ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA.

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA,
DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

MUHAMMAD SYAMHUDI HARAHAP
NIM. 809162036

PROGRAM STUDI. ILMU EKONOMI

SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
M E D A N
2013

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA,
DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA


TESIS

Oleh

MUHAMMAD SYAMHUDI HARAHAP
NIM. 809162036

PROGRAM STUDI. ILMU EKONOMI

SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
M E D A N
2013

ABSTRAKSI

M. SYAMHUDI HARAHAP. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara. Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Propinsi Sumatera Utara sebagai
provinsi yang paling besar di pulau Sumatera yang memiliki populasi penduduk yang
padat dan kekayaan alam yang berlimpah tetapi dari sudut pandang pertumbuhan
ekonomi PDRB Sumatera Utara masih tertinggal dengan provinsi lain dalam gugusan
kepulauan yang sama. Padahal dengan sumber daya yang dimilikinya Sumatera Utara
seharusnya berada pada peringkat pertama dalam hal pertumbuhan ekonomi. PDRB
Sumatera Utara masih berfluktuasi dan berada pada peringkat ketiga dalam periode
pengamatan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh realisasi
Investasi (PMA dan PMDN), tenaga kerja dan belanja pemerintah daerah terhadap PDRB
Propinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 1994-2010. Penelitian ini menggunakan
data runtut waktu tahun 1994-2010 dan menggunakan analisa regresi “Ordinary Least
Square” (OLS) dengan bantuan perangkat lunak E Views 5.0. Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa investasi (PMA dan PMDN), tenaga kerja dan belanja pemerintah
daerah memberi dampak positif terhadap perkembangan PDRB Propinsi Sumatera Utara.
Sebagai upaya meningkatkan PDRB Propinsi Sumatera Utara maka diperlukan kebijakan
dari semua pihak untuk mendorong minat berinvestasi di daerah ini. Pemerintah daerah
juga diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang merangsang terciptanya
penyerapan tenaga kerja sebanyak mungkin yang diharapkan dapat tercipta melalui
program Pemerintah Pusat yang menjadikan Sumatera Utara sebagai kawasan ekonomi
khusus (KEK) yang terletak di Sei Mangkei Kabupaten Simalungun. Dengan diciptakan

KEK tersebut diharapkan dapat merangsang banyak investor menanamkan modalnya di
Sumatera Utara sehingga dapat menciptakan percepatan pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara. Pada akhirnya peran pemerintah daerah
melalui pengeluaran pemerintah yang dapat menciptakan peningkatan variabel investasi
dan penyerapan angkatan kerja diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi
daerah guna tercapainya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan dengan sendirinya dapat
meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

ABSTRACT

M. SYAMHUDI HARAHAP. The analysis of influence of the investment, the labor
force, and the government expenditure to the economic growth in North Sumatera.
UNIMED. Postgraduate Program 2013.
This study is based by the facts that the North Sumatera is the biggest province in
Sumatera which has a dense population and the abundant of the natural resources, but in
the light of its economic growth aspect, North Sumatera GRDP is still left behind from
other province in the similar group of the archipalego. Whereas from the resources point
of view North Sumatera should be in the first rank in its economic growth value. Gross
Regional Domestic Product of the North Sumatera has been still fluctuated and resided
in third rank in Sumatera during the same period of the study. This research has a

purpose to analyze the influence of the investment (foreign investment and the domestic
investment), the labor force and the local goverment expenditure on the Gross Regional
Domestic Product (GRDP) of North Sumatera Province during the period of 1994 2010. This study use the time series data of 1994-2010 and the regression analysis of
“Ordinary Least Square (OLS) ” model and software supported by E Views 5.0. The
findings of this study expect that labor forces, foreign investment (PMA), domestic
investment (PMDN) and local goverment expenditure can give a positive impact on the
fluctuation of North Sumatera GRDP. To increase the GRDP of North Sumatera
Province, a policy is needed to motivate all parties to make investment in this povince.
The local government expected to able to create the business climate that can stimulate
the absorbing of the maximum labor force which is created by expectation through the
Central Government by establishing the special economic zone in Sei Mangkei which is
belonged to the Simalungun Regency. The estabilishing of this special economic zone
can make a stimulation by the investors to invest their capital in this Province where this
program is expectably can bring the accelaretion of economic growth and the labor foce
absorbing in the North Sumatera. Finally the role of local government by means of the
goverment expenditure is expected to be able to increase the variable of investment
(PMA and PMDN) and the labour force also is expected to be able to increase the
regional economic activities in order to reach the stable economic growth and
automatically raise the income per kapita rate.


i

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis
Pengaruh Investasi, Angkatan Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Sumatera Utara” dengan baik.
Produk Domestik Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator untuk
mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi daerah, sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukannya antara lain : Angkatan Kerja, Investasi (PMA
dan PMDN) dan Pengeluaran Pemerintah Daerah Sumatera Utara adalah provinsi
yang terbesar wilayah dan penduduknya di pulau Sumatera dan juga memiliki
Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam yang potensial, maka dari itu
penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel ekonomi diatas
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara sehingga hal ini
merupakan bahan kajian yang menarik untuk diamati bagi penulis.
Temuan dalam tesis ini bukanlah merupakan hal yang baru dalam studi
mengenai pertumbuhan ekonomi. Berbagai pendekatan yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya memberi inspirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian
lanjutan.

Semoga tulisan ini dapat melengkapi hasil studi sebelumnya, dan juga
semoga bisa bermanfaat bagi peneliti maupun penulis lainnya yang ingin
melakukan penelitian dengan variabel-variabel yang berhubungan atau memiliki
kesamaan dengan judul tesis ini.

iii

Penulis juga menyadari bahwa walaupun telah berusaha semaksimal
mungkin namun hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, karenanya sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan
3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Ilmu Ekonomi
Universitas Negeri Medan dan juga merupakan Dosen Pembimbing I penulis
yang telah berkenan dengan kesabarannya meluangkan waktu dalam memberi
bimbingan, pengarahan, petunjuk serta dorongan semangat dalam penulisan
tesis hingga selesai

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Program
Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan dan juga merupakan Dosen Penguji
penulis
5. Bapak Dr. Jonny Manurung selaku Dosen Pembimbing II penulis yang telah
berkenan

dengan

kesabarannya

meluangkan

waktu

dalam

memberi

bimbingan, pengarahan, petunjuk serta dorongan semangat dalam penulisan
tesis hingga selesai

6. Bapak Drs. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, selaku Dosen Penguji Penulis
7. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Dosen Penguji Penulis

iv

Rasa hormat dan terimakasih sebesar-besarnya juga penulis sampaikan
kepada :
1. Ayahanda Asyatabi Harahap dan Ibunda Hj. Asiah Pasaribu yang tak pernah
putus-putusnya memberikan doa dan semangat di setiap langkah dan
kesuksesan penulis;
2. Staff administrasi di Jurusan Program Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan kemudahan dalam pelayanan;
3. Rekan-rekan kuliah satu angkatan tahun 2010.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga
tesis ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Medan,
Penulis

Nopember 2012


M. Syamhudi Harahap

v

vi

vii

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 12
2.1 Kerangka Teoritis ................................................................................... 12
2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi .......................................................................... 12
2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik .................................................... 14
2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik ............................................ 15
2.1.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogenous ........................................... 18
2.1.7 Modal Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi ........................................ 21
2.2 Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi ....................................................... 25
2.2.1 Penanaman Modal Asing ...................................................................... 30
2.2.2 Penanaman Modal Dalam Negeri ......................................................... 31
2.3 Angkatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi .......................................... 32

vi

2.4 Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi ............................ 34
2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 36
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................. 39
2.7 Hipotesis .................................................................................................. 40

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 41
3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 41
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 41
3.3 DisainPenelitian ...................................................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 43
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 43
3.5.1 Model Persamaan ................................................................................. 44
3.5.2 Pengujian Hasil Persamaan Regresi ..................................................... 45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 50
4.1 Kondisi Perekonomian Sumatera Utara ................................................... 50
4.2 Penanaman Modal Sumatera Utara .......................................................... 52
4.3 Ketenagakerjaan Sumatera Utara............................................................. 55
4.4 Pengeluaran Pemerintah Sumatera Utara ................................................ 57
4.5 Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................................... 59
4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................ 59
4.5.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 59
4.5.2.1 Uji Normalitas ................................................................................... 59
4.5.2.2 Uji Multikoleniaritas ......................................................................... 60
4.5.2.3 Uji Autokorelasi ................................................................................ 61
4.5.3 Uji Statistik ........................................................................................... 61

vii

4.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) ....................................................... 61
4.5.3.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ...................... 61
4.5.4 Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F) ........................................ 63
4.6 Pembahasan ............................................................................................. 63
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 68
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 68
5.2 Saran ........................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 74

viii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga
Konstan 2000 menurut Provinsi ( persen) dari tahun 2006-2010 ...

3

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010 ......................

4

Tabel 1.3 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) Propinsi Sumatera
Utara Tahun 2007-2010 ..................................................................

5

Tabel 1.4 Persentase Penduduk Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang
Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2006-2010 ...

6

Tabel 1.6 Proporsi Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik
Terhadap Belanja Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 20062010 (dalam juta Rp) .......................................................................

8

Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Tahun 1994 s/d 2010
(dalam persen) .................................................................................

50

Tabel 4.2 Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku dan Harga Konstan di Sumatera Utara Tahun 1994 s/d
2010 (dalam juta Rupiah) ................................................................

51

Tabel 4.3 Perkembangan Realisasi Investasi PMDN dan PMA serta
Perkembangannya di Sumatera Utara Tahun 1994 – 2010 .............

53

Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Tahun 1994-2010 (Jiwa) ...........................

56

Tabel 4.5 Total Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Porsi Belanja Daerah
Propinsi Sumatera Utara Tahun 1994-2010 (dalam juta Rp) ..........

58

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas dengan melihat korelasi antarvariabel bebas
(R2 Model Utama 0.928642) ...........................................................

60

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Grafik 1.1 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
dan Penanaman Modal Asing (PMA) Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2007-2010 .........................................................................
Grafik 1.2

Perkembangan Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2001-2010 .........................................................................

Grafik 1.3

5

7

Proporsi Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik
Terhadap Belanja Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun20062010 (dalam jutaan Rp) ................................................................

8

Gambar 2.1 Skema Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan VariabelVariabel Yang Mempengaruhinya ...............................................
Grafik 4.1

39

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Utara Tahun
1994-2010 ....................................................................................

50

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Data mentah PDRB, PMA PMDN, Angkatan Kerja (AK) dan
Pengeluaran Pemerintah (EXPD) ...........................................

75

Lampiran 2. Hasil estimasi analisis OLS ....................................................

76

Lampiran 3. Uji Jarque-Bera ......................................................................

77

Lampiran 4. Uji multikolinearitas dengan melihat korelasi antar variabel
bebas .......................................................................................

78

Lampiran 5. Uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test .................

79

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari
berbagai macam industri yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat ekonomi
yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan
pembangunan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan merupakan ukuran utama
keberhasilan pembangunan, dan hasil pertumbuhan akan dapat dinikmati masyarakat
paling bawah baik dengan sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah.
Pertumbuhan

ekonomi

dapat

diartikan

sebagai

proses

perubahan

kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan Gross
National Product (GNP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) tahun yang sedang
berjalan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun sebelumnya.
Dari table 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera
Utara dalam kurun waktu 2006-2010 mengalami pertumbuhan rata-rata 6,18% lebih
rendah dibandingkan Provinsi tetangganya yaitu Kepulauan Riau yang pertumbuhan
ekonominya rata-rata 6,23%, dan Jambi yang pertumbuhan ekonominya rata-rata
6,72%, walaupun laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara secara rata-rata masih
berada dibawah provinsi Riau dan Jambi namun Sumatera Utara adalah provinsi yang
terbesar baik dalam luas wilayah dan penduduknya di pulau Sumatera dengan
memiliki sumber daya alam yang berlimpah berupa perkebunan, pertanian,

pertambangan, perikanan, dan pariwisata. Sektor unggulan yang menjadi andalan di
Sumatera Utara diluar migas adalah sektor perkebunan terutama perkebunan kelapa
sawit dimana sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 20022025 tentang program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) bahwa Sumatera Utara akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus
produksi hasil kelapa sawit yang terbesar di dunia yang terletak di Sei Mangkei
Kabupaten Simalungun dan direncanakan akan beroperasi penuh pada tahun 2013,
dimana di daerah tersebut akan dibangun kawasan industri yang didalamnya terdapat
pabrik-pabrik yang khusus mengolah biji kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit
atau menjadi bahan baku untuk kosmetik dan obat-obatan, sementara Jambi juga tidak
berbeda dengan Sumatera Utara menjadikan perkebunan karet menjadi sektor
unggulannya sedangkan Riau memiliki sektor unggulan di bidang perikanan dan
budidaya laut tetapi bila dipandang dari potensi sumber daya alam (SDA) maupun
sumber daya manusia (SDM) yang ada maka Sumatera Utara lebih potensial namun
dari laju pertumbuhan ekonominya Sumatera Utara masih berada dibawah Provinsi
Kepulauan Riau dan Jambi.
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi penulis mengapa Sumatera Utara yang
memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang potensial serta luas
wilayah dan jumlah penduduk yang terbesar di pulau Sumatera, tetapi laju
pertumbuhan ekonominya masih berada dibawah propinsi Jambi dan Riau.
Berdasarkan potensi yang dimilikinya seharusnya Sumatera Utara menjadi propinsi
yang terdepan laju pertumbuhan ekonominya dibandingkan propinsi lain di pulau
Sumatera. Walaupun demikian terlepas dari laju pertumbuhan ekonomi Sumatera
Utara yang belum sesuai dengan harapan, ada banyak variabel yang memengaruhi
masalah pertumbuhan ekonomi, beberapa diantaranya seperti investasi (PMA dan

PMDN), tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah. Apakah variabel-variabel tersebut
sudah memberikan peran maksimal bagi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara?
Tabel 1.1
Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Konstan 2000
menurut Provinsi ( persen) dari tahun 2006-2010
No

Propinsi

2006

2007

2008

2009

2010

Rerata

1.
Jambi
5,89
6,82
7,16
2.
Kepulauan Riau
6,78
7,01
6,63
3.
Sumatera Utara
6,2
6,9
6,39
Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara

6,37
3,52
5,07

7,33
7,21
6,35

6,72
6,23
6,18

Pertumbuhan biasanya disertai dengan kemampuan sumber daya, produktifitas
dan dana negara. Ditinjau dari sumber daya alam yang dimilki, daerah Sumatera Utara
memiliki potensi sumber daya alam yang besar karena banyak tersedianya berbagai
bahan mentah dari berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, dan juga potensi
daerah yang dijadikan objek wisata sehingga apabila potensi-potensi daerah ini
diberdayakan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Sumut untuk
menunjang terciptanya kegiatan ekonomi disekitar daerah tersebut yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Pada tahun 2006 s/d 2010 secara sektoral, pertumbuhan di semua sektor
cenderung fluktuatif. Sektor keuangan, persewaan, & jasa mengalami pertumbuhan
yang paling besar (10,78%) diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi
(9,44%). Sedangkan sektor industri pengolahan merupakan sektor dengan
pertumbuhan terendah yaitu 4,52%. Oleh karena itu pemerintah Sumatera Utara
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di semua sektor melalui
kebijakan-kebijakan yang diambilnya yang nantinya dapat menciptakan iklim usaha
yang menguntungkan di daerah ini.

Tabel 1.2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Tahun 2006 - 2010

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Lapangan Usaha
Industrial
(1) Origin
Pertanian/Agriculture
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and
Quarrying
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Listrik , Gas & Air Minum Electricity, Gas &
Water Supply
Bangunan/Construction
Perdagangan, Hotel & Restoran/ Trade, Hotel &
Restaurant
Pengangkutan & Komunikasi Transportation &
Communication
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan/Financial, Ownership and Business
Services
Jasa-Jasa/Services

2006
(2)
2,40
4,17

2007
(3)
4,98
9,78

2008
(4)
6,05
6,13

2009
(5)
4,85
1,43

2010
(6)
5,08
5,87

5,47
3,08

5,09
0,22

2,92
4,46

2,76
5,57

4,52
7,06

10,33
6,95

7,78
7,55

8,10
6,14

6,54
5,43

6,77
6,51

11,91

19,90

8,89

7,56

9,44

9,87

12,43

11,30

6,14

10,78

7,09
6,20

8,25
6,90

9,48
6,39

6,62
5,07

6,77
6,35

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional
Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas./
6,26
6,89
6,40
5,14
6,36
Gross Regional Domestic Product Non Migas
Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province

Dalam teori ekonomi makro, dari sisi pengeluaran, pendapatan regional bruto
adalah penjumlahan dari berbagai variabel termasuk di dalamnya adalah investasi.
Ada beberapa hal yang sebenarnya berpengaruh dalam soal investasi ini. Investasi
sendiri dipengaruhi oleh investasi asing dan domestik. Investasi yang terjadi di daerah
terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta yang berasal dari pihak
pemerintah maupun pihak swasta. Investasi dari sektor swasta dapat berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi pemerintah dilakukan guna
menyediakan barang publik. Besarnya investasi pemerintah dapat dihitung dari selisih
antara total anggaran pemerintah dengan belanja rutinnya.
Selama tahun 2006-2010 di Propinsi Sumatera Utara telah terealisasi sebanyak
61 proyek PMDN dengan nilai sebesar Rp 6.930.254,25 juta. Sedangkan PMA
terealisasi sebesar $ 1.950,21 juta dengan jumlah proyek 102 buah.

Tabel 1.3
Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA) Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2010

TAHUN

PMDN
Jumlah Proyek Realisasi(Juta Rp)

Jumlah Proyek

PMA
Realisasi(Juta US$ )

2006
2007
2008
2009
2010

10
12
594.245,38
233,91
11
26
1.672.463,33
230,20
13
24
391.333,72
255,17
14
20
2.644.965,26
940,29
13
10
1.625.438,97
290,63
Total
61
102
6.928.446,66
1.950,21
Sumber/Source : Badan Investasi dan Promosi Provinsi Sumatera Utara/Investment and Promotion
Board of Sumatera Utara Province

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa pertumbuhan realisasi PMDN selama lima
tahun terakhir lebih kecil dibanding realisasi PMA, sedangkan jumlah proyek PMA
dari tahun ke tahun fluktuatif tetapi nilainya relatif lebih besar dibanding realisasi
PMDN, dan untuk melihat perkembangan realisasi PMA dan PMDN dapat dilihat
pada grafik dibawah ini:
Grafik 1.1
Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA) Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2010
Pertumbuhan PMA dan PMDN di Sumatera Utara 2006-2010
400.00
200.00

Persen

0.00
-200.00

268.49
118.20

76.60

38.55

4.41
2006

-1.59
2007
-181.44

10.85
2008

2009

PMA Realization (%)
PMDN Realization (% )

-400.00
-575.88

-600.00
-800.00

-69.09
2010

Tahun

Selain investasi, maka tenaga kerja merupakan suatu faktor yang mempengaruhi
output suatu daerah. Angkatan kerja yang besar akan terbentuk dari jumlah penduduk
yang besar. Namun pertumbuhan penduduk dikhawatirkan akan menimbulkan efek
yang buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut Todaro (2000:108) pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong
timbulnya masalah keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan menjadi
semakin jauh. Selanjutnya dikatakan bahwa masalah kependudukan yang timbul
bukan karena banyaknya jumlah anggota keluarga, melainkan karena mereka
terkonsentrasi pada daerah perkotaan saja sebagai akibat dari cepatnya laju migrasi
dari desa ke kota.
Namun demikian jumlah penduduk yang cukup dengan tingkat pendidikan yang
tinggi dan memiliki skill akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Dari
jumlah penduduk usia produktif yang besar maka akan mampu meningkatkan jumlah
angkatan kerja yang tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan produksi
output di suatu daerah.
Untuk mengetahui perkembangan penduduk usia kerja di Sumatera Utara
periode tahun 2006-2010 disajikan dalam Tabel 1.4
Tabel 1.4
Persentase Penduduk Yang Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2006-2010
Lapangan Pekerjaan Utama
2006
2007
2008
2009
2010
Main Industry
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian, kehutanan, perkebunan,
perikanan, peternakan / Agriculture,
49,64
47,60
47,12
46,72
46,94
forestry, plantation, fishery,livestock
2. Pertambangan dan penggalian/
0,24
0,40
0,29
0,40
0,43
Mining and Quarrying
3. Industri pengolahan / Manufacturing
7,08
7,60
8,08
8,69
7,43
4. Listrik, gas dan air / Electricity, Gas
0,33
0,20
0,17
0,23
0,2
and Water Supply
5. Bangunan / Construction
3,75
4,80
4,93
5,18
5,0
6. Perdagangan,
Hotel,
dan
19,21
18,80
20,20
20,04
19,52
Restoran/Trade, Hotel and Restaurant
7. Pengangkutan
dan
Komunikasi /
6,60
6,40
6,12
5,64
5,04
Transportation and Communication
8. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya/
1,35
1,30
1,05
1,05
1,00
Bank
and
Other
Financial
Institutions.
9. Jasa Kemasyarakatan/Public Service
11,81
12.90
12,04
12,6
14,45
10. Lainnya/Others
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Jumlah / Total
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province

Grafik 1.2
Perkembangan Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2010

Jumlah Orang (Ribu)

Jumlah Angkatan Kerja di Sumatera Utara
7,000
5,765.64
6,000 4,977.32
5,082.80
5,166.13
4,835.79
5,000
5,540.26
4,859.65
4,928.35
4,756.08
4,000
3,000
2,000
636.98
571.33
532.43
404.12
1,000 229.21
758.09
632.05
554.54
355.50

6,125.57
BEKERJA
MENCARI KERJA

491.81

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Dari Tabel 1.4 di atas terlihat bahwa sebagian besar angkatan kerja di Propinsi
Sumatera Utara 5 tahun terakhir yang bekerja pada lapangan usaha pertanian sekitar
(46,94%), disusul pada sektor perdagangan (19,52%) dan sektor jasa kemasyarakatan
(14,45%). Jumlah orang bekerja di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 sebesar
6.125.571 orang dan jumlah orang yang mencari kerja sebesar 491.806 orang dari
total penduduk Propinsi Sumatera Utara sebesar 12.982.204 orang. Laju jumlah
pertumbuhan orang yang bekerja terus menerus selama 10 tahun terakhir (2001 s/d
2010) sekitar 2.45% sementara laju pertumbuhan orang pencari kerja sekitar 12.83%.
Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan-kebijakan pembangunan manusia di
Propinsi Sumatera Utara belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan percepatan
ekonomi lokal.
Pertumbuhan PDRB, sebagai tolok ukur pertumbuhan suatu ekonomi regional
juga tidak bisa lepas dari peran pengeluaran pemerintah di sektor layanan publik.
Pengeluaran pemerintah daerah diukur dari total belanja rutin dan belanja
pembangunan yang dialokasikan dalam anggaran daerah. Semakin besar pengeluaran
pemerintah daerah yang produktif maka semakin memperbesar tingkat perekonomian
suatu daerah (Wibisono,2005:76).

Anaman (2004:85) menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi pemerintah yang
terlalu kecil akan merugikan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah yang
proporsional akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran konsumsi
pemerintah yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Pada umumnya pengeluaran pemerintah membawa dampak positif bagi
pertumbuhan ekonomi.
Tabel 1.5
Proporsi Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik terhadap Belanja
Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2010 (dalam milyar Rp)
Tahun/Year
(1)
20061)

Aparatur
Daerah
(2)
628,52

Pelayanan Publik

Jumlah/Total

(3)
1.640,48

(4)
2.269,00

1.346,80 2)

2.717,90

2007

1.371,10 2)

2008

1.794,40

1.172,90

2.967,30

2009

2.066,19

1.378,37

3.444,56

2010

2.037,73

1.795,45

3.833,18

Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara
Grafik 1.3
Proporsi Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik terhadap Belanja
Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2010 (dalam milyar Rp)

Selama tahun 2006-2010 pemerintah daerah Propinsi Sumatera Utara telah
meningkatkan belanja daerahnya rata-rata sebesar 12,22 % tiap tahunnya. Belanja
daerah tersebut terdiri dari belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik.

Pertumbuhan realisasi belanja aparatur daerah selama tahun 2006-2010 rata-rata
sebesar 17,76%. Sedangkan belanja pelayanan publik relatif lebih kecil, yaitu rata
tumbuh 9,25%. Proporsi maupun perkembangan realisasi belanja publik yang relatif
lebih kecil dibandingkan dengan realisasi belanja aparatur daerah menunjukkan
bahwa alokasi anggaran sebagian besar digunakan untuk kepentingan konsumtif.
Keadaan ini menyebabkan realisasi belanja daerah yang besar belum mendorong
tingkat pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara secara signifikan.
Dari paparan di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejauh mana
pengaruh realisasi penanaman modal asing (PMA), realisasi penanaman modal dalam
negeri (PMDN), angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi Propinsi Sumatera Utara pada tahun 1994-2010.
1.2 Rumusan Masalah
Pelaksanaan otonomi daerah memberikan wewenang kepala daerah untuk
membangun daerahnya masing-masing dengan menggali segala potensi yang ada di
daerah tersebut. Untuk membangun suatu daerah maka diperlukan suntikan dana dari
pemerintah pusat sebagai modal awal untuk membiayai pembangunan daerah tersebut
maka dengan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat diharapkan daerah tersebut
dapat memacu pembangunan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonominya
sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
didaerah tersebut. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah
PDRB. Oleh karena itu untuk mengkaji pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dapat
diamati dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa faktor yang mempengruhi pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera
Utara adalah faktor realisasi nilai penanaman modal asing (PMA), realisasi nilai
penanaman modal dalam negeri (PMDN), angkatan kerja dan pengeluaran pemerintah

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian yang dikemukakan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh realisasi nilai penanaman modal asing (PMA) terhadap
pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara?
2. Bagaimana pengaruh realisasi nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN)
terhadap pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Utara?
3. Bagaimana pengaruh jumlah angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Propinsi Sumatera Utara?
4. Bagaimana pengaruh jumlah pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi Propinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh realisasi nilai penanaman modal asing (PMA)
terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sumatera Utara.
2. Menganalisis pengaruh realisasi nilai penanaman modal dalam negeri
(PMDN) terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sumatera Utara.
3. Menganalisis pengaruh jumlah angkatan kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi di Propinsi Sumatera Utara.
4. Menganalisis

pengaruh

jumlah

pengeluaran

pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sumatera Utara.

pemerintah

terhadap

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para peneliti lain yang ingin
meneliti lebih lanjut mengenai bahasan yang sama maupun yang relevant
dengan penelitian penulis dengan menggunakan pendekatan dan ruang
lingkup yang berbeda khususnya yang menyangkut masalah pertumbuhan
ekonomi di Sumatera Utara.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis terhadap masalah
maupun isu-isu yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Utara.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis penelitian mengenai pengaruh penanaman modal asing,
penanaman modal dalam negeri, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah daerah
terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara tahun 1994-2010 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera
Utara (Y) selama tahun pengamatan 1994-2010 adalah : realisasi nilai
Penanaman Modal Asing (PMA), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN), Angkatan Kerja (AK) dan Pengeluaran Pemerintah Daerah
(EXPD). Hasil analisis mengenai pengaruh PMA, PMDN, Angkatan Kerja
dan Pengeluaran Pemerintah (EXPD) daerah terhadap pertumbuhan ekonomi
Propinsi Sumatera Utara menunjukkan hubungan yang positif tetapi ada
beberapa variabel yang belum signifikan nilai probabilitasnya dengan α=
0,05, yaitu Pengeluaran Pemerintah (EXPD), sedangkan nilai Probabilitas
AK, PMA dan PMDN masih jauh dibawah α= 0,05.
 Dari hasil analisis diatas bahwa diantara variabel independen ( PMA,
PMDN, AK dan EXPD) yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
di Sumatera Utara adalah faktor pertumbuhan tenaga kerja maka dari itu
pemerintah

Sumatera

Utara

harus

memikirkan

bagaimana

strategi

meningkatkan jumlah tenaga kerja produktif sehingga bisa meningkatkan
pertumbuhan ekonominya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan hasil penelitian, beberapa upaya perlu dilakukan
untuk mengerakkan pembangunan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Utara antara lain :
1. Meskipun secara kuantitas angkatan kerja memberi kontribusi yang tinggi
bagi pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sumatera Utara, seyogyanya disertai
dengan upaya peningkatan kualitas angkatan kerja oleh pemerintah daerah,
misalnya dengan memperbanyak pendidikan kewirausahaan melalui jalur
non formal.
2. Peranan PMA dan PMDN sesuai dengan semangat otonomi daerah harus
dipacu dengan peningkatan situasi kondusif berinvestasi, pembuatan peta
potensi daerah dan pembentukan unit pelayanan terpadu di daerah untuk
mempermudah pelayanan pembuatan ijin usaha dan investasi, contoh seperti
yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Solok di Sumatera Barat dan
Sragen di Jawa Tengah.
3. Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara diharapkan mengalokasikan
belanja daerah secara proporsional antara belanja rutin yang konsumtif
dengan belanja pembangunan yang lebih memihak kepentingan publik
sehingga mampu memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN
Yogyakarta.
Arsyad, Lincolin (1991). Ikhtisar teori dan Soal Jawab Ekonomi Mikro, Edisi 1.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Alkadri, 1999. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jurnal Pusat Studi
Indonesia, Universitas Terbuka.
Adam Smith, Teori Pertumbuhan Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan. PT.
Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.
Arifin, 2003. Keterkaitan Antara Kebijakan Fiscal dengan Pertumbuhan Ekonomi
Suatu Daerah. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Arthur, Lewis. Teori Pertumbuhan Ekonomi. PT. raja grafindo pustaka. Jakarta.
Boediono, 1982. Pengertian Sederhana Mengenai Investasi. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Boediono,1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE. Deliarnov, 2003,
Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Boediono, 2002, Ekonomi Mikro : Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1,
Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Basuki, 1997. Kajian Mengenai Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tabungan Domestik Indonesia Tahun
1969-1994. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.12,2,50-65, Universitas
Gajah Mada, 1997.
Becker, Gary. S. 1993. Human Capital. The University Chicago Press.
Budiman 1982 dalam Endi suandi hamid 2003, Definisi Investasi Secara Sederhana.
Jakarta.
David, Richardo 2008. Teori Pertumbuhan Klasik. PT. Raja grafindo pustaka. Jakarta.
David, Richardo 1926. The Principles of Political Economy and Taxation. JM Dent & Sons,
London.

David, Richardo, 2008. Teori Pertumbuhan Klasik. PT. Raja
Jakarta.

grafindo

pustaka.

Deliarnov, 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : III Press.
Dumairy, 1996. Pengertian Investasi. Ekonomi perencanaan dan pembangunan. PT.
Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.
Dumairy (1996), Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Djoyohadikusumo, dalam Inna 2000. Pertumbuhan Ekonomi Dalam Peningkatan
Produksi. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Dornbush, Fischer dalam Sinardhin Thahir, 2002. Definisi dan Pengertian Investasi.
Jakarta.
Gerald M Meier 1985; alih bahasa oleh Sahat Simamora. Ekonomi Pembangunan
Negara Berkembang : Teori dan Kebijaksanaan, Jakarta : Bina Aksara.

Gerald M Meier, Robert E. Baldwin 1972; alih bahasa oleh P. Sihotang. Pembangunan
Ekonomi, Jakarta : Bhratara.
Gujarati, Damodar. 1995. Basic Econometrics.Third Edition. McGraw Hill
International Editions.
Gunadi Brata, Aloysius.2004. Analisis Hubungan Imbal Balik Antara Pembangunan
Manusia dan Kinerja Ekonomi Daerah Tk.II di Indonesia. Lembaga
Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Gunadi, 2004. Dampak dari Cara Pemerintah Dalam Membiayai Pengeluarannya
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ekonomi.
Galenson, Leibenstein, 1958. Kriteria penginvestasian. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Grossman, G.M. dan E. Helpman. 1993. Innovation and Growth in the Global
Economy, Cambridge. the MIT Press.
Halim, 2003. Pembagian Kriteria Investasi. Jurnal Makro Ekonomi. Jakarta.
Harrord, Domar, dalam Jhingan . 1975. Teori Model-Model Pertumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada.
Harrord, Domar, 1957. Model Pertumbuhan Ekonomi. PT. Raja Grafindo Pustaka.
Jakarta.
Herlan, Firmansyah, (2004). Analisis Akselerasi Pendapatan Nasional Terhadap
Investasi Asing di Indonesia Periode 1985-2002. Skripsi Pendidikan Ekonomi
dan Koperasi FPIPS UPI Bandung.
Idris, 2004. Konsep Pembangunan dan Pertumbuhan. Jurnal Makro Ekonomi.
Jhingan, 1996. Ekonomi pembangunan dan perencanaan. Rajawali press. Jogjakarta.
Jhingan, 2000. Tujuan pokok pembangunan ekonomi. Jurnal Makro Ekonomi Jakarta.
Jhingan, dalam Sinardhin Thahir, 2002 . Definisi dari penanaman modal asing.
Jurnal Makro Ekonomi. Jakarta.
Khuznets, dalam Jhingan, 1994. Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Kenaikan Jangka
Panjang. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat., 1997. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.
UPP AMP YKPN Yogyakarta.
Kunarjo, dalam Hasanuddin 2003. Pentingnya Investasi Dalam Upaya Pertumbuhan.
Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Kunarjo, 2000. Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, Jakarta, UI Press.
Mankiw, N.Gregory, 2000.Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mankiw, 2000. Perbedaan Macam Investasi. Ekonomi Perencanaan Pembangunan. PT.
Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.
Mankiw, N. Gregory. 2003. “Teori Makro Ekonomi”. Edisi Keempat. Terjemahan.
Jakarta : Penerbit Airlangga.
Meier, 1985. Investasi Swasta Asing. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Paul M. Romer The Journal of Economic Perspectives Vol. 8, No. 1 (Winter, 1994), pp.
3-22.

Robbert, Sollow, 1995. Teori Pertumbuhan Neo Klasik. PT. Raja Grafindo Pustaka.
Jakarta.
Romer, Paul M., 1990. Endogeneus Technological Change. Journal Of Political
Economy.
Rostow dan Musgrave, 1996. Pembangunan Ekonomi. Ekonomi Perencanaan
Pembangunan. PT. Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.
Ranis, Gustav. et. al. 2000. Economic Growth and Human Development. World
Development Vol.28,No.2,pp.197-219.
Samuelson, 1986. Definisi Investasi. Teori Makro Ekonomi Ed.5, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Samuelson, Paul A. Nordhaus, William D. (1999) Mikro Ekonomi: Jakarta : Erlangga.
Schumpeter, dalam Fatimah, 2004. PDRB Dalam Rangka Peningkatan Penerimaan
Negara. Jurnal Ekonomi. Jakarta.
Sukirno, 1982 . Definisi dari Pembentukan Modal dan Investasi. PT. Raja Grafindo
Pustaka. Jakarta.
Sukirno, dalam Sinardhin Thahir, 2002. Pertambahan Jumlah Barang dan Modal.
Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan PT. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FE
UI, Jakarta.
Simanjuntak Payaman J, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Edisi
Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Susanti, Hera, Moh. Ikhsan, dan Widyanti, 2000. Indikator-Indikator Makroekonomi
ed. 2. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Penerbit
Salemba Empat Edisi Pertama, 2000.
Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga
Edisi Kedelapan, 2004.
Todaro, Michael, P. Dan Stephen C. Smith, 2006, Pembangunan Ekonomi. Edisi
Kesembilan, Jakarta : Erlangga.
Todaro, Michael, P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh
diterjemahkan oleh Haris Munandar. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Todaro, 1999. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Suatu Daerah.
Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan PT. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.
Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali ; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2
Tahun 2008, Universitas Udayana Denpasar.
Wibisono, Yusuf. 2005. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi
Empiris Antar Propinsi di Indonesia, 1984-2000. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia Vol.02, Universitas Gajah Mada, 2005.