Pengaruh Penambahan Enzim Fitase didalam Ransum terhadap Karkas Ayam Broiler

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan akan sumber makanan yang bergizi dan bermutu
baik menjadi suatu masalah yang sangat serius yang harus ditanggulangi pemerintah
Indonesia. Dengan melambungnya harga daging sapi, daging ayam kampung, ikan
hasil tangkapan para nelayan di pasaran membuat masyarakat sulit untuk membeli
daging sapi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani. Dengan keterbatasan
pendapatan masyarakat untuk membeli daging sapi maka para penemu mencoba
untuk mencari solusi dibidang ayam broiler sebagai memenuhi kebutuhan akan
protein hewani, seiring perkembangan teknologi penemuan di bidang ayam broiler ini
terus berkembang hingga saaat ini, sehinggga mampu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat karena harga jualnya relatif murah dibandingkan dengan ikan, daging sapi
dan daging ayam kampung.
Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan,
termasuk usaha ternak ayam buras yang dikelola secara intensif. Ketersediaan pakan
yang terbatas dibandingkan dengan populasi manusia dan ternak, menyebabkan
Indonesia harus mengimpor bahan pakan dari negara lain. Tingginya harga pakan
telah mengakibatkan biaya produksi ternak tinggi khususnya ternak unggas, untuk itu
diperlukan upaya agar penggunaan pakan yang ada lebih efektif dan efisien. Bahan
pakan yang umum digunakan dalam penyusunan ransum unggas adalah jagung,


Universitas Sumatera Utara

dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, minyak sayur, bungkil kelapa, tepung kapur,
batuan fosfat, asam amino sintetis (terutama metionin dan lisin) dan campuran
vitamin-mineral. Hampir semua bahan ini dihasilkan di Indonesia (lokal), akan tetapi
jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan yang terus meningkat. Kecuali bahan tersebut,
masih banyak bahan-bahan lain yang dihasilkan di dalam negeri yang dapat
digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam buras seperti singkong dan hasil
ikutannya, sorgum, sagu, kacang-kacangan dan lain-lain.
Dalam ransum konvensional memiliki zat antinutrisi yang merugikan para
peternak yang mampu menurunkan produksi dari ayam broiler, terutama di dalam
bahan pakan biji bijian mengandung zat antinutrisi asam fitat yang mengikat mineral
phosfor. Zat anti nutrisi (fitat) sangat mempunyai efek negatif terhadap kecukupan
gizi yang diserap oleh ayam broiler karena sifat asam fitat akan mengikat protein dan
mineral-mineral yang berguna untuk pertumbuhan ayam broiler. Widowati et al.
(2001) yang menyatakan bahwa asam fitat merupakan bentuk penyimpanan phosfor
yang terbesar pada tanaman serealia, pada kondisi alami asam fitat akan membentuk
ikatan baik dengan mineral yang bervalensi dua maupun protein menjadi senyawa
yang sukar larut sehingga menyebabkan mineral dan protein tidak dapat diserap tubuh

dan nilai cernanya menjadi rendah. Untuk menekan akibat buruk dari asam fitat yang
terkandung dalam ransum perlu ditambahkan enzim pencerna asam fitat tersebut
seperti enzim fitase. Penambahan enzim fitase ini ke dalam ransum diduga akan
mengurangi aktivitas asam fitat dalam saluran pencernaan, sehingga bahan pakan
dapat lebih efisien untuk dicerna.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pemikiran diatas diharapkan penambahan enzim fitase akan
mampu meningkatkan persentase karkas ayam broiler karena enzim fitase dapat
mengurangi asam fitat dimana asam fitat mengikat mineral fosfor yang berfungsi
untuk pertumbuhan ayam broiler. Adanya kandungan asam fitat dalam pakan akan
menghambat proses pertumbuhan ayam broiler karena selain mengikat fosfor, asam
fitat juga dapat memperlambat sistem metabolisme didalam sistem pencernaan.
Dengan demikian perlu ditambahkan enzim fitase pada ransum konvensional ayam
broiler yang diharapkan akan meningkatkan persentase karkas ayam broiler.
Diharapkan enzim fitase dapat meminimalisir asam fitat didalam ransum
konvesional, untuk itu perlu dilakukan penelitian agar mengurangi biaya dalam
pembuatan ransum ayam broiler sehingga dapat diterapkan kepada masyarakat.
Tujuan penelitian

Menguji pengaruh penambahan enzim fitase di dalam ransum konvesional
terhadap karkas, lemak abdomen dan bobot relatif organ dalam ayam broiler.
Hipotesis Penelitian
Penambahan enzim fitase didalam ransum konvensional memberikan
pengaruh yang positif terhadap karkas, lemak abdomen, bobot relatif pada ayam
broiler.
Kegunaan penelitian
Sumber informasi dan referensi kepada yang membaca tentang pengaruh
penambahan enzim fitase dalam ransum konvensional terhadap karkas ayam broiler.

Universitas Sumatera Utara