BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP K

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian

  Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Kristen 04 Salatiga, yang terletak di jalan Tentara pelajar no 4 kota Salatiga. SMP Kristen 04 Salatiga mempunyai visi yaitu menjangkau anak-anak yang tidak terjangkau agar mampu mengenali talentanya dan mengembangkan nya dengan langdasan kasih, dari visi tersebut sudah dapat digambarkan bahwa tujuan dari lembaga pendidikan ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik yang mempunyai keinginan untuk belajar namun tidak mempunyai kemampuan dalam hal biaya pendidikan. Sekolah ini membebaskan semua biaya pendidikan karena latar belakang peserta didiknya dari kalangan yang tidak mampu, seperti peserta didik dari keluarga broken home, dan peserta didik yang bekerja sebagai pengamen. Guru berserta staffnya menerapkan prinsip kasih dalam pelayananya, mereka mempunyai harapan bagi peserta didiknya ketika mereka sudah selesai pendidikannya di sekolah ini mereka bisa mempergunakan talenta dan ilmunya yang sudah didapat untuk masa depannya.

  Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret pada semester II tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini akan dilakukan dikelas

  VIII yang berjumlah 21 peserta didik, terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Karakteristik peserta didik kelas VIII berbeda-beda anata satu dengan yang lainnya, dalam belajar terdapat peserta didik yang menyukai belajar secara mendengarkan, bertukar pendapat, bergerak dan membaca. Maka dari itu hendaknya guru ketika mengajar dapat memadukan karakteristik belajar siswa dengan model belajar yang akan dipakai sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

3.2 Jenis Penelitian

  Jenis dalam penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu penelitian reflektif yang bersiklus (berdaur ulang) yang dilakukan oleh pendidik (guru/dosen) dan tenaga kependidikan lainnya (kepala sekolah/pengawas sekolah/ widyaiswara/ dan lain-lain) untuk memecahkan masalah dibidang pendidikan.

  Penelitian tindakan sering juga diartikan sebagai learning by doing or learning by

  

research , dimana sekelompok orang mengidentifikasi masalah serta melakukan

  sesuatu kegiatan untuk pemecah masalah dan bila belum berhasil akan diulang lagi (siklus lanjutan). Tujuan adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistem, mutu pendidikan dalam suatu pendidikan juga meningkat. Penelitian tindakan kelas ini pertama kali dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yaitu prosedur penelitian tindakan kelas dengan 4 (empat) langkah berikut: (1) perencanaan tindakan (planing), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan(4)refleksi ( reflecting). Dengan kata lain penelitian tindakan adalah menemukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah dalam bentuk siklus (Saur, 2013:16-20).

  Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar yang akan berpengaruh bagi hasil belajar kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) atau kepala bernomor. Sifat dalam penelitian ini adalah kolaboratif antara guru dan peneliti, dalam hal ini guru akan berpern sebagai observer dan peneliti akan berperan sebagai guru yang mengajar. Kegiatan penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus, dalam siklus ini menggunakan seting penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yaitu desain PTK yang merupakan pengembangan dari desain milik Kurt Lewis yang terdiri dari empat tahapan yaitu planing, acting , observer dan reflek. Perbedaannya didalam model Kemmis Mc Taggart dimana tahap acting dan observating disatukan dalam kotak, artinya pelaksanaan tindakan dilakukan secara simultan dengan observasi sehingga sering dinamakan sebagai bentuk spiral. Sedangkan modelKurt Lewin memiliki empat tahapan dalam empat kotak (Saur, 2013: 27). Gambaran dari alur PTK model Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut:

  PERENCANAAN TINDAKAN & OBSERVASI REFLEKSI

REVISI

PERENCANAAN

  TINDAKAN& OBSERVASI

SETERUSNYA REFLEKSI

Gambar 3.1.2. model Kemmis dan Mc Taggart

3.3 Variabel Penelitian

  Penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu 1 variabel tindakan dan 2 variabel dampak, berikut definisi dari ketiga variabel tersebut.

  1. Variabel Tindakan (X) Variabel tindakan atau variabel bebas adalah variabel yang diduga penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah model belajar Number Heads Together (NHT).

  2. Variabel Dampak (Y1, Y2) Variabel dampak atau variabel terikat yaitu variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah motivasi belajar dan hasil belajar IPS peserta didik kelas VII.

3.4 Prosedur Penelitian

  Penelitian akan dilakukan melalui beberapa siklus, dengan target ketuntasan 80%. Jika dipenelitian siklus pertama belum mencapai targer maka dilakukan evaluasi perbaikan untuk dilanjutkan kedalam Siklus 2 dan seterusnya sampai target yang diinginkan tercapai. jadi penelitian akan berheti jika sudah mendapat presentase hasil 80%, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan menjadi 2 kali pertemuan, untuk melihat motivasi belajar dan hasil belajar setiap ahir pertemuan dilakukan evaluasi pembelajaran dan pengisian angket yang akan dilakukan oleh peserta didik kelas VIII.

  Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi di kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik terhadap kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi yang ada, maka peneliti berusaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model belajar Number Heads Together (NHT). Dengan ini prosedur PTK secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

3.4.1 Siklus Pertama ( Siklus 1)

  3.4.1.1 Perencanaan

  Tahap pertama dalam siklus satu ini adalah merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan Kompetensi Dasar yaitu KD 5.1 Mendeskripsikan peristiwa sekitar proklamasi an proses terbentukanya Negara Kesatuan Republik Indobesia

  3.4.1.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

  Pada tahap pelakasanaan dilakukan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama tiga jam pelajaran karena dalam pertemuan kedua akan dilaksanakan test evaluasi hasil belajar dan pengisian angket oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Sedangkan pengamatan akan dilakukan oleh guru matapelajaran yang bertindak sebagai observer dengan mengisi lembar observasi kegiatan peserta didik dan peneliti selama pembelajaran.

3.4.1.3 Tahap Refleksi

  Peneliti melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung terhadap Adapun refleksi dilakukan dengan :

  a) Melakukan evaluasi terhadap motivasi belajar dan hasil belajar, ketepatan waktu dalam setiap tahap pelaksanaan.

b) Membahas hasil evaluasi.

  c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan kelas sesuai hasil dari evalusi yang dilakukan agar siklus berikutnya hasilnya menjadi lebih baik lagi.

3.4.2 Siklus Kedua (Siklus 2)

  3.4.2.1 Perencanaan

  Tahap pertama dalam siklus dua ini adalah memperbaiki model pembelajaran Number Heads Together berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Untuk tahap perbaikan ini peneliti telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan Kompetensi Dasar yaitu KD 2.1 Mengidentifikasi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

  3.4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

  Pada tahap pelakasanaan dilakukan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama tiga jam pelajaran karena dalam pertemuan kedua akan dilaksanakan test evaluasi hasil belajar dan pengisian angket oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan adalah untuk mengetahui perkembangan kinerja peneliti dan peserta didik dalam kegiatan belajar menggunakan model belajar Number Heads Together (NHT) pada mata pelajaran IPS, pengamatan ini dinilai menggunakan lembar observasi. Sedangkan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar digunakan alat evaluasi tes formatif bentuk pilihan ganda dan motivasi belajar peserta didik akan diukur menggunakan angket

3.4.2.3 Tahap Refleksi

  Peneliti melakukan refleksi pembelajaran bersama dengan guru, dan melakukan konsultasi mengenai penelitian 2 siklus ini. Dan mengambil kesimpulan mengenai dampak penggunaan model pembelajaran NHT pada mata pelajaran IPS apakah memberikan dampak yang positif maupun negatif.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan data

  Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes dilakukan dengan menjawab soal-soal mengenai materi pelajaran yang sudah berlangsung, sedangankan teknik non tes dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan angket. Teknik tes dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik, teknik nontes dalam bentuk observasi untuk memperoleh data terhadap pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan guru beserta peserta didik menggunakan model belajar Number Heads

  

Together (NHT), serta angket digunakan untuk mengetahui movasi belajar peserta

didik.

  Teknik tes digunakan untuk menguji subjek penelitian guna mendapatkan data hasil belajar peserta didik yang akan dilakukan pada setiap ahir siklus dengan menggunakan alat tes formatif dengan bentuk pilihan ganda, teknik tes akan dikerjakan perserta didik secara mandiri atau individu. Cangkupan materi yang digunakan dalam soal evaluasi adalah sesuai dengan materi yang disampaikan dalam setiap pertemuan.

  Tehnik nontes berupa angket digunakan peneliti untuk menguji subyek penelitian menggunakan beberapa pertanyaan yang akan diisi oleh subjek penelitian, gunanya untuk mengetahui perkembangan motivasi dari belajar peserta didik setelah ia mengalami proses pembelajaran setiap siklus dalam penelitian yang dilaksanakan.

  Sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru beserta peserta didik pada setiap siklusnya.

  Supaya dikeetahui perkembangan kegiatan pembelajaran, peneliti menggukan alat berupa lembar observasi yang berisi beberapa pernyataan. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer.

3.5.2 Instrumen pengumpulan data

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah formatif bentuk pilihan ganda untuk mengevaluasi ketercapaian belajar setiap siklusnya, lembar observasi berisi kegiatan guru dan peserta didik ketika melakukan proses belajar dan mengajar dikelas pada mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe Numbered

  

Heads Together (NHT), sedangkan Angket berisi beberapa pertanyaan mengenai

kegiatan pembelajaran guna untuk mengetahui motivasi belajar.

  Untuk mengetahui lebih jelas menegenai instrumen pengumpulan data, berikut peniliti tampilkan lemabar observasi guru dan siswa, kisi-kisi angket berserta kisi-kisi soal tes sebagai berikut:

3.5.2.1 Instrumen Lembar Observasi

  Lembar observasi terdiri dari 2 subyek pengamatan, pertama merupakan lembar observasi peserta didik dan yang kedua lembar observasi untuk guru atau peneliti. Lembar tersebut berisi rangkaian kegiatan selama proses belajar dan mengajar berlangsung. Pengisian lembar observasi dilaksanakan oleh observer pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.

3.5.2.2 Instrumen Angket

  Kuesioner atau angket merupakan sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan

  definisi angket menurut (Arikunto, 2012:42). Pernyataan-pernyataan dibuat oleh peneliti guna mendapatkan data dari diri peserta didik setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model NHT. Pernyataan tersebut akan di isi secara jujur dengan pengisian menggunakan tanda centang (√) pada setiap kolom. Pengisian angket ini akan diisi secara langsung oleh responden yaitu semua peserta didik kelas VIII. Agar lebih jelas berikut kisi-kisinya.

  Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

  

Variabel Aspek Indikator No item Jumlah

1. Motivasi

  1.1 Kesiapan 1. 1, 16, 19,

  3 Datang kesekolah tepat Belajar dalam belajar waktu 2. buku Menyiapkan sebelum pembelajaran dimulai

  1.2 Ketertarikan 1. yang 2, 3, 10, 12,

  8 Perasaan

belajar ditimbulkan saat 17,18, 26, 28.

pembelajaran

berlangsung.

  2. Perhatian peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

3. kembali Mengulang materi pelajaran dirumah.

  1.3Keaktifan 1. 4, 5,8, 9, 15,27,

  7 Bekerja sama dalam belajar kelompok.

  30 2. Mengajukan pertanyaan.

  1.4 Keinginan berprestasi

  Mencari sumber belajar lain untuk menambah wawasan

  6, 7,11, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24,25, 29.

  12 Sumber: data hasil analisis

1. Pemahaman materi 2.

3.5.2.3 Instrumen Tes

  Standar Kompetensi Konsep Dasar Indikator No soal sebelum validitas No soal sesudah validitas 2.

  Memaha mi usaha persiapan kemerdek aan

  5.1 mendeskripsikan proses persiapan Negara Kesatuan Republik Indonesia

  Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 22, 26, 27, 28, 29, 32, 33, 37, 38, 39, 40

  4, 6, 33, 34, 32.

  5.1.2 Menjelaskan proses Penyusunan Dasar dan Falsafah untuk negara Indonesia.

  9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 23, 24, 25, 34,

  9, 10, 13, 20, 23, 24, 15.

  5.1.3 Menjelaskan 18, 19, 21, 30, 31, 35, 18, 30.

  Instrumen tes digunakan dalam bentuk soal pilihan ganda, gunanya untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan penerapan model model NHT pada setiap siklusnya, berikut kisi- kisi soal yang akan digunakan untuk soal evaluasi:

  5.1.1 Menjelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI. dibentuknya 36,

  PPKI dan peranan dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

  5.2 Menjelaskan 5.2.1 1, 2, 3, 1, 2, 3, peristiwa Menganalisis 4,5, 31, 4,31, 39. Proklamasi dan perbedaan 39. terbentuknya presfektif antar Negara kelompok Kesatuan sekitar Republik proklamasi kemerdekaan Indonesia Indonesia.

  5.2.2Menjelaska 6, 7,

  7 n kronologi 8,9,21, 23, proklamasi 30, kemerdekaan Indonesia. 5.2.3 11, 11, 27 Menjelaskan 27,40, proses persebaran berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat diberbagai daerah. 5.2.4 12, 13, 14, 12, 14, 22, Menjelaskan 15, 22, 24, 24, 25, 29, proses 25, 28, 29, 32,38. terbentuknya 32, 35, 36, negara dan 37, 38, Pemerintahan Republik Indonesia dalam sidang PPKI.

  5.2.5 10, 16, 17, 18, 20, 26,

  Menjelaskan 18, 19, 20, dukungan 26, 33,34, spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap pembentukan negara dan pemerintahan Republik Indonesia

  Sumber: data hasil analisi Tabel 3.3

  Standar Kompentensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

  Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1.

  

5.1 mendeskripsikan

  5.1.1 Menjelaskan alasan Memahami usaha persiapan proses persiapan Negara Jepang membentuk kemerdekaan Kesatuan Republik BPUPKI.

  Indonesia

  5.1.2 Menjelaskan proses Penyusunan Dasar dan Falsafah untuk negara Indonesia.

  5.1.3 Menjelaskan dibentuknya PPKI dan peranan dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

5.2 Menjelaskan peristiwa

  5.2.1 Menganalisis Proklamasi dan perbedaan presfektif antar terbentuknya Negara kelompok sekitar Kesatuan Republik proklamasi kemerdekaan Indonesia. Indonesia.

  5.2.2Menjelaskan kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia.

  5.2.3 Menjelaskan proses persebaran berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat diberbagai daerah.

  5.2.4 Menjelaskan proses terbentuknya negara dan Pemerintahan Republik Indonesia dalam sidang PPKI.

  5.2.5 Menjelaskan dukungan spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap pembentukan negara dan pemerintahan Republik Indonesia.

  Sumber : BSNP

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Validitas Instrumen

  Sebelum soal digunakan untuk alat evaluasi, soal terlebih dahulu diuji validitasnya untuk mengetahui kelayakan dari soal yang akan digunakan untuk evaluasi hasil belajar. Soal tersebut diujikan di kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negri 2 Suruh. Soal yang diujikan merupakan soal siklus I dan II. Setelah soal diujikan akan dilaksanakan analisis soal menggunakan SPSS 23.0 for windows untuk mengetaui seberapa banyak soal yang valid. Dalam penelitian ini item soal dinyatakan valid jika memiliki koefisien lebih dari 0.21 atau termasuk kategori rendah, berikut adalah tabel rentang indeks validitas yang digunakan peneliti sebagai acuan untuk mengetahui tingkat validitas soal.

  Tabel 3.4 Rentang indeks validitas

  No. Indeks Interpretasi

  1. 0,81 Sangat Tinggi

  • – 1,00 2. 0,61 Tinggi – 0,80

  3. 0,41 Cukup

  • – 0,60 4. 0,21 Rendah – 0,40

  5. 0,00 Sangat Rendah

  • – 0,20 Sumber: (Wardani, dkk, 2012:344)

  Hasil analisi soal evaluasi pada siklus I terdapat 14 dari 40 soal yang valid, sedangkan siklus II terdapat 19 dari 40 soal yang valid. Hasil yang valid tersebut akan digunakan untuk evaluasi pada setiapahir siklus.

  Bukan hanya soal evaluasi yang diuji kevalidtannya, namun angket motivasi belajar juga diuji validitasnya. Pengujian juga sama dilakukan di SMP Negeri 2 Suruh. Terdapat 30 pernyataan yang diujikan, dari 30 pernyataan tersebut ditemukan hasil 26 pernyataan yang valid.

3.6.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya.

  Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan atau ketepatan dari yang akan di uji, dalam hal ini batasan untuk reliabilitas instrumen adalah 0.40- 1.00 Uji reliabilitas akan dilkukan dengan menggunakan SPSS versi 23.0 for windows. Pengujian ini berpatokan pada rentang indeks reliabilitas sebagai berikut:

  Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas

  No. Indeks Interpretasi

  1

  0.80 Sangat Reliabel

  • – 1.00 2 < 0.80 Reliabel – 0.60 3 < 0.60 Cukup reliabel
  • – 0.40 4 < 0.40 Agak reliabel
  • – 0.20 5 < 0.20 Kurang reliabel

  Sumber: (Wardani, dkk, 2012: 246)

  3.6.2.1 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

  Peneliti melaksanakan uji coba angket motivasi belajar di SMP Negeri 2 Suruh untuk mengetahui apakah angket tersebut mempunyai ketepatan atau tidak. Setelah angket diuji coba, peneliti melakukan analisi dengan menggunakan SPSS versi 23.0

  

for windows. Pengujian menggunakan SPSS bertujuan agar mempermudah peneliti

dalam menguji reliabilitas angket motivasi belajar.

  Analisis perhitungan melalui SPSS versi 23.0 for windows ditemukan hasil reliabilitas instrumen angket motivasi belajar dengan koefisien Alpha 0,745. Hal tersebut dikatakan reliabel karena koefisien Alpha melebili 0,6.

  3.6.2.2 Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Hasil Belajar

  Reliabilitas adalah ketepatan soal atau konsistensi (keajegan) terhadap soal yang akan diujikan dengan waktu yang berbeda. Dengan hal ini reliabilitas adalah ketetapan nilai yang diperoleh siswa pada kesempatan yang sama, waktu yang berbeda dan soal yang sama. Uji reliabelitas akan digunakan menggunakan SPSS versi 23.0 for windows. Pengujian dilaksanakan dua kali yaitu pengujian untuk siklus I dan pengujian untuk siklus II. Hasil analisis perhitungan reliabilitas siklus I menggunakan SPSS versi 23.0 for windows yaitu didapat koefisien Alpha 0,669 dan siklus II didapat koefisien Alpha 0,670. Hasil tersebut reliabititas dan dapat diujikan karena koefisien Alphanya melebihi 0,6

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal

  Menurut (Arikunto, 2012: 222-223) Soal yang tepat adalah soal yang tidak terlalu gampang dan tidak terlalu susah. Soal yang terlalu gampang tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecakannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan membuat siswa purus asa dalam mengerjakannya. Agar soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit maka perlu menghitung tingkat kesukaran soal, dan pengujian menggunakan SPSS versi 23.0 for windows . Adapun rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal sebagai berikut : Dimana :

  P = Tingkat Kesukaran soal B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul.

  JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut menurut Arikunto, (2012: 225): Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

  Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00 - 0,30 Sukar 0,31 Sedang

  • – 0,70

  0.71 Mudah

  • – 1.00 Sumber: Arikunto (2012: 225)

  3.7 Indikator Kinerja

  Penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% siswa memiliki nilai motivasi belajar > 3 dalam skala 5. Penjabarannya adalah skala 1= Sangat kurang, skala 2= Kurang, skala 3= Cukup baik, skala 4= Baik, dan skala 5= Sangat baik, skala ini ditentukan peneliti berdasarkan rata-rata dari motivasi belajar peserta didik.

  Sebagai patokan keberhasilan untuk meningkatkan hasil belajar peneliti menentukan kriteria keberhasilan sebesar 80% dengan mecapai KKM yang telah ditentukan yaitu ( ≥70). Dalam penelitian ini jika kriteria keberhasilan belum tercapai dalam setiap siklusnya maka akan diberi tindakan lanjutan, yaitu dengan melaksanakan siklus selanjutnya sampai indikator keberhasilannya tercapai.

  3.8 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif komparatif yaitu teknik statistik presentase yang membandingkan hasil belajar mata pelajaran IPS berdasarkan ketuntasan antar pra siklus, siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 (jika masih perlu dilakukan ).

  Keterangan : P : jumlah siswa yang mencapai KKM dalam persen.

  F : frekwensi siswa yang mencapai KKM N : jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas,

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Cukil 01 Kabupaten Semarang Semester II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V SD Negeri 1 Ngadirejo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas XI Pemasaran SMK Kristen BM Salatiga

0 1 28

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 47

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 46

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 18