A. Faktor faktor yang Mempengaruhi Besar

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Piutang
1. Volume Penjualan kredit
(naik) proporsi penjualan kredit -> (naik) dana dlm piutang -> (naik) resiko -> (naik) profit
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Ada 2 Alternatif :
- Dengan ketat -> Piutang Kecil (Perush. Sangat selektif)
- Dengan Lunak -> Piutang besar (Perush. Kurang selektif)
3. Ketentuan Pembatasan Kredit
(naik) plafon kredit -> (naik) dana dalam piutang
Makin selektif -> (turun) dana dalam piutang
4. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang
Pengumpulan Piutang secara Aktif à biaya pengumpulan piutangnya besar (dengan syarat biaya
tambahan tidak melampaui besarnya tambahan revenue)
5. Kebiasaan Membayar dari Para Pelanggan
Kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount atau tidak
menggunakan kesempatan tersebut

B. Analisis Kebijakan Piutang
Kebijaksanaan penagihan atau pengumpulan piutang merupakan usaha yang
dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengumpulkan piutang atas penjualan kredit yang
diberikanya dalam waktu yang singkat (Syahyunan, 2005 : 66).

Didalam usaha pengumpulan piutang, perusahaan harus berhati-hati agar tidak terlalu
agresif dalam usaha-usaha menagih piutang dari para pelanggan. Bilamana langganan tidak
dapat membayar tepat pada waktunya maka sebaiknya perusahaan menunggu sampai jangka
waktu tertentu yang dianggap wajar sebelum menerapkan prosedur-prosedur penagihan
piutang yang sudah ditetapkan.
Kebijaksanaan pengumpulan piutang suatu perusahaan merupakan suatu prosedur
yang harus diikuti dalam mengumpulkan piutang-piutangnya bilamana sudah jatuh tempo.
Perusahaan dapat melaksanakan kebijakan dalam pengumpulan piutangnya secara aktif
maupun pasif dengan terlebih dahulu melihat latar belakang kemampuan finansial pelanggan
yang diberikan kredit, sehingga dapat diputuskan cara penagihan yang tepat.
Sejumlah teknik penagihan piutang yang biasanya dilakukan oleh perusahaan
bilamana langganan atau pembeli belum membayar sampai dengan waktu yang telah
ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Melalui Surat
Bilamana waktu pembayaran hutang dari pelanggan sudah lewat beberapa hari tetapi
belum juga dilakukan waktu pembayaran, maka perusahaan dapat melakukan pengiriman
surat dengan nada “mengingatkan” (menegur) langgananya tersebut bahwa hutangnya sudah
jatuh tempo. Apabila hutang tersebut belum juga bisa dibayar setelah beberapa hari surat
tersebut dikirimkan, maka dapat dikirimkan surat kedua dengan nada yang lebih keras.
1. Melalui Telepon

Apabila setelah dikirimkan surat teguran ternyata hutang-hutang tersebut belum juga
bisa dibayar, maka bagian kredit dapat menelpon langganan dan secara pribadi memintanya
untuk segera melakukan pembayaran. Kalau dari hasil pembicaraan tersebut ternyata
misalnya pelanggan mempunyai alas an yang dapat diterima maka mungkin perusahaan dapat
memberikan perpanjangan sampai suatu jangka waktu tertentu.
1. Kunjungan Personal
Teknik penagihan piutang dengan jalan melakukan kunjungan personal atau pribadi
ke tempat langganan. Cara ini seringkali digunakan karena dirasakan sangat efektif dalam
proses penagihan piutang.
1. Tindakan Yuridis
Bilamana ternyata langganan tidak mau membayar hutang-hutangnya maka
perusahaan dapat menggunakan tindakan-tindakan hukum dengan mengajukan gugatan
perdata melalui pengadilan.

C. Analisis Calon Pembeli
Konsep pertukaran mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah semua pelanggan
potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia
dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan dan keinginan,
memiliki sumber daya yang menarik pihak lain, serta bersedia dan mampu menawarkan

sumber daya ini untuk ditukar dengan apa yang mereka diinginkan.
Awal pemikiran sebuah pasar adalah tempat di mana pembeli dan penjual berkumpul
untuk mempertukarkan barang, misalnya alun-alun suatu daerah. Ekonom menggunakan
istilah tersebut untuk mengacu pada sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi atas produk atau kelas produk tertentu, maka muncullah istilah pasar perumahan,
pasar gabah, dan lain-lain. Namun, pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli
sebagai pasar.
Penjual dan pembeli dihubungkan oleh empat alur. Penjual memberikan barang atau
jasa dan komunikasi (promosi) kepada pasar dan sebagai imbalannya penjual menerima uang
dan informasi (sikap, data penjualan, dan sebagainya). Lingkaran paling dalam
memperlihatkan suatu pertukaran uang dengan barang atau jasa, sedangkan lingkaran luar
menunjukkan pertukaran informasi.
Sebagian besar orang bisnis menggunakan istilah pasar secara informal untuk
mencakup beragam pengelompokan pelanggan. Mereka membicarakan tentang pasar
kebutuhan (seperti pasar pencari diet), pasar produk (seperti pasar sepatu), pasar demografis
(seperti pasar remaja), dan pasar geografis (seperti pasar Asia). Atau mereka memperluas
konsep tersebut agar mencakup pengelompokan non-pelanggan, seperti pasar pemberi suara,
pasar tenaga kerja, dan pasar pemberi sumbangan.
Seluruh perekonomian modern berdesak-desakan dalam pasar. Pada dasarnya,
perusahaan manufaktur pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan baku, pasar tenaga kerja,

pasar uang, dan sebagainya), membeli sumber daya dan mengubahnya menjadi barang dan
jasa, dan menjual produk jadi tersebut kepada para perantara, yang kemudian menjualnya
kembali kepada konsumen.
Konsumen menjual tenaga mereka, dan menerima uang yang kemudian mereka
gunakan untuk membayar barang dan jasa yang mereka beli. Pemerintah menggunakan
pendapatan pajak untuk membeli barang dari pasar sumber daya, pasar perusahaan

manufaktur, dan pasar perantara, lalu menggunakan barang dan jasa ini untuk memberikan
pelayanan pada masyarakat.
Setiap perekonomian negara dan perekonomian dunia secara keseluruhan terdiri dari
kumpulan pasar yang rumit dan saling berinteraksi yang dihubungkan melalui proses
pertukaran.