STUDY KOMPARATIF EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAAN Study Komparatif Efektifitas Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together dan Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Materi Dinamika Penduduk Indonesia Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2015/2

STUDY KOMPARATIF EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAAN
NUMBERED HEADS TOGETHER DAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN
IPS MATERI DINAMIKA PENDUDUK INDONESIA KELAS VIII SMP
MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/2016

Artikel Publikasi

Diajukan Oleh:
Eko Agus Suyatno
A10110082
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

STUDY KOMPARATIF EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAAN
NUMBERED HEADS TOGETHER DAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN
IPS MATERI DINAMIKA PENDUDUK INDONESIA KELAS VIII SMP
MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/2016
1). Eko


Agus suyatno, 2) Tjipto Subadi,

Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan
UniversitasMuhammadiyah Surakarta, 2016.
1). Aguseko@yahoo.com ,2) Acipto.subadi@ums.ac.id.

ABTRAK

Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 sambi Boyolali. Setiap proses
pembelajaran harus memperhatikan setrategi yang akan digunakan agar
pembelajaran berjalan dengan aktif dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui, atau membandingkan lebih keefektifan strategi Numbered Heads
Together dengan strategi Jigsaw pada materi dinamika penduduk Indonesia kelas
VIII SMP Muhammadiyah 4 sambi Boyolali Tahun 2014/2015. Metode penelitian
ini adalah eksperimen siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Muhammadiyah 4 sambi
dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa. Kedua kelas tersebut digunakan untuk
kelas eksperimen semua. Kelas eksperimen pertam kelas VIII A yaitu menggunakan
strategi Numbered heads Together dalam proses pembelajarannya dan kelas VIII B
menggunakan strategi Jigsaw dalam proses pembelajarannya.. Hasil dari penelitian
ini menyimpulkan bahwa (1) penggunaan strategi Jigsaw pada materi dinamika

penduduk Indonesia kelas VIII SMP Nuhammadiyah 4 Sambi menunjukan
peningkatan hasil pembelajarannya yaitu sebesar 45% dari hasil pre-test 26,36 %
menjadi 71,36% pada nilai post-testnya. (2) Strategi Jigsaw mempunyai peningkatan
hasil 45%, strategi Numbered heads Together mempunyai peningkatan hasil belajar
22,27% sehingga strategi Jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan strategi Jigsaw.
Kata kunci : Study ,Komperatif efektivitas, peningkatan hasil pembelajaran

STUDY COMPARATIVE EFFECTIVENESS OF STRATEGY NUMBERED HEADS
TOGTHER AND JIGSAW ON THE SUBJECT OF THE DYNAMICS OF POPULATION
INDONESIA IPS CLASS VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi, ACADEMIC YEAR
2015/2016
Eko Agus Suyanto,

1)

Cipto Subadi,

2)

Study Program of Geography, Faculty of Educational Sciences Universitas Of Muhammadiyah

Surakarta, 2016.
Aguseko@yahoo.com,

1)

Tjipto.subadi@ums.ac.id

2)

Abstract

The study was conducted in SMP Muhammadiyah 4 sambi Boyolali. Each learning
process should pay attention setrategi that will be used for learning to walk with an
active and effective. The purpose of this study was to determine, or to compare the
effectiveness of the strategy over Numbered Heads Together with Jigsaw strategy on
population dynamics Indonesia material class VIII SMP Muhammadiyah 4
sambiBoyolali Year 2014/2015. This research method is experimental class VIII A and
VIII B of SMP Muhammadiyah 4 sambi with enrollment of 40 students. Both classes are
used for all experimental class. Mining, experimental class VIII A class that is using a
strategy Numbered Heads Together in the learning process and VIII B using Jigsaw

strategies in the learning process .. The results of this study concluded that (1) the use of
Jigsaw strategy on population dynamics of matter in Class VIII SMP Indonesia
Nuhammadiyah 4 Sambi result of his study showed an increase in the amount of 45% of
the pre-test 26.36% to 71.36% on the value of post-testnya. (2) Strategy Jigsaw has a
45% yield improvement, strategy Numbered Heads Together has a 22.27% increase in
learning outcomes so that the strategy is more effective than the Jigsaw Jigsaw strategy.

Keywords: Study, comparative effectiveness, improvement of educational outcomes

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Pembelajaran merupakan aktivitas paling penting dalam keseluruhan
upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan dengan melalui kegiatan
pembelajaran tujuan pendidikan akan tercapai, yaitu dalam bentuk perubahan
perilaku pada siswa.
Pembelajaraan dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap, atau
perilaku siswa yang relatif permanen sebagai sebab akibat dari pengalaman atau
pelatihan.Perubahan kemampuan yang hanya berlangsung sekejap dan kemudian
kembali ke perilaku semula menunjukan belum terjadi pengajaraan. Tugas seorang
guru adalah membuat proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara efektif.
Pembelajaraan


adalah

pemberdayaan

potensi

peserta

didik

menjadi

kompetensi.Kegiatan pemberdayaan ini tidak berhasil tanpa ada orang yang
membantu.Menurut Sudjana (2004:28) pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi
edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik warga belajar dan pendidik
(sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.
Pendidikan merupakan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan pendidikan akan merubah cara berpikir yang lebih praktis karena

dengan pendidikan akan mengubah orang yang tidak tahu menjadi tahu dan yang
sudah tahu menjadi lebih faham.
Pembelajaraan IPS kelas VIIIA pada materi Dinamika kependudukan
mempelajari keadaan penduduk di Indonesia seperti jumlah penduduk, persebaraan
penduduk Indonesia, dan komposisi penduduk. Kondisi penduduk di suatu negara
sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan nasional. Jumlah penduduk di
suatu negara merupakan modal sekaligus beban dalam pembangunan. Jumlah
penduduk yang banyak dan berkualitas akan menjadi modal penting pembangunan

suatu Negara. Sebaliknya, jumlah penduduk yang banyak tapi tidak berkualitas akan
menjadi beban suatu negara. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak di
imbangi pertumbuhan lapangan kerja dan persediaan pangan dan papan akan
menjadi masalah besar bagi Negara
Berdasarkan hasil observasi awal di kelas VIII, dalam pembelajaran IPS bahwa
kemandirian siswa secara umum masih relatif rendah.Rendahnya tingkat
kemandirian belajar siswa ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain yaitu guru, siswa, dan media pembelajaran. Cara guru saat mengajar yang
kurang menarik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian
siswa. Kurang bervariasinya guru dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam
proses belajar mengajar di kelas disertai seringnya guru menggunakan metode

konvensional menyebabkan siswa mengalami kejenuhan sehingga berakibat pada
kurangnya antusias siswa dalam belajar.
Untuk itu guru IPS harus mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat.Sehingga siswa mampu untuk belajar mandiri secara aktif dan siswa
mampu dalam memahami pelajaran IPS. Salah satu strategi pembelajaran yang
menarik dan mampu membangun kemandirian siswa yaitu melalui strategi
pembelajaran Numbered Heads Together dan strategi pembelajaraan Jigsaw.
Khoiru ahmadi dalam bukunya strategi pembelajaran menjelaskan Numbered
Heads Together adalah suatu metode pembelajaran dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa.
Sedangkan Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode koopersatif yang paling
fleksibel Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model
Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggta
menyumbang informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan

keterampilan yang dimilikinya, umtuk secara bersama-sama saling meningkatkan
pemahaman seluruh anggota.
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaraan sangat perlu karena untuk
mempermudah proses pembelajaraan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaraan tidak akan terarah sehingga tujuan
pembelajaraan yang telah di tetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain
pembelajaraan tidak dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Strategi dapat
dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan
pembelajaraan. Bagi siswa pengguna strategi pembelajaraan dapat mempermudah
proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaraan),
karena setiap strategi dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan mengadakan penelitian
dengan permasalahan diantaranya adalah bahwa yang pertama adalah materi
dinamika penduduk Indonesia lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa bila
disajikan dengan strategi yang tepat dengan menggunakan strategi pembelajaraan
numbered heads together dan jigsaw. Dan yang kedua adalah bahwa Penggunaan
strategi pembelajaran Numbered Heads Together dan strategi pembelajaraan Jigsaw
dikatakan berhasil jika proses pembelajaraan tercapai secara optimal.
judul Study Komperatif Efektifitas Strategi Pembelajaraan Numbered Heads
Together Dan JIigsaw Pada Mata Pelajaraan IPS

Materi Dinamika Penduduk

Indonesia Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Kajian Teori
Pengertian strategi pembelajaraan Menurut Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia
pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Kemp
(1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaraan dapat dicapai secara efektif dan
efesien
Pengertian strategi pembelajaraan dapat dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitu
strategi dan pembelajaraan. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber
daya untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada awal mulanya dalam peperangan digunakan strategi peperangan dengan
menggunakan sumber daya tentara dan peralatan perang untuk memenangi
peperangan.Dalam bahasa bisnis digunakan strategi bisnis dengan mengarahkan
sumberdaya

yang ada sehingga tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan

tercapai.Dalam pembelajaraan digunkan strategi pembelajaraan dengan penggunaan
bebagai


sumber

daya

(guru

dan

media)

untuk

mencapai

tujuan

pembelajaraan.Penbelajaraan berarti upaya membelajarkan siswa (Degeng,1989).
Dengan demikian, strategi pembelajaraan berarti cara dan seni untuk menggunakan
semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara,

strategi pembelajaraan dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentustrategi
digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau kebehasilaan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Tati yang
berkesimpulan bahwa penggunaan tipe NHTdapat meningkatkan pembelajaran IPA
yaitu proses dan hasil, terlihat dari setiap siklus pembelajaran yang dilaksanakan
sesuai dengan langkah-langkah tipe NHT.Berarti dapat dikatakan bahwa
pembelajaran IPS adalah perpaduan dari beberapa pelajaran seperti Sosiologi,
Sejarah, Geografi, Eknomi Politik, Hukum, dan Budaya.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian

ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

merupakkan penelitian sistematis, logis dan teliti untuk melakukan kontrol terhadap

kondisi. wiersma (1991:99) mendifinisikan eksperimen sebagai suatu situasi
penelitian yang sekurang-kurangnya satu variable bebas, yang disebut sebagai
variabel eksperimental, sengaja di manipulasi oleh peneliti. Pada penelitian ini
peneliti ingin membandingkan dua model pembelajaran, dengan penelitian studi
perbandingan (komparasi). permasalah komparatif adalah masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda. Oleh karena itu peneliti disini menggunakan dua kelas sampel
eksperimen. Pada kelas sampel pertama (eksperimen 1) siswa diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan
pada kelas yang kedua (eksperimen 2) siswa diajar dengan menggunakan model
kooperatif tipe Jigsaw.
Ada tiga teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik
dokumentasi, teknik tes, teknik angket yang masing-masing akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik penelitian yang menggunakan dokumen yang
sudah ada sebagai sumber data. Dalam hal ini, sumber data tersebut untuk
mengetahui jumlah siswa dan keadaan awal pembelajaraan IPS`
2. Test adalah serentetan pertanyaanatau latihan serta alat lain yang

digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes disini dilakukan dua kali,
sebelum dan sesudah diterapkannya strategi pembelajaraan Numbered Heads
Together. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes tertutup. Tes
tertutup merupakan kuesioner yang berupa pertanyaan yang telah disediakan
jawaban pilihanya, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban
yang telah disediakan. Tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada saat sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

3. Teknik Angket Kuesioner disebut angket atau self administrated quisioner adalah
tekhnik penggumpulan data dengan cara menggirimkan suatu daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi. Di dalam tekhnik pengumpulan data dengan
quisoner terdapat asumsi atau anggapan sebagai berikut.
a. Subyek dalam hal ini responden(orang yang menerima daftar pertanyaan
untuk di isi) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
b. Apa yang dinyatakaan oleh subyek adalah benar dan dapat dipercaya.
c. Interprestasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan yang
dimaksud oleh penylidik.
d. Subyek menguasai dan mampu menjawab sendiri masalah yang di tanyakan.
Teknik Angket Kuesioner disebut pula sebagi sejumlah pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau segala sesuatu diketahui
responden.Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas
belajar IPS materi lokasi Indonesia
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian experiment yang membandingkan dua tipe
pembelajaran yang berbeda yaitu strategi pembelajaraan Jigsaw dan strategi
pembelajaraan Numbered Head Together. Penelitian di lakukan pada kelas VIII SMP
Muhammadiyah 4 Sambi. Penelitian ini dibagi menjadi 2 kelas yaitu ke dua nya
menggunakan kelas experiment, untuk kelas experiment yang pertama yaitu kelas
VIII A menggunakan strategi pembelajaraan strategi Numbered Head Together, dan
kelas experiment yang kedua yaitu kelas VIII B menggunakan strategi
pembelajaraan Jigsaw.
Penelitian menggunakan pelajaran IPS dengan materi dinamika penduduk
Indonesia. Penggunaan materi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
penggunaan strategi pembelajaraan Jigsaw dan strategi pembelajaraan Numbered
Head Together. Data yang di ambil berupa pengetahuan siswa dengan menggunakan

soal pre tes dan pos tes. Sedangkan hasil hipotesis data menggunakan uji Pairet t
test. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan dan pengaruh dari strategi
Numbered Head Together dan strategi Jigsaw yang di gunakan saat penelitian.
pre test di kelas VIII A nilai terendah yaitu 9,09 dan nilai tertinggi 36,36.
Sedangkan kelas VIII B nilai post test terendah yaitu 27,27dan nilai tertinggi 91,91.
Rata-rata nilai pre test di kelas VIII A dengan menggunakan strategi Numbered
Heads Together adalah 24,54 dan rata-rata nilai post test yaitu 46,81.
Hasil penilaian pengetahuan dari kelas VIII A dan kelas VIII B nilai rata-rata
terendah pre tes terdapat pada kelas VIII A yaitu hanya 24,54 dan yang tertinggi
terdapat pada kelas VIII B yaitu 46,81. Sedangkan pos tes nilai rata-rata terendah
terdapat pada kelas VIII A dengan jumlah rata-rata sebanyak 46,81 dan nilai yang
tertinggi terdapat pada kelas VIII B dengan nilai rata-rata sebanyak 71,36.gambar
4.17 menunjukan bahwa nilai rata-rata pada kelas VIII A setelah mendapat
perlakuan strategi Numbered Heads Together sebanyak 24,54 %. Rata-rata ini lebih
rendah dibandingkan dengan kelas VIII B setelah mendapat perlakuan dengan
strategi Jigsaw mendapatkan jumlah nilai rata-rata sebesar 71,36%. Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima , dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa
strategi Jigsaw memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai strategi
Numbered Heads Together. Dapat disimpulkan bahwa strategi Jigsaw lebih efektif
strategi Numbered Heads Together
Pembahasan tersebut diatas sejalan dengan penelitian Dalud eka (2014) yang
berjudul Experimentasi Model Pembelajaran Kooperatf Tipe Numbered Haed
Together (NHT) dan Think Pair Shere (TPS) Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri Dikabupaten Pacitan yang berkesimpulan bahwa
Pembelajaran dengan model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar
matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran TPS dan lebih baik
daripada model pembelajaran konvensional.

E. KESIMPULAN
1. Hasil pemahaman siswa pada pembelajaran IPS materi dinamika penduduk
Indonesiaa yang menggunakan strategi jigsaw mengalami peningkatan hasil nilai
presentase rata-rata pre test pembelajaran dengan strategi jigsaw 10.8%,
sedangkan nilai presentase rata-rata post test sebesar 71,36 %
2. Strategi pembelajaran jigsaw dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada pembelajaran IPS dinamika penduduk indoneia dalam
masyarakat kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 sambi.

DAFTAR PUSTAKA
Diana , Rosa dkk.. 2013. Eksperimentasi Model Pembelajaraan Numbered Heads
Togther Dan Jigsaw Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Di tinjau Dari Kecerdasaan Majemuk Siswa SMP Negeri Kota
Madiun. Skripsi.Universitas Widya Mandala.. (TidakDiterbitkan).
Dinar, Kasih. 2010. Pengaruh penerapan Metode Pembelajaraan Tipe Numbered
Heads Together Dan Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Siswa Dan Persepsi Siswa
Mengenai Proses Pembelajaraannya Sub Pokok bahasan Majemuk Logika
Matematika Kelas X SMK Negeri 1 SalatigaTahun ajaran 2010/2011. Skripsi.
Surakarta. UniversitasMuhammadiyah Surakarta (TidakDiterbitkan).
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Dimyanti. Mudjiono. Belajar dan Pembelajaraan Jakarta.Rineka Cipta.
Suryaning, Fajar. 2014. Ekperimentasi Pembelajaraan Matematika Dengan Strategi
Numbered Heads Together Dan Jigsaw Ditinjau Dari Tingkat Motivasi Siswa Kelas
VIII Semeter Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2013/1014. Skripsi.
Surakarta. UniversitasMuhammadiyah Surakarta (TidakDiterbitkan).
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.Bandung:Pustaka Setia.
Hamruni.Strategi Pembelajaraan.Yogyakarta. Insan Madani
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintefik Dan kontekstual Dalam Pembelajaraan Abad
21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor. Ghalia Indonesia.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja RosdakaryaOffest
Mansyur, Muhammad. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Materi Baterai Model
Pembelajaraan Kooperatif (Jigsaw dan Numbered Heads Togther ) Dengan Model
Ekspositori. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.(TidakDiterbitkan).
Sanjaya Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Media
Pustaka:Yogjakarta
Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling.Jakarta .Gramedia Pustaka Utama.

Sugiono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi,Tesis, Dan Disertasi (STD).Bandung:
Alfabta.
Sukandarumidi. 2013. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Yogjakarta:Gadjah Mada University
Solihatin, EtindanRaharjo. 2007. Cooperative Learning Analisa Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: BumiAksara
Trianto. 2010. Model PembelajaranTepadu. Jakarta: BumiAkasara.

Dokumen yang terkait

Implementasi Model Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran (EKOP) dalam Pembelajaran IPS Kelas VIIIB SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2011/2012.

0 4 18

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

View of Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016

0 0 15

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Efektivitas Strategi Pembelajaran Flipped Classroom Pada Materi Pythagoras SMP Kelas VIII Ditinjau Berdasarkan Gender

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 73

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP K

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 6 66