T1 852010018 BAB III

BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua
komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, “Indahnya
Bersama” yang terdiri dari lima subjudul, yaitu: “Acapella Kwartet Indahnya
Bersama”, “Lagu Untuk Sahabat”, “Puisi Indahnya Bersama”, “Selalu Bersama”,
dan “Indahnya Bersama”. Berikut ini akan penulis paparkan analisis struktural
dari masing-masing subjudul tersebut.
A. “Accapella Kwartet Indahnya Bersama”
Komposisi pertama yang diberi subjudul “Accapella Kwartet Indahnya
Bersama” terinspirasi dari film Beauty and the Beast dalam seri Natal dan film
Sleeping Beauty. Pada adegan awal kedua film tersebut terdapat aktor
mengekspresikan keceriaan yang diiringi oleh paduan suara. Berikut ini akan
dijelaskan struktur komposisinya. Komposisi ini terdiri dari A-B-A.

Gambar 3.1 Intro “Acapella Kwartet Indahnya Bersama”.
Pada birama 1 – 8 merupakan intro. Pada intro ini, tenor dan bas bernyanyi
dengan menggunakan teknik scatch singing, secara bergantian. Kata- kata yang

12


dipakai yaitu; “hu”, “ha”, dan “pam”. Sedangkan Sopran dan Alto diam selama 8
birama.

Gambar 3.2 Motif untuk Introduksi lagu pembukaan “Acapella Kwartet Indahnya
Bersama.”

Gambar 3.3 Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (1)

Gambar 3.4 Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (2)

13

Gambar 3.5 Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (3)

Gambar 3.6 Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (4)
Birama 10 – 37 adalah bait yang dimainkan pada tonalitas G Mayor. Motif
utama dari birama 10 - 37 terdapat pada birama 10 – 13, dengan melodinya
sebagai berikut.

Gambar 3.7 Motif Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama”.

Pada bagian ini karakter lagu bersifat homofoni. Melodi pokok (cantus
firmus) dinyanyikan oleh sopran, sedangkan alto sebagai suara dua dengan
menyanyi pada interval ters, dan diiringi oleh tenor dan bass dengan kata “hu”.

14

Gambar 3.8 Refrain “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (1)

Gambar 3.9 Refrain “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (2)

15

Gambar 3.10 Refrain “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (3)
Kemudian pada birama 38 – 56 merupakan refrain. Pada refrain ini terjadi
modulasi ke C Mayor. Melodi utama pada bagian ini juga ada di sopran,
sedangkan alto sebagai suara kedua dalam interval ters, kemudian diiringi oleh
tenor dan bass dengan kata “hu”, “ha”, “guru, “ayah”, dan “bunda”.

Gambar 3.11 Pengulangan Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama”


16

Gambar 3.12 Pengulangan Bait “Acapella Kwartet Indahnya Bersama” (2)
Pada birama 57 – 84 merupakan pengulangan dari awal lagu, kembali ke
tonalitas G Mayor. Tidak ada perbedaan di antara bait awal dengan bait di birama
57 – 84.
Dalam komposisi pertama ini, ditemukan banyak sekali kadens yang tidak
beraturan. Artinya bahwa dalam komposisi ini tidak terikat pada aturan atau teori
yang telah dipelajari. Komposisi lagu ini menggunakan tonalitas G Mayor dengan
tempo 66.
Dalam komposisi ini, setiap akhir bait dan refrain sengaja disusun jeda.
Hal ini bertujuan supaya penyanyi dapat mengambil nafas sejenak sebelum
melanjutkan ke bait atau refrain berikutnya.

17

Tabel 3.1 Bagan urutan lagu “Acapella Kwartet Indahnya Bersama”
Birama

Keterangan


Birama 1 – 9

Intro

Birama 10 – 37

Bait

Birama 38 – 56

Refrain

Birama 57 – 84

Bait

B. Analisis “Lagu Untuk Sahabat”
Pada komposisi kedua, penulis ingin menceritakan tentang seseorang
yang sudah beranjak dewasa dan mengingat kembali masa-masa ia remaja

dengan membuka buku catatan harian semasa dia SMA bersama temantemannya.
Di awal birama hingga tengah lagu, penulis memakai tangga nada minor
harmonis. Itu terdapat pada birama 5 – 16 dan birama 33 – 41 dikarenakan disitu
penulis membuat puisi kata untuk menggambarkan seorang perempuan sedang
menghayati catatan hariannya, dan diungkapkan dalam puisi. Kemudian pada
birama 23 – 41 itu penulis memakai tonalitas C Mayor. Pada birama ini (23 – 41),
menggambarkan seorang remaja perempuan terkenang akan masa lalunya dan
diungkapkan lewat alunan lagu yang dinyanyikannya. Di tengah-tengah dia
bernyanyi, terjadi perubahan tonalitas menjadi Eb Mayor (28 – 32). Kemudian
pada birama 43 hingga bagian akhir komposisi dimainkan oleh combo band
secara lengkap, yaitu; paduan suara dan solo vokal pria yang menggambarkan
tentang kenangan masa lalu. Pada birama 45 – 59, penulis terinspirasi dari mata
kuliah Komposisi, Kontrapung dan Ilmu Bentuk Analisa, seperti ada counter
subject atau istilahnya bersahut-sahutan, antara pemain saxophone, solo pria, dan
pemain biola alto. Birama awal hingga 28, dimainkan dalam kunci C, lalu pada
birama 29 hingga 32 dalam kunci Eb, lalu, 33 – 42 dimainkan dalam C, lalu 43

18

hingga akhir, modulasi ke F Mayor. Modulasi ke F pada birama 33 hingga akhir

merupakan ungkapan perasaan remaja yang benar-benar mencintai dan
merindukan untuk berjumpa dengan sahabat-sahabatnya. Komposisi lagu kedua
ini menggunakan tempo 66.
Table 3.2 Bagan urutan lagu “Lagu Untuk Sahabat”
Birama

Keterangan

Birama 1 – 4

Intro untuk puisi (C Mayor)

Birama 5 – 18

Puisi (Am)

Birama 19 – 22

Intro untuk solo (C Mayor)


Birama 23 – 27

Bait untuk solo wanita remaja

Birama 28 – 32

Refrain untuk solo wanita remaja dengan
tonalitas Eb Mayor

Birama 33 - 42

Coda untuk solo wanita remaja dengan
tonalitas Am

Birama 43 - 58

Bait pengulangan 3x untuk paduan suara
dan combo band serta improvisasi dari
solo pria remaja. Paduan suara wanita dan
pria remaja berbeda nada atau pecah

suara. Wanita di suara dasar, dan laki-laki
di suara 3 atau ters (balikan 1).

Puisi yang berjudul : “Indahnya Masa Remaja”
Masa-masa SMA adalah masa-masa yang paling indah. Banyak canda dan
tawa bersama teman-teman. Dunia terasa menyenangkan. Kesulitan bukan
prioritas untuk dipikirkan. Ah! Andaikan aku bisa kembali ke masa itu. Buku
ini adalah buku kenanganku yang paling indah sedunia. Tersimpan cerita masa
itu. Tulisan dalam tiap lembarannya menjadi rangkaian kisah yang tak
terlupakan

19

Gambar 3.13 “Lagu Untuk Sahabat” birama 5 – 26 dengan tonalitas A
minor, khusus puisi.
C. Analisis “Puisi Indahnya Bersama”
Komposisi ketiga bukan berupa komposisi paduan suara namun
berupa komposisi bebas untuk mengiringi pembacaan puisi bebas yang
berjudul “Untuk Sahabat-sahabat Tercinta”. Puisi ini menceritakan tentang
seorang yang merindukan untuk bertemu sahabat-sahabat lamanya

termasuk sahabat SMA.

20

“ Untuk Sahabat-sahabat Tercinta”
Ah! Sahabatku!
Rasanya seperti baru kemarin kita bersama-sama.
Belajar bersama, bermain bersama dan menangis bersama.
Persahabatan kita bukan persahabatan sesaat.
Waktu akan mengujinya.
Sekalipun berjauhan, kita tetap melangkah bersama,
untuk cita-cita yang kita rindukan.
Kita bertemu dan menjalani hari-hari sebagai sahabat.
Akhirnya kita berpisah untuk meraih masa depan dengan sebuah
harapan
Suatu saat nanti kita akan bertemu kembali.
Sahabat, kau ada selalu bersamaku.

Puisi ini mengungkapkan harapan penulis untuk mempertahankan
semangat dengan mengingat kegembiraan bersama sahabat-sahabat.

Alunan instrumental sebagai pengiring puisi terinspirasi dari komposisi
“Find a Way” yang merupakan lagu tema film “A Good Lie”.
Komposisi iringan puisi ini dimainkan pada tonalitas F Mayor
dengan tempo 100. Melodinya ini sama dengan komposisi kedua “Lagu
untuk Sahabat” dengan genre yang berbeda. Komposisi ini dimainkan
berulang kali sampai 6 kali untuk mengiringi puisi.

21

D. Analisis “Selalu Bersama”
Pada komposisi keempat ini penulis ingin memberi pesan kepada
para remaja untuk tetap semangat dan bergembira ditengah-tengah banyak
masalah saat sekolah. Walaupun mereka sedang mengalami masalah, para
remaja tidak boleh patah semangat. Penulis menggunakan genre Salsa atau
Latin pada intro. Hal ini untuk menciptakan suasana gembira. Komposisi
ini menggunakan tonalitas Bes Mayor karena disesuaikan dengan suara
anak-anak remaja, dan juga modulasi ke C Mayor. Komposisi lagu ini
menggunakan tempo 100.

Tabel 3.3 Bagan urutan lagu “Selalu Bersama”

Birama

Keterangan

Birama 1 – 8

Intro dengan irama salsa (D minor)

Birama 9 – Birama 11

Intro dengan irama pop (Bes Mayor)

Birama 12 – Birama 26

Bait (Bes Mayor)

Birama 18 dan Birama 20

Pergerakan melodi pada frase tanya di
birama 18 instrumen piano yang
dimainkan dengan tangga nada Akor IV
dari Bes Mayor. Frase jawab pada birama
20 dimainkan oleh Tenor Saxophone
dengan tangganada minor namun melodi
mayor karena dua birama bagian ini
ditujukan untuk mempercantik suasana

Birama 27

Jembatan menuju Refrain dimainkan oleh
Combo Band tanpa Strings
Refrain dimulai di Akor IV, dan dinamika

22

Birama 28 – 35

agak lembut suasananya.
Pergerakan melodi pada frase tanya di
birama 29 instrumen Tenor Saxophone
frase jawab pada birama 31 dimainkan
oleh Strings

Birama 29 dan 31

Jembatan untuk balik ke Bait dan
Modulasi ke tonalitas C Mayor

Birama 35 – 36

Bait dimainkan di Tonalitas C Mayor
Birama 37 – 49

Jembatan untuk pengulangan C Mayor

Birama 50

Pengulangan birama 37 – 49

Birama 51 – 63

Pada bagian Ending dan Coda terdapat
pergerakan naik turun progress pada
melodi gitar dan akor pada piano.

Birama 64 – 71

Ditutup oleh instrumen piano yang unik
Birama 72

E. Analisis “Indahnya Bersama”
Komposisi akhir adalah puncak, yaitu teman-teman remaja dalam
masa kelulusannya, sedang di wisuda dan suatu saat pasti ada keinginan
untuk reuni. Pada komposisi ini menggunakan tonalitas F mayor, lalu di
Refrain dengan tonalitas Bes mayor, kemudian kembali ke F mayor
kemudian modulasi ke C mayor karena penulis menuliskan interludenya
mengambil

motif

dari

refrain

dalam

tonalitas

Bes.

Hal

yang

melatarbelakangi menggunakan modulasi dominan yaitu dari F mayor
hingga C mayor dikarenakan penulis ingin penyanyinya menyanyikan
nada tertinggi. Ada alasan lain, yaitu nada tertinggi disimbolkan sebagai
meraih cita-cita setinggi langit, dalam istilah musik disebut modulasi ke
dominan. Akan tetapi penulis membuat sampai modulasi dominan. Ini juga
bisa disebut close modulation karena jarang sekali penyanyi atau pemain

23

bisa mencapai bermain setingkat seperti itu. Banyak sekuen pada akhir
kalimat lagu. Contoh pada birama 17 – 21, lalu 33 – 37, ada juga pada
birama 61 – 65, lalu 130 – 134, dan yang terakhir pada birama 142 – 148.
Pada birama 53 dan 54 ketukan berubah dari 4/4 ke 2/4 karena penulis
ingin membuat berbeda, dan menarik, Akor instrumen diperpanjang Akor
dua ketuk, dan untuk koreo disebut free style. Ada juga tempo diperlambat
dan accellerando pada interlude, karena ingin menampilkan adanya bagian
percakapan antara remaja satu dengan yang lain pada paduan suara. Pada
lagu ini tempo awal 120.

24

Gambar 3.14 lagu “Indahnya Bersama” partitur bagian biola dan biola alto
birama 58 dan 59.

25

Gambar 3.15 keunikan ketukan lagu “Indahnya Bersama” di birama 53
dan 54.

Gambar 3.16 keunikan ritmis lagu “Indahnya Bersama” di birama 74 dan
lompat bagi paduan suara.

26

Tabel 3.4 Bagan urutan lagu “Indahnya Bersama”
Birama

Keterangan

Birama 1 – Birama 10

Diawali oleh nada panjang drum 2
birama, lalu mulai intro.

Birama 11 – Birama 22

Bait (F Mayor).

Birama 23 – Birama 26

Interlude untuk pengulangan bait.

Birama 27 – Birama 38

Di dalam Bait ini ada pengembangan dari
paduan suara sendiri, birama 27 di awal
dinyanyikan oleh remaja wanita, disahut
oleh remaja pria di birama 28, lalu
dinyanyikan oleh wanita di birama 29,
kemudian disahut laki-laki di birama 30.

Birama 39 dan 40

Jembatan menuju Refrain dan pergantian
atau modulasi akor ke tonalitas Bes
Mayor.

Birama

41



Birama

52 Di Refrain agak lembut suasananya. Di
awal, di birama 41 dan 42 dinyanyikan
oleh solo wanita kemudian dilanjutkan
oleh paduan suara dibirama 43, lalu 47 –
52 terdapat saut-sautan paduan suara
dengan
solo
wanita.

Birama 53 dan Birama 54 Jembatan balik ke bait, biola dimainkan
agak menciut, dan di birama 53 hanya
ketukannya berubah menjadi 2/4, dan di
birama 54 berubah menjadi 4/4. Dan balik
modulasi
ke
F
Mayor.
Birama 55 – 66

Birama

67

Bait kembali dan ada sahut-sahutan dari
solo wanita, di birama 62, 64, 65.



Birama

81 Interlude panjang, dan di birama 74
semua instrumen main bareng dan di

27

ketukan 4 paduan suara loncat dan teriak
HU! Mereka bersama-sama mencapai
cita-cita
setinggi
langit.
Birama 82 dan 83

Tempo melambat untuk menuju interlude
dan untuk penambahan kalimat lagu.

Birama 84 – 101

Interlude dan tambah cepat temponya.

Birama 102 – 109

Interlude untuk dance atau koreo paduan
suara

Birama 110 – Birama 117 Interlude melodi utama pada pemain gitar
Birama 118 – Birama 119 Interlude lembut, melodi utama ada piano
kunci berubah ke Bes Mayor dari melodi
refrain.

Birama 120 – Birama 123 Puncak atau jembatan menuju bait dan
naik
modulasi
ke
C
Mayor.
Birama 124 – 127

Dinyanyikan solo pria 1 (frase tanya
jawab).

Birama 128 dan 129

Frase tanya dari solo pria 2

Birama 130

Frase jawab oleh solo pria 2 dan paduan
suara

Birama 131

Disahut oleh solo wanita 1

Birama 132

Frase jawab oleh solo pria 2 dan paduan
suara

Birama 133

Disahut

Birama 134

Frase jawab oleh solo pria 2 dan paduan
suara

Birama 135, 136, 137

Wanita menyanyikan melodi utama,
sedangkan suara pria menyanyi dalam

28

oleh

solo

wanita

2

interval berbeda denga ritme yang sama.
Birama 138 – 141
Birama 142 – 148

Di birama 149 hingga akhir

Dinyanyikan oleh Solo Pria dan Wanita,
dengan ketukan/ritmis yang sama, tetapi
berbeda nada. Untuk melodi inti di suara
wanita, untuk solo pria memakai suara
dua.

Dinyanyikan bersama-sama dan disahutsahut oleh solo wanita 3, lalu solo wanita
1 bersama solo pria 2. Ditutup oleh
penyanyi solo 3, dan bersama-sama
bernyanyi huh panjang dengan string dan
gitar bass serta drum.

29