STUDI KASUS JUAL BELI ONLINE
STUDI KASUS JUAL BELI
ONLINE
Nama kelompok
• Nadia Elviera F ( 01213073 )
• Melinda Nur S ( 01213072 )
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, internet tidak lagi
dipandang sebagai produk untuk segmen yang khusus (niche)
dari teknologi. Melainkan, sebagai media massa dan
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (AC
Nielsen,2007). Dengan adanya internet dan teknologi tersebut
memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas
dengan lebih efisien dibandingkan dengan jika kita
melakukannya secara konvensional. Internet banyak
memberikan kontribusi besar baik bagi masyarakat,
perusahaan/industri maupun pemerintah.
• Dengan pertumbuhan tersebut, tentunya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi
organisasi atau perusahaan untuk memasarkan dan menjual produknya melalui internet di
Indonesia. Penggunaan internet (akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan web) dalam
aktivitas bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod dan
Schell, 2008:60). E-commerce merupakan konsep baru dari pemasaran yang bisa
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau
proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi
termasuk internet (Adi Nugroho,2006:1). E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang
dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang
atau jasa melalui jalur komunikasi digital.
• Karakteristik E-commerce terdiri atas terjadinya transaksi antara dua belah
pihak, adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi, dan internet sebagai
media utama dalam proses transaksi. Dalam praktiknya, transaksi Ecommerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan sesama organisasi
bisnis (B2B) dan antara organisasi bisnis dengan konsumen (B2C) (McLeod
dan Schell, 2008:60). Melakukan pembelian barang atau jasa melalui internet
atau lebih dikenal dengan istilah online shopping, merupakan salah satu
bentuk dari aktivitas e-commerce. Online shopping merupakan salah satu
bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka
secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke
seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang
tersambung dengan layanan akses Internet. Media online shopping yang
umum digunakan di Indonesia adalah melalui Blog, World Wide Web (www),
dan situs jejaring Sosial (http:// id.wikipedia.org/ wiki/ Belanja_ daring).
Berikut ini adalah 5 tips belanja online via internet untuk mencegah dan
mengurangi resiko terjadinya penipuan dalam belanja online via internet.
• Ketahuilah informasi produk dan penjualnya. Amati lebih detail deskripsi produk seta reputasi web atau pedagang online
• Jangan mudah memberikan informasi pribadi anda dan keuangan secara online maupun offline
• Waspada phising, Yang biasanya meminta informasi rekening lewat email dan telepon. Lebih berhati-hati dalam
menanggapi semua email yang masuk dan telepon yang meminta informasi keuangan melalui email atau telepon.
• Waspadai metode pembayaran tak lazim, Misalnya pembayaran sebagian dilakukan dari beberapa rekening, dan hanya
mencantumkan metode pembayaran tunai via pos.
• Gunakan metode pembayaran aman dan terpercaya. Bisa menggunakan rekening bersama atau metode pembayaran iPaymu,
yang memberikan solusi transaksi online serta keamanan dalam bertransaksi.
Kesimpulan
• Berdasarkan pengamatan kami dapat menyimpulkan bahwa kasus kejahatan
cybercrime semakin marak, hal ini ditandai dengan banyaknya pemberitaan seputar
kejahatan tersebut di berbagai media. Kejahatan ini terjadi baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Dengan adanya kemudahan akses transaksi yang ditawarkan,
membuat masyarakat lebih sering bertransaksi via online. Hal ini berbanding lurus
dengan potensi terjadinya kejahatan ini.
• Penanggulangan masalah kejahatan ini di luar negeri khususnya di Amerika lebih baik
dibandingkan dengan dalam negeri. Hal ini dikarenakan landasan hukum yang
mengtur masalah ini lebih jelas sehingga jika seseorang melakukan sebuah tindakan
cybercrime dapat dikenakan pasal berlapis. Sementara di dalam negeri cyberlaw
mengenal kejahatan ini belum detail dan masih membutuhkan penyempurnaan
kembali.
• Adanya tindak pidana yang jelas kepada para pelaku kepada para pelaku kejahatan
akan membuat efek jera kepada para pelaku sehingga ada kecenderungan bahwa
pelaku tidak akan mengulangi tindak kejahatan, serta mencegah bagi mereka yang
hendak melakukan tindak kejahatan ini.
ONLINE
Nama kelompok
• Nadia Elviera F ( 01213073 )
• Melinda Nur S ( 01213072 )
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, internet tidak lagi
dipandang sebagai produk untuk segmen yang khusus (niche)
dari teknologi. Melainkan, sebagai media massa dan
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari (AC
Nielsen,2007). Dengan adanya internet dan teknologi tersebut
memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas
dengan lebih efisien dibandingkan dengan jika kita
melakukannya secara konvensional. Internet banyak
memberikan kontribusi besar baik bagi masyarakat,
perusahaan/industri maupun pemerintah.
• Dengan pertumbuhan tersebut, tentunya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi
organisasi atau perusahaan untuk memasarkan dan menjual produknya melalui internet di
Indonesia. Penggunaan internet (akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan web) dalam
aktivitas bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod dan
Schell, 2008:60). E-commerce merupakan konsep baru dari pemasaran yang bisa
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau
proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi
termasuk internet (Adi Nugroho,2006:1). E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang
dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang
atau jasa melalui jalur komunikasi digital.
• Karakteristik E-commerce terdiri atas terjadinya transaksi antara dua belah
pihak, adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi, dan internet sebagai
media utama dalam proses transaksi. Dalam praktiknya, transaksi Ecommerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan sesama organisasi
bisnis (B2B) dan antara organisasi bisnis dengan konsumen (B2C) (McLeod
dan Schell, 2008:60). Melakukan pembelian barang atau jasa melalui internet
atau lebih dikenal dengan istilah online shopping, merupakan salah satu
bentuk dari aktivitas e-commerce. Online shopping merupakan salah satu
bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka
secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke
seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang
tersambung dengan layanan akses Internet. Media online shopping yang
umum digunakan di Indonesia adalah melalui Blog, World Wide Web (www),
dan situs jejaring Sosial (http:// id.wikipedia.org/ wiki/ Belanja_ daring).
Berikut ini adalah 5 tips belanja online via internet untuk mencegah dan
mengurangi resiko terjadinya penipuan dalam belanja online via internet.
• Ketahuilah informasi produk dan penjualnya. Amati lebih detail deskripsi produk seta reputasi web atau pedagang online
• Jangan mudah memberikan informasi pribadi anda dan keuangan secara online maupun offline
• Waspada phising, Yang biasanya meminta informasi rekening lewat email dan telepon. Lebih berhati-hati dalam
menanggapi semua email yang masuk dan telepon yang meminta informasi keuangan melalui email atau telepon.
• Waspadai metode pembayaran tak lazim, Misalnya pembayaran sebagian dilakukan dari beberapa rekening, dan hanya
mencantumkan metode pembayaran tunai via pos.
• Gunakan metode pembayaran aman dan terpercaya. Bisa menggunakan rekening bersama atau metode pembayaran iPaymu,
yang memberikan solusi transaksi online serta keamanan dalam bertransaksi.
Kesimpulan
• Berdasarkan pengamatan kami dapat menyimpulkan bahwa kasus kejahatan
cybercrime semakin marak, hal ini ditandai dengan banyaknya pemberitaan seputar
kejahatan tersebut di berbagai media. Kejahatan ini terjadi baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Dengan adanya kemudahan akses transaksi yang ditawarkan,
membuat masyarakat lebih sering bertransaksi via online. Hal ini berbanding lurus
dengan potensi terjadinya kejahatan ini.
• Penanggulangan masalah kejahatan ini di luar negeri khususnya di Amerika lebih baik
dibandingkan dengan dalam negeri. Hal ini dikarenakan landasan hukum yang
mengtur masalah ini lebih jelas sehingga jika seseorang melakukan sebuah tindakan
cybercrime dapat dikenakan pasal berlapis. Sementara di dalam negeri cyberlaw
mengenal kejahatan ini belum detail dan masih membutuhkan penyempurnaan
kembali.
• Adanya tindak pidana yang jelas kepada para pelaku kepada para pelaku kejahatan
akan membuat efek jera kepada para pelaku sehingga ada kecenderungan bahwa
pelaku tidak akan mengulangi tindak kejahatan, serta mencegah bagi mereka yang
hendak melakukan tindak kejahatan ini.