Strategi Pengembangan Pariwisata Pasca Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo

BAB II
METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan analisis data kualitatif. Bentuk penelitian deskriptif adalah
bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau
fenomena yang berifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi dengan
interpretasi yang rasional dan akurat.
II.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo di jalan Gundaling nomor 1 Berastagi Kabupaten Karo,Sumatera
Utara, telepon (0628)-91558.
II.3 Informan Penelitian
Penelitian kulitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari
hasil penelitiannya. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal
adanya populasi dan sampel. Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih jelas
mengenai masalah penelitian yang dibahas maka penulis mempergunakan teknik
informan. Subjek penelitian yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian.


Universitas Sumatera Utara

Menurut Meleong (2002: 90), informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian secara
faktual.
Menurut Suyanto (2005: 171), informan penelitian meliputi:
1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan
memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
2. Informan utama yaitu mereka yang terlibat secata langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti.
3. Informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Berdasarkan uraian diatas, maka informan dalam penelitian ini terdiri dari:
1) Yang menjadi informan kunci (key informan) yaitu Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
2) Yang menjadi informan utama adalah pegawai Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo.
3) Yang menjadi informan tambahan adalah masyarakat di sekitar daerah
obyek wisata dan wisatawan.
II.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi serta bahan-bahan lain untuk
mendukung dalam menyelesaikan penelitian, maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1) Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan cara
wawancara dan observasi. Wawancara adalah cara pengumpulan data
melalui tanya jawab langsung dengan informan yang dianggap mengetahui
permasalahan penelitian secara mendalam, sedangkan observasi adalah
cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung oleh
peneliti ke lokasi obyek penelitian.
2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk mendukung data primer
yang diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data
dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal dan
laporan penelitian dan sebagainya yang mendukung data.
II.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
teknik analisa data dengan menggunakan matrik SWOT. Analisis SWOT
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi,

mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Analisis ini merupakan suatu metode untuk
menggabungkan aspek-aspek kondisi yang terdapat dalam suatu wilayah yang
direncanakan maupun untuk menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang
akan dihadapi dalam perkembangan wilayah tersebut. Tahapan analisis SWOT
yaitu, (1) tahap pengumpulan data baik data internal maupun data eksternal, (2)
tahap analisis data dengan memanfaatkan data yang telah dikumpulkan, (3) tahap
pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara