T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan Framework Zachman pada Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB II

Bab 2
Tinjauan Pustaka

2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai penerapan Zachman Framework pada organisasi

pernah

dilakukan

sebelumnya

dengan

judul

“Pemanfaatan

Enterprise


Architecture Planning untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi ” yang

membahas tentang Pencapaian tujuan suatu enterprise menghadapi berbagai
tantangan serta perubahan yang memerlukan strategi untuk langkah-langkah
efektif dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Salah satu strategi yang
penting dan semakin banyak digunakan adalah pemanfaatan dan peningkatan
dukungan sistem informasi bagi enterprise. Penerapan strategi ini mengembankan
misi pada sistem informasi yang pemenuhannya memerlukan keterpaduan arah
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selaras dengan strategi
bisnis enterprise. Hasil pemodelan arsitektur data dengan menggunakan
pendekatan Zachman Framework dapat arsitektur data, arsitektur aplikasi,
arsitektur teknologi, dan arah rencana implementasinya bagi enterprise. Rencana
implementasi berupa urutan pengembangan aplikasi dan migrasi / akuisisi
landasan teknologi dielaborasikan menurut aspek bisnis sebagai pendorong utama,
aspek organisasional untuk penentuan peran bagi sumber daya pelaku
implementasi, aspek lingkungan sistem informasi dan teknologi informasi untuk
menjembatani kondisi sistem-sistem saat ini dan yang akan diwujudkan, serta
aspek pengembangan aplikasi yang mempertautkan satu tahap pengembangan
dengan tahap pengembangan lainnya.


[1]. Penelitian lainnya dengan judul

“Perencanaan strategis Sistem Informasi berbasis Zachman Framework pada
Disnakertrans Provinsi Ja wa Barat” yang membahas tentang implementasi

system informasi yang memerlukan perencanaan Sistem Informasi untuk
mengidentifikasi strategi dan teknologi apa yang akan digunakan Sistem
Informasi tersebut sesuai dengan visi, misi serta kebutuhan perusahan. Hasil dari
perencanaan strategis Sistem Informasi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yang

5

disusun dengan menggunakan Zachman Framework dengan metode Pereira dan
Sousa dipetakan dalam bentuk tabel framework perancangan strategis sistem
informasi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat [2]. Berdasarkan penelitian yang
pernah dilakukan terkait Framework Zachman, maka akan dilakukan penelitian
yang membahas tentang Enterprise Architecture Perencanaan Strategis Sistem
Informasi menggunakan Framework Zachman pada Perpustakaan Universitas
Kristen Satya Wacana. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan strategis

Sistem Informasi serta memberikan struktur dasar organisasi yang mendukung
akses, manajemen dan sistem informasi, guna untuk memaksimalkan hasil dari
investasi pada bidang system informasi pada Perpustakaan Universitas Kristen
Satya Wacana. Penyusunan rencana strategis SI di organisasi dilakukan mulai dari
tahap konseptual sampai dengan tahapan desain detailnya sesuai dengan prinsip
Zachman Framework.

2.2.

Framework Zachman
Perencanaan strategis SI merupakan proses identifikasi portofolio

aplikasi berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan
rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya [3]. Perencanaan strategis SI
mempelajari pengaruh SI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi
dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI juga
menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi SI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan
baru melalui penerapan teknologi yang inovatif. Beberapa karakteristik dari
perencanaan strategis SI antara lain adalah adanya misi utama: keunggulan

strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari
eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa
inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisis top down.
Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masingmasing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien
diperlukan perancangan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan
masing-masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain

6

untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Semua orang dapat
menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap
sistem adalah berbeda. Berbagai jenis definisi arsitektur SI menurut beberapa
pakar, antara lain: (1) Pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di
dalam suatu organisasi [4]. (2) Bentuk khusus yang menggunakan teknologi
informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang
telah dipilih [5]. (3) Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem
jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik [6].
Tujuan adanya arsitektur SI, yaitu antara lain: (1) Sebagai penuntun bagi operasi
sekarang atau menjadi cetak biru (blue print) untuk arahan di masa mendatang. (2)
Agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi.

Secara umum Zachman Framework merupakan sebuah Enterprise
Architecture Framework yang menyediakan cara formal dan sangat terstruktur

untuk melihat dan mendefinisikan suatu Enterprise. Enterpise Architecture (EA)
adalah deskripsi dari misi Stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi,
fungsionalitas/kegunaan,

lokasi

organisasi

dan

parameter

kinerja.

EA

menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan

sistem [7]. Zachman Framework merupakan sekumpulan library yang
diorganisasikan pada sebuah arsitektur untuk memberikan kecepatan, ketetapan,
kemudahan dan konsistensi dalam penembangan sebuah aplikasi. Framework ini
terdiri dari sebuah matriks dua dimensi klasifikasi yang didasarkan pada enam
pertanyaan komunikasi (What, Where, Why, Who, When dan How) dengan enam
baris sesuai dengan transformasi [8]. Gambar 1 menunjukan skema umum dalam
Zachman Framework.

7

Gambar 2.1 Matriks Zachman Framework [8]

Untuk melakukan penjabaran sebuah konsep melalui penggunaan Zachman
Framework tidak membutuhkan urutan yang pasti pada masing-masing sel yang

ada di dalam matriks, dengan kata lain tidak ada kolom atau baris yang menjadi
prioritas dimana urutan yang dapat ditentukan sesuai dengan perspektif dari
bebagai bagian yang terlibat dalam pengembangan sebuah EA. Urutan baris pada
Zachman Framework menggambarkan tingkatan mulai dari tingkatan kontekstual


sampai tingkatan operasional. Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup
(Objectives/Scope) menurut perspektif perencana (Planner ). Baris pertama pada
Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada

arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai
requirement eksternal organisasi [8].
Zachman Framework menggambarkannya sebagai baris yang terdiri dari

enam perspektif diantaranya: (1) Planner (Contextual) menetapkan objek dalam
pembahasan, latar belakang, lingkup, dan tujuan Enterprise, (2) Owner

8

(Conceptual) penerima atau pemakai produk atau jasa akhir dari Enterprise, (3)
Designer (Logical) perancang pertama antara apa yang diinginkan (pemilik) dan

apa yang akan dicapai secara teknis dan fisik, (4) Builder (Phisical) pengawas
atau pengantar produk atau jasa akhir, (5) Detailed Representation (Out Of
Context) bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk


atau jasa akhir, (6) Funcitioning enterprise, merupakan fungsi-fungsi Enterprise
yang memanfaatkan produk atau jasa akhir [9]. Kolom pada dimensi berikutnya
juga menggabarkan enam pertanyaan komunikasi yang harus dijawab berdasarkan
perspektif baris, sisi kolom tediri dari: (1) What (Data) menunjukan data yang
dibutuhkan dan dimanipulasi oleh sistem, (2) How (Function) mejelaskan fungsifungsi apa saja yang terlibat dan bagaimana prosesnya, (3) Where (Network)
menunjukan dimana lokasi bisnis tersebut diselenggarakan, (4) Who (People)
siapa saja di dalam organisasi yang terlibat, (5) When (Time) menggambarkan

waktu dari suatu aktifitas bisnis, (6) Why (Motivation) menunjukan motivasi dan
batasan yang menentukan motivasi bisnis tersebut [10].
Zachman menyebutkan beberapa kelebihan dari framework-nya, yaitu:
1.

Meningkatkan komunikasi para profesional dengan komunitas SI;

2.

Memahami alasan dan risiko-risiko dari tidak mengembangkannya
penyajian arsitektural siapapun;


3.

Menyediakan berbagai variasi alat (tools) atau metodologi yang luas dalam
menghubungkan seseorang dengan yang lain;

4.

Mengembangkan pendekatan yang baik (meliputi tools dan metodologi)
untuk menghasilkan setiap penyajian arsitektural, seperti halnya pemikiran
ulang proses pengembangan aplikasi.
Hal yang menjadi perhatian utama pada framework ini adalah sudut

pandang dari semua pihak yang terlibat dalam pembagunan sistem ini, yaitu
seperti pada Tabel 1.

9

Tabel 2.1 Sudut Pandang Pihak yang Terlibat dalam Pembagunan SI [10]
No


1

2

3

Sudut Pandang (Baris)

Terhadap (Kolom)

Pihak yang melakukan bisnis di
bidang industri tertentu

How – menunjukan fungsi-fungsi

Pihak yang menjalankan bisnis

apa saja yang terlibat dan

tersebut


bagaimana prosesnya

Sistem analisis yang ingin

Where – menunjukan dimana

mereprentasikan bisnis tersebut

lokasi bisnis tersebut

dalam bentuk yang baku

diselenggarakan
Who – menunjukan siapa saja di

teknologi untuk membantu
memecahkan masalah pada bisnis
tersebut

5

dibutuhkan dan dimanipulasi oleh
system

Disainer yang menerapkan
4

What – menunjukan data yang

dalam organisasi tersebut yang
terlibat
When – menunjukan waktu dari

Pembuat Sistem

suatu aktifitas bisnis
Why – menunjukan motivasi dan

6

2.3.

batasan yang menentukan

Sistem itu sendiri

perilaku bisnis tersebut

Enterprise Architecture
Enterprise Architecture (EA) adalah representasi holistik dari semua
komponen di organisasi yang digambarkan dengan menggunakan grafis
dan skema untuk menegaskan semua bagian dari organisasi serta
bagaimana bagian tersebut saling berhubungan.

10

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22