Pengertian Filsafat Pendidikan Islam docx

Nama

: Afifah Irhami

Nim

: 0301161068

MK

: Filsafat Pendidikan Islam

Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
1. Pengertian filsafat
Secara etimologi, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philo
yang berarti cinta, dan kata shopos yang berarti

ilmu atau hikmah.

Dengan demikian, filsafat berarti cinta ilmu atau cinta terhadap hikmah.
Sedangkan menurut al-Toumy al-Syaibany kata filsafat berasal dari kata

falsafah (bahasa Arab) yang diambil dari bahasa Yunani, Pholosophia:
philos bermakna cinta, suka, dan sophia berarti pengetahuan, hikmah.
Jadi philosophia berarti cinta kepada pengetahuan, cinta kebijaksanaan
atau cinta kepada kebenaran. Orang yang cinta pada pengetahuan atau
kebenaran disebut philosopher atau dalam bahasa Arab disebut failasuf.
Sementara itu, Sultan Zanti Arbi mengatakan bahwa kata filsafat
dalam bahasa-bahasa Barat semula berasal dari kata benda Yunani Kuno
“Philosophia” yang secara harfiah berarti kecintaan akan kearifan.
Menurut Sutan ini bukan suatu interpretasi yang buruk atau terlalu jauh
dari arti yang dipahami sekarang. Jika kata kearifan dipahami secara
benar dan jika diyakini bahwa mereka yang secara kontinyu mencari
kearifan itu yang pantas dinamakan pecinta-pecinta kearifan.Kearifan itu
lrbih baik daripada pengetahuan. Kearifan itu pengetahuan itu belaka
guna mendapatkan hubungan-hubungan dan menemukan implikasiimplikasi. Dalam kearifan terdapat ketajaman dan kedalaman.
Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat dari
segi etimologi berarti cinta kepada pengetahuan, kebijaksanaan atau
kearifan. Dengan demikian filsafat merupakan suatu aktivitas atau
kegiatan yang menempatkan pengetahuan, kebenaran, dan kearifan
sebagai sasaran yang dituju.


Selain pengertian dari segi bahasa, berikut pengertian filsafat
menurut istilah atau dari segi praktis yang dirumuskan oleh para ahli:
a. Menurut Plato filsafat tidak lain daripada pengetahuan tentang
segala yang ada. Senada dengan Plato al-Farabi mengatakan
bahwa filsafat ialah mengetahui semua yang wujud karena ia
wujud. Sedangkan menurut Aritoteles filsafat ialah menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
b. Comte (w. 1857) dan Spancer (1903 M) berpendapat bahwa
filsafat

sebagai

penggabungan

dan

penggolongan

berbagai macam ilmu dalam suatu pandangan


dari

menuju ke

arah yang bersifat material semata. Selain itu Herbert (w.
1841 M) menyebutkan bahwa filsafat sebagai suatu pekerjaan
yang timbul dari pemikiran. Ia membagi filsafat kepada logika,
metafisika dan estetika (yang termasuk di dalamnya etika).
c. Sedangkan Sidi Gazalba merumuskan bahwa filsafat adalah
berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal
dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai
segala sesuatu yang ada.
Dari beberapa definisi di atas menunjukkan bahwa pemikiran filsafi
berbeda

dengan pemikiran

biasa.

Pemikiran yang


bersifat

filsafat

setidaknya memiliki ciri-ciri yang jelas. Antara lain berpikir filsafat tertuju
kepada upaya untuk mengadakan penemuan. Berpikir filsafat bersifat
radikal, berupaya mengarah perhatian pada akhir dari segala sesuatu
dengan menggunakan kemampuan yang optimal dari akal dan budi
manusia.1
2. Ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Adapun definisi filsafat pendidikan islam menurut para ahli :
1. Menurut Muzayyin Arifin filsafat pendidikan islam adalah konsep
berpikir

tentang

berlandaskan

kependidikan


ajaran-ajaran

yang

agama

bersumberkan

Islam

tentang

atau
hakikat

kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta
1 Azizah Hanum. Filsafat Pendidikan Islam. 2017. Hal 1-3

dbimbing menjadi manusai muslim yang seluruh pribadinya dijiwa

oleh ajaran islam.
2. Menurut Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany filsafat pendidikan
islam adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah filsafat
dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam.
Uraian

di

atas

menyiratkan

bahwa

filsafat

pendidikan

Islam


merupakan suatu kajian secara filosofis berkaitan dengan berbagai
masalah dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada Alqur’an dan
Hadits sebagai sumber primer dan pendapat para ahli, terutama ahli
pendidikan islam sebagai sumber skunder. Dan dapat disimpulkan bahwa
ruang

lingkup filsafat pendidikan islam adalah pemikiran yang bersifat

filosofis

yaitu

pemikiran

yang

mendalam,

mendasar,


sistematis,

komprehensif, logis dan universal mengenai masalah-masalah pendidikan
yang berdasarkan pada ajaran islam (Al-Qur’an dan Hadits serta pendapat
para filosof muslim). Masalah-masalah pendidikan tersebut mencakup dari
perumusan tujuan pendidikan, kurikulum, metode, lembaga, guru, murid,
evaluasi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan
lainnya.2
3. Metode Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Islam dalam memecahkan berbagai problematika pendidikan
islam ada beberapa metode yang digunakan. Adapun metode yang
digunakan, yaitu:3
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Metode Kontemplasi dan spekulasi

Pendekatan Normatif
Pendekatan Analisa konsep dan Analisa Bahasa
Historical Philosophy Approach (Metode Pendekatan History)
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan Konprehensif

4. Tujuan Filsafat Pendidikan Islam
Menurut Muhammad Athahiyah al-Abrasyi, tujuan pendidikan islam
adalah tujuan yang telah ditentukan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad
2 Ibid hal 22
3 http://faizkendal.blogspot.co.id

SAW. Sewaktu hidupnya yaitu pembentukan moral yang tinggi, karena
pendidikan

moral

merupakan

jiwa


pendidikan

sekalipun

tanpa

mengabaikan pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis.
Secara umum tujuan pendidikan menurut Fathiyah Hasan Sulaiman
dalam Pandangan Ibnu Khaldun tentang Ilmu dan pendidikan bahwa
tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada pikiran untuk aktif dan
bekerja
b. Memperoleh berbagai ilmu pengetahuan
c. Memperoleh lapangan pekerjaan yang dapat digunakan untuk
mencari penghidupan

4

DAFTAR PUSTAKA

Hanum Azizah. 2017. Filsafat Pendidikan Islam. Medan: Rayyan Press
http://faizkendal.blogspot.co.id
http://gerasikeabadian.blogspot.co.id

4 http://garasikeabadian.blogspot.co.id