Pengaruh Earning Per Share dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan pada Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009 sampai dengan 2013.

(1)

ABSTRAK

Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh investor untuk menanamkan dana. Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan serta menambah pilihan investasi bagi investor. Investasi yang dilakukan oleh investor dalam pasar modal memiliki berbagai macam instrumen seperti saham, obligasi, dan reksadana. . Para investor harus cermat mengamati dan menganalisis bahwa investasi yang dilakukan telah ditempatkan di suatu perusahaan atau industri yang tepat. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut. Adapun variabel yang digunakan meliputi Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai dengan 2013. Sedangkan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

Earning Per Share memiliki pengaruh yang signfikan terhadap harga saham, sebesar

17,788 sedangkan secara parsial Return On Equity (ROE) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5%.


(2)

xi

ABSTRACT

The capital market is one alternative that is used by investors to invest funds. The presence of capital market funding sources multiply choice for companies and increase investment option for investors. Investments made by investors in the capital market has a wide range of instruments such as stocks, bonds, and mutual funds. Investors should carefully observe and analyze that investments made have been placed in a proper company or industry. The cigarette industry is one industry that has an important role in the economy in Indonesia. In this regard, the research aims to identify the variables that affect the stock price. The variables used include Earning Per Share (EPS) and Return On Equity (ROE). This research used secondary data obtained from financial statements tobacco companies listed on the Stock Exchange in 2009 up to 2013. The samples were taken by using purposive sampling method. The results showed that partially Earning Per Share has exhibited significantly impact on stock prices, amounting to 17.788 while partial Return On Equity (ROE) has no effect on stock prices. Significant level used by 5%.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK. ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii


(4)

xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Saham ... 7

2.1.2 Jenis-Jenis Saham ... 8

2.1.3 Harga Saham ... 10

2.1.4 Rasio Keuangan ... 11

2.2 Rerangka Teoritis ... 13

2.3 Rerangka Pemikiran ... 14

2.3.1 Pengaruh EPS terhadap Harga Saham ... 14

2.3.2 Pengaruh ROE terhadap Harga Saham ... 16

2.4 Penelitian Terdahulu ... 17

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 23

2.6 Model Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 26


(5)

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.6 Uji Data ... 30

3.6.1 Uji Normalitas ... 30

3.6.2 Uji Multikolinearitas ... 31

3.6.3 Uji Heterokedastisitas ... 32

3.6.4 Uji Autokorelasi ... 33

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

3.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 34

3.7.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Hasil Pengumpulan Data ... 36

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 38

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 39

4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 41

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 42

4.1.3 Analisis Data ... 43

4.1.3.1 Uji Regresi ... 43

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 45


(6)

xv

4.2 Pembahasan ... ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Simpulan ... 52

5.1 Saran dan Keterbatasan Penelitian ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... ... 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... ... 28

Tabel 4.1 Daftar Sampel ... .... 36

Tabel 4.2 Data Penelitian ... 37

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 38

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 41

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 43

Tabel 4.8 Hasil Persamaan Regresi ... 44

Tabel 4.9 Hasil Uji t ... 46


(8)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 13 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 24


(9)

DAFTAR LAMPIRAN


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh investor untuk menanamkan dana. Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan serta menambah pilihan investasi bagi investor. Melalui pasar modal, investor akan dapat melakukan investasi dana, dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan mereka sebagai hasil dari investasi yang mereka lakukan di pasar modal.

Investasi yang dilakukan oleh investor dalam pasar modal memiliki berbagai macam instrumen seperti saham, obligasi, dan reksadana. Para investor harus cermat mengamati dan menganalisis bahwa investasi yang dilakukan telah ditempatkan di suatu perusahaan atau industri yang tepat.

Industri rokok merupakan salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Selain itu Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China, AS, dan Rusia. Jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia mengalami peningkatan dari 182 miliar batang pada 2001 menjadi 260,8 miliar batang pada 2009. Sementara itu, Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) memperkirakan konsumsi rokok pada 2012 telah mencapai 300 miliar batang. Konsumsi rokok tumbuh rata-rata 4,4% per tahun selama 2005-2012 dan diperkirakan tumbuh 4%-5% di 2013. Global Adult

Tobacco Survey (GATS) Indonesia (2011) juga menunjukkan bahwa prevalensi


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

di 2011. Apabila dilihat lebih detail, prevalensi merokok pada laki-laki di Indonesia meningkat dari 53,4% pada 1995 menjadi 67,4% pada 2011. Angka prevalensi merokok pada laki-laki di Indonesia tahun 2011 tersebut sekaligus merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan Rusia (60,6%), Banglades (58%),dan China (52,9%). Sedangkan pada perempuan di Indonesia, angka prevalensi meningkat dari 1,7% pada 1995 menjadi 4,5% di 2011. ( Damayanti, dkk, 2013)

Industri rokok saat ini dihadapkan pada tantangan yang semakin berat dengan regulasi yang semakin ketat. Namun demikian, sisi demand yang masih besar dan cenderung inelastis diperkirakan belum akan terkena dampak signifikan dalam jangka pendek. Kenaikan daya beli akibat kenaikan upah minimum, jumlah penduduk yang terus meningkat dan konsumsi yang terbukti tahan terhadap krisis ikut menjaga tingkat demand. Dari sisi supply, terbitnya PP No.109/2012 pada 24 Desember 2012 berpotensi membatasi pertumbuhan industri rokok dalam jangka menengah.

Dilihat dari sisi produsen, industri rokok didominasi oleh tiga pemain utama yang menguasai sekitar 72% pangsa pasar, yaitu Sampoerna (31,1%), Gudang Garam (20,7%), dan Djarum (20,2%). Pemain besar lainnya adalah Bentoel/BAT (8,0%), dan Nojorono (5,8%).

Investasi yang dilakukan dalam pasar modal adalah investasi yang berisiko. Oleh karena itu para investor sebaiknya tidak hanya mengandalkan intuisi belaka serta berspekulasi terhadap jenis investasi yang akan dilakukan tetapi sebaiknya investasi dilakukan setelah melakukan analisis baik berupa analisis fundamental maupun analisis teknikal. Selama ini para investor amatir hanya melihat trend,


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Berbeda dengan para investor professional dimana mereka akan melakukan analisis terlebih dahulu dimana analisis fundamental merupakan salah satu teknik yang digunakan investor untuk mencari informasi serta menganalisis.

Teknik analisis fundamental yang sering digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan Earning per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE). Dengan melakukan perhitungan EPS dan ROE, diharapkan investor dapat melakukan investasi dananya di perusahaan yang tepat.

Menurut Baridwan (2004:443) yang dimaksud dengan Earning per Share (EPS) atau laba per saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap lembar saham yang beredar. Laba per lembar saham dapat memberikan informasi bagi investor untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan. Menurut Tandelilin (2001: 241), informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.

Darmadji dan Fakhruddin (2006:195; sebagaimana dikutip oleh Marcellyna dan Hartini tahun 2013) semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga mengakibatkan harga pasar saham naik karena permintaan dan penawaran meningkat. Menurut Tandelilin (2001:236) jika laba perusahaan tinggi maka para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan. Sehingga dari penjelasan di atas dapat diketahui hubungan antara Earning Per Share dengan harga saham sangat erat.


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Selain Earning per Share (EPS), rasio profitabilitas lainnya adalah Return On

Equity (ROE). Return On Equity atau tingkat pengembalian ekuitas pemilik

merupakan suatu alat ukur dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syamsudin, 2004:64). Menurut Chrisna (2011:34) kenaikan Return on Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut yang akhirnya harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan. Dengan demikian,

Earning per share dan Return on Equity memperlihatkan bahwa kinerja kedua rasio

ini mempengaruhi harga saham. Semakin baik nilai EPS dan ROE maka harga saham juga semakin bagus demikian juga sebaliknya.

Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa EPS dan ROE merupakan indikator yang penting dalam pengambilan keputusan bagi para investor dalam melakukan investasi. Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Industri Rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.”


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat didentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah Earning per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan Rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 sampai 2013 ?

2. Apakah Return On Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan Rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 sampai 2013 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah Earning per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan Rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 sampai 2013.

2. Untuk mengetahui apakah Return On Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perusahaan Rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 sampai 2013 .


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi investor diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menanamkan modalnya pada industri rokok yang listing di BEI .

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian dengan topik yang sejenis.


(16)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah harga saham sedangkan variabel independen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah ROE dan EPS.

2. Secara parsial, variabel independen EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dimana nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Variabel independen ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dimana nilai asymp sig lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.072.

3. Variabel yang berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel EPS, maka dapat dikatakan bahwa secara parsial EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebesar 17,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai EPS yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang dibagikan kepada investor semakin besar sehingga dengan meningkatnya EPS ini akan menarik investor untuk membeli saham, dengan permintaan saham yang meningkat maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Sedangkan ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham pada


(17)

52

perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam melaksanakan penelitian mempunyai keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan bias, antara lain sebagai berikut:

1. Karena keterbatasan waktu, peneliti hanya menguji dua variabel yaiitu EPS dan ROE yang memengaruhi harga saham, sehingga peneliti tidak sempat menguji variabel-variabel lainnya yang dapat memengaruhi harga saham. 2. Terbatasnya sampel penelitian yang digunakan peneliti karena hanya

menggunakan sampe 1 industri yaitu perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidak rokok.

3. Karena keterbatasan waktu, peneliti hanya melakukan penelitian selama 5 tahun terakhir yaitu periode 2009-2013.


(18)

53

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor, selain rasio EPS dan ROE, diharapkan investor juga dapat memperhatikan faktor faktor lain dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan berinvestasi. Faktor-faktor lain yang memengaruhi harga saham seperti tingkat suku bunga, kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan kurs, dan lain-lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dapat menggunakan variabel keuangan lainnya yang kemungkinan memengaruhi harga saham selain Earning per share dan Return on Equity. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan faktor-faktor eksternal yang kemungkinan dapat memengaruhi harga saham seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan perkembangan kurs.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi, 2004. Manejemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Susilo, Sri Y,dkk, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam 2011. Aplikasi Analisis Multvariate dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Chrisna, Heriyati. 2011. Pengaruh Return On Equity, Net Interest Margin dan

Dividend Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universtitas Sumatera Utara.

Widioatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika.

Tandelilin, Eduardus.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Martono dan D.Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi 11. Jakarta: PT Indeks.

Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Aryayoga, Hardjito. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Hal 13-21, Volume 7, Nomor 1 ISSN 1693-4296. Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendry M. 2006. Pasar Modal di Indonesia.


(20)

55

Tandelilin, Eduartus. 2010. Portofolio dan Investasi-Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kanisius.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1, edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fakhruddin, Hendry M. 2008. Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo Jakarta.

Sunjoyo,dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Fakto-Faktor Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Publik di BEI. Jurnal Manajemen Vol 1 No.1.

Halaman 57-66. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Patriawan, Dwiatma. 2011.Analisis pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Harga Saham pada perusahaan Whosale and Retail Trade yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Yanti, Oktaviani Dewi dan Safitri, Ervita. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor

Fundamental terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal STIE MDP.

Nuraeni. 2012. Pengaruh ROE, EPS, dan Struktur Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham (studi pada perusahaan rokok yang listing di BEI periode 2006- 2011). Jurnal Universitas Yudharta Pasuruan.

Aprilia, Eka Putri. Pengaruh ROE, DPR, EPS, PER, dan tingkat suku bunga terhadap Harga Saham (studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2009-2011). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Vol 1 No2.

Nurhasanah, Rahmalia. 2014. Pengaruh ROA,ROE,dan EPS terhadap Harga Saham (Survey pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2007-2011). Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Bandung.

Sudiytno, Bambang dan Suharmanto, Toto. 2011. Kinerja Keuangan Konvensonal, Economic Value Added, dan Return Saham. JDM. Vol2, No 2, Hal 153-161.


(21)

56

Damayanti,dkk.2013.http://www.bankmandiri.co.id/indonesia/eriviewpdf/NCEQ161 57183.pdf. Diakses tanggal 1 Oktober 2014.


(1)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah harga saham sedangkan variabel independen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah ROE dan EPS.

2. Secara parsial, variabel independen EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dimana nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Variabel independen ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dimana nilai asymp sig lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.072.

3. Variabel yang berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel EPS, maka dapat dikatakan bahwa secara parsial EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebesar 17,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai EPS yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang dibagikan kepada investor semakin besar sehingga dengan meningkatnya EPS ini akan menarik investor untuk membeli saham, dengan permintaan saham yang meningkat maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Sedangkan ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham pada


(2)

perusahaan-perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam melaksanakan penelitian mempunyai keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan bias, antara lain sebagai berikut:

1. Karena keterbatasan waktu, peneliti hanya menguji dua variabel yaiitu EPS dan ROE yang memengaruhi harga saham, sehingga peneliti tidak sempat menguji variabel-variabel lainnya yang dapat memengaruhi harga saham. 2. Terbatasnya sampel penelitian yang digunakan peneliti karena hanya

menggunakan sampe 1 industri yaitu perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidak rokok.

3. Karena keterbatasan waktu, peneliti hanya melakukan penelitian selama 5 tahun terakhir yaitu periode 2009-2013.


(3)

53

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor, selain rasio EPS dan ROE, diharapkan investor juga dapat memperhatikan faktor faktor lain dalam pertimbangan untuk mengambil keputusan berinvestasi. Faktor-faktor lain yang memengaruhi harga saham seperti tingkat suku bunga, kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan kurs, dan lain-lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dapat menggunakan variabel keuangan lainnya yang kemungkinan memengaruhi harga saham selain Earning per share dan Return on Equity. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan faktor-faktor eksternal yang kemungkinan dapat memengaruhi harga saham seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan perkembangan kurs.


(4)

54

Astuti, Dewi, 2004. Manejemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Susilo, Sri Y,dkk, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam 2011. Aplikasi Analisis Multvariate dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Chrisna, Heriyati. 2011. Pengaruh Return On Equity, Net Interest Margin dan Dividend Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universtitas Sumatera Utara. Widioatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta:

PT Jurnalindo Aksara Grafika.

Tandelilin, Eduardus.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Martono dan D.Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi 11. Jakarta: PT Indeks.

Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Aryayoga, Hardjito. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Hal 13-21, Volume 7, Nomor 1 ISSN 1693-4296. Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendry M. 2006. Pasar Modal di Indonesia.


(5)

55

Tandelilin, Eduartus. 2010. Portofolio dan Investasi-Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kanisius.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1, edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fakhruddin, Hendry M. 2008. Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo Jakarta.

Sunjoyo,dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Fakto-Faktor Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Publik di BEI. Jurnal Manajemen Vol 1 No.1.

Halaman 57-66. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Patriawan, Dwiatma. 2011.Analisis pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Harga Saham pada perusahaan Whosale and Retail Trade yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Yanti, Oktaviani Dewi dan Safitri, Ervita. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor

Fundamental terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal STIE MDP.

Nuraeni. 2012. Pengaruh ROE, EPS, dan Struktur Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham (studi pada perusahaan rokok yang listing di BEI periode 2006- 2011). Jurnal Universitas Yudharta Pasuruan.

Aprilia, Eka Putri. Pengaruh ROE, DPR, EPS, PER, dan tingkat suku bunga terhadap Harga Saham (studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2009-2011). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Vol 1 No2.

Nurhasanah, Rahmalia. 2014. Pengaruh ROA,ROE,dan EPS terhadap Harga Saham (Survey pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2007-2011). Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Bandung.

Sudiytno, Bambang dan Suharmanto, Toto. 2011. Kinerja Keuangan Konvensonal, Economic Value Added, dan Return Saham. JDM. Vol2, No 2, Hal 153-161.


(6)

Damayanti,dkk.2013.http://www.bankmandiri.co.id/indonesia/eriviewpdf/NCEQ161 57183.pdf. Diakses tanggal 1 Oktober 2014.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

PENDAHULUAN Pengaruh Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

"Pengaruh Return On Equity (Roe) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) ".

1 11 27

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY), ROA (RETURN ON ASSETS) DAN EPS (EARNING PER SHARE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 85

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH RETURN ON ASSET, EARNING PER SHARE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

PENGARUH RASIO RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 - POLSRI REPOSITORY

0 0 14