Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Standard Part Pesawat c212-400 (Studi Kasus di PT Dirgantara Indonesia).

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT Dirgantara Indonesia (selanjutnya disebut PT DI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan pesawat. PT DI memproduksi berbagai jenis pesawat, mulai dari pesawat komersil, pesawat militer sampai dengan helikopter. Salah satu dari jenis pesawat yang diproduksi oleh PT DI adalah pesawat C212-400. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, diketahui bahwa tata letak gudang standard part saat ini menggunakan metode penyimpanan random, dimana komponen-komponen yang datang disimpan di berbagai lokasi terdekat yang kosong. Hal tersebut menyebabkan tata letak gudang menjadi tidak teratur, berantakan, dan terdapat beberapa komponen yang disimpan di area gang, serta menghambat aktivitas penyimpanan atau pengambilan komponen di gudang akibat dari kesulitan dalam menemukan lokasi penyimpanan. Selain itu, penyimpanan komponen tidak didasarkan pada bagian-bagian pesawat. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, penulis mengusulkan rancangan tata letak penyimpanan komponen di gudang standard part yang lebih baik, agar tata letak penyimpanan menjadi lebih teratur dan rapi, sehingga memudahkan dalam pengambilan maupun penyimpanan.

Dalam menyusun tata letak komponen di gudang, penulis mengusulkan penerapan metode Class-Based Dedicated Storage. Data yang digunakan adalah data kebutuhan komponen standard part yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan jumlah keranjang, kebutuhan luas lantai, serta perhitungan frekuensi. Dari perhitungan frekuensi, dapat ditentukan skala prioritas untuk masing-masing sub-group. Selanjutnya, dari perhitungan skala prioritas, dapat ditentukan penempatan sub-group komponen, dimana sub-group dari komponen yang memiliki nilai skala prioritas (T/S) terbesar akan ditempatkan pada lokasi yang sedekat mungkin dengan pintu gudang. Kemudian, merancang tata letak untuk masing-masing sub-group dan merancang tata letak akhir. Terdapat dua alternatif tata letak yang diusulkan oleh penulis, pada alternatif 1 penulis mengusulkan adanya penambahan rak sebanyak 14 buah rak tipe B, sehingga total rak yang dibutuhkan adalah 4 buah rak tipe A, 20 buah rak tipe B, dan 2 buah rak tipe C. Pada alternatif 2, penulis mengusulkan adanya pergantian rak yang digunakan sebanyak 16 rak usulan. Selain itu, baik pada alternatif 1 maupun 2, penulis mengusulkan adanya pergantian alat material handling yang digunakan menjadi hand trolley.

Dengan menerapkan rancangan tata letak usulan, perusahaan mendapatkan beberapa manfaat. Manfaat tersebut adalah penempatan komponen yang lebih teratur dan rapi, lebih memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan produk. Selain itu, manfaat lain yang dapat diperoleh perusahaan adalah meningkatnya kapasitas penyimpanan, yaitu untuk alternatif 1 adalah 1312 keranjang dan 1600 keranjang untuk alternatif 2, serta adanya penghematan jarak (dari lokasi ke pintu) sebesar 9,824% untuk alternatif 1 dan 15,940% untuk alternatif 2.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR NOTASI YANG DIGUNAKAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penelitian ... 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gudang ... 2-1 2.1.1 Definisi Gudang ... 2-1 2.1.2 Tujuan, Fungsi, dan Peranan Gudang ... 2-2 2.1.3 Kegiatan Operasional Gudang ... 2-3 2.2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas ... 2-4 2.2.1 Hierarki Perencanaan Tata Letak Fasilitas ... 2-5 2.2.2 Tujuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas ... 2-5 2.3 Perencanaan Tata Letak Gudang ... 2-6 2.3.1 Tujuan Perencanaan Tata Letak Gudang ... 2-6 2.3.2 Prinsip-prinsip Area Penyimpanan ... 2-7 2.3.3 Metode Penyimpanan Gudang ... 2-8


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha 2.4 Langkah-langkah Perencanaan Tata Letak Gudang dengan

Metode Class-Based Dedicated Storage Policy ... 2-10

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1 3.2.2 Identifikasi Masalah ... 3-1 3.2.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-1 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3-4 3.2.5 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-4 3.2.6 Tinjauan Pustaka ... 3-4 3.2.7 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4 3.2.8 Pengumpulan Data... 3-6 3.2.9 Pengolahan Data ... 3-6 3.2.10 Analisis dan Usulan ... 3-10 3.2.11 Kesimpulan dan Saran ... 3-11

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi ... 4-2 4.2 Data Komponen Standard Part ... 4-3 4.3 Tata Letak Gudang Saat Ini ... 4-3 4.4 Alat Penyimpanan ... 4-5 4.4.1 Rak Tipe A ... 4-6 4.4.2 Rak Tipe B ... 4-7 4.4.3 Rak Tipe C ... 4-8 4.4.4 Keranjang Penyimpanan ... 4-9 4.5 Alat Material Handling ... 4-9 4.5.1 Sepeda... 4-9 4.5.2 Keranjang Kecil ... 4-10


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengelompokkan Komponen Standard Part ... 5-2 5.2 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Keranjang ... 5-3 5.3 Pengusulan Rak ... 5-6 5.3.1 Rak Usulan untuk Alternatif 1 ... 5-6 5.3.2 Rak Usulan untuk Alternatif 2 ... 5-8 5.4 Pembagian Area Penyimpanan ... 5-9 5.4.1 Pembagian Area Penyimpanan Alternatif 1 ... 5-10 5.4.2 Pembagian Area Penyimpanan Alternatif 2 ... 5-12 5.5 Perhitungan Luas Lantai ... 5-13 5.6 Frekuensi ... 5-14 5.6.1 Pengusulan Alat Material Handling ... 5-14 5.6.2 Perhitungan Frekuensi ... 5-15 5.7 Perhitungan Tata Letak Gudang Berdasarkan Class-Based

Dedicated Storage Policy ... 5-17 5.7.1 Perhitungan Skala Prioritas ... 5-17 5.7.2 Perhitungan Jumlah Lokasi ... 5-19 5.7.3 Perhitungan Persentase Pintu ... 5-22 5.7.4 Perhitungan Nilai Lokasi Gudang ... 5-23 5.7.5 Tata Letak Gudang Usulan ... 5-26 5.7.5.1 Tata Letak Gudang Usulan Alternatif 1 ... 5-28 5.7.5.2 Tata Letak Gudang Usulan Alternatif 2 ... 5-34 5.8 Analisis ... 5-40 5.8.1 Analisis Kapasitas Penyimpanan ... 5-40 5.8.1.1Analisis Jumlah Kebutuhan Keranjang ... 5-40 5.8.1.2Analisis Kapasitas Rak yang Dimiliki Perusahaan

Saat Ini ... 5-40 5.8.1.3Analisis Kapasitas Rak Usulan ... 5-41 5.8.2 Analisis Pembagian Area Penyimpanan ... 5-43 5.8.3 Analisis Alat Material Handling ... 5-45 5.8.4 Analisis Metode Penyimpanan ... 5-46


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha 5.8.3.1Metode Penyimpanan Saat Ini ... 5-46 5.8.3.2Metode Penyimpanan Usulan ... 5-46 5.8.5 Analisis Layout Usulan ... 5-47 5.9 Usulan ... 5-51 5.9.1 Usulan Area Khusus untuk Bahan Baku Tipe Z ... 5-51 5.9.2 Usulan Alat Bantu Identifikasi Lokasi dan Alat

Penyimpanan di Gudang... 5-53

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2

DAFTAR PUSTAKA ... xvi LAMPIRAN


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman

3.1 Perbandingan Metode Pemecahan Masalah 3-5

4.1 Luas Area Gudang Pesawat C212-400 4-4

4.2 Jumlah Rak Penyimpanan Standard Part 4-6

5.1 Pengelompokkan Komponen Standard Part

Pesawat C212-400 5-2

5.2 Jumlah Kebutuhan Keranjang Group Tail (Ekor) 5-3 5.3 Jumlah Kebutuhan Keranjang Group Fuselaje (Badan) 5-3 5.4 Jumlah Kebutuhan Keranjang Group Wings (Sayap) 5-4 5.5 Ringkasan Jumlah Kebutuhan Keranjang Komponen

Standard Part 5-4

5.6 Jumlah Keranjang Group Tail (Ekor) berdasarkan

Class-Based 5-4

5.7 Jumlah Keranjang Group Fuselaje (Badan) berdasarkan

Class-Based 5-5

5.8 Jumlah Keranjang Group Wings (Sayap) berdasarkan

Class-Based 5-5

5.9 Ringkasan Jumlah Keranjang Komponen Standard

Part berdasrkan Class-Base 5-5

5.10 Jumlah Rak Penyimpanan Standard Part 5-6

5.11 Perbandingan Kapasitas Rak Saat Ini dan Usulan ‘

Alternatif 1 5-7

5.12 Perbandingan Kapasitas Rak Saat Ini dan Usulan ‘

Alternatif 2 5-8

5.13 Luas Lantai Gudang Alternatif 1 dan 2 5-13

5.14 Frekuensi Perpindahan Group Tail (Ekor) 5-15 5.15 Frekuensi Perpindahan Group Fuselaje (Badan) 5-15 5.16 Frekuensi Perpindahan Group Wings (Sayap) 5-15


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha 5.17 Ringkasan Frekuensi Perpindahan Komponen

Standard Part 5-16

5.18 Skala Prioritas Group Tail (Ekor) 5-18

5.19 Skala Prioritas Group Fuselaje (Badan) 5-18

5.20 Skala Prioritas Group Wings (Sayap) 5-18

5.21 Persentase Pintu Gudang Standard Part 5-22

5.22 Perhitungan Jarak Rata-rata Gudang Standard Part

Alternatif 1 5-33

5.23 Perhitungan Jarak Rata-rata Gudang Standard Part

Alternatif 2 5-39

5.24 Perbandingan Kapasitas antar Rak 5-42

5.25 Total Jarak Pembagian Area Alternatif 1 dan 2 5-45 5.26 Perbandingan antara Alat Material Handling Saat

Ini dengan Usulan 5-46

5.27 Perbandingan Kualitatif Layout Saat Ini dengan

Layout Usulan 5-48


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman

3.1 Flowchart Penelitian 3-2

3.2 Langkah-langkah Pengolahan Data 3-6

4.1 Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia 4-2 4.2 Tata Letak Lantai Produksi Pesawat C212-00 Saat Ini 4-3 4.3 Tata Letak Gudang Pesawat C212-400 Saat Ini 4-4 4.4 Susunan Rak di Dalam Gudang Standard Part 4-5

4.5 Rak Tipe A 4-6

4.6 Rak Tipe B 4-7

4.7 Rak Tipe C 4-8

4.8 Keranjang Penyimpanan 4-9

4.9 Sepeda 4-9

4.10 Dus yang Digunakan untuk Membawa Komponen

Standard Part 4-10

4.11 Keranjang Kecil untuk Material Handling 4-10

5.1 Dimensi Rak Usulan Alternatif 1 5-7

5.2 Dimensi Rak Usulan Alternatif 2 5-9

5.3 Pembagian Area Penyimpanan Alternatif 1 5-10 5.4 Pembagian Area Penyimpanan Alternatif 2 5-12

5.5 Hand Trolley Usulan 5-15

5.6 Jarak ke Pintu 1 (Receiving ke Gudang Standard Part) 5-23 5.7 Jarak ke Pintu 2 (Gudang Standard Part ke Mesin

Pertama) 5-24

5.8 Nilai Lokasi Gudang Standard Part 5-25

5.9 Contoh Peletakkan 1 5-27

5.10 Contoh Peletakkan 2 5-27

5.11 Tata Letak Optimum Alternatif 1 – Tingkat 1 5-28 5.12 Tata Letak Optimum Alternatif 1 – Tingkat 2 5-28


(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha 5.13 Tata Letak Optimum Alternatif 1 – Tingkat 3 5-29 5.14 Tata Letak Optimum Alternatif 1 – Tingkat 4 5-29 5.15 Tata Letak Optimum Alternatif 1 – Tingkat 5 5-30 5.16 Tata Letak Akhit Alternatif 1 – Tingkat 1 5-31 5.17 Tata Letak Akhit Alternatif 1 – Tingkat 2 5-31 5.18 Tata Letak Akhir Alternatif 1 – Tingkat 3 5-32 5.19 Tata Letak Akhir Alternatif 1 – Tingkat 4 5-32 5.20 Tata Letak Akhir Alternatif 1 – Tingkat 5 5-33 5.21 Tata Letak Optimum Alternatif 2 – Tingkat 1 5-34 5.22 Tata Letak Optimum Alternatif 2 – Tingkat 2 5-34 5.23 Tata Letak Optimum Alternatif 2 – Tingkat 3 5-35 5.24 Tata Letak Optimum Alternatif 2 – Tingkat 4 5-35 5.25 Tata Letak Optimum Alternatif 2 – Tingkat 5 5-36 5.26 Tata Letak Akhit Alternatif 2 – Tingkat 1 5-37 5.27 Tata Letak Akhit Alternatif 2 – Tingkat 2 5-37 5.28 Tata Letak Akhir Alternatif 2 – Tingkat 3 5-38 5.29 Tata Letak Akhir Alternatif 2 – Tingkat 4 5-38 5.30 Tata Letak Akhir Alternatif 2 – Tingkat 5 5-39

5.31 Pembagian Area Alternatif 1 5-43

5.32 Pembagian Area Alternatif 2 5-44

5.33 Rak untuk Komponen Z 5-51

5.34 Penempatan Area Bahan Baku Z untuk Alternatif 1 5-52 5.35 Penempatan Area Bahan Baku Z untuk Alternatif 2 5-53


(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Nama Lampiran

A Data Kebutuhan dan Dimensi Komponen Standard Part B Perhitungan Jumlah Kebutuhan Keranjang dan Luas Lantai C Perhitungan Frekuensi Keluar-Masuk Komponen


(11)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI YANG DIGUNAKAN

Notasi Keterangan

p panjang

l lebar

t tinggi

d diameter

h horisontal

v vertikal

S jumlah lokasi (Storage Bays)


(12)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan manufaktur haruslah memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan material yang akan digunakan pada proses produksi. Penataan yang baik dalam gudang diharapkan dapat mempercepat serta mempermudah dalam penyimpanan maupun pengambilan komponen, menghindari kerusakan komponen, dan memudahkan dalam pengawasan persediaan komponen yang dimiliki. Demikian pula gudang standard part pesawat C212-400 yang dimiliki oleh PT Dirgantara Indonesia.

PT Dirgantara Indonesia (selanjutnya disebut PT DI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan pesawat yang terletak di Jl. Pajajaran No. 154, Bandung. PT DI memproduksi berbagai jenis pesawat, mulai dari pesawat komersil, pesawat militer sampai dengan helikopter untuk keperluan militer maupun kepolisian. Salah satu dari jenis pesawat yang diproduksi oleh PT DI adalah pesawat C212-400.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, terlihat bahwa koponen pada gudang standard part saat ini belum tertata dengan baik. Penempatan komponen-komponen standard part saat ini tidak diatur berdasarkan bagian-bagian pesawat dan masih terdapat komponen-komponen yang masih bercampur. Komponen-komponen yang digunakan pada bagian pesawat yang sama ditempatkan pada lokasi yang berbeda atau berjauhan. Dengan penempatan komponen yang tidak teratur tersebut, mengakibatkan gudang terasa penuh dan berantakan serta menyebabkan beberapa komponen disimpan di area gang. Selain itu, dapat menyebabkan pekerja seringkali mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi dari komponen yang diingankan.

Oleh karena itu, melalui Tugas Akhir ini, penulis berharap dapat memberikan usulan dan saran yang dapat membantu pihak perusahaan dalam


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha penataan serta penyusunan komponen di gudang standard part pesawat C212-400.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi adalah belum adanya lokasi penyimpanan yang tetap berdasarkan bagian-bagian pesawat sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian komponen standard part, waktu pencarian lokasi penyimpanan komponen menjadi lama, dan tidak teraturnya lokasi penyimpanan di gudang. Selain itu, metode penyimpanan yang digunakan oleh perusahaan saat ini adalah metode random, dimana setiap komponen diletakkan pada semua lokasi penyimpanan yang terlihat kosong menyebabkan ada kemungkinan tidak terambilnya komponen yang sudah lama dan menjadi rusak sehingga tidak terpakai lagi serta menyulitkan dalam proses identifikasi komponen-komponen yang ada di gudang.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan oleh penulis karena adanya keterbatasan waktu dan data yang didapat adalah :

Data kebutuhan komponen yang digunakan adalah data kebutuhan komponen untuk periode 3 tahun.

Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan, yaitu:

1. Luas area gudang standard part tetap, tidak ada penambahan area. 2. Tidak ada perubahan ukuran keranjang.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan asumsi yang diterapkan, permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa kekurangan dari pengaturan tata letak komponen di gudang pesawat C212-400 saat ini?


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimanakah cara penyusunan dan penyimpanan komponen standard

part yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan tata letak yang diusulkan?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui serta menganalisis kekurangan pengaturan tata letak komponen di gudang pesawat C212-400 saat ini.

2. Memberikan usulan mengenai cara penyusunan dan komponen standard part yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan tata letak yang diusulkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identikfikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TIJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dibahas dan merupakan dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan kerangka berpikir dari penelitian yang dilakukan beserta penjelasan dari tiap langkah yang dilakukan.


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berhasil dikumpulkan penulis yang berkaitan dengan topik penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan. Selain itu, bab ini juga berisi analisis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dan pengolahan data serta usulan tindakan perbaikan tata letak gudang standard part yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab yang terakhir, dikemukakan beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan beserta saran-saran yang perlu perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan rancangan tata letak gudang usulan.


(16)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode penyimpanan yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah metode random storage, dimana komponen-komponen yang datang disimpan pada lokasi terdekat yang kosong. Hal ini menyebabkan tata letak gudang saat ini menjadi tidak teratur. Selain itu, tidak adanya pengelompokkan komponen-komponen menyebabkan komponen yang dibutuhkan pada bagian pesawat yang sama tidak berada pada lokasi yang berdekatan dan terdapat beberapa komponen yang masih bercampur. Kekurangan dari penataan gudang aktual adalah pekerja kesulitan dalam mencari lokasi dari komponen yang diinginkan serta kesulitan dalam identifikasi dan pengawasan komponen.

2. Tata letak yang diusulkan oleh penulis menggunakan metode class-based dedicated storage, dimana komponen-komponen standard part dikelompokan ke dalam beberapa sub-group yang kemudian sub-group tersebut dikelompokkan menjadi 3 group utama. Pada tata letak usulan, penulis mengusulkan adanya penambahan rak tipe B pada usulan alternatif 1 dan perbaikan rak pada alternatif 2 sehingga kapasitas penyimpanan untuk alternatif 1 adalah 1312 keranjang dan 1600 keranjang untuk alternatif 2.

3. Manfaat yang didapatkan oleh perusahaan dengan menerapkan tata letak usulan ini adalah penyimpanan komponen menjadi lebih teratur dan rapi serta tidak ada komponen yang disimpan di area gang. Penempatan setiap komponen berdasarkan bagian-bagian pesawat, sehingga mempermudah pekerja dalam mengambil dan menyimpan komponen serta dapat meminimasi waktu pencarian.


(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Pihak Perusahaan

Saran yang dapat diberikan bagi pihak perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan menerapkan tata letak usulan alternatif 2. Hal ini

dikarenakan, terdapat beberapa nilai positif yang bisa didapatkan apabila menerapkan tata letak usulan, seperti tata letak gudang yang lebih teratur dan rapi, kemudahan dalam menyimpan dan mengambil komponen yang diinginkan, serta dapat meminimasi waktu pencarian komponen sehingga tidak menghambat proses produksi.

2. Agar dapat menerapkan tata letak usulan alternatif 2, maka perusahaan sebaiknya mengganti atau memodifikasi rak yang sudah dimiliki menjadi rak usulan yang berdimensi 200×71×200 cm dengan kapasitas 100 keranjang per rak. Rak usulan yang harus disediakan oleh perusahaan adalah 16 buah rak. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya mengganti alat material handling yang digunakan menjadi hand trolley yang berdimensi 89×59×86 cm.

3. Memberikan penyuluhan kepada para pekerja mengenai penerapan tata letak usulan, sehingga para pekerja dapat memahami dan mengaplikasikan tata letak yang diusulkan oleh penulis.

6.2.2 Saran untuk Penelitan Lanjutan

Saran untuk penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan jumlah alat material handling optimum yang harus disediakan oleh pihak perusahaan.


(18)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, M. James; Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, Institiut Teknologi Bandung, 1990.

2. Francis, R.L., McGinnis, Leon F., White, John A.; Facility Layout and Location: An Analitycal Approach, Prentice-Hall, 2nd ed., 1992.

3. Frazelle, E.H.; Word-Class Warehousing. Logistics Resources International”, Atlanta, GA, 2001.

4. Heragu, Sunderesh; Facilities Design”, PWS Publishing Company, Boston, 1997.

5. Purnomo, Hari.; Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

6. Tersine, Richard J.; Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall Internasional, Inc., 4th ed., 1994.

7. Tompkins, et al.; Facilities Planning, 3rd ed., John Wiley and Sons,

Inc., New York, 2003.

8. Warman, John; Manajemen Pergudangan, Pustaka Sinar Harapan, 1981.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha penataan serta penyusunan komponen di gudang standard part pesawat C212-400.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi adalah belum adanya lokasi penyimpanan yang tetap berdasarkan bagian-bagian pesawat sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian komponen standard part, waktu pencarian lokasi penyimpanan komponen menjadi lama, dan tidak teraturnya lokasi penyimpanan di gudang. Selain itu, metode penyimpanan yang digunakan oleh perusahaan saat ini adalah metode random, dimana setiap komponen diletakkan pada semua lokasi penyimpanan yang terlihat kosong menyebabkan ada kemungkinan tidak terambilnya komponen yang sudah lama dan menjadi rusak sehingga tidak terpakai lagi serta menyulitkan dalam proses identifikasi komponen-komponen yang ada di gudang.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan oleh penulis karena adanya keterbatasan waktu dan data yang didapat adalah :

Data kebutuhan komponen yang digunakan adalah data kebutuhan komponen untuk periode 3 tahun.

Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan, yaitu:

1. Luas area gudang standard part tetap, tidak ada penambahan area. 2. Tidak ada perubahan ukuran keranjang.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan asumsi yang diterapkan, permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa kekurangan dari pengaturan tata letak komponen di gudang pesawat C212-400 saat ini?


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

2. Bagaimanakah cara penyusunan dan penyimpanan komponen standard part yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan tata letak yang diusulkan?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui serta menganalisis kekurangan pengaturan tata letak komponen di gudang pesawat C212-400 saat ini.

2. Memberikan usulan mengenai cara penyusunan dan komponen standard part yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan tata letak yang diusulkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identikfikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TIJAUAN PUSTAKA


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berhasil dikumpulkan penulis yang berkaitan dengan topik penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan. Selain itu, bab ini juga berisi analisis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dan pengolahan data serta usulan tindakan perbaikan tata letak gudang standard part yang sebaiknya diterapkan perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab yang terakhir, dikemukakan beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan beserta saran-saran yang perlu perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan rancangan tata letak gudang usulan.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode penyimpanan yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah metode random storage, dimana komponen-komponen yang datang disimpan pada lokasi terdekat yang kosong. Hal ini menyebabkan tata letak gudang saat ini menjadi tidak teratur. Selain itu, tidak adanya pengelompokkan komponen-komponen menyebabkan komponen yang dibutuhkan pada bagian pesawat yang sama tidak berada pada lokasi yang berdekatan dan terdapat beberapa komponen yang masih bercampur. Kekurangan dari penataan gudang aktual adalah pekerja kesulitan dalam mencari lokasi dari komponen yang diinginkan serta kesulitan dalam identifikasi dan pengawasan komponen.

2. Tata letak yang diusulkan oleh penulis menggunakan metode class-based dedicated storage, dimana komponen-komponen standard part dikelompokan ke dalam beberapa sub-group yang kemudian sub-group tersebut dikelompokkan menjadi 3 group utama. Pada tata letak usulan, penulis mengusulkan adanya penambahan rak tipe B pada usulan alternatif 1 dan perbaikan rak pada alternatif 2 sehingga kapasitas penyimpanan untuk alternatif 1 adalah 1312 keranjang dan 1600 keranjang untuk alternatif 2.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Pihak Perusahaan

Saran yang dapat diberikan bagi pihak perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan menerapkan tata letak usulan alternatif 2. Hal ini

dikarenakan, terdapat beberapa nilai positif yang bisa didapatkan apabila menerapkan tata letak usulan, seperti tata letak gudang yang lebih teratur dan rapi, kemudahan dalam menyimpan dan mengambil komponen yang diinginkan, serta dapat meminimasi waktu pencarian komponen sehingga tidak menghambat proses produksi.

2. Agar dapat menerapkan tata letak usulan alternatif 2, maka perusahaan sebaiknya mengganti atau memodifikasi rak yang sudah dimiliki menjadi rak usulan yang berdimensi 200×71×200 cm dengan kapasitas 100 keranjang per rak. Rak usulan yang harus disediakan oleh perusahaan adalah 16 buah rak. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya mengganti alat material handling yang digunakan menjadi hand trolley yang berdimensi 89×59×86 cm.

3. Memberikan penyuluhan kepada para pekerja mengenai penerapan tata letak usulan, sehingga para pekerja dapat memahami dan mengaplikasikan tata letak yang diusulkan oleh penulis.

6.2.2 Saran untuk Penelitan Lanjutan

Saran untuk penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan jumlah alat material handling optimum yang harus disediakan oleh pihak perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, M. James; Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, Institiut Teknologi Bandung, 1990.

2. Francis, R.L., McGinnis, Leon F., White, John A.; Facility Layout and Location: An Analitycal Approach, Prentice-Hall, 2nd ed., 1992.

3. Frazelle, E.H.; Word-Class Warehousing. Logistics Resources International”, Atlanta, GA, 2001.

4. Heragu, Sunderesh; Facilities Design”, PWS Publishing Company, Boston, 1997.

5. Purnomo, Hari.; Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

6. Tersine, Richard J.; Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall Internasional, Inc., 4th ed., 1994.

7. Tompkins, et al.; Facilities Planning, 3rd ed., John Wiley and Sons,

Inc., New York, 2003.

8. Warman, John; Manajemen Pergudangan, Pustaka Sinar Harapan, 1981.