PENGARUH PEMAHAMAN SAP, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN.

(1)

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAH

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Sari Bunga 709330047

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Sari Bunga, 709330047. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Medan. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta latar belakang pendiidkan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan daerah kota medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan,latar belakang pendidikan,terhadap penyusunan laporan keuangan daerah kota Medan secara Simultan.

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunkaan kuisioner. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan metode sesnsus. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dengan memberikan 48 kuisioner kepada Kasubbag keuangan SKPD, bendahara SKPD dan Staff SKPD yang terlibat dalam penyusunan Realisasi APBD disetiap Unit kerja SKPD pada Pemerintah Kota Medan. Penyebarannya dilakukan di 16 dinas SKPD di pemerintah kota Medan. Dari hasil penyebaran kuisioner dan pengeumpulannya kembali, data yang dapat diolah berjumlah 32 kuisioner.

Metode analysis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 18. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan menggunakan kuesioner. Hipotesis pertama menujukan secara simultan yaitu pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta Latar Belakang Pendidikan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan daerah kota medan, dengan F hitung (3,249)>F tabel (2,947) dan niai signifikansi 0,037 < 0,05.sedangkan hipotesis kedua Pemahaman SAP dengan nilai signifikan 0,767 dan nilai t hitung 0,299<t tabel 1.701 yang menyimpulkan bahwa Hipotesis kedua ditolak.Hasil Hipotesisn ketiga dengan nilai signifikan 0,457 dan t hitung 0,754<t tabel 1.701,maka Hipotesis ketiga diterima sedangkan Hipotesis keempat dengan nilai t hitung 0,754<t tabel 1.701 maka hipotesis keempat ditolak.

Kata kunci : Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, Latar Belakang Pendidikan, Penyusunan Laporan Keuangan.


(6)

ii ABSTRACT

Sari Bunga, 709330047. The effect of Understanding of the Government Accounting Standart , Education and Training, Educational Background of the Governance City of Regional Financial Statements Medan. Skripsi. Accounting Majors, Faculty of Economics, State University of Medan, 2014

The problems discussed in this study is whether the understanding of SAP, as well as education and training background pendiidkan effect on the financial statements terrain areas of the city. The purpose of this study was to determine the effect of understanding of SAP, Education and Training, educational background, the preparation of financial statements in Simultaneous area of Medan city.

The data collection techniques used in this study was a questionnaire survey method to menggunkaan. Selection of the samples in this study with the method sesnsus. The data used in the form of primary data obtained by giving 48 questionnaires to Kasubbag on education finance, treasurer on education and on education staff involved in the preparation of the budget realization in each unit of work on education in the City of Medan. The distribution is done in 16 government agencies on education in the city of Medan. From the results of questionnaires and pengeumpulannya back, the data that can be processed are 32 questionnaire.

The method of data analysis used in this study is multiple regression analysis using SPSS 18. Data collection techniques used in this study is a questionnaire method by using the questionnaire. The first hypothesis addressed simultaneously, namely the understanding of SAP, Education and Training and Educational Background of the financial statements affect the field area of the city, with a calculated F (3,249)> F table (2,947) and niai significance 0.037 <0.05. While the second hypothesis Understanding SAP with significant value of 0.767 and 0.299 t value <t table 1701 which concluded that the second hypothesis Hipotesisn rejected. third with a significant value of 0.457 and 0.754 t <t table 1701, the third hypothesis is accepted while the fourth hypothesis with t value 0.754 <1,701 t table fourth hypothesis is rejected.

Keywords : Understanding SAP, Education and Training, Education Backgraund ,


(7)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRAC ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 IdentifikasiMasalah ... 6

1.3 PembatasanMasalah ... 6

1.4 RumusanMasalah ... 6

1.5 TujuanPenelitian ... 7

1.6 ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian laporan Keuangan ...8

2.1.2 Peranan dan Tujuan Laporan Keuangan ...10

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan ...11

2.1.4 Standart Akuntansi Pemerintahan ...13

2.1.4.1 Pengertian SAP ...13


(8)

vii

2.1.5 Latar Belakang Pendidikan ...18

2.1.6Pendidikan dan Pelatihan ...19

2.1.6.1 Pendidikan ...20

2.1.6.2 Pelatihan ...21

2.1.6.3 Jenis – Jenis pendidikan dan pelatihan ...21

2.1.6.4 Metode Pelaksanaan Program Pendidikan Dan Pelatihan ...23

2.1.7Penelitian Terdahulu ...24

2.2 Kerangka Berpikir ...25

2.3 Hipotesis ...26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...28

3.2 Populasi dan Sampel ...28

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...29

3.4Teknik Pengumpulan Data ...31

3.5 Teknik Analisis Data ...32

3.5.1 Uji Kualitas Data ...32

3.5.1.1 Uji Validitas ...32

3.5.1.2 Uji Reliabilitas ...33

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...34

3.5.2.1 Uji Normalitas ...34

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas ...34

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...35

3.5.3 Pengujian Hipotesis ...36

3.5.3.1 Pengujian Signifikan Simultan (Uji-F) ...36

3.5.3.2 Pengujian Signifikan Simultan Parsial (Uji-t) ...37

3.5.3.3 Koefisien Determinan (R²)...37


(9)

viii

4.1Hasil Penelitian ...39

4.1.1 Sejarah Singkat Kota Medan ...39

4.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Medan ...40

4.1.3 Deskriptif Data ...42

4.1.3.1 Karateristik Responden ...43

4.1.3.1.1 Karateristik berdasarkan Jenis Kelamin ...43

4.1.3.1.2 Karateristik Berdasarkan tingkat Pendidikan ...43

4.1.3.1.3 Karateristik Berdasarkan Masa Kerja ...44

4.1.8 Uji Hipotesis...56

4.1.8.1 Uji Koefisien Determinasi...56

4.1.8.2 Uji Signifikansi Simultan(Uji F) ...57

4.1.8.3 Uji Signifikasi Individual (Uji T) ...59

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN- LAMPIRAN


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu ... 24

Tabel 4.1 Distribusidanpengembaliankuesioner ... 43

Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 43

Tabel 4.3 KarakteristikRespondenBerdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 44

Tabel 4.5 HasilUjiValiditasVariabelPemahaman SAP ... 45

Tabel 4.6 HasilUjiValiditasVariabelPendidikan dan Pelatihan ... 46

Tabel 4.7 HasilUjiValiditasVariabelLatar Belakang Pendidikan ... 46

Tabel 4.8 HasilUjiValiditas VariabelPenyusunan Laporan Keuangan Daerah ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 47

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Secara Keseluruhan ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian... 50

Tabel 4.12 HasilUjiMultikolinearitas Variabel Penelitian ... 52

Tabel 4.13 HasilUji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser... 53

Tabel 4.14 HasilAnalisis Regresi Berganda... 55

Tabel 4.15 Hasil Koefisien Regresi ... 57

Tabel 4.16 HasilUjiF ... 58


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 KerangkaBerpikir ... 25 Gambar 4.2 HasilUjiNormalitasGrafikNormal Probability Plot ... 51 Gambar 4.3 HasilUjiHeterokedastisitasdenganScatterplot ... 54


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu ... 24

Tabel 4.1 Distribusidanpengembaliankuesioner ... 43

Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 43

Tabel 4.3 KarakteristikRespondenBerdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 44

Tabel 4.5 HasilUjiValiditasVariabelPemahaman SAP ... 45

Tabel 4.6 HasilUjiValiditasVariabelPendidikan dan Pelatihan ... 46

Tabel 4.7 HasilUjiValiditasVariabelLatar Belakang Pendidikan ... 46

Tabel 4.8 HasilUjiValiditas VariabelPenyusunan Laporan Keuangan Daerah ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 47

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Secara Keseluruhan ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian... 50

Tabel 4.12 HasilUjiMultikolinearitas Variabel Penelitian ... 52

Tabel 4.13 HasilUji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser... 53

Tabel 4.14 HasilAnalisis Regresi Berganda... 55

Tabel 4.15 Hasil Koefisien Regresi ... 57

Tabel 4.16 HasilUjiF ... 58


(13)

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 KerangkaBerpikir ... 25 Gambar 4.2 HasilUjiNormalitasGrafikNormal Probability Plot ... 51 Gambar 4.3 HasilUjiHeterokedastisitasdenganScatterplot ... 54


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan diberlakukannya UU Otonomi Daerah No 32 dan 33 Tahun 2004 maka hal ini memberikan harapan baru terhadap tumbuhnya kesadaran untuk membangun daerah secara lebih optimal, tidak lagi terkonsentrasi ke pusatKebijakan tersebut memberikan kewajiban kepada Pemerintah Daerah untuk bertanggungjawab atas pengalokasian dana yang dimiliki pemerintah dengan cara yang efektif dan efisien. Hal tersebut berarti bahwa dengan adanya UU Otonomi Daerah yang telah direvisi tersebut pemerintah daerah diberi kewenangan penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab. Namun dibalik adanya sisi positif atas penerapan otonomi daerah tersebut, tetap saja terdapat adanya sisi negatif atas penerapan otonomi daerah tersebut. Dengan adanya otonomi daerah ini akan mengakibatkan kekhawatiran munculnya „desentralisasi masalah‟ dan „desentralisasi kemiskinan‟. Artinya pelimpahan beberapa wewenang dari pusat di daerah juga disertai dengan pelimpahan masalah dan kemiskinan yang selama ini tidak mampu ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah pusat. Menurut UU No.32/2004 (2004 : 5), “Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Pemerintah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan


(16)

2 melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keuangan Daerah yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 32 dan 33 tahun 2004 membuka kesempatan ataupun peluang bagi daerah untuk membangun, mengembangkan dan meningkatkan daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing.

Kebijakan tersebut memberikan kewajiban kepada Pemerintah Daerah untuk bertanggungjawab atas pengalokasian dana yang dimiliki pemerintah dengan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai akuntabulitas publik yang lebih transparan. Setiap organisasi termasuk pemerintah pusat maupun daerah dalam menjalankan tugasnya wajib mempunyai perencanaan yang disusun dan akan dijadikan pedoman pada saat melaksanakan tugas. Pradja (2006), Dengan berpedoman pada SAP, maka diharapkan laporan keuangan pemerintah daerah telah disajikan secara relevan dan handal sehingga dapat digunakan sebaga dasar pengmbilan keputusan.

Dengan pemberian Otonomi daerahkabupaten dan kota menyerahkan sepenuhnya pengelolaan keuangan daerah kepada gubernur, sistem pengelolaan keuangan yang baik diperlukan untuk mengelola dana desentralisasi secara transparan, efisien dan efektif.Dengan diberlakukannya PP No.58/2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dan Permendagri No.13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka pemerintah daerah berkewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangannya yang dituangkan dan disajikan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Ynag sesuai dengan PP


(17)

3 No.24/2005. Pemerintah yang baik adalah pemerintahan yang dapat mempertanggung jawabkan kepercayaan masyarakatnya secara jujur (Roesyanto, 2007 : 1).

Negara selanjutnya mengamanatkan tugas penyusunan standar tersebut kepada suatu komite standar yang independen yang ditetapkan dengan suatu keputusan presiden tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini juga diperkuat oleh Presiden RI untuk menyusun suatu standar akuntansi pemerintahan melalui Keputusan Presiden Nomor 02 Tahun 2005 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).

Tuntutan dilaksanakannya akuntansi dalam pengelolaan keuangan daerah sangat beralasan karena akuntansi dapat menjadi salah satu alat kontrol yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemerintah, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemberdayaan masyarakat. Sebagaimana dinyatakan oleh Neu (2000:283) bahwa tehnik akuntansi dan teknik lain-lain dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemerintah, yaitu tujuan makro dan mikro. Tujuan makro adalah tujuan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sedangkan tujuan mikro adalah tujuan yang mengarah pada kegiatan operasional organisasi dalam menunjang tujuan makro.

Dalam rangka menyusun dan menghasilkan laporan keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum, kini pemerintah melalui KSAP telah berhasil menyusun dan mengeluarkan suatu standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan Presiden sebagai Peraturan Pemerintah No.24


(18)

4 Tahun 2005 yang selanjutnya setelah direvisi menjadi PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP, “SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan kuangan pemerintahan”. Dengan demikian SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.Santoso danPambelum (2008) “ Penyusunan Laporan keuangan yang berpedoman pad aStandar Akuntansi Pemerintahan yang bermanfat untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara umum yang lebih berkualitas bagiparapengguna laporan keuangan dan untuk menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, social maupunp olitik. Namun Roesyanto (2007 : 3), menyatakan bahwa “rata-rata pemerintah daerah belum dapat menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang ada. Terkait dengan penyusunan laporan keuangan daerah sesuai dengan SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP. Pemahaman terhadap SAP ini diperlukan supaya hasil dari laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan. Selain pemahaman terhadap SAP, maka faktor lain yang perlu diperhatikan adalah pendidikan dan pelatihan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pendidikan dan pelatihan ini diperlukan agar perangkat SKPD tidak mengalami kesulitan dalam menyusun laporan keuangan daerah karena telah terbiasa melalui adanya pendidikan dan pelatihan. Hal tersebut senada dengan pendapat Latoirner dalam Saksono (1993) bahwa “para pegawai dapat berkembang lebih pesat dan lebih baik serta bekerja lebih efisien apabila sebelum bekerja mereka menerima latihan di bawah bimbingan dan pengawasan seorang instruktur yang ahli.


(19)

5 Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan olehFitriani Octaviani Sinurat 2010, yang berjudul Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap Partisipasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Pematang Siantar. Dan juga ada beberapa penelitian lain yang mengangkat Topik ini.

Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah latar belakang pendidikan. Latar belakang pendidikan juga faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan laporan keuangan. Dengan memperhatikan latar belakang pendidikan dari perangkat SKPD, maka akan membantu dalam menyusun laporan keuangan daerah. “latar belakang pendidikan perangkat kerja di daerah, ada yang kurang pas dengan jabatan yang diemban”. Sejalan dengan hal tersebut menurut Menpan (2006), “tingkat pendidikan birokrasi negara Indonesia sebagian besar berpendidikan SLTA ke bawah dan rendahnya tingkat pendidikan ini sangat memengaruhi inovasi dan kreatifitasnya dalam mengambil keputusan”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas , peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh dari pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan”.


(20)

6 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pemahaman perangkat SKPD terhadap SAP berpengaruh positif terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan ?

2. Apakah latar belakang pendidikan perangkat SKPD berpengaruh positif terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan ?

3. Apakah pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan perangkat SKPD berpengaruh positif terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan ?

1. 3 Pembatasan Masalah

Peneliti memberi batasan masalah agar penelitian terfokus pada topik yang dipilih untuk mengetahui pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan perangkat SKPD terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pemahaman perangkat SKPD terhadap SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta Latra Belakang Pendidikan berpengaruh positif terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan ?


(21)

7 1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan perangkat SKPD terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan baik secara terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah.

b. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait di pemerintah daerah. Disamping itu, melalui penelitian ini pemerintah daerah diharapkan dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta dapat meningkatkan SDM dalam menyusun laporan keuangan daerah melalui pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan.

c. Bagi Pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis


(22)

66

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemahaman SAP (PSAP) menunjukan bahwa Pemahaman SAP tidak berpengaruh dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah kota Medan. 2. Pendidikan dan Pelatihan Secara Signifikan berpengaruh Positif terhadap

Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan. Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan sesuai dengan materi ajaran yang diberikan

3. Latar Belakang Pendidikan tidak mempengaruhi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan.

4. Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta Latar belakang ,berpengaruh secara simultan terhadap Penyusunan lapora Keuangan Pemerintah kota Medan

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, maka perangkat daerah sebaiknya diberikan program pendidikan dan pelatihan yang lebih sesuai dengan latar belakang pendidikan perangkat kerja, sehingga para perangkat kerja dapat bekerja lebih optimal, yang tentunya melalui hal ini


(23)

67

diharapkan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah dapat disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan.

2. Untuk responden yang menyusun Laporan Keuangan agar lebih memahami SAP dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan, agar diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan.

3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menambah jumlah responden agar hasil penelitian ini lebih dapat memberikan gambaran tentang pengaruh pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan dan Latar Belakang Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah.

4.Dalam pengumpulan Data disarankan untuk mengkombinasikan hasil kuisioner dengan diskusi tanya jawab terhadap pihak – pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi.


(24)

68

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Early Burhan , 2003. “Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Bagian Kredit pada PT.

Bank Mandiri (Persero) Cabang Bandung Asia Afrika Utara”, Skripsi,

Jurusan Manajemen, Universitas Widyatama, Bandung.

Ambarwati, Dwi. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi kerja, Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungangung. Jurnal Otonomi No. 1 Vol 12. Januari 2012.Hal 19 -21

Azlim, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Informasi Keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Jurnal Akuntansi Vol. 1Thn I No.1. Agustus 2012.

Erlina., Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama, Penerbit USU Press, Medan.

Estiningsih, Retno Utami, 2008. “Penerapan “Learning Organitations” Bagi

Pengembangan SDM Organisasi”. “http://www. www.tabloid

-tawon.com”, download tanggal 6 Juni 2008.

htp:www.Pemkomedan.go.id diakses pada tanggal 10 januari 2014 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kuncoro (118 : 2009) “Pengertian Sampel dan Populasi “

Mahyuddin,Mawan,2005. “Industri Pendidikan”. “http://www.miperwanida.com”, download tanggal 6 Juni 2008. Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Munawir, 2009. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Najamudin, Lalu Muhamad, 2004. “Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok

Tengah”, Tesis, Jurusan Manajemen Publik, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Nasution, (2007), Enho (2008) “ Kualitas SDM dalam menyusun laporan

Keuangan “.


(25)

69

Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan keuangan Daerah. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008. Hal 8 – 10.

Pemerintah RI, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pemerintah RI, 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Pemerintah RI, 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 101/2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai.

Pradja, 2006. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol 2, No. 2 November 2006. Hal 2

Rajana, Junita Putri.2009. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematang Siantar.Universita Sumatera Utara.

Republik Indonesia, 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Revida, Erika, 2007. “Penataan Ulang Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik di

Era Otonomi Daerah”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap

dalam Bidang Ilmu Administrasi Kepegawaian Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Roesyanto, Indah A., 2007. “Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah

No. 24 Tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan”, Skripsi, Jurusan

Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sawir, A, 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(26)

70

Santoso, Urip, Johanes Joni 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik terhadap Akuntabilitas Kinera Instansi Pemerinth Dalam mencegah Fraud. Jurnal Administrasi Bisnis. No. 1 Vol 04.

Siehoyono, Lintje, 2006. “Analisa Hubungan Latar Belakang Karyawan dan Pengaruh Kualitas Layanan Internal terhadap Kepuasan Karyawan di

Hotel X, Surabaya”, Jurnal, Jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas

Kristen Petra, Surabaya.

Sinurat, Fitriani octaviani.2010. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap Partisipasi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Universitas Negri Medan. Turer, Verra. 2013. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan

terhadap peningkatan Kinera Karyawan Pada Balai Peltihan Teknis Pertanian Kalasey. Jurnal EMBA Vol. 1 No.3 Juni, Hal 10-19.

Notoadmojo, 1990 “ Pendidikam dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi “ Sugiyono, 2005. Statistik untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Jakarta.

Supratman, Acu, 2005. “Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dan Motivasi dengan Produktivitas Kerja Manajer Tingkat Pertama pada Kantor Pusat

PT. Kereta Api Indonesia”, Tesis, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Turere (2013), “ Pelatihan merupakan tugas untuk meningkatkan pengetahuan “ Warren, Carl. S, James M. Reeve, Phillip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi,

Edisi 21, Penerjemah Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta


(1)

7 perangkat SKPD terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan baik secara terhadap penyusunan Laporan Keuangan Daerah.

b. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait di pemerintah daerah. Disamping itu, melalui penelitian ini pemerintah daerah diharapkan dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta dapat meningkatkan SDM dalam menyusun laporan keuangan daerah melalui pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan.

c. Bagi Pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis


(2)

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemahaman SAP (PSAP) menunjukan bahwa Pemahaman SAP tidak berpengaruh dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah kota Medan. 2. Pendidikan dan Pelatihan Secara Signifikan berpengaruh Positif terhadap

Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan. Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan sesuai dengan materi ajaran yang diberikan

3. Latar Belakang Pendidikan tidak mempengaruhi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan.

4. Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan serta Latar belakang ,berpengaruh secara simultan terhadap Penyusunan lapora Keuangan Pemerintah kota Medan

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, maka perangkat daerah sebaiknya diberikan program pendidikan dan pelatihan yang lebih sesuai dengan latar belakang pendidikan perangkat kerja, sehingga para perangkat kerja dapat bekerja lebih optimal, yang tentunya melalui hal ini


(3)

diharapkan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah dapat disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan.

2. Untuk responden yang menyusun Laporan Keuangan agar lebih memahami SAP dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan, agar diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah Kota Medan.

3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menambah jumlah responden agar hasil penelitian ini lebih dapat memberikan gambaran tentang pengaruh pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan dan Latar Belakang Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan daerah.

4.Dalam pengumpulan Data disarankan untuk mengkombinasikan hasil kuisioner dengan diskusi tanya jawab terhadap pihak – pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Early Burhan , 2003. “Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Bagian Kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Bandung Asia Afrika Utara”, Skripsi, Jurusan Manajemen, Universitas Widyatama, Bandung.

Ambarwati, Dwi. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi kerja, Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungangung. Jurnal Otonomi No. 1 Vol 12. Januari 2012.Hal 19 -21

Azlim, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Informasi Keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Jurnal Akuntansi Vol. 1Thn I No.1. Agustus 2012.

Erlina., Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama, Penerbit USU Press, Medan.

Estiningsih, Retno Utami, 2008. “Penerapan “Learning Organitations” Bagi Pengembangan SDM Organisasi”. “http://www. www.tabloid -tawon.com”, download tanggal 6 Juni 2008.

htp:www.Pemkomedan.go.id diakses pada tanggal 10 januari 2014

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Kuncoro (118 : 2009) “Pengertian Sampel dan Populasi “

Mahyuddin,Mawan,2005. “Industri Pendidikan”. “http://www.miperwanida.com”, download tanggal 6 Juni 2008. Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor

Publik, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Munawir, 2009. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Najamudin, Lalu Muhamad, 2004. “Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah”, Tesis, Jurusan Manajemen Publik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nasution, (2007), Enho (2008) “ Kualitas SDM dalam menyusun laporan Keuangan “.


(5)

Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan keuangan Daerah. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13, April 2008. Hal 8 – 10.

Pemerintah RI, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Pemerintah RI, 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Pemerintah RI, 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 101/2000 tentang Pendidikan

dan Pelatihan Jabatan Pegawai.

Pradja, 2006. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol 2, No. 2 November 2006. Hal 2

Rajana, Junita Putri.2009. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematang Siantar.Universita Sumatera Utara.

Republik Indonesia, 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Revida, Erika, 2007. “Penataan Ulang Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Administrasi Kepegawaian Negara pada Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Roesyanto, Indah A., 2007. “Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan”, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sawir, A, 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


(6)

Santoso, Urip, Johanes Joni 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik terhadap Akuntabilitas Kinera Instansi Pemerinth Dalam mencegah Fraud. Jurnal Administrasi Bisnis. No. 1 Vol 04.

Siehoyono, Lintje, 2006. “Analisa Hubungan Latar Belakang Karyawan dan Pengaruh Kualitas Layanan Internal terhadap Kepuasan Karyawan di Hotel X, Surabaya”, Jurnal, Jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Sinurat, Fitriani octaviani.2010. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap Partisipasi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Universitas Negri Medan. Turer, Verra. 2013. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan

terhadap peningkatan Kinera Karyawan Pada Balai Peltihan Teknis Pertanian Kalasey. Jurnal EMBA Vol. 1 No.3 Juni, Hal 10-19.

Notoadmojo, 1990 “ Pendidikam dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi “ Sugiyono, 2005. Statistik untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Jakarta.

Supratman, Acu, 2005. “Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dan Motivasi dengan Produktivitas Kerja Manajer Tingkat Pertama pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia”, Tesis, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Turere (2013), “ Pelatihan merupakan tugas untuk meningkatkan pengetahuan “ Warren, Carl. S, James M. Reeve, Phillip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi,

Edisi 21, Penerjemah Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan.

7 91 114

Pengaruh Pemahaman Sap, Pendidikan, Dan Pelatihan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar

4 87 100

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

1 18 105

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH.

0 3 15

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 3 24

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENYUSUNAN LAPORANKEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 2 30

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LINGKUNGAN KERJA, KOMITMEN, SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 25

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD PADA KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 24

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 13

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, Transparansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Padangsidimpuan

0 0 2