PEMAHAMAN SISWA TENTANG OTONOMI DAERAH MELALUI MATERI PELAJARAN PKN KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

(1)

PEMAHAMAN SISWA TENTANG OTONOMI DAERAH MELALUI MATERI PELAJARAN PKn KELAS IX SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 2 RANTAU UTARA T. P 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Persyaratan Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

BUDI WINATA HASIBUAN NIM. 308111020

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Budi WinataHasibuandilahirkan di RantauPrapatpadatanggal 14 april 1989. Ayah bernama Darwin, S.E danIbubernamaHaridaHarahap.Merupakananakpertamadari 3 bersaudara.Padatahun 1995 penulismasuk SD di kotapinangkabupatenLabuhanBatu Selatan danmenyelesaikannyapadatahun 2001. Penulismelanjutkanpendidikan SMP di pesantrenMa’had Al-Zaytun di kabupatenIndramayuprovinsiJawa Barat padatahun 2001 danselesaipadatahun 2004.Kemudianpenulismelanjutkanpendidikannya di SMK PemdaRantauPrapatKabupatenLabuhanBatupadatahun 2004 danlulustahun 2007. Padatahun

2008 penulisditerima di program


(5)

vi ABSTRAK

Budi Winata Hasibuan, NIM 308111020. Pemahaman Siswa Tentang Otonomi Daerah Melalui Materi Pelajaran PKn Kelas IX Semester Ganjil SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang Otonomi Daerah melalui materi pelajaran PKn kelas IX Semester Ganjil SMP N 2 Rantau Utara. bentuk penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, identifikasi, dan analisis pengolahan data untuk mendapatkan tujuan yang objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi Kelas IX di SMP N 2 Rantau Utara sebanyak 280 orang, sampel yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah berjumlah 42 siswa/i Kelas IX di SMP N 2 Rantau Utara. Tekhnik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan Angket. Data yang telah terkumpul dianalisis melalui teknik perhitungan rumus frekuensi dengan menggunakan rumus frekuensi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang otonomi daerah melalui materi mata pelajaran PKn kelas IX semester ganjil SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu adalah siswa belum memahami sepenuhnya materi otonomi daerah dalam mata pelajaran PKn di sekolah tersebut.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur saya panjatkan Kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan Skripsi ini yang berjudul “Pemahaman Siswa Tentang Otonomi Daerah Melalui Materi Pelajaran PKn Kelas IX Semester Ganjil SMP N 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi, namun motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Seiring dengan itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Restu MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H, M.Hum selaku Sekretaris jurusan PPKn.

5. Bapak Drs. Marasat Siagian selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi arahan, serta memberi saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.


(7)

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik dan selaku penguji dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Buha Simamora, S.H, MH selaku dosen penguji penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, M. Hum selaku dosen penguji penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak/Ibu dosen pengajar Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan, atas bekal ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan.

10. Bapak Supardi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu yang telah mengizinkan penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

11. Orang Tua Penulis yaitu Ayahanda Darwin S.E dan ibunda Harida Harahap yang telah dengan penuh kesabaran merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang yang begitu besar kepada penulis.

12. Teman-teman terbaik penulis, sahara, bram, neni, jesi, ririn utami, ummul khairina, dan khususnya Garnis yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman jurusan PKn khususnya stambuk 2008 yang telah memberikan motivasi dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 14. Teman-teman satu kost penulis yaitu saudara Albiarthadana Syahri,

Ricki Anara, S.Pd yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

Seperti pepatah mengatakan “ tak ada gading yang tak retak ”, begitu juga penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan skripsi ini di kemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Agustus2012

Penulis,

Budi Winata Hasibuan


(9)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING --- i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN--- ii

KATA PENGANTAR --- iii

ABSTRAK --- vi

DAFTAR ISI --- vii

DAFTAR TABEL --- ix

DAFTAR LAMPIRAN --- xi

BAB I PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang Masalah --- 1

B. Identifikasi Masalah --- 5

C. Pembatasan Masalah --- 5

D. Perumusan Masalah --- 6

E. Tujuan Penelitian --- 6

F. Manfaat Penelitian --- 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA --- 8

A. Kerangka Teoritis --- 8

1. Pengertian Pemahaman --- 8

2. Otonomi Daerah --- 9

B. Kerangka Berfikir --- 23


(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN --- 26

A. Lokasi Penelitian --- 26

B. Populasi dan Sampel--- 26

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional --- 27

D. Tekhnik Pengumpulan Data --- 27

E. Teknik Analisis Data --- 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN --- 29

A. Analisis Hasil Penelitian --- 29

B. Pembahasan Hasil Penelitian --- 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN --- 57

A. Kesimpulan --- 57

B. Saran --- 59

DAFTAR PUSTAKA --- 61 LAMPIRAN ---


(11)

DAFTAR TABEL

Hal

1. Tabel 1 tabulasi jawaban responden --- 30

2. Tabel 2 tanggapan responden tentang ketertarikan pada mata pelajaran PKn --- 31

3. Tabel 3 Tanggapan Responden tentang mengetahui materi otonomi daerah di dalam mata pelajaran PKn kelas IX --- 32

4. Tabel 4 Tanggapan Responden tentang penjelasan Otonomi --- 33

5. Tabel 5 Tanggapan responden tentang daerah otonomi --- 34

6. Tabel 6 tanggapan responden tentang otonomi daerah--- 35

7. Tabel 7 tanggapan responden tentang tujuan otonomi daerah --- 36

8. Tabel 8 tanggapan responden tentang guru PKn di sekolah dalam menerangkan materi otonomi daerah di kelas, apakah mudah dipahami atau sulit dipahami --- 37

9. Tabel 9 tanggapan respon den tentang pengertian undang-undang - 38 10. Tabel 10 tanggapan responden tentang Undang-undang yang mengatur tentang Otonomi daerah --- 39

11. Tabel 11 tanggapan responden tentang peraturan perundangan yang mengatur tentang otonomi daerah --- 40

12. Tabel 12 tanggapan responden tentang pemerintahan daerah terdapat dalam UUD NRI 1945 dalam pasal berapa--- 41


(12)

14. Tabel 14 tanggapan responden tentang tahu asas dekonsentrasi ---- 43 15. Tabel 15 tanggapan responden tentang tahu tugas pembantuan--- 44 16. Tabel 16 tanggapan responden tentang arti dari kewenangan --- 45 17. Tabel 17 tanggapan responden tentang pelaksanaan otonomi daerah saat

ini --- 46 18. Tabel 18 Tanggapan Responden mengenai masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah --- 47 19. Tabel 19 tanggapan responden tentang DPRD --- 48 20. Tabel 20 tanggapan responden tentang tugas dan wewenang DPRD 49 21. Tabel 21 tanggapan responden tentang pemahaman siswa secara

keseluruhan mengenai materi Otonomi daerah dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan --- 50


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket 2. Nota Tugas

3. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan

4. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari SMP N 2 Rantau Utara

6. Surat keterangan telah menyerahkan skripsi dari tempat penelitian 7. Kartu Bimbingan Skripsi

8. Daftar Peserta Seminar Proposal

9. Surat Keterangan Dari perpustakaan Jurusan PPKn

10. Surat Keterangan Dari Perpustakaan Universitas Negeri Medan 11. Surat Pernyataan keaslianTulisan


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Pasal 18 UUD 1945 dalam amanatnya mengatakan pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diharapkan mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.

Berdasarkan ketentuan UUD NKRI Tahun 1945 sistem pemerintahan telah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah menekankan pentingnya prinsip-prinsip demokrasi, peningkatan peran serta masyarakat, dan pemerataan keadilan dengan memperhitungkan berbagai aspek yang berkenaan dengan potensi dan keanekaragaman antar daerah.

Mengenai masalah kewenangan diperkuat oleh pendapat Deddy dan Dadang (2001:3), bahwa :

Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan moneter dan fiskal, agama, serta kewenanan bidang lainnya yang akan ditetapkan peraturan pemerintah. Disamping itu, keleluasaan otonomi mencakup


(15)

2

pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi.

Dari pendapat di atas bahwasanya kewenangan daerah dalam menjalankan otonomi daerah di masing-masing daerah sangat luas diberikan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan professional.

Selanjutnya mengenai Otonomi daerah lebih diperkuat lagi di dalam konstitusi pasal 18 UUD NRI Tahun 1945 dikatakan bahwa :

1. Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.

2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki dewan perwakilan rakyat daerah yang angota-angotanya dipilih melalui pemilihan umum.

4. Gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Dengan demikian daerah diberikan kewenangan dalam menjalankan dan melaksanakan pemerintahan di daerah masing-masing dengan seluas-luasnya tanpa dicampuri oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat hanya mengontrol dan mengawasi pemerintah daerah dalam melaksanakan yang telah diamanahkan konstitusi. Pemerintah daerah juga berhak membuat peraturan daerah, akan tetapi


(16)

3

peraturan tersebut tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan konstitusi UUD NRI 1945.

Menurut Undang – undang No. 32 Tahun 2004 yang menjadi asas – asas Otonomi daerah yaitu :

1. Asas Desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Reublik Indonesia.

2. Asas Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

3. Asas Tugas Pembantuan, yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/ atau desa daeri pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Dalam menjalankan atau melaksanakan pemerintahan daerah, asas-asas tersebut menjadi titik tolak perangkat daerah untuk menjalankan tugasnya sebagaimana fungsinya yang diberikan oleh otonomi daerah.

Penyelenggaraan otonomi daerah sebenarnya dapat meringankan tugas dan beban pemerintah pusat sepanjang tetap berjalan diatas rel yang mengatur hubungan antara wewenang daerah dan pusat. Keseimbangan berbagai kepentingan sebagai isi dari fungsi pemerintahan harus disadari oleh birokrat pusat dan daerah. Kemandirian daerah harus tetap didukung untuk menjadi kenyataan meskipun kemandirian daerah otonomi itu dalam suatu negara kesatuan bersifat relatif.

Adanya pemberian kewenangan kepada daerah telah dilandasi oleh UU No 32 Tahun 2004 yang telah di undangkan, mencakup seluruh sistem dalam kinerja perangkat daerah. Akan tetapi peraturan bukanlah tetap peraturan, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran-pelanggaran Hukum, sosial, di dalam


(17)

4

menjalankan otonomi daerah yang terjadi daerah, mulai itu dari sebelum pemilihan kepala daerah hingga setelah terpilihnya kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten/kota. Hal inilah yang menjadi persoalan pesta demokrasi di daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.

Hal inilah yang melatarbelakangi penulis dalam membuat atau menulis penelitian mengenai otonmi daerah. Karena penulis melihat bahwa pelaksanaan otonomi daerah yang ada di daerah tidak berjalan sebagaimana mestinya yang telah diamanatkan UU No 32 Tahun 2004. Ada beberapa kesenjangan yang terlihat di daerah. Misalnya dalam hal kesejahteraan masyarakat, masih banyak daerah yang tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. Janji-janji kampanye tidak terlaksana sebagaimana yang telah menjadi visi dan misinya sebelum menjadi kepala daerah.

Kalau dilihat otonomi daerah semata-mata hanya untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang selama ini merasa terabaikan sebelum otonomi daerah itu berlaku. Dari fenomena tersebut ada harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam melaksanakan pemerintahan yang ada di daerah.

Melalui mata pelajaran PKn diharapkan peserta didik bukan hanya memiliki pengetahuan yang luas tentang materi pokok PKn yang meliputi politik, hukum, dan moral, akan tetapi juga memiliki keterampilan dalam merespon berbagai persoalan di bidang otonomi daerah. Selain itu melalui mata pelajaran PKn khusunya dalam materi otonomi daerah diharapkan peserta didik memiliki sikap, rasa tanggung jawab dalam mengkritisi kinerja pemerintah daerah melalui


(18)

5

pemahaman tentang otonomi daerah di daerah mereka yitu kabupaten Labuhan Batu.

Dengan ini penulis melihat dan perlu mengadakan penelitian terhadap diri siswa Kelas IX SMP N 2 Rantau Utara terhadap pemahaman otonomi daerah yang berjalan di kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dan menelaahnya lebih rinci lagi dengan mengangkatnya ke dalam sebuah penulisan skripsi yang berjudul “Pemahaman Siswa Tentang Otonomi Daerah Melalui Materi Pelajaran PKn Kelas IX Semester Ganjil SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini. Adapun masalah-masalah itu berhubungan dengan pemahaman siswa tentang Otonomi Daerah di Kelas IX. Dengan demikian yang menjadi masalah adalah:

1. Pemahaman siswa tentang pemerintahan di daerah

2. Pelaksanaan Otonomi Daerah di Daerah kabupaten Labuhan Batu 3. Kewenangan daerah dalam menjalankan otonomi daerah

4. Aktualisasi otonomi daerah dalam materi mata pelajaran PKn C.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini, yaitu:


(19)

6

2. Kewenangan daerah dalam menjalankan otonomi daerah

3. Aktualisasi materi otonomi daerah dalam mata pelajaran PKn di daerah

D.Perumusan masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka selanjutnya dapat dirumuskan permasalahannya yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah Pemahaman siswa tentang materi otonomi daerah dalam mata pelajaran PKn di sekolah?

2. Bagaimanakah kewenangan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah di daerah?

3. Bagaimanakah pelaksanaan otonomi daerah di Labuhan Batu? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tentu saja konsisten dengan rumusan masalah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pemahaman siswa tentang materi otonomi daerah dalam mata pelajaran PKn di sekolah.

2. Untuk mengetahui kewenangan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah di daerah.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan otonomi daerah di Labuhan Batu. F. Manfaat Penelitian

Suatu penulisan hendaknya memberikan manfaat agar apa yang ditulis, diperbuat tidak sia-sia. Adapun manfaat penulisn ini adalah sebagai berikut :


(20)

7

1. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat yang ada di jalan sei tawar Kecamatan Rantau Utara Tentang Otonomi daerah, dan keluarga besar SMP N 2 Rantau Utara

2. Hasil penulisan dapat memberikan sumbangan terhadap masyarakat khususnya tentang otonomi daerah sehingga masyarakat lebih paham akan adanya otonomi daerah

3. Hasil penulisan ini dapat menambah wawasan penulis tentang otonomi daerah.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga Negara yang cerdas, kritis, kreatif dan rasional serta setia kepada bangsa Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Yang diberikan kepada peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara, sesame warga Negara yang bertujuan agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Otonomi daerah merupakan hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri masyarakat setempat dengan tujuan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Dengan adanya otonomi tersebut daerah seharusnya mampu membantu pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan di bidang pelayanan birokrasi di pemerintahan tersebut. Melaksanakan pendidikan gratis telah berhasil dilakukan pemerintah daerah di hamper seluruh Indonesia, khususnya di daerah kabupaten Labuhan Batu. Hal ini ikut berpartisipasi dalam


(22)

mencerdaskan kehidupan bangsa yang telah diamanahkan oleh UUD NRI Tahun 1945.

3. Minat belajar siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 terhadap mata pelajaran PKn dapat dikatakan berminat dan menyukai mata pelajaran tersebut. Hal ini terbukti dengan pernyataan hasil penelitian pada tabel 2 seluruhnya telah menyatakan suka dengan mata pelajaran PKn. Pada tabel 3 mereka menjawab 100% tahu dan telah mengikuti materi otonomi daerah di kelas pada waktu semester ganjil.

4. Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 belum memahami materi otonomi daerah secara keseluruhan dan belum bias merasakan adanya otonomi daerah di daerah mereka tinggal yaitu Kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan hal itu yang menjadi alas an mereka adalah sulitnya mempelajari materi otonomi daerah tersebut, ditambah lagi dalam hal ini mereka menyatakan guru PKn yang membawakan materi tersebut lebih banyak menulis daripada memberikan penjelasan dan wawasan pengetahuan tentang otonomi daerah.

5. Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 merupakan generasi masa depan bangsa Indonesia, khusunya daerah Labuhan Batu yang harus diberikan pengajaran dan wawasan seputar otonomi daerah dan materi lain yang terdapat dalam mata pelajaran PKn. Karena menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak


(23)

siswa kelas IX SMP tersebut sangat mengecewakan dan harus menjadi pelajaran bagi guru PKn dalam memberikan materi tersebut di sekolah. Melihat kenyataan pada hasil Ujian Nasional 99,99% siswa kelas IX tersebut lulus ujian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecerdasan dalam belajar dan kemauan yang kuat.

6. Melalui materi pelajaran PKn, materi otonomi daerah diberikan pada mereka agar sejak dini mampu mengenal dan mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan daerah, kinerja daerah dalam melaksanakan otonomi daerah yang telah berlaku di daerah seluruh Indonesia umumnya, Labuhan Batu pada khususnya.

7. Menurut hasil penelitian yang telah dilaksanakan di sekolah tersebut menunjukkan siswa secara keseluruhan memang belum memahami apa itu otonomi daerah. Mereka hanya mengetahui bupati dan DPRD sebagai pemimpin yang ada di daerah mereka tersebut.

B. Saran

Mengingat otonomi daerah perlu dipelajari dan dipahami secara keseluruhan oleh siswa SMP, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dalam hal itu penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kiranya melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, rasa ingin tahu dan cinta tanah air semakin berkembang dimiliki oleh siswa. Karena dengan adanya hal itu diharapkan siswa sebagai penerus bangsa mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di kemudian hari.


(24)

2. Kiranya sebagai seorang siswa diharapkan mampu belajar dengan rajin dan tidak bermalas-malasan di sekolah maupun di rumah. Terutama belajar materi otonomi daerah tersebut dengan sungguh-sungguh dan mampu mengaplikasikannya di tempat tinggal mereka dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sebagai seorang guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin dan membuat proses belajar mengajar di kelas dengan cara yang tidak membosankan agar kiranya siswa-siswa tersebut merasa tertarik dan turut serta aktif dalam mata pelajaran itu berlangsung di sekolah.

4. Kiranya guru Pendidikan Kewarganegaraan lebih memberikan wawasan yang luas mengenai materi otonomi daerah tersebut, karena mengingat usia mereka yang masih 15 tahun perlu perhatian khusus dalam memberikan materi tersebut di kelas tanpa membeda-bedakan siswa walaupun mereka berbeda kelas.

5. Kiranya guru dan siswa mampu mencari solusi dan berdiskusi dalam materi tersebut, di karenakan materi tersebut harus berdasarkan kenyataan yang ada di daerah tersebut yaitu kabupaten Labuhan Batu.


(25)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Rineka Cipta. Jakarta.

Bagir manan, 2002. Menyongsong Fajar otonomi daerah, Sinar Grafika. Jakarta. Bestari, 2008, kebijakan pemerintah daerah sebagai bidang kajian materi

pendidikan kewarganegaraan,vol 1 No 10 jurnal civics.

Bratakusumah, 2004, Otonomi Penyelenggaraan pemerintah daerah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Darmasetyawan, 2007, Otonomi Daerah dalam perspektif Lingkungan, Nilai, dan Sumber daya, Djambatan, Jakarta.

Deddy dadang, 2001.Otonomi Penyelenggaraan pemerintah Daerah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Haw Widjaja, 2001, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Maschuri Maschab, 2003, Kompleksitas persoalan Otonomi Daerah di Indonesia, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Narbuko, Cholid.2007. Metodologi Penelitian. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ni’matul Huda, 2005,Hukum Tata Negara Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Pasaribu, 2005, Otonomi Daerah dengan Kebijakan Publik yang responsive dan akuntabel,vol 3 No 2, jurnal Kewarganegaraan.

Ryaas Rasyid, 2000, Makna Pemerintahan, PT. Mutiara Sumber Daya Widya, Jakarta.

Sabarno, 2008. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta.

UU No. 32 Tahun 2004 Otonomi Daerah. UU Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


(1)

7

pengetahuan kepada masyarakat yang ada di jalan sei tawar Kecamatan Rantau Utara Tentang Otonomi daerah, dan keluarga besar SMP N 2 Rantau Utara

2. Hasil penulisan dapat memberikan sumbangan terhadap masyarakat khususnya tentang otonomi daerah sehingga masyarakat lebih paham akan adanya otonomi daerah

3. Hasil penulisan ini dapat menambah wawasan penulis tentang otonomi daerah.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga Negara yang cerdas, kritis, kreatif dan rasional serta setia kepada bangsa Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Yang diberikan kepada peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan Negara, sesame warga Negara yang bertujuan agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Otonomi daerah merupakan hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri masyarakat setempat dengan tujuan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Dengan adanya otonomi tersebut daerah seharusnya mampu membantu pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan di bidang pelayanan birokrasi di pemerintahan tersebut. Melaksanakan pendidikan gratis telah berhasil dilakukan pemerintah daerah di hamper seluruh Indonesia, khususnya di daerah kabupaten Labuhan Batu. Hal ini ikut berpartisipasi dalam


(3)

NRI Tahun 1945.

3. Minat belajar siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 terhadap mata pelajaran PKn dapat dikatakan berminat dan menyukai mata pelajaran tersebut. Hal ini terbukti dengan pernyataan hasil penelitian pada tabel 2 seluruhnya telah menyatakan suka dengan mata pelajaran PKn. Pada tabel 3 mereka menjawab 100% tahu dan telah mengikuti materi otonomi daerah di kelas pada waktu semester ganjil.

4. Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 belum memahami materi otonomi daerah secara keseluruhan dan belum bias merasakan adanya otonomi daerah di daerah mereka tinggal yaitu Kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan hal itu yang menjadi alas an mereka adalah sulitnya mempelajari materi otonomi daerah tersebut, ditambah lagi dalam hal ini mereka menyatakan guru PKn yang membawakan materi tersebut lebih banyak menulis daripada memberikan penjelasan dan wawasan pengetahuan tentang otonomi daerah.

5. Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 merupakan generasi masa depan bangsa Indonesia, khusunya daerah Labuhan Batu yang harus diberikan pengajaran dan wawasan seputar otonomi daerah dan materi lain yang terdapat dalam mata pelajaran PKn. Karena menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak


(4)

siswa kelas IX SMP tersebut sangat mengecewakan dan harus menjadi pelajaran bagi guru PKn dalam memberikan materi tersebut di sekolah. Melihat kenyataan pada hasil Ujian Nasional 99,99% siswa kelas IX tersebut lulus ujian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecerdasan dalam belajar dan kemauan yang kuat.

6. Melalui materi pelajaran PKn, materi otonomi daerah diberikan pada mereka agar sejak dini mampu mengenal dan mengetahui lembaga-lembaga pemerintahan daerah, kinerja daerah dalam melaksanakan otonomi daerah yang telah berlaku di daerah seluruh Indonesia umumnya, Labuhan Batu pada khususnya.

7. Menurut hasil penelitian yang telah dilaksanakan di sekolah tersebut menunjukkan siswa secara keseluruhan memang belum memahami apa itu otonomi daerah. Mereka hanya mengetahui bupati dan DPRD sebagai pemimpin yang ada di daerah mereka tersebut.

B. Saran

Mengingat otonomi daerah perlu dipelajari dan dipahami secara keseluruhan oleh siswa SMP, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dalam hal itu penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kiranya melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, rasa ingin tahu dan cinta tanah air semakin berkembang dimiliki oleh siswa. Karena dengan adanya hal itu diharapkan siswa sebagai penerus bangsa mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di kemudian hari.


(5)

dan tidak bermalas-malasan di sekolah maupun di rumah. Terutama belajar materi otonomi daerah tersebut dengan sungguh-sungguh dan mampu mengaplikasikannya di tempat tinggal mereka dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sebagai seorang guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin dan membuat proses belajar mengajar di kelas dengan cara yang tidak membosankan agar kiranya siswa-siswa tersebut merasa tertarik dan turut serta aktif dalam mata pelajaran itu berlangsung di sekolah.

4. Kiranya guru Pendidikan Kewarganegaraan lebih memberikan wawasan yang luas mengenai materi otonomi daerah tersebut, karena mengingat usia mereka yang masih 15 tahun perlu perhatian khusus dalam memberikan materi tersebut di kelas tanpa membeda-bedakan siswa walaupun mereka berbeda kelas.

5. Kiranya guru dan siswa mampu mencari solusi dan berdiskusi dalam materi tersebut, di karenakan materi tersebut harus berdasarkan kenyataan yang ada di daerah tersebut yaitu kabupaten Labuhan Batu.


(6)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Rineka Cipta. Jakarta.

Bagir manan, 2002. Menyongsong Fajar otonomi daerah, Sinar Grafika. Jakarta. Bestari, 2008, kebijakan pemerintah daerah sebagai bidang kajian materi

pendidikan kewarganegaraan,vol 1 No 10 jurnal civics.

Bratakusumah, 2004, Otonomi Penyelenggaraan pemerintah daerah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Darmasetyawan, 2007, Otonomi Daerah dalam perspektif Lingkungan, Nilai, dan Sumber daya, Djambatan, Jakarta.

Deddy dadang, 2001.Otonomi Penyelenggaraan pemerintah Daerah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Haw Widjaja, 2001, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Maschuri Maschab, 2003, Kompleksitas persoalan Otonomi Daerah di Indonesia, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Narbuko, Cholid.2007. Metodologi Penelitian. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ni’matul Huda, 2005,Hukum Tata Negara Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Pasaribu, 2005, Otonomi Daerah dengan Kebijakan Publik yang responsive dan akuntabel,vol 3 No 2, jurnal Kewarganegaraan.

Ryaas Rasyid, 2000, Makna Pemerintahan, PT. Mutiara Sumber Daya Widya, Jakarta.

Sabarno, 2008. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta.

UU No. 32 Tahun 2004 Otonomi Daerah. UU Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR DAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN OLEH GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SEMESTER GANJIL DI MA AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG, LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 3 78

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BACAAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII-8 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 130

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN SISWA KELAS VII. 3 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 329

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 28 67

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 14 84

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 4 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/20

0 3 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI STRATEGI INKUIRI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANDAR SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 12

View of UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI OPTIK MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS XII IPA 8 SMA NEGERI 2 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2017/2018

0 2 9