Politik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Analisis: PT. Toba Pulp Lestari, Toba Samosir)

Dalam bab ini akan menyajikan analisis tentang gambaran secara garis
besar hasil penelitian sekaligus menganalisis data yang diperoleh untuk

.

menjawab pertanyaan penelitian

BAB IV: PENUTUP
Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis
data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh.

BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kabupaten Toba Samosir

Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli
Utara setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai
proses, pada akhirnya terwujud menjadi kabupaten baru dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II
Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah

Tingkat I Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir diresmikan pada
tanggal 9 Maret 1999 bertempat di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh
Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid atas nama Presiden Republik
Indonesia sekaligus melantik Drs. Sahala Tampubolon selaku Penjabat

Universitas Sumatera Utara

Bupati Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten
adalah Drs. Parlindungan Simbolon. Setelah Kabupaten Toba Samosir
diresmikan diangkat Ketua DPRD Sementara adalah M.P. Situmorang,
selanjutnya dilakukan pemilihan yang hasilnya adalah Ketua Drh. Unggul
Siahaan dan Wakil Ketua M.A. Simanjuntak dan Wakil Ketua Drs. L.P.
Sitanggang.
Pada tahun 1999, dilaksanakan pemilihan umum di Indonesia,
dengan hasil menetapkan 35 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir,
serta menetapkan pimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir masa bhakti
1999 – 2004 yaitu : Ketua Ir. Bona Tua Sinaga dan Wakil Ketua masing –
masing adalah Sabam Simanjuntak, Drs. Vespasianus Panjaitan dan Letkol
W. Nainggolan. Pada tahun 2000 diadakan pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Toba Samosir, dengan hasil pemilihan, menetapkan Drs. Sahala

Tampubolon sebagai Bupati dan Maripul S. Manurung, SH., sebagai wakil
Bupati Toba Samosir, masa bhakti 2000 – 2005, pelantikan dilaksanakan
pada tanggal 27 Juni 2000 di Balige.Pada awal pembentukannya,
kabupaten ini terdiri atas 13 (tiga belas) kecamatan, 5 (lima)
kecamatanpembantu, 281 desa dan 19 kelurahan, dengan batas wilayah
adminisrasi adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu
Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara

Universitas Sumatera Utara

Sebelah Barat : Kabupaten Dairi
Seiring dengan perjalanan pemerintahan di kabupaten ini jumlah
kecamatan mengalami perubahansecara bertahap. Pada awal tahun 2002
dibentuk 5 kecamatan baru yakni pendefinitifan 4 (empat)kecamatan
pembantu menjadi 4 (empat) kecamatan defenitif dan pembentukan 1
(satu) kecamatan baru.Kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan
Ajibata, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Uluan,Kecamatan
Ronggur Ni Huta dan Pembentukan Kecamatan Borbor yang dimekarkan

dari KecamatanHabinsaran.
Kondisi pemekaran kecamatan berlanjut hingga pada akhir tahun
2002, dimana adanya aspirasimasyarakat yang cukup kuat dalam
menyuarakan

pemekaran

Kecamatan

Harian

menjadi

2

(dua)

kecamatanyakni Kecamatan Harian dan Kecamatan Sitiotio sebagai
kecamatan pemekaran baru. Kuatnya aspirasipembentukan kecamatan ini
disikapi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir

karenadidukung fakta-fakta permasalahan di masyarakat baik kondisi
geografis wilayah dan lain sebagainya,hingga akhirnya Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir menetapkan Keputusan Bupati Toba Samosir
tentangPembentukan Kecamatan Sitiotio mendahului Peraturan Daerah,
setelah mendapatkan izin prinsip dari DPRDKabupaten Toba Samosir
pada tahun 2002. Keputusan Bupati ini dikuatkan dengan penetapan
PeraturanDaerah Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan

Universitas Sumatera Utara

Sitiotio di Kabupaten Toba Samosir.Perkembangan dan pembentukan
wilayah tidak sampai disini saja, perubahan-perubahan lainsemakin
banyak terjadi seperti isu pemekaran kembali Kabupaten Toba Samosir
menjadi 2 (dua)kabupaten. Isu ini berkembang seiring dengan situasi dan
kondisi sosial, ekonomi dan politik yangberkembang pada saat itu.
Perkembangan kondisi sosial, ekonomi, dan politik dimasyarakat
menginginkanKabupaten Toba Samosir dimekarkan kembali menjadi
Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir(meliputi seluruh
kecamatan yang ada di Pulau Samosir dan sebagian pinggiran Danau Toba
di


Daratan

PulauSumatera)

dengan

tujuan

untuk

mempercepat

pembangunan guna mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Aspirasi yang berkembang di masyarakat ini tidak menunggu
waktu yang begitu lama, hingga padatahun 2003 Kabupaten Toba Samosir
dimekarkan

menjadi


Kabupaten

Toba

Samosir

dan

Kabupaten

Samosiryang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kabupaten Samosirdan Kabupaten Serdang Bedagai
di Provinsi Sumatera Utara dan diresmikan pada tanggal 7 Januari
2004.Sejak peresmian ini, wilayah Kabupaten Toba Samosir berkurang
karena seluruh wilayah kecamatanyang ada di Pulau Samosir dan
sekitarnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun2003 tersebut masuk menjadi Kabupaten Samosir. Dan sejak
tanggal 7 Janurai 2004, Kabupaten TobaSamosir dari 20 Kecamatan, 281

Universitas Sumatera Utara


Desa dan 19 Kelurahan mengalami perubahan baik jumlah kecamatan,
desadan kelurahan, jumlah penduduk, luas wilayah, dan batas-batas
wilayah secara signifikan yakni menjadi 11Kecamatan 179 Desa dan 13
Kelurahan. Sedangkan Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 102
Desadan 6 Kelurahan.Pemekaran wilayah selanjutnya terjadi pada
Kecamatan Silaen dengan melahirkan KecamatanSigumpar sesuai
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004.

Banyak alasan yang

mempengaruhi terjadinyapemekaran wilayah kecamatan di Kabupaten
Toba Samosir, antara lain : kondisi luas wilayah, jarak ke ibukota
kabupaten, letak geografis, dikaitkan juga dengan kondisi ketertinggalan
dan dorongan keinginan sertatuntutan masyarakat itu sendiri.Ada beberapa
hal yang memperlihatkan kuatnya keinginan dan aspirasi masyarakat
untuk maju,antara lain terlihat pada masyarakat Kecamatan Borbor dimana
permintaan pemekaran diikuti denganpenyerahan lahan lokasi perkantoran
dan penyediaan sarana gedung kantor kecamatan baru secara swadayaoleh
masyarakat. Kondisi ini dinilai pemerintah sebagai bukti kesungguhan

masyarakat

yang

mendambakanwilayahnya

dimekarkan

menjadi

kecamatan baru.
Pada tahun 2004 dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif yang
menetapkan 25 anggota DPRDKabupaten Toba Samosir. DPRD kemudian
memilih pimpinan masa bhakti 2004-2009 yaitu : Ketua : TumpalSitorus,
Wakil Ketua masing-masing adalah : Ir. Firman Pasaribu, dan Bachtiar

Universitas Sumatera Utara

Tampubolon, MBA.Pada tanggal 27 Juni 2005 KPUD Kabupaten Toba
Samosir menyelenggarakan Pemilihan KepalaDaerah secara langsung

sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004, namun untuk
kelancaranpelaksanaan tugas-tugas pemerintahan di Kabupaten Toba
Samosir sebelum terpilihnya Kepala Daerah,melalui Keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 131.22-463 Tahun 2005 tanggal 30 Juni 2005 diangkat
Drs.Mangasi Lumbanraja sebagai Penjabat Bupati Toba Samosir yang
pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 07Juli 2005. Dengan terpilihnya
Bupati / Wakil Bupati melalui pemilihan kepala daerah maka pada tanggal
12Agustus 2005 jabatan kepala daerah diserahkan kepada Bupati
terpilih.Dari hasil pemungutan suara yang diperoleh, KPUD Toba Samosir
menetapkan pemenang Drs.Monang Sitorus, SH., MBA dan Ir. Mindo Tua
Siagian, M.Sc sebagai Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosirmasa bhakti
2005-2010. Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2005 di
Gedung DPRD KabupatenToba Samosir oleh Gubernur Sumatera Utara T.
Rizal Nurdin (Alm). Sebagai Sekretaris Daerah pada waktu itudijabat Drs.
Tonggo Napitupulu, M.Si dan pada akhir tahun 2005 sampai dengan
Agustus 2009 dijabat olehLiberty Pasaribu, SH, M.Si.Sejalan dengan
terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir periode 2005-2010,
maka ditetapkanVisi Kabupaten Toba Samosir. “Menjadi Kabupaten
Terdepan, Makmur, Adil dan Sejahtera di Sumatera UtaraTahun 2010
(TOBAMAS 2010)”.


Universitas Sumatera Utara

Pada

tahun

2006

Pemerintah

Kabupaten

Toba

Samosir

melaksanakan pemekaran kecamatan. Dari 11kecamatan, dimekarkan
kecamatan baru yakni Kecamatan Tampahan pemekaran dari Kecamatan
Balige,Kecamatan Siantar Narumonda pemekaran dari Kecamatan Porsea,

dan Kecamatan Nassau pemekaran dariKecamatan Habinsaran. Pemekaran
ketiga

kecamatan

baru

tersebut

ditetapkan

dengan

Peraturan

DaerahKabupaten Toba Samosir Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Pembentukan

Kecamatan

Siantar

Narumonda,Kecamatan

Nassau,

Kecamatan Tampahan.Pada tahun 2008 juga terjadi pemekaran kecamatan
karena tingginya aspirasi masyarakat dalampemerataan pembangunan.
Adapun kecamatan yang dimekarkan adalah Kecamatan Parmaksian
pemekarandari Kecamatan Porsea dan Kecamatan Bonatua Lunasi
pemekaran dari Kecamatan Lumbanjulu yangditetapkan dengan Peraturan
Daerah Nomor : 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan
Parmaksiandan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir.
Pada tahun 2008 juga telah dilakukan pemekarandesa sebanyak 24 (dua
puluh empat) desa.
Kemudian pada tahun 2008 terjadi PAW DPRD untuk mengganti
Ketua DPRD Kabupaten TobaSamosir pada tanggal 15 Desember 2008,
terpilih Mangatas Silaen sebagai Ketua DPRD Kabupaten TobaSamosir
yang baru sisa masa bhakti 2004-2009.Pada tahun 2009 telah ditetapkan
pembentukan 28 (dua puluh delapan) desa, sehingga pada saat iniwilayah

Universitas Sumatera Utara

administrasi pemerintahan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 16 (enam
belas) kecamatan, 13 (tigabelas) kelurahan dan 231 (dua ratus tiga puluh
satu) desa.Pada tanggal 9 April 2009 telah dilaksanakan Pemilu Legislatif
dan di Kabupaten Toba Samosirmenghasilkan 25 Anggota DPRD
Kabupaten Toba Samosir yang dilantik pada tanggal 15 Desember
2009dengan menetapkan pimpinan DPRD sementara yakni Sahat
Panjaitan sebagai Ketua, Djojor Tambunan danRahmat Kurniawan
Manullang sebagai Wakil Ketua dan pada tanggal 3 Maret 2010 yang lalu
telah ditetapkanmenjadi Pimpinan DRPD Kabupaten Toba Samosir
defenitif untuk Periode Masa Jabatan 2009-2014 denganKeputusan
Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/93/KPTS/2010 tentang
Peresmian PengangkatanPimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir Masa
Jabatan 2009-2014.
Pada tanggal 12 Mei 2010 Kabupaten Toba Samosir melaksanakan
Pemilihan Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten Toba
Samosir

untuk

masa

jabatan

2010-2015.

Dalam

Pemilukada

yangdilaksanakan secara demokratis tersebut pasangan Pandapotan
Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu,SH., M.Si., berhasil meraih
suara terbanyak dan memenangkan Pemilukada tersebut. Selanjutnya
padatanggal 12 Agustus 2010, dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 131.12.278Tahun 2010 tentang Pengesahan
Pemberhentian

dan

Pengesahan

Pengangkatan

Bupati

Toba

Universitas Sumatera Utara

SamosirProvinsi Sumatera Utara dan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 132.12.278 Tahun2010 tentang Pengesahan
Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Toba
SamosirProvinsi Sumatera Utara yaitu pasangan Bupati dan Wakil Bupati
Toba Samosir Bapak Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty
Pasaribu, SH., M.Si., dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak H.
Syamsul Arifin,SE melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang
bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Toba Samosir-Balige.Sejalan
dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, Bapak
Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty Pasaribu, SH., M.Si., untuk
melaksanakan Visi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir 5(lima) tahun ke
depan yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang
memiliki rasa Kasih,Peduli, dan Bermartabat” sebagaimana telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba
Samosir Tahun 2011-2015. Adapun yang menjadi Misi Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir adalah 35:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya
manusia.
35

Bagian Pemerintahan Setdakab Tobasa

Universitas Sumatera Utara

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur.
5. Mewujudkan pengembangan ekonomi rakyat.
6. Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya alam.
7. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan
dinamis.

Gambar 2.1 Lambang Daerah Kabupaten Toba Samosir
Sumber: Pemerintah Kabupaten Toba Samosir


Lambang berbentuk Lonjong dengan satu tangkai kapas disebelah kanan
berjumlah 17 kantum dan disebelah kiri satu tangkai padi berjumlah 45
butir melambangkan tanggal dan tahun bersejarah yaitu Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia serta menggambarkan tujuan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.



Bulat Lonjong merah dan putih bagi dua secara horizontal melambangkan
Bendera Republik Indonesia.

Universitas Sumatera Utara



Perisai segi lima melambangkan Pancasila Dasar Negara Republik
Indonesia.



Rumah adat melambangkan bahwa Kabupaten Dati II Toba Samosir
merupakan suatu rumah tangga atau suatu daerah otonom yang
mempunyai otonom atau hak dan kewajiban untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan perundangan
yang berlaku. Rumah tersebut mempunyai bentuk dan ciri sebagai berikut;



Tiang kiri kanan yang menandakan bahwa Pembentukan Kabupaten
Daerah Tingkat II Toba Samosir ditetapkan dengan Undang-Undang
nomor 12 tahun 1998, anak tangga berjumlah lima tingkatan, rusuk tiang
tiga dipadu dengan satu helai ulos, yang melengkung rumbai sembilan
dikiri dan dikanan sisi bawah menandakan bahwa Kabupaten Dati II Toba
Samosir diresmikan pada tanggal 9 maret 1999 oleh Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia bertempat di Kantor
Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara di Medan.



Ransang (rusuk tiang) terdiri dari tiga jalur melambangkan sistem
kekerabatan “Dalihan Natolu” sebagai salah satu filosofi dalam budaya
adat

batak dan secara keseluruhan struktur rumah adat

Batak

melambangkan norma-norma kehidupan masyarakat batak yang perlu
untuk senantiasa dijaga, dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan sesuai
dengan kemajuan ilmu teknologi.

Universitas Sumatera Utara



Rumah adat dalam perisai segi lima dilatarbelakangi oleh lukisan-lukisan,
bukit barisan, Danau Toba dan Pulau Samosir menggambarkan bahwa
diwilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir terdapat berbagai
potensi alam yang dapat dikembangkan untuk Kemakmuran masyarakat.



Pisau Halasan menggambarkan bahwa Toba Samosir adalah termasuk
lokasi perjuangan dan Tempat makam Pahlawan Nasional Raja
Sisingamangaraja.



Hutan dan Lahan Hijau menggambarkan areal Pertanian yang subur.



Tungkot Balehat Raja menggambarkan bahwa masyarakat Toba Samosir
selalu mengingingkan pemimpin yang bijaksana dan berwibawa.



Pustaha dan Sipun melambangkan harapan untuk mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan sebagai wujud dari
salah satu filosofi masyarakat batak yakni “Anakhonhi Do Hamoraon Di
ahu”

A.1Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten Toba Samosir

Adapun yang menjadi Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten
Toba Samosir adalah 36:

1. Strategi Pembangunan Daerah
Strategi pembangunan daerah adalah upaya–upaya yang dilakukan dalam
mengimplementasikan visi dam misi Kepala daerah. Berdasarkan kekuatan,
36

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Toba Samosir

Universitas Sumatera Utara

kelemahan, tantangan dan peluang serta berbagai faktor yang mempengaruhi
pencapaian misi pembangunan Kabupaten Toba Samosir, maka disusun
strategi pokok yang akan dilaksanakan pada periode 2011–2015 adalah:

1. Pemantapan pelaksanaan otonomi daerah yang berpegang pada hak dan
kewajiban pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah;

2.

Peningkatan

kompetensi

sumber

daya

aparatur

daerah

dan

kesejahteraannya;
3. Memantapkan pembangunan ekonomi kerakyatan yang merupakan tulang
punggung

perekonomian

daerah

dengan

mengupayakan

mobilisasi

kemandirian kearifan lokal masyarakat pada sektor pertanian, budaya,
pariwisata dan industri kerajinan rumah tangga;

4. Peningkatan ketersediaan dan keberfungsian jangkauan layanan sarana
prasarana sektor pendidikan serta melakukan pemerataan jumlah dan
komposisi tenaga kependidikan di seluruh kecamatan.

5. Pengembangan sumber daya manusia akan dilakukan dengan membentuk
masyarakat untuk memiliki keterampilan sesuai kebutuhan pasar dan dapat
membuka usaha sendiri (Entrepreneurship)

Universitas Sumatera Utara

6. Pembangunan sektor kesehatan akan dilakukan dengan meningkatkan
jangkauan layanan ketersediaan dan keberfungsian sarana prasarana kesehatan
serta adanya pemerataan jangkauan layanan kesehatan di seluruh kecamatan
baik dalam hal tenaga kesehatan, fasilitas gedung dan sarana prasarana
pendukung.

7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan, Infrastruktur sanitasi permukiman/perumahan meliputi drainase, air
limbah, air bersih dan persampahan;
8.

Mengupayakan

pemanfaatan

potensi

sumber

daya

alam

yang

mengedepankan terciptanya kelestarian lingkungan (Sustainable Yield) dan
pencegahan terhadap pencemaran lingkungan hidup dari berbagai aktifitas
pembangunan.

9. Penataan dan pengembangan budaya dan kearifan lokal dalam
pembangunan kehidupan sosial dan politik ;

10. Pembangunan kondisi keamanan yang diarahkan pada terciptanya rasa
aman dan damai.

2. Prioritas Pembangunan
Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir 2011-2015 perlu
dirumuskan dan dijabarkan sehingga lebih mudah diimplementasikan dan

Universitas Sumatera Utara

diukur tingkat keberhasilannya. Tujuh prioritas pembangunan di bawah ini
bertujuan untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
Ketujuh prioritas pembangunan yaitu:
1. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa;
2. Kesehatan;
3. Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia;
4. Infrastruktur;
5. Pengembangan ekonomi rakyat;
6. Pengembangan sumber daya alam;
7. Stabilitas kehidupan masyarakat.

3. Arah Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
Mengacu pada tantangan yang dihadapi baik dewasa ini maupun dalam lima
tahun mendatang, maka arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Toba
Samosir Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

1. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki rasa
kasih dan peduli tercermin dari peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang
didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan,

peningkatan

derajat

kesehatan

masyarakat,

pengurangan

Universitas Sumatera Utara

kemiskinan, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaga dan terpeliharanya
lingkungan hidup;

2. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat
dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya
ketertiban umum yang didasarkan pada peraturan/ketentuan hukum yang
berlaku sehingga tercipta suatu pemerintahan yang stabil, efektif, efisien,
transparan dan demokratis.

A.2Kabupaten Toba Samosir dalam Angka

Tabel 2.1Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Toba Samosir

Banyaknya
Kecamatan

Jumlah
Desa

(1)
01.

Balige

02.

Tampahan

03.

Laguboti

04.

Habinsaran

05.

Borbor

06.

Nassau

07.

Silaen

08.

Sigumpar

09.

Porsea

Kelurahan

(2)

(3)

(4)

29

6

35

6

-

6

22

1

23

21

1

22

15

-

15

10

-

10

23

-

23

9

1

10

14

3

17

Universitas Sumatera Utara

10.

Pintu Pohan Meranti

11.

Siantar Narumonda

12.

Lumban Julu

13.

Uluan

14.

Ajibata

15.

Parmaksian

16.

Bonatua Lunasi
Jumlah

7

-

7

14

-

14

12

-

12

17

-

17

9

1

10

11

-

11

12

-

12

231

13

244

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.2Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk
dan KepadatanPenduduk di Kabupaten Toba Samosir

Kecamatan
(1)
01. Balige
02. Tampahan
03. Laguboti
04. Habinsaran
05. Borbor
06. Nassau
07. Silaen
08. Sigumpar
09. Porsea

Luas
Wilayah
(Km 2)

Rumah
Tangga

Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
(Jiwa/Km 2)

(2)
91,05

(3)
8 751

(4)
37 022

(5)
406,61

24,45

1 064

4 337

177,38

73,90

4 618

18 537

250,84

408,70

3 941

15 613

38,20

176,65

1 620

6 851

38,78

335,50

1 808

7 286

21,72

172,58

3 248

12 216

70,78

25,20

1 854

7 490

297,22

37,88

3 366

13 513

356,73

Universitas Sumatera Utara

10. Pintu Pohan Meranti
11. Siantar Narumonda
12. Parmaksian
13. Lumban Julu
14. Uluan
15. Ajibata
16. Bonatua Lunasi
Jumlah

277,27

1 688

7 137

25,74

22,20

1 479

5 767

259,77

45,98

2 603

10 375

225,64

90,90

2 107

8 227

90,51

109,00

2 147

8 103

74,34

72,80

1 835

7 301

100,29

57,74

1 350

5 090

88,15

2 021,80

43 479

174 865

86,49

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.3 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Toba Samosir
2012
Jenis Penerimaan
(Rp)
(1)

(2)

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Yang Lalu

2 416 802 823,36

2.

Pajak Daerah

3 540 439 597,86

3.

Retribusi Daerah

7 006 386 300

4.

Hasil Perusahaan Milik Daerah &
Pengelolaan Kekayaan

2 640 029 243

5.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

3 355 827 034

6.

Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

7.

Dana Alokasi Umum

387 623 169 000

8.

Dana Alokasi Khusus

52 119 770 000

23 524 948 569

Universitas Sumatera Utara

9.

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Jumlah

176 271 243 704
658 498 616 271,22

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.4 Realisasi Pengeluaran Daerah Kabupaten Toba Samosir
2012
Jenis Pengeluaran
(1)
1.

Belanja Tidak Langsung

350 987 744 222

1.1. Belanja Pegawai

329 314 043 004

1.2. Belanja Hibah

4 871 884 000

1.3. Belanja Bantuan Sosial

1 744 500 000

1.4. Belanja Bantuan Keuangan
1.5. Belanja Tidak Terduga
2.

(Rp)
(2)

Belanja Langsung

13 857 972 130
1 199 344 800
268 909 259 931

2.1. Belanja Pegawai

16 215 656 979

2.2. Belanja Barang dan Jasa

98 712 735 836

2.3. Belanja Modal
Jumlah

153 980 867 116
619 7 003 865

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Universitas Sumatera Utara

B. Sejarah PT. Toba Pulp Lestari

PT Toba Pulp Lestari Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka
Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo.
Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26
April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta
pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-5130.HT01-01
TH.83 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No 1176.

Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal
Asing dan telah mendapat persetujuan dengan Surat Pemberitahuan
Tentang Keputusan Presiden RI No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990 dari
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Sehubungan dengan perubahan status tersebut diatas, Anggaran
Dasar Perusahaan telah diubah dengan akta No. 113 tanggal 12 Mei 1990
dari Rachmat Santoso, SH., notaris di Jakarta. Disamping itu, nilai
nominal saham Perusahaan juga diubah dari Rp 500 ribu per lembar

Universitas Sumatera Utara

menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusannya No. C2-2652.HT. 01.04.TH.90 tanggal 20 Mei 1990.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nama
perusahaan dari PT Inti Indorayon Utama Tbk menjadi PT Toba Pulp
Lestari Tbk dan penurunan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp
1.688.307.072 dicatat dalam akta No. 61 tanggal 20 Pebruari 2001 dari
Linda Herawati, SH., notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya
No. C-06519.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Agustus 2001. Dan perubahan
anggaran dasar perusahaan berdasarkan akta No. 61 tanggal 18 Juli 2003
dari Linda Herawati, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut kemudian telah diterima dan
dicatat oleh Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Laporan Penerimaan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan No. C-21113.HT.01.04.TH.2003 tanggal 5 September 2003.

Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa
pada tanggal 27 Juni 2008 dengan akta nomor 45 tanggal 14 Juli 2008
pada notaris Linda Herawati SH., seluruh anggaran dasar telah mengalami
perubahan guna menyesuaikan dengan undang-undang nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas Peraturan Nomor IX.J.1 Lampiran

Universitas Sumatera Utara

Keputusan Bapepam LK dan Lembaga Keuangan Nomor Kep178/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan tersebut kemudian telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik

Indonesia

dalam

surat

keputusannya

No.

AHU-

50872.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 21 Oktober 2009.

Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik
berlokasi di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor terdaftar Perusahaan
beralamat di Uniplaza, East Tower, Lantai 7, Jl. Letjen. Haryono MT No.
A-1, Medan.

Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan
industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon), mendirikan,
menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan
industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta
mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari
bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989.
Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri37.

37

http://www.tobapulp.com/ina/profil/sejarah, diakses pada 17 Agustus 2014

Universitas Sumatera Utara

Areal konsesi PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdiri dari 6 sektor yang
masing-masing sektor berada pada wilayah geografis yang terpisah yaitu:
a. Sektor Tele berada pada Kabupaten Samosir yang meliputi

Kecamatan H. Boho, Sumbul, Parbuluan, Kerajaan, Sidikalang dan
Salak.
b. Sektor Padang Sidempuan berada pada Kabupaten Tapanuli
Selatan yang meliputi Kecamatan Padang Bolak, Sosopan, Padang
Sidempuan, dan Sipirok.
c. Sektor Aek Nauli berada pada Kabupaten Simalungun yang
meliputi Kecamatan Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Sidamanik dan
Jorlang.
d. Sektor Habinsaran berada di Kabupaten Toba Samosir yang
meliputi kecamatan Siborong-borong, Sipahutar, Habinsaran,
Silaen dan Laguboti.
e. Sektor Tarutung berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang
meliputi Kecamatan Dolok Sanggul, Sipaholon, Onan Gajang,
Parmonangan, Adian Koting, Gaya Baru, Tarutung, Lintong
Nihuta dan Sorkam.
f. Sektor Sarulia berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi
Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Lumut, Batang Toru.

Universitas Sumatera Utara

B.1 Visi dan Misi PT. Toba Pulp Lestari

Adapun yang menjadi Visi dan Misi dari PT. Toba Pulp Lestari
adalah 38:
Visi :
Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang dikelola dengan
terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan kami dan pemilik
perusahaan yang disukai para karyawan.

Misi :
1. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
2. Produser dengan biaya yang efektif.
3. Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan
memberikan kontribusikepada pengembangan sosial ekonomi
masyarakat sekitar dan regional.
4. Menciptakan nilai melalui teknologi modern, pengetahuan industri
dan sumber daya manusia.

PT. Toba Pulp Lestari beroperasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri
38

http://www.tobapulp.com/ina/profil/visi-misi, diakses pada 17 Agustus 2014

Universitas Sumatera Utara

Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
No.627/INDUSTRI/1995

dan

Surat

Keputusan

Menteri

kehutananRepublik Indonesia No. 493/Kpts-II/92 jo. SK No. 58/MenhutII/201139.
B.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari
Adapun struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari dapat dilihat
melalui gambar dibawah ini:

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari
Sumber: Annual Report PT. Toba Pulp Lestari
BoC (Board of Commissioners)
Komisaris Utama

: Tjhi Min Sin

Komisaris

: Drs. Sabam Leo Batubara

Komisaris Independen

: Lundu Panjaitan, SH. MA

Komisaris Independen

: Lennardi P. Anggijono

BoD (Board of Directors)
Direktur Utama

: Benjamin J. Mitai

39

http://www.tobapulp.com/ina/profil/perizinan, diakses pada 17 Agustus 2014

Universitas Sumatera Utara

Direktur

: Juanda Panjaitan, SE

Direktur/Corporate Secretary

: Anwar Lawden, SH

Direktur

: Drs. Leonard Hutabarat

Direktur

: Ir. Sanatali K. Lie Liang San

Universitas Sumatera Utara