Pengaruh Pemeriksaan Internal terhadap Pengendalian Harga Pokok Produksi Teh Walini (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Teh walini is a Subsidiary from PT.Perkebunan Nasional VIII; Bandung which is they job in manufacture, and in this case is production of tea. In this thesis, writer will be discussed about the connection between internal audit and control cost of good sold. Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. The purpose of internal audit is to assist member of organizations in carrying out its responsibilities effectively. Internal audits are very useful in helping to control cost of good sold; by controlling the cost of good sold it will control the sale price. Internal audit control Cost of good sold by controlling production costs. Cost of good sold is the cost of goods purchased for the process to completion, both before and during the accounting period. A companies need to know about the magnitude of the cost of good sold, this information can be used as a guide in determining the selling price as well as to estimate how much profit to be gained from the sale of goods.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Industri teh walini adalah anak perusahaan PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung yang bergerak dalam bidang manufaktur yaitu produksi teh. Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang hubungan antara audit internal dan pengendalian harga pokok produksi. Audit internal adalah suatu fungsi penilai independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Audit internal sangat bermanfaat dalam membantu mengendalikan harga pokok produksi, dengan mengendalikan harga pokok produksi maka akan mengendalikan harga jual. Audit internal mengendalikan Harga Pokok Produksi dengan cara mengendalikan biaya-biaya produksinya. Harga pokok produkai adalah biaya barang yang di beli untuk di proses sampai selesai,baik sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan.suatu perusahaan perlu mengetahui tentang besarnya harga pokok produksi yang dihasilkan karena informasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam menentukan harga jual maupun untuk memperkirakan berapa keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjualan barang tersebut.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi masalah. ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian... 5


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Pengertian Audit... 7

2.2. Jenis Audit ... 8

2.3. Tipe Auditor ... 9

2.4. Pengertian Audit Internal. ... 11

2.5. Karakteristik Auditor Internal. ... 12

2.6. Posisi Internal Audit di tengah Perusahaan ... 13

2.7. Kode Etik. ... 15

2.8. Standar Auditing yang Berlaku Umum ... 16

2.9. Komponen Pengendalian Internal ... 18

2.10. Pengertian Harga Pokok Produksi ... 18

2.11. Siklus Akuntansi Biaya ... 19

2.12. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ... 20

2.13. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 21

2.13.1. Full Costing ... . 23

2.13.2. Variable costing ... 25

2.14 Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga pokok Pesanan. ... 27

2.15. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi ... 28


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.15.2 Manfaat perhitungan harga pokok metode Harga Pokok Proses... . .30

2.16 Biaya Pabrik ... 31

2.16.1Biaya Bahan Langsung (Raw/Direct Material)... . 31

2.16.2Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)... . 32

2.16.3 Biaya Overhead Pabrik...32

2.17 Biaya Produksi ... 33

2.18 Jenis Barang dalam perusahaan manufaktur. ... 33

2.18.1 Bahan Baku... . 33

2.18.2 Bahan Pembantu... 33

2.18.3 Barang dalam proses... 34

2.18.4 Barang Jadi/Selesai...34

2.19 Pengendalian Harga pokok produksi ... 34

2.19.1 Pengertian Pengendalian... .... 34

2.19.2 Jenis-Jenis Pengendalian... ... .34

2.19.3 Pengendalian Harga pokok produksi melalui Biaya Standar... 36

2.19.4 Biaya Bahan Baku Standar... 37

2.19.5 Biaya Tenaga Kerja langsung standar... ... 38

2.19.6 Biaya Overhead pabrik standar... 40


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.19.8 Manfaat dan Kelemahan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya... 42

2.19.9 Penyusunan standar... .45

2.20. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi ... 45

2.20.1 Pengertian Manajemen... 45

2.20.2 Pengertian produksi... . 46

2.20.3 Pengertian operasi... 46

2.20.4 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi:... .... 46

2.21 Tujuan Manajemen Operasi dan Manajemen Produksi ... 47

2.22 Tujuan Perencanaan Produksi. ... 49

2.23 Persamaan Produksi dan Operasi ... 49

2.23.1 Barang dan jasa... 49

2.24 Promorsi Penjualan ... 51

2.25Hipotesis. ... 51

BAB III Metodologi Penelitian... 52

3.1 Objek Penelitian. ... 52

3.2 Metode Penelitian... 52


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN... 57

4.1Gambar Industri Hilir Teh. ... 57

4.2 Sejarah berdirinya Industri Hilir Teh PTPN VIII ... 57

4.3 Maksud dan Tujuan Industri Hilir Teh ... 58

4.4 Visi dan Misi Teh Walini ... 58

4.4.1Visi... 58

4.4.2Misi... 58

4.5 Sub Unit Industri Hilir Teh ... 59

4.6 Struktur Organisasi Industri Hilir Teh ... 59

4.7 Gambar Produk Walini ... 60

4.7.1Produk-Produk IHT... . 60

4.8 Alur Proses Produksi ... 64

4.9 Biaya-Biaya dalam Industri Hilir Teh (IHT). ... 64

4.10 Rumus Perhitungan Harga Pokok ... 66

4.11 Biaya-biaya produksi pada Teh Walini ... 67

4.12 Jumlah Produksi IHT ... 69

4.13 Audit Program ... 74

4.14 SOP (Standard Operating Prosedur) ... 75


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.16 Harga pokok produksi ... 73

4.17 Pelaksana Audit Internal di IHT ... 76

4.18 Pelaksanaan audit ke IHT... 78

4.19 Perbandingan Biaya sebelum dan Setelah Audit ... 79

4.20 Hasil Audit ... 81

4.21 Pemakaian Biaya standar Sebagai bentuk pengendalian HPP ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 84

5.1 Kesimpulan. ... 84

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA... 87

LAMPIRAN ... 89


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Posisi Internal audit ditengah perusahaan. ... 14

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi Biaya. ... 19

Gambar 2.3. Pengumpulan biaya menurut Metode Pesanan ... 27


(10)

xvI Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Karakteristik Audit Internal dan Audit Eksternal ... 12 Tabel 2.2 Barang dan Jasa ... 50


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Program Audit... 88 Lampiran B Daftar pertanyaan... 92 Lampiran C Surat Penelitian Perusahaan... 93


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan untuk meminimalisir kecurangan dalam hal keuangan dan pelaporan keuangan perusahaan atau untuk mengontrol kinerja karyawan, perusahaan membutuhkan auditor untuk melakukan audit (pemeriksaan) pada perusahaan tersebut, yang lebih spesifik perusahaan membutuhkan auditor internal, terutama bagi pemilik perusahaan yang jarang mengendalikan perusahaan secara langsung, pasti dia sangat membutuhkan audit internal untuk menjaga perusahaannya dari kecurangan oleh karyawannya atau pihak-pihak lain, walaupun tidak menjamin 100% tidak ada kecurangan, tetapi dengan adanya pemeriksaan internal akan meminimalisir atau mendeteksi kecurangan.

Pengertian audit internal adalah Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen. Audit internal juga adalah salah satu dari fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan sebagai bentuk pemberian jasa kepada organisasi


(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Pengawasan Intern meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan.

Yang melakukan pengendalian internal adalah auditor internal. Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen. Tanggung jawab auditor internal sangatlah beragam, tergantung pada pemberi kerja. Ada staf audit internal yang hanya terdiri atas satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rutin. Staff audit internal lainnya mungkin terdiri atas lebih dari 100 karyawan yang memikul tanggung jawab yang berlainan, termasuk dibanyak bidang diluar akuntansi. Banyak juga audit internal yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem computer.

Pada saat sekarang masih ada yang menganggap sebelah mata terhadap profesi auditor internal, karena menganggap pemeriksaan auditor internal dalam perusahaannya tidaklah terlalu penting, mereka menganggap pemeriksaan oleh auditor eksternal sudah cukup, jadi pemeriksaan oleh auditor internal tidaklah perlu. Padahal sama dengan pemeriksaan auditor eksternal, pemeriksaan auditor internal jugalah penting dan bermanfaat, tidak akan sia-sia melakukan pemeriksaan oleh auditor internal, karena ada beberapa pengauditan yang hanya bisa dilakukan oleh auditor internal.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Perhitungan harga pokok produksi dengan sangat baik, sangatlah penting karena harga pokok produksi merupakan awal dari perhitungan harga jual, jadi kalau dalam perhitungan harga pokok produk, telah salah maka ada kemungkinan penetapan harga jualnya pun juga akan salah bisa jadi harganya terlalu ketinggian bagi konsumen atau terlalu kerendahan bagi perusahaan yang membuat perusahaan tidak mendapatkan laba dari produk dia tersebut, jadi perhitungan harga pokok dengan baik dan cermat juga teliti sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan.

Harga pokok produksi merupakan komponen biaya yang langsung berhubungan dengan produksi. Penetapan harga pokok produksi memegang peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan, sebab dari harga pokok dapat dibuat analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan harga jual dan penentuan nilai persediaan. Jadi harga pokok produksi sangatlah penting

Harga pokok produksi adalah Harga pokok yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satuan -satuan produk atau membiayai proses produksi tertentu dibawah kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu biaya-biaya lain tersebut mengandung pengertian bahwa biaya yang ditentukan dimuka adalah pedoman dalam mengeluarkan biaya yang sesungguhnya

Seperti yang penulis uraikan diatas auditor internal sangatlah dibutuhkan dalam perusahaan, terlebih lagi pada saat perhitungan Harga Pokok Produksi, perusahaan membutuhkan auditor internal untuk melakukan audit, karena pada saat perhitungan


(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha harga pokok produk jadi bisa terjadi banyak kecurangan, oleh sebab itu dibutuhkan pemeriksaan oleh audit internal supaya jika ada kecurangan dalam hal perhitungan harga pokok produk jadinya atau kecurangan dalam bahan baku nya dan lain sebagainya bisa segera dilaporkan kepada pihak pimpinan perusahaan.

Oleh karena pemeriksaan oleh auditor itu sangat penting dan bermanfaat bagi perusahaan, terutama yang perusahaan nya bisa dikategorikan perusahaan dalam skala besar, pasti auditor internal sangat dibutuhkan, dan juga supaya tidak ada kesalahan dalam pembuatan harga pokok, kalau salah maka bisa mempengaruhi perusahaan, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Pemeriksaan Internal terhadap pengendalian harga pokok produksi Teh Walini studi kasus pada PT Perkebunan Nusantara VIII (persero), Bandung”. Untuk mengetahui seberapa pengaruhnya pemeriksaan internal oleh auditor internal di dalam perhitungan harga pokok produk dalam hal ini adalah teh walini.

1.2. Identifikasi masalah.

Rumusan masalah pada penelitian penulis yaitu:

1. Apakah ada pengaruh pemeriksaan internal dalam pengendalian harga pokok produksi Teh Walini pada PT Perkebunan Nusantara VIII, Bandung

2. Jika ada pengaruh seberapa besarkah pengaruh pemeriksaan internal terhadap harga pokok produksi teh walini.

3. Apakah pengendalian Harga Pokok Produksi sangat bermanfaat. 4. Bagaimanakah cara pengendalian harga pokok produksi nya


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Maksud dan Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemeriksaan internal dalam pengendalian harga pokok produk Teh Walini pada perusahaan PT Perkebunan Nusantara VIII.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemeriksaan internal terhadap harga pokok produk teh walini.

3. Untuk mengetahui manfaat dari pengendalian Harga Pokok Produksi

4. Untuk mengetahui cara pengendalian Harga Pokok Produksi yang dilakukan oleh IHT (Industri Hilir Teh).

1.4. Kegunaan Penelitian Manfaat bagi akademisi:

1. Dapat mengetahui secara nyata penerapan ilmu audit internal dan ilmu akuntansi biaya dalam hal ini perhitungan harga pokok secara nyata sesuai dengan dunia kerja sekarang.

2. Untuk mengetahui fungsi auditor internal dan harga pokok yang sebenarnya pada dunia kerja, sehingga tidak salah dalam penetapan harga pokok pada suatu produk dan tidak menyalahgunakannya

3. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, bisa memberikan informasi kepada para akademisi tentang cara-cara atau manfaat dari penggunaan pengendalian Harga Pokok Produksi.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Manfaat bagi praktisi bisnis.

1. Bagi praktisi dengan ada penelitian ini, penulis mengharapkan praktisi bisnis bisa mengetahui dengan lebih baik tentang auditor internal dan tentang perhitungan harga pokok dengan lebih baik.

2. Manfaat lain yang diharapkan oleh penulis adalah dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap, profesi auditor internal tidak dianggap sebelah mata oleh para praktisi bisnis,

3. Diharapkan penelitian yang dilakukan penulis bisa memberikan informasi kepada para praktisi bisnis tentang manfaat dilakukannya pemeriksaan internal dan pengendalian harga pokok produksi.

1.5. lokasi penelitian dan waktu penelitian

penelitian ini rencananya akan dilakukan di dua tempat yaitu pertama di PT Perkebunan Nusantara VII (persero) dijalan Sindangsirna No. 4 Bandung Jawa Barat Indonesia 40153, dan direncanakan waktu penelitian pada bulan april sampai dengan juni, sedangkan yang ke dua di IHT (Industri hilir Teh), yang beralamat jalan Raya panyileukan No 1 Cipadung-Cibiru Bandung.


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

84 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang telah penulis laksanakan selama kurang lebih 3 bulan di teh walini pada PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung. Penulis bisa memberikan kesimpulan bahwa:

1. Perusahan Industri Teh Walini (IHT), untuk menjaga kestabilan biaya-biaya produksinya juga untuk mengendalikan biaya-biaya produksi tersebut, maka memakai auditor internal, yang mana setiap tahun nya audit internal akan melakukan pemeriksaan baik, biaya-biaya produksi, kinerja IHT dan lain sebagainya.

2. Pengendalian biaya-biaya yang digunakan oleh IHT adalah menggunakan pengendalian memakai biaya standar, dan didalam skrpisi penulis bahwa biaya standar yang digunakan oleh IHT sudah disampaikan pada RKAP (Rencana kerja Anggaran perusahaan).

3. Dengan adanya laporan audit internal, bisa membantu pihak industri teh walini (IHT) mengefektifkan dan mengefesienkan biaya-biaya produksinya, karena auditor internal akan secara teliti dan terperinci memeriksa biaya-biaya produksi mana yang harus ditekan, atau biaya produksi mana yang harus dihilangkan, dan hasilnya akan dicantumkan pada hasil audit internal.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 85

Universitas Kristen Maranatha 4. Adanya pengefektifan dan pengefisienan Harga Pokok Produksi, bisa bermanfaat

untuk menekan harga jual, dengan harga jual yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak dibuat-buat sehingga harga jual yang diberikan kepada konsumen juga tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah tetapi tidak merugikan pihak perusahaan.

5.2Saran

Selama penulis melakukan penelitian pada PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung dan Industri Teh Walini, penulis ingin memberikan beberapa saran kepada pihak IHT

1. Supaya biaya standar yang digunakan oleh IHT tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah maka penulis menyarankan kepada pihak dari IHT secara periodik selalu memeriksa metode produksi, tenaga kerja, ataupun bahan baku, apakah metode tersebut harus diubah atau tidak, kalau metodenya berubah maka penentapan biaya standarnya juga akan berubah, tetapi perubahan ini diharapkan hanya pada satu bagian standar saja supaya tidak menganggu sistem penganggaran secara keseluruhan.

2. Penetapan biaya standar memiliki kelemahan yaitu Tingkat ketaatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 86

Universitas Kristen Maranatha keseluruhan dengan ketaatan atau kelonggaran yang relative sama. Oleh sebab itu penulis menyarankan kepada IHT untuk menetapkan peraturan-peraturan tentang biaya standard dan penganggaran dengan sangat ketat dan terperinci, supaya tidak terjadi kesalahan dalam penetapan biaya standar.

3. Saran lain yang penulis sarankan kepada IHT adalah penyesuaian biaya standar walaupun perlu tetapi tidak boleh terlalu sering dilakukan karena akan terjadi ketidaktepatan dan ketidakrealistis pengukuran biaya standar. Penyesesuaian biaya standar harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan oleh IHT sendiri, dan sebelum memutuskan biaya standar nya harus terlebih dahulu di bawa di dalam rapat.

4. Pelaksanaan audit internal harus dilakukan secara rutin setiap tahun, serta pada audit program harus secara terperinci menjelasakan program audit tentang biaya-biaya produksinya, yang mana dengan pemeriksaan biaya-biaya-biaya-biaya produksi nya maka akan mengendalikan harga pokok produksinya.


(21)

87 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Agoes, sukrisno. 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Fakultas ekonomi universitas Trisakti. Edisi ketiga. Jakarta

Arens A. Alvin, Elder Randal, Beasley mark. 2008 Auditing dan jasa Assurance, New Jersey. Prentice Hall. Edisi keduabelas. Erlangga. Jakarta

Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi untuk jasa kontruksi. PT Pradnya paramita, Jakarta.

Assauri, Sofjan, 2004, Manajemen Produksi dan operasi. Fakultas Indonesia. Jakarta

Daljono. 2011. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian: Badan penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Edisi ketiga. Semarang

Eddy Herjanto. 2007 Manajemen Operasi. Grasindo.

Ely dan Siti. 2010. Auditing: Konsep dasar dan pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Graham ilmu.

Garrison, ray. Noreen, Erick. 2009. Akuntansi Manajerial jilid 2. Salemba empat.

Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi Aksara. Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogjakarta. Edisi pertama. Yogjakarta


(22)

88 Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. 2011 Auditing. Salemba empat. Edisi 6. Jakarta

Mulyadi. 2010 Akuntansi Biaya. UPP STIM YKPN. Edisi 6. Yogjakarta.

Kumaat, Valery 2011. Internal audit. Erlangga. Jakarta

Kosasih, Sobarsa. 2003. Manajemen Operasi. Mitra Waega Media. Edisi pertama. Jakarta

Suyadi Prawirosentono, 2005, Manajemen Operasi, Edisi Ke-4, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

Soemarso, SR. 2005 Akuntansi Suatu Pengantar, PT Rneka Citra. Jakarta

Suhayati Ely, Anggadini Sri Dewi. 2009 Akuntansi keuangan, Graha ilmu. Edisi pertama.

Tugiman, hiro. 2006 .Standar Profesional Audit Internal. Yogjakarta: kanisius.

Widjaja Tunggal Amin. 2010. Dasar-dasar audit internal pedoman untuk auditor baru. Harvarindo. jakarta


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

Manfaat bagi praktisi bisnis.

1. Bagi praktisi dengan ada penelitian ini, penulis mengharapkan praktisi bisnis bisa mengetahui dengan lebih baik tentang auditor internal dan tentang perhitungan harga pokok dengan lebih baik.

2. Manfaat lain yang diharapkan oleh penulis adalah dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap, profesi auditor internal tidak dianggap sebelah mata oleh para praktisi bisnis,

3. Diharapkan penelitian yang dilakukan penulis bisa memberikan informasi kepada para praktisi bisnis tentang manfaat dilakukannya pemeriksaan internal dan pengendalian harga pokok produksi.

1.5. lokasi penelitian dan waktu penelitian

penelitian ini rencananya akan dilakukan di dua tempat yaitu pertama di PT Perkebunan Nusantara VII (persero) dijalan Sindangsirna No. 4 Bandung Jawa Barat Indonesia 40153, dan direncanakan waktu penelitian pada bulan april sampai dengan juni, sedangkan yang ke dua di IHT (Industri hilir Teh), yang beralamat jalan Raya panyileukan No 1 Cipadung-Cibiru Bandung.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

84 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang telah penulis laksanakan selama kurang lebih 3 bulan di teh walini pada PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung. Penulis bisa memberikan kesimpulan bahwa:

1. Perusahan Industri Teh Walini (IHT), untuk menjaga kestabilan biaya-biaya produksinya juga untuk mengendalikan biaya-biaya produksi tersebut, maka memakai auditor internal, yang mana setiap tahun nya audit internal akan melakukan pemeriksaan baik, biaya-biaya produksi, kinerja IHT dan lain sebagainya.

2. Pengendalian biaya-biaya yang digunakan oleh IHT adalah menggunakan pengendalian memakai biaya standar, dan didalam skrpisi penulis bahwa biaya standar yang digunakan oleh IHT sudah disampaikan pada RKAP (Rencana kerja Anggaran perusahaan).

3. Dengan adanya laporan audit internal, bisa membantu pihak industri teh walini (IHT) mengefektifkan dan mengefesienkan biaya-biaya produksinya, karena auditor internal akan secara teliti dan terperinci memeriksa biaya-biaya produksi mana yang harus ditekan, atau biaya produksi mana yang harus dihilangkan, dan hasilnya akan dicantumkan pada hasil audit internal.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 85

Universitas Kristen Maranatha

4. Adanya pengefektifan dan pengefisienan Harga Pokok Produksi, bisa bermanfaat untuk menekan harga jual, dengan harga jual yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak dibuat-buat sehingga harga jual yang diberikan kepada konsumen juga tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah tetapi tidak merugikan pihak perusahaan.

5.2Saran

Selama penulis melakukan penelitian pada PT.Perkebunan Nusantara VIII, Bandung dan Industri Teh Walini, penulis ingin memberikan beberapa saran kepada pihak IHT

1. Supaya biaya standar yang digunakan oleh IHT tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah maka penulis menyarankan kepada pihak dari IHT secara periodik selalu memeriksa metode produksi, tenaga kerja, ataupun bahan baku, apakah metode tersebut harus diubah atau tidak, kalau metodenya berubah maka penentapan biaya standarnya juga akan berubah, tetapi perubahan ini diharapkan hanya pada satu bagian standar saja supaya tidak menganggu sistem penganggaran secara keseluruhan.

2. Penetapan biaya standar memiliki kelemahan yaitu Tingkat ketaatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 86

Universitas Kristen Maranatha

keseluruhan dengan ketaatan atau kelonggaran yang relative sama. Oleh sebab itu penulis menyarankan kepada IHT untuk menetapkan peraturan-peraturan tentang biaya standard dan penganggaran dengan sangat ketat dan terperinci, supaya tidak terjadi kesalahan dalam penetapan biaya standar.

3. Saran lain yang penulis sarankan kepada IHT adalah penyesuaian biaya standar walaupun perlu tetapi tidak boleh terlalu sering dilakukan karena akan terjadi ketidaktepatan dan ketidakrealistis pengukuran biaya standar. Penyesesuaian biaya standar harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan oleh IHT sendiri, dan sebelum memutuskan biaya standar nya harus terlebih dahulu di bawa di dalam rapat.

4. Pelaksanaan audit internal harus dilakukan secara rutin setiap tahun, serta pada audit program harus secara terperinci menjelasakan program audit tentang biaya-biaya produksinya, yang mana dengan pemeriksaan biaya-biaya-biaya-biaya produksi nya maka akan mengendalikan harga pokok produksinya.


(5)

87 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Agoes, sukrisno. 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Fakultas ekonomi universitas Trisakti. Edisi ketiga. Jakarta

Arens A. Alvin, Elder Randal, Beasley mark. 2008 Auditing dan jasa Assurance, New Jersey. Prentice Hall. Edisi keduabelas. Erlangga. Jakarta

Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi untuk jasa kontruksi. PT Pradnya paramita, Jakarta.

Assauri, Sofjan, 2004, Manajemen Produksi dan operasi. Fakultas Indonesia. Jakarta

Daljono. 2011. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian: Badan

penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Edisi ketiga. Semarang

Eddy Herjanto. 2007 Manajemen Operasi. Grasindo.

Ely dan Siti. 2010. Auditing: Konsep dasar dan pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Graham ilmu.

Garrison, ray. Noreen, Erick. 2009. Akuntansi Manajerial jilid 2. Salemba empat.

Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi Aksara. Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogjakarta. Edisi pertama. Yogjakarta


(6)

88 Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. 2011 Auditing. Salemba empat. Edisi 6. Jakarta

Mulyadi. 2010 Akuntansi Biaya. UPP STIM YKPN. Edisi 6. Yogjakarta.

Kumaat, Valery 2011. Internal audit. Erlangga. Jakarta

Kosasih, Sobarsa. 2003. Manajemen Operasi. Mitra Waega Media. Edisi pertama. Jakarta

Suyadi Prawirosentono, 2005, Manajemen Operasi, Edisi Ke-4, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

Soemarso, SR. 2005 Akuntansi Suatu Pengantar, PT Rneka Citra. Jakarta

Suhayati Ely, Anggadini Sri Dewi. 2009 Akuntansi keuangan, Graha ilmu. Edisi pertama.

Tugiman, hiro. 2006 .Standar Profesional Audit Internal. Yogjakarta: kanisius.

Widjaja Tunggal Amin. 2010. Dasar-dasar audit internal pedoman untuk auditor baru. Harvarindo. jakarta