Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)
PERANAN KEJAKSAAN DALAM PENYELESAIAN PEMBAYARAN UANG
PENGGANTI PADA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
(STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN FAK-FAK)
Oleh :
ROZHI ANANDA SITEPU
NIM : 080200260
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2012
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta’ala karena
berkat rahmat dan karunianya, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi
dengan
judul
“PERANAN
KEJAKSAAN
DALAM
PENYELESAIAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI PADA PERKARA
TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI
KABUPATEN FAK-FAK)” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Progran Strata 1 (satu)
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.
Bapak Prof.Dr. Syafruddin Kalo, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing I
2.
Bapak Dr.Mahmud Mulyadi, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing II
Beliau berdua dengan penuh perhatian dan kesabaran telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada :
1.
Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Bapak
Prof.Dr.Runtung Sitepu. SH. M.Hum. yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas pendidikan selama ini kepada penulis, sehingga dapat
merampungkan kuliah dengan sukses.
2.
Kepada kedua orang tua penulis ayahanda Drs.JAKARIA SITEPU, SE dan
Ibunda ROSANNA PERANGIN-ANGIN selaku yang selalu memberikan
support, doanya dan kepada penulis
3.
Kepada KAPIDSUS Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak Bapak Arfan
Halim, SH yang telah memberikan longggaran waktu kepada penulis
sehingga penulis mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyiapkan
skripsi ini.
4.
Kepada abang penulis Tommy Bram Sitepu beserta istri yang telah
memberikan supportnya kepada penulis dan kakak penulis Utinaita Sitepu
Universitas Sumatera Utara
dan suami yang telah banyak membantu penulis dalam berbagai hal, baik segi
penelitian dan segi penulisan.
5.
Kepada yang paling penulis sayangi Silvy Fahliza yang telah meluangkan
waktunya kepada penulis dan menemani penulis selalu selama proses
penyelesaian skripsi yang penulis kerjakan hingga selesai.
6.
Dan yang terakhir kepada seluruh teman-teman penulis Kennie, Irene, amel,
henni, emi, silvia, samuel, juna, rishelly, nonie, eddy, ryan, jefri dan semua
teman-teman penulis di fakultas hukum stambuk 2008 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Akhirulkalam, sebagaimana kata pepatah tiada gading yang tak retak dan
tiada manusia yang sempurna. Namun demikian harapan penulis skripsi ini
kiranya daikan manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi masyarakat dan
ilmu hukum khususnya jurusan pidana
Medan,
Oktober 2012
Penulis
Rozhi Ananda Sitepu
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang….........................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................6
D. Keaslian Penulisan.......................................................................6
E. Tinjauan Pustaka.........................................................................7
1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana..............................7
2. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi...............10
3. Dasar Hukum Uang Pengganti Dalam Hukum Pidana........28
F. Metode Penelitian......................................................................30
G. Sistematika Penulisan................................................................33
BAB II
PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
YANG BERUPA UANG PENGGANTI
A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa
Uang Pengganti.........................................................................35
B. Penetapan Uang Pengganti........................................................39
C. Prosedur Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti................43
BAB III
PERANAN
KEJAKSAAN
PEMBAYARAN
UANG
DALAM
PENGGANTI
PENYELESAIAN
PADA
TINDAK
Universitas Sumatera Utara
PIDANA KORUPSI DIKEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN
FAK-FAK
A. Peranan Kejaksaan dalam Pelaksanaan Pembayaran Uang
Pengganti Pada Tindak Pidana Korupsi Dikejaksaan Negeri FakFak...............................................................................................49
B. Hambatan Yang dihadapi Pihak Kejaksaan dan Upaya
Penyelesaiannya..........................................................................70
C. Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Melalui Instrumen
Hukum Perdata............................................................................85
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................104
B. Saran........................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................106
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada
Perkara Tindak Pidana Korupsi
(Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)
ABSTRAKSI
Rozhi Ananda Sitepu1
Prof.Dr.Syafruddin Kalo, S.H.M.Hum2
Dr.Mahmud Mulyadi, S.H.M.Hum3
Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan keuangan negara
dan masyarakat sehingga dapat menghambat jalannya pembangunan nasional,
oleh karenba itu segala macam perbuatan yang sifatnya merugikan keuangan
negara perlu dikikis habis diantaranya adalah dengban cara memaksimalkan daya
kerja dan daya paksa dari peraturan perundang-undangan yang ada baik melalui
penegakan hukum pidana maupun melalu i penegakan hukum perdata.
Khusus untuk skripsi ini pembahasan lebih difokuskan kepada peranan
kejaksaan dalam pengembalian Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi.
Peranan kejaksaan dalam pengembalian uang pengganti tersebut dapat
dilihat dari UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dan UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Bertitik tolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1.
Bagaimana peranan kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang
pengganti?
1
Penulis Skripsi
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
2
Universitas Sumatera Utara
2.
Bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak
kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang pengganti pada perkara
tindak pidana korupsi di Daerah Kabupaten Fak-Fak Papua Barat?
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis
empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan untuk melakukan pengkajian
terhadap hukum pidana dan penerapan pidana sebagai sarana kebijakan hukum
pidana, dalam rangka pembangunan dan pembaharuan hukum pidana Indonesia.
Pendekatan yuridis empiris dimaksudkan untuk melakukan penelitian terhadap
eksistensi pidana badan di Indonesia dan aplikasinya terhadap penegakan hukum
di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Pelaksanaan pengembalian dan pembayaran uang pengganti kerugian yang
diderita negara.
a.
Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang
pengganti kerugian yang diderita negara karena sampai saat putusan
diucapkan pelaku tidak pernah mengembalikan kekayaan negara yag
dikorupsinya.
b.
Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang
pengganti dengan harta bendanya apabila pelaku tindak pidana korupsi tidak
dapat membayar sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan hakim.
c.
Jaksa ditunjuk oleh hakim selaku pengeksekusi putusan dari hakim mengenai
pengembalian uang pengganti dalam tindak pidana korupsi.
2.
Faktor-faktor yang mempegaruhi penuntutan pertanggungjawaban perdata
terhadap pelaku tindak pidana korupsi atau ahli warisnya maupun sebagai
Universitas Sumatera Utara
eksekutor dalam melaksanakan putusan hakim tentang pembayaran uang
pengganti kerugian terhadap negara adalah meliputi faktor-faktor nonyuridis
sebagai berikut :
a) Faktor-faktor yuridis.
1) Kesulitan dalam pembuktian
2) Terpidana mempergunakan upaya hukum dan grasi
b) Faktor-faktor nonyuridis.
1) Harta terpidana tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti
kerugian negara.
2) Kurangnya sumber daya manusia yang potensial.
3) Tidak tersedianya anggaran biaya untuk mengajukan gugatan.
Dari skripsi ini ada suatu hal penting yang perlu dicatat bahwa peranan
kejaksaan
mengenai pengembalian uang pengganti sangatlah penting dimana
sesuai Tugas pokok Jaksa dalam Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 39 Undang-Undang
No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 serta Pasal 39 UU
No. 30 Tahun 2002 dimana di undang-undang tersebut dikatakan bahwa tugas dan
wewenang dari pihak kejaksaan yaitu berupa Penyelidikan, Penyidikan, serta
Penuntutan dalam kasus tindak pidana korupsi.
Universitas Sumatera Utara
PENGGANTI PADA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
(STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN FAK-FAK)
Oleh :
ROZHI ANANDA SITEPU
NIM : 080200260
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2012
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta’ala karena
berkat rahmat dan karunianya, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi
dengan
judul
“PERANAN
KEJAKSAAN
DALAM
PENYELESAIAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI PADA PERKARA
TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI
KABUPATEN FAK-FAK)” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Progran Strata 1 (satu)
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.
Bapak Prof.Dr. Syafruddin Kalo, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing I
2.
Bapak Dr.Mahmud Mulyadi, SH. M.Hum sebagai dosen pembimbing II
Beliau berdua dengan penuh perhatian dan kesabaran telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada :
1.
Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Bapak
Prof.Dr.Runtung Sitepu. SH. M.Hum. yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas pendidikan selama ini kepada penulis, sehingga dapat
merampungkan kuliah dengan sukses.
2.
Kepada kedua orang tua penulis ayahanda Drs.JAKARIA SITEPU, SE dan
Ibunda ROSANNA PERANGIN-ANGIN selaku yang selalu memberikan
support, doanya dan kepada penulis
3.
Kepada KAPIDSUS Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak Bapak Arfan
Halim, SH yang telah memberikan longggaran waktu kepada penulis
sehingga penulis mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyiapkan
skripsi ini.
4.
Kepada abang penulis Tommy Bram Sitepu beserta istri yang telah
memberikan supportnya kepada penulis dan kakak penulis Utinaita Sitepu
Universitas Sumatera Utara
dan suami yang telah banyak membantu penulis dalam berbagai hal, baik segi
penelitian dan segi penulisan.
5.
Kepada yang paling penulis sayangi Silvy Fahliza yang telah meluangkan
waktunya kepada penulis dan menemani penulis selalu selama proses
penyelesaian skripsi yang penulis kerjakan hingga selesai.
6.
Dan yang terakhir kepada seluruh teman-teman penulis Kennie, Irene, amel,
henni, emi, silvia, samuel, juna, rishelly, nonie, eddy, ryan, jefri dan semua
teman-teman penulis di fakultas hukum stambuk 2008 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Akhirulkalam, sebagaimana kata pepatah tiada gading yang tak retak dan
tiada manusia yang sempurna. Namun demikian harapan penulis skripsi ini
kiranya daikan manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi masyarakat dan
ilmu hukum khususnya jurusan pidana
Medan,
Oktober 2012
Penulis
Rozhi Ananda Sitepu
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang….........................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................6
D. Keaslian Penulisan.......................................................................6
E. Tinjauan Pustaka.........................................................................7
1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana..............................7
2. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi...............10
3. Dasar Hukum Uang Pengganti Dalam Hukum Pidana........28
F. Metode Penelitian......................................................................30
G. Sistematika Penulisan................................................................33
BAB II
PIDANA TAMBAHAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
YANG BERUPA UANG PENGGANTI
A. Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Berupa
Uang Pengganti.........................................................................35
B. Penetapan Uang Pengganti........................................................39
C. Prosedur Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti................43
BAB III
PERANAN
KEJAKSAAN
PEMBAYARAN
UANG
DALAM
PENGGANTI
PENYELESAIAN
PADA
TINDAK
Universitas Sumatera Utara
PIDANA KORUPSI DIKEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN
FAK-FAK
A. Peranan Kejaksaan dalam Pelaksanaan Pembayaran Uang
Pengganti Pada Tindak Pidana Korupsi Dikejaksaan Negeri FakFak...............................................................................................49
B. Hambatan Yang dihadapi Pihak Kejaksaan dan Upaya
Penyelesaiannya..........................................................................70
C. Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Melalui Instrumen
Hukum Perdata............................................................................85
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................104
B. Saran........................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................106
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Peranan Kejaksaan Dalam Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti Pada
Perkara Tindak Pidana Korupsi
(Studi Kasus Kejaksaan Negeri Kabupaten Fak-Fak)
ABSTRAKSI
Rozhi Ananda Sitepu1
Prof.Dr.Syafruddin Kalo, S.H.M.Hum2
Dr.Mahmud Mulyadi, S.H.M.Hum3
Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan keuangan negara
dan masyarakat sehingga dapat menghambat jalannya pembangunan nasional,
oleh karenba itu segala macam perbuatan yang sifatnya merugikan keuangan
negara perlu dikikis habis diantaranya adalah dengban cara memaksimalkan daya
kerja dan daya paksa dari peraturan perundang-undangan yang ada baik melalui
penegakan hukum pidana maupun melalu i penegakan hukum perdata.
Khusus untuk skripsi ini pembahasan lebih difokuskan kepada peranan
kejaksaan dalam pengembalian Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi.
Peranan kejaksaan dalam pengembalian uang pengganti tersebut dapat
dilihat dari UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dan UU. No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Bertitik tolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1.
Bagaimana peranan kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang
pengganti?
1
Penulis Skripsi
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
2
Universitas Sumatera Utara
2.
Bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pihak
kejaksaan dalam pelaksanaan pembayaran uang pengganti pada perkara
tindak pidana korupsi di Daerah Kabupaten Fak-Fak Papua Barat?
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis
empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan untuk melakukan pengkajian
terhadap hukum pidana dan penerapan pidana sebagai sarana kebijakan hukum
pidana, dalam rangka pembangunan dan pembaharuan hukum pidana Indonesia.
Pendekatan yuridis empiris dimaksudkan untuk melakukan penelitian terhadap
eksistensi pidana badan di Indonesia dan aplikasinya terhadap penegakan hukum
di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Pelaksanaan pengembalian dan pembayaran uang pengganti kerugian yang
diderita negara.
a.
Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang
pengganti kerugian yang diderita negara karena sampai saat putusan
diucapkan pelaku tidak pernah mengembalikan kekayaan negara yag
dikorupsinya.
b.
Pelaku tindak pidana korupsi dihukum oleh hakim untuk membayar uang
pengganti dengan harta bendanya apabila pelaku tindak pidana korupsi tidak
dapat membayar sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan hakim.
c.
Jaksa ditunjuk oleh hakim selaku pengeksekusi putusan dari hakim mengenai
pengembalian uang pengganti dalam tindak pidana korupsi.
2.
Faktor-faktor yang mempegaruhi penuntutan pertanggungjawaban perdata
terhadap pelaku tindak pidana korupsi atau ahli warisnya maupun sebagai
Universitas Sumatera Utara
eksekutor dalam melaksanakan putusan hakim tentang pembayaran uang
pengganti kerugian terhadap negara adalah meliputi faktor-faktor nonyuridis
sebagai berikut :
a) Faktor-faktor yuridis.
1) Kesulitan dalam pembuktian
2) Terpidana mempergunakan upaya hukum dan grasi
b) Faktor-faktor nonyuridis.
1) Harta terpidana tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti
kerugian negara.
2) Kurangnya sumber daya manusia yang potensial.
3) Tidak tersedianya anggaran biaya untuk mengajukan gugatan.
Dari skripsi ini ada suatu hal penting yang perlu dicatat bahwa peranan
kejaksaan
mengenai pengembalian uang pengganti sangatlah penting dimana
sesuai Tugas pokok Jaksa dalam Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 39 Undang-Undang
No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 serta Pasal 39 UU
No. 30 Tahun 2002 dimana di undang-undang tersebut dikatakan bahwa tugas dan
wewenang dari pihak kejaksaan yaitu berupa Penyelidikan, Penyidikan, serta
Penuntutan dalam kasus tindak pidana korupsi.
Universitas Sumatera Utara