T1 162009068 BAB III

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang turunnya
penjualan dan keuntungan warung tradisional akibat munculnya minimarket di
kelurahan Gendongan Salatiga adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif.
Menurut Sugiyono (2010: 15) menyatakan metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pengertian metode deskriptif
menurut Sugiyono (2010: 29) adalah metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.. Dalam penelitian ini metode
deskriptif digunakan untuk menganalisis turunnya penjualan dan keuntungan
warung tradisional akibat munculnya minimarket.


27

3.2 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gendongan Salatiga dengan objek
penelitian warung tradisional.

3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik warung tradisional di Kelurahan
Gendongan Salatiga, yaitu ada 27 warung tradisional.
Sampel menurut Sugiyono (2010: 118) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto (2002:
112), menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun,
apabila subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih. (Arikunto, 2002: 134). Jadi, sampel pada
penelitian ini menggunakan semua populasi yang ada, yaitu 27 warung
tradisional.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2011: 68).

28

3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2000: 55). Sedangkan
data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2010: 137).
Data primer dalam penelitian ini berasal dari wawancara mendalam
terhadap pemilik warung tradisional yang menjadi responden. Sehingga dapat
mengetahui pengaruh munculnya minimarket terhadap warung tradisional.
Data sekunder yang digunakan berasal dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Salatiga dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
Tengah serta beberapa artikel yang tekait dengan penelitian.


3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung oleh koresponden terhadap responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Wawancara
dilakukan kepada pemilik warung tradisional untuk memperoleh
keterangan tentang tujuan penelitian.

29

2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu kumpulan data dengan mempelajari
atau meneliti dokumen-dokumen atau sumber-sumber tertulis serta arsiparsip lainnya yang sesuai dengan penelitian. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data sekunder yang berhubungan dengan objek yang diteliti
yaitu pasar modern (minimarket) dan warung tradisional.
3. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada subyek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan subyek

yang sebenarnya, dalam arti tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahui (Arikunto, 2002: 201). Peneliti akan memberikan sejumlah
pertanyaan tertulis yang akan dijawab secara tertulis pula oleh responden
yang dianggap sebagai subyek. Maka angket yang digunakan dalam
penelitian ini bersifat tertutup yaitu berisi pertanyaan-pertanyaan yang
disertai pilihan jawabannya, responden tinggal memilih jawaban-jawaban
yang telah disediakan sesuai dengan keadaaan dirinya.

3.6 Teknik Analisis Data
Wawancara menjadi tahap pertama dari pengumpulan data. Dari surveisurvei tersebut akan didapatkan data asli dari narasumber yang valid dan
mampu memperkokoh penelitian. Tahap selanjutnya ialah pembuatan tabel
hasil survei dan wawancara. Pengumpulan data pustaka menjadi sumber data
kedua yang akan melengkapi penelitian sekaligus sebagai referensi dari

30

penarikan data. Setelah tahap-tahap tersebut penulis mengumpulkan semua
data dari berbagai metode yang digunakan. Setelah itu pembahasan akan
dilakukan penulis dimulai dari menelaah hasil wawancara. Penarikan
kesimpulan dari seluruh isi pembahasan menjadi bagian terakhir dari

penelitian ini adalah saran-saran dari penulis yang disertai dengan pemecahan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Gulo (2010: 28) adalah alat-alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang disusun sesuai dengan metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti pedoman wawancara,
daftar kuesioner, pedoman pengamatan, dan sebagainya.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap pemilik warung
tradisional. Pertanyaan bersifat essay dan dijawab dengan pendapat langsung
dari narasumber. Hasil wawancara didasarkan atas jawaban dari pertanyaan
yang sama untuk setiap toko, antara lain:
1. Bagaimana keadaan ekonomi Bapak/Ibu sebelum dan sesudah tumbuhnya
Minimarket?

2. Adakah hambatan yang Bapak/Ibu temukan selama berdagang dengan
banyaknya minimarket?
3. Bagaimana pendapatan hasil penjualan Bapak/Ibu sebelum dan sesudah
tumbuhnya Minimarket?


31

4. Bagaimana pengaruh adanya minimarket terhadap omset penjualan
Bapak/Ibu?
5. Apakah keberadaan Minimarket di wilayah Kelurahan Gendongan Salatiga
mengancam usaha yang sedang digeluti. Apa saja peralatan yang
digunakan?
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perbandingan harga eceran pada pedagang
kecil dengan barang di Minimarket?
7. Apa

usaha

Bapak/Ibu

untuk

menanggulangi

persaingan


dengan

Minimarket?

8. Bagaimanakah bentuk pengelolaan usaha dagang yang Bapak/Ibu
lakukan?
9. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam pengadaan barang dagangan?
10. Apakah Bapak/Ibu melakukan promosi penjualan?
11. Bagaimana perubahan jumlah pelanggan setelah adanya minimarket?
12. Langkah apa yang telah dilakukan untuk menarik konsumen?
13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana prospek pedagang ke depan, apakah masih
bisa dipakai sebagai tumpuan mata pencaharian atau akan semakin
terdesak dengan tumbuhnya Minimarket?

32