Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penguasaan Senjata Api Oleh Masyarakat Sipil (Studi Putusan No. 370 Pid.Sus 2016 PN-Mdn)

ABSTRAK
Muhammad Syarif*)
Liza Erwina, S.H., M.Hum**)
Alwan, SH., M.Hum&***)
Maraknya tingkat kriminalitas yang berkaitan dengan senjata api akhirakhir ini bisa dikatakan sudah mencapai tingkat meresahkan. Hal ini disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengawasan oleh aparat yang berwenang
terhadap peredaran senjata api ilegal di kalangan masyarakat sipil. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah pengaturan hukum mengenai kepemilikan senjata api
oleh masyarakat sipil. Pengawasan penguasaan dan penggunaan senjata api oleh
masyarakat sipil dan penerapan hukum pidana terhadap pihak yang menguasai
dan menggunakan senjata api (Studi Putusan No. 370/Pid.Sus/2016/PN-Mdn).
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (library research). Keseluruhan data atau bahan yang diperoleh
dianalisis secara kualtitatif.
Pengaturan hukum mengenai kepemilikan senjata api oleh masyarakat
sipil, yaitu, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1948 tentang pendaftaran dan
pemberian izin pemakaian senjata api, dalam Pasal 9. Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No. 20 tahun 1960 tentang Kewenangan Perijinan
yang Diberikan Menurut Perundang-Undangan Senjata Api. Surat Keputusan

Kapolri No. Polisi : Skep/82/II/2004 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan
Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api. Peraturan Kapolri Nomor 8
tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Untuk
Kepentingan Olahraga. Pihak yang berwenang dalam mengawasi izin penggunaan
senjata api yang dipergunakan masyarakat sipil. Kepolisian Republik Indonesia
menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, memiliki
tugas pokok yang diatur dalam Pasal 13 yaitu, memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka menyelenggarakan
tugas tersebut, maka Kepolisisan Negara Repubik Indonesia juga diberi
kewenangan-kewenangan yang salah satunya ialah untuk memberikan izin dan
melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam. Penerapan
hukum pidana terhadap kepemilikan senjata api (Studi Putusan No.
370/Pid.Sus/2016/PN-Mdn) yakni berupa sanksi yang diancam ke pelaku diatur
dalam pasal Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat no.15 tahun 1951, terdakwa
Asnul Hendry tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu)
bulan.
Kata Kunci: Pelaku Tindak Pidana Penguasaan Senjata Api Masyarakat
Sipil
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU, 2013

**) Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing I
***) Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara