Selanjutnya

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
DAN
SMALL AND MEDIUM BUSINESS ADMINISTRATION
REPUBLIK KOREA
MENGENAI
KERJASAMA TEKNIK Dl BIDANG PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA KECIL
DAN MENENGAH

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Small and
Medium Business Administration Republik Korea;
Selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

Berkehendak untuk meningkatkan pengembangan kerjasama ekonomi bilateral antara
para pihak berdasarkan persamaan dan saling menguntungkan antara Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) dari kedua negara;
Mengingat peran Koperasi dan UKM
pembangunan ekonomi di kedua negara;


sebagai

bagian

tidak

terpisahkan

dari

Mengakui peran kerjasama ekonomi bilateral dalam mempercepat pembangunan
ekonomi di negara masing-masing;
Merujuk pada Persetujuan mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik serta
Pengembangan Perdagangan antara Republik Indonesia dan Republik Korea yang
ditandatangani di Jakarta pada 24 April 1971;
Mengganti Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Small and Medium Business Administration
Republik Korea Mengenai Kerjasama Teknik di Bidang Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah, 21 Mei 2006; dan
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing;

Telah dicapai kesepahaman sebagai berikut:

PASALI
TUJUAN KERJASAMA
Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk mendorong, memajukan dan
memberikan konstribusi bagi pembentukan hubungan saling menguntungkan dalam
pengembangan Koperasi dan UKM antara para Pihak.

PASAL 2
KEGIATAN

Berdasarkan ketersediaan biaya, personil dan peraturan perundang-undangan di masingmasing negara, para Pihak akan mendorong dan memberikan kontribusi untuk
mempromosikan kerjasama bilateral di bidang perdagangan, investasi dan kerjasam a
teknik untuk mengembangkan Koperasi dan UKM melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a) Menyelenggarakan simposium, seminar dan bengkel kerja sebagai pertukaran
kebijakan, inisiatif, pengalaman, kewirausahaan dan informasi relevan lainnya;
b) Mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para
pewirausaha, pegawai pemerintah dan pelaku usaha lainnya yang terlibat dalam
menumbuhkembangkan Koperasi dan UKM;

c) Merencanakan dan mendukung pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja
yang berkompeten untuk diberdayakan di Koperasi dan UKM, sehingga dapat
memulai wirausaha sendiri yang relevan dengan pengalaman yang diperoleh;
d) Memfasilitasi kerjasama penelitian, alih teknologi, kerjasama pemasaran,
menciptakan kerjasama kontrak karya dan akses pasar antara Koperasi dan UKM
di kedua negara;
e) Mendirikan Korea-Indonesia Green Business Center untuk memfasilitasi proyekproyek bersama di bidang pengembangan industri hijau antara Koperasi dan UKM
kedua negara dengan tujuan mengidentifikasi dan mengembangkan industri yang
berwawasan lingkungan hijau;
f) Mengeksplorasi dan mendukung langkah-langkah kerjasama antara Koperasi dan
UKM kedua negara dalam industri strategis nasional, termasuk dalam bidang
peralatan kesehatan;
g) Pertukaran dan pengiriman tenaga ahli dan petugas penghubung secara berkala
untuk membantu pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini dan misi
kerjasama bilaterallainnya; dan
h) Mendukung aktivitas Koperasi dan UKM lainnya yang ditentukan oleh Komite
Koordinasi Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

PASAL 3
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


1. Para Pihak sepakat bahwa setiap kekayaan intelektual yang muncul dalam
pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan dimiliki secara bersama-sama
dan:
a. Setiap Pihak diperbolehkan untuk menggunakan kekayaan intelektual tersebut
dengan tujuan mengelola, mengadaptasi dan mengembangkan kekayaan
intelektual tersebut.
b. Setiap Pihak bertanggung jawab atas segala tuntutan yang diajukan oleh pihak
ketiga atas kepemilikan dan keabsahan penggunaan hak kekayaan intelektual
oleh Pihak tersebut di atas dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama berdasarkan
Memorandum Saling Pengertian ini.
2. Apabila salah satu Pihak akan mengungkapkan data dan atau informasi mengenai
kekayaan intelektual yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama dalam Memorandum
Saling Pengertian ini kepada pihak ketiga, maka Pihak tersebut harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya sebelum pengungkapan itu dilakukan.
3. Dalam hal salah satu Pihak dan atau suatu institusi yang mewakili pemerintah Pihak
tersebut menggunakan kekayaan intelektual untuk tujuan komersial, maka Pihak
lainnya berhak untuk mendapatkan royalti dengan bagian yang sama.

4. Apabila salah satu Pihak membutuhkan kerja sama dengan pihak lain selain Republik

Indonesia dan Republik Korea untuk tujuan komersial kekayaan intelektual yang
dihasilkan dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, Pihak tersebut harus
mengutamakan kerja sama dengan Pihak lainnya berdasarkan Memorandum Saling
Pengertian ini, yang mana akan dikecualikan, jika Pihak lain tersebut tidak mampu
berpartisipasi di dalam kerja sama tersebut dalam bentuk apapun.

PASAL 4
KERAHASIAAN
1. Setiap Pihak wajib menjaga kerahasiaan dokumen, informasi dan data lainnya yang
diberikan oleh Pihak lainnya selama pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini
atau pelaksanaan lainnya yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian
ini.
2. Ketentuan dalam Pasal ini akan terus berlaku meskipun dilakukan pengakhiran atas
Memorandum Saling Pengertian ini.
3. Ketentuan dalam Pasal ini tidak mengesampingkan hukum dan peraturan yang berlaku
di masing-masing negara Para Pihak.

PASAL 5
PENGATURANPELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 dan Pasal 7 dari

Memorandum Saling Pengertian ini, akan dilaksanakan melalui pengaturan teknis atau
pengaturan lainnya secara terpisah, yang disepakati oleh Para Pihak.

PASAL6
KERJASAMA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
Para Pihak akan saling menyelenggarakan konsultasi dan saling bertukar pandangan
dalam organisasi internasional, dimana kedua belah Pihak adalah anggota, di bidang
Koperasi dan UKM.

PASAL 7
KOMITE KOORDINASI BERSAMA
1. Komite Koordinasi Bersama yang terdiri dari perwakilan yang ditunjuk oleh Para Pihak
akan
dibentuk
dengan
tujuan
untuk
memformulasikan,
melaksanakan,
mengkoordinasikan dan memantau kegiatan-kegiatan kerjasama yang ditentukan

berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini.
2. Para anggota Komite Koordinasi Bersama terdiri dari perwakilan pemerintah yang
bertanggung jawab terhadap pengembangan Koperasi dan UKM serta perwakilan dari
Koperasi dan UKM bila diperlukan.
3. Fungsi Komite Koordinasi Bersama adalah untuk mengembangkan dan membahas
kemungkinan bidang-bidang kerjasama yang disepakati oleh Para Pihak,
mengkoordinasikan
dan
memantau
pelaksanaan
kegiatan
kerjasama,
mempertimbangkan hal-hal yang menjadi kepentingan bersama yang timbul dari dan
melakukan tinjauan berkala dalam pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.

4. Pertemuan-pertemuan Komite Koordinasi Bersama akan diselenggarakan jika
dipandang perlu pada waktu yang disepakati bersama secara bergantian sekurangkurangnya setahun sekali di Republik Indonesia dan Republik Korea.
5. Komite Koordinasi Bersama akan melaporkan secara berkala kepada Menteri dan
Administrator terkait yang bertanggungjawab terhadap pengembangan Koperasi dan
UKM.


PASAL 8
PENGATURANPENDANAAN
1. Para Pihak wajib melaksanakan kerja sama yang disebutkan dalam Memorandum
Saling Pengertian ini berdasarkan tanggung jawab dan finansial masing-masing
Pihak. Para Pihak akan mencari sumber-sumber pendanaan lain untuk melaksakan
kegiatan kerja sama dimaksud.
2. Dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama, Para Pihak dapat
mengundang pihak ketiga untuk bekerjasama dengan para Pihak di bidang Koperasi
dan UKM, berdasarkan kesepakatan bersama untuk membiayai pelaksanaan kegiatan
kerja sama. Mekanisme keterlibatan pihak ketiga harus melalui kesepakatan bersama
dari Para Pihak.

PASAL 9
PEMBATASAN AKTIVITAS PERSONIL
Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan terkait dengan Memorandum Saling Pengertian
ini wajib menghormati kebebasan berpolitik, kedaulatan dan keutuhan wilayah dari negara
tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuantujuan dan maksud dari Memorandum Saling Pengertian ini.

PASAL10

AMANDEMEN
Memorandum Saling Pengertian ini dapat diamandemen atau direvisi atas persetujuan
bersama dari Para Pihak. Amandemen atau revisi tersebut harus disampaikan secara
tertulis dan berlaku pada tanggal yang disepakati oleh Para Pihak.

PASAL11
PENYELESAIAN SENGKET A
Perbedaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan ketentuan dari Memorandum Saling
Pengertian ini akan diselesaikan melalui negosiasi dan konsultasi diantara Para Pihak.

4JHOFE

4JHOFE

セl@

La f-tlnltY
lL t1 セ@ Sャエセ@
セャM]ヲエGス@


JPE[&

{:IlL La IY ヲセサl@
セ@

t@l-$- セEMF@
iセ@



I

ヲセ@



セャl@

=lo-"tf
ャッセM「@


セ]ヲッ@

1

rn
IT J

e..T2

t:o-i:f t@l-$t'?_g. サiセ@

1

H_g[o

セ@

ro
セ@

セ@

セ@

セ@

セ@

::i?% セ@

セ@

セャlByMZᆪ@


セ@

セ@

セ@

セ@

L

lY

-:--t

ッゥセ@

lo

c

2

k:- 1,.- 0
LO -r=-=t..o

k:- L
lO セ@

t=o

セ@ Jl