial yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan
dukungan dari teman sebaya baik berupa dukungan yang bersifat positif
maupun negatif. Oleh karena itu, lingkungan teman sebaya diduga
mempunyai pengaruh positif terhadap indeks prestasi dalam memahami
mata kuliah pengantar akuntansi.

Jadi berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat di simpulkan
bahwa lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya
suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang
mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak
atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di
dalamnya. Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:

H4 : Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi

2.4.5. Perbedaan Indeks Prestasi mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA
dan IPS)

Banyak pengetahuan yang memilki atas suatu bidang study pada
jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asal pada SMA
(IPA dan IPS). Bagi mahsiswa yang berasal dari jursan IPS akan lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibandingkan dengan calon
mahasiswa yang dulunya berasal dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh
minat pada suatu pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi
belajar siswa (Tu’u,2004:78).

Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda karena
di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan untuk
yang jurusan IPS sudah di ajarkan tentang asal mula akuntansi meskipun
belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian besar sudah
mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.

Sehingga pengalamn belajar akuntansi yang didapat mahasisa
sebelum berada di jenjang perguruan tinggi berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan
Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).

Jadi bagi mahaisswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memilki
bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa
yang berasal dari IPA belum memilki bekal apa-apa untuk melanjutkan
belajar akuntansi lebih dalam lagi. Hal inilah yang mengembangkan
hipotesis berikut:

H5 : Terdapat perbedaan Indeks Prestasi mahasiswa dari asal
pendidikan SMA (ipa dan IPS)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini berlokasi di lignkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan obyek
penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisn

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 101

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 122

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (Study Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur).

0 0 96

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 75 92

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 0 79

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI(STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI JAWA TENGAH).

0 0 9

KATA PENGANTAR - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (Study Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur)

0 0 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16