Perkembangan Seni Beladiri Wing Chun di Kota Medan (2005-2013)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada pertengahan tahun 2008 cerita mengenai Kungfu Wing Chun dibuat
menjadi sebuah film yang berjudul “Ip Man”. Film ini menceritakan kisah seorang
praktisi beladiri Wing Chun yang terkenal yang bernama Yip Man. Aktor yang
memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18
Desember 2008 film ini ditayangkan pertama kalinya di Indonesia.Dua tahun
berselang, pada tahun 2010 film ini diputar dan penulis menonton di salah satu
TV swasta nasional.

Efek dari film ini sangat meluas ke penjuru dunia sehingga makin banyak
orang mengetahui soal Wing Chun. Sejak dulu berbagai film dari negeri Tiongkok
yang dirilis, sebagian besar selalu memuat adegan seni bela diri atau yang sering
disebut Kungfu. Sampai sekarang tidak terhitung lagi berapa jumlah film dari
Tiongkok yang bergenre film aksi yang memuat seni bela diri. Setelah menonton
film Ip Man tersebut, penulis mengetahui bahwa seni beladiri dari Tiongkok yang
sebagian besar orang mengenalnya sebagai kungfu ternyata memiliki jenis-jenis
tertentu termasuk salah satunya adalah Wing Chun. Wing Chun mempunyai
gerakan yang sangat unik dan sedehana. Penulis melihat Wing Chun sebagai

beladiri yang efektif. Dari hal tersebut penulis sangat tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang Wing Chun, mengenai sejarah dan penyebarannya.
1
Universitas Sumatera Utara

Wing Chun adalah seni beladiri Kungfu yang berasal dari Tiongkok.
Teknik yang digunakan berkarakteristik cepat, tepat, sederhana dan akurat dalam
menghadapi setiap serangan musuh.Seni bela diri Wing Chun adalah salah satu
komponen penting dalam warisan kebudayaan Tionghoa yang telah mempunyai
sejarah selama ribuan tahun.Kebudayaan seni bela diri China telah dikenal sejak
dulu, hal ini dapat terlihat dari banyaknya aliran-aliran seni bela diri yang lahir di
Tiongkok. Seni bela diri ini telah menjadi salah satu kebudayaan dari Tiongkok
yang terkenal sampai ke manca negara dan telah menjadi identitas etnis Tionghoa.

Dari sekian banyaknya Kebudayaan Tiongkok yang telah mendunia, seni
bela diri adalah salah satu diantaranya.Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi’
yang berarti budi atau akal dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai
hal-hal yang bersangkutan dengan akal manusia.Adapun istilah culture yang
merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari

bahasa latin yaitu colere.Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah
tanah atau bertani.Dari asal arti tersebut, yaitu colere dan kemudian culture,
diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam (Koentjaraningrat 2002:181).

Menurut ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah :keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang

dijadikan

milik

diri

manusia

dengan

belajar(Koentjaraningrat


2002:180).Seorang antropolog lain E.B. Tylor (dalam Soerjono Soekanto

2
Universitas Sumatera Utara

1982:150) pernah mencoba memberi defenisi mengenai kebudayaan sebagai
berikut:
“Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota
masyarakat.
Dengan kata lain, kebudayaan yang mencakup semuanya yang didapatkan
atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari
segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif.Artinya,
mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan, dan bertindak.
Dengan benih-benih kebudayaan berupa kemampuan akal dan hasil cipta,
kebudayaan berevolusi sesuai zamannya, sejajar dengan evolusi organismenya
yaitu manusia itu sendiri. Dalam proses perkembangan zaman dan kebudayaan
masing-masing daerah akan timbul berbagai masalah.

Meningkatnya kebudayaan dan sistem sosial tidak hanya meningkatkan
kemungkinan bertahan hidup tapi juga menimbulkan perebutan sumber daya alam
sesama

manusia

perang.Dalam

itu

usaha

sendiri.Perebutan
memenangkan

ini

perang

umumnya dilakukan dengan

untuk

bertahan

hidup

dan

memperjuangkan kesejahteraan bela diri telah berevolusi menjadi teknik yang
lengkap untuk bertahan dan menyerang secara efektif dalam kondisi
perang.Dalam peperangan yang terus terjadi pada spesies manusia pada
umumnya, telah menjadikan bela diri berkembang semakin lengkap dengan
berbagai teknik yang disesuaikan untuk kondisi tertentu, dari sini mulai timbul
yang disebut sebagai jurus. Jurus-jurus ini selanjutnya berkembang lagi sampai

3
Universitas Sumatera Utara

tahap seni, dimana setiap jurus dikembangkan lagi menurut filosofi dan jiwa dari
pelaku bela diri.


Bila seni beladiri diartikan sebagai sebuah cara atau usaha yang dilatih
secara sistematis untuk melindungi diri dari agresi, maka sebenarnya sejarah telah
mencatat bahwa sejarah ilmu bela diri ternyata sudah mendekati usia dari spesies
manusia itu sendiri (Goodman, 1994:5). Beladiri pertama kali dilakukan oleh
spesies manusia purba dengan membuat senjata berupa tongkat, batu, kapak batu,
tombak batu, dan benda-benda alam lain yang umumnya memiliki ciri keras dan
memiliki bentuk yang cukup tajam. Seperti yang penulis katakan sebelumnya
bahwa Tiongkok terkenal dengan tradisi kungfunya dan memiliki berbagai macam
jenis aliran kungfu, salah satunya kungfu Wing Chun.

Wing Chun memiliki banyak cabang karena biasanya masing-masing guru
mempunyai beberapa murid yang akhirnya menyebar ke penjuru dunia. Dari
semua cabang Wing Chun yang paling terkenal adalah cabang Ip Man. Bisa
dikatakan Wing Chun dipopulerkan oleh Yip Man (Kwok, 2012:6). Beliau adalah
seorang praktisi Wing Chun baik sebagai pelaku maupun penikmat Wing Chun,
yang saat ini istilah kerennya adalah Seni Bela Diri China - Chinese Martial Art.
Yip Man lah yang telah memperluas ilmu kungfu Wing Chun ini ke
seluruh dunia dan anak pertama Yip Man adalah Leung Sheung. Setelah itu,
kemudian Bruce Lee menjadi anak murid Yip Man.Bruce Lee adalah praktisi

Kungfu Wing Chun dan sekaligus pendiri aliran bela diri baru yaituJeet Kune
Do.Beliau adalah aktor sekaligus seniman bela diri yang memulai perjalanan di

4
Universitas Sumatera Utara

bidang beladirinya dari hobi berkelahi di jalanan.Ip Man menurunkan seni beladiri
Wing Chun kepada kedua putranya yaitu Ip Ching dan Ip Chun. Kemudian Ip
Ching dan Ip Chung menurunkan Wing Chun kepada Samuel Kwok.
Johan Tjongiran mengatakan (Harian Analisa, 09 November 2011) Samuel
Kwok merupakan satu-satunya penerus dari keturunan kungfu Wing Chun Ip Man
dan sebagai Grand Master perguruan seni beladiri Wing Chun. Dia mempunyai
misi ingin memperkenalkan Ip Man Wing Chun ke seluruh dunia.Samuel Kwok
telah berhasil menyebarkan Wing Chun sampai ke mancanegara, seperti Inggris,
Amerika, Eropa, Singapura, Australia, Afrika dan bahkan ke Indonesia.
Di Indonesia Wing Chun sudah cukup populer dan banyak murid-murid
muda yang mau mempelajari Wing Chun. Banyak lahir perguruan-perguruan
Wing Chun berbagai aliran di Indonesia. Menurut Martin Kusuma yang juga
murid dari Samuel Kwok (inikah.com/artikel olahraga 21 Juni 2011), Sifu Kang
Sin Sin adalah orang yang mengembangkan Wing Chun di Indonesia. Awalnya

Sifu Kang Sin Sin melatih di Bandung tahun 1970-an, selanjutnya di Jakarta tahun
1980-an dan tahun 2000-an membuka kelas di Banjarmasin. Dulu Wing Chun
diajarkan secara tertutup namun sejak film Ip Man ditayangkan makin banyak
orang yang berminat untuk mempelajari seni beladiri Wing Chun. Setelah
kematian Sifu Kang Sin Sin, beberapa muridnya membentuk Asosiasi Wing Chun
Indonesia, bertujuan untuk memajukan Wing Chun Indonesia.
Johan Tjongiran mengatakan (Harian Analisa Edisi Rabu,09 November
2011), ”Pada perjalanannya ke Indonesia Samuel Kwok mengangkat Deddy
Corbuzer sebagai murid yang pertama dan juga diangkat sebagai duta Wing Chun

5
Universitas Sumatera Utara

Indonesia, penyanyi Marcel Siahaan sebagai murid yang kedua dan Johan
Tjongiran merupakan murid ketiga”.Saat ini telah dibuka cabang-cabang Wing
Chun Indonesia aliran Ip Man di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Medan dan Pontianak. Seni bela diri ini pada saat sekarang
bukan hanya dipelajari oleh etnis tionghoa saja, melainkan sudah dipelajari oleh
berbagai etnis bangsa di dunia dan terutama di Indonesia.
Bagi orang awam mungkin masih banyak yang belum mengenal ataupun

mengetahui budaya seni bela diri “Wing Chun”.Ternyata di Kota Medan
perguruan Wing Chun telah dibuka.Pada tanggal 12 September 2005 di Medan
sendiri Samuel Kwok telah menjadi guru besar dan membuka perguruan Wing
Chun yang bernama ”Wing Chun Kung Fu Academy” berada di jalan Gaharu
no.55 Medan, Kecamatan Medan Gaharu, Sumatera Utara. Diketuai oleh Sifu
Johan Tjongiran. Perguruan ini termasuk salah satu klub dari Asosiasi Samuel
Kwok Ip Man Wing Chun. Jauh sebelum kepopuleran Wing Chun meningkat
akibat film Ip Man itu sendiri, ternyata di Kota Medan sudah ada berdiri
perguruan Wing Chun. Hal itu membuat penulis tertarik meneliti fenomena Wing
Chun ini. Bagaimana seni beladiri Wing Chun dapat berkembang di Kota Medan
dan bagaimana eksistensi beladiri Wing Chun di Kota Medan. Dengan demikian
penulis membuat judul penelitian ini :“Perkembangan Seni Beladiri Wing
Chun di Kota Medan (2005-2013)”.

6
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pernyataan singkat suatu masalah yang diteliti
dan merupakan usaha untuk mengarahkan penulis pada permasalahan yang lebih

fokus. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraiakan di atas, adapun
masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Masuknya Seni Beladiri Wing Chun ke Kota Medan?
2. Bagaimana Perkembangan Seni Beladiri Wing Chun di Kota Medan
(2005-2013) ?
3. Bagaimana Eksistensi Beladiri Wing Chun (2005-2013) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mendeskripsikan sejarah masuknya seni beladiri Wing Chun di Kota
Medan.
2. Mengetahui sejauh mana perkembangan Wing Chun di Kota Medan
(2005-2013).
3. Mengetahui eksistensi beladiri seni beladiri Wing Chun Medan (20052013).
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu sebagai berikut:

7
Universitas Sumatera Utara


1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan dan
memberi ilmu pengetahuan mengenai seni bela diri Wing Chun bagi masyarakat
luas.Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi ataupun memberikan
informasi bagi masyarakat secara umum maupun mahasiswa yang ingin mengkaji
lebih lanjut tentang budaya seni bela diri China. Serta menjadi sumber dan
pengetahuan bagi penulis pada bidang kebudayaan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan
informasi mengenai budaya seni bela diri Wing Chun bagi masyarakat yang
tertarik mempelajari dan mendalami Wing Chun.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian diperlukan dengan tujuan untuk
membatasi dan memperjelas ruang lingkup penelitian, serta menghasilkan uraian
yang sistematis. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka penulis mencoba membatasi ruang lingkup
penelitian dengan memfokuskan penelitian hanya terhadapbagaimana masuknya
budaya seni beladiri Wing Chun di Kota Medan,serta sejauh mana budaya seni
beladiri Wing Chun itu dapat berkembang di Medan dan juga hanya meneliti
eksistensi seni beladiri Wing Chun di Medan.

8
Universitas Sumatera Utara