FORMULASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK KNAP

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK
KNAPSACK BATTERY SPRAYER ELEKTRIK
MENGGUNAKAN ANALISIS
SWOT DAN AHP
(Studi Kasus Pada PT. XYZ Plastic Division)

MUHAMAD SAHRIR
Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Trisakti
JL. Kyai Tapa No.1 Jakarta

ABSTRAK
PT. XYZ Industry merupakan salah satu pemain lokal industri pestisida. persaingan yang
cukup tajam dalam industri agrochemical di Indonesia membuat perusahaan berinisiatif
mendiversifikasi usaha di industri ALSINTAN. Melalui divisi plastik PT. XYZ, perusahaan
memproduksi alat semprot pertanian yang disebut Knapsack battery sprayer electrik.
Tesis ini berfokus pada pemilihan strategi terbaik bagi PT. XYZ Industry dalam
pemasaran produk knapsack battery sprayer elektrik. Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa sasaran untuk formulasi strategi pemasaran produk alat semprot
otomatis itu harus diprioritaskan pada Strenghts dan Opportunities dengan subkriteria
SWOT paling tinggi ada pada S2 (Terdaftar hak paten), W2 (promosi produk belum
maksimal), O2 (pangsa pasar masih terbuka) dan T1 (bahan baku). Untuk alternatifalternatif yang paling prioritas adalah peningkatan kualitas produk dan menjalin

kerjasama pemasaran dengan toko-toko pertanian agar lebih besar lagi pasar penjualan
produk alat semprot untuk pertanian.

Kata kunci: Strategi pemasaran,SWOT,AHP,knapsack battery sprayer elektrik

1.

PENDAHULUAN
PT. XYZ Industry merupakan salah satu pemain industri kimia yang menghasilkan

berbagai produk kimia antara lain pestisida dan pencampuran warna (auxiliary). Seiring
dengan perkembangan perusahaan, maka manajemen perusahaan membuat diversifikasi
bisnis dengan membuat plastik pertanian Mulsa (Mulch) dan alat semprot pertanian
(knapsack sprayer ). Istilah Knapsack battery sprayer electric adalah suatu peralatan
pertanian menggunakan tenaga pompa listrik arus searah (directional current) dengan catu
1

daya menggunakan baterai (aki kering) yang bisa diisi ulang (rechargeable battery).
Aplikasi dari alat semprot pertanian menggunakan pompa listrik ini cukup membantu
petani, karena tenaga lebih besar, kecepatan hasil penyemprotan, tenaga pompa stabil dan

mengurangi kelelahan petani (aspek ergonomi).

Adapun bisnis baru tersebut akan

dipasarkan ke beberapa daerah Indonesia melalui kantor-kantor cabang PT. XYZ Industry
di Indonesia.
Pemasaran produk knapsack battery sprayer elektrik ini masih mengalami kendala
pada kualitas produk yang dihasilkan, adanya produk gagal dan produk kembali (return)
dari cabang/toko-toko yang masih cukup tinggi, sesuai dengan data perusahaan pada
gambar 1.1 dan gambar 1.2, terlihat perbandingan penjualan dengan barang yang di
retur/reject.

Data Tahun 2014
Knapsack Battery Sprayer Elektrik
8000

7536

6972


7006

Penjualan
Return/Reject

Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des

6297
6163

J
5757
u 6000
4459
3673
m
2949
4000
l
2129
a 2000
100 150 100 105 60 300 250 200 00 250 200 285
h
0

Gambar 1.1. Grafik Penjualan dan Return/reject tahun 2014

Data Tahun 2015 (Kuartal 1)
Knapsack battery Sprayer Elektrik
8000

J
u 6000
m
4000
l
a 2000
h
0

5074

5570

6250
Penjualan

2892

Return/Reject
80

Jan

125
Feb

189

150
Mar

Apr

Gambar 1.2. Grafik Penjualan dan return/reject tahun 2015 (kuartal1)
2

Berdasarkan permasalahan yang ada seperti tersebut diatas, antara lain masih
tingginya produk retur/reject sehingga cukup membebani biaya pengeluaran perusahaan.
Maka kemudian masalah yang ingin diselesaikan adalah bagaimana melakukan formulasi
strategi pemasaran produk Knapsack Battery Sprayer Elektrik yang paling tepat dengan
mempertimbangkan beberapa alternatif-alternatif dengan menggunakan analisis SWOT

dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman berkenaan dengan suatu
kegiatan proyek atau usaha (Rangkuty, 2002).
Metode AHP merupakan teknik pengambilan keputusan multikriteria dan
melakukan perbandingan berpasangan (Pairwise Comparison ) untuk memperoleh
kepentingan relatif dari variabel dalam setiap tingkat hirarki dan / atau menilai alternatif di
tingkat terendah hirarki untuk membuat keputusan terbaik di antara alternatif.

2.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dan observasi

langsung. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari contoh/responden dengan metode purposive sampling melalui
teknik wawancara dan dibantu dengan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan
alternatif jawabannya yang telah disediakan (Sugiyono, 2006). Wawancara dilakukan
dengan Manajer Divisi Plastik PT.XYZ Industry dan Manager marketing operational PT.
XYZ Industry. Pengumpulan data juga menggunakan dokumen-dokumen yang diberikan

oleh perusahaan khususnya divisi plastik PT. XYZ yang terkait pada proses perencanaan
pemasaran produk Knapsack Sprayer .

3

Mulai

Pendahuluan

Studi Lapangan

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Identifikasi Kriteria dan Subkriteria
S,W,O,T

Identifikasi Alternatif Strategi
Pemasaran


Penyusunan Kuisioner AHP

Pemilihan Kriteria, Sub-kriteria dan
Alternatif dengan Matrik Perbandingan
Berpasangan

Analisis Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

4

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.


Memformulasikan Strategi Pemasaran Perusahaan menggunakan Analisis
SWOT
Langkah pertama dalam menganalisis SWOT adalah membuat analisa faktor

internal dan eksternal dari PT.XYZ plastic Division. Berdasarkan identifikasi dari hasil
wawancara dengan para ahli di perusahaan, maka didapat matriks IFAS dan EFAS.
Tabel 1. Matriks IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
No.

Faktor Internal
Strenghts

1
2
3

Produk baru (S1)
Terdaftar hak paten (S2)
Teknologi mesin (S3)

Total Kekuatan

1
2

Weaknesses
Produk belum banyak dikenal (W1)
Promosi produk belum maksimal (W2 )
Total Kelemahan

Tabel 2. Matriks EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
No.
1
2
3

1
2
3

Faktor Eksternal
Opportunities
Peralihan produk dari manual ke otomatis (O1)
Pangsa pasar masih terbuka (O2)
Produk lebih efisien (O3)
Total Peluang
Threats
Bahan baku (T1)
Persaingan harga (T2)
Pemalsuan produk (T3)
Total Ancaman
Langkah kedua adalah megindentifikasi faktor-faktor alternatif strategi dalam

pemasaran produk knapsack battery sprayer elektrik, didapat alternatif sebagai berikut :
1) Meningkatkan program promosi (A1)
2) Meningkatkan kualitas produk (A2)
3) Strategi harga (A3)
4) Kerjasama pemasaran (A4)

5

3.2. Menentukan Strategi Antar Kriteria SWOT menggunakan Metode AHP
Dari hasil kuisioner 2 pakar dibidangnya, dibuat matriks perbandingan berpasangan
(Pairwise Comparison ). Penilaian yang dilakukan oleh multipartisipan akan menghasilkan
pendapat yang berbeda satu dengan yang lain. AHP hanya memerlukan satu jawaban untuk
matriks perbandingan, semua jawaban dari partisipan (expert) harus dirata-ratakan.
Rumus Geometric mean adalah sebagai berikut :
1/n

GMx = (X1.X2.X3.....Xn)

=

Didapat hasil matriks geomean untuk menentukan strategi antar kriteria SWOT.
Tabel 3. Matriks Pairwise Comparison Geometric mean
Weakness
Opportunity
Strenght
5,00
3,00
Strenght
1,00
Weakness
0,71
0,20
1,00
Opportunity
0,33
1,41
1,00
Threat
0,33
1,73
0,50
CI = 0,028
CR = 0,03
3.3.

Threat
3,00
0,58
2,00
1,00

Menentukan Perbandingan antara Sub-Kriteria dengan Alternatif Strategi
Dari hasil penilaian expert 1 dan expert 2 terhadap sub-kriteria dengan Alternatif-

alternatif yang ada , maka dihitung rara-rata geometrik untuk mendapatkan hasil akhirnya.
Tabel 4. Geometric mean matrik skor dari sub-kriteria – Alternatif expert1 dan expert 2
S1
S2
S3
W1
W2
O1
O2
O3
T1
T2
T3
Matrik skor

A1
0,17
0,12
0,18
0,13
0,10
0,12
0,14
0,21
0,13
0,12
0,20
0,57
0,148

A2
0,15
0,32
0,17
0,15
0,25
0,23
0,18
0,20
0,20
0,16
0,21
0,83
0,207

A3
0,25
0,14
0,27
0,29
0,21
0,20
0,21
0,16
0,23
0,18
0,14
0,85
0,214

A4
0,36
0,42
0,36
0,43
0,41
0,40
0,41
0,36
0,45
0,47
0,38
1,62
0,393

Local Weight
0,140
0,528
0,333
0,500
0,500
0,250
0,500
0,250
0,443
0,387
0,169
3,87
0,961

Global Weight
0,072
0,273
0,172
0,043
0,043
0,055
0,111
0,055
0,077
0,067
0,029
0,997

Dari hasil perhitungan geometric mean didapat bahwa prioritas pertama alternatif
ada pada Meningkatkan kualitas produk (0,393), yang kedua adalah kerjasama pemasaran
(0,214) , prioritas ketiga strategi harga (0,205) dan yang terakhir promosi (0,148).

6

3.4.

Hasil Formulasi Strategi Pemasaran Produk Knapsack Battery Sprayer
Elektrik
Formulasi strategi pemasaran produk Knapsack Battery Sprayer Elektrik yang

dapat dibuat berdasarkan dari hasil geometric mean pembobotan kriteria, subkriteria dan
alternatif strategi adalah sebagai berikut :
Formulasi Strategi Pemasaran Produk
Knapsack Battery Sprayer Elektrik

GOAL

KRITERIA

SUB
KRITERIA

S1
(0,29)

ALTERNATIF

4.

STRENGHT
(0,53)

S2
(0,53)

S3
(0,28)

WEAKNESS
(0,11)

W1
(0,37)

W2
(0,63)

Promosi
(0,148)

Stategi Harga
(0,207)

OPPORTUNITY
(0,21)

O1
(0,19)

02
(0,52)

THREAT
(0,15)

03
(0,29)

Kerjasama Pemasaran
(0,214)

T1
(0,53)

T2
(0,26)

Meningkatkan kualitas
(0,393)

KESIMPULAN
Analisis SWOT – AHP pada formulasi strategi pemasaran produk knapsack battery

sprayer elektrik menghasilkan prioritas strategi yang paling utama untuk dilakukan pada

saat ini strategi Strenght-Opportunity. Strenght mendapatkan bobot tertinggi sebesar 53%
dan Opportunity sebesar 21%. Strategi SO tersebut memiliki fokus terhadap kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk meraih peluang yang ada.
Hasil penelitian menunjukan bahwa subkriteria SWOT menghasilkan prioritas
Strenghts dengan urutan S2(Terdaftar hak paten) dengan bobot 0,53, S1(Produk baru)
bobot 0,29, S3(Teknologi mesin) bobot 0,28. Prioritas Weaknesses dengan urutan
W2(Promosi produk belum maksimal) bobot 0,63, W1(Produk belum banyak dikenal)
bobot 0,37. Prioritas Opportunities dengan urutan O2(Pangsa pasar masih terbuka) bobot
0,52, O3(Produk lebih efisien) bobot 0,29, O1(Peralihan produk dari manual ke otomatis)
bobot 0,19. Prioritas Threats dengan urutan T1(Bahan baku) bobot 0,53, T2(Persaingan
harga) bobot 0,26 dan T3(Pemalsuan produk) bobot 0,21.

7

T3
(0,21)

Berdasarkan hasil pemilihan alternatif pada formulasi strategi pemasaran produk
knapsack battery sprayer elektrik adalah prioritas utama dengan meningkatkan kualitas

produk sebesar 39,3%, prioritas kedua kerjasama pemasaran sebesar 21,4%, yang ketiga
strategi harga sebesar 20,5% dan terakhir promosi dengan 14,8%.

DAFTAR PUSTAKA
Agriculture and Consumer Protection, (2001). Guidelines on the Organization of Schemes for
Testing and Certification of Agricultural Pesticide Sprayers in Use Food and Agriculture
Organization of the United Nations. FAO Roma Italy.

Anymous,

(2015).

Mekanisme

pertanian,

http://ucil2.blogsot.com/2015/02/normal-en-us-x-

none.html. Diakses tanggal 7 Juni 2015.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia, (2008). SNI 4513-2008 Alat pemeliharaan tanamansprayer gendong semi otomatis-unjuk kerja dan metode uji.
Dadan, S., (2015). SOP Penyemprotan handspayer ,http://afnazpawita.blogspot.com/
2015/02/sop-penyemprotan-handsprayer.html. Diakses tanggal 7 juni 2015.
Dirjen Tanaman Pangan, (1997). Laporan studi inventarisasi masalah sprayer di Provinsi Sumatera
Utara dan Jawa Tengah, Desember 1976-Maret 1977, Direktorat Bina Produksi Departemen
Pertanian.
Elias, E. & Alvaro, A., (2007). Combining SWOT and AHP Techniques For Strategic Planning ,
Vina del Mar, Chile.
Freddy, R., (2004). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, PT. Gramedia, Jakarta.
Gorener, A., Toker, K., & Ulucay,K., (2012). Application of Combined SWOT and AHP: A Case
Study for a Manufacturing Firm, Social and Behavioral Sciences Vol.58.

Gita, C. & Alvida, M.R., (2014). Usulan perencanaan strategi divisi penjualan dengan metode
analisa SWOT dan AHP (studi kasus : PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Telkom Timur
WITEL SURAMADU). Jurnal sains dan seni POMITS Vol. 1, No.1.
Ilma, F., (2012). Perancangan strategi industri film Indonesia menggunakan metode SWOT-AHP,
Universitas Indonesia.
Ilse. Z., (1987). Lever-operated Knapsack and Hand-held Sprayers Used in Agriculture in
Developing Countries : a Review of Their Safety and Efficacy Manuscript report.

International Development Research Centre,Canada.
Kasryno, F., (1998). Pemikiran peningkatan daya saing komoditas pertaniaan melalui pemanfaatan
mekanisme pertanian yang ramah lingkungan, Prosiding Persfektif pemanfaatan mekanisme
pertanian dalam peningkatan daya saing komoditas, PSE Litbang Pertanian.
Kusdiana, (1992). Rancang bangun perangkat hand sprayer dengan menggunakan pendekatan
rekayasa nilai. Makalah Seminar Teknik dan Manajemen Industri-ITB.

8

Lisyanto, (2002). Pengembangan teknologi berbasis pertanian : Suatu modal kemandirian dalam
menghadapi era global. Makalah Pengantar Falsafah Sains, Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Mimin, M., Ade, M.,

Roni,K. & Dedi, P., (1992). Rancang bangun dan pengujian sprayer

elektrostatik piringan berputar. Laporan penelitian Lembaga Penelitian UNPAD.
Muhamad, R. U., Hendang, S. R. & R.Hari,A., (2014). Usulan Pemilihan Lokasi National
Conference AIESEC LC Bandung dengan menggunakan metode AHP. Institut Teknologi
Nasional (Itenas),Bandung.
Rita, N.S. & Sri, S., (2004). Inkorporasi persfektif gender dalam pengembangan rekayasa alat dan
mesin pertanian (ALSINTAN), Pusat penelitian dan pengembangan sosial ekonomi
pertanian dan Balai penelitian bioteknologi tanaman pangan, Bogor.
Rony, K., Wahyu, D. & Entun, S., (2002). Aplikasi alat penyemprot listrik statik sistem butiran
terkontrol, Makalah Simposium Kebudayaan Indonesia-Malaysia VIII (SKIM VIII). Divisi
pengembangan informasi dan penerapan teknologi tepat guna Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat UNPAD.
Sadik, I. & Artahnan, A., (2011). Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembangan
Komoditas Karet di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Fak. Pertanian, Univ.
Lambung Mangkurat.
Saaty, T. L., (1988). Multicriteria Decision Making: the analytic hierarcy process for
Planning,Priority Setting, Resource Allocation, Publications, Pittsburgh.

Saaty, T. L., (1991). Decision Making Leaders: the analytic hierarcy process for decision in
complex world, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Saaty, T. L. & Luis, G. V., (1994). The Analytical Hierarchy Process Vol. VII : "Decision Making
in Economic, Political, Social, Technological Environments, 1st Edition, RWS Publications,

Pittsburgh.
Sharma, M. N., (2004). Preparing a master plan for your community, southern New Hampshire
Planning, Manchester.
Sharma, M. & Kodali, R., (2008). Development of a Framework For anufacturing
Excellence, Journal of Measuring Business Excellence, Vol. 12.

Sugiyono., (2010). Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhartini., (2012). Analisa SWOT dalam menentukan strategi pemasaran perusahaan, Jurnal :
Matrik Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik, Volume XII.
Yandri. I., (2012). Peralatan pertanian,http:/yandri-iskandar.blogspot.com/2012/12/
Peralatan-pertanian.html,diakses tanggal 7 Juni 2015.
Yavuz, F. & Baycan, T., (2013). Use of SWOT and Analytic Hierarchy Process Integration as a
Participatory Decision Making Tool in Watershed Management , Procedia Technology.

Yuksel, A., (2007). Tourist shopping habitat : effects on shopping center research. Vol 14, No.1.

9