Usulan Penyeimbangan Lintasan Produksi dalam Upaya Mencapai Target Produksi Tas Pancing di CV. Sinar Pancing.

(1)

iv

ABSTRAK

CV. SINAR PANCING merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi dengan jenis produk yang dihasilkan adalah tas pancing, tas ransel, tas laptop, dan tas pinggang. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah tidak tercapainya target produksi produk tas pancing. Kapasitas produksi efektif perusahaan saat ini adalah sebesar 752 unit/minggu, sedangkan target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan adalah sebesar 820 unit/minggu. Untuk menutupi kekurangan pencapaian target produksi, perusahaan melakukan kerja lembur. Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini dikarenakan ketidakseimbangan beban kerja antar stasiun kerja. Oleh karena itu, penulis akan mengusulkan penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan.

Dalam melakukan penyeimbangan lintasan produksi, penulis terlebih dahulu melakukan pengukuran waktu proses untuk setiap elemen kerja. Selanjutnya dilakukan pengujian kenormalan, keseragaman dan kecukupan terhadap data waktu yang diperoleh. Kemudian dilakukan perhitungan waktu normal, dan waktu baku, dimana waktu tersebut digunakan untuk melengkapi Peta Proses Operasi (PPO) yang dibuat. Berdasarkan PPO, penulis membuat Precedence Diagram dan melakukan penyeimbangan lintasan dengan menggunakan 3 metode, yaitu: metode Rank Positional Weight, Region Approach, dan Moodie-Young.

Hasil perhitungan penyeimbangan lintasan dengan metode Rank Positional

Weight, Region Approach, dan Moodie-Young menunjukkan nilai efisiensi

lintasan masing-masing sebesar 63%, 63%, dan 54%; jumlah stasiun kerja yang dihasilkan masing-masing sebesar 6, 6, dan 7 stasiun kerja; kapasitas produksi ketiga metode sama, yaitu sebesar 777 unit/minggu. Oleh karena itu, metode yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan adalah metode Region Approach, karena memiliki ukuran performansi yang paling baik. Namun, kapasitas produksi belum juga dapat memenuhi target produksi, maka dilakukan alokasi sisa sumber daya berupa 1 mesin jahit dan 1 orang operator di stasiun kerja yang memiliki waktu kerja terlama. Hasilnya, kapasitas produksi efektif meningkat menjadi 852 unit/minggu. Sisa 2 mesin yang tidak terpakai dapat dialokasikan ke lintasan produksi produk lain dan untuk kelebihan produksi tas sebanyak 32 unit/minggu dijual secara eceran.

Manfaat yang diperoleh perusahaan dari penerapan metode Region Approach adalah peningkatan efisiensi lintasan dari 40% menjadi 63% atau sebesar 23%, pengurangan jumlah stasiun kerja dari 9 menjadi 7 stasiun dan peningkatan kapasitas produksi dari 752 unit/minggu menjadi 852 unit/minggu. Dengan peningkatan kapasitas yang terjadi, maka target produksi perusahaan dapat tercapai, bahkan melampaui target sebanyak 32 unit/ minggu.


(2)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3Pembatasan Masalah Dan Asumsi ... 1-2 1.4Perumusan Masalah ... 1-2 1.5Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6Sistematika penulisan ... 1-3

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Metode Pengukuran Waktu Kerja ... 2-1 2.1.1 Pengkuran Jam Henti ... 2-1 2.1.2 Waktu Siklus, Waktu Normal, Waktu Baku ... 2-4 2.1.3 Faktor Penyesuaian... 2-5 2.1.4 Faktor Kelonggaran ... 2-9 2.2 Pengertian Lini Produksi...2-9 2.3 Pengertian Line Balancing ... 2-11 2.4 Istilah-istilah Line Balancing ... 2-11 2.5 Batasan Line Balancing ... 2-14 2.6 Metode Penyeimbangan Lintasan ... 2-14


(3)

viii

2.6.2 Region Approach ... 2-15 2.6.3 Moodie-Young ... 2-16 2.7 Perencanaan Kapasitas Produksi ... 2-18 2.8 Sampling Pekerjaan ... 2-18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan ... 3-1 3.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-1 3.3 Perumusan Masalah ... 3-1 3.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-2 3.5 Studi Literatur ... 3-2 3.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-2 3.7 Pengumpulan Data ... 3-2 3.8 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-3 3.9 Kesimpulan dan Saran... 3-3

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi ... 4-2 4.3 Jam Kerja Kerja Perusahaan... 4-2 4.4 Data Mesin Perusahaan ... 4-2 4.5 Layout Perusahaan ... 4-3 4.6 Peta Proses Operasi ... 4-4 4.7 Data Waktu Operasi ... 4-6

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Uji Kenormalan ... 5-1 5.2 Uji Keseragaman ... 5-3 5.3 Uji Kecukupan ... 5-4 5.4 Perhitungan Waktu Baku ... 5-5 5.5 Peta Proses Operasi (Akhir) ... 5-9


(4)

5.6 Precedence Diagram ... 5-10 5.7 Keseimbangan Lintasan Produksi Saat Ini ... 5-10 5.8 Penyeimbangan Lintasan Produksi Usulan ... 5-11 5.8.1 Penyeimbangan Lintasan Rank Positional Weight... 5-12 5.8.2 Penyeimbangan Lintasan Region Approach ... 5-15 5.8.3 Penyeimbangan Lintasan Moodie-Young ... 5-18

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... ... 6-2

DAFTAR PUSTAKA ... ... xiii LAMPIRAN


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Faktor Penyesuaian Metode Schumard 2-6

2.2 Tingkat Kesulitan Kerja (p2) Metode Objektif 2-7

2.3 Faktor Penyesuaian Metode Westinghouse 2-8

4.1 Data Mesin Keseluruhan 4-3

4.2 Data Mesin untuk Pembuatan Tas Pancing 4-3

4.3 Data Waktu Tiap Operasi 4-6

4.4 Data Keterangan Tiap Operasi 4-7

5.1 Uji Normal Operasi 1 5-1

5.2 Rangkuman Uji Kenormalan Data 5-2

5.3 Uji Seragam Operasi 1 5-3

5.4 Rangkuman Uji Keseragaman Data 5-4

5.5 Rangkuman Uji Kecukupan Data 5-5

5.6 Besar Faktor Penyesuaian Untuk Tiap Operasi 5-6

5.7 Faktor Kelonggaran 5-7

5.8 Perhitungan Waktu Baku 5-8

5.9 Lintasan Produksi Saat Ini 5-10

5.10 Perhitungan Bobot Tiap Operasi 5-12

5.11 Pengurutan Operasi Berdasarkan Bobot Posisi Terbesar 5-13

5.12 Efisiensi Lintasan Rata-rata Metode RPW 5-14

5.13 Pembagian Region Operasi 5-15

5.14 Efisiensi Lintasan Rata-rata Metode RA 5-16 5.15 Efisiensi Lintasan Rata-rata Metode RA Dengan Alokasi 5-17 5.16 Penyusunan Task Dari Waktu Maksimum Ke Minimum 5-18 5.17 Penyusunan Predecessors/Pendahulu dan Followers/Pengikut 5-19 5.18 Efisiensi Lintasan Rata-rata Metode Moodie-Young 5-20


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.19 Perbandingan Metode RPW, RA, dan Moodie Young 5-20 5.20 Perbandingan Metode Aktual Perusahaan dengan Metode


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Bagan Metodologi Penelitian 3-4

3.1 Bagan Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-5

3.2 Flowchart Pengolahan Data dan Analisis 3-6 3.2 Flowchart Pengolahan Data dan Analisis (Lanjutan) 3-7

3.3 Flowchart Uji Normal, Seragam, Cukup 3-8

3.4 Flowchart Rank Positional Weight 3-10

3.5 Flowchart Region Approach 3-11

3.6 Flowchart Moodie-Young 3-12

4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

4.2 Gambar Layout Stasiun Kerja Awal (Skala 1:50) 4-4

4.3 Peta Proses Operasi Tas Pancing (Awal) 4-5

5.1 Grafik Uji Keseragaman Operasi 1 5-3

5.2 Peta Proses Operasi Tas Pancing (Akhir) 5-9

5.3 Precedence Diagram Tas Pancing 5-10


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman, manusia semakin menyadari akan pentingnya alat bantu yang dapat memudahkan untuk membawa beberapa barang yang dibutuhkan, salah satunya adalah tas. Hal ini yang mendorong berkembangnya industri tas di Indonesia. Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin besar menuntut kebutuhan akan tas yang semakin banyak. Oleh karena itu setiap perusahaan tas berusaha untuk dapat terus meningkatkan kapasitas produksi yang dapat dihasilkan, salah satunya adalah CV. SINAR PANCING dimana penulis melakukan penelitian.

CV. SINAR PANCING memproduksi 4 jenis tas, yaitu tas pancing, tas ransel, tas laptop, dan tas pinggang. Semua tas yang diproduksi ada yang diproduksi secara mass production dan ada juga yang merupakan pesanan (job order). Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik CV. SINAR PANCING, diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah tidak tercapainya target produksi produk tas pancing. Kapasitas produksi efektif saat ini adalah sebesar 752 unit/minggu, sedangkan target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 820 unit/minggu. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa penyebab tidak tercapainya target produksi dikarenakan tidak seimbangnya beban kerja antar stasiun kerja yang ada saat ini. Akibatnya terdapat beberapa stasiun kerja yang terlihat delay, sementara pada stasiun kerja lainnya terjadi antrian barang dalam proses (bottleneck). Untuk itu melalui penelitian ini penulis ingin memberikan usulan penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya dilakukan perusahaan agar target produksi yang diinginkan dapat tercapai.


(9)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Tidak tercapainya target produksi perusahaan pada lini produksi

mass production produk tas pancing disebabkan oleh ketidakseimbangan

lintasan produksi yang ada saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya delay pada stasiun kerja 8 (menjahit kain jala, menjahit penutup tas ke bagian badan tas, dan merapihkan jahitan). Sementara itu terjadi antrian barang dalam proses (bottleneck) pada stasiun kerja 6 (menjahit fiber tengah).

Keseimbangan lintasan produksi dapat diupayakan melalui pemerataan beban kerja antar stasiun kerja. Beban kerja suatu stasiun kerja dipengaruhi oleh lama waktu seluruh operasi yang dilakukan di stasiun kerja tersebut. Hal ini kurang diperhatikan dalam pembagian beban kerja pada lintasan kerja saat ini. Oleh karena itu melalui penelitian ini penulis akan mengupayakan pemerataan waktu operasi antar stasiun kerja dengan cara mengatur pembebanan operasi untuk masing-masing stasiun kerja. Dengan demikian diharapkan delay dan antrian dapat diminimasi.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dan asumsi dilakukan agar luang lingkup permasalahan lebih terfokus dan tidak terlalu luas.

Pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian adalah:

1. Periode pengukuran waktu siklus : 13 November 2013 s/d 27 November 2013.

2. Tidak memperhitungkan waktu transport dan waktu setup. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Mesin yang digunakan dalam kondisi baik.

2. Tidak dilakukan penambahan mesin.

3. Bahan baku yang digunakan selalu tersedia.

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang hendak diteliti adalah :

1. Apa kelemahan dari lintasan produksi untuk tas pancing yang dilakukan oleh perusahaan saat ini?


(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

2. Bagaimana penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan penyeimbangan lintasan yang diusulkan?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kekurangan dari lintasan produksi tas pancing saat ini.

2. Mengusulkan penyeimbangan lintasan yang sebaiknya dilakukan perusahaan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode penyeimbang di lintasan usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian dan digunakan dalam membantu pemecahan masalah yang ada.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penulis menggambarkan langkah-langkah kerja untuk melakukan penelitian perbaikan lintasan produksi dari awal hingga akhir dalam bentuk flowchart.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Penulis melakukan pengumpulan informasi dan data perusahaan yang diteliti.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Penulis melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dari pengumpulan data, kemudian dianalisis. Hasil yang dianalisis akan menjadi acuan dalam melakukan usulan terhadap perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis terhadap perumusan masalah yang ada dan saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan.


(12)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kelemahan dari lintasan produksi saat ini adalah sebagai berikut: a. Jumlah stasiun kerja yang dibentuk sebanyak 9 stasiun kerja

sehingga membutuhkan jumlah mesin dan jumlah operator yang lebih banyak.

b. Efisiensi lintasan produksi yang saat ini diterapkan perusahaan relatif rendah yaitu sebesar 40%.

c. Kapasitas produksi efektif saat ini tidak mencapai target produksi yang ditentukan oleh perusahaan, dimana target produksi ditetapkan sebanyak 820 unit/minggu, sedangkan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya 752 unit/minggu.

2. Metode penyeimbangan lintasan yang diusulkan penulis adalah metode

Region Approach karena dari ketiga metode memiliki efisiensi lintasan

tertinggi sebesar 63%. Selain itu jumlah stasiun kerja juga berkurang menjadi 7 stasiun kerja.

3. Manfaat penerapan dari metode Region Approach adalah:

a. Peningkatan efisiensi lintasan produksi meningkat sebesar 23%. b. Penghematan jumlah mesin sebanyak 2 mesin.

c. Peningkatan kapasitas produksi efektif sebesar 100 unit/minggu. d. Target produksi sebesar 820 unit/minggu dapat tercapai, bahkan


(13)

Bab 6Kesimpulan Dan Saran 6 - 2

6.2 Saran

Saran bagi perusahaan:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan sosialisasi mengenai perubahaan pembebanan kerja untuk masing-masing stasiun kerja dan mengadakan pelatihan bila diperlukan agar pekerja dapat terbiasa dengan beban kerja yang baru sesuai dengan susunan lintasan produksi yang diusulkan.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

1. Baroto, Teguh, 2002, “Perencanaan Dan Pengendalian Produksi”, Penerbit Ghalia Indonesia.

2. Bedworth, D.D. & J.E. Bailey, 1987, “Integrated Production Control Systems”, John Wiley & Sons, Inc, New York.

3. Blank, Leland T., 1982, “Statistical Procedures for Engineering, Management, and Science”, International Student Edition, McGraw-Hill, Tokyo.

4. Elsayed, Elsayed A. and Boucher, Thomas O, 1985, “Analysis And Control Of Production System”, New Jersey : Prentice-Hall.

5. Kusuma, Hendra, 2002, “Perencanaan Dan Pengendalian Produksi”, Penerbit ANDI Yogyakarta.

6. Sutalaksana, Anggawisastra, & Tjakraatmadja, 1979, “Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.

7. Sutalaksana, Anggawisastra, & Tjakraatmadja, 2006, “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.

8. Santoso, Diktat Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi II, Universitas Kristen Maranatha, 2005.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Tidak tercapainya target produksi perusahaan pada lini produksi mass production produk tas pancing disebabkan oleh ketidakseimbangan lintasan produksi yang ada saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya delay pada stasiun kerja 8 (menjahit kain jala, menjahit penutup tas ke bagian badan tas, dan merapihkan jahitan). Sementara itu terjadi antrian barang dalam proses (bottleneck) pada stasiun kerja 6 (menjahit fiber tengah).

Keseimbangan lintasan produksi dapat diupayakan melalui pemerataan beban kerja antar stasiun kerja. Beban kerja suatu stasiun kerja dipengaruhi oleh lama waktu seluruh operasi yang dilakukan di stasiun kerja tersebut. Hal ini kurang diperhatikan dalam pembagian beban kerja pada lintasan kerja saat ini. Oleh karena itu melalui penelitian ini penulis akan mengupayakan pemerataan waktu operasi antar stasiun kerja dengan cara mengatur pembebanan operasi untuk masing-masing stasiun kerja. Dengan demikian diharapkan delay dan antrian dapat diminimasi.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dan asumsi dilakukan agar luang lingkup permasalahan lebih terfokus dan tidak terlalu luas.

Pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian adalah:

1. Periode pengukuran waktu siklus : 13 November 2013 s/d 27 November 2013.

2. Tidak memperhitungkan waktu transport dan waktu setup. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Mesin yang digunakan dalam kondisi baik.

2. Tidak dilakukan penambahan mesin.

3. Bahan baku yang digunakan selalu tersedia.

1.4Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang hendak diteliti adalah :

1. Apa kelemahan dari lintasan produksi untuk tas pancing yang dilakukan oleh perusahaan saat ini?


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2. Bagaimana penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya diterapkan perusahaan?

3. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan penyeimbangan lintasan yang diusulkan?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kekurangan dari lintasan produksi tas pancing saat ini.

2. Mengusulkan penyeimbangan lintasan yang sebaiknya dilakukan perusahaan.

3. Mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode penyeimbang di lintasan usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian dan digunakan dalam membantu pemecahan masalah yang ada.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penulis menggambarkan langkah-langkah kerja untuk melakukan penelitian perbaikan lintasan produksi dari awal hingga akhir dalam bentuk flowchart.


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Penulis melakukan pengumpulan informasi dan data perusahaan yang diteliti.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Penulis melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dari pengumpulan data, kemudian dianalisis. Hasil yang dianalisis akan menjadi acuan dalam melakukan usulan terhadap perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis terhadap perumusan masalah yang ada dan saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan.


(4)

6 - 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kelemahan dari lintasan produksi saat ini adalah sebagai berikut: a. Jumlah stasiun kerja yang dibentuk sebanyak 9 stasiun kerja

sehingga membutuhkan jumlah mesin dan jumlah operator yang lebih banyak.

b. Efisiensi lintasan produksi yang saat ini diterapkan perusahaan relatif rendah yaitu sebesar 40%.

c. Kapasitas produksi efektif saat ini tidak mencapai target produksi yang ditentukan oleh perusahaan, dimana target produksi ditetapkan sebanyak 820 unit/minggu, sedangkan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya 752 unit/minggu.

2. Metode penyeimbangan lintasan yang diusulkan penulis adalah metode Region Approach karena dari ketiga metode memiliki efisiensi lintasan tertinggi sebesar 63%. Selain itu jumlah stasiun kerja juga berkurang menjadi 7 stasiun kerja.

3. Manfaat penerapan dari metode Region Approach adalah:

a. Peningkatan efisiensi lintasan produksi meningkat sebesar 23%. b. Penghematan jumlah mesin sebanyak 2 mesin.

c. Peningkatan kapasitas produksi efektif sebesar 100 unit/minggu. d. Target produksi sebesar 820 unit/minggu dapat tercapai, bahkan


(5)

Bab 6Kesimpulan Dan Saran 6 - 2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.2 Saran

Saran bagi perusahaan:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan sosialisasi mengenai perubahaan pembebanan kerja untuk masing-masing stasiun kerja dan mengadakan pelatihan bila diperlukan agar pekerja dapat terbiasa dengan beban kerja yang baru sesuai dengan susunan lintasan produksi yang diusulkan.


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baroto, Teguh, 2002, “Perencanaan Dan Pengendalian Produksi”, Penerbit Ghalia Indonesia.

2. Bedworth, D.D. & J.E. Bailey, 1987, “Integrated Production Control Systems”, John Wiley & Sons, Inc, New York.

3. Blank, Leland T., 1982, “Statistical Procedures for Engineering, Management, and Science”, International Student Edition, McGraw-Hill, Tokyo.

4. Elsayed, Elsayed A. and Boucher, Thomas O, 1985, “Analysis And Control Of Production System”, New Jersey : Prentice-Hall.

5. Kusuma, Hendra, 2002, “Perencanaan Dan Pengendalian Produksi”,

Penerbit ANDI Yogyakarta.

6. Sutalaksana, Anggawisastra, & Tjakraatmadja, 1979, “Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.

7. Sutalaksana, Anggawisastra, & Tjakraatmadja, 2006, “Teknik

Perancangan Sistem Kerja”, Departemen Teknik Industri Institut

Teknologi Bandung.

8. Santoso, Diktat Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi II, Universitas Kristen Maranatha, 2005.