Pengaruh Perhitungan Biaya Kualitas terhadap Perencanaan Penjualan The Walini (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Industri teh walini adalah anak perusahaan PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung yang bergerak dalam bidang manufaktur yaitu produksi teh. Kualitas produk merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Perusahaan yang diproduksi tanpa memperhatikan kualitas produknya. Sama saja dengan menghilangkan harapan masa depan, karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini konsumen semakin keritis dalam memilih dan menentukan produk yang akan dibeli. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga kualitas produk tersebut disebut disebut sebagai biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal), jika pelaksanaan biaya kualitas efektif, maka penjualan perusahaan dapat meningkat.

Hasil pengujian hipotesis yang simultan maka biaya Pencegahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya pencegahan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Teh walini is a Subsidiary from PT.Perkebunan Nasional VIII; Bandung which is they job in manufacture, and in this case is production of tea. The quality of product is on essential part on corporate quality could prove to be a disastrous strategy, becouse the fact is customers nowadays are critically in choose and pick the product that they are willing to buy. The cost that corporate spend to maintain the products quality are called qulity cost (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost and external failure cost )if quality cost running efficiently, then the company can increase sales.

Results of testing the hypothesis that simultaneous prevention costs and significant positive effect on sales planning. This positive effect gives meaning that the better the cost of prevention is done by PT. Plantation Nusantara VIII Persero the better the sales planning.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Lokasi penelitian dan waktu penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kualitas ... 11

2.1.1 Pengertian Biaya ... 11

2.1.1.1 Penggolongan Biaya ... 13

2.1.1.2 Pengukuran Biaya ... 17

2.1.1.3 Kegunaan Data Biaya Bagi Management ... 18

2.1.2 Pengertian Kualitas ... 18


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2 Pengendalian Kualitas ... 21

2.1.3 Pengertian Biaya Kualitas ... 22

2.1.3.1 Komponen Biaya Kualitas ... 23

2.1.3.1.1 Biaya Pencegahan ... 24

2.1.3.1.2 Biaya Penilaian ... 24

2.1.3.1.3 Biaya Kegagalan Internal ... 25

2.1.3.1.4 Biaya Kegagalan Eksternal ... 26

2.1.3.2 Hubungan Antar Komponen komponen Biaya Kualitas ... 26

2.1.3.3 Manfaat Analisis Biaya Kualitas ... 27

2.2 Pengertian Penjualan ... 28

2.2.1 Tujuan Penjualan ... 28

2.2.2 Hubungan Promosi dengan Penjualan ... 29

2.2.3 Faktor faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan ... 29

2.2.3.1 Kondisi dan Kemampuan Penjualan ... 30

2.2.3.2 Kondisi Pasar ... 30

2.2.3.3 Modal ... 30

2.2.3.4 Kondisi Organisasi Perusahaan ... 31

2.2.3.5 Faktor Lain ... 31

2.2.4 Ciri ciri Penjualan ... 32

2.2.5 Aktivitas Penjualan ... 32

2.2.6 Peran Promosi Penjualan ... 33

2.2.7 Faktor faktor yang mempengaruhi Turunnya Penjualan ... 33

2.3 Hubungan Antara Biaya Kualitas dengan Penjualan ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 36


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.2 Metode Pengukuran Data ... 37

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.2.4 Rancangan Penguji Hipotesis ... 40

3.2.4.1 Penetapan Hipotesis ... 41

3.2.4.2 Pemilihan Test Statistik ... 42

3.2.4.3 Analisis Outlier ... 43

3.2.4.4 Pengujian Asumsi Klasik Regresi ... 44

3.2.4.5 Pengujian Hipotesis ... 47

3.2.5 Penetapan Tingkat Signifikan ... 50

3.2.6 Penarikan Kesimpulan ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Gambar Industri Hilir Teh ... 51

4.1.2 Sejarah berdirinya Industri Hilir Teh PTPN VIII ... 51

4.1.3 Maksud dan Tujuan Industri Hilir Teh ... 52

4.1.4 Visi dan Misi Teh Walini ... 52

4.1.4.1 Visi ... 52

4.1.4.2 Misi ... 52

4.1.5 Sub Unit Industri Hilir Teh ... 53

4.1.6 Struktur Organisasi Industri Hilir Teh ... 53

4.1.7 Gambar Produk Walini ... 54

4.1.8 Produk-Produk IHT ... 54

4.1.9 Biaya-Biaya dalam Industri Hilir Teh (IHT) ... 61

4.1.10 Biaya Kualitas ... 63

4.1.10.1 Biaya Pencegahan ... 63

4.1.10.2 Biaya Penilaian ... 64


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.10.4 Biaya Kegagalan Eksternal ... 67

4.1.10.5 Perencanaan penjualan ... 68

4.2 Pembahasan ... 70

4.2.1 Pengaruh Perhitungan Biaya Kualitas terhadap Perencanaan Penjualan Teh Walini ... 70

4.2.2 Asumsi Normalitas ... 71

4.2.3 Asumsi Multikoliearitas ... 72

4.2.4 Asumsi Autokorelasi ... 73

4.2.4 Asumsi Autokorelas ... 73

4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 74

4.2.6.1 Uji F ... 75

4.2.6.2 Uji T ... 76

4.2.6.3 Koefisien Determinasi Multipel ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran ... 9 Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel ... 39 Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... 50


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Daftar Pertanyaan ... 82 Lampiran B Surat Penelitian Perusahaan ... 83


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan untuk meminimalisir kecurangan dalam hal keuangan dan pelaporan keuangan perusahaan atau untuk mengontrol kinerja karyawan, perusahaan membutuhkan auditor untuk melakukan audit (pemeriksaan) pada perusahaan tersebut, yang lebih spesifik perusahaan membutuhkan auditor internal, terutama bagi pemilik perusahaan yang jarang mengendalikan perusahaan secara langsung, pasti dia sangat membutuhkan audit internal untuk menjaga perusahaannya dari kecurangan oleh karyawannya atau pihak-pihak lain, walaupun tidak menjamin 100% tidak ada kecurangan, tetapi dengan adanya pemeriksaan internal akan meminimalisir atau mendeteksi kecurangan.

Pengertian audit internal adalah Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen. Audit internal juga adalah salah satu dari fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan sebagai bentuk pemberian jasa kepada organisasi.

Pengawasan Intern meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan. Yang melakukan pengendalian internal adalah auditor internal. Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen. Tanggung jawab auditor internal


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha sangatlah beragam, tergantung pada pemberi kerja. Ada staff audit internal yang hanya terdiri atas satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rutin. Staff audit internal lainnya mungkin terdiri atas lebih dari 100 karyawan yang memikul tanggung jawab yang berlainan, termasuk dibanyak bidang diluar akuntansi. Banyak juga audit internal yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer.

Pada saat sekarang masih ada yang menganggap sebelah mata terhadap profesi auditor internal, karena menganggap pemeriksaan auditor internal dalam perusahaannya tidaklah terlalu penting, mereka menganggap pemeriksaan oleh auditor eksternal sudah cukup, jadi pemeriksaan oleh auditor internal tidaklah perlu. Padahal sama dengan pemeriksaan auditor eksternal, pemeriksaan auditor internal jugalah penting dan bermanfaat, tidak akan sia-sia melakukan pemeriksaan oleh auditor internal, karena ada beberapa pengauditan yang hanya bisa dilakukan oleh auditor internal.

Perhitungan harga pokok produksi dengan sangat baik, sangatlah penting karena harga pokok produksi merupakan awal dari perhitungan harga jual, jadi kalau dalam perhitungan harga pokok produk, telah salah maka ada kemungkinan penetapan harga jualnya pun juga akan salah bisa jadi harganya terlalu ketinggian bagi konsumen atau terlalu kerendahan bagi perusahaan yang membuat perusahaan tidak mendapatkan laba dari produk dia tersebut, jadi perhitungan harga pokok dengan baik dan cermat juga teliti sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan. Harga pokok produksi merupakan komponen biaya yang langsung berhubungan dengan produksi. Penetapan harga pokok produksi memegang peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan, sebab dari harga pokok dapat dibuat analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan harga jual dan penentuan nilai persediaan. Jadi harga pokok produksi sangatlah penting.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Harga pokok produksi adalah h arga pokok yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satuan -satuan produk atau membiayai proses produksi tertentu dibawah kondisi eknomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu biaya-biaya lain tersebut mengandung pengertian bahwa biaya yang ditentukan dimuka adalah pedoman dalam mengeluarkan biaya yang sesungguhnya. Seperti yang penulis uraikan diatas auditor internal sangatlah dibutuhkan dalam perusahaan, terlebih lagi pada saat perhitungan Harga Pokok Produksi, perusahaan membutuhkan auditor internal untuk melakukan audit, karena pada saat perhitungan harga pokok produk jadi bisa terjadi banyak kecurangan, oleh sebab itu dibutuhkan pemeriksaan oleh audit internal supaya jika ada kecurangan dalam hal perhitungan harga pokok produk jadinya atau kecurangan dalam bahan bakunya dan lain sebagainya bisa segera dilaporkan kepada pihak pimpinan perusahaan. Oleh karena pemeriksaan oleh auditor itu sangat penting dan bermanfaat bagi perusahaan, terutama yang perusahaan nya bisa dibilang perusahaan dalam skala besar, pasti auditor internal sangat dibutuhkan, dan juga supaya tidak ada kesalahan dalam pembuatan harga pokok, kalau salah maka bisa mempengaruhi perusahaan, maka penulis mengambil judul

“Pengaruh Penghitungan Biaya Kualitas Terhadap Penjualan Teh Walini pada PT

Perkebunan nusantara VIII (persero)”. Untuk mengetahui seberapa pengaruhnya pemeriksaan

internal oleh auditor internal di dalam perhitungan harga pokok produk dalam hal ini adalah Teh Walini.

1.2.Identifikasi masalah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diklasifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara simultan terhadap penjualan perusahaan?


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Apakan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya

kegagalan internal, dan biaya kegagaln eksternal berpengaruh secara parsial terhadap penjualan perusahaan?

1.3.Maksud dan Tujuan penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang biaya kualitas (cost of quality) serta penjualan pada perusahaan PT Perkebunan nusantara VIII sehingga dapat menjelaskan pengaruh keempat komponen biaya kualitas terhadap penjualan.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal secara simultan terhadap penjualan perusahaan.

2. Mengetahui pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada seluruh pihak yang tertarik dan yang berkepentingan dengan masalah biaya kualitas, baik bagi perusahaan, masyarakat kampus, dan masyarakat umum. Manfaat yang diberikan antara lain :

a. Bagi penulis

Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama ini dibandingkan dengan aplikasinya pada praktek di lapangan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha b. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan dan menjadi masukan, kesimpulan, dan evaluasi mengenai biaya kualitas dan komponen-komponen di dalamnya serta pengaruhnya terhadap penjualan berkenaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

c. Bagi peneliti dan pihak lain

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan titik tolak bagi penelitian yang lebih luas dan mendalam, khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah ini.

1.5.Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mengembangkan perusahaannya. Hal ini menyebabkan perusahaan berdaya upaya agar tujuannya tercapai, yaitu keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal ini dapat dicapai dengan dua cara, yaitu meningkatkan penjualan dan menurunkan biaya, seperti menjual produknya (barang maupun jasa) dengan kemasan yang dapat menarik daya minat konsumen. Namun hal itu tidak diimbangi dengan kualitas yang baik dari barang maupun jasa tersebut.

Oleh karena itu, kualitas dari barang maupun jasa amatlah penting. Dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa tertentu, kualitas menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh konsumen.

Pada suatu perusahaan industri, kualitas yang baik dari produk yang dihasilkan sangat diperlukan. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menarik minat calon konsumen untuk membeli produk tersebut. Untuk itu perusahaan perlu mengeluarkan biaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk tersebut. Biaya ini disebut juga dengan biaya kualitas yang sesuai dengan masing-masing fungsinya yaitu biaya pencegahan, biaya pengendalian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Kondisi yang mendorong berbagai perusahaan mengevaluasi kembali biaya-biaya kualitas antara lain :

1. Meningkatkan biaya-biaya kualitas yang disebabkan meningkatnya bermacam-macam produk yang rumit dan membutuhkan ketelitian dan reliabilitas tunggi.

2. Pengaruh dan pertumbuhan produk yang mempunyai siklus hidup panjang yang mengakibatkan tingginya biaya purna jual yang disebabkan kegagalan fungsi produk, kebutuhan suku cadang, biaya pemeliharaan, dan sebagainya.

3. Untuk memudahkan ahli-ahli kualitas berkomunikasi dalam bahasa yang sama yaitu satuan mata uang.

Perspektif atau image akan kualitas yang dipahami konsumen merupakan salah satu elemen utama dalam pertimbangan apakah konsumen yang bersangkutan akan membeli produk atau jasa tersebut atau tidak. Jadi perusahaan semakin dituntut untuk memberi perhatian atas kualitas barang atau jasa tersebut dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk atau jasa, dan mengurangi kerugian perusahaan.

Menurut Hansen dan Mowen (2000:44), manfaat penggunaan informasi biaya kualitas yang disajikan dalam laporan biaya kualitas mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan dan memungkinkan ditetapkannya perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajemen. Contohnya, membuat program seleksi terhadap vendor atau supplier untuk pemilihan bahan mentah, manajer perlu mengukur biaya kualitastahun berjalan berdasarkan per komponen dan kategori biaya kualitas, mengukur adanya tambahan biaya sehubungan dengan program tersebut, dan pengukuran kemungkinan adanya penghematan untuk setiap komponen dan kategori biaya kualitas. Beberapa perusahaan menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indicator keberhasilan program perbaikan kualitas.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Berikut disajikan beberapa definisi mengenai biaya kualitas adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horngren, Foster, dan Datar (2000: 13) adalah biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya mutu yang rendah atau biaya-biaya yang timbul karena terjadinya mutu yang rendah.

2. Menurut Hansen dan Mowen (2000: 601) adalah biaya-biaya yang timbul karena kualitas yang rendah yang mungkin atau telah terjadi.

Elemen atau aktivitas biaya kualitas meliputi biaya-biaya yang terjadi di perusahaan secara keseluruhan. Empat kategori biaya kualitas dapat dibedakan yang terdiri dari :

1. Biaya Pencegahan

Yaitu biaya yang timbul untuk mencegah dihasilkannya produk atau jasa yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, agar jangan sampai terjadi produk-produk cacat.

2. Biaya Penilaian

Yaitu biaya-biaya yang dibutuhkan dalam melakukan pengecekan dan usaha-usaha lain yang dilakukan untuk menjaga kualitas.

3. Biaya Kegagalan Internal

Yaitu biaya-biaya yang berhubungan dengan kesalahan yang ditemukan sebelum penyerahan produk itu ke pelanggan. Biaya-biaya ini tidak akan muncul apabila ditemukan kesalahan atau non-konformasi dalam produk sebelum pengiriman.

4. Biaya kegagalan eksternal

Yaitu biaya yang berhubungan dengan kesalahan dan non-konfirmasi yang ditemukan setelah produk itu diserahkan kepelanggan. Biaya ini tidak akan muncul apa bila tidak ditemukan kesalahan atau non-konfirmasi dalam produk setelah pengiriman.

Pada saat biaya pencegahan dan biaya penilaian tinggi, maka dilain pihak biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal jadi rendah. Perusahaan berusaha untuk mencapai tingkat kualitas yang optimal. Menurut pandangan moderen, tingkat


(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha optimal biaya kualitas akan tercapai jika tidak ada produk yang rusak atau kerusakan nol. Yang dimaksut dengan konsep kerusakan nol ini adalah standar kinerja yang mengharuskan produk atau jasa yang diproduksi dan dijual sesuai dengan persyaratan kualitas, sehingga produk rusak dapat dikurangi dan biaya kualitas total dapat diturunkan.

Bagi perusahaan yang brgerak dibidang manufaktur, produk berkualitas merupakan salah satu keunggulan yang diusahakan agar perusahaan menempati posisi yang bagus dalam persaingan global.

Setiap konsumen selalu menuntut produk yang memiliki kualitas baik, sehingga konsumen dapat memperoleh kepuasan atas produk tersebut. Untuk melakukan pengendalian terhadap kualitas produk mulai dari proses produksi sampai produk ada di tangan konsumen, tentunya manajemen memerlukan suatu alat ukur kinerja. Dengan adanya pengendalian kualitas yang baik perusahaan dapat mengetahui adanya suatu kesalahan sedini mungkin pada proses produksi, sehingga dapat dihindari adanya produk cacat dan tidak sesui dengan standar perusahaan.

Pengertian penjualan yang didefinisikan (Marwan, 1991), dalam artikel yang ditulis oleh Ridwan Iskandar Sudayat, SE adalah sebagai berikut :

“suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang

diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan

penjualan yang menghasilkan laba”.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dengan melakukan pengendalian, maka semakin besar kemungkinan untuk mengurangi jumlah produk yang berkualitas rendah/cacat yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya kegagalan. Dengan demikian konsumen akan tetap selalu membeli produk atau jasa dari perusahaan pesaing. Hal ini akan


(17)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha mengakibatkan peningkatan penjualan produk atau jasa. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai tujuan perusahaan menetapkan biaya kualitas agar dapat meningkatkan penjualan perusahaan, maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut diatas dapat di ambil hipotesis sebagi berikut:

1. Terdapat pengaruh dari biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan terhadap penjualan perusahaan.

2. Terdapat pengaruh positif dari biaya pencegahan dan biaya penilaian serta pengaruh negatif dari biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal secara parsial terhadap perusahaan.

Biaya Kualitas

Biaya Pencegahan

Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Kegagalan

Internal Biaya

Penilaian


(18)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha 1.6.Lokasi penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini rencanaya akan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII (persero) dijalan Sindang sirna No. 4 Bandung Jawa Barat Indonesia 40153, dan direncanakan waktu penelitian pada bulan Januari sampai dengan April 2014.


(19)

79 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dijelaskan sebagaimana berikut dibawah:

1. Biaya Pencegahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya pencegahan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan. 2. Biaya Penilaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan

penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya penilaian yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.

3. Biaya kegagalan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya kegagalan internal yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.

4. Biaya kegagalan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya kegagalan eksternal yang dilakukan oleh PT.


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

Universitas Kristen Maranatha Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.

5.2 Saran

Melalui hasil analisis, pembahasan dan pada akhirnya menarik kesimpulan, maka dapat disarankan sebagaimana berikut dibawah:

1. Berkaitan dengan temuan yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero, biaya kualitas harus diperbaiki kembali, terutama pada biaya garansi yang cukup besar, hal ini dikarenakan awal proses produksi yang kurang diperhatikan sesuai standar yang telah ditetapkan seperti pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses pembuatan barang jadi yang harus selalu diawasi kualitas dan komposisinya, menimimalisir bahan yang tersisa agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan pengerjaan ulang yang disebabkan karena produk tersebut tidak memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada menjaga kualitas produk, dan disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih luas lagi untuk menggali penelitian lebih luas.


(21)

81 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Hawkins, and Merchant. (1999). Accounting. Tax and cases. Irwin Honewood.

Anthony, Hawkins, and Merchant. (1999). Dalam buku Fundamental of Management Accounting. New York: McGraw-Hill.

Hansen D. R,. & Mowen, M. M. (2005). Management accounting (7th ed.). Australia: South-Western.

Hansen dan Mowen. (2000). Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hendriksen, Eldon S. & Van Breda, Michael E. (2000). Teori Akuntansi. Terjemahan Herman Wibowo. Edisi ke-5. Jakarta: Interaksara.

Horngren, Carles T, Gorge Foster, dan Srikant Datar. (2000). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 10 edition. Englewood Cliffs-NJ: Prentice- Hall Inc. Loran Tambinan, Ak., MBA. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 3. Universitas HKBP

Nommensen. Medan.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. (2010) Akuntansi Biaya. UPP STIM YKPN. Edisi 6. Yogjakarta. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha optimal biaya kualitas akan tercapai jika tidak ada produk yang rusak atau kerusakan nol. Yang dimaksut dengan konsep kerusakan nol ini adalah standar kinerja yang mengharuskan produk atau jasa yang diproduksi dan dijual sesuai dengan persyaratan kualitas, sehingga produk rusak dapat dikurangi dan biaya kualitas total dapat diturunkan.

Bagi perusahaan yang brgerak dibidang manufaktur, produk berkualitas merupakan salah satu keunggulan yang diusahakan agar perusahaan menempati posisi yang bagus dalam persaingan global.

Setiap konsumen selalu menuntut produk yang memiliki kualitas baik, sehingga konsumen dapat memperoleh kepuasan atas produk tersebut. Untuk melakukan pengendalian terhadap kualitas produk mulai dari proses produksi sampai produk ada di tangan konsumen, tentunya manajemen memerlukan suatu alat ukur kinerja. Dengan adanya pengendalian kualitas yang baik perusahaan dapat mengetahui adanya suatu kesalahan sedini mungkin pada proses produksi, sehingga dapat dihindari adanya produk cacat dan tidak sesui dengan standar perusahaan.

Pengertian penjualan yang didefinisikan (Marwan, 1991), dalam artikel yang ditulis oleh Ridwan Iskandar Sudayat, SE adalah sebagai berikut :

“suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba”.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dengan melakukan pengendalian, maka semakin besar kemungkinan untuk mengurangi jumlah produk yang berkualitas rendah/cacat yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya kegagalan. Dengan demikian konsumen akan tetap selalu membeli produk atau jasa dari perusahaan pesaing. Hal ini akan


(2)

BAB I PENDAHULUAN 9 mengakibatkan peningkatan penjualan produk atau jasa. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai tujuan perusahaan menetapkan biaya kualitas agar dapat meningkatkan penjualan perusahaan, maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut diatas dapat di ambil hipotesis sebagi berikut:

1. Terdapat pengaruh dari biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya

Biaya Kualitas

Biaya Pencegahan

Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Kegagalan

Internal Biaya

Penilaian


(3)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha 1.6.Lokasi penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini rencanaya akan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII (persero) dijalan Sindang sirna No. 4 Bandung Jawa Barat Indonesia 40153, dan direncanakan waktu penelitian pada bulan Januari sampai dengan April 2014.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dijelaskan sebagaimana berikut dibawah:

1. Biaya Pencegahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya pencegahan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan. 2. Biaya Penilaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan

penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya penilaian yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.

3. Biaya kegagalan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan penjualan. Pengaruh positif ini memberi makna bahwa semakin baik biaya kegagalan internal yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

Universitas Kristen Maranatha Perkebunan Nusantara VIII Persero maka semakin baik pula perencanaan penjualan.

5.2 Saran

Melalui hasil analisis, pembahasan dan pada akhirnya menarik kesimpulan, maka dapat disarankan sebagaimana berikut dibawah:

1. Berkaitan dengan temuan yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara VIII Persero, biaya kualitas harus diperbaiki kembali, terutama pada biaya garansi yang cukup besar, hal ini dikarenakan awal proses produksi yang kurang diperhatikan sesuai standar yang telah ditetapkan seperti pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses pembuatan barang jadi yang harus selalu diawasi kualitas dan komposisinya, menimimalisir bahan yang tersisa agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan pengerjaan ulang yang disebabkan karena produk tersebut tidak memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada menjaga kualitas produk, dan disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih luas lagi untuk menggali penelitian lebih luas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Hawkins, and Merchant. (1999). Accounting. Tax and cases. Irwin Honewood.

Anthony, Hawkins, and Merchant. (1999). Dalam buku Fundamental of Management

Accounting. New York: McGraw-Hill.

Hansen D. R,. & Mowen, M. M. (2005). Management accounting (7th ed.). Australia: South-Western.

Hansen dan Mowen. (2000). Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hendriksen, Eldon S. & Van Breda, Michael E. (2000). Teori Akuntansi. Terjemahan Herman Wibowo. Edisi ke-5. Jakarta: Interaksara.

Horngren, Carles T, Gorge Foster, dan Srikant Datar. (2000). Cost Accounting: A

Managerial Emphasis. 10 edition. Englewood Cliffs-NJ: Prentice- Hall Inc.

Loran Tambinan, Ak., MBA. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 3. Universitas HKBP Nommensen. Medan.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. (2010) Akuntansi Biaya. UPP STIM YKPN. Edisi 6. Yogjakarta. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.